Terhadap pertanyaan kedua, yakni ( ما دينكapa agamamu) seseorang yang Sidang Jum’ah Rahimakumullah,
semasa hidupnya senantiasa melaksanakan kewajiban shalat, ketika di
dalam kuburnya ditanya: ما دينك- apa agamamu – maka dengan mudah ia Terhadap pertanyaan keempat, yakni ما كتابك- Apa kitabmu, seseorang
dapat menjawab:( االسالم دينيIslam agamaku) karena dalam konteks yang senantiasa melaksanakan kewajiban shalat, tentu dapat menjawab
sekarang hanya Islam satu-satunya agama yang memerintahkan pertanyaan itu dengan jawaban: – القران كتابيKitabku Al-Qur’an, karena di
melaksanakan shalat. dalam shalat terdapat rukun yang mengharuskan orang shalat membaca
surah pertama dalam Al-Qur’an yakni Surah Al-Fatihah. Seseorang yang
Sidang Jum’ah Rahimakumullah, melakukan shalat tanpa membaca surah ini dalam setiap rakaat,
shalatnya tidak sah, kecuali bagi makmum masbuq yang di rakaat
Terhadap pertanyaan ketiga, yakni ( من نبيكsiapa Nabimu) seseorang yang pertama tak selesai membacanya karena waktu tak mencukupi.
senantiasa melaksanakan kewajiban shalat, tentu dengan lancar dapat
menjawab pertanyaan itu karena di dalam shalat lima waktu setidaknya Selain surah Al-Fatihah, orang shalat juga membaca surah-surah lainnya
kita menyebut nama محمدsebanyak 10 kali dalam sehari semalam, yakni di dalam Al-Qur’an yang dibaca sebagai bacaan sunnah. Surah-surah yang
dalam bacaan tahiyat atau tasyahud akhir yang berbunyi: hukumnya sunnah ini dibaca setelah surah Al-Fatihah. Dengan dibacanya
surah-surah dalam Al-Qur’an dalam shalat, maka dalam sehari semalam
setidaknya orang membaca surah-surah Al-Qur’an sebanyak 27 kali.
Dengan kata lain untuk menyebut القرانsebagai sebagai kitab suci tidak
sulit bagi mereka yang senantiasa melaksanakan shalat.
jumlah itu belum termasuk yang dibaca dalam tasyahud awal dan bacaan Terhadap pertanyaan kelima, yakni ( اين قبلتكdi mana kiblatmu) seseorang
shalawat dalam rakaat kedua dalam shalat Dhuhur, Ashar, Maghrib dan yang senantiasa melaksanakan kewajiban shalat, tentu dapat menjawab
pertanyaan itu dengan jawaban: ( الكعبة قبلتيKa’bah kiblatku) karena orang muslimat saudara-saudaraku).
yang senantiasa melaksanakan kewajiban shalat, akan menghadap ke
arah Ka’bah sebanyak 5 kali sehari. Jika ditambah dengan shalat-shalat Jawaban dari pertanyaan keenam ini memang memiliki keterkaitan
sunnah, tentu frekuensinya lebih tinggi lagi. langsung dengan masjid karena tempat suci ini merupakan tempat
berkumpulnya kaum muslimin dan muslimat untuk melaksanakan jamaah
Kebiasan setiap hari menghadap kiblat berupa Ka’bah ini tentu akan shalat. Seseorang yang membiasakan diri dengan shalat berjamaah di
memudahkan menjawab pertanyaan kelima di atas. Apalagi di dalam niat masjid, tentu akan ingat saudara-saudara seiman yang berjamaah shalat
shalat terdapat kata “kiblat” yang maksudnya adalah Ka’bah. Niat itu bersamanya walaupun mungkin tidak tahu nama mereka satu per satu.
misalnya: Tidak mungkin atau sangat kecil kemungkinannya orang-orang non-
muslim melakukan shalat, apalagi di masjid.