Anda di halaman 1dari 45

MODUL NUSANTARA

(Universitas Indonesia)
Dr. Dewi Susiloningtyas, S.Si., M.Si

1. Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki ragam bahasa, suku, ras dan agama.
Keberagaman tersebut mendorong rasa toleransi menjadi nilai yang mengakar kuat di dalam
kehidupan masyarakat Indonesia untuk saling menghargai perbedaan yang ada. Mohammad
Hatta, Wakil Presiden pertama Indonesia pernah berkata: “...Dasar Ketuhanan Yang Maha
Esa jadi dasar yang memimpin cita - cita negara kita, yang memberikan jiwa kepada usaha
menyelenggarakan segala yang benar, adil dan baik. ....Ketuhanan Yang Maha Esa tidak
lagi hanya dasar hormat menghormati agama masing-masing, melainkan jadi dasar yang
memimpin ke jalan kebenaran, kebaikan, kejujuran persaudaraan (Hatta 1977: 18).” Dari
ungkapan ini, Mohammad Hatta menggambarkan makna Sila Pertama dari Pancasila adalah
dasar untuk saling menghormati, membangun kebaikan dan kejujuran dalam persaudaraan
bangsa Indonesia. Ini menjadi landasan hidup bagi bangsa Indonesia untuk memahami,
memaknai dan mempraktekkan penghargaan dan penghormatan kepada orang lain yang
berbeda baik suku, bahasa, ras, kepercayaan dan agama di dalam kehidupan sehari-hari.

Hakikat toleransi memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk mengekspresikan


keyakinan, pandangan, kebiasaan dan hal lainnya di dalam hidup bermasyarakat. Rasa untuk
saling menghargai dan menghormati orang lain yang berbeda, dapat diwujudkan melalui
perjumpaan-perjumpaan yang tercipta atau diciptakan di dalam keseharian. Ruang jumpa
antara orang dari berbagai suku, ras, agama, dan kepercayaan dapat diwujudkan di ruang-
ruang publik misalnya seperti sekolah dan pendidikan tinggi. Ruang perjumpaan ini
memungkinkan untuk meminimalisir sekat-sekat prasangka antar suku, ras, agama dan
kepercayaan yang berbeda. Meski demikian, tidak dapat dipungkiri ruang perjumpaan ini
sering kali tidak tercipta. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor misalnya karena
lingkungan yang homogen. Faktor lainnya bisa disebabkan karena adanya stigma negatif
terhadap suku, agama, kepercayaan, atau ras tertentu yang menyebabkan ruang perjumpaan
diminimalisir.

Pendidikan tinggi bertujuan untuk menghasilkan orang-orang terpelajar yang memiliki


pengetahuan yang kritis, mandiri dan kreatif untuk membangun bangsa melalui Tri Dharma
Perguruan Tinggi (pendidikan penelitian dan pengabdian pada masyarakat). Selain tujuan
ini, perguruan tinggi juga sangat penting untuk menciptakan ruang-ruang perjumpaan bagi
para mahasiswa dari berbagai macam latar belakang. Tujuan akhir dari ruang-ruang
perjumpaan ini adalah menciptakan orang-orang terpelajar dari perguruan tinggi yang
memberikan penghargaan dan toleransi yang tinggi terhadap keberagaman Indonesia dari
suku, ras, agama dan kepercayaan. Orang-orang terpelajar ini adalah pemimpin bagi diri
mereka dan lingkungan sekitar di saat ini. Mereka juga akan menjadi pemimpin bagi bangsa
ini di masa mendatang. Dengan adanya ruang perjumpaan ini, mereka tidak hanya terpelajar
di bidang ilmu pengetahuan mereka masing-masing, tetapi juga menjadi orang- orang yang
memiliki nilai toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman di Indonesia.

Penciptaan ruang-ruang perjumpaan bagi mahasiswa dengan berbagai macam suku, ras,
agama dan kepercayaan adalah landasan Penciptaan ruang-ruang perjumpaan bagi
mahasiswa dengan berbagai macam suku, ras, agama dan kepercayaan adalah landasan
utama untuk pembuatan Modul Nusantara. Kata Nusantara di dalam KBBI memiliki makna
“nama bagi seluruh wilayah Kepulauan Indonesia”. Kata ini diambil dengan tujuan melalui
program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, mahasiswa melakukan pertukaran tempat belajar
dengan berpindah dari satu pulau ke pulau lainnya di wilayah Nusantara untuk saling
mengenal kekayaan keberagamaan kebudayaan Indonesia dan menghormati keberagaman
tersebut sebagai bentuk cinta terhadap tanah air Indonesia.

Modul Nusantara adalah salah satu inovasi yang diciptakan di tahun 2021 untuk program
Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Pertukaran Mahasiswa Merdeka adalah wajah baru dari
program PERMATA-SAKTI (Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara Sistem Alih
Kredit dengan Teknologi Informasi) 2020 di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi. Sebelumnya, dalam program PERMATA SAKTI di tahun 2020, masing-
masing perguruan tinggi yang melaksanakan program tersebut, didorong untuk melakukan
kegiatan kebudayaan yang mekanisme pelaksanaannya diserahkan kepada masing- masing
perguruan tinggi. Di tahun 2021, kegiatan kebudayaan menjadi salah satu jenis kegiatan di
dalam Modul Nusantara.

Modul Nusantara adalah rangkaian kegiatan yang difokuskan untuk menciptakan


pemahaman komprehensif tentang kebhinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial
yang didesain melalui pembimbingan secara berurutan dan berulang. Hal ini dimaksudkan
untuk memaksimalkan ruang perjumpaan antar mahasiswa, menambah pemahaman, dan
pengendapan makna toleransi. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan
kekayaan kebudayaan Nusantara yang bersumber dari berbagai golongan, suku, ras, agama
dan kepercayaan.

Modul Nusantara di masing-masing perguruan tinggi akan disusun oleh para Dosen
Pembimbing Modul Nusantara sebagai salah satu bentuk komitmen perguruan tinggi dalam
menjalankan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Untuk memastikan bahwa Modul
Nusantara di masing-masing perguruan tinggi dilaksanakan secara baik dan berkualitas
sehingga dapat mencapai tujuannya, maka diperlukan satu panduan penyusunan yang
memudahkan perguruan tinggi untuk memahami esensi dari Modul Nusantara,
mengembangkan, dan melaksanakannya dalam konteks masing- masing daerah.

Provinsi DKI Jakarta sebagai Pusat Pemerintahan dan Ibu Kota negara mempunyai potensi
dan masalah yang sangat berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Demikian juga untuk
aspek keberagaman yang muncul di masyarakat akan lebih bervariasi. Keberagaman yang
tinggi di Kota Jakarta dapat memicu konflik dan ketegangan secara luas. Adapun potensi
yang dapat ditumbuhkan untuk peningkatan toleransi di Kota Jakarta, dengan karakter
masyarakat yang multi etnik, seharusnya di satu sisi dapat menjadi modal untuk memahami
dan menerima budaya seluruh masyarakatnya dapat dengan lebih mudah ditumbuhkan.
Namun demikian aspek dan keterikatan primordial seperti agama, suku, ras dan pemahaman
menjadi faktor yang dapat menghambat tumbuhnya toleransi. Untuk itu perlu dirintis,
diupayakan dan diciptakan mulai dari lingkungan dan institusi Pendidikan, termasuk di
lingkungan Perguruan Tinggi. Pengembangan karakter dan kepribadian yang dapat
menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air dengan keberagamannya, serta pendekatan
wawasan nusantara selalu dijadikan dasar dan landasan untuk berinteraksi dengan
komunitas, kelompok, bahkan individu yang lain.

Universitas Indonesia sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi DKI Jakarta
juga turut berperan dalam menumbuhkembangan rasa bersamaan dan bertoleransi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Issue-issue yang muncul dalam permasalahan
intoleransi, penurunan moral bangsa, disintegrasi bangsa dan yang lainnya diberikan
perhatian yang serius, bahkan sudah sejak lama. Mengintegrasikan upaya tersebut dalam
perkuliahan sudah sejak lama dilakukan dengan metode pembelajaran yang lebih menarik,
karena digunakan pendekatan SCL dan berbasis e-learning, yaitu dengan CML, Scele, yang
kemudian sekarang dengan EMAS.

2. Tujuan

Tujuan umum
Tersedianya panduan standar bagi dosen di seluruh perguruan tinggi Indonesia untuk
penyusunan Modul Nusantara pada Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di kampus
tempat bertugas.

Tujuan khusus
a. Memberikan panduan agar seluruh aspek pada Modul Nusantara (Kebhinekaan, Inspirasi,
Refleksi, dan Kontribusi sosial), dapat disusun secara terintegrasi dan terukur.
b. Memberikan panduan agar pelaksanaan Modul Nusantara dapat dievaluasi secara objektif
dan kuantitatif dengan tetap mengedepankan kearifan lokal.

