Anda di halaman 1dari 137

55

BAB III

PELAKSANAAN IBADAH AGAMA SIKH

3.1 Pengertian Ibadah

Stuktur ibadah Sikh dilakukan untuk menjelaskan tata ibadah Sikh. Hal ini

dianggap penting oleh penulis karena pembacaan Asa Di Waar merupakan satu

kesatuan dari struktur ibadah mingguan yang berlangsung. Maka dalam bab ini

saya akan membahas tentang struktur ibadah mingguan agama Sikh yang

berlangsung di Gurdwara.

Ibadat atau ibadah adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Arab. Arti

kata ini adalah : (1) perbuatan atau penyataan bakti terhadap Allah atau Tuhan

yang didasari oleh peraturan agama, (2) segala usaha lahir dan batin yang sesuai

perintah agama yang harus dituruti pemeluknya, (3) upacara yang berhubungan

dengan agama.12

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ibadah adalah upacara

keagamaan yang dilakukan oleh suatu umat untuk memuja Tuhannya. Kegiatan

ibadah yang dilakukan oleh Agama sikh juga bersifat upacara keagamaan yang

dilakukan untuk memuja Tuhan atau Waheguru.

3.2 Fungsi Ibadah

Musik merupakan salah satu bagian yang dipakai dalam ibadah agama

Sikh. Menurut Alan P. Merriam (1964 : 6), suara musik adalah hasil proses

12
http://id.wikipedia.org/wiki/Ibadat

Universitas Sumatera Utara


56

perilaku manusia yang terbentuk berdasarkan nilai-nilai, sikap dan kepercayaan

dari masyarakat yang berada didalam suatu kebudayaan. Demikian halnya juga

dengan musik yang digunakan umat Sikh dalam beribadah dibentuk oleh adat

istiadat, pola tingkah laku, peradaban dan budaya suku Punjabi. Sehingga untuk

memahami kebudayaan Sikh kita dapat belajar dari kebudayaan musiknya.

Merriam (1964 : 10) berpendapat bahwa musik merupakan suatu pengertian

komunikasi yang dipergunakan untuk memahami hal-hal selanjutnya.

Jika kita dapat memahami komunikasi yang disampaikan musik maka kita

dapat mengetahui bagaimana kehidupan sosial budaya suatu masyarakat, dan hal

ini merupakan alat berharga di dalam analisis kebudayaan dan masyarakat

(Merriam, 1964 : 13). Merriam juga mengatakan bahwa untuk mengetahui alasan-

alasan mengapa musik diadakan secara khusus dan apa saja yang dapat dilakukan

musik tersebut terhadap pemakainya, maka kita harus melihat fungsi dari musik

tersebut. (1964:210).

Fungsi sebuah unsur kebudayaan (dalam masyarakatnya) adalah

kemujarabannya dalam memenuhi kebutuhan yang ada, atau dalam mencapai

tujuan tertentu (Merriam, 1964 : 222). Merriam menjelaskan bahwa ada sepuluh

fungsi musik, namun berdasarkan penelitian yang saya lakukan saya menemukan

ada lima fungsi musik dalam ibadah agama Sikh, antara lain :

1. Fungsi Pengungkapan Emosional

Disini musik berfungsi sebagai suatu media bagi seseorang untuk

mengungkapkan perasaan atau emosinya. Dengan kata lain, si pemain

dapat mengungkapkan perasaan atau emosinya melalui musik. Seperti

Universitas Sumatera Utara


57

yang dikatakan oleh bapak tersebut bahwa siapa saja dan kapan saja boleh

datang ke Gurdwara. Mereka boleh melakukan Kirtan dan Asa Di Waar

sebagai bentuk pujian maupun rasa kerinduan kepada Maha Kuasa. Jadi

dalam hal tersebut dijelaskan bahwa umat Sikh yang datang kedalam

ibadah maupun diluar ibadah sebagai bentuk ungkapan emosional. Musik

mempunyai daya yang besar sebagai sarana untuk mengungkapkan keluh

kesah yang dirasakan terhadap masalah dunia, dan dengan musik emosi

mereka bisa dikontrol dalam jalur yang tetap indah.

2. Fungsi Komunikasi

Musik dapat menyampaikan suatu pesan kepada siapa yang dituju

yang dilator belakangi oleh kebudayaan yang membentuk musik tersebut

(Merriam, 1964 : 224). Hal ini berarti bahwa musik yang berlaku di suatu

daerah kebudayaan mengandung isyarat-isyarat tersendiri yang hanya

diketahui oleh masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. Hal ini dapat

dilihat dari teks ataupun melodi musik tersebut. Dalam hal ini musik yang

digunakan dalam mengiringi nyanyian agama Sikh yang berisikan tentang

doa-doa dan puji-pujian kepada Tuhan. Ibu Rajbir selaku pemusik di

Gurdwara Tegh Bahadar berkata bahwa musik yang disampaikan oleh

mereka adalah sebagai pujian kepada Tuhan. Selain itu musik juga sebagai

doa dan permohonan kepada yang Maha kuasa. Melalui musik yang

dilantunkan, mereka bisa berkomunikasi kepada yang Maha Kuasa.

Sebagai seorang pemain musik, beliau berpendapat bahwa ia memiliki

Universitas Sumatera Utara


58

derajat yang lebih tinggi daripada umat Sikh yang lainnya karena selain

sebagai orang yang memainkan musik tersebut, ia juga sebagai pengantar

doa kepada yang Maha Kuasa. Selanjutnya saya bertanya kepada seorang

umat yang sekaligus merupakan badan pengurus harian di Gurdwara

tersebut yang bernama Bapak Bal Dev Singh, beliau berkata bahwa musik

merupakan salah satu cara penyampaian komunikasi kepada Ilahi. Ketika

beberapa pemeluk berkumpul dengan musik dan irama yang indah, doa-

doa dan ucapan syukur kepada Tuhan terasa lebih indah, kuat dan berarti.

3. Fungsi Penghayatan Estetis

Musik merupakan suatu karya seni. Suatu karya dapat dikatakan

karya seni apabila musik tersebut memiliki unsur-unsur keindahan dan

memberikan pengaruh kepada orang lain. Melalui musik kita dapat

merasakan nilai-nilai keindahan baik melodi ataupun dinamikanya. Dalam

wawancara dengan bapak Pendeta Dalbir, beberapa ayat Asa Di Waar

dapat memberi pengaruh terhadap umat. Hal ini juga memang berkaitan

dengan teks yang dilantunkan. Ada ayat yang dapat menggugah hati umat

sampai mereka bisa menitikkan air mata dikarekan melodi lagu tersebut

sangat menyentuh umat. Hal ini berkaitan juga dengan teks di ayat tersebut

yang sangat menyentuh umat.

Universitas Sumatera Utara


59

4. Fungsi Hiburan

Musik memiliki Ketika mendengarkan musik dalam ibadah,

masyarakat sikh merasakan ketenangan dan merasa damai. Melalui

mendengar musik tersebut mereka juga mendengar isi dari kitab Guru

Granth Sahib. Berdasarkan wawancara kepada Bapak Bal Dev, beliau

mengatakan bahwa siapa saja bisa datang ke gurdwara untuk melakukan

Asa Di Waar sebagai bentuk pujian maupun permohonan.Gurdwara

terbuka kapan saja bagi siapa saja yang ingin berdoa maupun

menyanyikan Asa Di Waar. Bahkan beliau memiliki nyanyian Asa Di

Waar di dalam handphone-nya. Jadi beliau bisa memainkan lagu tersebut

kapan saja untuk menenangkan hatinya. Berdasarkan wawancara terhadap

umat Sikh yang lainnya yaitu Bapak Dev, beliau mengatakan bahwa ketika

mendengarkan musik Kirtan dan Asa Di Waar yang dirasakan adalah

kesemayaman Tuhan ada diantara mereka yang meresapi kegiatan

tersebut. Jemaat larut dan seperti dibawa ke tempat lain yang lebih tenang

ketika mendengarkan musik tersebut. Menurut bapak Kirpal selaku umat,

dia merasa hati menjadi lebih damai dan tentram ketika mendengar musik

tersebut, bahkan seperti mendapat tuntunan ketika mengambil langkah

kedepannya.

5. Fungsi Kesinambungan Kebudayaan

Dalam hal ini musik merupakan sebagai wahana pengajaran adat

menyambungkan sebuah masyarakat dengan masa lampaunya, menjamin

Universitas Sumatera Utara


60

kesinambungan dan stabilitas kebudayaan sampai generasi penerus

(Merriam, 1964 : 226) Ibu Rajbir bercerita bahwa ia sudah mulai

memainkan harmonium sejak berusia 14 tahun. Beliau mengatakan bahwa

ia sudah memainkan harmonium lebih dari 30 tahun. Musik merupakan

unsur kebudayaan sikh yang selalu diturunkan ke generasi berikutnya. Ia

juga memberikan pengajaran kepada para umat sikh yang ingin belajar

tentang harmonium. Beliau berkata bahwa ia menjaga kelestarian agama

Sikh melalui melakukan pengajaran kepada generasi penerusnya. Dan

generasi muda selalu dituntut untuk bisa menjaga kelestarian budaya Sikh

tersebut.

3.3 Sistem Upacara Keagamaan

Sistem upacara keagamaan secara khusus mengandung empat aspek yang

menjadi perhatian khusus dari para ahli antropologi ialah : (1) tempat upacara

keagamaan dilakukan, (2) saat-saat upacara keagamaan dilakukan, (3) benda-

benda dan alat-alat upacara, (4) orang-orang yang melakukan dan memimpin

upacara.

3.3.1 Tempat ibadah

Tempat dijalankannya ibadah ini adalah di Gurdwara. Gurdwara sendiri

merupakan sebutan umat sikh untuk tempat beribadah mereka. Dalam penelitian

yang saya lakukan, tempat beribadah yang saya pilih adalah di Gurdwara Tegh

Bahadar Polonia Medan. Namun tempat terperinci dilaksanakannya ibadah adalah

Universitas Sumatera Utara


61

didalam darbar sahib. Darbar sahib merupakan pusat dari gurdwara itu sendiri

yang merupakan tempat dimana kitab Guru Granth Sahib diletakkan.

3.3.1.1 Gurdwara tegh bahadar

Gurdwara merupakan sebutan untuk rumah ibadah agama Sikh. Gurdwara

sudah ada sejak permulaan para Guru. Tempat yang menjadi pusat kegiatan

ibadah agama Sikh disebut Darbar Sahib. Darbar Sahib merupakan tempat bagi

orang Sikh untuk berkumpul mendengarkan Guru mengajar atau menyanyikan

pujian. Karena pertumbuhan populasi Sikh yang bertambah, seorang guru agama

Sikh yaitu Guru Hargobind memperkenalkan kata Gurdwara yang berarti jalan

masuk untuk dapat mencapai Guru. Setelah itu semua tempat beribadah Sikh

dikenal sebagai Gurdwara. Di dalam Gurdwara juga terdapat sebuah Langar,

yaitu sebuah komunitas dapur bebas untuk semua pengunjung dari semua agama.

Ketika memasuki Gurdwara, satu yang diharapkan adalah melepaskan

sepatu dan menutupi kepala sebagai tanda penghormatan kepada kedaulatan Sri

Guru Granth Sahib Ji. Tangan dan kaki dicuci. Untuk mendekat ke Sri Guru

Granth Sahib Ji, seseorang diharapkan membungkukkan diri dan menyentuh

lantai sebagai tanda penghormatan selanjutnya kepada Guru Sikh yang abadi.

Memberikan uang persembahan merupakan hal yang biasa dilakukan pada saat

membungkuk untuk membantu memikul pengeluaran-pengeluaran demi

kelangsungan Gurdwara, dan komunitas bekerja untuk menyediakan kepentingan

Gurdwara. Persembahan ini merupakan sukarela bukan kewajiban. Semua orang

mengabaikan status mereka dengan duduk di lantai sebagai tanda persamaan hak

Universitas Sumatera Utara


62

dan Sri Guru Granth Sahib Ji ditempatkan pada tingkat yang lebih tinggi.

Seseorang dapat masuk atau meninggalkan rumah ibadah kapan pun. Laki-laki

dan perempuan tidak biasa duduk bersama-sama tetapi pada bagian yang terpisah

dari ruangan, keduanya berada pada jarak yang sama dari Sri Guru Granth Sahib

Ji. Semua orang diharapkan berdiri menghadap kepada Sri Guru Granth Sahib Ji

ketika Ardas (doa) dibacakan. Gurdwara terbuka untuk semua orang dari semua

agama dan biasanya terbuka dua puluh empat jam sehari. Beberapa Gurdwara

juga menyediakan akomodasi sementara untuk pengunjung atau pendatang. Di

dalam Langar (dapur di Gurdwara) semua makanan dimasak dan dilayani oleh

sukarelawan, makanan ini tersedia setiap waktu. Hanya makanan vegetarian yang

tersedia sehingga tidak ada seorang pun yang mungkin terganggu. Dan semua

orang dari semua agama dapat duduk bersama-sama untuk berbagi makanan

bersama terlepas dari batasan makanan (www.sikhs.org).

Sedangkan sejarah terbentuknya Gurdwara Tegh Bahadar adalah seperti

yang sudah dijelaskan sebelumya bahwa masuknya orang Sikh ke Sumatera Utara

pada permulaan pembukaan perkebunan dalam jangka waktu panjang, membuat

mereka berinisiatif untuk mendirikan tempat beribadahnya.

Gurdwara Tegh Bahadar berada di Jalan Polonia No. 172. Gurwdara Tegh

Bahadar diambil dari nama seorang guru Sikh yang ke-Sembilan yaitu Guru Tegh

Bahadur. Gurdwara ini diresmikan oleh Gubernur Sumatera utara yaitu bapak H.

Raja Inal Siregar pada 4 November 1994.

Universitas Sumatera Utara


63

Gambar 3.1 Tampak Depan Gurdwara Tegh Bahadar

Gambar 3.2 Peresmian Gurdwara Tegh Bahadar

3.3.1.2 Komponen gurdwara tegh bahadar

Semua Gurdwara di mana pun letaknya, mempunyai komponen atau

bagian-bagian di dalam Gurdwara yang sama. Untuk di ruangan dalam Gurdwara

terdiri dari The Guru's Throne (Mahkota Guru) yang terdiri dari: chanani, manji

sahib, palki sahib, rumalla dan bantal kecil, chaur sahib, golak dan nishan sahib.

Universitas Sumatera Utara


64

Gambar 3.3 Mahkota Guru

1. Chanani adalah kanopi dengan dekorasi megah yang menutupi kitab

selama digunakan yang ditandai dengan rasa hormat. Chananai terbuat

dari kain mahal dan yang terpasang dari atas kitab.

Gambar 3.4 Chanani

Universitas Sumatera Utara


65

2. Palki adalah di mana Guru berada, ketika Guru ini dibawa dari satu tempat

ke tempat lain dan juga saat di ruang Darbar. Sikh menganggap kitab suci

sebagai Guru kehidupan mereka.

Gambar 3.5 Palki Sahib

3. Nishan Sahib adalah bendera lambang agama Sikh yang terbuat dari katun

atau kain sutra, dengan rumbai di ujungnya.

Gambar 3.6 Nishan Sahib

Universitas Sumatera Utara


66

4. Rumalla adalah istilah Punjabi untuk sepotong kain berbentuk persegi atau

persegi panjang yang terbuat dari sutra digunakan untuk menutupi Sri

Guru Granth Sahib di Gurdwara jika tidak sedang dibaca.

Gambar 3.7 Rumalla

5. Manji Sahib adalah kata Punjabi untuk kamar khusus yang disertai tempat

tidur kecil dimana kitab suci Sri Guru Granth Sahib diletakkan.

Gambar 3.8 Manji Sahib

6. Chaur Sahib adalah alat yang digunakan untuk mengipasi Sri Guru

Granth Sahib sebagai tanda penghormatan dan penghargaan terhadap

tulisan suci.

Universitas Sumatera Utara


67

Gambar 3.9 Chaur Sahib

7. Golak adalah istilah yang digunakan untuk sebuah kotak persembahan

yang biasanya diletakkan di depan Sri Guru Granth Sahib sebagai

persembahan dalam uang sebelum berlutut atau membungkuk untuk Guru.

Uang yang terkumpul dalam golak digunakan untuk membantu

pengeluaran, memberikan sumbangan dana dan lain-lain.

3.3.2 Waktu ibadah

Waktu dilaksanakannya ibadah adalah pada hari Minggu. Ibadah ini

dimulai dari jam sembilan pagi hingga upacara selesai yaitu kira-kira pukul dua

belas siang.

3.3.3 Benda dan peralatan ibadah

Benda dan peralatan yang digunakan dalam ibadah yang dilakukan agama

sikh adalah :

1) Buku Asa Di Waar, merupakan rangkaian kedua puluh empat ayat yang

diambil dari kitab suci Sikh, dan dibuat ke dalam satu buah buku untuk

mempermudah penggunaan.

Universitas Sumatera Utara


68

Gambar 3.10 Buku Asa Di Waar

2) Kitab Sri Guru Granth Sahib, yang merupakan kitab suci agama Sikh yang

dibaca pada saat ibadah dilangsungkan.

Gambar 3.11 Sri Guru Granth Sahib

3) Karangan bunga dan dupa, umumnya diletakkan di sekeliling kitab suci,

dan selalu disediakan sebagai lambang penghormatan umat Sikh kepada

Sri Guru Granth Sahib.

Universitas Sumatera Utara


69

Gambar 3.12 Karangan Bunga dan Dupa

4) Peralatan Mahkota Guru yang terdiri dari chanani, manji sahib, palki

sahib, rumalla dan bantal kecil, chaur sahib, golak, nishan sahib.

5) Sound system.

Sound system yang digunakan untuk mengeraskan suara alat musik dan

suara penyanyi sehingga seluruh peserta ibadah mendengarkan dan dapat

menyanyikan kembali nalunan melodi yang dimainkan oleh pemimpin

upacara pada saat ibadah berlangsung.

6) Alat musik.

Pada umunya alat musik yang digunakan berupa harmonium atau waja dan

tabla yang digunakan untuk mengiringi Asa Di Waar dan juga kirtan.

Universitas Sumatera Utara


70

Gambar 3.13 Harmonium

Gambar 3.14 Tabla

3.3.4 Pemimpin dan peserta ibadah

Pemimpin ibadah ialah seorang pendeta atau yang biasanya disebut

dengan Bhai. Seorang pendeta haruslah seorang yang bisa membaca dan banyak

sedikitnya menghafal isi dari kitab suci Sri Guru Granth Sahib dan juga dapat

menyanyikan kirtan. Dan pada umumnya seorang pendeta Sikh bisa memainkan

alat musik seperti harmonium dan juga tabla. Pendeta sendiri haruslah orang yang

Universitas Sumatera Utara


71

didatangkan dari India yang telah mengikuti kegiatan akademis (sekolah

keagamaan) di sekolah pendeta umat Sikh.13

Peserta upacara adalah para umat Sikh. Peserta upacara terdiri dari pria dan

wanita dari segala usia mulai dari anak-anak sampai kepada orang dewasa dan

juga para lanjut usia.

3.4 Sistem Ibadah

Sikh dimulai oleh Guru Nanak sekitar 530 tahun yang silam dan ini

dimulai dari desa kelahirannya yaitu Talwan di dekat Lahore (Pakistan). Kata Sikh

yang berarti pengikut atau murid, dimana hanya mempercayai adanya satu Tuhan

dan mereka menyebutnya dengan Waheguru. Jadi setiap ada sesuatu kejadian

yang mengejutkan,mereka langsung menyebut Waheguru. Suku bangsa Punjabi

yang menganut ajaran Sikh disini berlandaskan kepada ajaran-ajaran kesepuluh

guru yang berpedoman pada Sri Guru Granth Shaib (Aulakh,Sukdev

Singh,1999:1).

Guru Nanak merupakan guru pertama dari semua ajaran Sikh dan disini

guru Nanak memberikan tiga ajaran yang harus dipatuhi yaitu seorang Sikh harus

beribadah atau sembahyang (Nan Chepu), seorang Sikh harus bekerja, berkarya

dengan halal (Kherte Kheru), dan seorang Sikh harus berbagi, berbuat sosial pada

siapa saja (Whende Shepu). Guru Nanak ini mendirikan ajaran Sikh pada tahun

1469 M. Seperti yang dijelaskan bahwa guru Nanak mewajibkan pengikutnya

untuk mematuhi ketiga peraturan yang telah diajarkan oleh Guru Nanak tersebut.

13
wawancara dengan Bhai Dalib Singh, 19 April 2012

Universitas Sumatera Utara


72

Dalam ajaran Sikh ada juga ketentuan yang harus dilaksanakan yaitu membaca Sri

Guru Granth Shaib, mendengarkan, mengadakan silaturahmi dan memberikan

pencaharian sebanyak 10%. Beberapa ajaran yang diberikan oleh Guru Nanak

harus wajib dilaksanakan atau dijalankan selaku mengikuti ajaran Sikh.

Dari hasil wawancara penulis, bagi Sikh tidak ada batasan hari dalam

melaksanakan ibadah karena penganut Sikh melakukan ibadah setiap hari, namun

ada satu hari yang paling khusus dan diwajibkan untuk beribadah bersama.

