Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BIOLOGI UMUM

KESEHATAN DAN RESIKONYA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : 9

1. FADILAH RAHMAYUNI NASUTION : 4191111021


2. FAUZIYYAH : 4191111001
3. NUR HAFIZHAH HUSNA : 4191111006
4. MELISA PASARIBU : 4191111059

KELAS : MATEMATIKA DIK. A 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (UNIMED)
2019/2020
PEMBAHASAN

A. SISTEM TRANSPORT DALAM TUBUH MAKHLUK HIDUP


1. Transport Sistem Pada Organisme Tingkat Rendah
Salah satu cara bahan-bahan kimia masuk dan keluar dari sel-sel tubuh adalah melalui
proses difusi. Difusi adalah peristiwa berpindahnya suatu zat dalam cairan atau gas dari
konsentrasi tinggi menuju konsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua
larutan disebut gradien konsentrasi. Amoeba merupakan organisme uniseluler. Nutrient dan
oksigen dapat berdifusi secara langsung ke dalam sel dari lingkungan sekitarnya, dan bahan-
bahan yang tidak diperlukan dapat keluar secara langsung.
2. Transport Sistem Pada Organisme Tingkat Tinggi
Bahan-bahan yang terdapat dalam tubuh organisme tingkat tinggi harus berpindah-
pindah melalui jarak yang jauh dari lingkungan sekitar di luar tubuhnya ke dalam sitoplasma
dari semua sel-sel itu.. organisme yang lebih kompleks memiliki sistem transport internal
yang membawa zat-zat ke setiap sel di dalam tubuh., menghantarkan oksigen dan nutrien
serta membuang zat-zat sisa metabolisme secepat mungkin sehingga sel dapat melaksanakan
reaksi-reaksinya dengan lebih efisien.
Pada tubuh manusia dikenal dengan sistem transport massa, yaitu zat-zat berpindah
tempat mengikuti peredaran cairan dengan mekanisme berjalan ke seluruh tubuh. Jantung
sebagai alat sirkulasinya dan darahlah yang mengalir dalam sistem tersebut. Semua hewan
berbadan besar juga memiliki sistem transport massa. Perjalanan zat-zat ke setiap sel-sel di
dalam sistem ini merupakan perjalanan jarak dekat dan dilakukan melalui proses difusi,
osmosis dan transport aktif. Berikut cirri-ciri transport massa :
a. Suatu sistem pembuluh yang membawa zat
b. Suatu cara khusus untuk memastikan bahwa subtansi berpindah masuk maupun
keluar dalam jalur yang benar.
c. Sarana bagi zat-zat agar bergerak cepat untuk memenuhi kebutuhan orgnisme
d. Media transportasi yang sesuai

B. PERANAN AIR BAGI ORGANISME HIDUP


Air adalah media semua reaksi yang berlangsung di dalam sel hidup, tanpa air
pergerakan zat tidak bisa terjadi di dalam tubuh. Air adalah salah satu reaktan dalam proses
fotosintesis, dan seluruh makhluk hidup bergantung pada hasil fotosintesis tersebut. Ada
beberapa hal yang membuat air menjadi sangat penting bagi makhluk hidup, diantaranya:
1. Air adalah pelarut yang luar biasa dan sangat baik
Banyak zat yang akan larut dalam air. Zat polar biasanya tidak akan larut dalam pelarut
organic seperti etanol, tetapi akan larut dalam air. Air juga dapat membawa banyak zat non-
polar, sehingga mereka dapat membentuk koloid dengan partikel zat terlarut lebih besar dari
partikel pelarut.
2. Air memiliki salah satu tegangan permukaan yang paling tingggi
Tegangan permukaan adalah salah satu unsur dalam zat cair, seolah-olah permukaan
ditutupi oleh kulit tipis yang elastis. Air memiliki tegangan permukaan yang timggi karena
molekul air membentuk ikatan hydrogen yang cenderung menarik mereka ke bawah dan
menyatu, hal ini sangat penting untuk sistem transportasi dan juga mempengaruhi kehidupan
di permukaan kolam, danau, dan massa air lainnnya.
3. Molekul air bersifat amfoter
Hal ini berarti air bisa bertindak sebagai asam ataupun basa. Kemampuan molekul air
baik untuk menyumbangkan dan menerima protin membuatnya menjadi media yang ideal
untuk reaksi biokimia yang terjadi di sel. Ia berfungsi sebagai penyangga, membantu
mencegah reaksi berkangsung dari mengubah pH di dalam sel.

