Tugas Diskusi Kelompok 1
Tugas Diskusi Kelompok 1
Contoh Kasus :
Detiknews - Modus 'memainkan' uang negara
dengan cara melakukan penggelembungan
(mark-up) anggaran ini dilakukan Kades Dompo,
Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, MN
(50). Dalam aksinya, MN mengajak serta
bendaharanya, MS (42). Kerugian negara akibat
mark-up anggaran yang diduga dilakukan kedua
tersangka mencapai Rp. 152.278.183.
Kedua tersangka dijerat pasal 2 atau Pasal 3 atau
Pasal 9 UU RI nomor 31/1999 sebagaimana
diubah dengan UU RI nomor 20/2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Ancaman
hukuman minimal 4 tahun, maksimalnya 20 tahun
pidana penjara.
Argumentasi :
Korupsi merupakan suatu tindakan yang harus
dihindari oleh semua orang apalagi kita sebagai
aparatur sipil negara. Sebagai aparatur sipil
negara kita harus menerapkan nilai-nilai dasar
menjadi seorang PNS diantaranya adalah sikap
anti korupsi. Nilai ini menjadi penting
diakarenakan posisi ASN yang sangat strategis
sebagai pemegang kekuasaan dan punya
wewenang mengatur keuangan negara. Maka
diharapkan sikap anti korupsi dimulai dari diri ASN
sendiri. Kemudian baru menularkannya pada
unsur lainnya.
Contoh Kasus :
Mantan Pejabat Pembuat Komitmen Kementerian
Sosial (PPK Kemensos) Matheus Joko Santoso
dituntut delapan tahun pidana penjara.Matheus
Joko juga dituntut membayar denda Rp400 juta
subsider enam bulan kurungan oleh Jaksa
Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi
(JPU KPK). Jaksa KPK Ikhsan Fernandi
mengatakan, mantan anak buah Menteri Sosial
(Mensos) Juliari Peter Batubara itu dinyatakan
terbukti bersalah menjadi perantara suap dan
mark-up anggaran dalam pengadaan paket
Bansos Covid 19.
Argumentasi :
Sistem integritas yang kuat sebagai pengendali
dan penyelaras akan berjalan secara efektif ketika
diikuti kesediaan seluruh elemen organisasi untuk
membuka mata lahir dan mata bathinnya, yang
didasari kejujuran serta penerimaan secara
sepenuhnya atau utuh.
3. Siti Pujiati, A.Md.Ak Analisa Topik Kasus Tersebut :
Contoh Kasus:
TEMPO.CO, Malang - Komisi Pemberantasan
Korupsi mengambil alih penanganan kasus
korupsi pengadaan tanah untuk Rumah Sakit
Umum Daerah Malang. Pemberitahuan secara
tertulis mengenai pengambilalihan kasus itu
diterima Malang Corruption Watch (MCW).
Argumentasi :
Korupsi dapat terjadi karena adanya niat dan
kesempatan. Oleh sebab itu tindakan preventif
sangat penting dilakukan. Jika Saya sebagai ASN
dan saya berada dalam peristiwa tersebut, hal
yang pertama saya lakukan adalah dengan
membentengi diri saya sendiri terlebih dahulu
dengan memperkuat nilai- nilai ANEKA dalam diri
saya. Selain membentengi diri saya juga akan
mempengaruhi orang lain, khususnya mitra kerja
saya untuk tetap berintegritas tinggi dan
menjunjung tinggi kejujuran serta sikap ANEKA.
Dan jika saya melihat praktik tindak korupsi saya
akan melaporkan kepada pihak yang berwajib
sebagai langkah membantu pemberantasan
korupsi dan sebagai wujud Cinta sata terhadap
tanah Air .
Contoh Kasus :
KOMPAS.com- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
menemukan dugaan penyelewengan dana untuk
penanganan Covid-19 di Provinsi Sumatera Barat
(Sumbar). Ada dua temuan penyelewengan, salah
satunya berkaitan dengan pengadaan hand sanitizer
senilai Rp 4,9 miliar. Temuan itu mencuat setelah
peristiwa pengusiran pejabat Pemprov Sumbar saat
rapat panitia khusus (pansus). Wakil Ketua Pansus
DPRD Sumbar, Nofrizon menyebut adanya
pembelian barang yang lebih mahal dari harga
semestinya. Hand sanitizer seharga Rp 9.000 dibeli
dengan harga Rp 35.000. "Harga sebenarnya Rp
9.000 per botol, namun dibeli Rp 35.000. Kemudian
perusahaan atau rekanannya tidak bergerak di
bidang pengadaan alat kesehatan," kata Nofrizon
yang dihubungi Kompas.com, Selasa (23/2/2021).
