OLEH :
SASDITA MAILANA
NPM : 1105190026
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
proposal penelitian yang berjudul "Etos Sosial Masyarakat Belitung dalam Novel
Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Proposal penelitian ini di tulis dengan tujuan, yakni untuk memenuhi tugas
mata kuliah seminar proposal sebagai salah satu syarat menempuh gelar sarjana
ini tidak lepas dari hambatan serta rintangan dan juga kesulitan. Namun berkat
bantuan dari berbagai pihak terutama pembimbing akhirnya hal tersebut bisa
diatasi dan terselesaikan. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis berharap semoga dengan adanya penelitian ini
dapat bermanfaat bagi semua khayalak dan juga bagi penulis sendiri. Serta dapat
menambah wawasan dan ilmu pengetahun yang lebih. Tidak lupa saran dan kritik
Penulis
ii
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.6 Asumsi...........................................................................................15
2.1 Sastra.............................................................................................22
2.4 Novel.............................................................................................30
iii
4
2.7.1 Biografi...............................................................................39
2.7.3 Sinopsis...............................................................................40
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Sastra saat ini telah berkembang menjadi sebuah media yang memiliki
sebagai sebuah ungkapan ekspresi manusia yang berupa karya tulis atau lisan
pun berdasarkan data yang dibalut estetis dalam bahasa. Sastra memiliki
segmentasi yang lebih mengacu, sesuai dengan definisinya sebagai sekadar teks.
Sastra tidak hanya sebatas tulisan pada selembar kertas saja, tetapi juga memiliki
peran penting di dalam kehidupan manusia bahkan sejak dahulu kala. Karena
sejak dulu, manusia dapat menyampaikan isi hati, aspirasi, dan perasaannya
kepada orang lain, mulai dari masyarakat hingga pemerintah atau pun pejabat.
Wellek dan Warren (1993:14) yang mengungkapkan bahwa sastra paling tepat
diterapkan pada seni sastra, yaitu sastra sebagai karya imajinatif. Sebagai karya
dalam lingkungan sosial. Pandangan tersebut terjadi karena pengarang tidak dapat
lepas dari ikatan-ikatan sosial tertentu dalam masyarakat sosial. Sastra yang baik
tidak hanya merekam kenyataan yang ada dalam masyarakat. Sastra dapat
1
2
kehidupan sebagian besar terdiri dari kenyataan sosial (Wellek dan Warren, 1993:
109). Artinya, karya sastra berserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya hidup
dan kehidupan tersebut adalah suatu kenyataan sosial. Dengan kata lain karya
sastra dapat dikatakan sebagai sebuah refleksi dari kehidupan. Kehidupan di sini
bisa menjadi semua media untuk peristiwa hidup yang dijalani semua makhluk di
untuk melahirkan karya-karya yang menarik. Refleksi atau cerminan sosial dari
kehidupan ini yang kemudian menjadikan karya sastra sebagai sebuah kehidupan
dalam dimensi lain. Karya sastra memiliki beberapa jenis diantaranya, seperti
puisi, cerpen, dongeng, roman, drama, novel dan lain sebagainya. Namun jenis
prosa yang paling dominan di dalam masyarakat saat ini ialah novel.
Novel merupakan cerita fiksi atau cerita rekaan yang menyajikan bermacam-
2009:9) mengemukakan bahwa istilah novel berasal dari bahasa Itali novella.
Secara harfiah novella berarti "sebuah barang baru yang kecil" dan kemudian
diartikan sebagai "cerita pendek dalam bentuk prosa". Dan menurut Stanton
yang rumit, hubungan yang melibatkan banyak atau sedikit karakter, dan berbagai
Novel juga bisa di artikan dengan suatu karya fiksi yang hanya menceritakan
tentang sekilas kehidupan tokoh. Novel memiliki sebuah dunia tersendiri, yaitu
akan menyebabkan karya sastra hidup. Dan unsur intrinsik ini merupakan unsur
yang secara langsung membangun sebuah cerita. Keterpaduan unsur tersebut lah
yang akan menghasilkan sebuah novel berkualitas. Novel yang baik tidak hanya
sumua pembacanya. Sebuah karya sastra yang baik tidak hanya dipandang sebagai
rangkaian kata, tetapi juga ditentukan oleh makna yang terkandung di dalamnya
Novel sendiri dibagi menjadi tiga bagian, yaitu novel serius, popular, dan
teenlit. Setiap jenis novel ini memiliki karakternya masing-masing. Salah satu
penulis novel yang karyanya sudah menjelajah dunia adalah Andrea Hirata.
Andrea Hirata telah menelurkan karya-karya yang megah. Seperti novel Laskar
Pelangi. Novel yang sudah diadaptasi menjadi sebuah karya film ini mendapat
Dari sekian banyak novel karya Andrea Hirata, ada salah satu novel yang
begitu unik dan sangat menarik. Novel tersebut adalah novel Sirkus Pohon. Dan
novel Sirkus Pohon ini, yakni novel terlama garapan Andrea Hirata. Selain itu,
4
novel ini juga mempunyai fenomena-fenimena dan terdapat beberapa etos sosial
Etos sendiri merupakan sikap dasar seseorang atau kelompok orang dalam
melakukan kegiatan tertentu. Etos dapat dimiliki oleh seseorang, tetapi bisa pula
merupakan ciri suatu kelompok masyarakat tertentu. Etos sosial dapat bersumber
dari nilai-nilai agama yang diyakini, dihayati, dan di amalkan. Tapi etos sosial
dapat pula berkembang dari hasil pemikiran dan perbincangan publik dan lambat
laun, melalui proses yang mungkin cukup panjang yang akhirnya diterima oleh
suatu kelompok masyarakat luas. Etos sosial tidak sekedar pengakuan akan nilai-
kelompok masyarakat.