3. Target Peserta

Seluruh mahasiswa dari Perguruan Tinggi yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa
Merdeka.

4. Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan dalam kegiatan Modul Nusantara ini akan dirinci per minggu dan jam, serta
lokasi kunjungan untuk kegiatan. Adapun dalam jadwal ini juga ditentukan bentuk kegiatan
yang akan dilaksanakan, yaitu meliputi kegiatan kebhinekaan, kegiatan Inspirasi (kunjungan
tokoh inspiratif/acara diskusi yang mengundang tokoh inspiratif untuk kegiatan inspirasi),
kegiatan refleksi, dan kegiatan kontribusi sosial. Adapun jadwal kegiatan yang dirancang
dalam kegiatan pembelajaran dirinci pada Tabel 1. Adapun pelaksanaan teknis sebenarnya
akan menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Terutama kegiatan di bulan desember.

Tabel 1. Rincian Kegiatan Modul Nusantara

Tema Waktu
No. Deskripsi Kegiatan Narasumber
Kegiatan Pelaksanaan
Narasumber yang
4 September 2021 Pengenalan Kota Jakarta
1. memahami sejarah
(10.00 - 12.00) (Batavia) tempo dulu
Kota Jakarta
Kebhinekaan
1 dan 2 Pemandu tempat
11 September 2021 Kunjungan ke kawasan Kota bersejarah Kota
2.
(10.00 - 12.00) Tua Tua

12 September 2021 Diskusi dan pengendapan materi Dosen dan


3. Refleksi 1
(13.00 - 15.00) pengenalan Kota Jakarta Mahasiswa
(Batavia) tempo dulu dan
kunjungan ke kawasan Kota Tua
18 September 2021 Kunjungan ke kawasan Taman
4. Pemandu TMII
(10.00 - 12.00) Mini Indonesia Indah (TMII)
Kebhinekaan Penulis film (Ari
3 dan 4 25 September 2021 Bedah film Guru Bangsa: Syarif / Erik Supit)
5.
(10.00 - 12.00) Tjokroaminoto (2015) atau Aktor (Reza
Rahardian)
Diskusi dan pengendapan
26 September 2021
materi kunjungan ke TMII dan Dosen dan
6. Refleksi 2 (13.00 - 15.00)
bedah film Guru Bangsa : Mahasiswa
Tjokroaminoto
Prof. Rhenald
Kasali, Ph.D
02 Oktober 2021 Motivasi dan inspirasi Prof.
7. Inspirasi 1 (akademisi dan
(13.00 - 15.00) Rhenald Kasali, Ph.D
praktisi bisnis asal
Indonesia)
09 Oktober 2021 Kunjungan ke Museum Gajah di Pemandu Museum
8.
Kebhinekaan (10.00 - 12.00) Jakarta Gajah
5 dan 6 16 Oktober 2021 Sutradara film
9. Bedah film Soegija (2012)
(10.00 - 12.00) (Garin Nugroho)
Diskusi dan pengendapan materi
17 Oktober 2021 Dosen dan
10. Refleksi 3 kunjungan ke Museum Gajah
(13.00 - 15.00) Mahasiswa
dan bedah film Soegija
Pemuka agama di
23 Oktober 2021 Kunjungan ke Vihara Dharma
11. Vihara Dharma
(10.00 - 12.00) Bhakti di Petak sembilan
Kebhinekaan Bhakti
7 dan 8 Kunjungan ke Setu Babakan dan
30 Oktober 2021 Penjual Kerak
12. Mengenal filosofi kuliner khas
(10.00 - 12.00) Telor
DKI Jakarta (Kerak Telor)
Diskusi dan pengendapan materi
kunjungan ke Vihara Dharma
31 Oktober 2021 Dosen dan
13. Refleksi 4 Bhakti dan Setu Babakan
(13.00 - 15.00) Mahasiswa
pengenalan filosofi kuliner khas
kerak telor
Public figure (Dika
Angkasaputra
06 November 2021 Motivasi dan inspirasi Raditya
14. Inspirasi 2 Moerwani
(13.00 - 15.00) Dika
Nasution alias
Raditya Dika)
Pemuka agama di
13 November 2021 Kunjungan ke Masjid Istiqlal Masjid Istiqlal dan
15.
(10.00 - 12.00) Jakarta dan Gereja Katedral Pemuka Agama di
Kebhinekaan Gereja Katedral
9 dan 10
Kunjungan ke Landmark
20 November 2021 Pemandu di Monas
16. Indonesia yang ada di Kota
(10.00 - 12.00) Jakarta
Jakarta (Tugu Monas)
Diskusi dan pengendapan materi
21 November 2021 kunjungan ke Masjid Istiqlal, Dosen dan
17. Refleksi 5
(13.00 - 15.00) Gereja Katedral, dan Monas Mahasiswa
Jakarta
Tokoh Kartini
pada Film / Aktris
Dian
27 November 2021 Bedah film Kartini/ Film Wage
18. Sastrowardoyo dan
(10.00 - 12.00) (2017)
Sutradara film
Kebhinekaan Wage (John De
11 dan 12 Rantau)
Komunitas
04 Desember 2021 Kunjungan ke Kampung Bali Kampung Bali,
19.
(10.00 - 12.00) yang ada di Jakarta (2017) Dosen dan
Mahasiswa
05 Desember 2021 Diskusi dan pengendapan materi Dosen dan
20. Refleksi 6
(13.00 - 15.00) bedah film Kartini dan Wage Mahasiswa
Talkshow dengan figur-figur
Narasumber
inspiratif di DKI Jakarta
11 Desember 2021
21. Inspirasi 3 Talkshow dengan figur-figur Narasumber di
(13.00 - 15.00)
inspiratif di sekitar Ciliwung sekitar Ciliwung
Penjual Batik di
sekitar Setu
18 Desember 2021 Workshop Budaya : Pengenalan Babakan dan juga
22.
(10.00 - 12.00) batik khas Jakarta industri Batik
Kebhinekaan rumah tangga d
13 dan 14 Jakarta
Kenali Asalku :Pembuatan
19 Desember 2021 Mahasiswa
23. Video dan Pengenalan daerah
(10.00 - 12.00) pertukaran pelajar
asal peserta pertukaran pelajar
Dose, mahasiswa
Kontribusi 23 Desember 2021 Kegiatan bersifat umum
24. dan narasumber
sosial (13.00 - 15.00) tergantung pada mahasiswa
terkait
Diskusi dan pengendapan materi
24 Desember 2021 Dosen dan
25. Refleksi 7 dari awal, kebhinekaan 13 dan
(13.00 - 15.00) Mahasiswa
14, serta kontribusi sosial

5. Penilaian

Isi penilaian tentang metode penilaian apa saja yang akan digunakan untuk memberikan
penilaian kepada mahasiswa. Modul Nusantara berbobot 2 sks.

6. Sesi Kegiatan

Bagian ini diisi dengan urutan rangkaian kegiatan yang dilakukan. Urutan rangkaian
kegiatan dituliskan berdasarkan tanggal dan jam pelaksanaannya dari jadwal kegiatan yang
telah dituliskan di poin nomor 5 sebelumnya. Bagian ini memerincikan secara rinci
pelaksanaan kegiatan dengan instrumen pengembangan modul seperti yang dicontohkan di
Lampiran (Pertemuan 1 - 25).
RINCIAN KEGIATAN

● Pertemuan ke-1 (4 September 2021, pukul 10.00 - 12.00)

Tema Kegiatan Membangun kesepahaman dalam kebhinekaan ras ,suku, bahasa dan
adat istiadat di Jakarta
Jenis Kegiatan Kebhinekaan 1 : Pengenalan Kota Jakarta (Batavia) tempo dulu

Objektif ● Mengenali dan memahami perkembangan sejarah Kota


Jakarta sejak saat dulu hingga saat ini
● Sikap kerjasama dalam berkoordinasi antar mahasiswa
● Meningkatkan sikap kebhinekaan dengan memahami sejarah

Metode Pemaparan materi pengenalan Kota Jakarta (Batavia) tempo dulu

Alat ● room meeting (Zoom atau Google Meet)

Waktu ● 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mempelajari materi


kegiatan pembelajaran tentang sejarah Kota Jakarta di masa lalu

B. Selama kegiatan:
● Mahasiswa menggali sumber belajar dan informasi terkait
sejarah Kota Jakarta
● Mahasiswa melakukan pengamatan terhadap Lokasi yang
dipelajari
● Mahasiswa melakukan tanya jawab dengan narasumber
pelaku atau aktor yang mengetahui sejarah Kota Jakarta
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa mengambil gambar dan dokumentasi foto
ataupun video terkait kegiatan yang dilakukan.
● Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Modul Nusantara, serta
mentor berdiskusi aktif dengan Narasumber. Pemicu diskusi
dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam pelaksanaan proses
diskusi:
o Bagaimana sejarah perkembangan Kota Jakarta
sehingga seperti saat ini?
o Bagaimana perbedaan Jakarta tempo dulu dan Jakarta
saat ini?
o Bagaimana dinamika yang terjadi sebagai dampak
dari perjalanan masa dulu dan masa kini terhadap
lingkungan fisik, sosial, budaya, dan ekonomi
masyarakat Kota Jakarta?
o Bagaimana sejarah perjuangan yang
didokumentasikan kota ini dalam berkontribusi
terhadap kemerdekaan Indonesia dan mendorong
semangat nasionalisme, motivasi cinta tanah air, dan
kebhinekaan kepada mahasiswa?
C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan monitoring dan evaluasi
kegiatan pengenalan Kota Jakarta (Batavia) tempo dulu melalui
Aplikasi SPADA DIKTI, atau melampirkannya sebagai dokumen
lampiran jika materinya banyak dan diuraikan secara rinci.
Mengupload hasil resume pemahaman yang didapat.

