Anda di halaman 1dari 8

PERANAN DEPARTMENT SHIP MANAGEMENT (CREWING) DALAM

KEGIATAN RECRUITMENT ANAK BUAH KAPAL (ABK) PADA


PT. PUPUK INDONESIA LOGISTIK JAKARTA

Hebby Solehudin Rajabi1*Haris Fadilah2*, Evyana Diah Kusumawati3*


1
Alumnus, Politeknik Bumi Akpelni
2,3
Program studi KPN, PoliteknikBumiAkpelni Semarang.
Jl. Pawiyatan Luhur II No. 17 Bendan Dhuwur, Semarang
*Email : hebbysolehudin97@gmail.com

Abstrak

Kajian analisis ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Department Ship Management
(Crewing) dalam kegiatan Recruitment Anak Buah kapal (ABK) Pada PT. Pupuk Indonesia
Logistik Jakara yang meliputi peranan Departement Crewing, dokumen-dokumen yang
dibutuhkan, pihak tekait, serta masalah dan kendala yang timbul dalam Recruitment Crewing
Seluruh data yang disajikan dalam penulisan ini didapatkan dari pengamatan dengan
menggunakan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode
observasi atau pengamatan, metode wawancara atau interview, dan metode studi pustaka.
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dibuat, maka dapat diketahui bahwa perusahaan
PT. Pupuk Indonesia Logistik mempunyai kegiatan antara lain :Recruitmen Anak Buah Kapal,
seta dokumen-dokumen yang terkait dan hambatan yang timbul ketika proses recruitmen Anak
Buah Kapal di PT. Pupuk Indonesia Logistik.Dapat disimpulkan bahwa peranan Department
Ship Management (Crewing) dalam merekrut ABK harus melewati tahap tahap seleksi yang
harus dilalui oeh Calon ABK serta sesuai dengan perauran dan syarat yang harus dipenuhi
sebagai tenaga pelaut yang akan bekerja di atas kapal.

Kata kunci : anak buah kapal, crewing dan recruitment

PENDAHULUAN tepat pada suatu pekerjaan tertentu, sesuai


Semakin berkembang dan meningkatnya dengan kemampuan, keahlian, dan
kebutuhan masyarakat, maka semakin pengalaman dalam melakukan suatu
ketat pula persaingan antara perusahaan pekerjaan menyatakan sebuah deskripsi
yang satu dengan yang lain. Hal ini jabatan digunakan untuk mengidentifikasi
dilakukan demi mendapatkan perhatian dari tugas, kewajiban ,dan tanggung jawab
masyarakat yang nantinya diharapkan dapat pekerjaan. Ini menggambarkan apa yang
mendatangkan laba bagi perusahaan itu dilakukan, mengapa hal itu dilakukan,
sendiri. Sumber Daya Manusia (SDM) dimana hal itu dilakukan, dan, bagaimana
merupakan asset bagi suatu perusahaan. hal itu dilakukan. Spesifikasi jabatan
Faktor produksi tidak dapat berjalan tanpa didefinisikan sebagai dokumen yang berisi
adanya sumber daya manusia yang kualifikasi minimum yang dapat diterima
mengoperasikannya. Dibandingkan dengan dan yang harus dimiliki karyawan untuk
faktor yang lain, faktor tenaga kerja adalah melakukan pekerjaan tertentu. Spesifikasi
faktor yang paling susah untuk dikelola jabatan harus selalu mencerminkan
karena manusia sebagai tenaga kerja minimum, bukan kualifikasi yang ideal
memiliki akal dan pikiran yang berbeda- untuk pekerjaan tertentu.
beda. PT. Pupuk Indonesia Logistik (PILOG)
Perencanaan Sumber Daya Manusia (Human adalah sebuah perusahaan Pelayaran yang
Resource Planning/HRP) merupakan suatu berupaya untuk membangun sistem SDM
proses dari analisis dan identifikasi terhadap yang kuats ecara terpadu dan bertahap baik
kebutuhan dan tersedianya Sumber Daya secara kuantitas dan kualitas, pada unit
Manusia dipasar tenaga kerja. Analisis bisnis utama maupun pendukung, yang
jabatan adalah menempatkan orang yang berorientasi pada human capital. Proses