Etos sosial yang berkembang dalam suatu masyarakat atau seseorang, bisa
pula terjadi melalui suatu proses panjang yang di pengaruhi oleh kondisi alam
tertentu. Dan Max Scheler memahami ethos sebagai kesatuan nilai-nilai yang
paling menonjol yang dijunjung tinggi oleh suatu kelompok tertenu, terutama
bangsa itu sendiri. Etaos sosial yang dipengaruhi oleh wilayah dan lingkungan ini
meliputi tiga apek yaitu aspek kemiskinan, kebodohan, dan pendidikan tak
Pada aspek kemiskinan yang di maksud disini adalah suatu kondisi ketika
yang layak. Hal ini juga biasanya ditentukan oleh pemerintah melalui penetapan
dalam hal ekonomi seperti tidak mampu membayar uang pendidikan atau karena
Dan yang terakhir adalah aspek pendidikan tak bernuna. Aspek pendidikan
tak berguna disini adalah sistem pendidikan yang masih miris, seperti daerah yang
tidak memiliki sekolah, di bagian yang lain menyatakan hasil atau out put dari
Tak hanya itu selain terdapat etos sosial didalam nya novel Sirkus Pohon
karya Andrea Hirata ini dapat di kaji dengan menggunakan pendekatan sosiologi,
karena menurut Ratna (2003:2) ialah pemahaman terhadap karya sastra dengan
6
di masyarakat. Hal ini dapat dimaknai bahwa karya sastra dan masyarakat
memiliki hubungan refleksi sosial. Karya sastra dapat dijadikan sebagai sebuah
masyarakat lainnya yang tak menangkap fenomena itu memiliki pemahaman baru
yang lebih kompleks. Ratna juga menyatakan bahwa sosiologi sastra pada
hakikatnya adalah interdisiplin ilmu antara sosiologi dan sastra yang menuntut
keduanya memiliki objek yang sama, yaitu masyarakat. Sosilogi sastra juga
berkaitan dengan kritik sastra sosial. Hal ini sesuai dengan pernyataan Semi
(2013:7), yang menyatakan bahwa kritik sastra sosial merupakan kritik sastra
yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosiologis. Hal ini berarti suatu
Dan etos sosial masyarakat belitung dalam novel Sirkus Pohon ini dapat di
kaji menggunakan pendekatan sisiologi sastra karena pada novel ini menceritakan
perekonomian yang kurang baik menjadi salah satu poin cerita yang dituturkan
oleh penulus. Novel ini menceritakan seorang tokoh Ku (Sobri) yang kemudian
dikenal dengan nama Hob. Tokoh ku (Sobri) adalah seorang pemuda tamatan
paut dengan polisi karena terjebak dengan salah satu Mafia Geng bernama
pekerjaan tetap adalah syarat mutlak dari seorang Dinda untuk tokoh Ku (Sobri)
jika ingin menjalin hubungan ke jenjang yang lebih serius. Perjalanan karir
keliling tokoh Ku (Sobri)bertemu dan diwawancarai seorang Ibu Bos dan seorang
tantangan. Tantangan muncul dari salah satu tokoh dalam novel, yaitu Gastori.
seorang politikus yang bengis. Novel Sirkus Pohon memiliki dua kisah cinta.
Selain kisah cinta memilukan dari tokoh Ku (Sobri) dan Dinda, novel ini juga
menceritakan kisah cinta seorang tokoh bernama Tegar dan Tara. Tegar dan Tara
perceraian orang tua mereka masing-masing. Dari pengadilan agama inilah kedua
tokoh ini saling tidak bisa melepaskan diri. Tegar menjelma menjadi seorang
pembela bagi Tara kecil saat bermain di pengadilan. Belum sempat berkenalan
8
mereka berpisah dan saling merindukan dalam waktu yang lama. Tegar dan Tara
saling mencari namun tak saling menemukan. Sampai akhirnya Tegar dan Tara
bertemu di sirkus tempat tokoh Sobri bekerja sebagai badut, yang tak lain adalah
sirkus milik Tara si mandor cilik. Kisah Tegar dan Tara juga tak berjalan baik.
Mereka sempat berpisah saat sirkus mengalami masalah. Sirkus ditutup karena
terlilit utang piutang dengan Gastori. Gastori adalah seorang tokoh yang
mengantarkan cerita Sirkus Pohon menunjukan potret politik yang kotor. Dari
sinilah banyak muncul kritik-kritik sosial. Dalam penyajian jalan ceritanya, setiap
tokoh mewakili etos (situasi) sosial masyarakat. Hal ini menjadikan membaca
Dan Andrea Hirata menyatakan bahwa novel Sirkus Pohon adalah novel
terbaik yang pernah dibuatnya. Bahkan sang penulis melakukan berbagai riset
untuk dapat menyampaikan sebuah realitas dalam bentuk fiksi. Tak tanggung-
tanggung Andrea Hirata bahkan melakukan riset tentang pohon delima yang ada
di dalam cerita tersebut. Novel Sirkus Pohon ini hadir di tengah para penikmat
karya sastra dengan berbagai bentuk refleksi atau cerminan sosial masyarakat.
Peneliti menangkap etos sosial ini kemudian meramunya dalam sebuah cerita
yang secara terang benerang mencerminkan sebuah realitas. Etos sosial yang
sudah biasa berlangsung di masyarakat sehingga menjadi hal yang tak jarang
dijumpai oleh masyarakat itu sendiri. Novel Sirkus Pohon membuat kita tergelitik
sadar tentang situasi seperti kemiskinan yang parah, persaingan politik yang
Berbagai macam review juga dilakukan oleh para pembaca novel Sirkus
Pohon, tetapi tidak ada yang melakukan kajian mendalam untuk kepentingan
masyarakat luas, terutama untuk kondisi masyarakat Indonesia pada saat ini
sastra untuk mengupas Etos Sosial dalam Masyarakat Belitung ini. Berdasarkan
uraian di atas, kajian terhadap novel Sirkus Pohon ini difokuskan pada Etos sosial
yang ditangkap peneliti novel itu sendiri. Etos sosial yang dimaksud berupa aspek
yang muncul dalam penelitian ini. Untuk itu identifikasi masalah etos sosial
masyarakat belitung dalam novel sirkus pohon karya andrea hirata tampak
sosial. Pandangan tersebut terjadi karena pengarang tidak dapat lepas dari
ikatan-ikatan sosial tertentu dalam masyarakat sosial. Sastra yang baik tidak
kehidupan sebagian besar terdiri dari kenyataan sosial (Wellek dan Warren,
1993: 109).
2. Karya sastra adalah ungkapan perasaan manusia yang bersifat pribadi yang
bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan. Selaini itu (Sumardjo) dalam
bukunya mengatakan bahwa karya sastra adalah sebuh usaha merekam isi jiwa
3. Jenis karya sastra dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, yaitu 1) karya
sastra imajinatif yang meliputi: puisi, fiksi atau prosa naratif, novel, roman,
dan cerpen. 2) karya sastra non imajinatif yang meliputi: bagai berikut: esai,
4. Novel merupakan cerita fiksi atau cerita rekaan yang menyajikan bermacam-
2009:9) mengemukakan bahwa istilah novel berasal dari bahasa Itali novella.
Secara harfiah novella berarti "sebuah barang baru yang kecil" dan kemudian
diartikan sebagai "cerita pendek dalam bentuk prosa". Dan menurut Stanton
sosial yang rumit, hubungan yang melibatkan banyak atau sedikit karakter,
dan berbagai peristiwa ruwet yang terjadi beberapa tahun silam secara
mendetail.
disebut sebagai unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik dan ekstrinsik
11
dalam sebuah karya sastra tidak dapat dipisahkan begitu saja karena keduanya
sebuah cerita. Pada unsur intrinsik berasal dari cerita tersebut yang meliputi
tema, tokoh, alur, sudut pandang, gaya bahasa, latar, dan amanat. Sedangkan
6. Sosiologi sastra merupakan pendekatan sastra berupa studi objektif dan ilmiah
memanfaatkan metode dan teknik sosial yang diterapkan dalam sastra. Dan
adalah memahami karya sastra dalam hubungannya dengan realitas pada aspek
sosial kemasyarakatan.