● Pertemuan ke-2 (11 September 2021, pukul 10.00 - 12.00)

Tema Kegiatan Membangun kesepahaman dalam kebhinekaan ras ,suku, bahasa dan
adat istiadat di Jakarta
Jenis Kegiatan Kebhinekaan 2 : Kunjungan ke kawasan Kota Tua dan Petak
Sembilan di Kota Jakarta

Objektif ● Mengenali dan memahami sejarah tempat Kota Tua dan Petak
Sembilan
● Sikap kerjasama dalam berkoordinasi antar mahasiswa
● Meningkatkan sikap kebhinekaan dengan memahami
keberagaman masyarakat.

Metode Kunjungan ke kawasan Kota Tua

Alat ● Luring : Kartu tiket kereta dan alat foto dan rekam
(HP/Kamera)
● Daring : room meeting (Zoom atau Google Meet)
Waktu ● 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mempelajari materi


kegiatan pembelajaran tentang karakteristik lokasi, karakteristik sosial-budaya
dan juga sejarah Kota Tua, serta keberadaan dua tepat peribadatan di
Petak Sembilan di tengah multi etis dan kepadatan penduduk Kota
Jakarta.

B. Selama kegiatan:
● Mahasiswa menggali sumber belajar dan informasi terkait
dengan sejarah dan budaya Kota Tua
● Mahasiswa berkoordinasi untuk bersama mencapai lokasi
● Mahasiswa melakukan pengamatan terhadap Lokasi yang
dikunjungi
● Mahasiswa melakukan wawancara dengan narasumber
pelaku atau aktor yang mengetahui betul seluk beluk Kota
Tua
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa mengambil gambar dan dokumentasi foto
ataupun video terkait kegiatan yang dilakukan.
● Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Modul Nusantara, serta
mentor berdiskusi aktif dengan Narasumber. Pemicu diskusi
dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam pelaksanaan proses
diskusi:
o Bagaimana sejarah berdirinya Kota Tua yang menjadi
ikon khas dalam sejarah Kota Jakarta dadn Petak
Sembilan?
o Bagaimana peran dan kontribusi tempat ini dalam
merekam sejarah kehidupan dan kebudayaan
masyarakat di Kota Jakarta?
o Bagaimana dinamika yang terjadi sebagai dampak
dari perjalanan masa dulu dan masa kini terhadap
lingkungan fisik, sosial, budaya, dan ekonomi
masyarakat sekitar Kawasan ini?
o Bagaimana sejarah perjuangan yang
didokumentasikan dalam Kota Tua dan Petak
Sembilan dalam berkontribusi terhadap kemerdekaan
Indonesia dan mendorong semangat nasionalisme,
motivasi cinta tanah air, dan kebhinekaan kepada
mahasiswa?
C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan monitoring dan evaluasi
kegiatan kunjungan ke Kota Tua melalui Aplikasi SPADA DIKTI,
atau melampirkannya sebagai dokumen lampiran jika materinya
banyak dan diuraikan secara rinci. Mengupload foto kunjungan.

● Pertemuan ke-3 (12 September 2021, pukul 13.00 - 15.00)

Tema Kegiatan Merefleksikan pemahaman terkait materi pengenalan Kota Jakarta


(Batavia) tempo dulu dan kunjungan ke kawasan Kota Tua
Jenis Kegiatan Refleksi 1 : Diskusi dan pengendapan materi pengenalan Kota
Jakarta (Batavia) tempo dulu dan kunjungan ke kawasan Kota Tua
dan Petak Sembilan.

Objektif ● Melakukan kegiatan refleksi berdasarkan pengalaman yang


dirasakan, dipahami dan dilakukan mahasiswa pada kegiatan
kebhinekaan 1 dan 2.
Metode Perenungan secara pribadi

Alat ● Laptop
● Musik untuk proses refleksi
Waktu ● maksimal 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mengingat kembali


kegiatan kegiatan kebhinekaan yang telah dilakukan.

B. Selama kegiatan:
● Dosen memutar video rekaman lagu untuk proses refleksi
● Dosen mengutarakan pertanyaan yang bersifat terbuka
kepada mahasiswa terhadap hal yang dirasakan
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa menjawab pertanyaan yang diberikan Dosen
berdasarkan diri sendiri dengan pemicu yang diberikan.
Pemicu diskusi dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam
pelaksanaan proses diskusi:
o Apakah yang kamu rasakan setelah mendengar
pemaparan dan menggali lebih lanjut terkait kedua
kegiatan kebhinekaan?
C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan refleksi kegiatan
kebhinekaan melalui Aplikasi SPADA DIKTI.

● Pertemuan ke-4 (18 September 2021, pukul 10.00 - 12.00)

Tema Kegiatan Membangun kesepahaman dalam kebhinekaan ras ,suku, bahasa dan
adat istiadat di Jakarta
Jenis Kegiatan Kebhinekaan 3 : Kunjungan ke kawasan Taman Mini Indonesia
Indah (TMII)
Objektif ● Mengenali dan memahami keberagaman budaya di TMII
● Sikap kerjasama dalam berkoordinasi antar mahasiswa
● Meningkatkan sikap kebhinekaan dengan memahami
keberagaman sosial-budaya di masyarakat.

Metode Kunjungan ke kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Alat ● Luring : Kartu tiket kereta dan alat foto dan rekam
(HP/Kamera)
● Daring : room meeting (Zoom atau Google Meet)
Waktu ● 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mempelajari materi


kegiatan pembelajaran tentang karakteristik lokasi, karakteristik masyarakat,
dan juga sejarah tempat ini, yaitu TMII.

B. Selama kegiatan:
● Mahasiswa menggali sumber belajar dan informasi terkait
dengan lokasi tersebut.
● Mahasiswa berkoordinasi untuk bersama mencapai lokasi
● Mahasiswa melakukan pengamatan terhadap lokasi yang
dikunjungi
● Mahasiswa melakukan wawancara dengan narasumber
pelaku atau aktor yang mengetahui betul keberadaan lokasi
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa mengambil gambar dan dokumentasi foto
ataupun video terkait kegiatan yang dilakukan.
● Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Modul Nusantara, serta
mentor berdiskusi aktif dengan Narasumber. Pemicu diskusi
dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam pelaksanaan proses
diskusi:
o Bagaimana sejarah berdirinya TMII?
o Bagaimana peran dan kontribusi tempat tersebut
dalam merekam sejarah kehidupan dan kebudayaan
masyarakat Jakarta pada umumnya?
o Bagaimana dinamika yang terjadi sebagai dampak
dari perjalanan masa dulu dan masa kini terhadap
lingkungan fisik, sosial, budaya, dan ekonomi
masyarakat sekitar Kawasan ini?
o Bagaimana sejarah perjuangan yang
didokumentasikan tempat ini dalam berkontribusi
terhadap kemerdekaan Indonesia dan mendorong
semangat nasionalisme, motivasi cinta tanah air, dan
kebhinekaan kepada mahasiswa?
C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan monitoring dan evaluasi
kegiatan kunjungan ke TMII melalui Aplikasi SPADA DIKTI, atau
melampirkannya sebagai dokumen lampiran jika materinya banyak
dan diuraikan secara rinci. Mengupload foto kunjungan.

