Proposal Skripsi
Ditulis Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sastra
(S.S.) pada Program Studi Sastra Indonesia
Oleh:
HALAMAN JUDUL............................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4
2.2.1 Definisi.....................................................................................22
2
2.2.4.1. Biografi .....................................................................38
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................52
3
BAB I
PENDAHULUAN
Belanda hingga saat ini juga masih berlangsung perampasan dan penghancuran
perlu dikaji dalam lingkup Negara berkembang. Indonesia merupakan salah satu
kemiskinan di Indonesia bagaikan sebuah realitas yang wajar (Suyanto, 1990: 12).
lain-lain. Kota-kota besar atau metropolitan adalah salah satu kota yang memiliki
4
pengertian yang beragam. Namun pada umumnya urbanisasi diartikan sebagai
urbanisasi ditandai dengan adanya faktor pendorong dan faktor penarik. Tentunya
sebelumnya. Kemudian merasa tertarik dengan pola kehidupan yang ada di kota
dimana masyarakat akan tinggal kemudian. Salah satu faktor pendorong dari desa
lapangan pekerjaan yang begitu terbuka dipercaya banyak tersedia di kota, kota
urbanisasi, seperti hasil riset di Afrika bahwa penghasilan yang tidak sama antara
Contohnya upah minimum regional atau UMR kabupaten Ciamis hanya Rp.
UMR kota Bandung terlihat lebih besar maka hal tersebut menjadi pendorong
terjadinya urbanisasi.
Kesiapan yang dimiliki para migran tentunya menjadi sebuah faktor penunjang
5
bagi kesejahteraannya kala di kota-kota besar. Kesiapan ini seringkali dinomor
tanpa kesiapan yang maksimal sehingga sebagian besar diantara migran terpaksa
masuk ke dalam sektor informal. Sektor informal yang lebih dipahami sebagai
sektor ekonomi dengan gaji tidak tetap, dengan waktu kerja tidak tetap dan penuh
menghiasi hiruk-pikuk kota Surabaya. Sektor informal seperti ini juga termasuk
dalam klasifikasi masyarakat miskin kota. Inilah salah satu dampak urbanisasi di
di perkotaan adalah Arifin C. Noer dalam trilogi naskah dramanya, yaitu Orkes
Madun yang terdiri dari Madekur dan Tarkeni, Umang-umang dan Ozone.
Menurut Noer dalam Arifin (1999: 107) mengatakan bahwa menonton teater
society. Namun, penulis memilih nsalah satu dari trilogy naskah drama orkes
madun tersebut yaitu Madekur dan Tarkeni. Naskah drama Madekur dan Tarkeni
Bertemu di kota di atas ranjang lantas menikah. Orang tua masing-masing, yang
begitu udik sudah tentu tidak mengijinkan anak-anak mereka menikah dengan
6
gubernur. Namun, pada akhir cerita Madekur dan Tarkeni meninggal dalam
keadaan mengenaskan.
Bertitik tolak dari cerita dalam naskah tersebut, sangat banyak sekali
dalam penelitian ini. Selanjutnya, menurut Ratna (2011: 332) ada beberapa hal
masyarakat, sebagai berikut; (1) Karya sastra ditulis oleh pengarang, diceritakan
oleh tukang cerita, disalin oleh penyalin, ketiganya adalah anggota masyarakat;
(2) Karya sastra hidup dalam masyarakat, menyerap aspek-aspek kehidupan yang
terjadi dalam masyarakat yang pada gilirannya juga difungsikan oleh masyarakat;
(3) Medium karya sastra baik lisan maupun tulisan dipinjam melalui kompetensi
(4) Berbeda denga ilmu pengetahuan, agama, dan adatistiadat dan tradisi yang
lain, dalam karya sastra terkandung estetik, etika, bahkan juga logika. Masyarakat
jelas sangat berkepentigan terhadap ketiga aspek tersebut; (5) Sama dengan
7
Salah satu hal menarik dari naskah drama Madekur dan Tarkeni adalah
serta pendidikan yang rendah sulit untuk hidup yang layak dan memadai. Di
dalam penelitian ini penulis mengambil tuturan pada dialog naskah drama
Madekur dan Tarkeni Atawa Orkes Madun 1 karena di dalamnya banyak tuturan
realitas sosial yang menarik untuk di teliti lebih dalam. Berikut ini contoh realitas
sosial dalam naskah drama Madekur dan Tarkeni Atawa Orkes Madun 1.
