0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan1 halaman
Dokumen ini membahas lima aliran utama dalam pemikiran Islam setelah kewafatan Nabi Muhammad, yaitu aliran Syi'ah, Khowarij, Murji'ah, Qadariyah, dan Jabariyah. Aliran-aliran ini memiliki keyakinan dan pemahaman yang berbeda mengenai kepemimpinan umat Islam, konsekuensi hukum perbuatan manusia, serta kebebasan dan kekuatan manusia. Dokumen ini juga menyebutkan tokoh-tokoh
Dokumen ini membahas lima aliran utama dalam pemikiran Islam setelah kewafatan Nabi Muhammad, yaitu aliran Syi'ah, Khowarij, Murji'ah, Qadariyah, dan Jabariyah. Aliran-aliran ini memiliki keyakinan dan pemahaman yang berbeda mengenai kepemimpinan umat Islam, konsekuensi hukum perbuatan manusia, serta kebebasan dan kekuatan manusia. Dokumen ini juga menyebutkan tokoh-tokoh
Dokumen ini membahas lima aliran utama dalam pemikiran Islam setelah kewafatan Nabi Muhammad, yaitu aliran Syi'ah, Khowarij, Murji'ah, Qadariyah, dan Jabariyah. Aliran-aliran ini memiliki keyakinan dan pemahaman yang berbeda mengenai kepemimpinan umat Islam, konsekuensi hukum perbuatan manusia, serta kebebasan dan kekuatan manusia. Dokumen ini juga menyebutkan tokoh-tokoh
Sejarah Islam telah mencatat tentang banyaknya firqah-firqah atau golongan-
golongan yang ada di dalam tubuh umat Islam. Golongan-golongan ini mempunyai keyakinan dan pemikiran yang berbeda-beda mengenai islam setelah Nabi wafat di mana setiap golongan mempunyai tokoh-tokoh yang penting dan popular mengenai berdirinya atau terbentuknya aliran-aliran ini. Ada beberapa aliran yang lahir secara bersamaan dalam satu masa atau periode dan ada juga yang lahir setelah adanya aliran- aliran sebelumnya. Pertama, aliran syi'ah merupakan aliran islam yang berkeyakinan bahwa yang paling berhak memimpin umat islam sepeninggal nabi adalah Ali bin Abi Thalib dan keturunannya karena Ali bin Abi Thalib merupakan ahlul bait Nabi Muhammad SAW. Tokoh-tokoh popular syi’ah antara lain ‘Ali bin Abi Thalib, Hasan bin ‘Ali dan Husain bin ‘Ali. Kedua, Aliran Khowarij merupakan aliran yang keluar dari jamaah (almufaraqah li al-jamaah) disebabkan ada perselisihan pendapat yang bertentangan dengan prinsip yang mereka yakini kebenarannya karena mereka hanya mengenal hukum Allah. Tokoh-tokoh popular khowarij antara lain Urwah bin Hudair, Mustarid bin Sa’ad, Hausarah Al-Asadi, Quraib bin Maruah, Nafi’ bin Al-Azraq, ’Abdullah bin Basyir dan Abu Bakar Al-Baghdadi. Selanjutnya, Aliran Murji’ah merupakan aliran yang berpendapat bahwa konsekuensi hukum dari perbuatan manusia bergantung pada Allah SWT. Tokoh-tokoh pemimpin utama Murji’ah adalah Hasan bin Bilal al Muzi, Abu Sallat al samman dan Dirrar bin Umar. Kemudian, aliran qodariyah merupakan aliran yang lebih menekankan atas kebebasan dan kekuatan manusia dalam mewujudkan perbutan-perbutannya karena manusia mempunyai kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, dan bukan berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar Tuhan. Tokoh-tokoh aliran qodariyah antara lain Ma’bad al-Juhani dan Ja’ad bin Dirham, Abi Syamr dan Ibnu Syahib, Galiani al-Damasqi, Saleh Qubbah, Ibnu Sauda' Abdullah bin Saba' Al-Yahudi, Al-Ja'd bin Dirham dan Al-jahm bin Shafwan. Kemudian, aliran Jabariyah merupakan aliran yang menyebutkan bahwa setiap perbuatan yang dikerjakan manusia tidak berdasarkan kehendak manusia, tapi diciptakan oleh Tuhan dan dengan kehendak-Nya, di sini manusia tidak mempunyai kebebasan dalam berbuat, karena tidak memiliki kemampuan. Tokoh-tokoh Aliran Jabariyah antara lain Al-Ja’d bin Dirham, Jahm Ibnu Shafwan, Husain bin Muhammad An-Najjar dan Adh-Dhirar. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa setidaknya ada lima aliran yang popular di kalangan masyarakat islam sepeninggal Nabi Muhammad SAW yakni aliran syi’ah, aliran khowarij, aliran murji’ah, aliran qadariyah dan aliran jabariyah.