Anda di halaman 1dari 8

Optimalisasi Pelaksanaan Pergantian Crew Kapal Terhadap Kesesuaian

Kontrak Perjanjian Kerja Laut (PKL) Pada PT. Gerbang Samudra Sarana

(Optimizing the Implementation of Ship Crew Changes on the Conformity of the


Sea Work Agreement Contract at PT. Gerbang Samudra Sarana)
1
Budi Priyono, 2Denni Farobi Agung Samudro
1,2
Program Studi Manajemen Pelabuhan, Program Diploma Pelayaran,
Universitas Hang Tuah

Abstrak: Perencanaan SDM dibuat untuk tercapainya tujuan perusahaan, yang meliputi menyiapkan
sumber daya manusia, penggalian potensi diri dengan perekrutan dan penyeleksian karyawan saat
masuk dalam suatu perusahaan. Rekrutmen yang dilakukan perusahaan tidak lain adalah tindakan
dalam rangka pemenuhan kepentingan perusahaan. Dalam pengurusan Sumber Daya Manusia dalam
pengawakan kapal yang ditangani oleh devisi pengawakan, optimalisasi dalam transportasi laut
sangatlah penting untuk dilakukan supaya lebih efektif lagi, salah satunya dalam hal pergantian crew
kapal, pergantian crew kapal haruslah sesuai dengan rencana pergantian yang telah disusun oleh divisi
pengawakan agar pergantian berjalan sesuai dengan PKL. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data penelitian
diperoleh dari hasil observasi, hasil wawancara, dan dokumentasi. Analisis data penelitian dilakukan
dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaksesuaian pergantian crew kapal
yang telah direncanakan karena perusahaan hanya memiliki kepercayaan kepada Ex-crew sebagai crew
kapal pengganti. Ex-crew yang sudah direncanakan untuk naik kapal tidak dapat menepati janjinya
untuk kembali ke perusahaan, sehingga divisi pengawakan harus mencari crew baru, jika tidak
dilakukan perekrutan crew baru akan mengakibatkan kurangnya crew kapal yang stand by yang
disediakan oleh perusahaan menyebabkan keterlambatan pergantian crew sign on/off dan crew diatas
kapal. sehingga crew kapal harus menambah masa kontrak Perjanjian Kerja Laut (PKL) sampai waktu
yang ditentukan. Oleh karena itu masa kontrak crew kapal diatas kapal haruslah sesuai dengan
perjanjian yang tertulis pada Perjanjian Kerja Laut (PKL).
Kata Kunci: Crew Kapal, Pergantian, Perjanjian Kerja Laut

Abstract: HR planning is made to achieve company goals, which include the provision of human
resources, self-potential development, and selection of current employees. enter into a company.
Recruitment carried out by the company is nothing but an action in the context of fulfilling the interests
of the company. The management of Human Resources manning the ship which is handled by the
manning division, optimization in sea transportation is very important to be done to be more effective,
one of which is in terms of changing the crew of the ship, the change of the crew of the ship must be in
accordance with the replacement plan that has been prepared by the manning division so that The
change goes according to the Sea Work Agreement. The research method used in this research is a
qualitative approach with a descriptive research type. Sources of research data were obtained from
observations, interviews, and documentation. Analysis of research data was carried out by qualitative
analysis. The results of the study indicate that there is a discrepancy in the planned change of ship
crew because the company only has trust in the Ex-crew as a replacement ship crew. Ex-crew who had
planned to board the ship could not keep their promise to return to the company, so the manning
division had to find a new crew, if no new crew recruitment was carried out it would result in a lack of
stand-by crew provided by the company causing delays in changing crew sign on /off and crew on
board. so that the ship crew must increase the contract period of the Sea Work Agreement until the
specified time. Therefore, the contract period for the ship crew on board must be in accordance with
the agreement written in the Sea Work Agreement.
Keywords: Ship Crew, Substitution, Sea Work Agreement