Data (001)
Konteks : Dalam tuturan ini terjadi ketika Madekur dan
Tarkeni bertemu pertama kali nya di Ibukota, dan di
atas satu ranjang.
Madekur : Bagaimana kalau kita kawin saja?
Tarkeni : “Gampang. Bayar saja dulu yang sekarang”.
Madekur : Bajingan! Masa gak percaya sama saya.
(Mengeluarkan uang dari dalam saku
celananya. Dengan gaya si kaya ia menghitung
beberapa lembar lalu menyerahkannya kepada
Tarkeni) Minggu yang lalu berapa saya bayar?
(MT: 21)
Data (001) di atas terdapat percakapan antara Madekur dan Tarkeni yang
berada di atas ranjang yang tampak sedang melepas lelah. Lalu keduanya bangkit
mempersunting teman masa kecilnya itu dan menyatakan bahwa perasaan cinta
nya kepada Tarkeni tidak pernah hilang, namun ajakan dari Madekur tidak begitu
8
di yakini oleh Tarkeni, karena laki-laki yang menjadi pelanggan setianya itu,
mana mungkin dapat menerima pekerjaan nya saat ini. Namun, Madekur benar-
benar serius akan niatnya tersebut sehingga Madekur mengajak Tarkeni untuk
meminta restu kepada kedua orang tua masing-masing walaupun mereka harus
berkata bohong kepada kedua orang tuanya, dikarenakan tidak ingin melukai hati
Data (002)
Konteks : Kedua orang tua Madekur datang ke Ibukota
untuk membuktikan perkataan sekaligus melihat
anaknya menjadi seorang petinggi di Ibukota.
Madekur : Lalu alasan apa maka bapak mengingkari kami
sebagai pencopet dan pelacur dan memaksa
kami berbohong agar kami mengakui diri
kami sebagai gubernur?
Bapak : “Karena sesuai dengan impian”.
(MT: 87)
kedua orang tua Madekur datang ke Ibukota untuk melihat anaknya menjadi orang
bahwa kedua orang tuanya telah tiba di kantor Gubernur. Namun tidak disangka
bahwa ternyata ucapan Madekur selama ini kepada kedua orang tuanya hanya
omong kosong, setelah mengetahui bahwa Madekur dan Tarkeni hanya bekerja
sebagai pencopet dan pelacur di Jakarta, Madekur bertanya alasan apa yang
9
sesuai dengan impian”. Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa
data (002) merupakan gambaran realitas sosial di dalam naskah drama Madekur
merupakan alat pendidikan bagi masyarakat, yaitu sebagai penyampai pesan dan
petuah. Sebagai penyampai kritik sosial, penyampaian kritik dan protes harus
melalui cara yang baik dan dapat diterima oleh semua pihak, diantaranya melalui
seni drama. Selain itu seni drama modern termasuk jenis karya sastra yang belum
jenis karya sastra lainnya, puisi dan prosa. Dalam konteks inilah penulis merasa
penting untuk mengkaji lebih dalam naskah drama karya Arifin C. Noer tersebut
dalam naskah drama Madekur dan Tarkeni Atawa Orkes Madun 1 karya
diantaranya; Strata Sosial, Konflik Sosial, Interaksi Sosial, Realisme Sosial, Kritik
Sastra dan lain sebagainya. Guna pembahasan ini tidak meluas ke pembahasan
lainnya, Adapun titik fokus yang akan dibahas oleh peneliti yakni “Realitas Sosial
Masyarakat Miskin kota dalam naskah drama Madekur dan Tarkeni Atawa Orkes
Madun 1 karya Arifin C Noer”. Dalam penelitian ini terbatas pada realitas sosial
10
I.3 Rumusan Masalah
I.3.1 Seperti apakah realitas sosial masyarakat miskin kota dalam Naskah Drama
I.3.2 Apa makna realitas sosial masyarakat miskin kota dalam Naskah Drama
I.4.2 Memaparkan makna realitas sosial masyarakat miskin kota dalam Naskah
Drama Madekur dan Tarkeni Atawa Orkes Madun 1 Karya Arifin C Noer.
