Abstract.
The aim of this research to prove empirically whether there is (1) the relationship of
social support and marital satisfaction with post partum blues, (2) social support with
post partum blues, (3) marital satisfaction with post partum blues. The subjects of this
study were women aged 18-35 years and newly gave birth to the first child in healthy
condition in the district of Madiun with the age of 3-14 days old baby which amounted to
35 primiparous moms. Data collection for postpartum blues tendencies, social support,
and marital satisfaction in primiparous moms using the EPDS (Edinburgh Postnatal
Depression Scale) scale, the scale of social support and the third marriage satisfaction
scale of this scale have been tested for its validity and reliability. Sampling technique in
this research with saturated sampling technique. Data analysis method was done by
using multiple regression analysis technique which resulted from data analysis known (1)
there is relationship between social support and marriage satisfaction with post partum
blues, F = 9,319; (p) = 0,001 (p <0,01) (2) there is no correlation between social support
with post partum blue, t = 0,126 (p) = 0,901 (p> 0,05) (3) there is negative relation
between marriage satisfaction with post partum blues, t = -2.755 (p) = 0.010 (p <0.05).
Keyword: Marriage Satisfaction, Post Partum Blues, Social Support.
variabel yang diukur bersifat linier serta dukungan sosial dan kepuasan
tidak memiliki korelasi antar variabel pernikahan dengan post partum blues.
bebas (multikolinier). Semakin adanya dukungan sosial dan
kepuasaan yang selalu diberikan maka
HASIL akan meminimalisir dampak dari
Hasil perolehan uji asumsi dan uji munculnya gejala post partum blues.
regresi yang telah diproses dengan Hal ini sesuai dengan penelitian yang
menggunakan aplikasi SPSS ( Statistical dilakukan oleh Nurbaeti (2002) bahwa
Pruduct and Service Solution) 17.0 for dukungan sosial dan kepuasan
windows yaitu didapatkan bahwa hasil pernikahan memiliki hubungan yang
uji normalitas dengan meng-gunakan bermakna dengan post partum blues
teknik Kolmogorov-Smirnov, data dengan nilai signifikan (p < 0,01)
penelitian ini memenuhi distribusi sedangkan kepuasan perkawinan bernilai
normal (p>0,05). Hubungan antara (p=0,001, F=5,85). Nurbaeti (2002)
variabel yang diukur dengan test for menjelaskan bahwa ketika dukungan
linearity menunjukkan semua variabel sosial dan kepuasan pernikahan mampu
independen berkorelasi linier dengan diterima dengan layak oleh seorang
variabel dependen (p<0,05). Sedangkan istri/ibu maka istri mampu untuk
untuk uji multikolinier ditemukan bahwa mengatasi kesedihan dan kelelahan
antar variabel bebas tidak multikolinier. akibat proses melahirkan baik dengan
Hasil dari analisis regresi ganda operasi maupun dengan normal.
berdasarkan tabel diatas diketahui Dukungan sosial memiliki nilai
bahwa antara dukungan sosial dan yang positif namun tidak signifikan pada
kepuasaan pernikahan dengan post partum blues, hal ini disebabkan
kecenderungan post partum blues dukungan suami tidak menjadi indikator
diperoleh nilai F sebesar 9,319; (p) = dari dukungan sosial, sementara
0,001 (p<0,01) yang berarti ada dukungan yang paling diharapkan oleh
hubungan yang sangat signifikan antara ibu primipara adalah dukungan yang
dukungan sosial dan kepuasan berasal dari suami. Sylvia (2006)
pernikahan dengan kecenderungan post menjelaskan bahwa perhatian dari
partum blues. Dukungan sosial dengan lingkungan terdekat seperti suami dan
kecenderungan post partum blues keluarga dapat berpengaruh terhadap
ditemukan nilai t sebesar 0,126 dan terjadinya syndrome post partum blues.
korelasi parsial = 0,022 dengan Dukungan yang diberikan berupa
signifikansi 0,901 (p>0,05) artinya ada perhatian, komunikasi dan hubungan
hubungan positif yang tidak signifikan emosional yang hangat sangat penting
antara dukungan sosial dengan untuk mengurangi gejala munculnya
kecenderungan post partum blues. post partum blues. Dorongan moral dari
Sedangkan untuk kepuasaan pernikahan teman-teman yang sudah pernah bersalin
dengan kecenderungan post partum juga dapat membantu memulihkan rasa
blues ditemukan nilai t sebesar -2,755 sakit yang diderita oleh ibu primipara
dan korelasi parsial = -0,438 dengan pasca melahirkan.
signifikansi 0,010 (p<0,05) artinya ada Menurut Shirjang dkk (2013)
hubungan negatif antara kepuasan kepuasan pernikahan menjadi faktor
pernikahan dengan post partum blues. utama dalam membantu seorang ibu
melewati proses adaptasi dalam proses
DISKUSI pasca melahirkan. Seorang suami yang
Hasil penelitian ini secara umum memberikan perhatiannya dengan
telah menjawab permasalahan sebelum- membantu merawat bayi, memandikan,
nya bahwa apakah ada hubungan antara dll serta ikut bangun dimalam hari