C. PERANAN DARAH DALAM TUBUH


a. Komponen Darah
Perbandingan volume darah dengan berat badan adalah 1:12 atau sekitar 5 liter. Darah
terdiri dari beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah dan 55%
bagian lagi berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut
plasma darah. Berikut ini adalah komponen-komponen penyusun darah:
 Plasma darah adalah cairan did ala darah yang mengandung ion (natrium, kalium,
magnesium, klorida dan bikarbinat), protein plasma (albumin dan fibrinogen). Fungsi
dari ion dan protein plasma adalah keseimbangan osmotic.
 Eritrosit ( sel darah merah) komponen darah yang fungsi utamanya sebagai
pengangkut HB yang akan membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan. Eritrosit
berbentuk bikonkaf dengan diameter sekitar 7,5μmdan tebal 2 μm tetapi dapat berubah
bentuk sesuai diameter kapiler yang akan dilaluinya.
 Trombosit adalah sel darah tak berinti yang berasal dari sitoplasma megakarisoit.
Kadar normal trombosit dalam tubuh manusia sekitar 150-450 x 103μm. Trombosit
dapat bertahan di dalam tubuh selam 7-10 hari. Peran trombosit adalah sebagai
pembentuk sumbatan selama respon hemostatik normal terhadap luka.
 Leukosit (sel darah putih) adalah sel darah putih atau sel darah yang memiliki
nucleus. Dalam darah manusia normal, jumlah leukosit berkisar 4500-10.000 sel/mm³.
secara umum leukosit berperan dalam pertahanan seluler dan humoral manusia.
Leukosit dapat meninggalkan pembuluh darah dengan proses diapedesis, menerobos
diantara sel-sel endotel dan menembus ke jaringan ikat. Sel darah putih
mempertahankan melawan penyakit dalam dua cara umum. Pertama, membuat
antibody yang merusak patogen atau antitoksin yang menetralkan racun yang dibuat
oleh patogen. Kedua, menelan dan mencerna patogen dalam proses yang dikenal
dengan fagositosis.
Fungsi utama darah adalah sebagai berikut:
1. Mentranspor produk hasil pencernaan makanan
2. Mengangkut molekul makanan
3. Mengangkut produk ekskresi
4. Mengangkut pesan-pesan kimia
5. Membantu mempertahankan suhu tubuh
6. Bertindak sebagai penyangga terhadap perubahan pH

b. Transportasi oksigen dan karbon dioksida


1. Oksigen
Eritrosit digunakan untuk mengangkut oksigen dalam tubuh. Setiap HB dapat
mengambil empat molekul oksigen. Ketika darah memasuki paru-paru, konsentrasi oksigen
dalam sel darah merah relatif rendah. Oksigen bergerak ke sel darah merah dari udara di
paru-paru melalui proses difusi. Karena oksigen diikat oleh HB, konsentrasi oksigen bebas di
sitoplasma sel darah merah tetap rendah. Ini mempertahankan gradien konsentrasi curam dari
udara di paru-paru ke sel darah merah, sehingga semakin banyak oksigen berdifusi dan
dimjuat ke hemoglobin (HB)
2. Karbon dioksida
Reaksi karbon dioksida dengan air sangat penting, ketika dilarutkan dalam air akan
membentuk asam karbonat (H₂CO₃). Enzim karbonat anhidrase mengontrol laju reaksi
antarkeduanya. Sekitar 5% CO₂ dibawa dalam larutan plasma. 10-20% bergabung dengan
molekul HB membentuk carbaminohaemoglobin. Sebagian besar CO₂ diangkut dalam
sitoplasma sel darah merah sebagai ion hidrogenkarbonat. CO₂ masuk ke plasma dan sel
darah merah melalui difusi.
3. Mekanisme pembekuan darah
 Trombosit membentuk sumbatan. Trombosit bereaksi ketika pembuluh darah
rusak atau ada luka.mereka menempel di dinding sel darah yang rusak untuk
membentuk sumbatan guna menutup bagian yang rusak agar menghentikan darah
yang keluar.
 Pembentukan pembekuan darah. Faktor-faktor pembekuan memberikan sinyal
terhadap satu sama lain, untuk melakukan reaksi berantai yang cepat. Reaksi ini
dikenal reaksi kaskade koagulasi. Pada tahap air reaksi ini, faktor koagulasi yang
disebut thrombin mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin. Fibrin menempel
pada trombosit untuk membuat jarring yang memerangkap lebih banyak
trombosit dan sel.gumpalan (bekuan) akan menjadi lebih kuat dan tahan lama.
 Penghentian proses pembekuan darah. Setelah bekuan darah terbentuk,
protein-protein lain akan menghentikan faktor pembekuan agar pembentukan
gumpalan tidak berlanjut melebihi keperluan.
 Tubuh perlahan-lahan membuang sumbatan. Ketika jarinagn kulit yang rusak
sembuh, otomatis sumbatan tidak diperlukan lagi. Helai fibrin hancur, dan darah
mengambil kembali trombosit dan sel-sel dari bekuan darah.