7. Situasi fenomena-fenomena atau disebut juga dengan etos memiliki arti sikap
dasar seseorang atau kelompok orang dalam melakukan kegiatan tertentu. Etos
juga dapat dimiliki oleh seseorang, tetapi bisa pula merupakan ciri suatu
tersebut. Etos sosial dapat bersumber dari nilai-nilai agama yang diyakini,
dihayati, dan di amalkan. Tapi etos sosial dapat pula berkembang dari hasil
pemikiran dan perbincangan publik dan lambat laun, melalui proses yang
masyarakat luas.
yang paling menonjol yang dijunjung tinggi oleh suatu kelompok tertenu,
12
yang jelas, yang dipengaruhi oleh sejarah, wilayah dan lingkungan hidup
dipengaruhi oleh wilayah dan lingkungan ini meliputi tiga apek yaitu aspek
Pembatasan masalah digunakan agar peneliti tidak keluar dari sasaran yang
tersebut terkandung pengertian atau pemahaman yang masih meluas, maka maslah
ini perlu adanya pengkhususan, agar penelitian ini lebih terarah dan jelas. Maka
1. Mengkaji Max Scheler etos sosial masyarakat dari aspek kemiskinan dalam
2. Mengkaji Max Scheler etos sosial masyarakat dari aspek kebodohan dalam
3. Mengkaji Max Scheler etos sosial masyarakat dari aspek pendidikan tak
4. Subjek penelitian ini mengenai Etos Sosial Masyarakat Belitung dalam novel
dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Bagian tujuan umun dan khusus
1. Tujuan Umum
Sirkus Pohon karya Andrea Hirata. Dengan adanya beberapa realita yang ada
dalam masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Manfaat dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yakni manfaat teoritis dan
manfaat praktis. Kedua manfaat tersebut memiliki peran yang sangat penting
1. Manfaat Teoritis
sastra dalam mengkaji novel. Khususnya pada teori sosiologi sastra pada etos
sosial masyarakat.
2. Manfaat Praktis
Adapun beberapa manfaat praktis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Pada hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan penelitian ilmu
terdapat realita yang ada dalam masyarakat. Khususnya pada etos sosial
masyarakat.
15
3. Selain itu penelitian ini juga dapat digunakan sebagai alternative penelitian
1.6 Asumsi
Asumsi adalah tanggapan dasar yang tidak perlu diuji kebenaranya dan
digunakan sebagai dasar pemikiran. Asumsi dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
sosial. Pandangan tersebut terjadi karena pengarang tidak dapat lepas dari
ikatan-ikatan sosial tertentu dalam masyarakat sosial. Sastra yang baik tidak
2. Karya sastra adalah ungkapan perasaan manusia yang bersifat pribadi yang
bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan. Selaini itu Sumardjo dalam
bukunya mengatakan bahwa karya sastra adalah sebuh usaha merekam isi jiwa
3. Novel merupakan cerita fiksi atau cerita rekaan yang menyajikan bermacam-
2009:9) mengemukakan bahwa istilah novel berasal dari bahasa Itali novella.
Secara harfiah novella berarti "sebuah barang baru yang kecil" dan kemudian
diartikan sebagai "cerita pendek dalam bentuk prosa". Dan menurut Stanton
16
sosial yang rumit, hubungan yang melibatkan banyak atau sedikit karakter,
dan berbagai peristiwa ruwet yang terjadi beberapa tahun silam secara
mendetail.
4. Novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata ini banyak menceritakan tentang
kehidupan pelik tokoh sobri yang lahir dari keluarga miskin, seorang tokoh
yang pengangguran dan tak punya pekerjaan tetap hanya karna tamatan
SMP. Tak hanya itu kehidupan tokoh Ku (Sobri) ini sempat menjadi runyam
bersangkut paut dengan polisi karena terjebak dengan salah satu Mafia Geng
bernama Taripol. Dan kisah cintanya dengan dinda, serta kisah persahabatan
yang sangat rumit dihumbui dengan unsur politik dan kebodohan warga
yang kejam. Seperti realita apa yang terjadi dalam masyarakat saat ini.
5. Novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata adalah novel terbaik yang pernah
menyampaikan sebuah realitas dalam bentuk fiksi. Dalam novel ini peneliti
etos sosial. Kemudian peneliti meramunya dalam sebuah cerita yang secara
terang benerang mencerminkan sebuah realitas. Etos sosial yang sudah biasa
oleh masyarakat itu sendiri. Novel Sirkus Pohon membuat kita tergelitik sadar
tentang situasi seperti kemiskinan yang parah, persaingan politik yang bengis,
dan situasi sosial lainnya dituturkan dengan begitu apiknya. Namun sedah
17
berbagai macam review juga dilakukan oleh para pembaca novel Sirkus
Pohon, tetapi tidak ada yang melakukan kajian mendalam untuk kepentingan
masyarakat luas, terutama untuk kondisi masyarakat Indonesia pada saat ini
pada masyarakat Belitung. Maka dari itu peneliti menggunakan teori Max
Schele ingin menkaji novel Sirkur Pohon karya Andera Hirata ini pada Etos
materi ringkasan mengenai judul penelitian yang bertujuan tidak terjadi penafsiran
yang berbeda terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka dari itu
perlu dibuat penjelasan istilah yang dipakai dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Etos
tertentu. Etos juga dapat dimiliki oleh seseorang, tetapi bisa pula merupakan
ciri suatu kelompok masyarakat tertentu, atau realita yang ada dalam
masyarakat tersebut. Etos sosial dapat bersumber dari nilai-nilai agama yang
diyakini, dihayati, dan di amalkan. Tapi etos sosial dapat pula berkembang
18
dari hasil pemikiran dan perbincangan publik dan lambat laun, melalui proses
yang mungkin cukup panjang yang akhirnya diterima oleh suatu kelompok
masyarakat luas.
2. Sosial
Sosial merupakan kata yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-
hari, namun sulit bagi kita untuk mengartikannya dan mencari definisinya
yang universal. Secara umum definisi sosial diartikan sebagai hal yang
berkaitan dengan masyarakat. Pada dasarnya sosial juga menjadi cabang ilmu
masyarakat.
3. Masyarakat
kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama dalam waktu yang
4. Bekitung
Bangka Belitung. Kabupaten ini memiliki luas 2.293,69 Km² dan berpenduduk
184.004 jiwa pada tahun 2021.[1] Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan
bisa pula terjadi melalui suatu proses panjang yang di pengaruhi oleh kondisi
alam di belitung. Dan Max Scheler memahami etos sosial masyarakat sebagai
kesatuan nilai-nilai yang paling menonjol yang dijunjung tinggi oleh suatu
penghargaan nilai-nilai yang jelas, yang dipengaruhi oleh sejarah, wilayah dan
masyarakat yang dipengaruhi oleh wilayah dan lingkungan ini meliputi tiga
dalam masyarakat.
