Anda di halaman 1dari 2

Tugas AA (Ilmu Kalam)

Rabu, 01 September 2021

NAMA : RANNAA ELEVENTIEVA KURNIA


NO / KELAS : 31 / 11 BB

Muktazilah
Salah satu aliran teologi Islam yang rasional dan liberal adalah Muktazilah.
Pandangan teologisnya lebih banyak ditunjang akal dan lebih bersifat filosofis.
Perintis aliran ini adalah Washil bin Atho sekitar tahun 100 H/718 M. Muktazilah
muncul sebagai reaksi atas pertentangan antara Khawarij dan Murjiah tentang orang
Mukmin yang berdosa besar. Mulanya, aliran ini tidak mendapat simpati umat Islam
karena mereka sulit memahami ajarannya.
Namun, pada masa Khalifah al-Ma'mun (penguasa Abbasiyah, 813-833 M),
Muktazilah mendapat dukungan dan semakin kokoh setelah khalifah menjadikannya
mazhab resmi negara. Dengan dukungan yang besar, aliran ini memaksakan ajarannya
kepada kelompok lain yang dikenal dengan mihnah (ujian akidah). Mihnah muncul
sehubungan dengan pandangan tentang Alquran. Menurut kaum Muktazilah, Alquran
adalah kalam Allah SWT dan Alquran adalah makhluk (dalam arti diciptakan Tuhan).
Karena itu, Alquran tidak qadim (tidak berawal). Hal ini ditolak oleh ulama
tradisional, khususnya para ahli hadis.
1. Tokoh
Aliran Mu’tazilah merupakan golongan yang membawa persoalan-persoalan teologi
yang lebih mandalam dan bersifat filosofis. Dalam pembahasannya mereka banyak
memakai akal sehingga mendapat nama “kaum rasionalis Islam”[3].
Setelah menyatakan pendapat itu, Wasil bi Ata meninggalkan perguruan Hasan al-
Basri, lalu membentuk kelompok sendiri. Kelompok ini dikenal dengan Muktazillah.
Pada awal perkembangannya aliran ini tidak mendapat simpati umat Islam karena
ajaran Muktazillah sulit dipahami oleh beberapa kelompok masyarakat. Hal itu
disebabkan ajarannya bersifat rasional dan filosofis. Alas an lain adalah aliran
Muktaszillah dinilai tidak berpegang teguh pada sunnah Rasulullah SAW dan para
sahabat. Aliran baru ini memperoleh dukungan pada masa pemerintahan Khalifah al-
Makmun, penguasa Bani Abbasiyah.
2. Ajaran
Aliran Muktazillah mempunyai lima dokterin yang dikenal dengan al-usul al-
khamsah. Berikut ini kelima doktrin aliran Muktazillah.
a. At-Taauhid (Tauhid)
Ajaran pertama aliran ini berarti meyakini sepenuhnya bahwa hanya Allah SWT.
Konsep tauhid menurut mereka adalah paling murni sehingga mereka senang disebut
pembela tauhid (ahl al-Tauhid).
b. Ad-Adl
Menurut aliaran Muktazillah pemahaman keadilan Tuhan mempunyai pengertian
bahwa Tuhan wajib berlaku adil dan mustahil Dia berbuat zalim kepada hamba-Nya.
Mereka berpendapat bahwa tuhan wajib berbuat yang terbaik bagi manusia. Misalnya,
tidak memberi beban terlalu berat, mengirimkan nabi dan rasul, serta memberi daya
manusia agar dapat mewujudkan keinginannya.
c. Al-Wa’d wa al-Wa’id (Janji dan Ancaman).
Menurut Muktazillah, Tuhan wajib menepati janji-Nya memasukkan orang mukmin
ke dalam sorga. Begitu juga menempati ancaman-Nya mencampakkan orang kafir
serta orang yang berdosa besar ke dalam neraka.
d. Al-Manzilah bain al-Manzilatain (posisi di Antara Dua Posisi).
Pemahaman ini merupakan ajaran dasar pertama yang lahir di kalangan Muktazillah.
Pemahaman ini yang menyatakan posisi orang Islam yang berbuat dosa besar. Orang
jika melakukan dosa besar, ia tidak lagi sebagai orang mukmin, tetapi ia juga tidak
kafir. Kedudukannya sebagai orang fasik. Jika meninggal sebelum bertobat, ia
dimasukkan ke neraka selama-lamanya. Akan tetapi, sikasanya lebih ringan daripada
orang kafir.
e. Amar Ma’ruf Nahi Munkar (Perintah Mengerjakan Kebajikan dan Melarang
Kemungkaran).
Dalam prinsip Muktazillah, setiap muslim wajib menegakkan yang ma’ruf dan
menjauhi yang mungkar. Bahkan dalam sejarah, mereka pernah memaksakan
ajarannya kepada kelompok lain. Orang yang menentang akan dihukum.

Anda mungkin juga menyukai