Penelitian ini diharapkan memiliki dua manfaat, yaitu manfaat teoretis dan
peneliti sastra dan keilmuan secara interdisipliner; (2) pemerhati sastra dan
masyarakat miskin kota; (3) Peneliti sastra terkait pada naskah drama.
11
1.5.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diawali Pendahuluan sebagai BAB I. Pada bab ini berisi
latar belakang masalah yang akan menjelaskan secara umum keseluruhan bab
yang akan diajukan , sub bab yang lainnya: batasan masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dalam manfaat penelitian ini terdiri dari :
manfaat teoritis dan manfaat praktis, sub bab selanjutnya sistematika penulisan.
terakhir kerangka acuan teori, yaitu bagian yang memaparkan teori-teori yang
Pada BAB III, bab ini berisi metode penelitian yang mencakup sub bab
sumber data, yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Sub bab yang
12
lainnya metode pengumpulan data dan analisis data. Terakhir di tutup daftar
pustaka.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berfokus kepada sebagian judul dari beberapa skripsi atau karya ilmiah yang
sudah ditulis sebelumnya. Hal ini dilakukan agar penelitian kali ini dapat
dilakukan secara sah oleh peneliti mengingat belum adanya penelitian yang
dimuat dalam jurnal skripsi yang berjudul “Kritik Sosial dalam Naskah
kritik sosial yang terdapat dalam naskah drama “Pesta Terakhir” karya
14
drama “Pesta Terakhir” karya Ratna Sarumpaet sebagai pembelajaran di
Sekolah. Metode penelitian dilakukan dengan teknik baca dan teknik catat.
Pada metode analisis data digunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari
penelitian ini adalah Kritik sosial dalam naskah drama “Pesta Terakhir”
tiga konsepnya, yaitu (1) Saat, (2) Ras, dan (3) Lingkungan. Hasil penelitian
Kompetensi Dasar (KD) yakni menganalisis isi dan kebahasaan drama yang
dibaca atau ditonton. Naskah drama ini mengandung banyak nilai sosial dan
memaparkan kritik sosial yang meliputi nilai sosial serta moral pada naskah
mengajar antara pendidik dan peserta didik yang sangat relevan di sekolah
terdahulu dengan peneliti yakni payung keilmuan dan objek kajian yang
15
Penelitian kedua dilakukan oleh Arfian Catur Juliarfan (2019) yang
Naskah Drama Orkes Madun 1 alias Madekur dan Tarkeni Karya Arifin C
dua yaitu fakta individual dan fakta sosial. Fakta individual meliputi
perilaku atau sikap tokoh dalam naskah itu baik verbal atau tingkah laku,
sikap marah, percaya diri, optimis dan pesimis. Sedangkan, fakta sosial
meliputi fakta yang berhubungan dengan nilai sosial dan ekonomi, dalam
antara tokoh dengan tokoh dan antara tokoh dengan penonton (b) subjektif
kolektif dalam naskah yaitu berkumpulnya para tokoh dan membentuk suatu
aktifitas, baik itu dalam suasana suka maupun duka, dalam naskah drama
melankolis, senang dan sedih (c) pandangan dunia dalam naskah yaitu
membandingkan hal yang terjadi dalam dirinya dengan hal yang terjadi
karya sastra dan kehidupan sosial. Dengan demikian naskah drama yang
16
diciptakan ini berkaitan dengan kehidupan sosial, baik kehidupan sosial
karya sastra.