71
perekrutan dan seleksi crew/anak buah Pada penelitian ini digunakan
kapal (ABK) PT. Pupuk Indonesia Logistik metodologi dengan pendekatan
selama ini dilakukan tanpa menggunakan kualitatif, yang mempunyai
kriteria ideal. karakteristik alami sebagai sumber
Selain SDM, PT. Pupuk Indonesia Logisitk data langsung, deskriptif.
juga mempercayakan Departement Crewing 2. Subyek Penelitian
untuk merekrut dan menyeleksi calon calon Populasi target dalam penelitian ini
ABK , Salah satu cara dalam mencari adalah PT. PUPUK INDONESIA
Anggota Crewing yang berkualitas, yaitu LOGISTIK JAKARTA.
melalui sistem rekrutmen. 3. Teknik pengumpulan data.
Department crewing merupakan bagian Teknik pengumpulan data yang
dari Perusahaan Pelayaran yang tugasnya digunakan dalam penelitian ini
menyiapkan ABK dan crew kapal yang akan adalah dengan observasi
beroperasi serta mengadakan kebutuhan (pengamatan), studi pustaka dan
ABK untuk kapal-kapal yang belum interview (wawancara).
memenuhi syarat untuk kelengkapan crew 4. Analisis Data
kapalnya. Perencanaan Department Crewing Setelah data terkumpul, dilakukan
dalam mengidentifikasi terhadap kebutuhan pengolahan dan analisa data. Analisis
dan tersedianya Crewing di pasar tenaga data dalam penulisan ini adalah
kerja. Perencanaan Crewing atau ABK dengan menggunakan metode
disesuaikan dengan ketentuan dan undang deskriftif kualitatif. Metode
undang yang berlaku yang berdasarkan deskriptif merupakan suatu metode
STCW (Standart Of Training Certification) yang digunakan untuk membuat
atau standar latihan, sertifikasi dan dinas gambaran secara sistematis mengenai
jaga pelaut, dan IMO (International hubungan antara fenomena yang
Maritime Organization) diselidiki dan hasilnya tidak
dinyatakan dengan angka.
TUJUAN PEMBAHASAN MASALAH
1. Untuk mengetahui dan LANDASAN TEORI
menjelaskan tentang peranan Konsep Peranan
departemen crewing dalam kegiatan 1. Persepsi Peranan
recruitment ABK pada PT. Pupuk Menurut Ahmad Yusnedi (2019 : 80)
Indonesia Logistik Jakarta. Persepsi Peranan adalah pandangan
2. Untuk mengetahui ketentuan terhadap tindakan yang seharusnya
ketentuan dan syarat yang diperlukan dilakukan pada situasi tertentu.
dalam Kegiatan recruitmen ABK Persepsi ini berdasarkan interpretasi
pada PT. Pupuk Indonesia Logistik atas sesuatu
Jakarta. yang diyakini tentang bagaimana
3. Untuk mengetahui dan menjelaskan seharusnya kita berperilaku.
siapa saja pihak yang terlibat dalam 2. Ekspektasi Peranan
kegiatan recruitmen ABK pada PT. Ekspektasi peranan merupakan sesuatu
Pupuk Indonesia Logistik Jakarta. yang telah diyakini orang lain bagaimana
4. Untuk mengetahuikendala- kendala seseorang harus bertindak dalam situasi
yang timbul dalam kegiatan tertentu. Sebagian besar perilaku
recrutmen ABKpada PT.Pupuk seseorang ditentukan oleh peran yang
Indonesia Logistik Jakarta . didefinisikan dalam konteks dimana
orang tersebut bertindak.
METODE PENGUMPULAN DATA 3. Konflik Peranan
1. Jenis Penelitian Saat seseorang berhadapan dengan
ekspektasi peran yang berbeda, maka