Alamat Korespondensi:
Budi Priyono, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah, Jalan A. R. Hakim 150, Surabaya.
e-mail: priyono.budi@hangtuah.ac.id

27
https://doi.org/10.30649/japk.v12i1.76
28 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 12, Nomer 1, September 2021

PENDAHULUAN adanya rangsangan atau dorongan agar


karyawan mampu bekerja dengan baik.
Faktor penentu di dalam suatu Salah satu bentuk dorongan atau
perusahaan yang tidak dapat dipisahkan rangsangan yang dapat diberikan
adalah sumber daya manusia (SDM), kepada karyawan salah satunya dengan
dimana berkembangnya institusi maupun mengupayakan insentif yang
perusahaan adalah SDM menjadi besarannya secara proposional sesuai
kuncinya. Manusia sebagai sumber dengan jenjang karir. Insentif
daya dalam sebuah organisasi merupakan balas jasa di luar gaji yang
merupakan perencana, pemikir dan diberikan kepada karyawan
penggerak agar tujuan organisasi dapat berdasarkan hasil kerja dengan maksud
tercapai. Perencanaan SDM dibuat untuk agar karyawan bekerja dengan lebih
tercapainya tujuan perusahaan, yang
baik dan mampu mencapai tingkat
meliputi menyiapkan sumber daya
manusia, penggalian potensi diri dengan kinerja yang lebih tinggi , maka dari
perekrutan dan penyeleksian karyawan itu seseorang akan bekerja sungguh
saat masuk dalam suatu perusahaan. terdapat semangat dan sungguh karena
Rekrutmen yang dilakukan perusahaan dalam dirinya terdapat dorongan dan
tidak lain adalah Tindakan dalam rangka semangat yang lebih tinggi. Wibowo
pemenuhan kepentingan perusahaan. (2011:355) berpendapat bahwa insentif
Keberhasilan dalam melaksanakan menghubungkan penghargaan dan
suatu kegiatan organisasi ditunjang kinerja dengan memberikan imbalan
dengan sumber daya manusia yang kinerja tidak berdasarkan senioritas
memiliki kinerja baik, maka akan sulit atau jam kerja. Sehingga apabila
dicapainya tujuan perusahaan yang insentif dapat dikelola dengan baik dan
telah ditetapkan apabila faktor SDM benar, maka akan membantu organisasi
dengan kinerja yang baik belum mencapai tujuannya serta dapat
terpenuhi. memelihara dan mempertahankan
Sumber Daya Manusia yang tenaga kerja yang produktif.
berkualitas umumnya lahir melalui PT. Gerbang Samudra Sarana
proses pelatihan dan pengembangan sendiri ikut serta dalam pengurusan
yang bermutu. Dengan sumber daya Sumber Daya Manusia dalam
manusia yang berkualitas harus diakui pengawakan kapal yang ditangani oleh
sebagai faktor penting yang turut devisi pengawakan.
menentukan keberhasilan suatu Dalam hal pemenuhan
perusahaan sesuai dengan tujuan pengawakan kapal, devisi pengawakan
perusahaan. Perusahaan perlu mempunyai fungsi sebagai berikut:
memahami dan mengetahui kebutuhan 1. Mengatur dan mengawasi naik
karyawan. Secara umum karyawan turunnya crew kapal.
bekerja untuk memenuhi kebutuhan 2. Menyediakan crew kapal
hidupnya, bila kebutuhan karyawan (Recruitment) yang sesuai dengan
terpenuhi maka mereka akan persyaratan.
mendapatkan kepuasan, kepuasaan Divisi pengawakan telah
inilah yang akan meningkatkan kinerja membuat rencana pergantian untuk
karyawan. Perusahaan mencari dan crew kapal diatas kapal yang dimiliki
membina karyawan dengan semangat setiap satu tahun sekali agar pergantian
yang tinggi guna menciptakan dan berjalan sesuai dengan PKL yang
memelihara sumber daya manusia dimiliki crew kapal yang on board.
yang unggul dan mampu bersaing. Rencana pergantian yang telah dibuat
Untuk mampu bersaing dengan segala kebanyakan mengambil dari Ex-crew
perkembangan yang ada, maka perlu lebih dipercaya oleh perusahaan karena