Menurut wawancara yang penulis lakukan, hari yang diwajibkan untuk beribadah

bersama ini tidak sama disemua negara. Di Indonesia, khususnya Medan, umat

Sikh memilih hari Minggu karena hari Minggu merupakan hari libur bekerja,

sehinggu umat Sikh menggunakan hari ini untuk melakukan ibadah bersama. Pada

hari Minggu semua umat Sikh pergi ke Gurdwara terdekat dan pada hari itu

terdapat sebuah kotak sumbangan sebanyak dua buah. Adanya kotak sumbangan

ini guna untuk keperluan Gurdwara dan umat Sikh. Pada hari Minggu acara

ibadah akan dimulai pada pukul sembilan pagi sampai dengan pukul dua belas

siang. Sementara pada hari-hari biasa, semua penganut Sikh beribadah pada pagi

hari dimulai pukul tiga pagi sampai pukul enam sore.

Dan pada ajaran Sikh terdapat banyak acara-acara ritual yaitu seperti

peringatan hari-hari guru, kematian, perkawinan, pembaptisan atau pemberian

nama, pengibaran bendera agama. Namun di setiap acara ritual keagamaan ini,

mereka selalu mengawalinya dengan membacakan Sri Guru Granth Shaib dengan

hikmat. Dengan demikian, setiap acara dapat berjalan baik dan penuh berkah.

Universitas Sumatera Utara


73

Kegiatan-kegiatan ritual ini membuat setiap ajaran Sikh dapat memahami ajaran-

ajaran yang ditinggalkan oleh kesepuluh Gurunya.

3.5 Struktur Penyajian Ibadah

Ibadah dilaksanakan pada hari Minggu dan dimulai jam sembilan pagi.

Biasanya sebelum jam sembilan pagi, pendeta sudah terlebih dahulu memulai

bacaan-bacaan yang dinyanyikan sambil menunggu umat hadir satu persatu.

Setiap para peserta ibadah yang memasuki Gurdwara harus melepaskan alas kaki

dan sudah menggunakan penutup kepala. Alas kaki diletakkan ditempat yang

telah disediakan oleh pengurus Gurdwara agar Gurdwara tetap terlihat rapi dan

bersih. Sebelum masuk kedalam tempat ibadah para peserta harus membersihkan

diri terlebih dahulu yaitu berupa cuci kaki dan cuci tangan.

Ketika sampai didepan Darbar, hal yang pertama kali terlihat ialah adanya

sebuah karpet berwarna merah yang terletak tepat ditengah darbar. Karpet merah

inilah yang biasanya dilewati oleh peserta ibadah dan mengantarkan mereka tepat

berada di depan Mahkota Guru yang mana didalam Mahkota Guru tersebut juga

kitab suci Sri Guru Granth Sahib telah dipersiapkan. Selain itu karpet ini

membagi tempat duduk antara pria dan wanita. Artinya tempat duduk para peserta

ibadah tidak boleh digabung antara pria dan wanita. Dari penelitian yang saya

lakukan, saya melihat bahwa sisi kiri dari darbar diduduki oleh kaum pria, dan

sisi kanan darbar diduduki oleh kaum wanita.

Ketika tiba didepan Darbar, para peserta ibadah menyentuh karpet merah

dan kembali berdiri lalu berjalan lurus menuju Mahkota Guru. Ketika tiba didepan

Universitas Sumatera Utara


74

Mahkota Guru para peserta ibadah kembali menyentuh karpet dan kembali

berdiri. Hal ini merupakan tanda penghormatan umat Sikh terhadap kitab Sri Guru

Granth Sahib. Setelah bersujud mereka memberikan uang yang menjadi

persembahan yang kemudian uang itu dimasukkan kedalam tempat yang telah

disediakan.14 Kemudian bangkit berdiri, mengambil buku Asa Di Waar, dan

mengambil tempat duduk menghadap kepada Sri Guru Granth Sahib.

Gambar 3.15 Bersujud didepan Sri Guru Granth Sahib

Gambar 3. 16 Umat persembahan umat Sikh

14
Uang yang terkumpul akan masuk kedalam kas Gurdwara untuk mengurusi tentang
keuangan Gurdwara.

Universitas Sumatera Utara


75

Setelah jemaat berkumpul, ibadah dimulai dengan menyanyikan Asa Di

Waar. Dari hasil beberapa kali liputan ibadah yang saya lakukan, jumlah jemaat

yang hadir tidak mempengaruhi jalannya Asa Di Waar. Berapa pun jumlah jemaat

yang ada pada waktu yang ditentukan, Asa Di Waar akan tetap berjalan. Jemaat

yang hadir belakangan, akan mengikuti sampai dimana ayat sudah dinyanyikan.

Setelah berjalan kurang lebih sembilan puluh menit, Asa Di Waar berakhir dan

dilanjutkan dengan Kirtan.

Kirtan dalah nyanyian yang harus dinyanyikan oleh pendeta. Kirtan

merupakan nyanyian yang dilakukan oleh pendeta dan para pemain musik. Kali

ini para peserta ibadah tidak ikut bernyanyi dan hanya mendengar nyanyian

Kirtan tersebut. Biasanya, pendeta akan mengambil tempat dimana harmonium

berada. Pendeta akan menyanyikan isi dari kitab sambil memainkan melodi pada

harmonium. Tetapi tidak menutup kemungkinan, pendeta duduk langsung di

depan kitab suci Sri Guru Granth Sahib, membuka kitab yang akan beliau

bacakan lalu membacakan dengan cara menyanyikan tanpa alat musik. Teks

Kirtan yang dibacakan bebas diambil dari halaman berapa saja, tergantung oleh

keinginan pendeta dan situasi yang terjadi. Ketika Kirtan dinyanyikan setiap

peserta upacara boleh memberikan sumbangan berupa uang kepada pendeta yang

sedang menyanyikan Kirtan jika mereka mengikinkannya. Uang yang terkumpul

akan menjadi milik pendeta. Hal ini dilakukan sebagai bentuk perhatian jemaat

kepada pendeta tersebut.

Selain alat musik harmonium biasanya tabla juga digunakan dalam

pembacaan Kirtan. Hanya saja yang memainkan tabla juga biasanya harus

Universitas Sumatera Utara


76

dilakukan oleh pendeta. Tetapi jikalau pendeta bernyanyi tanpa memainkan

harmonium, tabla juga tidak akan dibunyikan. Didalam menyanyikan Kirtan

melodi yang muncul kerap mengalami pengulangan. Artinya terdapat

pengulangan melodi dalam frasa lagu tersebut.

Kirtan berakhir diperkiran kurang lebih enam puluh menit, ibadah diakhiri

dengan Ardaas. Ardaas merupakan bagian ketiga sekaligus menjadi bagian

penutup dalam ibadah. Ardaas merupakan kegiatan berdoa tanpa menggunakan

iringan musik. Setelah Kirtan selesai dinyanyikan, biasanya pendeta akan turun

dari tempatnya semula dan berjalan dan berhenti dan berdiri tepat di depan

Mahkota Guru. Hal ini diikuti oleh semua peserta juga, semua peserta ibadah akan

berdiri. Kemudian seluruh peserta dan pendeta membacakan doa secara bersama-

sama. Kemudian mereka bersujud ditempat masing-masing menghadap kepada

Kitab Sri Guru Granth Sahib. Dalam Ardaas terdapat juga bagian dimana pendeta

meminta maaf kepada Tuhan dan kepada jemaat apabila terjadi kesalahan dalam

pengucapan dan pembacaan Kitab Sri Guru Granth Sahib ketika ibadah

berlangsung. Saat Ardaas dilakukan, seorang pendamping bhai akan berdiri di

sebelah kiri Kitab Sri Guru Granth Sahib dengan memegang sebuah pisau, hal ini

merupakan tanda penghormatan bahwa dahulunya agama Sikh diperjuangkan

dengan sangat gigih. Hal itu merupakan tanda ibadah akan selesai dilaksanakan.

Semua peserta kembali duduk. Setelah itu kemudian pendeta akan membagikan

makanan yang disebut pershad.15 Pershad dianggap sebagai makanan yang

diberkati oleh Guru dan makanan ini tidak boleh ditolak. Apabila semua peserta

15
Pershad adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air dan minyak sanin.

Universitas Sumatera Utara


77

ibadah telah mendapatkan pershad maka doa tersebut berhenti dilakukan.

Kemudian seluruh peserta upacara memakan pershad tersebut. Pershad harus

dihabiskan terlebih dahulu. Apabila makanan tersebut sudah habis dimakan maka

peserta ibadah boleh meninggalkan Darbar. Namun sebelum meninggalkan

Darbar, biasanya peserta akan kembali bersujud kepada Kitab Sri Guru Granth

Sahib. Hal menarik yang dapat saya lihat dalam liputan saya, bahwa sewaktu

meninggalkan Darbar para peserta tidak boleh berjalan membelakangi Mahkota

Guru karena disana terdapat kitab. Sehingga, jemaat biasanya akan berjalan

mundur perlahan satu demi satu sampai mereka benar-benar berada diluar area

Darbar. Secara pribadi, dalam hal ini penulis melihat cara tersebut merupakan

penghormatan tertinggi mereka kepada kitab Sri Guru Granth Sahib.

Setelah ibadah selesai, umumnya para peserta tidak langsung pulang.

Mereka biasanya berjalan bersama-sama menuju Langgar untuk makan bersama.

Siapa saja boleh masuk dan makan di langgar ini. Menu makanan yang

dihadirkan bervariasi. Dalam dapur umum ini terdapat berbagai jenis makanan

seperti roti chane yang terbuat dari tepung roti dan kacang hijau dan sayur-

sayuran terkecuali telur dan daging karena suku Punjabi yang menganut ajaran

Sikh, tidak mengkonsumsi daging karena bagi mereka hewan itu adalah makhluk

hidup yang memiliki nyawa sama halnya seperti manusia.

Universitas Sumatera Utara


78

Gambar 3. 17 Langgar

Gambar 3. 18 Kacang hijau dan sayur-sayuran yang disajikan di langgar

Universitas Sumatera Utara


79

BAB IV

ANALISIS TEKSTUAL ASA DI WAAR

4.1 Sejarah Asa Di Waar

Sri Asa Ji Di Waar, oleh Sri Guru Ramdas Ji, guru yang keempat dan

dibantu oleh Sri Guru Nanak Dev Ji, guru yang pertama, Sri Guru Ramdas Ji

adalah guru atau nabi yang menciptakan Sri Harmender Saheb (Golden Temple).

Sri Asa Ji Di Waar adalah sebagai salah satu doa sembahyang Agama Sikh yang

dinyanyikan bersama-sama oleh para jemaat umat Sikh di dalam “Gurdwara”

rumah ibadah di saat subuh. Begitu besar arti dan makna ayat-ayat yang

dibacakan dalam Asa Ji Di Waar ini, sehingga menciptakan suatu perdamaian

atau ketenangan dalam jiwa insan yang menghayatinya. Begitu besar kesakitan Sri

Guru Ramdas Ji yang dapat menjadikan manusia dari unggas. Sebab sebelum

Golden Temple (Amritsar) di dirikan itu adalah sebuah kolam/emperan air dimana

setiap unggas datang untuk membersihkan diri dan pada tahun 1534, Sri Guru

Ramdas Ji, berfikir bahwa sekarang sudah tiba saatnya untuk menciptakan tempat

yang maha suci ini ke sebuah rupa yaitu Sri Harmender Saheb/Golden Temple.

4.2 Pengertian Asa Di Waar

Asa Di Waar merupakan kumpulan kedua puluh empat ayat yang diambil

dari halaman empat ratus enam puluh dua sampai empat ratus tujuh puluh lima

(462-475) kitab suci Sikh yang bernama “Sri Guru Grant Sahib” yang biasanya

untuk mempermudah penggunaannya dibuat kedalam satu buah buku. Asa Di

Universitas Sumatera Utara


80

Waar merupakan kidung pujian yang selalu menjadi pendahuluan dalam ibadah.

Asa Di Waar dalam ibadah rutin umat Sikh merupakan pembacaan ke-24 ayat suci

tersebut dengan cara menggunakan melodi. Dalam kata lain, Asa Di Waar

dinyanyikan oleh para umat dalam ibadah rutin mereka. Asa Di Waar biasanya

berdurasi kurang lebih 60 sampai 90 menit yang umumnya dalam ibadah Sikh

dimulai pada pukul 09.00 dan umunya berakhir pada pukul 10.00 sampai 10.30.

Dalam pelaksanaannya, Asa Di Waar membaca ayat-ayat yang berupa

pengharapan kepada Waheguru.

4.3 Kronologi Asa Di Waar

Asa Di Waar dimulai pukul sembilan pagi. Dalam beberapa waktu ibadah

yang saya ikuti, Asa Di Waar dipimpin oleh pendeta yang sekaligus bertindak

sebagai pemain harmonium serta diiringi oleh iringan tabla. Setelah beberapa ayat

dinyanyikan, adalah hal yang biasa apabila pemimpin Asa Di Waar berganti.

Umumnya pendeta berganti dengan Ibu Rajbir yang merupakan pemusik di

Gurdwara. Setelahnya saya juga melihat ibu Rajbir mempersilahkan pemudi

Gurdwara untuk memimpin Asa Di Waar. Dalam pembacaan Asa Di Waar, para

peserta upacara sudah memiliki buku kecil yang berisi ayat-ayat Asa Di Waar

tersebut. Para peserta biasanya menyanyikan bagiannya setelah dinyanyikan oleh

si pemimpin nyanyian. Konsep semacam ini disebut dengan call and response

dimana seorang pemimpin menyanyikan bagiannya terlebih dahulu dan kemudian

diikuti oleh para peserta ibadah.

Universitas Sumatera Utara


81

Sewaktu menyanyikan Asa Di Waar diawali oleh harmonium. Pertama

kali harmonium memainkan wilayah nada yang akan dimainkan. Ritem pada saat

melodi pembukaan adalah free rhythm. Setelah itu kemudian vokal masuk. Ketika

vokal sudah masuk maka tabla ikut memainkan ritem mengiringi vokal tersebut.

Ritemnya berubah menjadi 4/4. Di awal lagu harmonium memainkan melodi

sama dengan vokal, sedangkan ritem yang dimainkan tabla tidak menggunakan

banyak variasi. Di akhir lagu, tempo menjadi sedikit lebih cepat dari tempo

sebelumnya. Di penutup lagu lalu tabla menggunakan variasi dalam menutup lagu

tersebut. Sepanjang lagu tersebut harmonium hanya memainkan melodi saja tanpa

ada harmonisasi berupa akord.

4.4 Pokok Pikiran Asa Di Waar

Pembacaan Asa Di Waar yang merupakan gabungan dari kedua puluh

empat ayat yang diambil dari kitab suci Sri Guru Granth Sahib merupakan satu

bagian yang penting dan menjadi satu kesatuan dalam pelaksanaan ibadah umat

Sikh. Dalam pelaksanaannya untuk mempermudah dan tetap menghargai kitab

suci mereka, umat Sikh merangkum kedua puluh empat ayat tersebut menjadi

sebuah buku khusus yang mereka beri nama langsung dengan “Asa Di Waar”,

dan yang dapat mereka gunakan setiap saat mereka membutuhkan. Buku ini boleh

dibawa kemana saja dengan tetap menghargai isi dari buku, sehingga umat lebih

mudah dalam penggunaannya. Hal ini berbeda dengan perlakuan umat terhadap

kitab suci yang benar-benar menjadi kitab suci Sri Guru Granth Sahib. Sri Guru

Granth Sahib tidak diperkenankan dibawa dengan sembarangan, bahkan umat

Universitas Sumatera Utara


82

memperlakukan kitab suci dengan sangat baik. Selain bentuk fisiknya yang

terbilang cukup besar dan tentu saja cukup berat, penulis dalam masa penelitian

saya melihat bagaimana umat sangat menjunjung tinggi rasa hormat mereka

terhadap kitab suci Sri Guru Granth Sahib.

Dibawah ini penulis akan memaparkan isi dari kedua puluh empat ayat

tersebut, disertai dengan terjemahannya di dalam bahasa Inggris dan penulis

memaparkan pokok pikiran dalam yang muncul dari kedua puluh empat ayat

tersebut. Setiap ayat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu Mahlaa, Pauree, dan

Salok. Ketiga bagian ini merupakan simbol yang dipakai oleh umat Sikh untuk

membagi bagian pemimpin dan jemaat dalam menyanyikan Asa Di Waar.

Mahlaa merupakan tanda bahwa bagian ayat tersebut hanya dinyanyikan oleh

pemimpin ibadah. Pauree merupakan tanda bahwa bagian ayat tersebut hanya

dinyanyikan oleh peserta ibadah atau umat. Salok merupakan tanda bahwa bagian

ayat tersebut dinyanyikan bersama-sama oleh pemimpin dan jemaat.

4.4.1 Ayat pertama

Ik Onkaar Satnaam Kartaa Purakh Nirbhau


Nirvair Akaal Moorat Ajoonee Saibhang Gur Prasaad.
AASAA MAHLAA 1
Vaar Salokaa naal, Salok Bhee Mahale Paihle ke likhe Tunde As Raajai kee
Dhunee.
SALOK MAHLAA 1
Balhaaree Gur apaane diohaaree sar vaar.
Jin maanas te devte kee-e karat n laagee vaar
MAHLAA 2
Je sau Chandaa ugveh sooraj chareh hajaar.
Ete chaanan hodiaa Gur Bin ghor andhaar
MAHLAA 1

Universitas Sumatera Utara


83

Nanak Guru na chetanee man aapnai suchet.


Chhute til buaar jio sunjhe andar khet.
Khetai andar Chhutiaa kauh Nanak sau naah.
Phaleeaih phuleeaih bapure bhee tan wich suaah
PAUREE
Aapeenai aap saajio aapeenai rachio Naao.
Duee Kudrat saajeeai kar aasan ditho chaao.
Daataa katraa aap tton tus deveh kareh pasaao.
Toon jaanoee sabhsai de laiseh jibd kavaao.
Kar aasan ditho chaao.

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat pertama:

“God is one. His name is True. He is Creator of all. He is without


Rancour.
His form is Eternal. He is Sel created. He is realized by the Grace of true
Guru.
RAAG AASAA FIRST GURU
Vaar along with Salok’s of first Guru’s composition. This Vaar should be
sung to the tune of the Ballad Tundaa Asraaj.
SALOK FIRST GURU
I am asacrifice to my Guru a hundred times each day.
Who has turned ordinary men into gods without making any delay
SALOK SECOND GURU
If a hundred moons and a thousand suns should rise.
But inspite of this all illumination, there remains pitch darkness without
the teachings of the Guru
SALOK FIRST GURU
O Nanak! Those who consider themselves very clever in their minds but
do not beat the Guru’s teachings in their hearts;
Are like the seedless seasame plants that are left in a reaped field.
O Nanak! When one real owner leaves those seedless plants in the field,
hundred others become its owners.
Though these plants flower and blossom but contain ashes in their
bodies.
PAUREE
God Himself created Himself and Himself created His name.
Secondly He created the Nature and then seating Himself in it He is
beholding it with delight.

Universitas Sumatera Utara


84

You are the Bestower and the Creater, in Your pleasure You grant us
boons.
All is known to You; You give life and take it back.
Seated in Nature, You behold Your creation with delight.”

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat pertama:

Wahai manusia, bangunlah bukan waktunya untuk tidur, karena

dibelakangmu berbagai penyakit siap menyerang, hari ketuaan dan maut selalu

siap siaga menjemput mu.

4.4.2 Ayat kedua

SALOK MAHLAA 1
Sache tere khand sache brahmand
Sache tee loa sache aakaar.
Sache tere karne sarab beechaar.
Sachaa teraa amar sachaa deebaan.
Sachaa tera hukam sachaa phurmaan.
Sachaa teraa karam sachaa neesaan.
Sache tudh aakheh lakh karor.
Sache sabh taan sachai sabh jor.
Sachee teree sifat sachee saalaah.
Sachee teree kudrat sache paatsaah.
Nanak Sach dhiaain Sach.
Jo mar janme su kach nikach
MAHLAA 1
Vadee vadiaaee jaa vadaa naao
Vadee vadiaaee jaa sach niaao
Vadee vadiaaee jaa nihchal thaao.
Vadee vadiaaee janai aalaao.
Vadee vadiaaee bujhai sabh bhaao.
Vadee vadiaaee jaa puchh na daat.
Vadee vadiaaee jaa aape aap.
Nanak kaar na kathanee jaae.
Keetaa kamaa sarab rajaae
MAHLAA 2

Universitas Sumatera Utara


85

Ih jag sachai kee hai kotharee sache kaa vich vaas.


Iknaa hukam samaae lae iknaa hukme kare vinaas.
Iknaa bhaanai kadh lae iknaa maaiaa vich nivaas.
Ev bhi aakh na jaap-ee ji kisai aanai raas.
Nanak Gurmukh jaaneeai jaa kau aap kare pargaas.
PAUREE
Nanak jeea upaae kai likh naavai dharm bahaaliaa.
Othai sache hee sach nibarai chun vakh kadhe jajmaaliaa.
Thaao na paain kooraar muh kaalai dojak chaaliaa.
Terai naae rate se jin gae haar gae si thagan vaaliaa.
Likh naavaai dharm bahaalia.