6. Aspek kemiskisan
yang layak. Hal ini juga biasanya ditentukan oleh pemerintah melalui
yang berada di bawah garis kemiskinan. Dam kemiskinan juga dapat diartikan
7. Aspek kebodohan
uang pendidikan atau karena malas untuk belajar dan menganggap bahwa
miris, seperti daerah yang tidak memiliki sekolah, di bagian yang lain
menyatakan hasil atau out put dari dunia pendidikan belum menjamin
9. Novel
Itali novella. Secara harfiah novella berarti "sebuah barang baru yang kecil"
dan kemudian diartikan sebagai "cerita pendek dalam bentuk prosa". Dan
karakter, situasi sosial yang rumit, hubungan yang melibatkan banyak atau
sedikit karakter, dan berbagai peristiwa ruwet yang terjadi beberapa tahun
Dari masing-masing istilah judul di atas, maka dalam penelitian ini mengkaji
tentang etos sosial masyarakat belitung dalam novel Sirkus Pohon karya Andrea
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Sastra
pikiran manusia. Jadi pada pola berpikir manusia berasal dari pemahaman makna
suatu objek yang dilihat. Sedangkan sastra berasal dari bahasa sanskerta (shastra)
yang berarti teks yang mengandung instruksi atau pedoman. Sedangkan dalam
bahasa Indonesia, sastra lebih merujuk ke kata kesusastraan yang berarti jenis
tulisan dengan arti keindahan. Sastra merupakan karya cipta atau fiksi yang
indah dan berguna yang menandakan hal-hal lain (Taum, 1997:13). Sastra
menyajikan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri sebagian besar terdiri
dari kenyataan sosial. Dalam pengertian ini, kehidupan mencakup hubungan antar
masyarakat dengan orang-orang, antar manusia, antar peristiwa yang terjadi dalam
diri seseorang. Padahal dalam pengertian sekarang (bahasa Melayu), sastra banyak
diartikan sebagai tulisan. Pengertian ini ditambah dengan kata su yang berarti
indah atau baik. Jadi susastra bermakna tulisan yang indah (Winarni, 2013: 1).
Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada
"kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan
tertentu. Dapat disimpulkan bahwa hakikat sastra merupakan pola pikir manusia
yang berasal dari pemahaman suatu objek yang dilihat yang diungkapkan berupa
tulisan.
22
23
Sastra saat ini telah berkembang menjadi sebuah media yang memiliki
sebagai sebuah ungkapan ekspresi manusia yang berupa karya tulis atau lisan
pun berdasarkan data yang dibalut estetis dalam bahasa. Sastra memiliki
segmentasi yang lebih mengacu, sesuai dengan definisinya sebagai sekadar teks.
Sastra tidak hanya sebatas tulisan pada selembar kertas saja, tetapi juga memiliki
peran penting di dalam kehidupan manusia bahkan sejak dahulu kala. Karena
sejak dulu, manusia dapat menyampaikan isi hati, aspirasi, dan perasaannya
kepada orang lain, mulai dari masyarakat hingga pemerintah atau pun pejabat.
Wellek dan Warren (1993:14) yang mengungkapkan bahwa sastra paling tepat
diterapkan pada seni sastra, yaitu sastra sebagai karya imajinatif. Sebagai karya
lingkungan sosial. Pandangan tersebut terjadi karena pengarang tidak dapat lepas
dari ikatan-ikatan sosial tertentu dalam masyarakat sosial. Sastra yang baik tidak
hanya merekam kenyataan yang ada dalam masyarakat. Sastra dapat dipandang
sebagai suatu gejala sosial. Sastra menyajikan kehidupan dan kehidupan sebagian
besar terdiri dari kenyataan sosial (Wellek dan Warren, 1993: 109). Artinya, karya
24
sastra berserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya hidup dari masyarakat dan
Sastra sebagai objek penuh makna dalam dunia bahasa. Tentunya memiliki
fungsi sebagai kehadirannya. Tidak mungkin jika karya sastra yang dirangkai
penyusunan karya sastra tidak dapat diartikan secara jelas apa tujuan ataupun
maksud dari karya tersebut. Semua itu merupakan salah satu keindahan sastra dan
hal yang wajar karena khazanah bahasa dan ide manusia tidak terbatas. Namun,
sastra memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan masyarakat yang terdiri dari
lima fungsi. Berikut ini penjelasan dari lima fungsi sastra dalam kehidupan yaitu:
1. Fungsi Rekreatif
hiburan tersendiri. Ketika membaca kisah sastra pembaca akan fokus pada
masalah yang ada didalamnya. Jadi pembaca akan tersenyum sendiri ketika
menikmatu keindahan kisah cinta yang disajikan oleh penulis, atau menangis
kecil ketika merasakan kesedihan dalam karya sastra, bahkan tertawa jika
2. Fungsi Didaktif
akan mendaptkan ilmu-ilmu yanb baru di dalam karyanya. Karena karya sastra
merasakan hal-hal yang sulit dirasakan secara nyata. Misalnya saja ketika
25
3. Fungsi Estetis
sastra tidak harus rumit dan sulit tetapi wajib memiliki keindahan. Setiap
calon penulis karya sastra, harus mampu mengartikan keindahan apa yang
dimaksud itu.
4. Fungsi Moralitas
moral yang tinggi. Semua karya sastra yang ada di Indonesia memiliki nilai
moral tersendiri. Misalnya saja pada kisah Siti Nurbaya karya Marah Rusli
yang memberikan moral tentang cinta dan budaya begitu pula dengan puisi
5. Fungsi Religius
Sebagai bangsa yang dibuat berdasarkan kepercayaan atas Tuhan Yang Maha
Esa, tentu aspek agama sebaiknya tidak hilang dari karya sastra. Ingat, sastra
tentang agama.