dilakukan oleh peneliti yakni berfokus pada realitas sosial yang dilakukan
oleh tokoh-tokoh utama yang ada pada naskah drama Madekur dan Tarkeni
Atawa Orkes Madun 1 Karya Arifin C Noer. Adapun persamaan nya yang
dapat terlihat yakni peneliti memiliki kesamaan dalam objek yang dikaji
naskah drama Madekur dan Tarkeni Atawa Orkes Madun 1 Karya Arifin C
Jurnal Skripsi dengan judul “Kritik Sosial dalam Naskah Drama Obrog
karena itu jika didalamnya terdapat kritik sosial, hal ini menandakan bahwa
17
Obrog Owok-Owok Ebreg Ewek-Ewek Karya Danarto merupakan salah
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) merepresentasikan kritik sosial masa orde
yang tidak tahan kritik, (3) Kritik masalah agama terhadap kebobrokan
iman, (4) Kritik masalah sosial budaya terhadap perseturuan antara budaya
tradisi dan budaya modern, (5) Kritik masalah teknologi terhadap alat
menjadikan objek penelitian nya dalam permasalahan kritik sosial yang ada
18
sebagai wujud nyata gambaran kritik sosial pada zaman orde baru,
persamaan yang ada antara penelitian ketiga dengan peneliti saat ini yakni
naskah drama sebagai bentuk realitas yang ada pada kehidupan masa kini,
sebuah kritikan.
dengan judul “Hasrat Tokoh Waska dalam Tetralogi Naskah Orkes Madun
untuk mengetahui hasrat tokoh Waska dalam tetralogi Orkes Madun karya
Arifin C. Noer. Penelitian ini bersifat kepustakaan dan tidak terkait oleh
Objek penelitian ini adalah tokoh Waska dalam tetralogi naskah Orkes
Madun. Fokus penelitian ini adalah hasrat tokoh Waska dalam tetralogi
Waska dalam tetralogi naskah Orkes Madun, dan hasrat memiliki (anaklitik)
dan hasrat menjadi (narsistik) tokoh Waska dalam tetralogi naskah Orkes
Madun. Teori yang digunakan adalah teori psikoanalisis hasrat oleh Jacques
Lacan dan teori struktural naskah drama oleh Herman J. Waluyo. Metode
19
dengan teknik analisis isi. Metode ini menggunakan tabel analisis sebagai
alat bantu peneliti dan menggambarkan hasil penelitian analisis isi data.
tokoh Waska dan menganalisis hasrat memiliki (anaklitik) aktif atau pasif
dan hasrat menjadi (narsistik) aktif atau pasif. Hasil penelitian menunjukkan
dan Tarkeni Orkes Madun 1 Karya Arifin C Noer. Persamaan yang ada
Negeri Makasar, dengan judul “Aspek Sosial dalam Naskah Drama Bulan
dan Kerupuk Karya Yusef Muldiyana Kajian Sosiologi Sastra Ian Watt”.
dalam naskah drama Bulan dan Kerupuk karya Yusef Muldiyana, (b)
Bulan dan Kerupuk karya Yusef Muldiyana, dan (c) mendeskripsikan fungsi
20
sosial sastra yang terdapat dalam naskah drama Bulan dan Kerupuk karya
Data dalam penelitian ini adalah dialog dialog yang terdapat dalam naskah
data dalam penelitian ini adalah teknik baca, dan teknik pencatatan.
dan fungsi sosial sastra dalam naskah drama Bulan dan Kerupuk karya
dan Jalu yang terlibat dalam satu konflik dan menghasilkan bahwa drama
yang diangkat oleh Yusef Muldiyana sangat dekat dengan dunia keseharian
alias mereka yang miskin yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
peneliti yang dimana konteks sosial yang menjadi titik fokus mengandung
21
merupakan deskripsi dari si peneliti terdahulu. Persamaan nya terdapat
pengarang
2.2.1 Definisi
suatu keadaan yang tetap tetapi merupakan proses yang dinamis. Realitas
sosial lebih berupa kepada kejadian dari pada terjadi begitu saja dan lebih
merupakan suatu kejadian dari pada sebagai objek. Waktu adalah faktor
internal yang tetap ada dalam kehidupan sosial. Apa-apa yang terjadi,
karya sastra dengan kenyataan atau realitas telah dikemukakan oleh plato
22
tersebut hanyalah tiruan pula dari dunia ide yang merupakan kenyataan
formasi sosio ekonomi, sistem sosial dan sebagainya). Kedua bentuk realitas
sosial itu dapat diambil oleh setiap komponen utama kehidupan sosial.
pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi geograis, gender dan
dilihat dari adanya perubahan pola pikir dan gaya hidup masyarakatnya.
