Anda di halaman 1dari 2

IBADAH SESUAI TUNTUNAN RASULULLAH

Makna ibadah adalah gabungan antara ketaatan dan pengagungan kepada Allah Swt.
Ketaatan tanpa pengagungan hanyalah bagi budak atau binatang peliharaan yang taat saat
diperintah namun tidak pernah memuji pemiliknya. Sedang pengagungan tanpa ketaatan
adalah sifat penjilat. Maka, ibadah kepada Allah Swt adalah dengan cara memuji-Nya,
membesarkan nama-Nya, mentaati perintahnya, dan menjauhi larangan-Nya.

Sumber hukum ibadah adalah al-Quran dan Sunnah. Al-Quran adalah firmah Allah Swt yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw dan sunnah adalah segala yang diajarkan dan
dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw kepada ummatnya. Akal bukanlah sumber
melainkan alat baca. Akal setiap orang berbeda pada pengalaman hidup dan bacaanya.

Urgensi ibadah:
1) Manusia adalah ciptaan, maka setiap ciptaan pasti menghamba pada penciptanya.
Sebagaimana setiap benda yang dibuat manusia, pasti harus tunduk pada pembuatnya.
2) Manusia butuh pedoman hidup untuk menjawab pertanyaan dari mana, kenapa,
bagaimana dan untuk pada sebenarnya hidup. Dan dengan ibadah sesuai perintah
Allah Swt maka ia akan mendapatkan pedoman dan jawaban dari apa yang ia cari.
3) Manusia adalah makhluk yang lemah, sering mengeluh dan merasa kurang, karenanya
ibadah adalah cara terbaik untuk meminta solusi dan kekuatan dari yang Maha Kaya
dan Maha Kuasa, Allah Swt.
4) Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa memenuhi kebutuhannya secara
mandiri selalu akan butuh orang lain. Dengan ibadah seseorang akan faham bahwa
mereka harus berjamaah, saling membutuhkan, saling melengkapi, tidak saling
menjatuhkan, dan tujuan utama mereka adalah sama yakni mengharap pahala, balasan
dan ridha Allah Swt.

Prinsip utama ibadah ada 2 yakni ikhlas dan ittiba'. Ikhlas berarti tujuan ibadah hanyalah
mengharap pahala, ridha dan balasan dari Allah Swt. Tanpa ikhlas ibadah akan sia-sia karena
tersesat dari tujuan utamanya. Itti'ba' berarti mengikuti cara yang telah diperintahkan Allah
Swt dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Tanpa itti'ba' yang ada setiap orang akan
mengarang cara ibadahnya masing-masing. Padahal setiap yang baik bagi seseorang belum
tentu bagi orang lain, dan setiap yang baik belum tentu benar. Maka yang baik dan benar
pasti dari sumber aslinya yaknni al-Quran dan Sunnah.

Tertolaknya Syirik dan Bid’ah dalam Ibadah Syirik dalam ibadah adalah dengan menujukan
ibadah tidak untuk mencari pahala, balasan dan ridha Allah Swt. Syirik dalam ibadah yang
paling ringan adalah riya’, mencari perhatian manusia agar dipuji dan diperhatikan. Sedang
syirik dalam ibadah yang besar adalah dengan cara meminta, menyembah, memohon untuk
kebaikan hidup, atau meyakini hadirnya baik dan buruk kepada makhluk Allah seperti benda-
benda keramat, binatang, kuburan, orang besar seperti pahlawan dan ulama, dan sebagainya.
Bid’ah dalam ibadah adalah membuat suatu amalan, tindakan, perkataan, 39 bacaan, sebagai
bagian dari ibadah kepada Allah Swt padahal tidak ada perintah dari Allah Swt maupun
contohnya dari Nabi Muhammas Saw. Bid’ah adalah bentuk kebodohan manusia yang
kadang menganggap prasangka yang baik sebagai yang benar

Pentingnya Akhlak Dalam Ibadah Akhlak adalah tentang menghadirkan keterbaikan. Akhlak
dalam ibadah adalah dengan menyiapkan waktu terbaik, pakaian terbaik, tempat terbaik, dan
kondisi terbaik untuk beribadah. Jangan merasa berat dalam ibadah sebab ia bukan beban.
Jangan ibadah sekedarnya sebab ia bukanlah sekedar kewajiban. Lakukan hal terbaik dalam
ibadah sebab ia kebutuhan. Sebab siapa melaksanakan amal dan usaha terbaik ia akan
mendapat hasil terbaik.

Anda mungkin juga menyukai