Nofrizon mengatakan rekanan penyedia hand
sanitizer itu justru bergerak di bidang batik tanah liat.
Argumentasi :
Sebagai seorang ASN kita perlu mengetahui tentang
pentingnya memiliki sifat antikorupsi. Karena
sebagai ASN kita sudah pasti menjadi roll model
contoh masyarakat dalam bersikap. Untuk
menanamkan sikap antikorupsi itu sendiri kita harus
menjadi pribadi yang memegang teguh ideologi kita
yaitu Pancasila terutama sila pertama Ketuhanan
Yang Maha Esa. Dengan kita berlandaskan ke
Ketuhanan kita akan bersikap bahwa yang kita
lakukan akan ada pertanggung jawabannya di
akhirat. Selain itu kita juga menjadi lebih hati – hati
dalam bekerja dan tetap memiliki rasa jujur dan
tanggung jawab meskipun dalam keadaan yang
tidak ada yang mengawasi kita. Ketika rasa jujur dan
berhati – hati dalam bersikap sudah tertanam di hati
nurani maka sifat ingin melakukan korupsi pasti tidak
akan terjadi.
Contoh Kasus :
Serang, CNN Indonesia -- Tiga orang ditetapkan
sebagai tersangka korupsi pengadaan
masker dengan modus penggelembungan harga
alias mark-up yang menyebabkan kerugian
negara mencapai Rp1,6 miliar. Ketiga tersangka
berinisial AS dan WF, dari PT RAM, dan LS yang
berstatus sebagai Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) pada Dinkes Banten.
Argumentasi :
Berdasarkan salah satu prinsip dari ANEKA yaitu
Anti Korupsi, sebagai PNS tindakan tersebut
harus dihindari dan tidak pernah dilakukan.
Sebagai PNS harus mempunyai sikap integritas,
mengerjakan sesuatu secara konsisten, jujur, dan
penuh komitmen berlandaskan pada pancasila
sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, bahwa
Tuhan mengetahui setiap tindakan yang
mahluknya lakukan, serta sebagai seorang yang
beragama sudah seharunya kita berfikir bahwa
apa yang kita kerjakan sekarang akan dikenai
pertanggungjawaban kelak di hari pembalasan,
hari dimana tidak ada pengadilan yang lebih adil
selain pengadilan Allah Tuhan Yang Maha Esa.
Kesimpulan Hasil Diskusi
1. Tindak pidana korupsi saat ini telah menjadi penyakit kronis yang meruyak menjalan
ke seluruh tubuh pemerintahan. Praktek korupsi tidak hanya dilakukan oleh kalangan
pejabat tinggi, tetapi juga diperbuat oleh ASN pimpinan tingkat menengah dan bawah,
bahkan juga oleh staf.
2. Tindak pidana korupsi tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi telah merusak
mental bangsa yang turun temurun sehingga jadi sulit untuk diatasi.
3. Mata rantai tindak pidana korupsi telah harus diputus sesegera mungkin agar tidak
menjadi warisan bagi generasi selanjutnya yaitu dengan menerapkan nilai dasar
ANEKA.
4. Aparatur Sipil Negara adalah unsur utama dan terpenting dalam gerakan percepatan
anti korupsi, karena ASN lah yang memegang kekuasaan dan kewenangan atas
keuangan dan kekayaan negara.
5. Setiap ASN hendaknya telah menjadi tunas integritas dalam rangka pemberantasan
tindak pidana korupsi dan membangun sikap anti korupsi. Tunas integritas anti korupsi
bukan hanya untuk membentengi diri sendiri, tetapi juga mempengaruhi pihak lain agar
tidak melakukan tindak pidana korupsi. Artinya ASN lah yang menyebarkan bibit-bibit
positif anti korupsi di lingkungan kerjanya dan dalam kehidupan masyarakat.