https://doi.org/10.30649/japk.v12i1.76
Budi P., Denni F.A.S.: Optimalisasi Pelaksanaan Penggantian Crew Kapal … 29

mereka lebih memahami kondisi- menggambarkan dan menguraikan


kondisi dan keadaan kapal objek yang di teliti. adapun pengertian
dibandingkan harus merekrut crew deskriptif adalah suatu penulisan yang
baru, sedangkan untuk merekrut crew menggambarkan keadaan yang
baru harus mencari crew kapal yang sebenarnya tentang objek yang di
sesuai dengan crew kapal yang akan teliti, menurut keadaan yang
sign-off dengan kriteria dan sebenarnya pada saat penelitian
kelengkapan dokumen sesuai langsung. Menurut Arikunto (2019),
permintaan dari perusahaan. metode deskriftif adalah Penelitian
Adapun kendala yang akan yang dimaksudkan untuk menyelidiki
mempengaruhi dalam pelaksanaan keadaan, kondisi atau hal lain-lain
pergantian crew kapal terhadap yang sudah di sebutkan yang hasilnya
kesesuaian perjanjian kerja laut (PKL) di paparkan dalam bentuk laporan
yaitu: penelitian.
Kontrak PKL crew kapal tidak Hal-hal yang di amati adalah
sesuai dengan yang seharusnya dan tentang Optimalisasi Pelaksanaan
rotasi crew kapal milik PT. Gerbang Pergantian Crew Kapal Terhadap
Samudra Sarana tidak berjalan sesuai Kesesuaian Kontrak Perjanjian Kerja
dengan rencana akan berdampak pada: Laut (PKL) pada PT. Gerbang
1. Pergantian crew kapal tidak Samudra Sarana
berjalan lancar Sumber data yang digunakan
2. Banyak crew kapal yang terpaksa adalah sumber data primer dan sumber
menambah masa kontrak kerja data sekunder. Sumber data primer
yang dikarenakan terlambatnya merupakan data yang diperoleh secara
penempatan crew kapal pengganti. langsung yang dikumpulkan melalui
3. Banyak crew kapal yang sign off survei lapangan dengan menggunakan
tidak sesuai dengan Perjanjian teknik pengumpulan data yang
Kerja Laut (PKL) yang berakibat diperoleh secara langsung dari PT.
pada sulitnya mencari crew Gerbang Samudra Sarana melalui
pengganti yang sesuai. dokumentasi, dan observasi.
4. Sulitnya Divisi Pengawakan Sedangkan sumber data sekunder
dalam mencari crew pengganti merupakan data yang diperoleh secara
yang menggantikan crew on-board tidak langsung atau melalui sumber
yang mendadak sign off dengan lain yang telah tersedia sebelum
berbagai alasan. dilakukannya penelitian.
Dalam Perjanjian Kerja Laut Penelitian tentang optimalisasi
(PKL) yang telah ditetapkan terjadi pelaksanaan pergantian crew kapal
ketidak sesuaian masa kontrak kerja terhadap kesesuaian kontrak perjanjian
awak kapal yang di buat dikarenakan kerja laut (PKL) ini dilaksanakan di
dalam recruitment crew kapal PT. Gerbang Samudra Sarana
pengganti begitu sulit sehingga Analisis Data
berdampak pada pelaksanaan Teknik analisis yang dipakai
pergantian crew kapal yang tidak tepat. adalah analisis deskriptif kualitatif,
Sehingga keterlambatan penempatan dimana data-data yang telah terkumpul
crew kapal pengganti menjadikan crew yang kemudian dianalisis dan
kapal terpaksa memperpanjang kontrak memberikan gambaran kejadian yang
kerja. berlangsung serta membahas masalah
METODOLOGI PENELITIAN yang terjadi yaitu terkait dengan
Penelitian menggunakan metode mutasi crew kapal dan bagaimana cara
deskriptif kualitatif, untuk perusahaan mengatur mutasi crew