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat kedua:

“SALOK FIRST GURU


Your continents and universe are true
Tour worlds and Your creations are true
Your doings and Your thoughts are true.
Your Decree and Your Court is true.
Your ordinance and Your Command is true.
Your Grace and mark of Grace is true.
Millions upon millions supplicate that You are true.
All is true by Your might and strength.
Your laudation and Your praise is true.
O Holy King! Your creation is true.
O Nanak! Those, who meditate on the True One, are rendered True.
Those, who are caught in transmigration are false and worthless.
SALOK FIRST GURU
Lord’s Glory is great, Whose Name is great.
Lord’s Glory is great, Whose justice is true.
Lord’s Glory is great, Whose seat is immovable.
Lord’s Glory is great, as He understands the utterances of all.
Lord’s Glory is great, as He Himself knows His creations love.
Lord’s Glory is great, as He confers boons according to His own Will.
Lord’s Glory is great, as He is sole existence.
O Nanak! His doings are beyond our description.
Whatever He does is by His own Will.
SALOK SECOND GURU
This world is the Chamber pf the True Lord and His abode is in it.

Universitas Sumatera Utara


86

Some He absorbs into Himself by His Command and some He destroys


according to His Will.
Some He extricates from Maya by His Will and some He keeps absorbed
in Maya.
It is impossible to tell whose services He will approve.
O Nanak! Such alone are True Saints who are enlightened by Himself.
PAUREE
O Nanak! God has created the all living beings and to record their deeds
He has appointed Dharm Raaj.
There truth alone is determined, the sinners are cast aside.
There is no place for the false-ones, they are sent to hell with blackened
faces.
Those who are attached to Your Name win through; the cheats lose the
day.
He has appointed Dharm Raaj to record the deeds.”

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat kedua:

Di dunia ini tidak ada sesuatu obat, ramuan, sihir, ilmu hitam atau

kekuasaan yang dapat membebaskan kamu dari cengkaraman maut.

4.4.3 Ayat ketiga

SALOK MAHLAA 1
Vismaad naad vismaad ved.
Vismaad jeea vismaad bhed.
Vismaad roop vismaad rang.
Vismaad naage phireh jant.
Vismaad paun vismaad paanee.
Vismaad agnee khedeh vidaanee.
Vismaad dhartee vismaad khaanee.
Vismaad saad lageh paraanee.
Vismaad sanjog vismaad vijog.
Vismaad bhukh vismaad bhog.
Vismaad sifat vismaad saalaah.
Vismaad ujhar vismaad raah.
Vismaad nere vismaad door.
Vismaad dehkhai hajraa hajoor.

Universitas Sumatera Utara


87

Vekh vidaan rehuaa vismaad.


Nanak bujhan poorai bhaag.
MAHLAA1
Kudrat disai kudrat suneeai kudrat bhau sukhsaar.
Kudrat paataalee aakaasee kudrat sarab aakaar.
Kudrat ved puraan katebaa kudrat sarab veechaar.
Kudrat Khaanaa peenaa painan kudrat sarab piaar.
Kudrat jaatee jinsee rangee kudrat jeea jahaan.
Kudrat nekeeaa kudrat badeeaa kudrat maan abhimaan.
Kudrat paun paanee baisantar kudrat dhartee khaak.
Sabh teree kudrat toon kaadar kartaa paakee naaee paak.
Nanak hukmai andar vekhai vartai taako taak.
PAUREE
Aapeenai bhog bhog kai hoe bhasmar bhaur sidhaaiaa.
Vadaa hoaa dunidaar gal sangal ghat chalaaiaa.
Agai karnee keerat vaacheeai beh lekhaa kar samjhaaiaa
Thaao na hovee paudee-ee hun suneeai kiaa rooaaiaa.
Man andhai janam gavaaiaa.

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat ketiga:

“SALOK FIRST GURU


Wonderful is the celestial sound, Wonderful is knowledge.
Wonderful are the creatures, Wonderful their distinctions.
Wonderful are forms of creatures, Wonderful their colours.
Wonderful is the sight of those creatures who Wander about naked.
Wonderful is air, Wonderful is water.
Wonderful is fire, Wonderful its plays.
Wonderful is the earth, Wonderful the four sources of life.
Wonderful are the tastes that lure away human beings.
Wonderful is union, Wonderful is seperation.
Wonderful is hunger, Wonderful is enjoyment.
Wonderful is God’s laudation, Wonderful is His praise.
Wonderful is the Wilderness, Wonderful is the right path.
It is Wonderful that some are close to God and some are far off.
It is wonderful that some see God’s presence just near them.
I am wonder-struck to see such marvels.
O Nanak! Only by Good fortune one resolves this mystery.
SALOK FIRST GURU
By His might is seeing, by His might is hearing

Universitas Sumatera Utara


88

By His might is fear and the essence of joy.


By His might are nether regions and by His might the heavens;
By His might are all forms, all manifestations.
By His might are Vedas, Puranas and Semitic Scriptures.
By His power comes all contemplation.
By His might are eating, drinking and dressing;
By His might is all love.
By His might are all kinds, colours and species;
By His power are living beings all over the world.
By His might are goods and evils;
By His might are honours and dishonours.
By His might are air, water, fire, and the dust laden earth.
By Your power is all the manifestation.
You are the creator Lord.
You are holiest of the holy.
O Nanak! he is watching all the creation working under His command
and He Himself is present every where.
PAUREE
The man, after enjoying the worldly pleasures, turns into dust and his
soul departd.
When the worldly man dies, he is marched off bound by chains round his
neck.
There his good and bad deeds are read out and at a sitting accounts of
his acts are explained to him.
When he is thrashed, he gets no place of shelter.
Who listens to His wailing then?
He has wasted away his life in blind ignorance”.

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat ketiga:

Waktu berputar sangat cepat dan pada setiap saat selalu ada perubahan,

dengan pemikiran bagaimana anda bisa berpikir akan tetap berada statis.

4.4.4 Ayat keempat

SALOK MAHLAA 1
Bhai vich pavan vahai sadvaao.
Bhai vich chaleh lakh dareeaao.

Universitas Sumatera Utara


89

Bhai vich agan kadhai vegaar.


Bhai vich dhartee dabee bhaar.
Bhai vich ind phirai sir bhaar.
Bhai vich raajaa dharm duaar.
Bhai vich sooraj bhai vich chand.
Koh karoree chalat an ant.
Bhai vich sich budh sur naath.
Bhai vich aadaane aakass.
Bhai vich jodh mahaabal soor.
Bhai vich aaveh jaaveh poor.
Sagliaa bhau likhiaa sir lekh.
Nanak nirbhau nirankaar sach ek
MAHLAA 1
Nanak nirbhau Nirankaar hor kete raam ravaal.
Keteeaa kann kahaaneeaa kete bed beechaar.
Kete nacheh mangte gir mur pooreh taal.
Baajaaree baajaar meh aae kadheh baajaar.
Gaaveh raaje raaneeaa boleh aal paataal.
Lakh takiaa ke mundre lakh takiaa ke haar.
Jit tan paaeeah Nanakaa so tan hoveh chhaar.
Giaan na galee-ee dhudheeai kathanaa karraa saar.
Karam milai taa paaeeai hor hikmat hukam khuaar.
PAUREE
Nadar kareh je aapnee taa nadree Satgur paaiaa.
Eh jeeo bauhte janam bharmiaa ta Satgur Sabad sunaaiaa.
Satgur jewad daataa ko nahee sabh suniah lok sabaaiaa.
Satgur miliai Sach paaoaa jinee vichoh aap gavaaiaa.
Jin sacho sach bujhaaiaa

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat keempat:

“SALOK FIRST GURU


In fear of God the air blows in a hundred gusts.
In fear of God, millions of rivers flow.
In fear of God fire is forced to hard labour.
In fear of God the earth is placed under burden.
In fear of God, the (Indar) clouds roam about head long.
In fear of God, Dharam Raaj stands at God’s Gate.
In fear of God, sun and moon move.
And roam millions of miles without end.

Universitas Sumatera Utara


90

In fear of God are Sidhas, Budhas, gods and Yogees.


In fear of God, the skies are spread.
In fear of God are the warriors and mighty heroes.
In fear of God swarms of human beings take birth and die.
God has recorded the destiny of fear over the head of all.
O Nanak! The Formless One is True and He is on ly exempted from fear
SALOK FIRST GURU
O Nanak! The Formless Supreme Being alone is without fear.
Other countless deities like Raam have been just dust of His feet.
Many have been Krishan legends and Various thoughts of the Vedas.
Many beggars dance and whirl about to tunes.
Street-performers come to the public places and play their parts.
They sing while disguished as kings and queens and talk nonsense.
They wear earrings and necklaces worth lakhs of rupees.
O Nanak! The body, on which these are worn, must turn to ashes one
day.
The Divine knowledge can not be obtained by mere idle chattering; even
to talk about it is as hard as iron.
It is obtained only by Divine Grace; all other devicesw bring only
disgrace.
PAUREE
If the Lord shows His grace, then by His grace is obtained The True
Guru.
This soul has wandered over many multiple births, then True Guru has
imparted the Divine Word.
There is no benefactor as great as the True Guru; listen this all people of
the world.
Truth is obtained only in the company of True Guru; only thise obtain
Him who have discarded their ego.
Through True Guru, the knowlegde of God’s truth is revealed to us”.

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat keempat:

Kakek dan nenek telah ‘berpulang’ ayah dan ibu juga sudah ‘pulang’

para saudara ada yang sudah ‘pulang’ dan yang siap untuk ‘berpulang’ dan setiap

kawan dan sahaba kita, tetangga kita pun akan ‘pulang’ tetapi anehnya manusia

berpikir bahwa dia akan tetap tinggal di dunia ini untuk selamanya.

Universitas Sumatera Utara


91

4.4.5 Ayat kelima

SALOK MAHLAA 1
Ghareeaa sabhe gopeeaa pehar kann gopaal.
Gehne paun paanee baisantar chand sooraj avtaar.
Saglee dhartee maal dhan vartan sarab janjaal.
Nanak musai giaan vihoonee khaae gaiaa jamkaal
MAHLAA 1
Vaain chele nachan gur.
Pair halaain pheran sir.
Ud ud savaa jhaatai paae.
Vekhai lok hasai ghar jaae.
Roteeaa kaaran pooreh taal.
Aap pachhareh dhartee naal.
Gaavaan gopeeaa gaavan kaan.
Gaavan seetaa raaje raam.
Nirbhau Nirankaar Sach Naam.
Jaa kaa keeaa sagal jahaan.
Sevak seveh karam charaao.
Bhinnee rain jinaa man chaao.
Sikhee sikhiaa gur veechaar.
Nadaree karam laghaae paar.
Koloo charkhaa chakee chak.
Thal vaarole bauht anant.
Laatoo madhaaneeaa angaah.
Pankhee bhaudeeaa lain na saah.
Sooai chaar bhavaaeeah jant.
Nanak bhaudiaa gant na ant.
Bandhan bandh bhavaae soe.
Paiai kirat nachai sabh koe.
Nach nach haseh chaleh se roe.
Ud na jaahee sidh na hohe.
Nahcan kudan man kaa chaao.
Nanak jin man bhau tinaa man bhaao
PAUREE
Naao teraa Nrinkaar hai Naae laeai narak na jaaeeai.
Jeeo pind sabh tis daa de khaajai aakh gavaaeeai.
Je loreh changaa aapnaa kar punh neech sadaaeeai.
Je jarvaanaa parharai jar ves karedee aaeeai.

Universitas Sumatera Utara


92

Ko rahai na bhareeai paaeea

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat kelima:

“SALOK FIRST GURU


The hours are the milkmaids of Krishan and quarters are like Krishan
and Gopaal.
Sun and moon are as prophets and air, water and fire are as their
ornaments.
The whole world is wealth and property and worldly entanglements are
consumers.
O Nanak! Without Divine knowledge teh whole world is being cheated by
the god of mammon and will be eaten by the god of death.
SALOK FIRST GURU
(In Raas Leelaa) The disciples play the music and their mentors dance.
They move their feet and wave their heads.
Due to movement of their feet, dust flies and falls in their hair.
The people watch the fun, laugh, and go home.
For the saake of bread, they tune their isntruments;
And strike their heads againts the ground.
Guised as milkmaids they sing, guised as Raam they sing.
God is without fear, without form and His name is ever true.
He has created the whole universe.
By His grace, His devotees serve Him.
Who serve God full of joy and ecstasy, for them night becomes dew-wet
cool.
By contemplating upon the Guru’s Word the devotee learns (How to
swim the worldly ocean)
Those who by God’s Grace learn it, swim across the worldly ocean.
(Man can’t swim the worldly ocean by mere dancing or rotating)
Countless things remain always rotating such as.
The oil press, the spinning wheel, hand mill, and the potter’s wheel;
Innumerable and countless whirlwinds;
The spinning tops, churning rods, and threshing frames;
The birds are rotating without pause;
Some animals are rotated while putting on stake;
O Nanak! All these whirl about endlessly.
All these are bound in bonds and the Supreme Lord is swinging the
around.
All are dancing according to the deeds performed by them.

Universitas Sumatera Utara


93

Those, who dance for the fun, they depart wailing in the end.
They can neither fly to any high destination nor can become Sidhas.
Jumping and dancing is only expression of the minds passion.
O Nanak! Who bear the fear of God in their minds alone they have love
for God”.
PAUREE
Your Name is Formless One; by reciting it one does not fall into hell.
Our body and soul belong to God, to ask Him for sustenance is of no
avail.
If you seek your own good, then do good to others and should feel
yourself humble.
The powerful man can not ward off death by force, he must be aware that
it will come on way or the other.
None remais after the pot of life is filled.

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat kelima:

Umur manusia adalah seperti tali yang pada setiap pagi dan malam

(seperti tikus putih dan hitam) menggerogoti tali tersebut dan tali itu tambah hari

tambah pendek, tetapi anehnya manusia ketika waktu berlalu mengganggap

umurnya tambah panjang.

4.4.6 Ayat keenam

SALOK MAHLAA 1
Musalmaansaa sifat sariat par par kareh beechaar.
Bande se ji paveh vich bandee vekhan kau deedaar.
Hindoo saalaahee saalaahan darsan roop apaar.
Teerth naaveh archaa poojaa agar vaas behkaar.
Jogee sunn dhiaavan jete alakh Naam Kartaar.
Sookham moorat Naam Niranjan kaaiaa kaa aakaar.
Sateeaa man santokh upjai denai kai veechaar.
De de mangeh sahsa goonaa sobh kare sansaar.
Choraa jaaraa tai kooriaaraa khaaraabaa vekaar.
Ik hidaa khaae chaleh aithaaoo tin bhi kaaeekaar.
Jai thai jeeaa oureeaa loaa aakaaraa aakaar.

Universitas Sumatera Utara


94

Oe ji aakheh su toon hai tinaa bhi teree saar.


Nanak bhagtaa bhukh salaahaan sach Naam aadhaar.
Sadaa anand raheh din raatee gunvantiaa paachhaar.
MAHLAA 1
Mitee musaimaan kee pere paaee kumiaar.
Ghar bhande itaa keeaa jaldee kare pukaar.
Jal jal rovai baparee jhar jhar paveh angiaar.
Nanak jin kartai kaaraan keeaa so jaanai kartaar.
PAUREE
Bin Satgur kinai na paaio bin Satgur kinai na paaiaa.
Sargur vich aap rakhion kar pargat aakh sunaaiaa.
Satgur miliai sadaa mukat hai jin vichoh moh chukaaiaa.
Utam eh beechaar hai jin sache sio chit laaiaa.
Jag jeevan daataa paaiaa.

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat keenam:

“SALOK FIRST GURU


The Muslim praise their Islamic law, which they study and contemplate.
They stress taht only those are true devotees who put restraint on
themselves according to the Muslim Law to have sight of God.
Hindus praise God and according to Hindu philosophy describe Him as
an incomparable beauty.
But still the bathe at holy places, worship idols and burn aloe fragnance
during worship.
The yogis meditate on God in ‘Samaadhee’ and recite the Creator’s
Name as Alakh Alakh (In accessible)
They describe Him as: His image is Subtle, His name is the Immaculate
and His body is the form of the world.
The charitable persons feel contentment when they think to give away
charity to others.
But after giving away charity, they seek a thousand fold reward from
God their benefactions and also expect honour from the world.
There are thieves, lechers adn evil-doers who are enganged in worthless
evil actions.
They have spent what ever they had amassed (good deeds in previous
births) what is the use of their life now?
In the water, on land, in the worlds are creatures of different forms.
What they think, You alone know. They also know You and You tahe care
of them.

Universitas Sumatera Utara


95

O Nanak! true Saints are always thirsty to praise God. The Name Eternal
is their support.
They live in joy and night and they consider themselves to be dust of the
feet of the noble men.
SALOK FIRST GURU
Sometimes dust of a grave becomes a material for the wheel of the potter.
The potter moulds, this earth intovesseels and bricks; putting these in the
furnace, the earth wails in flames.
The poor earth cries in flames and the burning coals fall over it.
O Nanak! He who has created tha whole world, alone knows the truth of
our life after death.
PAUREE
None without guidance and air of True Guru has attained the Lord.
God’s essence lies into the True Guru, which fact has been manifestly
proclaimed by True Guru.
By Union with such a True Guru, who has annulled the worldly
attachment form with in; an everlasting liberation is attained.
The noblest thought is that he, who has attuned himself with the True
God.
Obtain the Bestower of life and boons to the universe.”

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat keenam:

Maut akan jemput anda diam-diam seperti kucing menerkam tikus tetapi

anehnya manusia masih terus tidur dan tidak waspada.

4.4.7 Ayat ketujuh

SALOK MAHLAA 1
Hau vich aaiaa hau vich giaa.
Hau vich janmiaa hau vich muaa.
Hau vich ditaa hau vich laiaa.
Hau vich khatiaa hau vich giaa.
Hau vich sachiaar kooriaar.
Hau vich paap punn veechaar
Hau vich narak surag avtaar..
Hau vich hasai hau vich rovai.
Hau vich bhareeai hau vich dhovai.

Universitas Sumatera Utara


96

Hau vich jaatee jinsee khovai.


Hau vich moorakh hau vich siaanaa.
Mokh mukat kee saar na jaanaa.
Hau vich maaiaa hau vich chhaaiaa.
Haumai kar kar jant upaaiaa.
Haumai boojhai taa dar soojhai.
Giaan vihoonaa kath kath loojhai.
Nanak hukmee likheeai lekh.
Jehaa vekheh tehaa vekh.
MAHLAA 2
Haumai ehaa jaat hai haumai karm kamaah.
Haumai e-ee bandhanaa phir phir jonee paah.
Haumai kithoh oopjai kit sanjam ih jaau.
Haumai eho hukam hai pae-ai kirat phirah.
Haumai deeragh rog hai daaroo bhi is mah.
Kirpaa kare je aapnee taa gur kaa sabad kamaah.
Nanak kahai sunoh janoh it sanjam dukh jaah.
PAUREE
Sev keetee santokhiee jinee sacho sach dhiaaiaa.
Onee mande pair na rakhio kar sukrit dharm kamaaiaa.
Oni duneeaa tore bandhanaa ann paanee thoraa khaaiaa.
Toon bakhaseesee aglaa nit deveh chareh sawaaiaa.
Vadiaaee vadaa paaiaa.

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat ketujuh:

“SALOK FIRST GURU


In ego man comes into the world; in ego goes.
In ego man is born, in ego he dies.
In ego he gives away; in ego he takes.
In ego he makes profit; in ego he incurs loss.
In ego he is truthful; in ego he remains false.
In ego he thinks about sin and virtue.
In ego he enters hell and heaven
In ego he laughs, in ego he weeps.
In ego he becomes sinful, in ego he washes it off.
In ego he involves himslef in the distinctions of caste and creed and loses
every thing.
In ego he is ignorant, in ego he is wise.
In ego he does not know the essence of liberation.

Universitas Sumatera Utara


97

In ego he is involved with Maya, in ego he is shadowed by doubt.


In ego he takes birth again and again as different living beings.
If a man realizes ego within, then he sees the Divine Portal.
But without enlightenment he indulges himslef in foolish discourses and
worldly duels.
O Nanak! By God’s will our destiny is recorded.
As he sees us, so we should see ourselves.
SALOK SECOND GURU
The charateristics of ego are that we act in ego.
Bondage of ego is that we take birth again and again.
Where from does the ego arise and by what dicipline will it be cured?
PAUREE
Those contented men do the real service who have meditated on the True
One.
They never take a step towards sin and by doing good works the have
practised piety.
They have snapped the worldy bonds and they live on a little worldly
food and water.
God is a great bestower, ever bestowing gifts, which are increasing every
day.
The Supreme being is obtained by singing His praises.”

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat ketujuh:

Saudara sepupu, sahabat-sahabat dan kawan-kawan hanya akan ikut

mengantar sampai ke peristirahatan terakhir, seterusnya anda akan sendiri

menghadap Sang Pencipta dengan tangan kosong, apakah anda pernah pikirkan

mengenai hal itu.

4.4.8 Ayat kedelapan

SALOK MAHLAA 1
Purkhan birkhaan teerthaan tataan meghaan khetaanh.
Deepaan loaan mandalaan Khandaan verbhandaan.
Andaj jeraj utbhujaan khaanee setjaah.
So mit jaanaai Nanakaa saraan meraan jantaah.