Sastra adalah seni bahasa. Yang memiliki makna, lahirnya sebuah karya
sastra adalah untuk dinikmati diri sendiri atau juga untuk dapat dinikmati oleh
siapa saja yang membacanya atau pembacanya. Untuk dapat meulis dan
26
menikmati karya sastra secara sungguh-sugguh dan karya yang baik sangat
cukup, penikmatan akan sebuah karya sastra hanya bersipat dangkal, sementara
dan sepintas saja karena kurangnya pemahaman yang tepat. Sangat diperlukan
pengetahuan akan sastra karena agar semua orang tahu apa yang dimaksud deng
sastra. Karya sastra bukanlah ilmu, karya sastra adalah seni yang memiliki unsur
Karya sastra adalah ungkapan perasaan manusia yang bersifat pribadi yang
gambaran kehidupan yang dapat membangkitkn pesona dengan alat bahasa dan
karya sastra adalah sebuh usaha merekam isi jiwa sastrawanya, rekaman ini
menggunakan alat bahasa. Sasrta adalah bentuk rekaman dengan bahasa yang
tetapi belum tentu semuanya paham apa saja yang tergolong dalam karya sastra.
karya sastra dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, yaitu karya sastra
realitas kehidupan agar manusia lebih mengerti dan bersikap yang semestinya
konotatif dan memenuhi syarat estetika seni. Pembagian jenis sastra imajinatif
diantaranya puisi, fiksi atau prosa naratif dan drama. Penjelasanya sebagai
berikut:
a. Puisi
Puisi termasuk salah satu genre sastra yang berisi ungkapan perasaan
kata yang cermat dan tepat. Ciri-ciri puisi dapat dilihat dari bahasa yang
dan kiasan. Wujud puisi dapat dilihat dari bentuknya yang berlarik
prosa. Ada empat unsur yang merupakan hakikat puisi, yaitu: tema,
pengertian prosa fiksi yaitu cerita atau kisah yang diemban tokoh-tokoh
tertentu dengan pemeran latar serta rangkaian dan tahapan cerita tertentu
bisa menjalin sebuah cerita. Pembagian dari fiksi atau prosa naratif ada
c. Novel
Pengertian novel adalah suatu karya sastra berbentuk prosa naratif yang
dan watak dari setiap tokoh dalam novel tersebut. Ada juga yang
Tidak seperti cerpen (cerita pendek), isi cerita sebuah novel jauh lebih
d. Roman
menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Roman adalah bentuk prosa
baru yang berupa cerita fiksi yang masuk golongan cerita panjang, yang
hidupnya.
e. Cerpen
Cerpen adalah cerita pendek, jenis karya sastra yang memaparkan kisah
pendek. Atau definisi cerpen yang lainnya yaitu merupakan karangan fiktif
diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh sja. Maksud
dari cerita pendek disini ialah ceritanya kurang dari 10.000 (sepuluh ribu)
kata atau kurang dari 10 (sepuluh) halaman. Selain itu, cerpen hanya
memberikan kesan tunggal yang demikian dan memusatkan diri pada satu
Karya sastra nonimajinatif adalah karya sastra tersebut lebih banyak unsure
dan tetap memenuhi syarat syarat esttika seni. Adapun jenis sastra
a. Esai
subjektivitas penulis.
b. Kritik
c. Sejarah
d. Biografi
Biografi adalah riwayat hidup seseorang yang dituliskan oleh orang lain.
30
e. Autobiografi
sendiri.
2.4 Novel
Novel secara etomolgi berasal dari bahasa Itali “novella” (yang dalam bahasa
bahwa novel merupakan salah satu karya seni yang diciptakan oleh sastrawan
panjang cerita, novel (jauh) lebih panjang daripada cerpen. Oleh karena itu, novel
banyak, lebih rinci, lebih detil, dan lebih banyak melibatkan permasalahan yang
dunia yang “jadi” (Nurgiyantoro, 2013:13). Novel menurut Stanton (2007: 90)
hubungan yang melibatkan banyak atau sedikit karakter, dan bebagai peristiwa
rumit yang terjadi beberapa waktu silam secara lebih mendetail. Dengan demikian
31
yang ditulis di dalam novel diawali dari kejadian atau peristiwa penting yang yang
pernah dialami oleh pelaku/tokoh cerita, yang nantinya akan mengubah nasib
hidupnya.
Novel merupakan salah satu karya seni yang diciptakan oleh sastrawan untuk
kekayaan yang ada dalam masyarakat, dan d) hasil karya itu dapat dimanfaatkan
kembali oleh masyarakat (Ratna, 2013: 60). Novel merupakan bentuk karya sastra
yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak beredar, lantaran
Novel tersusun dari dua unsur yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
sebuah novel secara tradisional terbagi menjadi dua, yaitu unsur ekstrinsik dan
karya itu sendiri.Uunsur intrinsik dalam novel adalah unsur-unsur yang (secara
langsung) turut serta membangun cerita. Unsur intrinsik itu terdiri dari, peristiwa,
32
cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya
bahas. Wellek dan Warren (dalam Nurgiyantoro, 2013: 30) juga berpendapat
karya fiksi, dapat dikatakan unsur biografi pengarang menentukan ciri karya yang
akan dihasilkan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), novel adalah karangan prosa
Britannica (2015), novel merupakan sebuah narasi prosa yang diciptakan dengan
yang berhubungan dan melibatkan sekelompok orang dalam latar tertentu. Dalam
kerangka luasnya genre novel telah mencakup beragam jenis gaya, seperti
romantis, atau sejarah. Novel adalah gendre fiksi dan fiksi dapat didefinisikan
keduanya. Istilah novel adalah pemotongan dari kata bahasa Italia, yakni novella
yang merupakan bentuk jamak dari novellus, varian akhir dari novus yang berati
baru. Novella adalah semacam anekdot yang diperbesar seperti yang ditemukan
Dalam sebuah novel didukung oleh unsur-unsur pembangun antara lain yaitu
1. Unsur intrinsik
Unsur intrinsik merupakan semua unsur pembentuk novel yang berasal dari
intrinsik:
a. Tema
Tema adalah dasar dari cerita, ide dasar dari sebuah karya. Ide dasar
b. Alur
Alur adalah pola pengembangan cerita yang dibentuk oleh sebab akibat.
konflik.
c. Latar
d. Tokoh
e. Penokohan
meliputi nama, sifat, postur dan segala hal yang berkaitan dengan sisi
manusiawi sang tokoh. Secara umum ada tiga jenis karakter tokoh, yakni:
Protagonis
Tokoh tersebut bisa saja sejak awal diceritakan baik, bisa juga yang
Antagonis
protagonis.
Karakter pendukung
f. Gaya bahasa
g. Amanat
2. Unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah semua unsur pembentuk novel yang berasal dari luar.
Nilai yang terdapat pada novel merupakan nilai-nilai sebuah novel, seperti
Situasi fenomena-fenomena atau disebut juga dengan etos memiliki arti sikap
dasar seseorang atau kelompok orang dalam melakukan kegiatan tertentu. Etos
juga dapat dimiliki oleh seseorang, tetapi bisa pula merupakan ciri suatu
kelompok masyarakat tertentu, atau realita yang ada dalam masyarakat tersebut.