https://doi.org/10.30649/japk.v12i1.76
30 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 12, Nomer 1, September 2021

kapal agar sesuai dengan kontrak PKL melahirkan dan masih banyak alasan
crew kapal yang on board. Penulis lain yang ditemukan perusahaan.
menggunakan mutasi awak kapal 2. Kelemahan perusahaan dalam
dengan pendekatan deskriptif menjalankan pergantian crew diatas
kualitatif. kapal, dikarenakan divisi pengawakan
Berdasarkan observasi dan data – tidak melakukan tugas dengan
data yang didapat, dilakukan teknik konsisten dan tegas dalam
analisis data sebagai berikut : mengoptimalkan rencana pergantian
1. Mengetahui upaya yang dilakukan crew diatas kapal.
PT. Gerbang Samudra Sarana agar Wawancara yang dilakukan
pergantian awak kapal sesuai penulis dengan Bapak Bambang
dengan yang direncan.akan Budiono yang saat ini berposisi
sehingga tidak menimbulkan sebagai Kepala Divisi Pengawakan di
keterlambatan pergantian crew PT. Gerbang Samudra Sarana
diatas kapal mengungkapkan bahwa untuk
2. Mengetahui apa penyebab belum mengoptimalkan pelaksanaan rencana
efektifnya kontrak perjanjian kerja pergantian crew kapal agar sesuai
laut (PKL) crew diatas kapa dengan masa kontak crew kapal maka
HASIL DAN PEMBAHASAN devisi pengawakan harus lebih
Analisis Masalah memonitor ex-crew yang telah bersedia
Dalam penelitian terkumpul data-data bekerja kembali dengan PT. Gerbang
yang kemudian diuraikan tentang Samudra Sarana dan segera mencari
pemyebab dan masalah menyiapkan crew baru apabila ex-crew
rotasi crew kapal menghindari ketidak mengundurkan diri atau belum siap
sesuaian pergantian crew kapal sesuai bekerja kembali saat crew diatas kapal
dengan Perjanjian Kerja Laut (PKL). telah habis masa kontraknya.
Ketidaksesuaian Pergantian Crew Berdasarkan wawancara dengan
Kapal Yang Telah Direncakan Bapak Bambang Budiono dalam
Sehingga Menimbulkan mengoptimalkan pergantian crew
Keterlambatan Pergantian Crew diatas kapal divisi pengawakan harus
Diatas Kapal memonitor ex-crew dengan demikian
1. Dalam pergantian crew kapal maka pelaksanaan mutasi crew kapal
penempatan crew kapal yang tidak menjadi optimal dan PKL sesuai
sesuai akan menjadi penghambat pada dengan kotrak yang telah ditetapkan
pergantian crew diatas kapal dalam PKL.
dikarenakan sijil dan kelengkapan Masa kontrak Perjanjian Kerja
dokumen yang tidak sesuai dengan apa Laut (PKL) crew diatas kapal belum
yg ditentukan perusahaan. efektif sehingga menimbulkan
Berdasarkan wawancara dengan ketidaksesuain pada Perjanjian
Bapak Bambang Budiono dalam Kerja Laut (PKL)
merencanakan pergantian crew kapal, Masa kontak Perjanjian Kerja
perencanaan dilakukan agar tidak Laut (PKL) yang telah tertulis bagi
menimbulkan hambatan yang crew kapal yang on board belum
dikarenakan oleh ketidaksiapan dari efektif dan tidak sesuai dengan yang
crew kapal standby. crew kapal terjadi di atas kapal, hal ini
standby banyak menunda waktu untuk menimbulkan ketidaksesuaian pada
kembali bekerja di atas kapal, alasan Perjanjian Kerja Laut (PKL).
mereka bermacam-macam seperti Wawancara dengan Bapak Dega
sedang perpanjang sertifikat, masih Irsad sebagai Staff Divisi Pengawakan
ingin didarat untuk menemani istri di PT. Gerbang Samudra Sarana