Universitas Sumatera Utara


98

Nanak jant upaae kai sanmale sabhnaaj.


Jin kartai karnaa keeaan chinta bhi karnee taah.
So kartaa chintaa kare jin upaaiaa jag.
Tis johaaree suasit tis tis deebaan abhag.
Nanak sache Naam bin kiaa tikaa kiaa tag.
MAHLAA 1
Lakh nekeeaa changaaeeaan lakh punnaa parvaan.
Lakh tap upar teerthaan sehaj jog bebaan.
Lakh soortan sangraam ran meh chhuteh paraan.
Lakh surtee lakh giaan dhiaan pareeah paath puraan.
Jin kartai karnaa keeaa likhia aavan jaan.
Nanak matee mithia karam sachaa neesaan.
PAUREE
Sachaa saahib ek toon jin sacho sach vartaaiaa.
Jis toon deh tis milai sach taan tinhee sach kamaaiaa.
Satgur miliai sach paaiaa jin jai hirdai sach vasaaiaa.
Moorakh sach na jaannee manmukhee janam gavaaiaa.
Vich duneeaa kaahe aaiaa.

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat kedelapan:

“SALOK FIRST GURU


Of Men, trees, pilgrim places, river banks, clouds, fields;
Islands, worlds, universes, continents and solar systems;
Of the four sources of creation, egg-born, womb-born, earth-born and
sweat-born;
O Nanak! He Himself knows the extent of the oceans and mountains.
O Nanak! Having created the human beings, He also looks after them.
The creator, who has created the world, also feels concerned for them
all.
Pay my obeisance to such a Lord whose court is Eternal.
O Nanak! What is the value of the paste-make and the sacred thread
without devotion to True Name.
SALOK FIRST GURU
Millions of good deeds, good actions and approved charities;
Million acts of penances at pilgrim places and millions acts of Yoga in
wilderness;
Millions acts of bravery ending in death in the batlle-field;
Millions times absorption, concertrations, acquistion of learning,
meditation and recitatiion of Puraanas.

Universitas Sumatera Utara


99

The Creator, who has created all, wrote the destiny of coming and going;
O Nanak! God’s Grace alone is True mark, before Him all other acts of
wisdom are false.
PAUREE
You alone are the True Lord; who has distributed Yourslef in all as the
Holy Truth.
He to whom You bless your Truth, he aloen pratises Truth.
On meeting the True Guru, in whose mind the truth resides, we obtain
the ultimate Truth.
The fools do not perceive the Truth, in ego they waste their human birth.
For what purpose have they come into this world?”

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat kedelapan:

Setiap saat maut selalu membayangi anda, maut siap menjemput anda,

makaya berbuat selalu kebaikan terhadap sesama manusia karena hal inilah yang

akan berpahala bagi anda di alam baka.

4.4.9 Ayat kesembilan

SALOK MAHLAA 1
Par par gadee ladheeah par par bhareeah saath.
Par par beree paaeeai par par gadeeah khaat.
Apreeah jetre baras baras pareeah jete mass.
Pareeah jetee aarjaa pareeah jete saas.
Nanak lekhai ik gal hor haumai jhakhnaa jhakh.
MAHLAA 1
Likh likh pariaa. Tetaa kariaa.
Boh teerath bhaviaa. Teto laviaa.
Boh bhekh keeaa. Dehee dukh deeaa.
Soh ve jeeaa apanaa keeaa.
Ann na khaaiaa saad gavaaiaa.
Boh dukh paaiaa doojaa bhaaiaa.
Bastar na pehrai. Aihnis kehrai.
Mon vigutaa. Kio jaagai gur bin sootaa.
Pag upetaanaa. Apanaa keeaa kamaanaa.
Al mal khaaee sir chhaaee paaee.

Universitas Sumatera Utara


100

Morrakh andhai pat gavaaee.


Vin naavai kichh thaae na paaee.
Rahai bebaanee maree masaanee.
Andh na jaanai phir pachhtaanee.
Satgur bhete so sukh paae.
Har kaa Naam man vasaae.
Nanak nadar kare so paae.
Aas andese te nihkeval haume sabad jalaae.
PAUREE
Bhagat tere man bhaavde dar sohan keerat gaavde.
Nanak karma bahre dar dho na lehnee dhaavde.
Ik mool na buhjan aapanaa anhodaa aap ganaaide.
Hau dhaadhee kaa neech jaat hor utam jaat sadaaide.
Tin mangaa ji tuhai dhiaade.

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat kesembilan:

“SALOK FIRST GURU


Man may read dart loads of books, he may read packs of books;
He may read boatful of books, he may read books by which a pit can be
filled.
He may read all the months, all the years of his life.
He may read for his whole life, he may read with each breath till the last
breath of his life.
O Nanak! All these studies are worthless efforts of ego teh best study is
the contemplation of the Name of God.
SALOK FIRST GURU
The more a man writes and reads, more he is overcome by worries.
The more the man visits the pilgrim places, the more he talks boastfully.
The more he wears numerous guises the more he torments his body.
O Man I suffer for your own deeds.
A man, who discards food, loses the taste of his tongue.
A man, who involves himslef in duality, suffers great hardships.
He, who does not wsear clothes, suffers terribly day and night.
Man ruuins himself in stubborn silence; sleeping in ignorance, how can
he be awakened without Guru’s Guidance?
A man, who goes bare-footed, suffers pain due to his own doings.
A man, who consumes filth, throws dust over his head;
Thus the stupid fool loses his honour.
Without devotion to Name, nothing is acceptable at Divine Court.

Universitas Sumatera Utara


101

He lives in wild place and creamation grounds.


The blind man does not know God and in the end he has to regret his
ways.
The man who comes in contact with True Guru obtains the everlasting
joy.
He lodges the Name of God in his mind.
O Nanak! He, who soever has Divine Grace, attains Him.
Such a man becomes free from desire and fear and by God’s Word his
egoism is destroyed.
PAUREE
Your devotees please your heart, they look beautiful singing praises at
Your gate.
O Nanak! Those unfortunate, who does not find Your favour, do not get
shelter at Your door and wander about.
Some do not know their origin and without any reason show their self-
conceit.
I am a low caste God’s ministrel, other call themselves of high caste.
I seek the society of those who meditate on you.”

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat kesembilan:

Di dunia ini hanya perbuatan’saleh’ dan ‘murtad’ yang menjadi teman

dan musuh anda, kemuliaan dan caci-maki yang akan anda dapati hanya karena

hal tersebut, makanya sebelum berbuat sesuatu pikirkanlah sematang mungkin,

jangan menyesal di hari kemudian.

4.4.10 Ayat kesepuluh

SALOK MAHLAA 1
Koor raajaa koor parjaa koor sabh sansaar.
Koor mandap koor maaree koor baisan-haar.
Koor suinaa koor rupaa koor painan-haar.
Koor kaaiaa koor kapar koor roop apaar.
Koor meeaa koor beebee khap hoe khaar.
Koor koorai neh lagaa visriaa kartaar.
Kis naal keechai dostee sabh jah chalan-haar.

Universitas Sumatera Utara


102

Koor mithaa koor maakhio koor dobe poor.


Koor mithaa koor maakhio koor dobe poor.
Nanak vakhaanai bentee tudh baajh kooro koor.
MAHLAA 1
Sach taa par jaaneeai jaa ridhai sachaa hoe
Koor kee mal utarai tan kare hachaa dhoe
Sach taa par jaaneeai jaa sach dhare piaar
Naao sun man rehaseeai taa paae mokh duaar
Sach ta par jaaneeai jaa jugat jaanai jeeo
Dharat kaaiaa saadh kai vich de-e kartaa beeo
Sach taa par janeeai jaa sikh sachee le-e
Daiaa janai jia kee kichh pun daan kare-e
Sach taan par jaaneeai jaa aatam teerath kare nivaas
Satguru no puchh kai beh rahai kare nivaas
Sach sabhanaa hoe daaroo paap kadhai dhoe
Nanak vakhanaai bentee jin sach palai hoe
PAUREE
Daan menhdaa talee khaak je milai ta mastak laaeeai
Kooraa laalach chhadeeai hoe ik man alakh dhiaaeeai
Phal teveho paaeeai jevehee kaar kamaaeeai
Je hovai poorab likhiaa taa dhoor tinaa dee paaeeai
Mat thoree sev gavaaeeai

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat kesepuluh:

“SALOK FIRST GURU


False is king, false are the subjects and false is the whole world.
False is the palace, false are the sky scrapers and false are those
accupying them.
False is the gold, false is the silver and false are the wearers.
False is the body, false is the raiment and false is the unique beauty.
False is husband, false is wife: for all they waste away their lives.
The false beings love the false and forget the Creator-Lord.
With whom shall I form attachment, when the whole world is false?
False are sweets, fa;se the honey; in attcahment with falsehood boatfuls
are sunks.
Nanak prays, “O God, without You all is false.”
SALOK FIRST GURU
Such a man should be known true, if in his heart he bears truth.
His impurity of falsehood is washed and he washes his body clean.

Universitas Sumatera Utara


103

Such a man should be known as true, if he devoted in love to the true one.
When a person feels happy on hearing to the divine name then he attains
the door or salvation.
Such a man should be known as true, if he knowns the device of Union
with God.
He prepares the body field and sows into the seed of the creator’s name.
Such a man should be known as true, if he receives truthful instructions.
He should be comppassionated to the living creatures and must place of
his heart.
He seeks the Guru’s guidance and abides there according to His will.
He seeks the Guru’s guidance and abides there according to His will.
Truth is the universal remedy and it removes and washes away the sins.
Nanak makes supplication unto those who carry truth in their lap.
PAUREE
I seek the dust og the feet of true saints so that i may apply it to my
forehead.
We must discard false, greed adn with one mind should meditate on
inaccessible Lord.
We obtain the fruit according to our deeds we perform in this world.
If it is written in primal time then we obtain the dust of the feet of holy
saints.
But following our little minds, we waste the merit of the service.”

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat kesepuluh:

Dalam menghadapi kesulitan dan problema hidup sehari-hari, tabahlah

dan bersabar, kedua hal tersebut akan membantu anda dalam menyelesaikan

masalah-masalah hidup, janganlah kita menyakitkan perasaan sesama orang.

4.4.11 Ayat kesebelas

SALOK MAHLAA 1
Sach kaal koor vartiaa kal kaalakh betaal.
Beeo beej pat lai gae ab kio ugvai daal.
Je ik hoe ta ugvai rutee hoo rut hoe.
Nanak paahai baahraa kotai rang na soe.
Bhai vich khumb charaaeeai saram paah tan hoe.

Universitas Sumatera Utara


104

Nanak bhagtee je rapai koorai soe na koe.


MAHLAA 1
Lab paap due raajaa mahtaa koor hoaa sikdaar.
Kaam neb sad puchheeai beh beh kare beechaar.
Andhee reyat giaan vihoonee bhaahe bhare murdaar.
Giaanee nacheh vaaje vaaveh roop kareh seegaar.
Uche kookeh vaadaa gaaveh jodhaa kaa veechaar.
Moorakh pandat hikmat hujat sanjai kareh piaar.
Dharmee dharm kareh gaavaaveh mangeh mokh duaar.
Jatee sadaaveh jugat na jaaneh chhad baheh ghar baar.
Sabh ko pooraa aape hovai ghat na koe aakhai.
Par parwaanaa pichhai paaeeai taa Nanak toliaa jaapai.
MAHLAA 1
Vadee su vajag Nanakaa sachaa vekhai soe.
Sabhnee chhaalaa mareeaa kartaa kare su hoe.
Age jaat na jor hai agai jeeo nave.
Jin kee lekhai pat pavai change se-ee ke-e.
PAUREE
Dhur karam jinaa kau tudh paaia taa tinee khasam dhiaaiaa.
Enaa jantaa kai vas kichh nahee tudh vekee jagat uppaaiaa.
Iknaa no toon mel laih ik aapoh tudh khuaaiaa.
Gur kirpaa te jaaniaa jithe tudh aap bujhaaiaa.
Sahje hee sach samaaiaa.

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat kesebelas:

“SALOK FIRST GURU


In Kal-Yug there is a famine of truth, falsehood pervails every where and
due to blackness of Kal-Yug the men have converted into demons.
They, who have planted the seed of truth have departed with honour.
How can the crushed seed sprout now?
It may sprout if the seed be one and weather be suitbale for germination.
O Nanak! Without a mordant, the plain new cloth will not catch dye.
If the mordant of modesty be applied to the body, then in God’s fear,
mind is washed off sins.
O Nanak! If mind is dyed in devotion to God then its repute will not be
false.
SALOK FIRST GURU
Greed and sin are king and minister and falsehood is their chief;

Universitas Sumatera Utara


105

The lust, the deputy chied is called for advice; then the three sit animals
they are satisfying the wishes of their rulers.
The learned dance, play musical instruments, disguise and decorate
themselves.
They shout aloud and sing tales of past heroes.
Foolish Pandits (Brahman scholars) with many devices and tircks love to
garner wealth.
The religious-minded waste their virtuous endeaver when they device and
discard their house and homes.
All conside themselves perfect and none admits himself to be wanting.
O Nanak! That person would be considered of proper weight, who should
be weighed againts honour.
SALOK FIRST GURU
O Nanak! All happens according to the Will of God: The True Lord is
watching and protecting every thing.
All have tried and endeavoured, but what Creator wants must come to
pass.
In the next world neither caste nor power is valued for there lives a new
species of creation.
Only few, whose devotion to God is recognized, will be deemed as pure
and good.
PAUREE
Those who have been gifted the good fortune from the beginning engange
themselves in meditation on the Lord.
There is nothing in the power of these creatures. O Lord! You have
created this diverse world.
Some creatures You unite with Yourself and you lead some astray from
You.
You are realized by Grace of Guru through whom You reveal Yourself.
So the true devotee is easily merged in the True One.”

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat kesebelas:

Bersembahyanglah selalu (menurut agama masing-masing) dan sebutlah

nama Sang Pencipta setiap saat, inilah yang akan membawa anda bahagia dan

kepuasaan di-dunia dan di-akhirat.

Universitas Sumatera Utara


106

4.4.12 Ayat kedua belas

SALOK MAHLAA 1
Dukh Daaroo sukh rog bhaiaa sukh taam na hoee
Toon karta karnaa mau naahee jaa hau karee na hoee
Balhaaree kudrat vasiaa. Tera ant na jaa-ee lakhiaa
Jaan meh jot, jot meh jaata akal kala bharpoor rehiaa
Toon sacha sifit suaalio jin keetee so paar paiaa
Kauh nanak kerte keeaa baataa jo kichh karnaa su kar rehiaa
MAHLAA 2
Jog subdang giaan sabdang bed sabdang brahmneh
Khatree subdang soor sabdang soodar sabdang praakirte
Sarab sabdang ek sabdang je ko janai bheo
Nanak taa kaa daas hai so-ee Niranjan Deo
MAHLAA 2
EK krisnang sarab devaa dev devaat aatmaa
Aatmaa baasdevas je ko jaanai bheo
Nanak taakaa daasr hai so-ee Niranjan deo
MAHLAA 2
Kumbhe badha jal rahai jal bin kunbh na hoe
Giaan kaa badhaa man rahai gur bin giaan na hoe
PAUREE
Pariaa hovai gunhgaar taa omee sadh na maareeai
Jehaa ghaale ghaalnaa teve ho Naao pachaareeai
Aisee kalaa na khedeeai jit dargeh gaiaa haareeai
Pariaa atai omeeaa veehaar agai veechaarai
Muh chalai su agai maareeai

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat kedua belas:

“SALOK FIRST GURU


Wordly pleasures create diseases, whil ethe miseries and pains remove
sins like medicine. When there are worldly pleaseures man does not love
God.
You are the creator, i am nothing. If i try create something. I can not
create.
I am sacrifice to You, You abide in You Nature. You are limitless, Your
end can not be seen.
You are illuminating in all the creations. Your omnipotent power always
remains uniform in the whole universe.

Universitas Sumatera Utara


107

You are the True Lord and your praise is also true. Those who praise
You cross the worldly ocean.
O Nanak I praise in the God. Whatever He desires to do, He does it.
SALOK SECOND GURU
Yogis duty is in seeking knowledge, The Brahmins duty is to read the
Vedas.
Kashatrias duty is to perform heroic deeds and the shudras duty is to
serve others.
The besy duty og all duties is, to serve the One Divine Word, He who
realizes and knows this mystery.
Nanak is a servant of such a devotee. He himself is manifestation of the
immaculate God.
SALOK SECOND GURU
The supreme Lord is Supreme Soul of all gos and others.
The devotee who realizes this secret that Supreme Suol is pervasieve in
all.
Nanak is servant of such a devotee He himself is manifestation of the
immaculate God.
SALOK SECOND GURU
Water remain confined by the pitcher, but the pitcher can not be made
without water.
The mind is held by Divine Enlightenment, but Divine Enlightenment can
not be obtanined without the Guru.
PAUREE
If a learned man is the sinner then an illiterate saint should not be
punished.
As a man does his deeds, so shall he be know.
We should not play such a game whereby we may face defeat arriving at
the Divine Portal.
The learned and the littirate shall be considered and judged at the Divine
Portal according to their acts.
The headstrong will receive punishment in the next world.”

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat kedua belas:

Manusia yang selalu menghindarkan diri untuk berbuat sesuatu yang baik

terhadap sesamanya adalah seperti orang yang berada di tepi sungai, tetapi terus

Universitas Sumatera Utara


108

merasa haus ataupun sama dengan melihat sepiring lauk pauk (nasi dan sayur

mayur) tetapi ‘tidak dimakan’ bagaimana rasa lapar anda lenyap.

4.4.13 Ayat ketiga belas

SALOK MAHLAA 1
Nanak mer sareer ik rath ik rathvaah
Jug jug pher vataaeeah giaanee bujheh taah.
Satjug rath santokh kaa dharm agai rathvaah.
Duaapar rath tapai kaa sat agai rathvaah.
Kaljug rath agan kaa koor agai rathvaa.
MAHLAA 1
Saam kahai setambar suaamee sach meh aachhe saach rahe
Sabh ko sach samaavai.
Rig kahai rahiaa bharpoor. Raam Naam devaa meh soor.
Naae laiai praachhat jaah. Nanak tau mokhantar paah.
Juj meh jor chhalee chandraaval kaan krisan jaadam bhiaa.
Paarjat gopee lai aaiaa bindraban meh rang keeaa.
Kal meh bed atharban huuaa naao khudaaee Aloh bhiaa.
Neel bastar le kapare pehre turk pathaanee amal keeaa.
Chaare ved hoe sachiaar. Pareh guneh tin chaar veechaar.
Bhaao bhagat kar neech sadaa-e. Tau Nanak mokhantar paa-e.
PAUREE
Satgur vitoh vaariaa jit miliai khasam samaaliaa.
Jin kar updes giaan anjan dee-aa inee netree jagat nihaaliaa.
Khasam chhod dookai lage dube se vanjaariaa.
Satguru hai bohithaa virlai kinai veechaariaa.
Kar kirpaa paar utaariaa.

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat ketiga belas:

“SALOK FIRST GURU


O Nanak! The prime human body is provided with a chariot and a
charioteer.
These are changings in each age; the enlightened persons understand
this.
In the age of Sat-Yug contentment was the chariot and piety was the
charioteer.

Universitas Sumatera Utara


109

In the age of Duaapar, austerity was the chariot and truth was the
charioteer.
In the age of Kal-Yug fire of passion is chariot and falsehood is the
charioteer.
SALOK FIRST GURU
Sam Ved describes the Lord a write robed; in that age of Sat-Yug, every
one desire truth, lived in truth and were absorbed in truth.
Rig Ved describes that Lord is pervasive in all. And the Divine Name is
mightiest of all.
By uttering the Name of God our sins depart, O Nanak they say thereby a
man gest liberation.
The Yujar Ve describes that Krishan od Yadav race forcibly seduced
Chandraavali.
He brought the Elysian tree for his Gopi (milk-maid) and made
merriments in Bindraaban.
In Kal-Yug appeared Atharv-Ved, when God was called as Allah.
People wore blue clothes, obliging the orders of Turks and Pathans.
The four Vedas are considered to be true. By studying and reading them,
on finds waht is good and what is bad.
He, who is devoted to Lord and lives a humble life;
O Nanak! He only obtains salvation.
PAUREE
I am a sacrifice to the True Guru, by whose contact I remember my Lord.
His (True Guru) teachings has given me the collurium of Divine
knowledge where by i see the real truth of universe with my eyes.
The merchants of Truth, who leave Lord and attach themselves elsewhere
are ruined.
The True Guru is the ship, the rare ones have realized this.
By His grace, devotees, swim across the worldly ocean.”

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat ketiga belas:

Jika anda seorang manusia yang tidak tahu apa yang dimaksud dengan

perbuatan bijak, baik dan saleh, maka hal tersebut menandai ia tidak dapat

menghormati orang tuanya dan juga hal tersebut menandai dia tidak dapat

diumpamakan seperti hewan dalam rupa manusia.