● Pertemuan ke-5 (25 September 2021 - 10.00 - 12.00)

Tema Kegiatan Membangun kesepahaman dalam kebhinekaan ras, suku, bahasa dan
adat istiadat di Jakarta
Jenis Kegiatan Kebhinekaan 4 : Bedah film Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015)

Objektif ● Memahami isi dan makna dari film Guru Bangsa:


Tjokroaminoto (2015)
● Sikap kerjasama dalam berkoordinasi antar mahasiswa
● Meningkatkan sikap kebhinekaan dengan memahami sejarah

Metode Penayangan dan pembedahan film Guru Bangsa: Tjokroaminoto


(2015)

Alat ● Room meeting (Zoom atau Google Meet)


Waktu ● 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk memahami latar


kegiatan belakang dari film Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015)

B. Selama kegiatan:
● Mahasiswa menggali sumber belajar dan informasi terkait
film Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015)
● Mahasiswa menganalisis hal hal penting yang dapat
diambil dari film Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015)
● Mahasiswa
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Modul Nusantara,
serta mentor berdiskusi aktif mengenai film Guru Bangsa:
Tjokroaminoto (2015). Pemicu diskusi dan pertanyaan-
pertanyaan kunci dalam pelaksanaan proses diskusi:
o Apa saja nilai kebhinekaan yang dapat diambil dari
film Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015)?
o Bagaimana hasil analisis yang didapat dari film Guru
Bangsa: Tjokroaminoto (2015)?

C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan monitoring dan evaluasi
kegiatan film Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015) melalui Aplikasi
SPADA DIKTI, atau melampirkannya sebagai dokumen lampiran
jika materinya banyak dan diuraikan secara rinci. Mengupload hasil
resume pemahaman yang didapat.

● Pertemuan ke-6 (26 September 2021, pukul 13.00 - 15.00)

Tema Kegiatan Merefleksikan pemahaman terkait materi kunjungan ke TMII dan


bedah film Guru Bangsa : Tjokroaminoto
Jenis Kegiatan Refleksi 2 : Diskusi dan pengendapan materi kunjungan ke TMII dan
bedah film Guru Bangsa : Tjokroaminoto

Objektif ● Melakukan kegiatan refleksi berdasarkan pengalaman yang


dirasakan, dipahami dan dilakukan mahasiswa pada kegiatan
kebhinekaan 3 dan 4.
Metode Perenungan secara pribadi

Alat ● Laptop
● Musik untuk proses refleksi
Waktu ● maksimal 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mengingat kembali


kegiatan kegiatan kebhinekaan yang telah dilakukan.

B. Selama kegiatan:
● Dosen memutar video rekaman lagu untuk proses refleksi
● Dosen mengutarakan pertanyaan yang bersifat terbuka
kepada mahasiswa terhadap hal yang dirasakan
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa menjawab pertanyaan yang diberikan Dosen
berdasarkan diri sendiri dengan pemicu yang diberikan.
Pemicu diskusi dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam
pelaksanaan proses diskusi:
o Apakah yang kamu rasakan setelah mendengar
pemaparan dan menggali lebih lanjut terkait kedua
kegiatan kebhinekaan?
C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan refleksi kegiatan
kebhinekaan melalui Aplikasi SPADA DIKTI.

● Pertemuan ke-7 (02 September 2021, pukul 13.00 - 15.00)


Tema Kegiatan Motivasi dan Inspirasi tokoh akademisi dan praktisi bisnis asal
Indonesia
Jenis Kegiatan Inspirasi 1 : Motivasi dan inspirasi dari Narasumber

Objektif ● Melakukan kegiatan motivasi dan cerita pengalaman inspiratif


dalam kehidupan oleh pemateri ke mahasiswa peserta
pertukaran pelajar.
Metode Mendengar cerita tokoh inspiratif

Alat ● Laptop atau smartphone


● Proyektor dan pelantang
● Daring : Room meeting (Zoom atau Google Meet)
Waktu ● maksimal 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mengenal tokoh


kegiatan inspiratif dan menyiapkan pertanyaan jika dibutuhkan.

B. Selama kegiatan:
● Mahasiswa memperhatikan, menyimak dan mendengarkan
paparan yang disampaikan pemateri.
● Mahasiswa aktif bertanya terhadap pemaparan materi
inspiratif.
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa mendengarkan dan mengajukan pertanyaan
kepada pemateri.
C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi insight yang didapatkan pada sesi
motivasi dan inspirasi kegiatan kebhinekaan melalui Aplikasi SPADA
DIKTI.

● Pertemuan ke-8 (09 Oktober 2021, pukul 10.00 - 12.00)


Tema Kegiatan Membangun kesepahaman dalam kebhinekaan ras ,suku, bahasa dan
adat istiadat di Jakarta
Jenis Kegiatan Kebhinekaan 5 : Kunjungan ke Museum Gajah di Jakarta

Objektif ● Mengamati dan mengetahui keragaman Nusantara yang


terlihat dari peninggalannya
● Sikap kerjasama dalam berkoordinasi antar mahasiswa
● Meningkatkan sikap kebhinekaan dengan memahami sejarah
melalui kunjungan ke museum

Metode Kunjungan wisata ke Museum Gajah di Jakarta

Alat ● Tiket masuk ke Museum Gajah di Jakarta


● Kamera/Ponsel untuk dokumentasi
Waktu ● 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mempelajari mengenai


kegiatan beberapa koleksi yang ada di Museum Gajah

B. Selama kegiatan:
● Mahasiswa menganalisis ciri-ciri dari beberapa peninggalan
dari setiap daerah yang ada di Museum Gajah di Jakarta
● Mahasiswa melakukan pengamatan terhadap lokasi yang
dipelajari
● Mahasiswa melakukan tanya jawab dengan pemandu dari
Museum Gajah di Jakarta
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa mengambil gambar dan dokumentasi foto
ataupun video terkait kegiatan yang dilakukan.
● Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Modul Nusantara, serta
mentor berdiskusi aktif dengan pemandu. Pemicu diskusi
dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam pelaksanaan proses
diskusi:
o Bagaimana keadaan peninggalan yang ada di Museum
Gajah di Jakarta?
o Bagaimana keragaman yang terdapat pada
peninggalan yang ada di Museum Gajah di Jakarta?
o Bagaimana dinamika yang terjadi sebagai dampak
dari perjalanan masa dulu dan masa kini terhadap
lingkungan fisik, sosial, budaya, dan ekonomi yang
berada di kawasan Museum Gajah di Jakarta?
o Bagaimana sejarah perjuangan yang
didokumentasikan pada kawasan ini dalam
berkontribusi terhadap kemerdekaan Indonesia dan
mendorong semangat nasionalisme, motivasi cinta
tanah air, dan kebhinekaan kepada mahasiswa?
C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan monitoring dan evaluasi
kegiatan kunjungan Museum Gajah di Jakarta melalui Aplikasi
SPADA DIKTI, atau melampirkannya sebagai dokumen lampiran jika
materinya banyak dan diuraikan secara rinci. Mengupload hasil
resume pemahaman yang didapat.

● Pertemuan ke-9 (16 Oktober 2021, pukul 10.00 - 12.00)

Tema Kegiatan Membangun kesepahaman dalam kebhinekaan ras ,suku, bahasa dan
adat istiadat di Jakarta
Jenis Kegiatan Kebhinekaan 6 : Bedah film Soegija (2012)

Objektif ● Mengenali dan memahami sejarah dan perjuangan film


Soegija
● Sikap kerjasama dalam berkoordinasi antar mahasiswa
● Meningkatkan sikap kebhinekaan dengan memahami sejarah

Metode Pemaparan materi bedah film Soegija (2012)

Alat ● room meeting (Zoom atau Google Meet)


Waktu ● 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mempelajari materi


kegiatan pembelajaran tentang kisah tokoh di film Soegija (2012)

B. Selama kegiatan:
● Mahasiswa menggali sumber belajar dan informasi terkait
film Soegija (2012)
● Mahasiswa menganalisis hal hal penting yang dapat diambil
dari film Soegija (2012)
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Modul Nusantara, serta
mentor berdiskusi aktif mengenai film Soegija (2012).
Pemicu diskusi dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam
pelaksanaan proses diskusi:
o Apa saja nilai kebhinekaan yang dapat diambil dari
film Soegija (2012)?
o Bagaimana hasil analisis yang didapat dari film
Soegija (2012)?

C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan monitoring dan evaluasi
kegiatan bedah film Soegija (2012) melalui Aplikasi SPADA DIKTI,
atau melampirkannya sebagai dokumen lampiran jika materinya
banyak dan diuraikan secara rinci. Mengupload hasil resume
pemahaman yang didapat.

● Pertemuan ke-10 (17 Oktober 2021, pukul 13.00 - 15.00)

Tema Kegiatan Merefleksikan pemahaman terkait materi materi kunjungan ke


Museum Gajah dan bedah film Soegija
Jenis Kegiatan Refleksi 3 : Diskusi dan pengendapan materi kunjungan ke Museum
Gajah dan bedah film Soegija

Objektif ● Melakukan kegiatan refleksi berdasarkan pengalaman yang


dirasakan, dipahami dan dilakukan mahasiswa pada kegiatan
kebhinekaan 5 dan 6.
Metode Perenungan secara pribadi

Alat ● Laptop
● Musik untuk proses refleksi
Waktu ● maksimal 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mengingat kembali


kegiatan kegiatan kebhinekaan yang telah dilakukan.