https://doi.org/10.30649/japk.v12i1.76
Budi P., Denni F.A.S.: Optimalisasi Pelaksanaan Penggantian Crew Kapal … 31

mengungkapkan bahwa penyebab mungkin telah bekerja diperusahaan


masa kontrak tidak sesuai dikarenakan lain.
kapal yang berbagai macam seperti 2. Dalam kurun waktu 2 (dua) bulan
kapal jarang masuk kepelabuhan yang sebelum masa kontrak crew kapal
dekat dengan rumah, Jump of ship, gaji diatas kapal habis, pihak Divisi
yang diinginkan tidak disepakati oleh pengawakan harus memastikan ex-
pihak Ship Management, Perpanjangan crew akan bekerja kembali dengan
sertifikat, sehingga crew tersebut PT.Gerbang Samudra sarana atau
seharusnya dikapal selama 12 bulan tidak, karena jika tidak maka divisi
sesuai kontrak PKL namun pengawakan harus menyeleksi crew
kenyataannya 3 – 4 bulan sudah kapal baru sebagai crew kapal
meminta sign-off dan ada juga crew pengganti yang akan sign off dalam
yang menambah masa kontrak. waktu dekat sehingga pelaksanaan
Berdasarkan wawancara dengan rencana mutasi crew kapal tidak
bapak Dega Irsad dalam masalah ini terganggu.
beliau mengungkapkan bahwa Crew 3. Adanya permberian kompensasi
yang menambah masa kontrak selama ex-crew didarat. Kompensasi
dikarenakan belum adanya crew merupakan balas jasa dari perusahaan
pengganti yang siap menggantikan di terhadap crew kapal yang seudah
atas kapal sehingga menambah waktu menyelesaikan kontrak dan bersedia
untuk tetap bekerja di atas kapal yang bekerja kembali dengan PT.Gerbang
sudah habis masa kontak PKL-nya. Samudra Sarana pada kontrak
berikutnya. Kompesasi ini dapat
Pembahasan dipergunakan oleh crew kapal selama
mereka didarat, sehingga meskipun
Ketidaksesuaian Pergantian Crew tidak bekerja tetapi crew kapal masih
Kapal Yang Telah Direncakan mendapat uang tunjangan kompensasi
Sehingga Menimbulkan kepada ex-crew yang standby
Keterlambatan Pergantian Crew di merupakan salah satu cara memotivasi
atas Kapal para crew kapal PT.Gerbang Samudra
Sarana bersedia kembali degan
Divisi pengawakan yang telah PT.Gerbang Samudra Sarana setelah
membuat rencana pergantian crew mereka menyelesaikan kontraknya
kapal setiap tiga bulan sekali tetapi dengan demikian crew kapal tidak
kenyataanya rencana yang telah dibuat akan kabur dan bersedia saat diminta
tidak berjalan sebagaimana mestinya untuk menggantikan crew kapal yang
sehingga crew yang di atas kapal jabatanya sama yang telah sign off.
terpaksa harus memperpanjang kontrak 4. Meningkatkan kedisplinan ex-
diatas kapal. Maka usaha untuk crew yang telah bersedia bekerja
mengatasi masalah tersebut yang kembali dengan PT.Gerbang Samudra
perusahaan ambil dengan cara : Sarana.
1. Meningkatkan kedisplinan ex- Divisi pengawakan harus selalu
crew yang telah bersedia bekerja memonitor keberadaan ex-crew
kembali dengan PT.Gerbang Samudra tersebut hingga 2 (dua) minggu
Sarana. Ex-crew yang telah bersedia sebelum ex-crewmenggantikan crew
bekerja kembali setelah beristirahat yang sedang onboard. Pihak divisi
beberapa bulan didarat harus selalu pengawakan dapat memanggil ex-
memonitor keberadaanya, apakah ia crew1 (satu) bulan sebelum estimasi
menunggu kembali bekerja di PT. ex-crew onboard kembali, guna
Gerbang Samudra Sarana atau melakukan pengurusan persyaratan