23
menyebabkan berkembangnya heterogenitas yang menunjukkan perbedaan
24
2.2.1.3 Pengertian Naskah Drama
1
Sebagai disiplin ilmu sastra, drama dibicarakan dalam kaitannya
dengan teori drama (dramaturgi), sejarah drama dan kritik drama (ef.
Wellek, 1976: 39). Sebagai jenis (genre) sastra, drama merupakan salah satu
dalam pengkajian seni drama sebagai pertunjukan yaitu aspek literer (aspek
sastra) dan aspek teateral (aspek teatrikalnya). Aspek literer (literal) dapat
dikaji lewat strukturnya, sedangkan aspek teatrikal dapat dikaji lewat tekstur
Dalam hal ini naskah drama memiliki peranan yang penting dalam
berisi cerita atau lakon. Di dalam naskah drama tertulis nama-nama tokoh,
penjelasan tentang tata busana, tata lampu dan tata suara (musik pengiring).
1
Soediro Satoto. 2012. Analisis Drama dan Teater Jilid 2. Yogyakarta:Penerbit Ombak,
hal: 1
25
Bentuk dan susunan naskah drama berbeda dengan naskah cerita
pendek atau novel. Naskah cerita penndek atau berisi cerita lengkap dan
yang telah ditafsirkan oleh para pemain. Pembaca yang membaca teks
drama sebagai wujud seni bahasa tulis. Sebagai sebuah karya seni sastra,
maka teks drama tidak kalah pentingnya dengan drama pertunjukan, karena
sesungguhnya nyawa sebuah drama justru terletak pada text play atau teks
drama.3
2
Wiyatmi. 2006. Pengantar Kajian Satra. Yogyakarta:Pustaka, h:43-44
3
Dina Gasong. 2019. Apresiasi Sastra Indonesia. Yogyakarta:Deepublish, h:111
26
2.2.1.4 Kajian Sosiologi Sastra
Karena itulah lahir sosiologi sebagai jalan keluar untuk membantu manusia
tentang apa sebenarnya fakta sosial itu. Dalam bukunya yang berjudul The
adalah sebagai kekuatan (force) dan struktur yang bersifat eksternal yang
27
Durkheim mencoba menguji pandangan sosiologisnya tentang hubungan
masing-masing.
28
yang terkandung di dalamnya. Selain itu, didefinisikan pemahaman
pendekatan dalam kajian sastra yang memahami dan menilai karya sastra
29
penelitian sosiologi sastra dilakukan dengan cara pemberian makna pada
sistem dan latar belakang suatu masyarakat serta dinamika yang terjadi di
oleh apa yang dirasakan, dilihat dan dialami dalam kehidupan sehari-hari.
kenyataan atau peristiwa yang benar-benar terjadi juga sebagai sarana kritik
dengan posisi sosial sastrawan dan pengaruh sosial sekitar penciptaan karya
pada waktu sastra itu ditulis, (b) sejauh mana sifat pribadi pengarang
30
mewakili masyarakat. Ketiga fungsi sosial sastra. Dalam hal ini ada tiga
yang menjadi perhatian, yakni: (a) sejauh mana sastra dapat berfungsi
sebagai penghibur saja, dan (c) sejauh mana terjadi sintesis antara
kemungkinan (a) dan (b) di atas. (Faruk dalam Hajrawati, 2017: 22).
terhadap karya sastra dengan kemasyarakatan baik dari sisi agama, budaya,
yakni: (1) sosiologi pengarang; (2) Sosiologi karya sastra; (3) sosiologi
1. Sosiologi Pengarang
institusi sastra. Masalah yang dikaji antara lain dasar ekonomi produksi
sastra, latar belakang sosial, status pengarang, dan ideologi pengarang yang
pengarang dapat dimaknai sebagai salah satu kajian sosiologi sastra yang
31
Dalam sosiologi pengarang, pengarang sebagai pencipta karya sastra
reflektif. Penelitian ini banyak diminati oleh peneliti yang ingin melihat
penulis disebut sosiologi sastra. Istilah ini pada dasarnya tidak berbeda
Sosiologi karya sastra mengkaji isi karya sastra, tujuan, serta hal-hal
lain yang tersirat dalam karya sastra itu sendiri dan yang berkaitan dengan
masalah sosial.