Berikut adalah macam-macam pembuluh darah :


1. Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah kaya akan oksigen dari jantung
ke bagian tubuh lainnya. Hampir semua arteri membawa darah beroksigen. Satu-satunya
pengecualian adalah arteri paru-paru, membawa darah terdeoksigenasi dari jantung ke paru-
paru dan selam kehamilan, arteri umbilikalis membawa darah terdeoksigenasi dari janin ke
plasenta. Arteri meninggalkan cabang jantung ke segala arah, dan diameter lume (ruang pusat
di dalm pembuluh darah) semakin kecil semakin jauh dari jantung. Cabang terkecil dari
sistem arteri, terjauh dari jantung adalah arteriol. Semakin kecil serat di lumen, semakin sulit
untuk darah mengalir melalui pembuluh.
2. Kapiler
Arteriol masuk ke dalam jaringan kapiler. Jaringan kapiler menghubungkan arteriol dan
venula. Tidak ada sel yang jauh dari kapiler sehingga zat dapat berdifusi diantara sel dan
darah dengan cepat. Oksigen dan molekul lain dengan cepat menyebar keluar dari darah
dalam kapiler ke sel-sel tubuh di dekatnya dan karbon dioksida berdifusi masuk. Darah yang
memasuki jaringan kapiler dari arteri adalah oksigen. Pada saat ia pergi, ia membawa lebih
sedikit oksigen dan lebih banyak karbon dioksida.
3. Vena
Vena adalah pembuluh darah yang membawa darah miskin oksigen dari seluruh tubuh
untuk kembali ke jantung. Sebagian besar vena membawa darah terdeoksigenasi. Kecuali,
vena pulmonalis yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru kembali ke jantung untuk
sirkulasidi sekitar tubuh dan. Selam kehamilan, vena umbilical membawa darah beroksigen
dari plasenta ke janin.