B. Selama kegiatan:
● Dosen memutar video rekaman lagu untuk proses refleksi
● Dosen mengutarakan pertanyaan yang bersifat terbuka
kepada mahasiswa terhadap hal yang dirasakan
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa menjawab pertanyaan yang diberikan Dosen
berdasarkan diri sendiri dengan pemicu yang diberikan.
Pemicu diskusi dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam
pelaksanaan proses diskusi:
o Apakah yang kamu rasakan setelah mendengar
pemaparan dan menggali lebih lanjut terkait kedua
kegiatan kebhinekaan?
C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan refleksi kegiatan
kebhinekaan melalui Aplikasi SPADA DIKTI.

● Pertemuan ke-11 (23 Oktober 2021, pukul 10.00 - 12.00)


Tema Kegiatan Membangun kesepahaman dalam kebhinekaan ras, suku, bahasa dan
adat istiadat di Jakarta
Jenis Kegiatan Kebhinekaan 7 : Kunjungan ke Kampung Bali di Jakarta

Objektif ● Mengenali dan memahami keberagaman dalam kehidupan


bermasyarakat Jakarta dari keberagaman masyarakat di
Kampung Bali yang mempunyai keunikan dalam kehidupan
sehari-hari antara berbagai etnis yang ada, di tengah
pemukiman padat penduduk yang mempunyai karakteristik
beragam.
● Sikap kerjasama dalam berkoordinasi antar mahasiswa
● Meningkatkan sikap kebhinekaan dengan memahami
keberagaman masyarakat.

Metode Kunjungan ke Kampung Bali

Alat ● Kartu tiket kereta.


● Alat foto dan rekam (HP/Kamera)
Waktu ● 2-4 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mempelajari materi


kegiatan pembelajaran tentang karakteristik lokasi, karakteristik masyarakat,
dan juga sejarah kedua tempat peribadatan ini, yaitu Vihara Dharma
Bhakti dan Klenteng Jin De Yuan

B. Selama kegiatan:
● Mahasiswa menggali sumber belajar dan informasi terkait
dengan dua lokasi tersebut yang berada di Kampung Bali.
● Mahasiswa berkoordinasi untuk bersama mencapai lokasi
● Mahasiswa melakukan pengamatan terhadap lokasi yang
dikunjungi
● Mahasiswa melakukan wawancara dengan narasumber
pelaku atau aktor yang mengetahui betul keberadaan dan
asal usul terbentuknya lingkugan Kampung Bali di Jakarta.
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa mengambil gambar dan dokumentasi foto
ataupun video terkait kegiatan yang dilakukan.
● Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Modul Nusantara, serta
mentor berdiskusi aktif dengan Narasumber. Pemicu diskusi
dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam pelaksanaan proses
diskusi:
o Bagaimana sejarah berdirinya Kampung Bali dalam
sejarah Kota Jakarta dan daerah Jabodetabek pada
umumnya?
o Bagaimana peran dan kontribusi masyarakat di
Kampung Bali ini dalam merekam sejarah kehidupan
dan kebudayaan masyarakat sekitar Jabodetabek pada
umumnya?
o Bagaimana dinamika yang terjadi sebagai dampak
dari perjalanan masa dulu dan masa kini terhadap
lingkungan fisik, sosial, budaya, dan ekonomi
masyarakat sekitar Kawasan ini?
o Bagaimana kekhasan masyarakat dan lingkungan
dalam berkontribusi terhadap kemerdekaan Indonesia
dan mendorong semangat nasionalisme, motivasi
cinta tanah air, dan kebhinekaan kepada mahasiswa?

C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan monitoring dan evaluasi
kegiatan kunjungan, melalui Aplikasi SPADA DIKTI, atau
melampirkannya sebagai dokumen lampiran jika materinya banyak
dan diuraikan secara rinci. Mengupload foto kunjungan.

● Pertemuan ke-12 (30 Oktober 2021, pukul 10.00 - 12.00)


Tema Kegiatan Membangun kesepahaman dalam keragaman Nusantara melalui
kuliner khas DKI Jakarta (Kerak Telor)
Jenis Kegiatan Kebhinekaan 8 : Kunjungan ke Setu Babakan dan Mengenal
filosofi kuliner khas DKI Jakarta (Kerak Telor)

Objektif ● Mengamati dan mengetahui keragaman Nusantara yang


terlihat dari sisi kuliner
● Sikap kerjasama dalam berkoordinasi antar mahasiswa
● Meningkatkan sikap kebhinekaan dengan memahami filosofi
kuliner khas DKI Jakarta

Metode Kunjungan ke Setu Babakan dan Mengenal filosofi kuliner khas DKI
Jakarta (Kerak Telor)

Alat ● Tiket masuk ke Museum Gajah di Jakarta


● Kamera/Ponsel untuk dokumentasi
Waktu ● 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mempelajari mengenai


kegiatan sejarah Setu Babakan dan filosofi kuliner khas DKI Jakarta (Kerak
Telor)

B. Selama kegiatan:
● Mahasiswa menganalisis keruangan dari lokasi Setu
Babakan
● Mahasiswa melakukan pengamatan terhadap lokasi yang
dipelajari
● Mahasiswa melakukan tanya jawab dengan narasumber
(orang lokal Setu Babakan)
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa mengambil gambar dan dokumentasi foto
ataupun video terkait kegiatan yang dilakukan.
● Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Modul Nusantara, serta
mentor berdiskusi aktif dengan narasumber. Pemicu diskusi
dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam pelaksanaan proses
diskusi:
o Bagaimana keadaan lokasi Setu Babakan?
o Apa saja keragaman yang terlihat dari Setu Babakan?
o Bagaimana ciri khas yang terlihat dari Setu Babakan?
o Bagaimana ciri khas yang terlihat dari kuliner khas
DKI Jakarta (Kerak Telor)?
o Bagaimana dinamika yang terjadi sebagai dampak
dari perjalanan masa dulu dan masa kini terhadap
lingkungan fisik, sosial, budaya, dan ekonomi yang
berada di kawasan Setu Babakan?
o Bagaimana sejarah perjuangan yang
didokumentasikan pada kawasan ini dalam
berkontribusi terhadap kemerdekaan Indonesia dan
mendorong semangat nasionalisme, motivasi cinta
tanah air, dan kebhinekaan kepada mahasiswa?

C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan monitoring dan evaluasi
kegiatan kunjungan Setu Babakan dan mengenal filosofi kuliner khas
DKI Jakarta (Kerak Telor) melalui Aplikasi SPADA DIKTI, atau
melampirkannya sebagai dokumen lampiran jika materinya banyak
dan diuraikan secara rinci. Mengupload hasil resume pemahaman yang
didapat.

● Pertemuan ke-13 (17 Oktober 2021, pukul 13.00 - 15.00)

Tema Kegiatan Merefleksikan pemahaman terkait materi materi kunjungan ke


Kampung Bali dan Setu Babakan pengenalan filosofi kuliner khas
kerak telor
Jenis Kegiatan Refleksi 4 : Diskusi dan pengendapan materi kunjungan ke ampung
Bali dan Setu Babakan pengenalan filosofi kuliner khas kerak telor

Objektif ● Melakukan kegiatan refleksi berdasarkan pengalaman yang


dirasakan, dipahami dan dilakukan mahasiswa pada kegiatan
kebhinekaan 7 dan 8.
Metode Perenungan secara pribadi

Alat ● Laptop
● Musik untuk proses refleksi
Waktu ● maksimal 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mengingat kembali


kegiatan kegiatan kebhinekaan yang telah dilakukan.

B. Selama kegiatan:
● Dosen memutar video rekaman lagu untuk proses refleksi
● Dosen mengutarakan pertanyaan yang bersifat terbuka
kepada mahasiswa terhadap hal yang dirasakan
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa menjawab pertanyaan yang diberikan Dosen
berdasarkan diri sendiri dengan pemicu yang diberikan.
Pemicu diskusi dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam
pelaksanaan proses diskusi:
o Apakah yang kamu rasakan setelah mendengar
pemaparan dan menggali lebih lanjut terkait kedua
kegiatan kebhinekaan?
C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan refleksi kegiatan
kebhinekaan melalui Aplikasi SPADA DIKTI.
● Pertemuan ke-14 (06 November 2021, pukul 13.00 - 15.00)

Tema Kegiatan Motivasi dan Inspirasi tokoh alumni UI, penulis dan juga public
figure
Jenis Kegiatan Inspirasi 2 : Motivasi dan inspirasi Raditya Dika

Objektif ● Melakukan kegiatan motivasi dan cerita pengalaman inspiratif


dalam kehidupan oleh pemateri ke mahasiswa peserta
pertukaran pelajar.
Metode Mendengar cerita tokoh inspiratif

Alat ● Laptop atau smartphone


● Proyektor dan pelantang
● Daring : Room meeting (Zoom atau Google Meet)
Waktu ● maksimal 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mengenal tokoh inspiratif


kegiatan dan menyiapkan pertanyaan jika dibutuhkan.

