Anda di halaman 1dari 1

Rasulullah Dan Peradaban Islam di Makkah

Oleh : Meysa Wieyung Saka_126308201008

Peradaban islam dimasa Rasululloh pada periode Makkah mengalami dua tahap
yakni tahap pertama dan tahap kedua, di mana setiap tahapnya memiliki kekhususan
masing-masing. Tahap pertama, yakni tahap dakwah secara sembunyi-sembunyi yang
dilakukan selama tiga tahun. Pada tahap ini Rasululloh menyebarkan agama islam
hanya kepada kluarga terdekat dan sahabat karib serta orang-orang yang di kenal
Rasulloh memiliki akhlak baik sehingga dalam tarikh, mereka yang pertama kali masuk
islam ini dijuluki As-Sabiqunal Awwalun (yang terdahulu dan yang pertama masuk
islam). Mereka adalah istri beliau, ummul mukminin Khadijah binti Khuwailid,
pembantu beliau, Zaid bin Haritsah, anak paman beliau, Ali bin Abu Thalib, yang saat
itu Ali masih anak-anak dan hidup dalam asuhan beliau, dan sahabat karib beliau, Abu
Bakar Ash-Shiddiq yang dikenal kaumnya sebagai seorang laki-laki yang lemah lembut,
pengasih dan ramah, memiliki akhlak yang mulia serta bersemangat membantu Rasul
dalam mendakwahkan Islam.

Tahap Kedua, yakni tahap Dakwah secara terang-terangan selama kurang lebih
sepuluh tahun. Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan Rasulullah ialah dengan
mengundang kerabat dekat beliau, seperti Bani Hasyim dan beberapa orang Bani Al-
Muthallib bin Al-Manaf. Beliau menyeru mereka untuk berserah diri kepada Rabb-Nya.
Namun dari sekian banyak yang datang, semua menentang Rasulullah dan hanya Abu
Thalib lah yang mendukung dan memerintahkan melanjutkan perjuangan Rasul. Setelah
Rasululloh merasa yakin terhadap dukungan dan janji Abu Thalib untuk melindunginya
dalam menyampaikan wahyu Allah, maka suatu hari beliau berdiri diatas Shafa dan
menyebutkan mengenai kedudukan berhala dan hakikatnya yang sama sekali tidak
memiliki nilai. Saat itu, Mekkah berpijar dengan api kemarahan, bergolak dengan
keanehan dan pengingkaran, tatkala musyrik dan para penyembah berhala. Suara itu
seakan-akan petir yang membelah awal, berkilau, menggelegar dan mengguncang udara
yang tadinya tenang. Orang-orang Quraisy bingung, karena sepanjang sejarah nenek
moyang mereka dan perjalanan kaumnya, mereka tidak pernah menyaksikan kejadian
yang seperti itu. Tapi mereka tetap tidak mau mengikuti ajaran Rasululloh dan justru
Dengan ejekan dan penghinaan, olok-olok dan penertawaan hal ini mereka maksudkan
untuk melecehkan orang-orang muslim dan menggembosi kekuatan mental mereka.
menjelek-jelekkan ajaran beliau, membangkitkan keragu-raguan, menyebarkan
anggapan-anggapan yang menyangsikan ajaran-ajaran beliau dan diri beliau.
Melawan Al-Qur'an dengan dongeng orang-orang dahulu dan menyibukkan manusia
dengan dongeng-dongeng itu, agar mereka meninggalkan Al-Qur'an serta Berbagai
macam tekanan dan penyiksaan terhadap pengikut pengikut Rasulullah.

Anda mungkin juga menyukai