3. Sosiologi Pembaca
sosial karya sastra, serta sejauh mana karya sastra ditentukan atau
32
2.2.2 Terbentuknya Masyarakat Miskin Kota
kebudayaan yang mereka anggap sama. Arti miskin ialah tidak berharta;
bahwa masyarakat miskin kota yaitu kaum kelas sosial rendah yang tidak
dan sosial.
ditunjukkan oleh adanya perubahan pola pikir dan gaya hidup penduduknya.
33
Fenomena urbanisasi menyebabkan pertumbuhan wilayah perkotaan
yang semakin luas, sehingga akan mempengaruhi struktur fisik kota dimana
tidak hanya bagi kota besar tetapi juga bagi kota kecil. Urbanisasi
menghasilkan perubahan.
1. Pendapatan
yang baik dan tetap. Sektor formal yang berkembang tidak mampu
usaha mereka.
34
Terbatasnya lapangan pekerjaan saat ini sering kali menyebabkan
2. Kesehatan
yang diperoleh tidak memadai. Selain itu, penyakit yang timbul akibat
35
3. Pendidikan
dampak dari masalah tersebut adalah penduduk miskin tidak mampu untuk
4. Keamanan
penguasaan dan pemilikan tanah. Mereka yang berasal dari desa cenderung
pelayanan seperti sanitasi dan air bersih serta lemahnya perlindungan dan
adalah sumber dari penggenapan janji yang mereka impi-impikan selama ini
untuk mencari kesejahteraan hidup yang lebih baik dan yang memaksa
mereka untuk mencari ruang dan tempat kosong untuk tempat tinggal
yakni bantaran sungai, pinggir rel kereta api menjadi tempat favorit bagi
36
mereka untuk mendirikan tempat non-permanen. Ketidakamanan dalam
5. Kemampuan
mereka tidak memiliki akses dalam mendapatkan pekerjaan yang baik dan
yang kurang melibatkan penduduk miskin yang tidak hanya sebagai objek
37
2.2.4 Tentang Arifin C Noer
2.2.4.1 Biografi
ialah Arifin Chairin Noer. Ia memiliki dua orang istri, pertama Nurul Aini
dan yang kedua bernama Jajang C Noer. Arifin dikarunia empat orang anak
yakni Vita Ariavita, Veda Amritha, Nitta Nazyra dan Marah Laut.
bangku SMP, saat itu ia rutin mengirimkan karangannya berupa cerpen dan
puisi pada majalah mingguan. Ia menulis sajak dan lakon sandiwara radio
turut melakonkan tokoh yang ada pada tulisannya di bawah bimbingan Mus
Mualim. Bersama Mus, Arifin tak hanya belajar melakon teatpi juga belajar
terkenal yang mampu melahirkan banyak karya drama yang dikenal oleh
masyarakat luas salah satunya ialah Arifin Chairin Noer, beliau lebih
dikenal dengan sapaan Arifin C Noer, tak lengkap rasanya jika hanya
38
mengenal karya nya saja tanpa mengetahui seluk beluk biografinya.
Diponegoro, a.l: Sumur Tanpa Dasar, Telah Pergi Ia, Telah Kembali Ia,
Salah satu naskah pentingnya pada era ini, selain pentalogi Orkes Madun
dan yang paling sering dimainkan orang, ialah Kapai-kapai, yang telah pula
39
dan dimainkan di Malaysia, Australia, Amerika, Swedia, Singapura dan
Arifin C Noer juga seorang penulis skenario dan sutradara film dan
Film di dalam negeri amupun luar negeri. Filmnya yang paling terkenal
film tersebut suami Jajang C Noer ini nyatanya kembali berhasil meraih
Politik ini tutup usia pada umur 54 tahun. Selama hidupnya Arifin dikenal
publik. Arifin memang telah tiada, namun karya dan konsep teater
40
Personalia Yayasan Dana Bantuan Haji Indonesia, Wartawan Harian
Pelopor Baru, Sutradara Teater Muslim (1962), Anggota Studi Grup Drama
inspirasi serta kontroversi dari hasil garapannya, seperti karya berikut ini
Rio anakku (1973), Melawan Badai (1974), Suci Sang Primadona (1977),
Bulan Itu (1986), Cas Cis Cus (1989), Taksi (1990), Bibir Mer (1991), Tasi
oh Tasi (1992).
Kapai” (1972), Piala The Golden Harvest film Pemberang pada FFA
(1972), Piala Citra untuk Film Rio Anakku pada FFI (1973), Piala Citra
untuk Film Melawan Badai pada FFI (1974), Piala Citra untuk Film
41
Serangan Fajar pada FFI (1982), Pengkhianatan G-30-S/PKI pada FFI
(1984), Piala Citra untuk Film Taksi (1990) dan SEA Write Award dari
Tidak hanya melalui karya sastra dalam puisi ataupun cerpen, Arifin
sebagai khakayak pembaca untuk dapat mengetahui sejati nya apa yang
akan disuguhkan serta apa yang ingin disampaikan oleh Arifin C Noer
melalui karya nya yang sudah berbentuk tulisan, berikut sederet kumpulan
buku karya Arifin C Noer diantara nya Mega, mega: sandiwara tiga bagian
(1966), The bottomless well: a play in four acts (1992), Good morning,
mengatakan bahwa naskahnya ini adalah bagian dari sebuah trilogy, yaitu
Orkes Madun yang terdiri dari Madekur dan Tarkeni, Umang-Umang dan
madun adalah sebuah pentalogi, dan bahwa yang ke-5 berjudul magma.
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian, sumber data (mencakup data primer dan data sekunder), teknik
berikut:
serta meneliti tentang realitas sosial mayarakat miskin kota yang ada pada
tokoh madekur dan tarkeni yang termuat dalam naskah drama karya Arifin
C Noer. dalam naskah drama Madekur dan Tarkeni atawa orkes madun 1
karya Arifin penulis akan mengupas sejauh mana realitas sosial yang
kehidupan saat ini. Agar lebih spesifik penelitian dilakukan pada salah satu
naskah drama Madekur dan Tarkeni Atawa Orkes Madul 1 Karya Arifin C
Noer karya Arifin C Noer. pada naskah drama ini, Arifin C Noer ingin
realitas sosial masih sangat jauh dari kata layak Ia menuangkan segala
bentuk pembelaan nya terhadap kaum miskin kota yang tidak terjamin
43
Berlandas pada setiap karya yang di hasilkan oleh Pengarang, Arifin
C Noer memaparkan mulai dari alur, latar, karakteristik tokoh, citraan dan
gaya bahasa dan lain-lain. Naskah drama ini menjadi sebuah karya sastra
miskin kota, mulai dari makna, interaksi sosial, konflik sosial, dan
titik fokus pada karya Arifin C Noer ini penting diteliti untuk menambah
ibukota.
atau jalan. Metode adalah menyangkut masalah cara kerja, yaitu cara kerja
bersangkutan.
44
berjudul Literature and Society (1964) bahwa adanya hubungan timbal
yang tetap berpusat pada karya sastra yang digunakan sebagai data utama
keadaan pada saat itu, ataupun proses perubahan sosial yang menjadi cermin
miskin kota yang di tonjolkan dalam cerita naskah drama, guna penelitian
ini lebih spesifik kepada teori untuk mengupas data yakni mendeskripsikan
gambaran mengenai realitas sosial serta makna realitas pada naskah drama
Data atau bahan keterangan adalah fakta yang dapat ditarik menjadi
suatu kesimpulan dalam kerangka yang digarap. Data adalah suatu sumber
45
informasi atau bahan mentah yang disediakan oleh alam yang harus dicari.
data dalam penelitian ini adalah naskah drama Madekur dan Tarkeni Atawa
memperolehnya, data dibedakan atas dua macam, yaitu data primer dan data
sekunder.
langsung dari lapangan oleh peneliti (Silaen (2014: 143). Data primer yang
penulis gunakan naskah drama Madekur dan Tarkeni Atawa Orkes Madun 1
karya Arifin C Noer, yang diterbitkan oleh Pustaka Firdaus bekerja sama
46
dengan Yayasan Adikarya IKAPI dan The Ford Foundation, dengan tebal
dari hasil penelitian pihak lain (Silaen, 2014: 143). Sumber data sekunder
penelitian ini didapat dari beberapa jurnal, skripsi, tesis, buku serta situs
seluruh komponen variabel yang akan diteliti. Pada tahap ini hal pertama
yang dilakukan adalah membaca naskah drama untuk mengetahui data yang
data-data mentah yang terdapat realitas sosial masyarakat miskin kota dalam
penelitian.
berikut:
47
1. Membaca dengan cermat naskah drama Madekur dan Tarkeni
Atawa Orkes Madun 1 Karya Arifin C Noer dari awal sampai akhir;
penelitian;
yang menjadi tujuan penelitian. Menurut Putri (2007: 60) analisis data dapat
diartikan menjadi 5 macam, yaitu: (1) cara untuk membandingkan dua atau
lebih variabel untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan, (2) cara
mendetail sehingga kesimpulan yang dibuat menjadi lebih baik, (3) cara
metode untuk mengolah data tersebut, sehingga dapat diperoleh hasil yang
dapat dipercaya dan valid, (4) cara untuk memberikan makna hasil
48
yang diajukan dalam penelitian dan berkaitan erat dengan pengambilan
kesimpulan penelitian.
data pada pada tabel atau grafik dalam suatu uraian. Menurutnya analisis
yaitu dengan mencatat semua fakta secara holistik dan bersifat alamiah
proposisi/fakta, konsep, teori. Metode analisis data potret strata sosil dalam
realitas sosial dalam masyarakat miskin kota. Penelitian ini terdiri dari tiga
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini penulis membaca dan memahami buku, dan situs
2. Tahap Pelaksanaan
49
a. Mengumpulkan dan meneliti buku-buku teori, skripsi, tesis dan
Atawa Orkes Madun 1 yang mengandung realitas sosial. Secara rinci dapat
yang terdapat pada naskah drama Madekur dan Tarkeni Atawa Orkes
Madun 1.
terdapat pada naskah drama Madekur dan Tarkeni Atawa Orkes Madun 1.
3. Pelaporan
ini pelaporan diisi oleh simpulan macam-macam bentuk dan fungsi. Penulis
50
Setelah data diperoleh, tugas penulis selanjutnya adalah
menganalisis data tersebut. Langkah analisis data ini adalah langkah yang
Madekur dan Tarkeni Atawa Orkes Madun 1 karya Arifin C Noer. Data
teori yang telah dibahas sebelumnya. Data analisis selanjutnya disajikan dan
Teknik ini memiliki ciri yang lebih spesifik dari teknik yang lain. Observasi
tidak terbatas pada orang, melainkan pada objek-objek lain seperti bahasa
dan sosiologi yang ada dalam naskah drama Madekur dan Tarkeni Atawa
51
DAFTAR PUSTAKA
Hajrawati. 2017. yang di akses dalam jurnal Aspek Sosial dalam Naskah
Drama Bulan dan Kerupuk Karya Yusef Muldiyana Kajian
Sosiologi Sastra Ian Watt.
core.ac.uk
Irawansyah, Dony. 2020. yang di akses dalam jurnal skripsi Kritik Sosial
dalam Naskah Drama Pesta Terakhir Karya Ratna Sarumpaet:
Perspektif Hippolyte Taine dan Relevansinya sebagai Pembelajaran
di Sekolah.
fkip.unram.ac.id
Imaniar, Nur Chitra. 2019. Yang di akses dalam jurnal skripsi Kritik Sosial
dalam Naskah Drama Obrog Owok-Owok Ebreg Ewek-Ewek Karya
Danarto Anarto dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA).
repository.uinjkt.ac.id
Noer, Arifin. C. 1999. Teater Saya adalah Teater Kini. Jakarta: Dewan
Kesenian Jakarta.
52
Putra. Bintang Angkasa. 2018. Drama Teori dan Pementasan. Yogyakarta:
PT Citra Aji Parama.
Tyas, Trining. 2018. Analisis Sosiologi Karya Sastra Terhadap Novel Suti
Karangan Sapardi Djoko Damono
repository.usd.ac.id
https://www.liputan6.com/regional/read/4117310/mengintip-daftar-umk-2020-
di-jabar-tertinggi-kabupaten-karawang
53