https://doi.org/10.30649/japk.v12i1.76
32 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 12, Nomer 1, September 2021

untuk onboard diatas kapal seperti baru berdsarkan kebutuhan, supaya


mengurus buku pelaut, medical check rencana mutasi crew kapal dapat
up, penandatanganan PKL, dll. Tetapi berjalan dengan baik.
apabila 2 (dua) bulan sebelum estimasi 2. Peningkatan gaji secara berkala
ex-crewmengundurkan diri atau tidak Banyaknya persaingan
bersedia bekerja kembali dengan PT. diperusahaan pelayaran disebabkan
Gerbang Samudra Sarana oleh suatu adanya persaingan seputar gaji bagi
sebab, maka divisi pengawakan harus crew kapal, sehingga untuk
segera mencari pengganti ex-crew mendapatkan crew kapal menjadi
tersebut sesuai dengan prosedur yang sangat sulit, bahkan ada yang sudah
telah ditetapkan perusahaan. Ini bergabung dengan perusahaan lain
dilakukan agar rencana mutasi crew karena mandapat gaji yang lebih besar.
kapal yang telah dibuat tidak kosong Perkembangan bisnis pelayaran yang
karena tidak tersedianya crew dipengaruhi pembangunan kapal
pengganti, sehingga nantinya didunia yang sangat menyebabkan
pelaksanaan pergantian crew kapal persaiangan antara perusahaan
akan tetap berjanlan sesuai dengan pelayaran dalam merekrut crew kapal
rencana dan PKL akan berjalan dengan cara penawaran gaji yang lebih
optimal. besar, maka hal ini juga menjadi
Masa Kontrak Perjanjian Kerja masalah bagi PT.Gerbang Samudra
Laut (PKL) Crew di atas Kapal Sarana dalam mempertaruhkan crew
Belum Efektif Sehingga kapal dan merekrut crew kapal baru.
Menimbulkan Ketidaksesuaian Pada Kecilnya jumlah gaji yang ditawarkan
Perjanjian Kerja Laut (PKL) oleh PT.Gerbang Samudra Sarana
Crew kapal yang on board versi menjadi penyebab perusahaan
data tidak sama dengan Crew di atas merekrut crew kapal yang baru,
kapal sehingga kurang efektif dan tidak sedangkan bagi ex-crewyang meminta
sesuai dengan PKL karena crew untuk kenaikan gaji juga susah untuk
pengganti tidak ada untuk disetujui oleh pihak ship management,
menggantikan crew diatas kapal. Pada sedangakan kenaikan gaji secara
akhirnya yang dilakukan oleh PT. berkala sebenarnya dapar memotivasi
Gerbang Samudra Sarana adalah ex-crewuntuk tetao bekerja dengan
penambahan jam kerja di atas kapal, PT.Gerbang Samudra Sarana. Jika
crew kapal yang harusnya hanya 12 perusahaan menaikkan gaji standar
(dua belas) bulan kontrak kerja para crew kapal setidaknya divisi
akhirnya bisa mencapai 14 (empat pengawakan lebih mudah merekrut
belas) bulan diatas kapal maka crew kapal yang baru, karena masalah
alternatif dari pembahasan masalah ini gaji merupakan hal pokok yang harus
adalah: dipenuhi oleh para crew kapal.
1. Pergantian crew kapal mengacu 3. Promosi jabatan
pada rencana yang telah dijadwalkan. Promosi jabatan merupakan
Masa kontrak agar dapat tercapai bagian dari target sebagai pencapaian
dan tepat, dilaksanakannya rotasi crew tertinggi dalam karir. Begitu pula para
kapal pada perusahaan. Di berikannya crew kapal, karena dengan
waktu istirahat kepada Ex-crew yang mendapatkan promosi jabatan secara
telah turun, PT.Gerbang Samudra tidak langsung pendapatan crew kapal
Sarana maka divisi pengawakan akan bertambah dan menambah nilai
memastikan ex-crew bersedia untuk lebih terhadap crew kapal
bekerja kembali, divisi pengawkan tersebut.Untuk mendapatkan promosi
merencanakan dan mencari crew kapal jabatan tidaklah mudah karena crew