Etos sosial dapat bersumber dari nilai-nilai agama yang diyakini, dihayati, dan di
amalkan. Tapi etos sosial dapat pula berkembang dari hasil pemikiran dan
perbincangan publik dan lambat laun, melalui proses yang mungkin cukup
Sosial merupakan kata yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari,
namun sulit bagi kita untuk mengartikannya dan mencari definisinya yang
universal. Secara umum definisi sosial diartikan sebagai hal yang berkaitan
dengan masyarakat. Pada dasarnya sosial juga menjadi cabang ilmu pengetahuan
manusia yang relatif mandiri, hidup bersama dalam waktu yang relatif lama,
Belitung. Kabupaten ini memiliki luas 2.293,69 Km² dan berpenduduk 184.004
jiwa pada tahun 2021.[1] Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Tanjung
Tanjung Pandan.[1]
atau seseorang, bisa pula terjadi melalui suatu proses panjang yang di pengaruhi
oleh kondisi alam di belitung. Dan Max Scheler memahami etos sosial masyarakat
sebagai kesatuan nilai-nilai yang paling menonjol yang dijunjung tinggi oleh suatu
kelompok tertenu, terutama dalam hal bertindak dan bereprilaku. Ethos bangsa-
nilai-nilai yang jelas, yang dipengaruhi oleh sejarah, wilayah dan lingkungan
hidup manusia masing-masing bangsa itu sendiri. Etaos sosial masyarakat yang
37
dipengaruhi oleh wilayah dan lingkungan ini meliputi tiga apek yaitu aspek
Pada aspek kemiskinan yang di maksud disini adalah suatu kondisi ketika
yang layak. Hal ini juga biasanya ditentukan oleh pemerintah melalui penetapan
pendidikan atau karena malas untuk belajar dan menganggap bahwa pendidikan
tidak penting.
Yang terakhir aspek pendidikan tak berguna yaitu sistem pendidikan yang
masih miris, seperti daerah yang tidak memiliki sekolah, di bagian yang lain
menyatakan hasil atau out put dari dunia pendidikan belum menjamin kehidupan
Jadi dari masing-masing istilah judul di atas, maka dalam penelitian ini
mengkaji tentang etos sosial masyarakat belitung dalam novel Sirkus Pohon karya
dan proses-proses sosial. Sosiologi sastra menurut istilah yakni cabang sosiologi
yang memanfaatkan metode dan teknik sosial yang diterapkan dalam sastra. Dan
memahami karya sastra dalam hubungannya dengan realitas dan aspek sosial
2.7.1 Biografi
Biografi adalah karya sastra yang berisikan riwayat hidup seorang tokoh
ternama. Biografi berasal dari bahasa Yunani yakni dari kata bios dan grafien.
Kata bios berarti hidup dan grafien berarti menulis, sehingga biografi memuat
riwayat hidup yang berisi prestasi istimewa seseorang. Berikut ini adalah biografi
Andrea Hirata Seman Said Harun atau lebih dikenal sebagai Andrea Hirata
lahir di Belitong 24 Oktober 1967 adalah penulis novel Laskar Pelangi (Bentang,
2005) yang merupakan novel best seller tahun 2006—2007. Pendidikan yang
Sorbonne, Perancis dan Sheffield Hallam University, United Kingdom. Tesis yang
bahasa Indonesia dan terbit sebagai buku acuan teori ekonomi telekomunikasi
Andrea Hirata, anak kelima dari pasangan Seman Said Harun Hirata dan
Masturah, berhasil menulis sebuah novel yang dalam seminggu terbit sudah cetak
ulang dan dalam waktu tujuh bulan mengalami cetak ulang ke-3. Novel ini
menurut penulisnya berbentuk memoar, tetapi ada fiksionalisasi yang terjadi. Dia
menyebut sebagai memoar yang dikemas dengan sastra dengan tambahan latar
belakang sosiokultural. Dengan novel ini, dianggap telah memberi warna jagad
40
2.7.2 Karya-karya
Andrea Hirata adalah penulis tang terkenal yang sudah banyak menerbitkan
sebuah karya diantaranya yaitu: Sang Pemimpi (2006), Edensor (2007), dan
sastra KLA (Khatulistiwa Literary Award) tahun 2007. Keempat karya Andrea ini
(dengan Laskar Pelangi) disebut sebagai tetralogi kenangan Andrea akan masa
kecilnya. Dengan novelnya Laskar Pelangi (dan penulis India Kiran Nagarkar
2013 di Jerman. Selain tetralogi Laskar Pelangi, Andrea juga menghasilkan karya
lain, yaitu Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas(2010), Sebelas Patriot (2011),
dan Laskar Pelangi Song Book (2012) yang berisi kisah-kisah dari Negeri Laskar
Pelangi (Belitong), Sirkus Pohon (2017), serta lagu-lagu karya Andrea Hirata
yang dibawakan oleh Medadan Cut Niken dan masih banyak lainyan.
2.7.3 Sinopsis
Dalam novel yang berjudul "Sirkus Pohon" karya Andrea Hirata ini
melawan pohon delima yang ada di pekarangan rumahnya, dan membuat tokoh ku
kena sel. Tokoh ku menceritakan tentang ayahnya yang selama 40 hari linglung.
Bukan karena dipecat dari pekerjaannya, bukan karna kehilangan harta, diciduk
polisi, banyak hutang maupun pikun. Namun Ayah tokoh ku linglung karena
merana akibat ibu tokoh ku yang meninggal secara mendadak. Dan tokoh ku
41
adalah anak ke emat dari lima bersaudara. Abang tertua tokoh ku orang
Syahbandar dan telah diangkat sebagai PNS. Dan yang terakhir adalah adik
hanya sekolah sampai kelas 2 SMP karena ia terpengaruh hal buruk oleh
temannya bernama Taripol. Taripol adalah ketua geng atau mafia yang menjadi
buronan polisi. Kini tokoh ku masih tinggal di rumah Ayahnya bersama adik
kedua anaknya bernama Pipit dan Yubi. Setiap hari hidup tokoh ku yang selalu
diisi dengan omelan - omelan dan ejekan adiknya. Karena tokoh ku yang hanya
pekerja serabutan. Tokoh ku juga sering di panggil Hob oleh adiknya padahal
nama aslinya adalah Sobrinudin Bin Sobirinudin dan panggilanya sendiri adalah
Sobri. Rutinitas Sobri (tokoh ku) setiap pagi yaitu mengantarkan kedua
ponakanya Pipit dan Yubi ubtuk sekolah. Dan mungkin itu alasan mengapa Sobri
belum diusir dari rumah oleh Azizah. Hingga akhirnya Sobri (tokoh ku) harus
berkawan dengan Taripol. Taripol juga yang membuat Sobri harus mencicipi
aroma penjara untuk pertama kalinya. Ia merenungi nasib hidupnya yang kelam.
Taripol suka mencuri. Sudah berkali - kali ia keluar masuk penjara. Istilah
kerennya, Tobat Maksiat. Tapi, entah karena terlalu bodoh atau terlalu baik, tokoh
dimaki - maki oleh adiknya sendiri karena tak bekerja dan hanya merenungi nasib,
perempuan penjaga toko sembako dengan senyum yang manis, penyuka buah
Setiap kali menemui Dinda, Sobri ( tokoh ku) membawakannya buah delima dari
pohon depan halaman rumahnya. Dinda tidak hanya suka rasa delima, tapi juga
tak tega dimakan. Sebelumnya Sobri (tokoh ku) tidak menyukai Pohon Delima
itu. Pohon itu seperti terkutuk, tidak ada binatang yang mau menghinggapinya.