72
akan menghasilkan konflik peran. Konflik siap untuk diseleksi proses recrutmen harus
ini akan muncul saat seseorang menyadari konsisten dengan strategis. Proses
bahwa syarat satu peran lebih berat untuk recrutmen harus bisa dilaksanakan secara
dipenuhi ketimbang peran lain. efisien dan efektif. Proses rekrutmen harus
disamakan dengan kemampuan organisasi
Departement Crewing dalam mempertahankan para ABK yang
Menurut Keputusan Menteri Nomor 70 terbaik .
tahun 2013 Pengertian Crewing memiliki Jika spesifikasi pekerjaan dijadikan dasar
arti Pengawakan Kapal, yang menyimpulkan dan pedoman penarikan, ABK yang
Departemen Crewing adalah Departemen diterima akan sesuai dengan uraian
pengawakan kapal yang dilakukan pekerjaan dari jabatan atau pekerjaan
perusahaan pelayaran guna mempersiapkan tersebut. Setelah diketahui spesifikasi ABK
semua syarat seorang pelaut sebelum yang dibutuhkan, harus di tentukan
berangkat kapal. sumber-sumber penarikan calon ABK.
Beberapa syarat yang harus dibawa seorang
ABK (Anak Buah Kapal) yang akan on Metode-Metode Rekrutmen
board / naik ke atas kapal : Metode penarikan akan berpegaruh besar
1. STCW Certificate (BST, MFA, SCRB, terhadap banyaknya lamaran yang masuk
AFF, DSD, ANTD) Syarat sertifikat ini ke dalam perusahaan. Metode penarikan
tergantung pada jabatan diatas kapal calon ABK baru adalah “metode tertutup
Rating/Officer, namun sertifikat yang dan metode terbuka.
penulis sebutkan yang harus dimiliki a) Metode Tertutup
seorang dimiliki seorang Rating/ABK Metode tertutup adalah ketika
diatas kapal. penarikan hanya di informasikan
2. Dokumen keberangkatan kepada para ABK atau orang-orang
a. Paspor dan Visa (apabila ke negara tertentu saja. Akibatnya, lamaran yang
yang memerlukan visa, misalnyan masuk relatif sedikit sehingga
Eropa, Amerika, Australia, Cina) kesempatan untuk mendapatkan ABK
b. Buku Pelaut. yang baiksulit.
3. 3. Dokumen keberangkatan lain: b) Metode Terbuka
Letter of Guarantee (biasanya pada Metode terbuka adalah ketika
negara–negara yang tidak memerlukan penarikan di informasikan secara luas
visa, gunanya untuk memastikan sudah dengan memasang iklan pada media
terdapat agent yang pasti akan menjemput masa cetak maupun elektronik, agar
ABK nanti di Bandara. Misalnya Jepang, terbesar luas ke masyarakat. Dengan
Cina, Korea, Filipina. metode terbuka diharapkan.
4.Medical Certificate atau sertifikat
kesehatan dari satu institusi kesehatan Prinsip-Prinsip Recruitment
yang memfasilitasi medical check up yang Prinsip-prinsip rekrutmen adalah sebagai
telah dipercayai perusahaan tersebut. berikut:
5.Kontrak berlayar, berisikan gaji dan tanda 1) Mutu ABK yang akan di rekrut
tangan persetujuan pelaut di atas kapal harus sesuai dengan kebutuhan
seperti SPK (Surat Perjanjian Kerja). yang di perlukan untuk mendapatkan
mutu yang sesuai.
Rekrutmen 2) Jumlah ABK yang di perlukan harus
Menurut Hariwijaya (2017 : 2) Rekrutmen sesuai dengan job yang tersedia.
Merupakan pencarian para pemalar dan 3) Biaya yang di perlukan diminimalkan.
diakhiri diakhiri dengan masuknya surat 4) Perencanaan dan keputusan-keputusan
lamaran dari para pelamar. Hasil proses strategis tentangperekrutan.
recrutmen adalah sekumpulan pelamar yang 5) Flexibility