https://doi.org/10.30649/japk.v12i1.76
Budi P., Denni F.A.S.: Optimalisasi Pelaksanaan Penggantian Crew Kapal … 33

kapal harus profesional dalam bekerja, yang akan sign off, dampaknya masa
tanggung jawab, disiplin, jujur sesuai kontrak kerja crew diatas kapal terjadi
standar ketentuan perusahaan. Sikap ketidak sesuain dengan perjanjian
professional itu, secara tidak langsung tertulis pada Perjanjian Kerja Laut
menjadi nilai tambah bagi crew kapal (PKL).
dimata pemimpin atau nahkoda dan Saran
nahkoda yang memberikan penilaian Untuk meningkatkan
dan mengusulkan promosi jabatan pelaksanaan rencana pergantian crew
crew kapal tersebut kepada kapal terhadap kesesuaian Kontrak
perusahaan. Perjanjian Kerja Laut (PKL) ini antara
KESIMPULAN DAN SARAN lain
Kesimpulan 1. Pelaksanaan pergantian crew kapal
Dari permasalahan dan agar dapat berjalan sesuai dengan
pemecahan dalam pelaksanaan rencana rencana yang sudah direncanakan serta
rotasi crew kapal di PT. Gerbang memberikan penjelasan Perjanjian
Samudra Sarana dapat ditarik Kerja Laut (PKL) berakhir harus sesuai
kesimpulan sebagai berikut. kontrak, hal tersebut dapat dilakukan
1. Ketidaksesuaian pergantian crew melalui peningkatan kedisiplinan ex-
kapal yang telah direncanakan karna crew agar tetap bersedia bekerja
perusahaan hanya memiliki kembali dengan PT Gerbang Samudra
kepercayaan kepada Ex-crew sebagai Sarana. hal yang dapat dilakukan oleh
crew kapal pengganti. Ex-crew yang divisi pengawakan yaitu dengan
sudah direncanaka untuk naik kapal pemonitoran dan memberi kepastian
tidak dapat menepati janjinya untuk kapan crew kapal tersebut on board.
kembali ke perusahaan PT Gerbang serta pihak divisi pengawakan harus
Samudra Sarana. Sehingga divisi mecari crew kapal pengganti baru
pengawakan harus mencari crew baru. untuk menambah crew kapal yang
Jika tidak dilakukan perekrutan crew stand by, sehingga apabila pada saat
baru akan mengakibatkan kurangnya darurat ada crew kapal yang sing off
crew kapal yang stand by yang secara tiba-tiba, sehingga crew stand
disediakan oleh PT Gerbang Samudra by bisa langsung sign on untuk
Sarana menyebabkan keterlambatan langsung melakukan pergantian diatas
pergantian crew sign on/off dan crew kapal agar tidak terjadi keterlambatan
diatas kapal. sehingga crew kapal dalam pergantian crew kapal.
harus menambah masa kontrak 2. Kontrak perjanjian kerja laut
Perjanjian Kerja Laut (PKL) sampai (PKL) supaya lebih efektif divisi
waktu yang ditentukan dalam pengawakan harus merencanakan
pencarian crew baru juga harus rotasi crew kapal yang harus dilakukan
mencari crew yang sesuai dengan crew sesuai dengan yang di jadwalkan dan
kapal yang akan digantikan sesuai memberikan penjelasan kepada crew
dengan permintaan perusahaan. kapal pengganti yang akan
2. Belum efektifnya kontrak menandatangani perjanjian PKL dan
perjanjian kerja laut (PKL) karena jika dia melanggar kontrak tersebut
belum sesuai antara masa kontrak crew crewtersebut akan langsung diberikan
kapal diatas kapal dengan perjanjian daftar hitam dan tidak dapat kembali
yang terdapat di dalam Perjanjian bekerja di PT. Gerbang Samudra
Kerja Laut (PKL) dikarenakan pihal Sarana. sehingga crew kapal
divisi pemgawakan masih belum memahami PKL yang ditanda tangani
optimal merencanakan dan mencari tersebut. Maka tidak akan terjadi
crew kapal pengganti untuk crew kapal perpanjangan kontrak, baik dari crew