D. JANTUNG DAN STRUKTURNYA


1. Struktur Jantung Manusia
Secara umum fungsi jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dan
menampungnya kembali setelah dibersihkan oragan paru-paru. Hal ini berarti bahwa fungsi
jantung manusia adalah sebagai alat atau organ pemompa darah pada manusia. Bertambahnya
usia seseorang akan sangat berpengaruh terhadap fungsionaloitas jantung itu sendiri. Hal ini
karena jantung bekerja secara terus-menerus selama manusia hidup, akan berpengaruh
terhadap kemampuan fungsi jantung secara berangsur akan mengalami penurunan. Berikut
adalah beberapa uraian mengenai struktur jantung :
 Perikardium
Pericardium adalah sejenis membran serosa yang menghasilkan cairan serous untuk
melumasi jantung selama berdenyut dan mencegah gesekan yang menyakitkan antara
jantung dan organ sekitarnya. Bagian ini juga berfungsi untuk menyangga dan
menahan jantung untuk tetap berada dalam posisinya. Dinding jantung terdiri dari tiga
lapisan yaitu epikardium (lapisan terluar), miokardium (lapisan tengah) dan
endokardium (lapisan dalam).
 Serambi atau atrium
Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah kotor dari tubuh yang dibawa oleh
pembuluh darah. Serambi kiri berfungsi untuk menerima darah bersih dari paru-paru.
 Bilik atau ventrikel
Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah kotor dari jantung ke paru-paru. Bilik
kiri berfungsi untuk memompa darah bersih dari jantung ke seluruh tubuh.
 Katup
Katup tricuspid untuk mengatur aliran darah antara serambi kanan dan bilik kanan.
Katup pulmonal untuk mengatur aliran darah dari bilik kanan ke arteri pulmonalis
yang membawa darah ke paru-paru untuk mengambil oksigen. Katup mitral untuk
mengalirkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru mengalir dari serambi kiri ke
bilik kiri. Dan katup aorta untuk membuka jalan bagi darah yang kaya akan oksigen
untuk dilewati dari bilik kiri ke aorta (arteri terbesar di tubuh).
2. Siklus jantung
Peristiwa yang terjadi pada jantung berawal dari permulaan denyut jantung sampai
berakhirnya denyut jantung berikutnya disebut siklus jantung atau cardiac cycle. Siklus
jantung ada dua, yaitu sistol pada saat jaringan otot jantung berkontraksi untuk memompa
darah keluar dari ventrikel. Dan diastol merupakan kondisi otot jantung rileks terjadi pada
saat pengisian darah di jantung.
3. Penyebab jantung berbunyi ketika berdetak
Di dalam jantung terdapat jaringan khusus yang masing-masing disebut benjol serambi
jantung., benjol bilik jantung dan ikatan His. Suara jantung adalah suara yang dikeluarkan
oleh jantung akibat penutupan katup-katup jantung dan adanya aliran darah yang melalui
jantung. Selama siklus jantung secara normal dapat didengar dua bunyi jantung utama dalam
stetoskop. Bunyi disebabkan getaran yang terbentuk dalam dinding ventrikel dan arteri besar
sewaktu katup menutup dan bukan oleh katup itu sendiri.
4. Faktor yang mengontrol detak jantung
Urat saraf yang terdapat di bagian jantung adalah saraf kelana (nervus vagus) dan saraf
simpatik (nervus sympathicus). Suatu rangsangan pada saraf kelana dapat menyebabkan titik
debar mengalami inhibisi dan menjadikan julah detakan jantung melambat. Sedangkan
rangsangan pada saraf simpatik dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat. Selain
faktor urat saraf, faktor zat cair badan mempunyai efek regulasi terhadap kegiatan jantung,
seperti halnya dengan hormone dan kelenjar gondok.

E. PENYAKIT KARDIOVASKULAR
Penyakit kardiovaskular atau dikenal penyakit jantung adalah berbagai kondisi dimana
terjadi penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan
jantung, nyeri dada (angina) dan stroke. Data EHO tahun 2012 menunjukkan 17,5 juta orang
di dunia meninggal dunia akibat penyakit kardiovaskular atau 31% dari 56,5 juta kematian di
seluruh dunia. Kebanyakan penyakit jantung ini berkaitan dengan kondisi yang disebut
atherosclerosis. Atherosclerosis adalah pengerasan atau penebalan yang terjadi pada dinding
arteri sedang dan besar oleh subtansi berupa endapan lemak, kolestrol, trombosit dan produk
sampah lainnya yang terbentuk di dalam lapisan tunika intima hingga tunika media, yang
disebut sebagai plak ateroma. Beberapa faktor yang menyebabakan atherosclerosis:
1. Tingginya kadar kolestrol terutama kolestrol jahat
2. Tekanan darah tinggi 4. Diabetes
3. Merokok 5. Riwayat keluarga dengan atherosclerosis

Berikut berbagai gangguan pada jantung, diantaranya:

1. Aritmia, kondisi detak jantung yang tidak beraturan.


2. Arteri koroner, akibat penumpukan plak yang menyumbat aliran darah di arteri
koroner.
3. Gagal jantung, jantung tidak mampu memompa darah dengan baik.
4. Kardiomiopati dilatasi, bilik jantung melebar akibat adanya pelemahan otot jantung
sehingga tidak bisa memompa darah dengan baik.
5. Kardiomiopati hipertrofik, kelainan genetik yang terjadi saat bilik kiri menebal
sehingga menyulitkan darah untuk dipompa keluar dari jantung.
6. Stenosis pulmonal, terjadi saat katup pulmonal sulit membuka sehingga menyulitkan
jantung untuk memompa darah dari bilik kanan ke arteri pulmonalis.
7.
F. ASUPAN MAKANAN DAN ENERGI UNTUK KESEHATAN
Makanan yang cukup dari jenis yang tepat digunakan untuk membuat jaringan baru dan
member kita energi. Kita membutuhkan makronutrien dan mikronutrien bersama dengan air
dan serat.
1. Makronutrien
Makronutrien membentuk bagian utama dari pola makan. Dari makronutrien kita
mendapatkan asupan karbohidrat, lemak dan protein. karbohidrat menghasilkan energi yang
dipecah dalam pencernaan menjadi glukosa yang digunakan untuk respirasi sel yang akan
melepaskan energi. Beberapa glukosa diubah menjadi glikogen untuk disimpan di hati, otot
dan otak. Lemak juga menyediakan energi. Sedangkan protein digunakan untuk pertumbuhan
dan perbaikan sel-sel yang rusak.
2. Mikronutrien
Mikronutrien dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang lebih kecil dari makronutrien.
Mikronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh berupa garam mineral dan berbagai vitamin
bersama dengan air dan serat. Garam mineral umumnya digunakan dalam jumlah sedikit,
tetapi kekurangannya dalam makanan dapat menyebabkan berbagai kondisi serius. Berikut
fungsi beberapa vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh:
a. Kalsium, untuk pembentukan tulang dan gigi
b. Sodium, dibutuhkan saraf untuk bekerja dengan baik
c. Vitamin C, pembentukan jaringan ikat dalam tubuh. Kekurangan vitamin C yang parah
akan menyebabkan penyakit kudis yang dapat menyebabkan peradangan gusi, memar
dan nyeri sendi.
d. Air dan serat, untuk melancarkan proses pencernaan. Air merupakan komponen penting
dalam reaksi-reaksi kimia yang berlangsung di dalam tubuh.
3. Diet seimbang itu penting
Keseimbangan makanan yang tepat dalam diet sangat penting bagi kesehatan tubuh. Diet
seimbang harus menyediakan energy yang kita butuhkan untuk aktivitas sehari-hari. Jika
lebih banyak energi diambil daripada yang dibutuhkan, kelebihan disimpan sebagai lemak
dan obesitas dapat terjadi. Obesitas terkait dengan peningkatan resiko penyakit jantung
koroner, tekanan darah tinggi, diabetes dan gangguan lain yang dapat mengurangi usia
harapan hidup.

Tabel 3.1 Reference Nutrient Intakes (RNI) for protein

Age RNI (gram/day)


0-3 months 12,5
4-6 months 12,7
7-9 months 13,7
10-12 months 14,9
1-3 years 14,5
4-4 years 19,7
7-10 years 28,3
Men 11-14 years 42,1
Men 15-18 years 55,2
Men 19-49 years 55,5
Men 50+ years 53,3
Women 11-14 years 41,2
Women 15-18 years 45,4
Women 19-49 years 45,0
Women 50+ years 46,5
Pregnant women 51,0
Breastfeeding women 53-56

Tubuh kita membutuhkan sejumlah energi setiap hari untuk menjaga metabolisme tetap
berjalan, sehingga organ-organ tubuh berfungsi dengan benar dan reaksi di sel-sel tubuh
dapat terjadi. Energi ini dikenal sebagai tingkat metabolisme basal (BMR=Basal Metabolic
Rate) dan diukur saat tubuh beristirahat total. Ini dihitung dari perubahan suhu yang terjadi
karena tubuh manusia mengeluarkan panas selama beberapa jam atau beberapa hari.

Tabel 3.2 estimasi kebutuhan rata-rata energi pada manusia dengan usia yang berbeda

Age EAR (kj/day) (males) EAR (kj/day) (females)


0-3 months 2280 2160
4-6 months 2890 2690
7-9 months 3440 3200
10-12 months 3850 3610
1-3 years 5150 4860
4-6 years 7160 6460
7-10 years 8240 7280
11-14 years 9270 7720
15-18 years 11510 8830
19-50 years 10600 8100
51-59 years 10600 8000
60-64 years 9930 7990
65-74 years 9710 7960
75+ years 8770 7610

Berikut adalah cara mengukur berat badan yang sehat berdasarkan indeks massa tubuh :

BMI = Berat Badan (kg)


(Tinggi Badan (m))2
Untuk orang dewasa, defenisi berikut berlaku :
 < 18,5 kg/m2 kurang ideal
 18,5-25 kg/m2 kisaran berat ideal
 > 25-30 kg/m2 kelebihan berat badan
 30-40 kg/m2 dianggap obesitas
 > 40 kg/m2 morbidly obese

Anda mungkin juga menyukai