73
itu diperlukan ABK baru untuk
Anak Buah Kapal (ABK) menggantikannya. Rekrutmen dapat juga
Menurut Herman Budi Santoso (2012 : 54) dilakukan untuk menambah ABK baru
Anak Buah Kapal (ABK) adalah seorang kedalam suatu satuan kerja yang
yang pekerjaannya berlayar di laut, atau kegiatannya semakin menuntut aktivitas
dapat pula berarti seseorang yang yang tinggi. Hal ini dilakukan untuk
mengemudi kapal atau membantu dalam melakukan pemerataan ABK pada setiap
operasi, perawatan atau pelayanan dari jabatan sehingga kegiatan pekerjaannya
sebuah kapal. Hal ini mencakup seluruh cepat selesai dan kekuatannya menjadi
orang yang bekerja di atas kapal kecuali seimbang dengan jabatan yang lain.
Nahkoda atau Captain , karena Nahkoda
adalah wakil dari perusahaan yang Rekrutmen Anak Buah Kapal
ditugaskan untuk memimpin diatas kapal. 1. Staff Crewing
Anak Buah Kapal (ABK) terdiri dari Memonitor dan melaporkan adanya
beberapa bagian. Masing masing bagian kebutuhan awak kapal dan manajer kapal
mempunyai tugas dan tanggung jawab 2. Manajer Managemen Kapal
sendiri dan tanggung jawab utama terletak Mengajukan permohonan recrutmen
di tangan Captain kapal selaku pimpinan calon ABKkomite SDM untuk
pelayaran. mendapat persetujuan
3. Komite SDM
PEMBAHASAN Membahas kebutuhan ABK dan
Peranan Crewing Dalam Kegiatan keputusan akan disampaikan melalui
Recruitment ABK Pada PT.Pupuk manajer SDM dan Umum kepada
Indonesia Logistik Jakarta. manajer manajemen kapal dilanjutkan
Rekrutmen merupakan proses pencarian kepada staff crewing
calon pekerja sesuai dengan kebutuhan 4. Staf crewing
perusahaan. Rekrutmen pada PT. Pupuk Mencari kebutuhan calon ABK melalui
Indonesia Logisitik ini merupakan proses pemasangan iklan atau menghubungi
pencarian tenaga kerja sesuai dengan asosiasi dan komunitas pelaut Indonesia
kebutuhan . Menentukan kebutuhan akan atau menerima surat lamaran yang
ABK tersebut lebih dulu diperlukan masuk
penentuan jenis/mutu ABK yang dan road show perguruan tinggi dan
diinginkan sesuaidengan persyaratan sekolah pelayaran atau cara lain yang
penempatan bagian yang kosong dan jumlah memungkinkan. Setelah itu staf crewing
tenaga kerja yang akan ditarik. Karena itulah melakukan seleksi administrasi calon
penentuan akan kebutuhan tenaga kerja ABK berstatus kandidat dan berstatus
perlu bekerja sama antara kapal /jabatan jeda dengan memeriksa kelengkapan
yang memerlukannya. data dan dokumen calon ABK sesuai
PT. Pupuk Indonesia Logistik Jakarta dengan persyaratan jabatan yang
berperan sebagai perusahaan pelayaran Jasa ditentukan.
Angkutan Lautakan melakukan rekrutmen
apabila adanya permintaan dari user dan Syarat Yang Diperlukan Dalam
atau mencari tenaga kerja pengganti setelah Kegiatan Recruitmen ABK
adanya tenaga kerja yang keluar (resign). Setelah rekrutmen telah dilaksanakan dan
Penyusutan ABK biasanya terjadi karena sudah ada kriteria yang di inginkan
adanya ABK yang mengundurkan diri, perusahaan tersebut atau sudah ada
meninggal dunia atau dikeluarkan oleh ABK yang diterima di Perusahaan PT
perusahaan karena melanggar peraturan, tata Pupuk Indonesia Logistik maka ABK
tertib dan disiplin abk yang telah ditetapkan tersebut di wajibkan harus mendatangani
oleh PT. Pupuk Indonesia Logistik Untuk Surat Perjanjian Kerja (SPK) dan Praktik

