Syndrome (Sindroma Stevens Johnson/SSJ). Secara umum, terapi SSJ meliputi tiga kompenen, yaitu:
(1) pemberhentian awal konsumsi obat pencetus, (2) terapi suportif, dan (3) terapi sepsifik.
Keberhasilan terapi SSJ, sangat bergantung pada kecepatan penghentian obat pencetus dan terapi
suportif. [1,2,4,8]
Terapi Suportif
Terapi suportif harus diberikan secara komprehensif. Terapi meliputi menjaga suhu ruang pada 30-32
C dan terapi cairan dengan larutan elektrolit (0.7 ml/kg/%BSA) serta larutan albumin 5% (1
ml/kg/%BSA). Target pemberian terapi cairan adalah menjaga output urin sebanyak 50-80ml per jam.
Pasien juga harus diberikan diet khusus berupa diet cairan, sebanyak 1500 kalori dalam 1500 ml pada
24 jam pertama. Kemudian, ditambahkan 500 kalori setiap harinya hingga mencapai 3500-4000 kalori
per hari. Pemberian melalui selang nasograstik digunakan apabila pasien tidak dapat makan. Selain
itu, monitoring infeksi juga harus dilakukan. Jika terdapat tanda-tanda infeksi, antibiotik empiris harus
diberikan secepatnya.[4,8]
Terapi Spesifik
Pemberian terapi spesifik adalah isu utama dalam menangani SSJ. Hingga saat ini, belum ada tolak
ukur yang jelas mengenai efektifitas terapi spesifik. Praktisi medis, secara umum menggunakan
imunomodulator seperti kortikosteroid, IVIg, dan siklosporin A meskipun kegunaannya masih
diperdebatkan.[8,11]