Anda di halaman 1dari 3

STATE AND ECONOMY IN INDONESIA’S TRANSFORMATION TO SOVEREIGNTY: A

COMPARISON WITH THE PHILIPPINES, SINGAPORE, SOUTH KOREA AND TAIWAN


THEE Kian Wie
Economic Research Centre
Indonesian Institute of Sciences (P2E-LIPI), Jakarta

Wildhan Farica (19011010148)

Analysis

Peran Negara dan Perekonomian Indonesia dalam transisi pemerintahan kolonial ke


kedaulatan Indonesia di bandingkan dengan empat negara yakni Filipina dan Singapura
dari Asia Tenggara dan 2 negara dari Asia Timur Laut yakni Korea Selatan dan Taiwan.
Pada awal 1950-an perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat setelah 5
tahun merdeka, hal itu tak bertahan lama setelah Soekarno sibuk menyelesaikan revolusi
nasional dan urusan ganyang Malaysia mengakibatkan ia mengabaikan perekonomian
Indonesia pada Tahun 1960. Menurut data Bank Indonesia (BI) dalam “History of
Monetary Period 1959-1966”, sepanjang periode 1960-1965, pertumbuhan Produk
Domestik Bruto (PBD) sangat rendah. Laju inflasi teramat tinggi hingga mencapai 635
persen pada 1966. Investasi pun merosot tajam
Setelah lengsernya Soekarno. Keajaiban Orde Baru dimana pada masa
kepemimpinan Soeharto Perekonomian mulai mengalami pertumbuhan pesat, masa ini di
sebut masa pemulihan perekonomian Indonesia. Dengan berbegai kebijakan ekonomi,
pemerintah Orde Baru mampu meredam hiper inflasi itu. Franciscus Xaverius Seda
(Menteri Keuangan 1966-1968) menjadi aktor utama dari upaya menekan inflasi menjadi
112%. Selama Tiga Dekade Pemerintahan Soeharto perkonomian mengalami pertumbuhan
7% tiap tahun hingga akhir 1997-1998 mengalami kemrosotan yang pesat namun pulih
kembali setelah peristiwa tersebut namun tidak 7% lebih cepat seperti masa pemerintahan
Soeharto. Ini membuktikan bahwa keselarasan antara masyarakat Indonesia dan pemimpin
yang baik mampu menyelesaikan perekonomian.
Lima Negara yang sama sama di jajah oleh Negara Barat. Filipina masuk dalam
prospek perekonomian yang baik dalam sentra Industri pada era awal kemerdekaannya.
Filipina juga merupakan salah satu Negara di Asia Tenggara yang mendirikan
perindustrian. Namun hal tersebut tak bertahan lama, perekonomian Filipina mengalami
pertumbuhan yang lamban, hal ini berbanding terbalik terhadap perokonomian Singapura,
Taiwan, dan Korea Selatan yang memulai perindustrian dengan berorientasi ekspor yang
cepat sehingga mengubahnya menjadi NIE. Temtunya hal ini juga adanya peran
kepemimpinan yang baik dan berorientasi kedepan.

Negara dan Ekonomi dalam Transisi Indonesia ke Kedaulatan - Perkembangan


Politik
Setelah Jepang menyerah kepada fraksi sekutu, Indonesia memproklamasikan
kmerdekaannya. Kesempatan bagi pihak Belanda untuk merebut kembali koloninya dari
Jepang sehingga terjadilah Agresi Militer 1. 1949 Belanda dan Indonesia mengadakan
genjatan senjata setelah seblumnya pada tahun 1948 Belanda meluncurkan serangan
terhadap Ibukota de facto (Yogyakarta) untuk mengancurkan Tentara Revolusioner
Indonesia.Agresi Belanda mendapatkan reaksi negatif dari UNCI, sehingga delegasi
Indonesia dan Belanda berkumpul untuk membahas transfer kedaulatan Belanda. Dalam
Konfrensi Meja Bundar.
Pencapaian politik Indonesia tidak di selaraskan dengan perkembangan ekonomi.
Ini disebabkan oleh konsesi yang tercantum dalam Finec yang merupakan bagian dari
perjanjian RTC. Hal ini juga merupakan penolakan Belanda untuk menyerahkan Irian
Belanda. Permasalahan ekonomian Indonesia lainnya yaitu permintaan delegasi Belanda
untuk mengambil alih semua utang perang dan pasca perang. Namun Indonesia mengabil
alih utang perrang karena mereka berpendapat bahwa utang pasca perang sudah di gunakan
untuk membiayai kampanye militer melawan Republik Indoneisa.
Memburukan hubungan Indonesia dan Belanda dikarenakan sengketa perbutan
Irian Barat dari Belanda. Yang menganggap bahwa Irian Barat masih berada dalam
Integral Indonesia. Hala ini juga dilakukan pengambilalihan perusahaan Belanda oleh
Indonesia.
Pada tahun 1959 Soekarno memperkenalkan ‘Demokrasi Terpimpin’ dan ‘Ekonomi
Terpimpin’ dimana berorientasi pembangunan sosialis gaya Indonesia karena obsesi
Soekarno terhadap revolusi nasional yang menyebabkan ia mengabaikan permasalahan
ekonomi. Dan juga federasi muda Malaysia yang di proklamirkan pada pertengahan 1963
dianggap Soekarno sebagai neo-kolianialsm berakibat pembiayaan revolusi nasional besar-
besaran yang mengakibatkan hiperinflasi mencapai hampir 650 persen.

Negara dan Ekonomi dalam Transisi Indonesia ke Kedaulatan - Perkembangan


Ekonomi
Setelah pendudukan Jepang dan revolusioner bersenjata melawan Belanda, di akhir
tahun 1950an Kabinet Natsir menggantikan Kabinet Hatta untuk fokus terhadap
peningkatan standar kehidupan rakyat Indonesia, meningkatkan produksi, dan merangsang
perdagangan dan industri. Namun akibat pendudukan Jepang dan revolusi bersenjata
melawan tentara Belanda terjadi kerusakan infrastruktur.
Indonesia pada tahun 1950an alat dan pekerja administrasi profesional. Kondisi ini
dapat menghambat pertumbuhan perkonomian di Indonesia.

Negara dan Ekonomi dalam Transisi Indonesia ke Kedaulatan - Perkembangan


Industri
17 Agustus 1950 RIS dibubarkan dan digantikan oleh Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Kabinet Natsir yang telah menggantikan Kabinet Moh. Hatta
memperkenalkan Rencana Urgensi Perekonomian untuk jangka waktu 3 tahun dimana
rencana ini berfokus pada pengenmbangan industri sebagai alat pertumbuhan.
Perindustrian pada saat itu masih mengalami stagnasi, menurun atau bahkan ditutup
karena kurangnya modal, tangan terampil, dan infrastruktur dasar seperti air dan listri.
Hingga pada tahun 1956 pemerintah meluncurkan Rencana Pembangunan Lima Tahun
Pertama dimana dalam rencana ini diberlakukannya rehabilitasi pabrik yang ada,
pemanfaatan maksimum bahan baku domestik, peningkatan keterampilan tenaga kerja dan
kemampuan manajerial, dan pencapaian tingkat biaya yang wajar.

Perbandingan dengan Filipina, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan

Filipina
Pengalaman Filipina merupakan hal menarik bagi suatu hal yang menarik bagi
ekonom pembangunan. Meskipun di hancurkan saat perang Pasifik Filipina merupakan
negara yang memiliki pendapatan perkapita tertinggi di Asia Timur.
Di antara negara-negara Asia yang baru merdeka, kondisi awal Filipina
menguntungkan, karena pemerintah kolonial selama setengah abad tidak berbahaya
menurut standart kolonial. Standar pendidikan di Filipina termasuk yang tertinggi di dunia,
dan juga menikmati akses istimewa ke pasar Amerika yang besar sampai berakhirnya
Perjanjian Laurel-Langley pada tahun 1974. Meskipun tidak sekaya sumber daya seperti
Indonesia, Filipina memiliki banyak pertanian tanah untuk mempertahankan beberapa
dekade pertumbuhan pertanian yang cepat

Anda mungkin juga menyukai