Universitas Sumatera Utara


110

4.4.14 Ayat keempat belas

SALOK MAHLAA 1
Sinmal rukh saraairaa at deeragh at much.
Oe ji aaveh aas kar jaahi niraase kit.
Phal phike phul bak bake kanm na aaveh pat.
Mithat neevee Nanakaa gun changaaeeaa tat.
Sabh ko nivai aap kau par kau nivai na koe.
Dhar taara joo toleeai nivai su guaraa hoe.
Apraadhee doonaa nivai jo haritaa mirgaah.
Sees nivaaeeai kiaa theeai jaa ridai kusudhe jaah.
MAHLAA 1
Par pustak sandhiaa baading.
Sil poojas bagal samadhing.
Mukh jhooth bibhookhan saring.
Trepaal tihaal bichaaring.
Gal maalaa tilak lilaating.
Due dhotee bastar kapaating.
Je janas brahaming karming.
Sabh phokat nischau karming.
Koh Nanak nihchau dhiaavai.
Vin Satgur vaat na paavai.
PAUREE
Kabar roop suhaavanaa chhad duneeaa andar jaavnaa.
Mandaa changa aaapnaa aape hee keetaa pavnaa.
Nangaa dojak chaaliaa taa disai kharaa dravnaa.
Kar augan pachhotavna.

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat keempat belas:

“SALOK FIRST GURU


The simmal tree is straight, tall and thick;
Those who approach it with hopes of fruits, depart disappointed.
Its fruits are tasteless, flowers nauseous and leaves useless.
O Nanak! In sweetness and humility lies the essence of merit and virtue.
All they bow to themselves and no one bows to another.
If a thing is weighed in the balance the side which dips lower is the
heavier.
The evil doer, like the deer-stalker bows low twice as much to kill the
deer.

Universitas Sumatera Utara


111

What is use of bowing merely head when the heart is inclined towards
sins?
SALOK FIRST GURU
The Brahmin priest read books, recite prayers and argue.
Worship stones and pose to be sitting in absorption like a crane.
They utter falsehood like the false ornaments.
Recite the Vedic three lined Gaytree Mantra thrice daily.
They wear necklace of beads round their neck and on their forehead
draw the paste-mark (Tilak).
They keep two dhoties and a towel for their head.
Those, who know the way of godly actions;
They realise that all these beliefs and rituals are worthless acts.
O Nanak! Best path is to meditate on god with sincere devotion and full
and full faith.
But this can not be found without the guidance of true Guru.
PAUREE
The man leaves behind in the world fine raiment and beauty.
He himself obtains the fruit of his good and bad acts.
He may have issued commands here according to his will, but in the end
he shall have to pass through a very narrow path.
When he goes to the hell as naked he appears very horrible indeed.
He repents his sins which he committed in this world.”

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat keempat belas:

Perbuatan hal yang terbaik dan selalu mengingat Sang Pencipta adalah

sesuatu perbuatan yang dapat anda lakukan sewaktu sehat badaniah, sewaktu

kamu diserang penyakit dan menjadi tua sudah sulit untuk berbuat hal yang baik,

makanya “sewaktu kamu sehat walafiat berbuatlah sesuatu yang bijak, baik, dan

saleh, mulailah saat ini, jangan ditunda-tunda, waktu berlalu sangat cepat.”

4.4.15 Ayat kelima belas

SALOK MAHLAA 1
Da-iaa kapaah santokh soot jat gandhee sat vat.
Eh janeoo jeea kaa haee ta paade ghat.

Universitas Sumatera Utara


112

Na eh tutai na mal lagaina eh jale na jaae.


Dhann su maanas Nanakaa jo gal chale paae.
Chaukar mul anaaiaa beh chaukai paaiaa.
Sikha kann charaaiaa gur brahman thiaa.
Oh muaa Oh jhar pa-iaavetagaaga-iaa.
MAHLAA 1
Lakh choreeaa lakh jareeaa lakh kooreeaa lakh gaal.
Lakh thageeaa pehnaameeaa raat dinas jeea naal.
Tag kapaahoh kateeai baman vate aae.
Koh bakaraa rinn khaaiaa sabh ko aakhe paae.
Hoe puraanaa suteeai bhee phir paaeeai hor.
Nanak tag na tut-ee je tag hovai jor.
MAHLAA 1
Naae maneeai pat oopjai saalaahee sach soot.
Dargeh andar paaeeai tag na tootas poot
MAHLAA 1
Tag na indaree tag na naaree.
Bhalke thuk pavai nit daharee.
Tag na pairee tag na hathee.
Tag na jihvaa tag na akhee.
Vetagaa aape vatai.
Vat dhaage avaraa ghatai.
Lai bhaar kareveeaah.
Kadh kaagal dase raah.
Sun vekhoh lokaa ih vidaan.
Man andhaa naao sujaan.
PAUREE
Saahib hoe diaal kirpaa kare taa saaee kaar karaaisee
So sewak sewaa kare jis no hukam manaaisee.
Hukam mani-ai hovai parvaan taa khasmai kaa mehal paaisee.
Khasmai bhaavai so kare manoh chindiaa so phal paaisee.
Taa dargeh paidhaa jaaisee.

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat kelima belas:

“SALOK FIRST GURU


Make compassion the cotton, contentment the thread, continence the knot
and truth the twist.
This is the true sacred thread of the soul. O Brahmin if you have such a
thread, then you should put this on me.

Universitas Sumatera Utara


113

This thread neither breaks nor is soiled with fifth. It is neither burnt nor
lost.
O Nanak! Blessed are those human beings who put such thread around
their necks.
O Brahmin! You buy this thread for our cauries and wears it while sitting
in a square.
The B rahmin becoming the Guru, whispers some teachings into the ears
of his discpile.
When the wearer dies, the thread falls off and the soul departs to the next
world without thread.
SALOK FIRST GURU
Man is guilty of lakhs of thefts and lechery, lakhs of acts of falsehoods
and abusive language.
He is guilty of lakhs acts of deceit and dishonesty night and day against
his fellow beings.
The sacred thread of cotton is spun and them Brahman comes to twist in.
Then to celebrate the events a goat is slaughtered, cooked and eaten, and
every one then says that thread has been put on.
When it wears off, it is thrown away and another new one is then put on.
O Nanak! Thread would not break, if it had any power in it.
SALOK FIRST GURU
By believing in the Name of God, true honour is produced. By praising
the Lord true thread is obtained.
In this way the sacred thread should ve worn and it will not break at the
Divine Portal.
SALOK FIRST GURU
There is no thread for the sexual organ; and there is a no thread for
woman.
Due to this every morning man’s beard is spat upon (his face is covered
with shame).
There is no thread for the feet and hands.
There is no thread for tongue and eyes.
The Brahman himself wanders without thread.
But he twists threads and puts them on others.
He solemnizes maariages by taking wages.
Consulting the Patree (papers) he shows the way to all.
O people! Listen and see this wonder.
This Pandit, who is mentally blind is called wise.
PAUREE

Universitas Sumatera Utara


114

If the Lord be compassionate and gracious, He makes us to serve


according to His Will.
The devotee serves Him, whom He induces to serve His Will.
The devotee whe obeys His Lord-Spouse shall obtain the fruit of his
heart’s desire.
Then he shall wear a robe of honour at the Divine Portal.”

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat kelima belas:

Sang kodok selalu mengincar mangsanya dengan membuka mulutnya

setiap saat, tetapi sang kodok lupa, bahwa ular juga selalu siap menerkam dia

demikianlah manusia selalu sibukkan diri untuk berbuat hal-hal yang merugikan

sesamanya, tetapi lupa bahwa maut juga melihat hal-hal tersebut dan dapat

menyerang dia.

4.4.16 Ayat keenam belas

SALOK MAHLAA 1
Gaoo biraahman kau kar laavoh gobar taran na jaaee.
Dhotee tikaa tai japmaalee dhaan malechhaah khaaee.
Antar poojaa pareh karebaa sanjam turkaa bhaaee.
Chhodeele paakhandaa. Naam lai-lai jah tarandaa.
MAHLAA 1
Maanas khaane kareh nivaaj.
Chhuree vagaain tin gal taag.
Tin ghar brahman pooreh naad.
Unaa bhi aveh Oee saad.
Kooree raas kooraa vaapaar.
Koor bool kareh aahaar.
Saram dharm kaa deraa door.
Nanak koor rehiaa bharpoor.
Mathe tikaa ter dhotee kaakhaaee.
Hath chhuree jagat kasaaee.
Neel vastar pehar hoveh parvaan.
Malechh dhaan le poojeh puraan.
Abhaakhiaa kaa kuthaa bakaraa khaanaa.

Universitas Sumatera Utara


115

Chauke upar kisai na jaanaa.


Dekai chaukaa kadhee kaar.
Upar aae batihe kooriaar.
Mat bhitai ve mat bhitai.
Ih ann asaadaa phitai.
Tan phitai pher karen.
Man joothe chulee bharen.
Kau Nanak sach dhiaaeeai.
Such hobai taa sach paaeeai.
PAUREE
Chitai andar sabh ko vekh nadaree heth chalaaidaa.
Aape de vadiaaeeaa aape hee karm karaaidaa.
Vadoh vadaa vad medanee sire sir dhandhai laaidaa.
Nadar upathee je kare sultaanaa ghaah karaaidaa.
Dar mangan bhikh na paaidaa.

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat keenam belas:

“SALOK FIRST GURU


You change tax for cows and Brahmins yet to clean your kitchen, plaster
it with cow dung. This cow dung will not save you.
You wear the dhoti, the paste-mark and the rosary and eat the grains of
Malechhas.
You worship idols in your house, but you read the religious books out
side and adopt their way of life.
Discard this hypocrisy, you can swim the wordly ocean only by devotion
to the Name of God.
SALOK FIRST GURU
The cruel rulers eat the human flesh and perform the prayers.
Those who wield the butcher’s knife wear the scared thread round their
neck.
In the homes of such butchers Brahmins blow the conch for worship.
These Brahmins also taste the same food.
Their capital is false, their trade is false.
They derive their sustenance by uttering falsehood.
The abode of modesty and honesty is far from them.
O Nanak! Falsehood is pervasive every where.
These Brahmins put on their foreheads paste-marks and on their waists
wear ochre-coloured dhotee.
But in their hands is the knife, they are world-butchers.

Universitas Sumatera Utara


116

They seek good will of the rulers by wearing blue clothes.


They worship the Puraans, taking grains from the others.
They eat flesh of goats, slaughtered according to the Muslim rites.
Yet in their kitchen they allow no one to enter.
They plaster their kitchen with cow dung and then they draw a line
around it.
Hypocrites come and sit in this kitchen.
They cry, “Do not foul our kitchen, do not foul our kitchen. Because by
touching of others our food becomes impure.”
But with impure body they do evil deeds.
They rinse their mouths with water with impure and false hearts.
O Nanak! We should ever meditate on the True Lord.
The True Lord is obtained only by True heart.
PAUREE
All creation is held in the consciousness of the Supreme Lord.
He sees and directs the movement of all under His glace.
He himself grants glory and Himself guides men to do good deeds.
The Supreme Lord is greatest of the great and He sets the Vast Creation
to do various works.
But if He turns away His glance of favour. He makes kings as a blade of
grass.
Even if they beg from door to door, none throws charity to them.”

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat keenam belas:

Hati yang suci dan bersih adalah dua hal yang dapat disamakan dengan

perbuatan yang baik, dengan hal tersebut anda tidak mungkin berbuat yang

menyusahkan sesama manusia.

4.4.17 Ayat ketujuh belas

SALOK MAHLAA 1
Je mohaakaa ghar muhai ghar moh pitaree de-e
Agai vasat sijhaaneeai pitree chor kare-e
Vadheeah hath dalaal ke musfee eh kare-e
Nanak agai no milai ji khate ghaale de-e
MAHLAA 1

Universitas Sumatera Utara


117

Jio joroo sirnavnee aavai varo vaar


Joothe joothaa mukh vasai nit nit hoe khuaar
Sooche eh na aakeheeah behan ji pindaa dhoe
Sooche se-ee Nankaa jin man vasiaa soe
PAUREE
Ture palaane paun veg har rangee harm savaariaa
Kothe mandap maareeaa laae baithe kar paasaariaa
Cheej karan man bhavade Har bujhan naahee hariaa
Kar furmaais khaaiaa vekh mahlat maran visaariaa
Jar aaee joban haariaa

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat ketujuh belas:

SALOK FIRST GURU


“If a thief robs some house and out of this booty, he offers charity to his
ancestors (those who have died).
If in the next world the offering are recognized, then his ancestors will be
branded as thieves.
Then the judgement of Lord shall be that the hands of the mediator must
be chopped off.
O Nanak! In the next world only those offering are accepted which man
offers from his own earning.
SALOK FIRST GURU
As recurring monthly courses again and again makes a woman unclean.
In the similar way the mouth of the liar abides falsehood constantly and
this gives him sufferings and misery forever.
They are not called pure who sit and wash their body.
O Nanak! Only those are pure, in whose mind is lodged the true God.
PAUREE
They possess saddled horses as fast as the wind and their ‘harems’ are
colourfully decorated.
They possess houses, halls, dan bowers and they are always absorbed in
displaying the outward shows.
They indulge in pleasures to their heart’s desire, but without realizing
God, have lost the true fruit.
They eat food by exercising their authority and seeing their palaces and
women, they forget death.
But when the old age comes, they forfeit their Youthful beauty and
power.”

Universitas Sumatera Utara


118

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat ketujuh belas:

Perbuatan-perbuatan yang baik untuk sesama manusia, biarpun sedikit

demi sedikit adalah hal-hal yang akan membawa kebahagiaan pada diri mu.

4.4.18 Ayat kedelapan belas

SALOK MAHLAA 1
Jekar sootak maneeai sabh te sootak hoe.
Gohe ate lakaree andar keeraa hoe.
Jate daane ann ke jeeaa baajh na koe.
Pehla paanee jeeo hai jit hariaa sabh koe.
Sootak kio kar rakheeai sootak pavai rasoe.
Nanak sootak ev na utarai giaan utaare dhoe.
MAHLAA 1
Man kaa sootak lobh hai jihvaa sootak koor.
Akhee sootak vekhanaa partreea pardhan roop.
Kannee sootak kann pai laaitbaaree khaah.
Nanak hansaa aadmee badhe jampur jah.
MAHLAA 1
Sabho sootak bharm hai doojai lagai jaae.
Janman marnaa hukam hai bhaanai avai jaae.
Khaanaa peenaa pavitar hai diton risak sanbah.
Nanak jinee Gurmukh bujhiaa tinaa sootak nah.
PAUREE
Satgur vadaa kar saalaaheeai jis vich vadeeaa vadiaaeeaa
Seh mele ta nadaree aaeeaa.
Jaa tis bhaanaa taa man vasaaeeaa.
Kar hukam mastak hath dhar vichoh maar kadheeaa buraaeeaa.
Seh tuthai naunidh paaeea.

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat kedelapan belas:

“They possess saddled horses as fast as the wind and their ‘harems’ are
colourfully decorated.
They possess houses, halls and bowers and they are always absorbed in
displaying the outward shows.

Universitas Sumatera Utara


119

The indulge in pleasures to their heart’s desire, but without realizing


God, have lost the true furit.
They eat food by exercising their authority and seeing their palaces and
women, they forget death.
But when the old age comes, they forfeit their Youthful beauty and power.
SALOK FIRST GURU
If we believe in impurity of Sootak (it is believed by Hindus that a home
becomes impure after child-birth) then this impurity occurs every where
(as on the births of all creatures).
There are worms in cow dung as well as in wood.
No grain of corn is without life in it.
The first living thing is water, by which every thing lives.
How can we believe in impurity of Sootak when this impurity is present
even in our kitchen.
O Nanak! Sootak of impurity can not be removed like this, it can only be
washed by Divine knowledge.
Sootak of mind is avarice and sootak of tongue is falsehood.
Sootak of eye is to see another’s woman beauty and wealth.
Sootak of ears lies in listening to slander.
O Nanak! All such human being who believe that they have purified
themselves, are caught and taken in bonds to hell.
SALOK FIRST GURU
The belief in impurity of Sootak is all illusion because it induces the man
to love other than God.
Birth and death are in God’s Will and by His Will human beings come
and go.
Eating and drinking are pure, fot the God has granted sustenance to all.
O Nanak! Those who have realized by Guru’s Grace, are not effected by
impurity of Sootak.
PAUREE
We should praise the True Guru for His greatness and for His great
merits.
If by Lord’s Will, man meets the True Guru, then he can see Guru’s great
virtues.
When the Lord pleases, then these virtues are fixed in the mind of the
devotee.
The True Guru places His hand on devotee’s forehead and by His Will
removes all evils from within.
By Lord-Spouse’s pleasure we obtain Nine Treasures.”

Universitas Sumatera Utara


120

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat kedelapan belas:

Jika ada yang memuji-muji anda, janganlah merasa bahagia ataupun

sombong, karena hal tersebut bersifat sementara, tetaplah rendah hati.

4.4.19 Ayat kesembilan belas

SALOK MAHLAA 1
Pehlaa suchaa aap hoe suchai baithaa aae.
Suche agai rakhion koe na bhitio jae.
Suchaa hoe kai jeviaa lagaa paran salok.
Kauthee jaaee satiaa kis eh lagaa dokh.
Ann devtaa paanee devtaa baisantar devataa loon.
Panjvaa paiaa ghirat.
Taa hoiaa paak pavit.
Paapee sio tan gadiaa thukaa paeeaa tit.
Jit mukh Naam na uchreh bin naavai ras khaah.
Nanak evai janeeai tit mukh thukaa paah.
MAHLAA 1
Bhand jahmeeai bhand ninmeeai bhand mangan veeaah.
Bhando hovai dostee bhando chalai raah.
Bhand mooaa bhand bhaaleeai bhand hovai bandhaan.
So kio mandaa aakheeai jit janmeh raajaan.
Bhandoh hee bhand oopjai bhandai bajh na koe.
Nanak bhandai baahraa Eko sachaa soe.
Jit mukh sadaa saalaaheeai bhaagaa ratee chaar.
Nanak te mukh oojale tit sache darbaar.
PAUREE
Sabh ko aakhai jis naahee so chun kadheeai.
Keetaa aapo aapna aape he lekhaa sandheeai.
Jaa rehnaa naahee ait jag taa kaait gaarab handheeai.
Mahdaa kisai na aakheeai par akhar eho bujheeai.
Moorkhai naal na lujheeai.

Universitas Sumatera Utara


121

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat kesembilan belas:

“SALOK FIRST GURU


By taking bath first man himslef becomes pure and then sits in the
purified kithcen.
Then before this man purified foor is placed, which has not been touched
by any body.
The purified man thus takes the food and then recites the holy texts.
This food is thrown into the filthy stomach where it turns impure.
Who is guilty of this act?
The corn,the water, the fire, the salt, all are holy ingredients.
When the fifth ingeredient ghee is added;
Then the food becomes pure and holy.
When this pure food enters the stomach of a sinner, it becomes so impure
and filthy as if spat upon.
The mouth that does not utter the Name of God and without devotion to
the Name, enjoys pleasant food;
O Nanak! All should know that such mouth must be spat upon
SALOK FIRST GURU
Man is born from woman, he is conceived within woman; he is enganged
to woman and he marries woman.
Woman is our friend and from woman orginates our new generation.
If a woman dies, we seek anpther, a man is bound to the woman.
Why call her bad, of whom are born great men and kings?
From one woman is born another woman, no human being is born
without a woman.
O Nanak! Only One Ture God exits without woman.
The mouth that utters the praises of Lord is fortunate and becomes
beautiful like a pearl.
O Nanak! Such a mouth will become radiant in the Divine Court.
PAUREE
Every one claims God be his own; but those who does not claim so, will
be picked up and thrown away.
Every one has to render the accounts of his deeds.
When the man has not to remain in this world for ever, why sholud he
practice pride?
You should understand one thing by your studies; Call no one bad.
And don’t argue with a stupid person”.

Universitas Sumatera Utara


122

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat kesembilan belas:

Jika ada yang memuji-muji anda, janganlah merasa bahagia ataupun

sombong, karena hal tersebut bersifat sementara, tetaplah rendah hati.

4.4.20 Ayat keduapuluh

SALOK MAHLAA 1
Nanak phikai boliai tan man phikaa hoe.
Phiko phikaa sadeeai phike phikee soe.
Phikaa dargeh sateeai moh thukaa phike paae.
Phikaa moorakh aakheeai paanaa lahai sajaae
MAHLAA 1
Androh jhoothe paij baahar duneeaa ahdar phail
Athsath teerth je naveh utarai naahee mail.
Jin pat andar baahar gudar te bhale sansaar.
Tin neh lagaa rab setee dekhne veechaar.
Rang haseh rang roveh chup bhee kar jah.
Parvaah naahee kisai keree baajh sache naah.
Dar vaat upar kharch mangaa jabai de-e taa khak.
Deebaan eko kalam ekaa hamaa tumaa mel.
Dar lae lekhaa peer chhutai Nanakaa jio tel.
PAUREE
Aape hee karnaa keeo kal aape hee tai dhareeai.
Dekheh keetaa aapnaa dhar kachee pakkee saareeai.
Jo aaiaa so chalsee sabh koee aaee vaareeai.
Jis ke jeea paraan hah kio saahub manoh visaareeai.
Aapan hathee aapnaa hee kaaj swareeai.