B. Selama kegiatan:
● Mahasiswa memperhatikan, menyimak dan mendengarkan
paparan yang disampaikan pemateri.
● Mahasiswa aktif bertanya terhadap pemaparan materi
inspiratif.
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa mendengarkan dan mengajukan pertanyaan
kepada pemateri.
C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi insight yang didapatkan pada sesi
motivasi dan inspirasi kegiatan kebhinekaan melalui Aplikasi SPADA
DIKTI.

● Pertemuan ke-15 (13 November 2021, pukul 10.00 - 12.00)


Tema Kegiatan Membangun kesepahaman dalam kebhinekaan ras ,suku, bahasa dan
adat istiadat di Jakarta
Jenis Kegiatan Kebhinekaan 9 : Kunjungan ke Tempat Ibadah Masjid Istiqlal dan
Katedral Jakarta

Objektif ● Mengenali dan memahami keberagaman dalam kehidupan


bermasyarakat Jakarta dari keberagaman masyarakat di Kota
Jakarta sebagai dampak dari adanya tempat ibadah yang
bernilai sejarah di tengah pemukiman padat penduduk yang
mempunyai karakteristik beragam.
● Sikap kerjasama dalam berkoordinasi antar mahasiswa
● Meningkatkan sikap kebhinekaan dengan memahami
keberagaman masyarakat.

Metode Kunjungan ke Masjid Istiqlal Jakarta dipandu pemuka agama

Alat ● Kartu tiket kereta.


● Alat foto dan rekam (HP/Kamera)
● room meeting (Zoom atau Google Meet)
Waktu ● 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mempelajari materi


kegiatan pembelajaran tentang karakteristik lokasi, karakteristik masyarakat,
dan juga sejarah kedua tempat peribadatan ini, yaitu Masjid Istiqlal

B. Selama kegiatan:
● Mahasiswa menggali sumber belajar dan informasi terkait
dengan lokasi yang dikunjungi
● Mahasiswa berkoordinasi untuk bersama mencapai lokasi
● Mahasiswa melakukan pengamatan terhadap Lokasi yang
dikunjungi
● Mahasiswa melakukan wawancara dengan narasumber
pelaku atau aktor yang mengetahui betul keberadaan tempat
peribadatan ini.
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa mengambil gambar dan dokumentasi foto
ataupun video terkait kegiatan yang dilakukan.
● Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Modul Nusantara, serta
mentor berdiskusi aktif dengan Narasumber. Pemicu diskusi
dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam pelaksanaan proses
diskusi:
o Bagaimana sejarah berdirinya tempat peribadatan ini?
o Bagaimana peran dan kontribusi tempat peribadatan
ini dalam merekam sejarah kehidupan dan
kebudayaan masyarakat sekitar?
o Bagaimana dinamika yang terjadi sebagai dampak
dari perjalanan masa dulu dan masa kini terhadap
lingkungan fisik, sosial, budaya, dan ekonomi
masyarakat sekitar Kawasan ini?
o Bagaimana sejarah perjuangan yang
didokumentasikan dalam kemegahan tempat
peribadatan ini dalam berkontribusi terhadap proses
mendorong semangat nasionalisme, motivasi cinta
tanah air, dan kebhinekaan kepada mahasiswa?

C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan monitoring dan evaluasi
kegiatan kunjungan ke Masjid Istiqlal melalui Aplikasi SPADA
DIKTI, atau melampirkannya sebagai dokumen lampiran jika
materinya banyak dan diuraikan secara rinci. Mengupload foto
kunjungan.
● Pertemuan ke-16 (20 November 2021, pukul 10.00 - 12.00)

Tema Kegiatan Membangun kesepahaman dalam kebhinekaan ras ,suku, bahasa dan
adat istiadat di Jakarta
Jenis Kegiatan Kebhinekaan 10 : Kunjungan ke Tempat Ibadah Gereja Katedral
Jakarta dan Masjid Istiqlal Jakarta

Objektif ● Mengenali dan memahami keberagaman dalam kehidupan


bermasyarakat Jakarta dari keberagaman masyarakat di Kota
Jakarta sebagai dampak dari adanya tempat ibadah yang
bernilai sejarah di tengah pemukiman padat penduduk yang
mempunyai karakteristik beragam.
● Sikap kerjasama dalam berkoordinasi antar mahasiswa
● Meningkatkan sikap kebhinekaan dengan memahami
keberagaman masyarakat.

Metode Kunjungan ke Gereja Katedral Jakarta dan masjid Istqlal dipandu


pemuka agama

Alat ● Kartu tiket kereta.


● Alat foto dan rekam (HP/Kamera)
● room meeting (Zoom atau Google Meet)
Waktu ● 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mempelajari materi


kegiatan pembelajaran tentang karakteristik lokasi, karakteristik masyarakat,
dan juga sejarah kedua tempat peribadatan ini, yaitu Masjid Istiqlal

B. Selama kegiatan:
● Mahasiswa menggali sumber belajar dan informasi terkait
dengan lokasi yang dikunjungi
● Mahasiswa berkoordinasi untuk bersama mencapai lokasi
● Mahasiswa melakukan pengamatan terhadap Lokasi yang
dikunjungi
● Mahasiswa melakukan wawancara dengan narasumber
pelaku atau aktor yang mengetahui betul keberadaan tempat
peribadatan ini.
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa mengambil gambar dan dokumentasi foto
ataupun video terkait kegiatan yang dilakukan.
● Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Modul Nusantara, serta
mentor berdiskusi aktif dengan Narasumber. Pemicu diskusi
dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam pelaksanaan proses
diskusi:
o Bagaimana sejarah berdirinya tempat peribadatan ini?
o Bagaimana peran dan kontribusi tempat peribadatan
ini dalam merekam sejarah kehidupan dan
kebudayaan masyarakat sekitar?
o Bagaimana dinamika yang terjadi sebagai dampak
dari perjalanan masa dulu dan masa kini terhadap
lingkungan fisik, sosial, budaya, dan ekonomi
masyarakat sekitar Kawasan ini?
o Bagaimana sejarah perjuangan yang
didokumentasikan dalam kemegahan tempat
peribadatan ini dalam berkontribusi terhadap proses
mendorong semangat nasionalisme, motivasi cinta
tanah air, dan kebhinekaan kepada mahasiswa?

C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan monitoring dan evaluasi
kegiatan kunjungan ke Gereja Katedral Jakarta melalui Aplikasi
SPADA DIKTI, atau melampirkannya sebagai dokumen lampiran jika
materinya banyak dan diuraikan secara rinci. Mengupload foto
kunjungan.
● Pertemuan ke-17 (17 Oktober 2021, pukul 13.00 - 15.00)

Tema Kegiatan Merefleksikan pemahaman terkait materi materi kunjungan ke


Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Kota Jakarta
Jenis Kegiatan Refleksi 5 : Diskusi dan pengendapan materi kunjungan ke ke
Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Kota Jakarta

Objektif ● Melakukan kegiatan refleksi berdasarkan pengalaman yang


dirasakan, dipahami dan dilakukan mahasiswa pada kegiatan
kebhinekaan 9 dan 10.
Metode Perenungan secara pribadi

Alat ● Laptop
● Musik untuk proses refleksi
Waktu ● maksimal 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mengingat kembali


kegiatan kegiatan kebhinekaan yang telah dilakukan.

B. Selama kegiatan:
● Dosen memutar video rekaman lagu untuk proses refleksi
● Dosen mengutarakan pertanyaan yang bersifat terbuka
kepada mahasiswa terhadap hal yang dirasakan
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa menjawab pertanyaan yang diberikan Dosen
berdasarkan diri sendiri dengan pemicu yang diberikan.
Pemicu diskusi dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam
pelaksanaan proses diskusi:
o Apakah yang kamu rasakan setelah mendengar
pemaparan dan menggali lebih lanjut terkait kedua
kegiatan kebhinekaan?
C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan refleksi kegiatan
kebhinekaan melalui Aplikasi SPADA DIKTI.