https://doi.org/10.30649/japk.v12i1.76
34 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 12, Nomer 1, September 2021

kapal atau perusahaan itu sendiri, dan CV. Pustaka Setia.


Perjanjian Kerja Laut (PKL) akan Sidik, M. (2001). Optimalisasi Pajak
berjalan sesuai dengan yang Daerah Dan Retribusi Daerah
seharusnya. Dalam Rangka Meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA Kemampuan Keungan Daerah.
Arikunto, S. (2019). Prosedur April, 1–14.
Penelitian. Jakarta: Rineka Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Cipta. Kombinasi (Mixed Methods).
Burhanuddin. (1994). Analisis Bandung: CV Alfabeta.
administrasi manajemen dan Sukmadinata, N. S. (2012). Metode
kepemimpinan pendidikan (1st Penelitian Pendidikan. Bandung:
ed.). Jakarta: Bumi Aksara. PT. Remaja Rosdakarya.
Creswell, J. W. (2015). Penelitian Sule, T. E., & Kurniawan, S. (2005).
Kualitatif dan Desain Riset. Pengantar Manajemen (1st ed.).
Jakarta: Pustaka Pelajar. Jakarta: Kencana.
Handoko, T. H. (1986). Manajemen. Umar, H. (2013). Metode Penelitian
Yogyakarta: Gadjah Mada untuk Skripsi dan Tesis.Jakarta:
University Press. Rajawali.
Hasibuan, M. (2005). Manajemen Wati, D. P. (2014). Pelaksanaan Fungsi
Sumber Daya Manusia (Edisi Pengawasan Pendidikan Agama
Revi). Jakarta: Bumi Aksara. Islam Terhadap Guru Pendidikan
Hasibuan, M. (2017). Manajemen Agama Islam. Journal
Sumber Daya Manusia (11th Universitas Lampung, 7.
ed.). Jakarta: Bumi Aksara. Yusuf, A. M. (2014). Metode
Undang-Undang (UU) tentang Penelitian Kualitatif, Kuantitatif
Pelayaran, Pub. L. No. dan Penelitian Gabungan (1st
LN.2008/NO.64 .2008. ed.). Jakarta: Kencana.
Indrianto, N., & Supono, B. (2013). Didik Purwiyanto. (2020). Analisis
Metode Penelitian Bisnis untuk Motivasi Lulusan Pelaut Menjadi
Akuntansi dan Manajemen. Tenaga Pendidik pada Program
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Diploma Pelayaran di
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2011. Universitas Hang Tuah
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya. Jurnal Aplikasi
Mardianto, A. (2014). Management Pelayaran dan Kepelabuhanan,
Recruitmen.Jakarta: Pinasthika Volume 11, Nomer 1, September
Publisher. 2020.
Moelong, L. J. (2007). Metodelogi
Penelitian Kualitatif (Edisi
Revisi). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Moelong, L. J. (2017). Metode
Penelitian Kualatif. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Rivai, V., & Sagala, E. J. (2009).
Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan dari
Teori ke Praktik. Jakarta: PT.
Raja Grafindo.
Samsudin, S. (2009). Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta:

https://doi.org/10.30649/japk.v12i1.76

Anda mungkin juga menyukai