74
Kerja Laut (PKL) karena surat tersebut c. Persetujuan mengenai atau
bawasannya bahwa ABK sudah mengandung suatu hak tertentu.
terikat kontrak dengan Perusahaan PT.
Pupuk Indonesia Logistik : Dokumen dan Sertifikat Yang Harus
1. Surat PerjanjianKerja (SPK). Dimiliki Oleh Calon Anak BuahKapal
Surat perjanjian kerja adalah surat yang (ABK)
isinya kesepakatan kontrak atau Sertifikat adalah surat sebagai tanda
perjanjian tertulis antara dua belah pihak pengakuan bahwa seseorang menguasai
mengenai hak dan kewajiban masing- kompetensi tertentu, telah mengikuti suatu
masing pihak yang saling mengikatkan event, atau tanda kepemilikan suatu
diri untuk melakukan atau tidak barang. Sertifikat juga dapat dilengkapi
melakukan sesuatu. dengan security printing untuk
Secara umum, surat perjanjian dibagi menjamin keaslian sertifikat yang
menjadi dua macam, yaitu : dikeluarkan suatu lembaga. Selain itu,
1. Surat Perjanjian Autentik, yaitu ABK yang akan naik kapal harus
surat perjanjian yang dibuat dan memiliki sertifikat dasar pelaut seperti :
dihadiri/diketahui oleh pejabat 1) BST ( Basic Safety Training )
pemerintah sebagai saksi. Basic Safety Training adalah
2. Surat Perjanjian di Bawah pelatihan untuk semua ABK di
Tangan, yaitu surat perjanjian sebuah kapal yang bertujuan agar
yang dibuat tanpa ada saksi dari peserta pelatihan dapat mengetahui
pejabat pemerintah. dan mencari tahu sebab kecelakaan
2. Perjanjian Kerja Laut (PKL) yang tidak seharusnya terjadi,
Perjanjian Kerja Laut (PKL) adalah sehingga sebab kecelakaan dapat
perjanjian yang diadakan atau perjanjian dihindari dan semua kecelakaan
yang dibuat antara seorang pengusaha ditiadakan, sampai tercapai bebas
kapal atau perusahaan pelayaran disatu kecelakaan.
pihak dengan seorang ABK, pihak 2) AFF ( Advanced Fire Fighting )
tersebut terakhir menyanggupi untuk Advanced Fire Fighting adalah
dibawah perintah pengusaha atau mengetahui jenis jenis alat
perusahaan pelayaran itu melakukan pemadam kebakaran, pelaut bisa
pekerjaan dengan mendapat upah baik mengetahui jenis jenis penyebab
sebagai Nakhoda atau ABK.(KUHD pasal kebakaran , pelaut juga mengerti
395). Dalam melakukan perjanjian kerja prosedur dan kerja sama team
laut antara pengusaha kapal atau dalam memadamkan kebakaran dan
perusahaan pelayaran harus dibuat pembelajaran yang lainnya atau
dihapadan ABK, dihadapan syah bandar dalam arti mencegah saat ada
atau pegawai yang berwajib dan kebakaran di kapal
ditandatangi oleh pengusaha kapal atau 3) MFA (Medical First Aid )
perusahaan pelayaran dan ABK tersebut. Medical First Aid adalah Pemberian
Disamping syarat tertulis perjanjian kerja Pertolongan segera kepada korban
laut harus memenuhi ketentuan yang sakit atau cedera/kecelakaan yang
diatur dalam pasal 1320 kitab Undang- memerlukan penanganan medis
undang hukum perdata, antara lain : dasar. Adapun pengertian Medis
a. Adanya kesepakatan atau kemauan Dasar adalah Tindakan perawatan
secara sukarela tanpa paksaan dari berdasarkan ilmu kedokteran yang
kedua belah pihak. dapat dimiliki oleh awam atau awan
b. Masing-masing mempunyai yang terlatih secara khusus.
kecakapan untuk bertindak. 4) Medical Check Up ( Sertifikat
Kesehatan ) Sertifikat Kesehatan