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat keduapuluh:

“SALOK MAHLAA 1
O Nanak! Who speaks evil, hsi body and mind become evil.
He is called evil and his reputation is evil.
He is discarded at the Divine Court and his face is spat upon.
He is called a fool and receives shoe beating as punishment.
SALOK FIRST GURU

Universitas Sumatera Utara


123

Those persons, who are false within, but are respectful out-wardly,
deceive this world.
Even if they take bath at all the sixty eight pilgrim places, the impurity of
their mind and body will not go.
Those, who within are as pure as silk though outwardly they wear rags,
are good in this world.
They are attached in love with God and contemplate to obtain His sight.
In Lord’s devotion they laugh, in Lord’s devotion they weep and in
Lord’s devotion they fall into silence.
They do not care for any one else. Except their Lord-Spouse.
Sitting at the door steps of God, they beg for the food of Name, and when
He grants them, they eat it.
In the next world, where we all gather there the Lord is the Chied
Justice, the Lord is the recorder of destiny ant here are we all are equal.
O Nanak! In the Divine Court our accounts are examined and evil-doers
are crushed like the oil-seeds in an oil-press.
PAUREE
All is accomplished by God, He Himself has infused power in it and
Himslef is maintaining it.
All that have come int this world must depart turn by turn.
Why should we forget the Lord, who is Controller of our life and death.
We should arrange our own affairs with our own hands”.

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat keduapuluh:

Berpikir panjang, berpikir bersih, bersabar dan rendah hati adalah

kekayaan yang anda harus miliki, raih kekayaan demikian.

4.4.21 Ayat duapuluh satu

SALOK MAHLAA 2
Ih kinehee aaskee doojai lahai jaae.
Nanak aasak kandheeai sad he rahai samaae.
Change changaa kar manne mandai mandaa hoe.
Aasak eh na aakheeai ji lekhai vartai soe.
MAHLAA 2
Salaam jabaab dovai kare mundhoh ghuthaa jaae.
Nanak dovai kooreeaa thaae na kaaee paae

Universitas Sumatera Utara


124

PAUREE
Jit seviai sukh paaeeai so Saahib sadaa samaaleeai.
Jit keetaa paaeeai aapnaa saa ghaal buree kio ghaaleeai.
Mahdaa mool na keech-ee de lanmee nadar nihaaleeai.
Jio Sahib naal na hareeai tevehaa paasaa dhaaleeai.
Kichh laahe upar ghaaleeai

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat keduapuluh satu:

“SALOK SECOND GURU


What kind of love is this, which attaches it slef to others?
O Nanak! True lovers are those, who for ever are absorbed in the
Beloved (God).
Who, considers good as good and bad as bad;
Can not be called a true lover; he is just a trader, who is cuaght in
calculations.
SALOK SECOND GURU
He, who makes a show of obeisance but also at the same time disobeys, is
delude from the very beginning.
O Nanak! His both reponses are false and he finds no place with God.
PAUREE
Ever contemplate that Lord, by serving whom happiness is found.
Why do you endeavour to do evil deeds, as you have to suffer for that.
You should not to evil at all, look ahead by taking a long view of life.
Throw your dice in such a manner that you do not lose the game with the
Lord.
Direct your endeavour as may bring you some profit”.

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat keduapuluh satu:

Berpikirlah ke hal-hal yang positif yang dapat membawa kebahagiaan

bagi sesama manusia dan hal tersebut akan mengharumkan nama anda

disepanjang jaman.

Universitas Sumatera Utara


125

4.4.22 Ayat keduapuluh dua

SALOK MAHLAA 2
Chaakar lagai chaalree naale gaarb vaad.
Galaa kare ghnereeaa khasm na pae saad.
Aap gavaae sewaa kare taa kichh paae maan.
Nanak jis no lagaa tis milai lagaa so parvaan.
MAHLAA 2
Jo jee-e hoe su ugvai muh kaa kahiaa vaao.
Beeje bikh mahgai ahmrit vekhoh eh niaao.
MAHLAA 2
Naal iaane dostee kade na aavai raas.
Jehaa jaanai teho vartai vekhoh ko nirjaas.
Vastoo andar vasat samaavai doojee hovai paas.
Sahib setee hukam na chalai kahee banai ardaas.
Koor kamaanai kooro hovai Nanak sifat vigaas.
MAHLAA 2
Naal iaane dostee vadaaroo sio neh.
Paanee andar leek jio tisdaa thaao na theh.
MAHLAA 2
Hoe iaanaa kare kanm aan na sake raas.
Je ik adh changee kare doojee bhee veraas.
PAUREE
Chaakar lagai chaakree je chalai khasmai bhaae.
Hurmat tis no aglee oh vajoh bhi doonaa khaae.
Khasmai kare braabaree phir gairat andar paae.
Vjoh gavaae agla muhe muh paanaa khaae.
Jis daa ditaa khaavnaa tis kaheeai saabaas.
Nanak hukam na chal-ee naal khasam chalai ardaas.

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat keduapuluh dua:

“SALOK SECOND GURU


If a servant serves the master but at the same time shows pride and
enters into disputation;
And chatters boastfully and excessively, he can not win the pleasure of
the Master.
I he sacrifices himself and renders service then he will obtain some
honour.

Universitas Sumatera Utara


126

O Nanak! if the devotee meets the target of his love, the True God, then
he will find approval.
SALOK SECOND GURU
What ever is in the mind, will grow and bear fruit, but what ever is in the
mouth is of little worth.
He who sows poison, but seeks Nectar, look at the justice of this demand.
SALOK SECOND GURU
Friendship formed with an immature person, is never fruitful.
He does according to his understanding, you may try and test his
conduct.
The Supreme Reality (The Love of God) can enter the heart only, if
duality is expelled from it.
With the Lord, command is not effective, for with him it is right to make
supplication.
O Nanak! if he practices the praises of God, then he obtains true
happiness.
SALOK SECOND GURU
Friendship with an immature person and love with a man of higher status
(Egoist);
Is fragile, as a line down on water, of which there is neither mark nor
sign left.
SALOK SECOND GURU
If an immature person attempts something, he can not bring it to
successful completion.
Even if he attempts one thing successfully, he will spoil the next one.
PAUREE
If a servant enganged in service, follows according to his Master’s Will;
He gets great honour from his Master and receives double the wages.
If he claims equality with his Master, then he shall have to feel ashamed;
He will not only lose his wages, but will receive shoe-beating on his face,
He should hail and praise the God by whose favour he receives
sustenance.
O Nanak! Command does not succeed with the Lord-Spouse; it is the
prayer that works”.

Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat keduapuluh dua:

Arahkanlah pikiran anda, ingat Sang Pencipta (Tuhan Yang Maha Esa)

dan pekerjaan yang terbaik adalah selalu ingat yang maha kuasa.

Universitas Sumatera Utara


127

4.4.23 Ayat keduapuluh tiga

SALOK MAHLAA 2
Ih kinehee daat aapas te jo paaeeai.
Nanak saa karmaat Saahib tuthai jo milai.
MAHLAA 2
Ih kinehee chaakree jit chau khasam na jaae.
Nanak sewak kaadheaai ji setee khasam samaae.
PAUREE
Nanak ant na jaapanee Har taa ke paaraavaar.
Aap karaae saakhtee phir aap karaae maar.
Iknaa galee janjeereeaa ik turee chareh biseeaar.
Aap karaae kare aap hau ke sio karee pukaar.
Nanak karnaa jin jin keeaa phir tis hee karnee saar.

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat keduapuluh tiga:


“SALOK SECOND GURU
How can that be called a boon, which a man achieves by his own efforts.
O Nanak! That is the blessed boon, which the Lord blesses us by His
pleasure.
SALOK SECOND GURU
What is this service in which fear of God is not lifted?
O Nanak! That is True Servant who becomes one with the Lord-Spouse.
PAUREE
O Nanak! We can not know the end and extend of the Lord.
He Himself makes His creation, then Himself destroys it.
Some have chains thrown round their neck, others have countless horses
to ride.
Lord Himself acts and Himself causes others to act; to whom else should
we complain?
O Nanak! Who has created the creation; He shall take care of it also.”

4.4.24 Ayat keduapuluh empat


SALOK MAHLAA 1
Aape bhandee saajian aape pooran de-e.
Iknee dudh samaaeeai ik chulai rehan chare.
Ik nihaalee pai sawan ik upar rehan khare.
MAHLAA 2
Aape saaje kare aap jaaee bhi rakhai aap.
Tis vich jant upaae kai dekhai thaap uthaap.

Universitas Sumatera Utara


128

Kjs no kaheeai Nanakaa sabh kichh aape aap.


PAUREE
Vade keeaa vadiaaeeaa kichh kehanaa kehan na jaae.
So kartaa kadar kareem de jeeaa rijak sanbahe.
Saaee kaar kamavanee dhur chhodee tinnai paae.
Nanak ekee baahree hor doojee naahee jaae.
So kare ji tisai rajaae.

Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat keduapuluh empat:


“SALOK FIRST GURU
God Himself shapes the vessles; He Himslef fills them.
Some are filled sith the milk, some are put on the fire.
Some sleep on cushions, other stand gaurd over them.
O Nanak! He reforms only those, who have His glance of Grace.
SALOK SECOND GURU
He, Himself fashions, Himself creates and Himself keeps them in their
proper places.
After creating the living beings, He makes and unmakes them.
O Nanak! To whom we should complain when all powers lie in His
hands.
PAUREE
The greatness of Supreme Lord lies beyond our description.
He is the Creator, almighty, gracious, and He is providing sustenance to
all.
Each does the work, what He has assigned to him in primal time.
O Nanak! There is no place of shelter for us except the One God.
He does, as lies in His Will”.

Menurut wawancara dengan bapak Dalbir Singh, ayat keduapuluh tiga

dan keduapuluh empat tidak memiliki pikiran pokok. Kedua ayat tersebut

merupakan ayat penutup dari keseluruhan Asa Di Waar.

1.5 Tekstual

Kata tekstual dalam bab ini digunakan sebagai gabungan besar dari

pembagian diskusi secara teks juga wacana dari Asa Di Waar. Selanjutnya dalam

Universitas Sumatera Utara


129

diskusi tersebut, teknik pengerjaan yang dipakai ialah teknik teknik analisa teks

dan struktur teks akan digunakan sebagai cara untuk melihat secara tulisan teks

pada Asa Di Waar.

1.6 Analisis Tekstual

Dalam menganalisis tekstual, penulis juga mengambil 3 (tiga) ayat yang

akan di analisis, yaitu ayat kelima, kesembilan, dan ketujuh belas. Pada analisis

ini penulis membatasi penganalisaan pada struktur teks. Dikarenakan, beberapa

hal terkait di dalamnya seperti fungsi, sudah dibahas pada bab sebelumnya.

1.6.1 Analisis teks asa di waar ayat kelima

SALOK MAHLAA 1
Ghareeaa sabhe gopeeaa pehar kann gopaal.
Gehne paun paanee baisantar chand sooraj avtaar.
Saglee dhartee maal dhan vartan sarab janjaal.
Nanak musai giaan vihoonee khaae gaiaa jamkaal
MAHLAA 1
Vaain chele nachan gur.
Pair halaain pheran sir.
Ud ud savaa jhaatai paae.
Vekhai lok hasai ghar jaae.
Roteeaa kaaran pooreh taal.
Aap pachhareh dhartee naal.
Gaavaan gopeeaa gaavan kaan.
Gaavan seetaa raaje raam.
Nirbhau Nirankaar Sach Naam.
Jaa kaa keeaa sagal jahaan.
Sevak seveh karam charaao.
Bhinnee rain jinaa man chaao.
Sikhee sikhiaa gur veechaar.
Nadaree karam laghaae paar.
Koloo charkhaa chakee chak.

Universitas Sumatera Utara


130

Thal vaarole bauht anant.


Laatoo madhaaneeaa angaah.
Pankhee bhaudeeaa lain na saah.
Sooai chaar bhavaaeeah jant.
Nanak bhaudiaa gant na ant.
Bandhan bandh bhavaae soe.
Paiai kirat nachai sabh koe.
Nach nach haseh chaleh se roe.
Ud na jaahee sidh na hohe.
Nahcan kudan man kaa chaao.
Nanak jin man bhau tinaa man bhaao
PAUREE
Naao teraa Nrinkaar hai Naae laeai narak na jaaeeai.
Jeeo pind sabh tis daa de khaajai aakh gavaaeeai.
Je loreh changaa aapnaa kar punh neech sadaaeeai.
Je jarvaanaa parharai jar ves karedee aaeeai.
Ko rahai na bhareeai paaeea

4.6.1.1 Struktur teks asa di waar ayat kelima

Struktur teks Asa di Waar pada ayat kelima terbagi dalam 35 (tiga puluh

lima) kalimat. Pada kalimat pertama terdapat 6 (enam) kata, pada kalimat ke-2

terdapat 7 (tujuh) kata, pada kalimat ke-3 terdapat 7 (tujuh) kata, pada kalimat

ke-4 terdapat 7 (tujuh) kata, pada kalimat ke-5 terdapat 4 (empat) kata, pada

kalimat ke-6 terdapat 4 (empat) kata, pada kalimat ke-7 terdapat 5 (lima) kata,

pada kalimat ke-8 terdapat 5 (lima) kata, pada kalimat ke-9 terdapat 4 (empat)

kata, pada kalimat ke-10 terdapat 4 (empat) kata, pada kalimat ke-11 terdapat 4

(empat) kata, pada kalimat ke-12 terdapat 4 (empat) kata, pada kalimat ke-13

terdapat 4 (empat) kata, pada kalimat ke-14 terdapat 5 (lima) kata, pada kalimat

ke-15 terdapat 4 (empat ) kata, pada kalimat ke-16 terdapat 4 (empat) kata, pada

kalimat ke-17 terdapat 4 (empat ) kata, pada kalimat ke-18 terdapat 4 (empat)

kata, pada kalimat ke-19 terdapat 3 (tiga) kata, pada kalimat ke-20 terdapat 5

Universitas Sumatera Utara


131

(lima) kata, pada kalimat ke-21 terdapat 3 (empat) kata, pada kalimat ke-22

terdapat 5 (lima) kata, pada kalimat ke-23 terdapat 5 (lima) kata, pada kalimat ke-

24 terdapat 6 (enam) kata, pada kalimat ke-25 terdapat 6 (enam) kata, pada

kalimat ke-26 terdapat 5 (lima) kata, pada kalimat ke-27 terdapat 5 (lima) kata,

pada kalimat ke-28 terdapat 7 (tujuh ) kata, pada kalimat ke-29 terdapat 9

(sembilan) kata, pada kalimat ke-30 terdapat 5 (lima) kata, pada kalimat ke-31

terdapat 5 (lima) kata, pada kalimat ke-32 terdapat 8 (delapan) kata, pada

kalimat ke-33 terdapat 8 (delapan) kata, pada kalimat ke-34 terdapat 7 (tujuh)

kata, pada kalimat ke-35 terdapat 5 (lima) kata.

Struktur teks ayat kelima Asa Di Waar terdiri dari Salok Mahlaa, Mahlaa,

dan Pauree. Dimana bagian Salok Mahlaa dilantukan bersama-sama oleh

pemimpin dan jemaat. Bagian Mahlaa hanya dilantukan oleh pemimpin. Dan

bagian Pauree dilantunkan oleh jemaat.

Dari struktur teks di atas, dapat dilihat adanya motif pengulangan huruf-

huruf konsonan dan huruf-huruf vokal pada akhir frasa. Sebagai contoh dapat kita

lihat di ayat kelima, pada bagian Mahlaa 1, di baris pertama dan kedua sebagai

bentuk pertama, kata yang diakhiri dengan konsonan ‘r’ yang sama yaitu gu(r)

dan si(r). Baris ketiga dan baris keempat sebagai bentuk kedua sama- sama di

akhiri oleh huruf vokal ‘ae’, pa(ae) dan ja(ae). Demikian seterusnya yang terjadi

pada ayat berikutnya.

Universitas Sumatera Utara


132

4.6.1.2 Terjemahan teks asa di waar ayat kelima

Dalam proses penelitian, untuk kepentingan konsumen nantinya, penulis

berupaya untuk memperoleh terjemahan dari isi ayat kelima Asa Di Waar. Tetapi

dalam proses wawancara, informan menolak untuk menterjemahkan secara

langsung baik isi dari ayat ke dalam bahasa Indonesia, maupun menterjemahkan

terjemahan ayat yang sudah ada dalam terjemahan bahasa Inggris ke dalam bahasa

Indonesia karena informan takut adanya kesalahan dalam penterjemahan yang

mengakibatkan pergeseran makna dari ayat tersebut. Sehingga, penulis berusaha

untuk menterjemahkan isi kitab dari terjemahan bahasa Inggris ke dalam

terjemahan bahasa Indonesia. Isi terjemahan bahasa Indonesia ayat kelima

menurut penulis adalah sebagai berikut:

“SALOK MAHLAA 1
Waktu adalah para wanita pemerah susu Krishhan dan tempat tinggal seperti
Krishan dan Gopaal.
Matahari serta bulan adalah Nabi dan udara, air, serta api adalah ornamen mereka.
Dunia merupakan kekayaan dan harta benda dan kerakusan adalah belitan dunia.
O Nanak! Tanpa pengetahuan yang baik, seluruh dunia sedang ditipu oleh dewa
kekayaan dan akan dimakan oleh dewa kematian.
MAHLAA 1
Para murid memainkan murid dan para guru menari.
Mereka menggerakkan kaki dan menggoyangkan kepala mereka.
Karena gerakan kaki mereka, debu berterbangan dan jatuh ke rambut mereka.
Orang-orang menonton kesenangan tersebut, tertawa, dan pulang.
Demi mendapat roti, mereka menyetem alat-alat musik mereka.
Dan memukulkan kepala mereka ke tanah.
Menyamar sebagai wanita pemerah susu mereka bernyanyi, menyamar sebagai
Raam mereka bernyanyi.
Dewa tanpa rasa takut, tanpa wujud dan nama-Nya adalah kebenaran.
Dia yang menciptakan alam semesta.
Karena rahmat-Nya, para pengikut-Nya memuja-Nya.
Orang-orang yang memuja Dia dengan sukacita dan gairah, malam-malam akan
terasa sesejuk embun.

Universitas Sumatera Utara


133

Dengan merenungkan perkataan Guru, para murid belajar (menyelami laut


duniawi).
Mereka yang belajar dengan rahmat-Nya, berenang mengarungi laut duniawi
(manusia tidak dapat mengarungi laut duniawi hanya dengan menari dan
berputar).
Banyak benda yang tetap berputar.
Tekan minyak, roda yang berputar, dan roda tembikar.
Angin puyuh yang tak terhingga.
Puncak yang berputar, batang yang bergolak, dan kosen yang berderik.
Burung-burung berputar tanpa henti.
Beberapa hewan berputar sambil bertaruh.
O Nanak! Pusaran berputar tanpa henti.
Semua saling terikat satu sama lain dan Tuhan yang tertinggi berayun-ayun.
Semua menari sesuai perbuatan mereka.
Mereka yang menari untuk kesenangan, akan meratap pada akhirnya.
Mereka tidak akan bisa pergi ke tujuan yang lebih tinggi ataupun menjadi Sidhas.
Lompatan dan tarian hanyalah ekspresi gairah pikiran.
O Nanak! Yang takut akan Tuhan, merekalah yang mencintai Tuhan.
PAUREE
Nama-Mu tak berwujud, dengan membacanya seseorang akan terhindar dari
neraka.
Tubuh dan jiwa kita adalah milik Tuhan, meminta rejeki adalah sia-sia.
Kalau kau mencari kesenanganmu sendiri, perlakukan orang lain dengan baik dan
tetap rendah hati.
Manusia kuat tidak dapat menghindar dari kematian, dia harus sadar bahwa
kematian akan datang dengan cara apapun.
Tidak ada orang yang tertinggal setelah pot kematian terisi penuh.”

Dari terjemahan diatas, penulis mencoba menafsirkan makna dari ayat

kelima, “Ayat ini mengingatkan umat Sikh untuk menghargai waktu yang ada.

Bagaimana umat diharapkan menyadari bahwa semakin bertambahnya hari yang

sudah mereka jalani, berarti semakin berkurangnya waktu mereka untuk ada di

dunia ini. Dengan berusaha menghargai waktu yang ada, umat diharapkan bisa

hidup dalam kesederhanaan, dan semakin hari semakin mendekatkan diri dengan

Tuhan yang mereka percayai.”

Universitas Sumatera Utara


134

4.6.2 Analisis teks asa di waar ayat kesembilan

SALOK MAHLAA 1
Par par gadee ladheeah par par bhareeah saath.
Par par beree paaeeai par par gadeeah khaat.
Apreeah jetre baras baras pareeah jete mass.
Pareeah jetee aarjaa pareeah jete saas.
Nanak lekhai ik gal hor haumai jhakhnaa jhakh.
MAHLAA 1
Likh likh pariaa. Tetaa kariaa.
Boh teerath bhaviaa. Teto laviaa.
Boh bhekh keeaa. Dehee dukh deeaa.
Soh ve jeeaa apanaa keeaa.
Ann na khaaiaa saad gavaaiaa.
Boh dukh paaiaa doojaa bhaaiaa.
Bastar na pehrai. Aihnis kehrai.
Mon vigutaa. Kio jaagai gur bin sootaa.
Pag upetaanaa. Apanaa keeaa kamaanaa.
Al mal khaaee sir chhaaee paaee.
Morrakh andhai pat gavaaee.
Vin naavai kichh thaae na paaee.
Rahai bebaanee maree masaanee.
Andh na jaanai phir pachhtaanee.
Satgur bhete so sukh paae.
Har kaa Naam man vasaae.
Nanak nadar kare so paae.
Aas andese te nihkeval haume sabad jalaae.
PAUREE
Bhagat tere man bhaavde dar sohan keerat gaavde.
Nanak karma bahre dar dho na lehnee dhaavde.
Ik mool na buhjan aapanaa anhodaa aap ganaaide.
Hau dhaadhee kaa neech jaat hor utam jaat sadaaide.
Tin mangaa ji tuhai dhiaade.