Tapi berkat Dinda, sobri (tokoh ku) berubah. Hari silih berganti, Sobri (tokoh ku)
Gairah Sobri (tokoh ku) untuk hidup mulai menyala. Ia mencari pekerjaan
tetap secepatnya. Usaha mempertemukan Sobri (tokoh ku) dengan seorang ibu -
ibu. Ia diterima bekerja! Masuk kerja pukul 7 teng! Bangun pagi, let's go! Ia
diterima menjadi badut sirkus! Ibu - ibu pemilik badut sirkus tempat Sobri (tokoh
ku) bekerja itu telah lama berpisah dengan suaminya sehingga ibu harus
orang tuanya membuat ia harus bekerja bersama sang ibu. Dan Tara terobsesi
dengan sosok anak laki - laki yang melindunginya dari gangguan anak lain saat
mencari sosok laki - laki pembela masa kecilnya itu. Karena Tara suka melukis,
berpuluh gambar wajah rekaan anak laki - laki tu tercipta. Berharap dengan
gambar rekaannya ia bisa menemukan sosok anak laki - laki tersebut. Sobri (tokoh
ku) bertemu dengan Tegar, anak laki - laki yang dipaksa keadaan menjadi dewasa,
nama ayahnya, sekarang beralih nama menjadi Bengkel Sepeda Masa Depan. Ia
anak laki - laki korban broken home yang nyaris putus asa mencari sosok anak
perempuan yang dulu ia temui di balai pengadilan agama saat orang tuanya
bercerai. Semua yang diketahui Tegar tentang cinta berasal dari kegagalan, yakni
kegagalan cinta ibunya. Namun, karena itu, secara aneh, dia percaya pada cinta
pertama ibunya kepada ayahnya. saat Tegar melamar pekerjaan di Sirkus Keliling
Blasia, Tara merasa telah menemukan laki - laki pembelanya waktu itu.
Sobri (tokoh ku) telah mendapatkan pekerjaan tetap dan berhasil melamar
kekasih pujaannya yaitu Dinda. Kedua keluarga telah menetapkan hari pernikahan
mereka. Namun, seminggu setelah Sobri (tokoh ku) tinggal di rumah yang ia
bangun sendiri paman Dinda datang. Dia bertanya, apakah Dinda bersamanya atau
tidak. Sobri (tokoh ku) dilanda firasat buruk. Semuanya tiba - tiba menjadi kelam,
awan mendung, angin bertiup kencang. Dada Sobri (tokoh ku) bergolak karena
takut. Saat Sobri (tokoh ku) akan berangkat mencari Dinda, datanglah seseorang
yang tak dikenal naik motor. Orang itu bilang ada perempuan duduk di bangku di
bawah pohon kersen di Pasar Belantik. Diajak bicara diam saja. Sobri (tokoh ku)
langsung tahu itu Dinda. Dinda duduk sendiri di bawah guyuran hujan. Tubuhnya
gemetar. Akhirnya dipanggil dukun Daud, dukun paling hebat. Dukun Daud tak
44
melakukan apa pun, dia hanya bilang musibah yang menimpa Dinda bersangkut
paut dengan buah delima. Pernikahan Sobri (tokoh ku) dengan Dinda pun
tertunda. Suatu hari, di rumah Sobri (tokoh ku) marah - marah pada Pohon delima
depan rumahnya. Ia tergopoh - gopoh ingin mencabut pohon itu. Tapi, setiap kali
delima itu dan sobri (tokoh ku) tak jadi mencabutnya. Lalu Sobri (tokoh ku)
teringat pada Taripol. Hari minggu sore Sobri (tokoh ku) berjalan kaki menuju
pasar. Entah jodoh atau apa, ia bertemu dengan Taripol. Ia ingin bekerja dengan
Sobri. Entah perasaan itu datang dari mana. Sobri memperkenalkan Taripol ke Ibu
Bos.
Tegang, tak percaya, pucat begitu wajah Taripol. Taripol diterima bekerja.
Hari - hari kerjanya di Sirkus Keliling ia lewati dengan gembira bersama Sobri
(tokoh ku).
delima itu seakan - akan tahu apa yang terjadi, Waktu itu Dukun Daud menerka
Dinda celaka akibat buah delima, kini saat pemilihan Kepala Desa Ketumbi,
Dukun Daud berkata barangsiapa ingin menang, harus bisa memasang fotonya di
pohon dlima milik Sobri (tokoh ku). Betapa gilanya, enjadikan pohon delima
sebagai yang diagungkan dalam sebuah kontensasi politik. Tentu saja Sobri
(tokoh ku) tidak mengizinkannya, ia membenci pohon delima itu. Jika Sobri
(tokoh ku) melihat foto Kepala Desa di pohon itu akan ia robek. Gastori, calon
balik kalang kabut macam madu angin diasap, demikian Ibu bos dan Tara dibuat
Gastori. Ya, hutang yang dimiliki mantan suami Ibu bos kepada Gastori membuat
Ibu Bos harus membubarkan Sirkus Keliling Blasia. Gastori memeras kehidupan
dari segi ekonomi, sosial, psikologis, dan merambah ke politik. Tara terpaksa
Dua musim berlalu, delima telah berbuah. Delima seperti lahir kembali. Apa
yang terjadi? Pohon Delima tetap menjadi rebutan calon kandidat Kepala Desa. Di
situasi itu semua. Suatu hari, Gastori diberi nasihat oleh penasihat andalannya
yang bernama Abdul Rapi untuk menawari uang 30 juta untuk Sobri (tokoh ku)
agar mau memberikan Pohon delima. Gastori datang berkali - kali ke rumah Sobri
(tokoh ku) untuk menawarkan hal tersebut. Sobri (tokoh ku) menolak, satu saat
Taripol main ke rumah Sobri (tokoh ku) bersama Gastori juga ada di sana. Taripol
lah yang menerima uang itu, seakan - akan dia mewakili Sobri (tokoh ku) yang
Akhirnya setelah pohon delima terlahir kembali Dinda sembuh, Sirkus Keliling
Blasia beraksi kembali! Tegar, Sobri (tokoh ku), Tara membuat sebuah
Taripol juga kembali sigap bekerja di Sirkus Keliling. Saat pertunjukkan itu telah
Taripol menghampiri Sobri (tokoh ku) lalu mengajaknya ke warung kopi dekat
taman kota. Saat memasuki warung kopi, di situ ada Halaludin tukang las,
sekaligus juru survei popularitas calon kepala desa, Dukun Daud. Apa yang
46
mereka lakukan? Taripol dengan bahagia meminta Sobri (tokoh ku) untuk
bersalaman dengan seseorang di pojok sana. Orang itu adalah Penasihat Abdul
Rapi. Ya, Taripol lah yang ada di balik semua ini. Taripol yang mengembalikan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1Metode Penelitian
motivasi yan berbeda, diantaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-
masing. Motivasi dan tujun penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama,
yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang umumnya
menjadi motivasi untuk melakukan penelitian. Secara umum urgensi dari metode
penelitian menurut Sutrisno Hadi (2001: 10) ialah untuk menemukan pengetahuan
Metodelogi penelitian merupakan suatu jalan yang harus ditempuh oleh peneliti
yang ada dalam masyarakat. Bukan hanya itu, hasil penyelidikan tentang bahasa
mengajarkannya. Hal ini dapat dilakukan melalui studi bahasa dengan melakukan
penelitian atau analisis bahasa. Metode berasal dari kata "methodos". Secara
etimologis "methodos" berasal dari akar kata: metha dan hodos. Metha artinya:
"dilalui" dan "hodos" berarti"jalan". Secara harfiah, metode berarti cara atau jalan.