75
adalah upaya penaggulangan, dan I) dulu Ahli Mesin Kapal (AMK):
pencegahan gangguan kesehatan KepalaKamar Mesin/Chief
yang memerlukan pemeriksaan, Engineer kapal tak terbatas dan
pengobatan dan atau perawatan pelayaran tak terbatas.
termasuk kehamilan, dan persalinan. b. Ahli Teknika Tingkat II (ATT
Selain itu juga ada ijasah-ijasah perwira laut II) dulu Ahli Mesin Kapal
deck dan mesin diantara lain : (AMK), dapat menjabat: Masinis
A. Ijazah Dek dari yang tertinggi adalah I/Second Engineer kapal tak terbatas
: dan berat tak terbatas. Menurut
1. Ahli Nautika Tingkat I (ANT I) STCW 2017 bisa menjadi Kepala
dulu Pelayaran Besar I (PB I), Kamar Mesin/Chief Engineer
menurut STCW 2017 dapat dengan tenaga mesinkurang
menjabat Nakhoda kapal dengan dari3000KWdanpelayarantakterbata
tak terbatas berat kapal dan alur s.Danbisa menjadi Kepala Kamar
pelayaran tak terbatas Mesin/Chief Engineer dengan
2. Ahli Nautika Tingkat II (ANT II) ; tenaga mesin tak terbatas, pelayaran
dulu Pelayaran Besar II (PB II), daerah pantai
menurut STCW 2017 dapat c. Ahli Teknika Tingkat III (ATT III) ;
menjabat: Mualim I/Chief dulu Ahli mesin Kapal (AMK),
Officer tak terbatas berat kapal dapat menjabat: Perwira Jaga (tak
dan pelayaran, dan bisa terbatas) dan bisa
menjadi Nakhoda/Master menjadiMasinisI/SecondEngineer
pada kapal kurang dari dengantenaga mesinkurang dari
5000 ton dengan pelayaran tak 3000 KW, pelayaran tak terbatas ,
terbatas atau dan Kepala Kamar
Nakhoda/Master kapal Mesin/ChiefEngineerdengantenaga
kurang dari 7500 ton daerah mesinkurang dari3000KW daerah
pantai dan harus pengalaman pantai harus pengalaman 2 tahun
sebagai Mualim I sebagaiMasinisI.
selama 2 tahun d. Ahli Teknika Tingkat IV (ATT
3. Ahli Nautika Tingkat III (ANT IV); dulu Ahli Mesin Kapal
III) ; dulu Pelayaran Besar III Pelayaran Intersuler (AMKPI):
(PB III), menurut STCW 2017 Masinis kapal-kapal antar pulau
dapat menjabat: Mualim atau penyebrangan.
I/Chief Officer max e. Ahli Teknika Tingkat V (ATT
3000 DWT V) ; dulu Ahli Mesin Kapal
4. Ahli Nautika Tingkat IV (ANT Pelayaran Terbatas (AMKPT) :
IV) ; dulu Mualim Masinis Kapal-kapal kecil antar
Pelayaran Intersuler (MPI): pulau atau penyebrangan.
Perwira kapal- kapal
antarpulau atau kapal- kapal PihakPihakyangterlibat
penyebrangan. dalamRekrutmenAnakBuah kapal
5. Ahli Nautika Tingkat V Didalam melaksanakan perecrutan Anak
(ANT V) ; dulu Mualim Buah Kapal, juga ada pihak pihak yang
Pelayaran Terbatas (MPT): terlibat didalam perecrutan ini, karena
Perwira kapal- kapal kecil adanya pihak-pihak ini akan mempercepat
antarpulau. dan mempermudah dalam perekrutan
B. Ijasah Mesin ini, Pihak pihak tersebut ialah
a. Ijasah mesin dari yang tertinggi 1. Staff Crewing
yaitu Ahli Teknika Tingkat I (ATT