● Pertemuan ke-18 (27 November 2021, pukul 10.00 - 12.00)

Tema Kegiatan Membangun kesepahaman dalam kebhinekaan ras ,suku, bahasa dan
adat istiadat di Jakarta
Jenis Kegiatan Kebhinekaan 11 : Bedah film Kartini /Film Wage(2017)

Objektif ● Mengenali dan memahami sejarah dan perjuangan film


Kartini
● Sikap kerjasama dalam berkoordinasi antar mahasiswa
● Meningkatkan sikap kebhinekaan dengan memahami sejarah

Metode Pemaparan materi bedah film Kartini/ Fi8lm Wage(2017)

Alat ● room meeting (Zoom atau Google Meet)

Waktu ● 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mempelajari materi


kegiatan pembelajaran tentang kisah tokoh di film Kartini dan Wage (2017)

B. Selama kegiatan:
● Mahasiswa menggali sumber belajar dan informasi terkait
film Kartini/ Film Wage (2017)
● Mahasiswa menganalisis hal hal penting yang dapat diambil
dari film Kartini (2017)
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Modul Nusantara, serta
mentor berdiskusi aktif mengenai Film Kartini/ Film Wage
(2017). Pemicu diskusi dan pertanyaan-pertanyaan kunci
dalam pelaksanaan proses diskusi:
o Apa saja nilai kebhinekaan yang dapat diambil dari
film Kartini/Film Wage (2017)?
o Bagaimana hasil analisis yang didapat dari Film
Kartini/ Film Wage(2017)?

C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan monitoring dan evaluasi
kegiatan bedah film Kartini (2017) melalui Aplikasi SPADA DIKTI,
atau melampirkannya sebagai dokumen lampiran jika materinya
banyak dan diuraikan secara rinci. Mengupload hasil resume
pemahaman yang didapat.

● Pertemuan ke-19 (04 Desember 2021, pukul 10.00 - 12.00)

Tema Kegiatan Membangun kesepahaman dalam kebhinekaan ras, suku, bahasa dan
adat istiadat di Jakarta
Jenis Kegiatan Kebhinekaan 12 : Kujungan ke Laandmark Indonesia (Tugu
Monas)

Objektif ● Mengenali dan memahami sejarah dan perjuangan pendirian


Tugu Monas sebagai landmark Indonesia
● Sikap kerjasama dalam berkoordinasi antar mahasiswa
● Meningkatkan sikap kebhinekaan dengan memahami sejarah

Metode Pemaparan materi, lokasi dan cerita sejarah serta diorama yang ada di
Tugu Monas

Alat ● room meeting (Zoom atau Google Meet), dan Luring (jika
memungkinkan)
Waktu ● 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mempelajari materi


kegiatan pembelajaran tentang lokasi dan sejarah Monas.

B. Selama kegiatan:
● Mahasiswa menggali sumber belajar dan informasi terkait
keberadaan Tugu Monas
● Mahasiswa menganalisis hal hal penting yang dapat diambil
dari kunjungan lokasi.
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Modul Nusantara, serta
mentor berdiskusi aktif mengenai Monas. Pemicu diskusi
dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam pelaksanaan proses
diskusi:
o Apa saja nilai kebhinekaan yang dapat diambil dengan
mengunjungi lokasi landmark Indonesia sebagai
identitas bangsa?
o Bagaimana hasil analisis yang didapat dari kunjungan
lokasi ini.?

C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan monitoring dan evaluasi
kegiatan melalui Aplikasi SPADA DIKTI, atau melampirkannya
sebagai dokumen lampiran jika materinya banyak dan diuraikan secara
rinci. Mengupload hasil resume pemahaman yang didapat.

● Pertemuan ke-20 (05 Desember 2021, pukul 13.00 - 15.00)

Tema Kegiatan Merefleksikan pemahaman terkait materi bedah film Kartini/Film


Wage dan kunjungan lokasi Monas
Jenis Kegiatan Refleksi 6 : Diskusi dan pengendapan materi bedah film Kartini,
Wage, dan kunjungan lokasi Monas

Objektif ● Melakukan kegiatan refleksi berdasarkan pengalaman yang


dirasakan, dipahami dan dilakukan mahasiswa pada kegiatan
kebhinekaan 11 dan 12.
Metode Perenungan secara pribadi

Alat ● Laptop
● Musik untuk proses refleksi
Waktu ● maksimal 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mengingat kembali


kegiatan kegiatan kebhinekaan yang telah dilakukan.

B. Selama kegiatan:
● Dosen memutar video rekaman lagu untuk proses refleksi
● Dosen mengutarakan pertanyaan yang bersifat terbuka
kepada mahasiswa terhadap hal yang dirasakan
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa menjawab pertanyaan yang diberikan Dosen
berdasarkan diri sendiri dengan pemicu yang diberikan.
Pemicu diskusi dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam
pelaksanaan proses diskusi:
o Apakah yang kamu rasakan setelah mendengar
pemaparan dan menggali lebih lanjut terkait kedua
kegiatan kebhinekaan?

C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan refleksi kegiatan
kebhinekaan melalui Aplikasi SPADA DIKTI.

● Pertemuan ke-21 (11 Desember 2021, pukul 13.00 - 15.00)

Tema Kegiatan Motivasi dan Inspirasi figur inspiratif di sekitar Ciliwung

Jenis Kegiatan Inspirasi 3 : Motivasi dan inspirasi narasumber di sekitar Ciliwung


Objektif ● Melakukan kegiatan motivasi dan cerita pengalaman inspiratif
dalam kehidupan oleh pemateri ke mahasiswa peserta
pertukaran pelajar.
Metode Mendengar cerita tokoh inspiratif dan memetik hikmah

Alat ● Laptop atau smartphone


● Proyektor dan pelantang
● Daring : Room meeting (Zoom atau Google Meet)
Waktu ● maksimal 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mengenal tokoh inspiratif


kegiatan dan menyiapkan pertanyaan jika dibutuhkan.

B. Selama kegiatan:
● Mahasiswa memperhatikan, menyimak dan mendengarkan
paparan yang disampaikan pemateri.
● Mahasiswa aktif bertanya terhadap pemaparan materi
inspiratif.
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa mendengarkan dan mengajukan pertanyaan
kepada pemateri.

C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi insight yang didapatkan pada sesi
motivasi dan inspirasi kegiatan kebhinekaan melalui Aplikasi SPADA
DIKTI.

● Pertemuan ke-22 (18 Desember 2021, pukul 10.00 - 12.00)

Tema Kegiatan Membangun kesepahaman dalam keragaman Nusantara melalui batik


khas DKI Jakarta
Jenis Kegiatan Kebhinekaan 13 : Pengenalan batik khas Jakarta
Objektif ● Mengamati dan mengetahui keragaman Nusantara yang
terlihat dari kerajinan batik
● Sikap kerjasama dalam berkoordinasi antar mahasiswa
● Meningkatkan sikap kebhinekaan dengan memahami filosofi
batik khas DKI Jakarta

Metode Workshop Kebudayaan : Pengenalan batik khas Jakarta

Alat ● Peralatan pembuatan batik


● Kamera/Ponsel untuk dokumentasi
Waktu ● 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mempelajari mengenai


kegiatan sejarah batik khas Jakarta.

B. Selama kegiatan:
● Mahasiswa menganalisis sisi kebudayaan Batik khas
Jakarta
● Mahasiswa melakukan pengamatan terhadap objek yang
dibahas
● Mahasiswa melakukan tanya jawab dengan narasumber
(Penjual batik di sekitar Setu Babakan)
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa mengambil gambar dan dokumentasi foto
ataupun video terkait kegiatan yang dilakukan.
● Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Modul Nusantara, serta
mentor berdiskusi aktif dengan narasumber. Pemicu diskusi
dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam pelaksanaan proses
diskusi:
o Bagaimana kerajinan batik yang berasal dari Jakarta?
o Bagaimana perbedaan batik khas Jakarta dengan batik
yang berasal dari wilayah lain?
o Bagaimana dinamika yang terjadi sebagai dampak
dari perjalanan masa dulu dan masa kini terhadap
kelestarian budaya batik di Jakarta?
o Bagaimana sejarah perjuangan yang
didokumentasikan pada kawasan ini dalam
berkontribusi terhadap rasa kebhinekaan mahasiswa?

C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan monitoring dan evaluasi
kegiatan pengenalan batik khas Jakarta melalui Aplikasi SPADA
DIKTI, atau melampirkannya sebagai dokumen lampiran jika
materinya banyak dan diuraikan secara rinci. Mengupload hasil
resume pemahaman yang didapat.

● Pertemuan ke-23 (19 Desember 2021, pukul 10.00 - 12.00)

Tema Kegiatan Membangun kesepahaman dalam keragaman Nusantara melalui


pengenalan daerah asal peserta pertukaran pelajar
Jenis Kegiatan Kebhinekaan 14 : Kenali Asalku : Pengenalan daerah asal peserta
pertukaran pelajar

Objektif ● Mengamati dan mengetahui keragaman Nusantara dari segi


perbedaan daerah asal mahasiswa
● Sikap kerjasama dalam berkoordinasi antar mahasiswa
● Meningkatkan sikap kebhinekaan dengan memahami filosofi
keberagaman budaya

Metode Pengenalan daerah asal peserta pertukaran pelajar

Alat ● room meeting (Zoom atau Google Meet)

Waktu ● 2 jam
Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mempelajari mengenai
kegiatan daerah asal nya dan mempersiapkan bahan untuk menyampaikan
hasilnya.