Universitas Sumatera Utara


135

4.6.2.1 Struktur teks asa di waar ayat kesembilan

Struktur teks Asa Di Waar pada ayat kesembilan terbagi dalam 28

kalimat, Pada kalimat pertama terdapat 8 (delapan) kata, pada kalimat ke-2

terdapat 8 (delapan) kata, pada kalimat ke-3 terdapat 7 (tujuh) kata, pada kalimat

ke-4 terdapat 6 (enam) kata, pada kalimat ke-5 terdapat 8 (delapan) kata, pada

kalimat ke-6 terdapat 5 (lima) kata, pada kalimat ke-7 terdapat 5 (lima) kata, pada

kalimat ke-8 terdapat 6 (enam) kata, pada kalimat ke-9 terdapat 5 (lima) kata,

Pada kalimat ke-10 terdapat 5 (lima) kata,pada kalimat ke-11 terdapat 5 (lima)

kata, pada kalimat ke-12 terdapat 5 (lima) kata, pada kalimat ke-13 terdapat 7

(tujuh) kata, pada kalimat ke-14 terdapat 5 (lima) kata, pada kalimat ke-15

terdapat 6 (enam) kata, pada kalimat ke-16 terdapat 4 (empat) kata, pada kalimat

ke-17 terdapat 6 (enam) kata, pada kalimat ke-18 terdapat 4 (empat) kata, pada

kalimat ke-19 terdapat 5 (lima) kata, pada kalimat ke-20 terdapat 5 (lima) kata,

pada kalimat ke-21 terdapat 5 (lima) kata, pada kalimat ke-22 terdapat 5 (lima)

kata, pada kalimat ke-23 terdapat 7 (tujuh) kata, pada kalimat ke-24 terdapat 8

(delapan) kata, pada kalimat ke-25 terdapat 8 (delapan) kata, pada kalimat ke-26

terdapat 8 (delapan) kata, pada kalimat ke-27 terdapat 9 (sembilan) kata, pada

kalimat ke-28 terdapat 5 (lima) kata.

Struktur teks ayat kesembilan Asa Di Waar terdiri dari Salok Mahlaa,

Mahlaa, dan Pauree. Dimana bagian Salok Mahlaa dilantukan bersama-sama oleh

pemimpin dan jemaat. Bagian Mahlaa hanya dilantukan oleh pemimpin. Dan

bagian Pauree dilantunkan oleh jemaat.

Universitas Sumatera Utara


136

Dari struktur teks di atas, dapat dilihat adanya motif pengulangan huruf-

huruf konsonan dan huruf-huruf vokal pada akhir frasa. Sebagai contoh penulis

melihat di ayat kesembilan, pada bagian Pauree, di baris pertama dan kedua

sebagai bentuk pertama, terdapatnya suku kata ‘aavde’ pada kata gaavde dan

dhaavde. Baris ketiga dan baris keempat sebagai bentuk kedua, terdapatnya suku

kata ‘aaide’ pada kata ganaaide dan sadaaide. Demikian juga pada baris-baris

sebelumnya, hal yang sama juga terjadi seperti demikian.

4.6.2.2 Terjemahan teks asa di waar ayat kesembilan

Isi terjemahan bahasa Indonesia ayat kesembilan menurut penulis adalah


sebagai berikut:
“SALOK MAHLAA 1
Orang dapat membaca banyak buku; dia dapat membaca berpak-pak buku.
Dia dapat membaca seperahu buku; dia dapat membaca buku yang banyaknya
dapat menutup lubang.
Dia dapat membaca selama berbulan-bulan, sepanjang tahun hidupnya.
Dia dapat membaca seumur hidupnya, dia dapat membaca dalam setiap hela
nafasnya.
O Nanak! Seluruh pelajaran ini sia-sia, pelajaran yang terbaik ialah perenungan
akan Tuhan.
MAHLAA 1
Semakin banyak seseorang menulis dan membaca, ia semakin diliputi
kekhawatiran.
Semakin seseorang sering berjiarah, semakin ia berbicara dengan sombong.
Semakin banyak orang memakai pakaian, semakin ia menyiksa tubuhnya.
O manusia, kamu menderita oleh karena perbuatanmu sendiri.
Manusia yang membuang makanan, kehilangan indra perasanya.
Manusia yang mendua, akan menghadapi kesusahan yang berat.
Dia yang tidak berbaju, menderita siang dan malam.
Manusia merusak dirinya dalam kekeras kepalaan; tidur dalam penolakan,
bagaimana ia dapat bangakit tanpa panduan Guru?
Manusia yang berjalan telanjang kaki, menderita karena perbuatannya sendiri.
Manusia yang berbuat najis, menabur debu di kepalanya sendiri.
Orang bodoh kehilangan kehormatannya.

Universitas Sumatera Utara


137

Tanpa kesetiaan kepada-Nya tidak ada yang akan diterima di pengadilan Illahi.
Dia hidup di tempat liar dan tanah-tanah kremasi.
Manusia buta tidak mengenal Tuhan dan pada akhirnya ia akan menyesali jalan
yang ia pilih.
Manusia yang berhubungan dengan Waheguru memperoleh kebahagiaan.
Ia menaruh Tuhan dalam pikirannya.
O Nanak! Dia, yang memiliki Rahmat Illahi, memperoleh-Nya.
Manusia yang demikian terbebas dari hasrat dan ketakuan, dan oleh perkataan
Tuhan keegoisan dihancurkan.
PAUREE
Pengikut-Mu menyenangkan hati-Mu, mereka terlihat cantik menyanyikan puji-
pujian di gerbang-Mu.
O Nanak! Ketidakberuntungan, mereka yang tidak menyenangkan-Mu, tidak
memperoleh perlindungan-Mu dan pergi merantau.
Ada orang yang tidak tau asal mereka dan tanpa alasan menunjukkan
kesombongan mereka.
Aku berkasta rendah, penyanyi Dewa, orang lain menganggap diri mereka
berkasta tinggi.
Aku mencari masyarakat yang bermeditasi dalam nama-Mu.”

Dari terjemahan diatas, penulis mencoba menafsirkan makna dari ayat

kesembilan bahwa “Dalam menjalani kehidupan, jika seorang Sikh berusaha untuk

menjadi seseorang yang pintar dan hebat adalah baik, tetapi akan menjadi sia-sia

apabila mereka tidak belajar merenungkan dan menjalankan perintah agama.

Sambil berusaha menjadi seseorang yang hebat, umat diingatkan untuk tetap

mengandalkan Tuhan yang mereka sembah dan mereka percayai.”

4.6.3 Analisis teks ayat ketujuh belas

SALOK MAHLAA 1
Je mohaakaa ghar muhai ghar moh pitaree de-e
Agai vasat sijhaaneeai pitree chor kare-e
Vadheeah hath dalaal ke musfee eh kare-e
Nanak agai no milai ji khate ghaale de-e
MAHLAA 1

Universitas Sumatera Utara


138

Jio joroo sirnavnee aavai varo vaar


Joothe joothaa mukh vasai nit nit hoe khuaar
Sooche eh na aakeheeah behan ji pindaa dhoe
Sooche se-ee Nankaa jin man vasiaa soe
PAUREE
Ture palaane paun veg har rangee harm savaariaa
Kothe mandap maareeaa laae baithe kar paasaariaa
Cheej karan man bhavade Har bujhan naahee hariaa
Kar furmaais khaaiaa vekh mahlat maran visaariaa
Jar aaee joban haariaa

4.6.3.1 Struktur teks ayat ketujuh belas

Struktur teks Asa Di Waar pada ayat ketujuh belas terbagi dalam 13

kalimat, Pada kalimat pertama terdapat 8(delapan) kata, pada kalimat ke-2

terdapat 6 (enam) kata, pada kalimat ke-3 terdapat 7 (tujuh) kata, pada kalimat ke-

4 terdapat 8 (delapan) kata, pada kalimat ke-5 terdapat 6 (enam) kata, pada

kalimat ke-6 terdapat 8 (delapan) kata, pada kalimat ke-7 terdapat 8 (delapan)

kata, pada kalimat ke-8 terdapat 7 (tujuh) kata, pada kalimat ke-9 terdapat 8

(delapan) kata, Pada kalimat ke-10 terdapat 7 (tujuh) kata, pada kalimat ke-11

terdapat 8 (delapan) kata, pada kalimat ke-12 terdapat 7 (tujuh) kata, pada kalimat

ke-13 terdapat 4 (empat) kata.

Struktur teks ayat ketujuh belas Asa Di Waar terdiri dari Salok Mahlaa,

Mahlaa, dan Pauree. Dimana bagian Salok Mahlaa dilantukan bersama-sama oleh

pemimpin dan jemaat. Bagian Mahlaa hanya dilantukan oleh pemimpin. Dan

bagian Pauree dilantunkan oleh jemaat.

Dari struktur teks di atas, dapat dilihat adanya motif pengulangan huruf-

huruf konsonan dan huruf-huruf vokal pada akhir frasa. Sebagai contoh penulis

melihat di ayat ketujuh belas, pada bagian Salok Mahlaa 1, di baris pertama dan

Universitas Sumatera Utara


139

keempat sebagai bentuk A, dimana terdapat kata de-e yang sama, lalu baris kedua

dan ketiga merupakan bentuk B, dimana terdapat kata kare-e yang sama. Dari hal

kita temukan adanya bentuk A-B-B-A pada ayat ketujuh belas.

4.6.3.2 Terjemahan asa di waar ayat ketujuh belas

Isi terjemahan bahasa Indonesia ayat ketujuh belas menurut penulis adalah
sebagai berikut:
“SALOK MAHLAA 1
Jika seorang pencuri merampok rumah dan dari hasil jarahannya ia memberikan
persembahan kepada leluhurnya (orang-orang yang telah meninggal).
Jika dalam dunia yang akan datang persembahan tersebut di terima, maka
leluhurnya tersebut akan dicap sebagai pencuri.
Dan Tuhan akan menghukum sang mediator dengan memotong tangannya.
O Nanak! Dalam dunia yang akan datang hanya persembahan yang dikumpulkan
dengan usahanya sendiri yang akan diterima.
MAHLAA 1
Dengan mengulang program bulanan berkali-kali membuat wanita kotor.
Dengan cara yang sama mulut seorang pembohong berdiam dalam kepalsuan dan
membuatnya menderita dan menyiksanya selamanya.
Mereka tidak dianggap suci yang duduk dan membasuh badan mereka.
O Nanak! Hanya mereka yang suci, Tuhan tinggal dalam pikiran mereka.
PAUREE
Mereka yang memiliki kuda berpelana secepat angin dan harem mereka
didekorasi penuh warna.
Mereka yang mempunyai rumah-rumah, aula-aula, dang bungalow-bungalow dan
mereka selalu terjerat untuk menunjukkan pertunjukkan.
Mereka yang memuaskan diri dengan kesenangan menurut keinginan hati mereka,
tetapi tidak mengindahkan Tuhan, telah kehilangan hasil yang sebenarnya.
Mereka memakan makanan dengan melatih kekuasaan dan melihat istana dan
wanita mereka, mereka melupakan kematian.
Tetapi ketika mereka menua mereka kehilangan kecantikan dan kekuasaan masa
muda mereka.”

Dari terjemahan diatas, penulis mencoba menafsirkan makna dari ayat

ketujuh belas bahwa “Seorang Sikh diajarkan untuk selalu berbuat baik kepada

Universitas Sumatera Utara


140

semua orang. Berbagi dengan sesama manusia, dan selalu saling membantu

dengan orang lain. Karena dalam berbuat baik kepada orang lain, seorang Sikh

tidak hanya membawa kebahagiaan bagi orang lain tetapi justru akan membawa

kebahagiaan bagi diri mereka.”

Dari hasil analisis tekstual yang dilakukan, struktur teks pada ketiga ayat

mengalami kesamaan yaitu adanya pengulangan bentuk yang sama dai akhir frasa,

baik pada huruf konsonan, huruf vokal, suku kata, maupun kata. Hal ini juga

terlihat dari melodi musik yang mengalami pengulangan melodi yang berulang-

ulang. Dari hal tersebut bisa kita lihat keterkaitan antara teks dan musik dalam

pembacaan Asa Di Waar. Hal ini mengacu pada teori struktualisme yang

digunakan penulis di awal tulisan ini.

Universitas Sumatera Utara


141

BAB V

ANALISIS MUSIKAL ASA DI WAAR

5.1 Musikal

Kata musikal dalam bab ini digunakan sebagai gabungan besar dari

pembagian diskusi secara melodi dari Asa Di Waar. Selanjutnya dalam diskusi

tersebut, teknik pengerjaan yang dipakai ialah teknik transkripsi dan teknik

analisa akan sebagai cara untuk melihat secara tulisan melodi pada Asa Di Waar.

5.1.1 Teknik transkripsi

Penulis akan memakai teknik pentranskripsian terhadap melodi untuk

menganalisa bagaimana bentuk dari musik dan keterkaitannya kepada teks pada

Asa Di Waar. Transkripsi dilakukan untuk mengubah bunyi yang didengar

menjadi simbol-simbol yang dapat dibaca secara jelas.

Sebagai tahap awal dalam pentranskripsian ini adalah perekaman

langsung Asa Di Waar dalam ibadah umat Sikh di Gurdwara Tegh Bahadar

dengan menggunakan kamera digital dan handycam sebagai media rekam.

Adapun spesifikasi kamera digital yang digunakan adalah merk Canon digital

IXUS 80 IS, sedangkan spesifikasi handycam yang digunakan adalah merk Sony

DCR-SR65.

Setelah hasil rekaman didapat, selanjutnya penulis mendengarkan melodi

Asa Di Waar. Selanjutnya adalah menentukan apa saja yang akan

Universitas Sumatera Utara


142

ditranskripsikan. Untuk transkripsi penulis menentukan tiga sample dari kedua

puluh ayat dari Asa Di Waar.

Setelah menentukan apa saja yang akan ditranskripsikan, tahap selanjutnya

yang dilakukan ialah mendengarkan ketiga ayat yang akan ditranskripsikan.

Kemudian penulis mencari nada-nada apa saja yang terkandung di dalam

nyanyian tersebut dan menentukan nada dasar dengan menggunakan piano.

Setelah mendapatkan nada apa saja yang ada dalam nyanyian, penulis

menuliskannya ke dalam garis paranada (stave) yang menggunakan notasi barat

atau notasi balok. Penulis memakai notasi Barat karena notasi tersebut paling

umum digunakan dan dikenal dalam informasi sebuah musik. Penulisan dalam

notasi barat setelah dilakukan kedalam bentuk garis paranada, penulis

menggunakan Sibelius sebagai bantuan untuk memindahkan semua melodi dalam

bentuk tulisan tangan ke bentuk komputerisasi yang bertujuan agar penulisan ini

lebih rapi.

5.1.2 Simbol dalam notasi

Dalam transkripsi ketiga ayat, penulis menggunakan notasi Barat, ada

beberapa simbol yang digunakan, yaitu:

1. = Merupakan garis paranada yang memiliki lima buah garis

paranada dan empat buah spasi dengan tanda kunci G

(treble clef/G clef).

2. = Merupakan birama (time signature) 4/4 dalam kunci G.

Universitas Sumatera Utara


143

3. = Merupakan garis birama (bar line) yang berfungsi

untuk membatasi satu birama dengan birama lainnya.

4. = Merupakan garis penutup birama (final bar line) yang

berfungsi untuk menutup suatu komposisi lagu.

5. = Merupakan kunci tangga nada (key signature) yang

menjadi penunjuk tangga nada yang digunakan dalam

satu komposisi musik.

6. = Merupakan dua buah not 1/8 (quaver note) yang

digabung menjadi satu ketuk.

7. = Merupakan empat buah not 1/16 (semi-quaver note) yang

di gabung menjadi satu ketuk.

8. = Merupakan sebuah not 1/8 (quaver note) dan tanda diam

1/8 (quaver rest) digabung menjadi satu ketuk.

9. = Merupakan dua buah not 1/16 dan sebuah not 1/8

digabung menjadi satu ketuk.

10. = Merupakan tanda pugar (natural) yang berfungi untuk

mengembalikan atau menaturalkan nada yang dinaikkan

atau diturunkan ½ dari nada sebelumnya.

Universitas Sumatera Utara


144

11. = Merupakan tanda mol (flat) yang berarti nada yang

diturunkan ½ dari nada sebelumnya.

Simbol-simbol di atas merupakan simbol-simbol yang terdapat dalam

lampiran partitur yang perlu diketahui secara detail agar pembaca memahami

makna-maknanya.

5.2 Analisis Musikal

Dalam menganalisis ketiga nyanyian tersebut, penulis berpedoman kepada

teori yang dikemukakan oleh William P. Malm yang dikenal dengan teori

weighted scale dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendeskripsikan

melodi, yaitu (1) tangga nada (scale), (2) nada dasar (pitch center), (3) wilayah

nada (range), (4) jumlah pemakaian nada (frequency of note), (5) jumlah interval,

(6) pola kadensa (cadence patterns), (7) formula melodik (melody formula), dan

(8) kontur (contour) (Malm dalam terjemahan Takari 1993: 13).

5.2.1 Tangga nada (scale)

Tangga nada merupakan susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu

sistem nada, mulai dari salah satu nada dasar sampai dengan nada oktafnya.

Tangga nada memiliki beberapa jenis seperti tangga nada mayor, minor, diatonis,

pentotis, kromatik, modal, dan lain sebagainya. Pada pembacaan Asa Di Waar ini,

tangga nada yang dipakai ialah tangga ada minor yaitu C minor. Penulis juga akan

memaparkan tangga nada modal yang dipakai dalam Asa Di Waar. Dimana

Universitas Sumatera Utara


145

tangga nada modal merupakan susunan nada-nada modal yang dipakai di dalam

pembacaan ayat ini.

5.2.1.1 Tangga nada modal asa di waar ayat kelima

Penulis mengurutkan nada-nada modal yang terdapat dalam Asa Di Waar

ayat kelima dari nada terendah sampai nada tertinggi.

5.2.1.2 Tangga nada modal asa di waar ayat kesembilan

Penulis mengurutkan nada-nada modal yang terdapat dalam Asa Di Waar

ayat kesembilan dari nada terendah sampai nada tertinggi.

5.2.1.3 Tangga nada modal asa di waar ayat ketujuh belas

Penulis mengurutkan nada-nada modal yang terdapat dalam Asa Di Waar

ayat ketujuh belas dari nada terendah sampai nada tertinggi.

Universitas Sumatera Utara


146

5.2.2 Nada dasar (pitch center)

Nada dasar adalah nada pertama yang dijadikan dasar untuk menentukan

susunan nada dalam sebuah tangga nada. Karena dalam ketiga ayat ini

menggunakan tangga nada C minor, makanya nada dasar yang digunakan pada

ketiga ayat ialah nada C (Do).

5.2.3 Wilayah nada (range)

Wilayah nada adalah jarak antara nada yang terendah dengan nada yang

tertinggi.

5.2.3.1 Wilayah nada asa di waar ayat kelima

Wilayah nada Asa Di Waar ayat kelima yang diurutkan dari nada terendah

sampai tertinggi adalah

Universitas Sumatera Utara


147

5.2.3.2 Wilayah nada asa di waar ayat kesembilan

Wilayah nada Asa Di Waar ayat kesembilan yang diurutkan dari nada

terendah sampai tertinggi adalah

5.2.3.3 Wilayah nada asa di waar ayat ketujuh belas

Wilayah nada Asa Di Waar ayat ketujuh belas yang diurutkan dari nada

terendah sampai tertinggi adalah

5.2.4 Jumlah pemakaian nada (frequency of note)

Jumlah nada adalah banyaknya nada yang dipakai dalam suatu musik atau

nyanyian.

5.2.4.1 Jumlah pemakaian nada asa di waar ayat kelima

Banyaknya jumlah nada yang terdapat dalam Asa Di Waar ayat kelima

dapat dilihat dari garis paranada di bawah ini:

Universitas Sumatera Utara


148

Eb E F G Bb C D
(109) (13) (5) (19) (100) (38) (1)

5.2.4.2 Jumlah pemakaian nada asa di waar ayat kesembilan

Banyaknya jumlah nada yang terdapat dalam Asa Di Waar ayat

kesembilan dapat dilihat dari garis paranada di bawah ini:

Eb E G Ab Bb B D
(108) (22) (7) (42) (61) (39) (10)

5.2.4.3 Jumlah pemakaian nada asa di waar ayat ketujuh belas

Banyaknya jumlah nada yang terdapat dalam Asa Di Waar ayat ketujuh

belas dapat dilihat dari garis paranada di bawah ini:

Eb E F Gb G Bb B C
(65) (9) (23) (30) (10) (15) (4) (32)

5.2.5 Jumlah interval

Jumlah interval adalah banyaknya interval yang dipakai dalam suatu

musik atau nyanyian.