Metode menyangkut masalah cara kerja, yaitu cara kerja untuk dapat memahami
objek ilmu yang bersangkutan. Pendapat lain mengatakan bahwa metode adalah
cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan dalam
47
48
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Yoseph dan Yoseph,
1979, penelitian adalah art and science guna mencari jawaban terhadap suatu
permasalahan. Karena seni dan ilmiah maka penelitian juga akan memberikan
dan harus dengan masalah yang diteliti. Jenis-jenis metode penelitian meliputi,
penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui niai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa
deskriptif pada dasarnya menggambarkan apa yang terjadi berdasarkan data dan
Jadi, metode penelitian yang berjudul Etos Sisial Masyarakat Belitung karya
aspek etos sosial masyarakat yang terdapat dalam novel Sirkus Pohon karya
Andrea Hirata.
49
3.2Jenis Penelitian
baru dan kemudian dikembangkan menjadi suatu teori yang kemudian dibuat
sistematis dan terstruktur. Jika penelitian yang dilakukan dengan proses yang
kurang tepat maka hasil dari penelitian tersebut juga tidak bisa
ilmiah, memberi kontribusi atau nilai tambah dalam penelitian tersebut, dan
Karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah sebab penelitian ini
Disebut kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat
kualitatif. Jenis penelian kualitatif memandang realita sosial sebagai sesuatu yang
utuh, komplek, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif.
statistic, sehingga hasil penelitian mudah dilihat dan dimengerti. Sesuai dengan
50
datanya.
penjelasan dan uraian. Sesuai dengan masalah yang diteliti dalam penelitian ini,
yaitu berupa analisis secara langsung. Data penelitian dalam penelitian ini adalah
berupa etos sosial masyarakat yang terdapat dalam novel Sirkus Pohon karya
Andrea Hirata.
Karena hal tersebut akan memperjelas bentuk dari penelitian yang dilakukan.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil secara langsung oleh peneliti tanpa
melalui perantara sehingga data yang didapatkan berupa data mentah. Atau data
yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber
datanya. Data primer juga mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan
pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data skunder
dapat diambil melalui perantara atau pihak yang telah mengumpulkan data
tersebut sebelumnya, dengan kata lain peneliti tidak langsung mengambil data
sendiri ke lapangan.
menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data asli dan
langsung dari sumbernya yaitu novel Sirkus Pohon karya Andra Hirata sebagai
mengenai objek tersebut. Dari sumber data primer ini, peneliti berusaha
menganalisi etos sosial masyarakat yang ada pada novel tersebut. Dari hasil
analisis data tersebut maka akan diperoleh gambaran mengenai aspek-aspek dalam
etos sosial masyarakat. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari
berbagai sumber yaitu referensi buku Teori, Metode, dan Teknik Penelitian, dan
Sumber Data di dalam penelitian merupakan salah satu faktor yang sangat
penting, karena sumber data akan membahas tentang kualitas dari hasil penelitian.
dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data pada penelitian ini
merupakan karya sastra berupa novel yang berjudul Sirkus Pohon Karya Andrea
Hirata yang diterbitkan oleh PT Bentang Pustaka pada tahun 2017, dengan xiv +
52
410 halaman, serta berukuran 20,5. Novel yang berjudul Sirkus Pohon Karya
Andrea Hirata ini dijadikan peneliti sebagai dasar dari sumber data penelitian.
penelitian yang mencakup langkah-langkah mulai dari asumsi luas hingga metode
terdapat tiga jenis pendekatan penelitian yang umum digunakan terutama dalam
penulisan skripsi, tesis, dan disertasi. Ketiga penelitian tersebut terdiri dari
yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu
analysis ), yakni mengkaji masalah secara kasus per kasus karena metodologi
kualitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari
menginterpretasikan kondisi pada saat ini terjadi atau ada pada saat ini. Dengan
deskriptif kualitataif yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data
mengenai gambaran aspek yang ada dalam etos sosial masyarakat belitung dalam
seorang peneliti untuk dapat mengumpulkan data dan informasi yang nantinya
penelitiannya. Dalam proses pengumpulan data ini terdapat proses yang harus
terlaksana secara sistematis dan terarah agar data yang dikumpulkan bisa
teknik mengumpulkan data ini harus bisa membuktikan jawaban yang telah
54
dikumpulkan oleh peneliti. Dan dalam penelitian ini, peneliti menganalisis etos
sosial masyarakat belitung dalam novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata dengan
sebagai berikut:
1. Teknik membaca : membaca keseluruhan isi novel Sirkus Pohon karya Andrea
Hirata. secara cermat, dan seksama agar bisa memperoleh pemahaman dan
2. Teknik Catat : mecatat bagian dari sumber data yang sesuai dengan
peneliti bahas dalam novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata pada bagian
3. Teknik Menandai : menandai teks yang ada dalam novel Sirkus Pohon karya
belitung.
variabel dilakukan dengan studi deskriptif kualiatif dalam bentuk studi fokus,
peneliti menggunakan tabel data yang berfungsi untuk memasukkan data yang
Dalam sebuah penelitian sangat lah diperlukan teknik analisis data agar data
tersebut mudah dipahami. Teknik analisis data ini merupakan suatu proses
mengolah data menjadi informasi baru. Proses ini dilakukan bertujuan agar
karakteristik data menjadi lebih mudah dimengerti dan berguna sebagai solusi
data juga diperlukan agar kita mendapatkan solusi atas permasalahan penelitian
2. Mengapresiasi seluruh isi novel yang berjudul Sirkus Pohon Karya Andrea
dari data-data yang telah diolah dan dianalisis secara rinci pada tahap
umum.
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Korpus data “Etos Sosial Masyarakat Belitung pada Aspek Pendidikan Tak
Berguna”