76
Staff Crewing adalah Manajemen 2) Kendala dari faktor kesulitan dalam
pengawakan kapal yang dilakukan mendata kandidat
perusahaan pelayaran guna Dalam melakukan recruitment Anak
mempersiapkan semua syarat seorang Buah Kapal (ABK), sudah tentu
pelaut sebelum dia berangkat keatas kapal. perusahaan membutuhkan data-data
Didalam ini staf crewing memonitor dan calon ABK yang bersifat umum
melaporkan adanya kebutuhan Anak buah maupun personal, Dari data-data calon
kapal (ABK) kepada Manajer Manajemen ABK perusahaan dapat menentukan
Kapal. pegawai yang sesuai dengan
2. Manajer Manajemen Kapal (ManagerShip kualifikasi perusahaan. Namun, data
Management) tersebut memiliki informasi-informasi
Manajer manajemen kapal adalah yang cukup banyak untuk diterima
seseorang yang bertugas mengatur dan suatu perusahaan khususnya divisi
mengarahkan orang lain untuk mencapai Ship Management / Staff Crewing
tujuan organisasi atau seseorang yang Untuk melakukan penyaringan
bertanggung jawab dalam mengatur informasi, suatu divisi crewing
recrutmen Anak Buah Kapal (ABK), haruslah meluangkan cukup banyak
Tugas Manajer Manajemen Kapal dalam waktu untuk melakukan hal ini.
perekrutan Anak Buah Kapal (ABK) yaitu Ditambah, Divisi Ship Management
Mengajukan permohonan recrutmen calon (Staf Crewing) akan menghadapi
ABK kepada komite SDM untuk kesulitan jika kuota kandidat
mendapatkan persetujuan . terlampau banyak.
3. Manajer SDM
Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) Pemecahan Masalah
mempunyai peran yang penting. Setiap permasalahan yang timbul di
Manajer SDM ini berperan perusahaan selalu ada solusinya, dari
dalam merencanakan, mengarahkan bentuk kendala yang telah disebutkan,
dan mengkordinasikan fungsi administrasi maka solusinya sebagai berikut :
suatu organisasi. Dalam perekrutan ABK 1) Kendala dari faktor Anak Buah Kapal
ini Manajer SDM bertugas membahas (ABK) itu sendiri. Setelah tes
kebutuhan Anak Buah Kapal (ABK) wawancara selesai dilaksanakan
dan keputusannya akan disampaikan hendaknya Surat Perjanjian Kerja (SPK)
kepada manajer manajemen kapal untuk dan Praktik Kerja Laut (PKL) lansung
ditindak lanjuti kepada staff crewing. dimintai tanda tangan ABK yang
berkepentingan tersebut, hal ini agar
Masalah dan Kendala Recrutmen Anak proses recrutmen berjalan dengan lancar.
Buah Kapal (ABK) 2) Kendala dari faktor kesulitan dalam
Dalam recrutmen ABK tidak selalulancar mendata kandidat
tanpaada kendala sepertiyang diharapkan Jika memang data kandidat yang masuk
perusahaan, banyak kendalayang dihadapi di pihak crewing sangat banyak,
untuk recrutmen ABK, diantaranyaadalah : kerahkan sejumlah karyawan dari
(1) Kendala yang disebabkan dari lamanya divisi Ship Management untuk
Anak Buah Kapal dalam memberikan membantu atau melakukan filtrasi dalam
tanda tangan Surat Perjanjian Kerja mendata kandidat. Jika memang hal ini
(SPK) dan Praktek Kerja Laut (PKL) tidak memungkinkan karena karyawan
dan mengakibatkan dapat menghambat yang masih sedikit, divisi Ship
dalam proses rekrutmen ABK karena Management dapat mencari karyawan
surat PKL dan SPK tersebut masih tambahan untuk melakukan hal ini.
belum dinyatakan sah untuk syarat on Tetapkan juga poin penting dalam
board. penyeleksian data calon ABK sehingga

77
divisi Ship Management (staff crewing)
dapat menghemat waktu untuk melakukan
seleksi data, agar dalam mendata kandidat
cepat terselesaikan

PENUTUP
Kesimpulan
Rekrutmen Anak Buah Kapal di PT. Pupuk
Indonesia Logistik sudah memenuhi syarat
yang telah ditetapkan baik peraturan yang
bersifat nasional maupun berlaku
internasional untuk persyaratan ABK Kapal.
Penjaringan calon ABK dilakukan dengan
berbagai tahapan di awali membuka
lowongan, menginput/memilih calon
ABK yang sesuai, melakukan seleksi dan
terakhir melakukan familirisai/orientasi
bagi calon abk yang telah lulus dari tahap
tahap seleksi yang dilakukan
Dalam pelaksanaan perekrutan Anak Buah
Kapal di PT. Pupuk Indonesia Logistik lebih
mengutamakan sumber dari internal
perusahaan, Karena dengan inilah ABK
mempunyai kesempatan untuk
mengembangkan keterampilannya di atas
kapal, tetapi perusahaan juga menarik calon
Anak Buah Kapal dari sumber eksternal,
apabila dari sumber internal kurang
memenuhi syarat.

DAFTAR PUSTAKA
Kosasih Engkos & Soewedo Hananto2007,
Manajemen Perusahaan Pelayaran,
Jakarta : Rajawali Pers
Lupiyoadi Rambat 2013, Manajemen
Pemasaran Jasa, Jakarta :
Salemba Empat.
Philip Kotler & Kevil Lane Keller 2009,
Manajemen Pemasaran, Jakarta :
Erlangga
R.P Suyono 2005, Shipping, Pengangkutan
Intermodal Ekspor Impor melalui
Laut, Jakarta : PPM
Tjiptono Fandy & Chandra Gregorius2016,
Service, Quality dan Satisfaction,
Yogyakarta : ANDI Yogyakarta

78

Anda mungkin juga menyukai