B. Selama kegiatan:
● Mahasiswa menganalisis keruangan dari daerah asalnya
● Mahasiswa melakukan pengamatan terhadap lokasi yang
ingin dikenalkan
● Mahasiswa melakukan tanya jawab dengan sesama
mahasiswa
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa mengambil gambar dan dokumentasi foto
ataupun video terkait kegiatan yang dilakukan.
● Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Modul Nusantara, serta
mentor berdiskusi aktif dengan narasumber. Pemicu diskusi
dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam pelaksanaan proses
diskusi:
o Bagaimana kondisi daerah asal peserta pertukaran
pelajar?
o Apa saja keragaman budaya yang bisa dikenalkan
kepada sesama peserta?
o Bagaimana ciri khas daerah asal peserta?
o Bagaimana dinamika yang terjadi sebagai dampak
dari perjalanan masa dulu dan masa kini terhadap
lingkungan fisik, sosial, budaya, dan ekonomi yang
berada di daerah asal peserta?
o Bagaimana sejarah perjuangan yang
didokumentasikan pada kawasan ini dalam
berkontribusi terhadap kemerdekaan Indonesia dan
mendorong semangat nasionalisme, motivasi cinta
tanah air, dan kebhinekaan kepada mahasiswa?
C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan monitoring dan evaluasi
kegiatan pengenalan daerah asal peserta pertukaran pelajar melalui
Aplikasi SPADA DIKTI, atau melampirkannya sebagai dokumen
lampiran jika materinya banyak dan diuraikan secara rinci.
Mengupload hasil resume pemahaman yang didapat.

● Pertemuan ke-24 (23 Desember 2021, pukul 13.00 - 15.00)

Tema Kegiatan Kontribusi sosial sesuai inisiatif peserta pertukaran pelajar

Jenis Kegiatan Kontribusi sosial : Penerapan kegiatan yang memicu kontribusi


terhadap kehidupan sosial di sekitar daerah peserta pertukaran pelajar

Objektif ● Melakukan kegiatan sosial berdasarkan inisiatif, inovasi dan


pengalaman yang berkaitan dengan nilai kebhinekaan,
inspiratif dan refleksi
Metode Aktivitas sosial dengan tema bebas

Alat ● room meeting (Zoom atau Google Meet)


● (menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta)
Waktu ● maksimal 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk melakukan kegiatan


kegiatan sosial yang bermanfaat

B. Selama kegiatan:
● Peserta pertukaran pelajar mengemukakan kegiatan dan
menjelaskan kegiatan sosial yang dilaksanakan.
● Dosen mengutarakan pertanyaan yang bersifat terbuka
kepada mahasiswa terhadap hal yang dipetik dari kegiatan
sosial
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa menjawab pertanyaan yang diberikan Dosen
berdasarkan diri sendiri dengan pemicu yang diberikan.
Pemicu diskusi dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam
pelaksanaan proses diskusi:
o Apakah nilai yang terkait dengan kegiatan sosial yang
dilakukan?
o Bagaimana kegiatan sosial tersebut bisa
mencerminkan nilai yang ingin dicapai?
o Bagaimana perasaan peserta setelah melakukan
kegiatan sosial tersebut?
o Bagaimana kendala dan penyelesaian yang dilakukan
jika terdapat masalah dalam mewujudkan kegiatan
sosial?

C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi laporan kegiatan kontribusi sosial
melalui Aplikasi SPADA DIKTI.

● Pertemuan ke-25 (24 Desember 2021, pukul 13.00 - 15.00)

Tema Kegiatan Merefleksikan pemahaman terkait materi dari awal, kebhinekaan 13


dan 14, serta kontribusi sosial
Jenis Kegiatan Refleksi 7 : Diskusi dan pengendapan materi dari awal, kebhinekaan
13 dan 14, serta kontribusi sosial

Objektif ● Melakukan kegiatan refleksi berdasarkan pengalaman yang


dirasakan, dipahami dan dilakukan mahasiswa pada kegiatan
kebhinekaan 13 dan 4, serta kontribusi sosial
Metode Perenungan secara pribadi

Alat ● Laptop
● Musik untuk proses refleksi
Waktu ● maksimal 2 jam

Langkah-langkah A. Pra kegiatan: Mahasiswa diminta untuk mengingat kembali


kegiatan kegiatan kebhinekaan dan kontribusi sosial yang telah dilakukan.

B. Selama kegiatan:
● Dosen memutar video rekaman lagu untuk proses refleksi
● Dosen mengutarakan pertanyaan yang bersifat terbuka
kepada mahasiswa terhadap hal yang dirasakan
● Dosen Pembimbing Modul Nusantara dan Mentor
memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika
melaksanakan kegiatan.
● Mahasiswa menjawab pertanyaan yang diberikan Dosen
berdasarkan diri sendiri dengan pemicu yang diberikan.
Pemicu diskusi dan pertanyaan-pertanyaan kunci dalam
pelaksanaan proses diskusi:
o Apakah yang kamu rasakan setelah mendengar
pemaparan dan menggali lebih lanjut terkait kedua
kegiatan kebhinekaan?

C. Setelah kegiatan:
Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan refleksi kegiatan
kebhinekaan melalui Aplikasi SPADA DIKTI.

5. PENILAIAN

Mahasiswa yang mengikuti Modul Nusantara akan mendapatkan kredit 2 sks. Maka di akhir
pelaksanaan Modul Nusantara ini, diperlukan penilaian akhir. Hal-hal yang dapat dinilai dari
pelaksanaan Modul Nusantara yang meliputi koponen berikut ini.

Komponen penilaian meliputi :


• Kehadiran
• Partisipasi
• Kegiatan kontribusi sosial
Standar penilaian huruf mutu akan mengikuti peraturan akademik masing-masing perguruan
tinggi, dalam hal ini adalah Universitas Indonesia. Di akhir pelaksanaan Modul Nusantara ini
juga, para mahasiswa akan diminta untuk mengisi survey kebinekaan sebagai bentuk penilaian
keberhasilan Modul Nusantara yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh perguruan tinggi.
Survei kebinekaan ini dikembangkan dan didistribusikan oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

6. MONITORING DAN EVALUASI

a. Untuk dosen pembimbing Modul Nusantara


Laporan monitoring dan evaluasi dilaporkan oleh dosen pembimbing Modul Nusantara setiap
seminggu sekali di SPADA DIKTI dengan menuliskan setiap kegiatan dengan format
pelaporan di bawah ini.

Nama kegiatan

Tujuan kegiatan

Tanggal kegiatan

Tempat

Peserta dan Narasumber Perempuan:


Laki-laki:
Total:
Deskripsi singkat
hasil pelaksanaan
kegiatan
Tantangan dan
tindak lanjut
Kesan dan pesan
Lampiran
b. Untuk mentor Modul Nusantara
Laporan monitoring dan evaluasi ini dilaporkan oleh mentor Modul Nusantara untuk
melaporkan kegiatan apa saja yang dilakukan dalam satu minggu. Laporan ini dituliskan di
SPADA DIKTI.
Deskripsi singkat kegiatan Modul Nusantara
yang dilakukan dalam satu minggu

Deskripsi singkat kegiatan non- akademis


yang dilakukan untuk membantu mahasiswa
peserta
Tantangan dan tindak lanjut
Kesan dan pesan
Lampiran

c. Untuk mahasiswa
Setiap kegiatan yang dilakukan, mahasiswa diwajibkan menuliskan refleksi kegiatannya di
aplikasi SPADA DIKTI. Refleksi tulisan ini dapat didiskusikan di dalam pertemuan-pertemuan
kegiatan refleksi. Berikut contoh minimal pertanyaan-pertanyaan yang dapat

Nama kegiatan
Tujuan kegiatan

Tanggal kegiatan

Tempat

Deskripsi singkat Di bagian ini menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci


sebagai berikut untuk mendeskripsikan hasil kegiatan:
1. Apa jenis kegiatan yang dilakukan? misalnya kunjungan,
workshop, pentas budaya, pertemuan dengan tokoh
inspiratif dsb.
2. Bagaimana proses kegiatan berlangsung?
3. Apa pesan kunci dari kegiatan tersebut?
4. Bagaimana kegiatan tersebut berkontribusi terhadap
pemahaman dan pengalaman Anda terhadap isu toleransi
dan kebinekaan?
Tantangan dan tindak Di bagian ini menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci
lanjut sebagai berikut:
1. Apa saja yang menjadi tantangan dan hambatan di dalam
implementasi kegiatan?
2. Apa tindak lanjut untuk menghadapi tantangan serupa?
Kesan dan pesan Berisi kesan terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah
dilakukan dan pesan untuk pengembangan di masa yang
akan datang.
Lampiran Di bagian ini mahasiswa diminta untuk melampirkan foto dan
video kegiatan yang merepresentasikan kegiatan yang
diikuti.

Anda mungkin juga menyukai