Universitas Sumatera Utara


149

5.2.5.1 Jumlah interval asa di waar ayat kelima

Interval adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lain yang terdiri

dari interval naik maupun turun. Berikut adalah interval dari Asa Di Waar ayat

kelima:

Interval Posisi Jumlah Total


1P - 203 203
↑ 26
2M 45
↓ 19
↑ 7
2m 19
↓ 12
↑ 4
3M 7
↓ 3
↑ 16
3m 27
↓ 11
4P ↑ 6 16
↓ 10
4Aug ↑ 2 2
↓ -
5P ↑ 1 3
↓ 2
6M ↑ 2 4
↓ 2
6m ↑ - 1
↓ 1
8va ↑ 3 3
Tabel 5.1 Interval Asa Di Waar ayat kelima

Dari tabel di atas dapat diketahui interval yang paling sering muncul

adalah interval Prime Murni (1P), yang muncul sebanyak 203 kali, diikuti dengan

interval 2M sebanyak 45 kali, interval 2m sebanyak 19 kali, interval 3M sebanyak

7 kali, 3m sebanyak 27 kali, 4P sebanyak 16 kali, 4Aug sebanyak 2 kali, 5P

sebanyak 3 kali, 6M sebnayak 4 kali, 6m sebanyak 1 kali, dan 8va sebanyak 3

kali.

Universitas Sumatera Utara


150

Dari analisis interval Asa Di Waar ayat kelima dapat dilihat bahwa

penggunaan interval berangsur-angsur semakin sedikit pemakaiannya mulai dari

interval yang berjarak terkecil ke interval yang berjarak terbesar.

5.2.5.2 Jumlah interval asa di waar ayat kesembilan

Interval adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lain yang terdiri

dari interval naik maupun turun. Berikut adalah interval dari Asa Di Waar ayat

kesembilan:

Interval Posisi Jumlah Total


1P - 172 172
↑ 23
2M 43
↓ 20
↑ 5
2m 14
↓ 9
↑ 12
3M 20
↓ 8
↑ 5
3m 11
↓ 6
4P ↑ 4 11
↓ 7
4 Aug ↑ 1 2
↓ 1
Tabel 5.1 Interval Asa Di Waar ayat kesembilan

Dari tabel di atas dapat diketahui interval yang paling sering muncul

adalah interval Prime Murni (1P), yang muncul sebanyak 172 kali, diikuti dengan

interval 2M sebanyak 43 kali, interval 2m sebanyak 14 kali, interval 3M sebanyak

20 kali, 3m sebanyak 11 kali, 4P sebanyak 11 kali, 4Aug sebanyak 2 kali.

Universitas Sumatera Utara


151

Dari analisis interval Asa Di Waar ayat kesembilan dapat dilihat bahwa

penggunaan interval berangsur-angsur semakin sedikit pemakaiannya mulai dari

interval yang berjarak terkecil ke interval yang berjarak terbesar.

5.2.5.3 Jumlah interval asa di waar ayat ketujuh belas

Interval adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lain yang terdiri

dari interval naik maupun turun. Berikut adalah interval dari Asa Di Waar ayat

ketujuh belas:

Interval Posisi Jumlah Total


1P - 99 99
↑ 34
2M 59
↓ 25
↑ 22
2m 32
↓ 10
↑ 5
3M 18
↓ 13
↑ 10
3m 17
↓ 7
4P ↑ 5 9
↓ 4
4 Aug ↑ 3 5
↓ 2
Tabel 5.1 Interval Asa Di Waar ayat ketujuh belas

Dari tabel di atas dapat diketahui interval yang paling sering muncul

adalah interval Prime Murni (1P), yang muncul sebanyak 99 kali, diikuti dengan

interval 2M sebanyak 59 kali, interval 2m sebanyak 32 kali, interval 3M sebanyak

18 kali, 3m sebanyak 17 kali, 4P sebanyak 9 kali, 4Aug sebanyak 5 kali.

Universitas Sumatera Utara


152

Dari analisis interval Asa Di Waar ayat ketujuh belas dapat dilihat bahwa

penggunaan interval berangsur-angsur semakin sedikit pemakaiannya mulai dari

interval yang berjarak terkecil ke interval yang berjarak terbesar.

5.2.6 Pola kadensa (cadence patterns)

Kadensa adalah suatu rangkaian harmoni atau melodi sebagai penutup

pada akhir melodi atau di tengah kalimat, sehingga bisa menutup sempurna

melodi tersebut atau setengah menutup (sementara) melodi tersebut.

Universitas Sumatera Utara


153

5.2.6.1 Pola kadensa asa di waar ayat kelima

Universitas Sumatera Utara


154

Universitas Sumatera Utara


155

Dari hasil analisis pola kadensa tersebut, dapat ditemukan adanya pola

kadena pada ayat kelima sebanyak sepuluh kadensa. Di bawah ini penulis

paparkan kadensa-kadensa yang terdapat pada ayat kelima Asa Di Waar:

1.

2.

3.

Universitas Sumatera Utara


156

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Universitas Sumatera Utara


157

5.2.6.2 Pola kadensa asa di waar ayat kesembilan

Universitas Sumatera Utara


158

Universitas Sumatera Utara


159

Dari hasil analisis pola kadensa tersebut, dapat ditemukan adanya pola

kadensa pada ayat kesembilan sebanyak empat belas kadensa. Di bawah ini

penulis paparkan kadensa-kadensa yang terdapat pada ayat kesembilan Asa Di

Waar:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Universitas Sumatera Utara


160

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Universitas Sumatera Utara


161

5.2.6.3 Pola kadensa asa di waar ayat ketujuh belas

Universitas Sumatera Utara


162

Dari hasil analisis pola kadensa tersebut, dapat ditemukan adanya pola

kadena pada ayat ketujuh belas sebanyak tiga belas kadensa. Di bawah ini penulis

paparkan kadensa-kadensa yang terdapat pada ayat ketujuh belas Asa Di Waar:

1.

2.

3.

4.

Universitas Sumatera Utara


163

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Universitas Sumatera Utara


164

12.

13.

5.2.7 Formula melodi (melody formula)

Formula melodik yang akan dibahas tulisan ini meliputi bentuk, frasa dan

motif. Bentuk adalah gabungan dari beberapa frasa yang terjalin menjadi satu pola

melodi. Frasa adalah bagian-bagian kecil dari melodi. Dan motif adalah ide

melodi sebagai dasar pembentukkan melodi.

William P. Malm mengemukakan bahwa ada beberapa istilah dalam

menganalisis bentuk, yaitu:

1. Repetitive yaitu bentuk nyanyian yang diulang-ulang.

2. Ireratif yaitu bentuk nyanyian yang memakai formula melodi yang kecil

dengan kecenderungan pengulangan-pengulangan di dalam keseluruhan

nyanyian.

3. Stropic yaitu bentuk nyanyian yang diulang tetapi menggunakan teks

nyanyian yang baru atau berbeda.

4. Reverting yaitu bentuk yang apabila dalam nyanyian terjadi pengulangan

pada frasa pertama setelah terjadi penyimpangan-penyimpangan melodi.

5. Progresive yaitu bentuk nyanyian yang terus berubah dengan

menggunakan materi melodi yang selalu baru.

Universitas Sumatera Utara


165

Melihat kepada apa yang dikemukakan Malm mengenai bentuk nyanyian,

maka penulis mengambil kesimpulan bahwa melodi mengalami banyak Repetitive

pada ketiga ayat Asa Di Waar tersebut.

Melodi Asa Di Waar dalam tulisan ini bermeter 4/4. Untuk itu penulis

berpedoman dengan pendapat Nettle yang mengungkapkan: dalam menentukan

bentuk dari suatu komposisi yang harus diperhatikan adalah pengulangan frasa,

tanda diam, pola ritem, transposisi dan kesatuan teks yang terdapat dalam musik

vokal (Nettle dalam Irawan Zulhidayat 1997: 76).

5.2.7.1 Bentuk, frasa dan motif pada asa di waar ayat kelima

Secara garis besar, bentuk frasa dan motif yang terdapat dalam Asa Di

Waar ayat kelima adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


166

frasa A1
a a1

frasa B1

b b1

Universitas Sumatera Utara


167

Universitas Sumatera Utara


168

c c1

frasa C1

Berikut ini merupakan contoh dari masing-masing beserta tabel formula

melodik Asa Di Waar ayat kelima :

1. Bentuk/form

 Bentuk A

Universitas Sumatera Utara


169

 Bentuk B

Universitas Sumatera Utara


170

Keterangan : garis putus-putus merah pada bentuk B merupakan bagian penutup

bentuk B.

 Bentuk C

Keterangan : garis putus-putus merah pada bentuk C merupakan bagian pembuka

dari bentuk C.

2. Frasa
Frasa adalah beberapa kalimat dari sebuah bentuk lagu. Contoh frasa:

Universitas Sumatera Utara


171

 Frasa A2

 Frasa B3

 Frasa C1

3. Motif

 Motif a dan a1

a a1

 Motif b dan b1

b b1

 Motif c dan c1

c c1

Universitas Sumatera Utara


172

BENTUK FRASA MOTIF

A A1, A2, A3, A4, A4 a dan a1

B B1, B2, B3, B4, B5, B6, b dan b1


B7, B8, B9, B10, B11,
B12, B13

C C1, C2, C3, C3, C4, C5, c dan c1


C6, C7

Tabel 5.4 Formula Melodik Asa Di Waar Ayat Kelima

5.2.7.2 Bentuk, frasa dan motif pada asa di waar ayat kesembilan

Secara garis besar, bentuk frasa dan motif yang terdapat dalam Asa Di

Waar ayat kesembilan adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


173

a a1

frasa A

b b1

frasa B

c c1

frasa C

d d1

frasa D

Universitas Sumatera Utara


174

frasa E

frasa F f
frasa e
e1

f1

Berikut ini merupakan contoh dari masing-masing beserta tabel formula

melodik Asa Di Waar ayat kesembilan :

Universitas Sumatera Utara


175

1. Bentuk/form

 Bentuk A

 Bentuk B

 Bentuk C

Universitas Sumatera Utara


176

 Bentuk D

 Bentuk E

 Bentuk F

2. Frasa

 Frasa A

Universitas Sumatera Utara


177

 Frasa B

 Frasa C

 Frasa D

Keterengan : kotak merah dengan garis putus-putus meruapakan Frasa D.

 Frasa E

Keterangan : garis putus-putus meruapakan batasan dari Frasa E

3. Motif

 Motif a dan a1
a a1

Universitas Sumatera Utara


178

 Motif b dan b1
b b1

 Motif c dan c1
c c1

 Motif d dan d1

d d1

 Motif e dan e1 e

e1

 Motif f dan f1
f

f1

Universitas Sumatera Utara


179

BENTUK FRASA MOTIF


A A1, A2, A3, A4, A5 a dan a1
B B1, B2 b dan b1
C C1, C2, C3, C4 c dan c1
D D1, D2, D3 d dan d1
E E1, E2 e dan e1
F F1, F2, F3, F4, F5, F6 f dan f1
Tabel 5.5 Formula Melodi Asa Di Waar Ayat Kesembilan

5.2.7.3 Bentuk, frasa dan motif pada asa di waar ayat ketujuh belas

Secara garis besar, bentuk frasa dan motif yang terdapat dalam Asa Di

Waar ayat ketujuh belas adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


180

frasa A
a1

frasa B
b1

c c1 d

frasa C
d1

frasa D

e e1

frasa E

Universitas Sumatera Utara


181

Berikut ini merupakan contoh dari masing-masing beserta tabel formula

melodik Asa Di Waar ayat ketujuh belas :

1. Bentuk/form

 Bentuk A

 Bentuk B

Universitas Sumatera Utara


182

 Bentuk C

2. Frasa

 Frasa A

 Frasa B

 Frasa C

Universitas Sumatera Utara


183

 Frasa D

 Frasa E

3. Motif

 Motif a dan a1
a

a1

 Motif b dan b1 b

b1

 Motif c dan c1
c1
c

Universitas Sumatera Utara


184

 Motif d dan d1
d

d1

 Motif e dan e1

e e1

BENTUK FRASA MOTIF

A A1, A2 a dan a1

B B1, B2, B3, B4 b dan b1

C C1 c dan c1

D D1, D2 d dan d1

E E1, E2, E3 e dan e1

Tabel 5.6 Formula Melodi Asa Di Waar Ayat Ketujuh Belas

5.2.8 Kontur (contour)

Kontur adalah garis melodi dalam sebuah lagu. Malm (dalam Irawan

1997: 85) membedakan beberapa jenis kontur, yaitu:

1. Ascending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk naik dari nada

yang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi.

Universitas Sumatera Utara


185

2. Descending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk turun dari

nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah.

3. Pendulous yaitu garis melodi yang bentuk gerakannya melengkung dari

nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah, kemudian kembali lagi

ke nada yang lebih tinggi atau sebaliknya.

4. Conjuct yaitu garis melodi yang sifatnya bergerak melangkah dari satu

nada ke nada yang lain baik naik maupun turun.

5. Terraced yaitu garis melodi yang bergerak berjenjang baik dari nada yang

lebih tinggi ke nada yang lebih rendah atau dimulai dari nada yang lebih

rendah ke nada yang lebih tinggi.

6. Disjuct yaitu garis melodi yang bergerak melompat dari satu nada ke nada

yang lainnya, dan biasanya intervalnya di atas sekonde baik mayor

maupun minor.

7. Static yaitu garis melodi yang bentuknya tetap yang jaraknya mempunyai

batas-batasan.

Garis kontur yang terdapat pada ayat ketiga ayat ini pada umumnya adalah

ascending, descending, conjuct dan juga static.

5.2.8.1 Kontur asa di waar ayat kelima

Mengacu pada jenis-jenis kontur yang sudah dijelaskan di atas, maka

penulis berpendapat bahwa kontur Asa Di Waar ayat kelima adalah Ascending,

descending dan conjuct. Pergerakan melodinya bergerak melangkah baik naik

Universitas Sumatera Utara


186

maupun turun, yang diikuti dengan bentuk static. Untuk lebih jelas dapat dilihat

dari gambar di bawah ini:


Static
Static Static

Pendulus
Disjunct Conjunct
Conjunct Disjunct

Pendulus Pendulus Pendulus

5.2.8.2 Kontur asa di waar ayat kesembilan

Mengacu pada jenis-jenis kontur yang sudah dijelaskan di atas, maka

penulis berpendapat bahwa kontur Asa Di Waar ayat kesembilan adalah

Ascending, descending dan conjuct. Pergerakan melodinya bergerak melangkah

baik naik maupun turun, yang diikuti dengan bentuk static. Untuk lebih jelas

dapat dilihat dari gambar di bawah ini:

Conjunct Static

Disjunct

5.2.8.3 Kontur asa di waar ayat ketujuh belas

Mengacu pada jenis-jenis kontur yang sudah dijelaskan di atas, maka

penulis berpendapat bahwa kontur Asa Di Waar ayat ketujuh belas adalah

Ascending, descending dan conjuct. Pergerakan melodinya bergerak melangkah

Universitas Sumatera Utara


187

baik naik maupun turun, yang diikuti dengan bentuk static. Untuk lebih jelas

dapat dilihat dari gambar di bawah ini:

Static Disjunct Conjunct

Pendulus

Universitas Sumatera Utara


188

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang penulis paparkan dari Bab I sampai Bab V dalam

menganalisis musik, teks, dan pokok pikiran Asa Di Waar, penulis menarik

kesimpulan:

1. Sikh merupakan agama keenam terbesar di dunia. Agama ini berasal dari

India, yaitu suatu daerah yang bernama Punjabi. Agama Sikh didirikan

oleh guru mereka yang pertama yaitu Guru Nanak Dev pada abad ke-15,

dan berkembang pesat pada abad ke-16 sampai ke-17.

2. Sebagai suatu agama, Sikh mempunyai waktu tertentu untuk menjalankan

ibadah mereka. Di Indonesia, terkhusus Medan, di Gurdwara (rumah

ibadah Sikh) Tegh Bahadar sebagai tempat penelitian penulis, mereka

melakukan ibadah rutin yaitu setiap hari Minggu. Di dalam melaksanakan

ibadah, ada 3 urutan ibadah yang pada umumnya dan selalu mereka

lakukan, yaitu Asa Di Waar, Kirtan, dan Ardas.

3. Asa Di Waar yang dimana sebagai fokus penelitian penulis, merupakan

nyanyian yang selalu dinyanyikan di awal ibadah. Memiliki dua puluh

empat ayat di dalamnya yang merupakan kumpulan dari ayat suci yang

merupakan perintah-perintah yang disampaikan oleh kesepuluh guru

mereka. Asa Di Waar memiliki melodi dan tekstual yang juga merupakan

pokok utama dari penelitian penulis.

Universitas Sumatera Utara


189

4. Dalam menganilis musik dan teks, penulis mengambil tiga ayat dari kedua

puluh empat ayat sebagai sample, yaitu ayat kelima, ayat kesembilan, dan

ayat ketujuh belas. Hal ini dikarenakan adanya kesamaan melodi ayat

demi ayat dan adanya juga perbedaan. Sehingga, penulis mengambil dau

ayat yang hampir sama, di ayat kelima dan ketujuh belas, serta ayat

kesembilan sebagai ayat yang sangat berbeda.

5. Dalam melihat pokok pikiran, penulis dapat melihat pokok pikiran kedua

puluh dua ayat yang ada di dalam Asa Di Waar tersebut. Dari dua puluh

empat ayat, dua ayat terakhir merupakan ayat penutup yang tidak memiliki

pokok pikiran. Sehingga, dalam meninjau pokok pikiran yang ada di

dalam Asa Di Waar, penulis hanya menyertakan dua puluh dua ayat.

6. Dalam proses analisis musikal, penulis melihatnya banyak repitisi yang

terjadi. Konsep call and respon sering mereka gunakan pada menyanyikan

Asa Di Waar tersebut. Pergerakan melodi juga sering berulang-ulang

demikian juga dengan pola ritem. Tangga nada yang digunakan pada

umunya minor, tempo yang digunakan berganti-ganti, di awal ayat selalu

dimulai dengan free rhythm berganti cepat lalu menjadi lambat di akhir

ayat.

7. Dalam proses analisis teks dan pokok pikiran, penulis melihat betapa

ajaran agama Sikh melalui pembacaan Asa Di Waar sangat memberikan

dampak yang baik bagi umat. Isi dari tiap-tiap pokok pikiran, memberi

makna bagaimana umat Sikh untuk hidup dengan benar dan menjadikan

diri lebih baik lagi.

Universitas Sumatera Utara


190

6.2 Saran

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam membuat tulisan

“Pembacaan Asa Di Waar di Gurdwara Tegh Bahadar: Analisis Musik, Teks, dan

Pokok Pikiran Umat Sikh Medan Polonia” ini. Untuk itu, penulis memberikan

beberapa saran, yakni:

1. Bagi para peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat semakin

menyempurnakan bahasan tentang Asa Di Waar ini. Sehingga tulisan ini

nantinya dapat menjadi semakin baik lagi.

2. Bagi para peneliti selanjutnya, peneliti juga berharap supaya mengkaji

upacara-upacara lainnya yang dilaksanakan oleh suku Punjabi atau agama

Sikh ini, seperti upacara perkawinan, upacara pernikahan, dan lain

sebagainya. Karena dalam bidang ilmu penciptaan dan pengkajian masih

sedikit yang membahas tentang kebudayaan dari masyarakat tersebut.

Sehingga nantinya kita juga dapat mengetahui hal-hal yang ternyata belum

saya dapati dan yang ternyata di dapati oleh peneliti selanjutnya. Sehingga

kita dapat berbagi pengetahuan tentang kebudayaan dari umat Sikh ini.

3. Bagi pemeluk agama ini yaitu umat Sikh, penulis berharap dapat

memberikan pengetahuan tentang eksistensi atau keberadaan budayanya

pada saat ini. Dan penulis berharap supaya umat Sikh tetap

mempertahankan dan meningkatkan kesatuan komunitas dengan

menjalankan kebudayaan-kebudayaan yang ada pada masyarakat itu

sendiri.

Universitas Sumatera Utara


191

4. Secara khusus sebagai saran untuk para pemusik ataupun para pendeta

yang pada umumnya menjadi pemimpin pada saat pembacaan Asa Di

Waar ini, mungkin ada baiknya untuk mencoba melihat sistem permainan

ataupun nyanyian mereka dengan sistem musik India seperti raga dan tala.

Supaya sistem musik ini pun dapat terus terpelihara untuk generasi-

generasi berikutnya.

5. Semoga tulisan ini dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap

apresiasi budaya dan pengetahuan terhadap ilmu pengetahuan secara

umum dan bidang etnomusikologi secara khusus. Dan semoga dengan

adanya tulisan ini dapat menambah wawasan kita sebagai mahasiswa

penciptaan dan pengkajian seni, demikian juga untuk semua para

pembaca.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai