Anda di halaman 1dari 18

Factor terakhir yang perlu dipertimbangkan adalah pertumbuhan pengetahuan dasar global.

Pada akhir PD II, pengetahuan, pendidikan, ilmu sains, dan keterampila industry sangat
terkonsentrasi di Amerika Utara, Eropa Barat, dan Jepang, sementara bagian dunia lain
dapat dikatakan sebagai Negara ke-tiga. Saat ini pemahaman ini sudah tidak lagi sesuai.
Amerika latin, Cina, Inda, Asia Selatan, dan Eropa Timur telah mengembangkan pusat
pendidikan, industry, dan sains yang membuahkan dasar pengetahuan yang jauh lebih
demokratis.

Faktor-faktor umum budaya ini mempengaruhi faktor2 lain yang memimpin terjadinya
internasionalisasi bisnis. Perkembangan teknologi komunikasi dan munculnya budaya global
menjadi dasar pasa global – consumen global yang tertarik untuk mengkonsumsi produk2
yang sejenis yang disetujui secara budaya.
Contohnya Coca Cola, American sneakers (dibuat di Korea namun di desain di Los Angeles),
dan Cable News Network (CNN) yang saat ini dapat dijual di Amerika Latin, Afrika, dan Asia.

Meresponin tuntutan ini, produksi dan operasional global muncul dengan koordinasi online
yang presisi antara fasilitas produksi yang jauh dari kantor pusat. Di Maersk, perusahaan
perkapalan global yang berpusat di Denmark, Manajer perkapalah di Copenhagen dan lokasi
lain dapat memonitor bongkar-muat kapal di Rotterdam secara online, mengecek trim &
ballast, dan melacak paket sampai kapal di lokasi yang spesifik selagi aktivitas berlangsung.
Ini semua memungkinkan melalui hubungan satelit internasional.

Pasar global dan tekanan terhadap produksi dan oeprasional global menuntut kemampuan
baru dalalm koordinasi global. Proses produksi, akunting, pemasaran dan penjualan, sumber
daya manusia, pengembangan siste, (semua fungsi mayor bisnis) dapat dikoordinasi dalam
skala global.

Frito-Lay, contohnya, dapat mengembangan penjualan dan pemasaran dengan system


ototmatis dari Amerika Serikat, yang jika disediakan, teknik ini dapat diaplikasikan di
Spanyol. Mikromarketing, pemasaran kepada unit yang sangat kecil secara geografis dan
social, tidak lagi berarti marketing di lingkungan Amerika Serikat namun juga seluruh dunia!
Marketing berbasis internet berarti marketing terhadap semua individu dan jaringan social
seluruh dunia.
Level baru koordinasi global ini membuka kesempatan baru sepanjang sejarah untuk dapat
menentukan lokasi aktivitas bisins berdasarkan keuntungan-keuntungan yang dapat
dibandingkan. Desain bisnis sebaiknya dibuat berdasarkan keuntungan yang paling besar,
begitu juga dengan marketing, produksi, dan keuangan.

Akhirnya, pasar, produksi, dan administrasi global dapat membuahkan skala ekonomi global
yang kuat dan mampu bertahan. Produksi yang didorong oleh permintaan global dapat
dikonsentrasikan dimana hasilnya dpat dicapai paling maksima, sumber daya/ bahan bakh
dapat di alokasikan untuk produksi yang lebih besar, serta produksi dapat direncanakan
lebih efisien dan presisi. Faktor produksi yang lbeih murah dapat dimanfaarkan secara
maksimal dimanapun lokasinya. Hasilnya adalah keuntungan strategi produksi yang kuat
untuk diatur secara global. Faktor-faktor umum dan spesifik ini mendorong untuk
pengembangan perdagangan dan pemasaran global.
Dampak factor-faktor ini tidak sama terhadap semua industry. Jelas bahwa perusahaan
manufaktur lebih terdampak pada jasa yang cenderung bergerak domestic dan jauh dari
efisien. Namun, bisnis jasa local yang bergerak dalam telekomunikasi, entertainment,
trasnportasi, keuangan, hokum, dan bisnis umum memiliki tantangan tersendiri menghadapi
era internasionalisasi industry. Perusahaan yang dapat memahami dan merespon dengan
teapt akan mendapatkan keuntungan yang besar dala produktiitas dan stabilitas.

TANTANGAN BISNIS
Meskipun terdapat kesempatan yang besar untuk globalisasi bisnis, terdapat hal-hal yang
mengahambat dan dapat menghancurkan perembangan system global.
Pada level budaya, “Particularism”, sikap menilai dan bertindak berdasarkan karakter
individual dalam bentuk apapun (keagamaan, nasionalisme, etnis, kedaerahan, posisi
geoplitikal) menolak menerima suatu budaya global Bersama dan menolak adanya
produk/jasa luar yang masuk ke pasa domestic. Perbedaan antar budaya menyebabkan
adanya perbedaan dalam ekspektasi social, politik, dan tentunya peraturan legal. DI negara
tertentu, misalnya AS, konsumen berekspektasi untuk memiliki produk domestic degan
nama local dan akan kecewa jika ada produk luar yang masuk menggunakan nama local.

Budaya yang berbeda membentuk komposisi politik yang berbeda. Salah satu perbedaan
antar negara adalah perbedaan Hukum yang mengatur pergerakan informasi, privasi
informasi warga negara, asal muasal system perangkat lunak dan keras, radio, dan satelit
telekomunikasi. Bahkan terdapat perbedaan pada jam operasional dan kesepakatan bisnis.
Perbedaan masalah legal bisnis ini perlu dipertimbangakn saat membangun suatu system
global.

Sebagai contoh, negara-negara Eropa memiliki hukum yang berbeda dengan AS mengenai
privasi dan arus data lintas perbatasan. Arus data lintas perbatasan didefinisikan sebagai
perpindahan informasi melintasi batas internasional dalam bentuk apapun. Pada tahun
1998 Uni Eropa mengadopsi Data Protection Directive yang memperluas dan
menstandarisasi proteksi privasi di negara2 Uni Eropa, dan memungkinkan transfer data
personal ke system yang terletak di AS serta negara2 yang memiliki pengawasasan yang
aman. Selama system di AS memenuhi standar privasi data Eropa, data dapat dikirim ke AS
dan diproses oleh system AS. Kesepakatan ini telah digantikan dengan kesepaktan baru yang
dikenal dengan EU-US Privacy Shield (Perlindungan Privasi Uni Eropa – AS) pada Juli 2016.
Kesepakatan baru ini menyediakan tampahan perlindangan privasi untuk warganegara
Erpoa. Sebanyak lebih dari 4000 perusahaan AS terdaftar di regulator privasi warga negara
Eropa, sehingga memungkinkan untuk memproses informasi personal dari warga negara
Eropa di AS. Kesepakatan ini juga melindungi wn Eropa dari aktivitas pengamatan oleh agen
keamanan nasional AS. Perusahaan AS saat ini berbondong-bonding untuk menyesuaikan
pelaksanaan mereka dengan kesepakatan ini.
Perbedaan budaya dan politik sangat mempengaruhi proses bisnis dan aplikasi teknologi
informasi. Tantangan2 berawal dari perbedaan budaya secara umum, banyak hal dari
ketersediaan jaringan seluler sampai keterbatasan konsultan yang terampil.

Hukun nasional dan tradisi telah menyebabkan perbedaan praktek akunting di berbagai
negara, yang akhirnya mempengaruhi Analisa profit dan kerugian. Perusahaan Jerman pada
umumnya tidak menyadari profit suatu perusaah sampai proyeknya telah benar2 selesai dan
sudah dibayar. Di sisi lain, perusahaan Inggris mulai mempublikasikan profit sebelum proyek
selesai dilaksanakan, saat mereka yakin mereka akan dibayar.

Praktek akunting ini sangat berhubungan dengan sistem legal, filosofi bisnis, dan kode pajak
masing2 negara. Perusahaan Inggris, AS, dan Belanda menganut pahal Anglo_saxon yang
memisahkan pernghitungan pajak dari pelaporan kepada pemegang saham untuk dapat
memfokuskan kepada laporan perkembangan keuntungan yang besar. Berbeda dengan
negara Eropa lain yang tidak bertumpu pada memukau investor dengan keuntungan yang
besar namun lebih kepada ketaatan terhadap hukum dam minimalisasi celah2 kejahatan
pajak. Perbedaan praktek akunting ini menjadi kesulitan utnuk perusahaan internasional
besar yang memiliki unit di beberapa negara saat mengevaluasi performa kerja.

Bahasa masih menjadi batasan yang signifikan. Meskipun Bahasa inggris telah menjadi
semacam Bahasa standar dalam bisnis, ini lebih cocok berlaku dalam perusahaan level
tinggi, bukan menengah dan bawah. Terkadang pada awalnya perangkat lunak perlu dibuat
dalam bahas local agar informasi lebih mudah diiplementasikan.

Fluktuasi nilai tukar mata uang dapat menjadi tantangan besar dalam menyusun model dan
proyeksi bisnis. Sebuah produk yang tampaknya mendatangakn profit di Mexiko atau Jepang
mungkin malah menimbulkan kerugian karena perubahan nilai tukar valuta asing.

Faktor2 penghambat inilah yang perlu dipertimbangakn saat Anda merencang dan
menyusun sistem internasional dalam bisnis Anda. Contohnya, perusahaan yang mencoba
mengimplementasikan Sistem Produksi Ramping (Lean Production) dan mencoba
memeperluas batas nasionalnya, umumnya meremehkan tantangan waktu,
pengeluaran,dan logistic dalam menghasilkan prodik dan arus informasi lintas negara.
STATE OF THE ART
Seseorang dapat beranggapan bahwa dengan kesempatan untuk meraih keuntungan
dalam kompetisi yang telah dipaparkan sebelumnya, pasti kebanyakan perusahaan
internasional telah berhasil mengembangkan berbagai sistem internasional yang mapan.
Anggapan ini tidak tepat. Kebanyakan perusahaan mewarisi sistem internasionalnya dari
masa lalu nya, umunya bedasarkan konsep proses informasi yang berkembang pada tahun
1960, yaitu pengiriman seangkatan laporan dari divisi asing independent kepada kantor
pusat, entri data secara manual antar departemen, dengan komunikasi dan control online
yang sangat minimal. Perusahaan pada situasi ini semakin menemukan tantangan2
kompetitif dari perusaah lain yang telah benar2 menyusun sistem internasional. Meski
demikian, masih ada perusahaan yang membangun platform tekonolo untuk sistem
internasional namun gagal karena kurangnya strategi global.
Seperti yang telah dijelaskan, terdapat banyak kesulitan dalam membangun arsitektur
internasional yang cocok. Tantangan2nya meliputi perencanaan sistem yang sesuai dengan
strategi global perusahaan, penyusunan struktur organisasi dan unit bisnis, menyelesaikan
masalah implementasi, dan memilih platform teknis yang tepat. Dibawah ini dipaparkan
tantangan2 dengan lebih detail.

15.2 Apa saja alternative strategi dalam mengembangkan bisnis global?


Terdapat 3 tantangan yang ditemui perusaahaan yang mencari posisi global: memilih
strategi, mengorganisir bisnis, dan mengorganisisr area sistem manajemen. Dua hal pertama
sangat berhubungan sehingga akan dibahas sekaligus.

Strategi Global dan Organisasi Bisnis

Empat strategi global utama membentuk dasar bagi struktur organisasi perusahaan global.
Ini adalah eksportir dalam negeri, multinasional, pemilik waralaba, dan transnasional.
Masing-masing strategi ini dijalankan dengan struktur organisasi bisnis tertentu (lihat Tabel
15.3). Secara sederhana, kami menjelaskan tiga jenis struktur organisasi atau tata kelola:
terpusat (di negara asal), desentralisasi (ke unit asing lokal), dan terkoordinasi (semua unit
berpartisipasi sebagai sederajat). Jenis pola pemerintahan lainnya dapat diamati di
perusahaan tertentu (misalnya, dominasi otoriter oleh satu unit, konfederasi yang sederajat,
struktur federal yang menyeimbangkan kekuasaan di antara unit-unit strategis, dan
sebagainya).
Strategi eksportir dalam negeri dicirikan oleh sentralisasi yang besar dari kegiatan
perusahaan di negara asal. Hampir semua perusahaan internasional memulai dengan cara
ini, dan beberapa beralih ke bentuk lain. Produksi, keuangan / akuntansi, penjualan /
pemasaran, sumber daya manusia, dan manajemen strategis disiapkan untuk
mengoptimalkan sumber daya di negara asal. Penjualan internasional kadang-kadang
tersebar menggunakan perjanjian keagenan atau anak perusahaan, tetapi bahkan di sini,
pemasaran luar negeri bergantung pada basis domestik untuk tema dan strategi pemasaran.
Caterpillar Corporation dan pabrikan peralatan modal berat lainnya termasuk dalam
kategori perusahaan ini.
Strategi multinasional memusatkan manajemen dan kendali keuangan di luar kantor pusat
dan mendesentralisasi operasi produksi, penjualan, dan pemasaran ke unit-unit di negara
lain. Produk dan layanan yang dijual di berbagai negara disesuaikan dengan kondisi pasar
lokal. Organisasi ini menjadi konfederasi fasilitas produksi dan pemasaran yang berjauhan di
berbagai negara. Banyak perusahaan jasa keuangan, bersama dengan sejumlah pabrikan,
seperti General Motors, Chrysler, dan Intel, cocok dengan pola ini.

Franchiser adalah perpaduan yang menarik antara model yang lama dan yang baru. Di satu
sisi, produk dibuat, dirancang, dibiayai, dan awalnya diproduksi di negara asal tetapi untuk
alasan khusus produk harus sangat bergantung pada personel asing untuk produksi,
pemasaran, dan sumber daya manusia lebih lanjut. Pemilik waralaba makanan seperti
McDonald's, Mrs. Fields Cookies, dan KFC cocok dengan pola ini. McDonald's menciptakan
bentuk baru rantai makanan cepat saji di Amerika Serikat dan terus bergantung pada
Amerika Serikat untuk mendapatkan inspirasi produk baru, manajemen strategis, dan
pembiayaan. Namun demikian, karena produk tersebut harus diproduksi secara lokal —
mudah rusak — diperlukan koordinasi yang ekstensif dan penyebaran produksi, pemasaran
lokal, dan perekrutan personel lokal.
Umumnya, pewaralaba asing adalah klon dari unit negara induk, tetapi produksi global yang
terkoordinasi penuh yang dapat mengoptimalkan faktor produksi tidak dimungkinkan.
Misalnya, kentang dan daging sapi umumnya tidak dapat dibeli di tempat yang paling murah
di pasar dunia tetapi harus diproduksi di dekat daerah konsumsi.
Perusahaan transnasional adalah perusahaan tanpa kewarganegaraan yang benar-benar
dikelola secara global yang mungkin mewakili sebagian besar bisnis internasional di masa
depan. Perusahaan transnasional tidak memiliki satu kantor pusat nasional tetapi memiliki
banyak kantor pusat regional dan mungkin satu kantor pusat dunia. Dalam strategi
transnasional, hampir semua aktivitas penambah nilai dikelola dari perspektif global tanpa
mengacu pada batas negara, mengoptimalkan sumber penawaran dan permintaan di mana
pun munculnya, dan memanfaatkan keunggulan kompetitif lokal. Perusahaan transnasional
mengambil dunia, bukan negara asalnya, sebagai kerangka acuan manajemen mereka. Tata
kelola perusahaan-perusahaan ini telah disamakan dengan struktur federal di mana
terdapat inti manajemen pusat yang kuat dari pengambilan keputusan tetapi penyebaran
kekuasaan dan kekuatan finansial yang cukup besar ke seluruh divisi global. Hanya sedikit
perusahaan yang telah mencapai status transnasional.
Teknologi informasi dan peningkatan telekomunikasi global memberi perusahaan
internasional lebih banyak fleksibilitas untuk membentuk strategi global mereka.
Proteksionisme dan kebutuhan untuk melayani pasar lokal dengan lebih baik mendorong
perusahaan untuk memisahkan fasilitas produksi dan setidaknya menjadi multinasional.
Pada saat yang sama, dorongan untuk mencapai skala ekonomi dan memanfaatkan
keunggulan lokal jangka pendek menggerakkan transnasional menuju perspektif
manajemen global dan konsentrasi kekuasaan dan otoritas. Oleh karena itu, terdapat
kekuatan desentralisasi dan penyebaran serta kekuatan sentralisasi dan koordinasi global.
Sistem Global yang Sesuai dengan Strategi
Teknologi informasi dan peningkatan telekomunikasi global memberi perusahaan
internasional lebih banyak fleksibilitas untuk membentuk strategi global mereka.
Konfigurasi, manajemen, dan pengembangan sistem cenderung mengikuti strategi global
yang dipilih. Gambar 15.3 menggambarkan pengaturan yang tipikal.

Yang kami maksud dengan sistem adalah berbagai aktivitas yang terlibat dalam
pembangunan dan pengoperasian sistem informasi: penyusunan konsep dan penyelarasan
dengan rencana bisnis strategis, pengembangan sistem, serta pengoperasian dan
pemeliharaan yang sedang berlangsung. Demi kesederhanaan, kami mempertimbangkan
empat jenis konfigurasi sistem. Sistem terpusat adalah sistem di mana pengembangan dan
pengoperasian sistem terjadi sepenuhnya di pangkalan domestik. Sistem duplikat adalah
sistem di mana pengembangan terjadi di pangkalan tetapi operasi diserahkan ke unit
otonom di lokasi asing. Sistem terdesentralisasi adalah sistem di mana setiap unit asing
merancang solusi dan sistem uniknya sendiri. Sistem jaringan adalah sistem di mana
pengembangan dan operasi sistem terjadi secara terintegrasi dan terkoordinasi di semua
unit.
Seperti dapat dilihat pada Gambar 15.3, eksportir domestik cenderung memiliki sistem yang
sangat terpusat di mana satu staf pengembangan sistem domestik mengembangkan aplikasi
di seluruh dunia. Perusahaan multinasional menawarkan kontras langsung dan mencolok: Di
sini, unit asing merancang solusi sistem mereka sendiri berdasarkan kebutuhan lokal dengan
sedikit aplikasi yang sama dengan kantor pusat (pengecualian adalah pelaporan keuangan
dan beberapa aplikasi telekomunikasi). Pemberi waralaba memiliki struktur sistem yang
paling sederhana: Seperti produk yang mereka jual, pemberi waralaba mengembangkan
satu sistem yang biasanya di pangkalan dan kemudian menirunya di seluruh dunia. Setiap
unit, di mana pun lokasinya, memiliki aplikasi yang identik. Terakhir, bentuk pengembangan
sistem yang paling ambisius ditemukan di perusahaan transnasional: Sistem jaringan adalah
sistem di mana terdapat lingkungan global yang solid dan tunggal untuk mengembangkan
dan mengoperasikan sistem. Ini biasanya mengandaikan tulang punggung telekomunikasi
yang kuat, budaya pengembangan aplikasi bersama, dan budaya manajemen bersama yang
melintasi batasan budaya. Struktur sistem jaringan adalah yang paling terlihat dalam
layanan keuangan di mana homogenitas produk — uang dan instrumen uang — tampaknya
mengatasi hambatan budaya.

Re-organisasi Bisnis
Bagaimana seharusnya sebuah perusahaan mengatur operasional bisnis dalam skala
internasional? Untuk mengembangkan perusahaan global dan struktur pendukung sistem
informasi, perusahaan perlu mengikuti prinsip-prinsip berikut:
1. Atur aktivitas yang menambah nilai sesuai dengan keunggulan komparatif. Misalnya,
fungsi pemasaran / penjualan harus ditempatkan di tempat yang paling baik untuk
dilakukan dengan biaya paling rendah dan dampak maksimum; Begitu pula dengan
produksi, keuangan, sumber daya manusia, dan sistem informasi.
2. Mengembangkan dan mengoperasikan unit sistem di setiap tingkat aktivitas
perusahaan — regional, nasional, dan internasional. Untuk melayani kebutuhan lokal,
harus ada unit sistem negara tuan rumah dengan besaran tertentu. Unit sistem
regional harus menangani telekomunikasi dan pengembangan sistem melintasi batas-
batas nasional yang terjadi dalam wilayah geografis utama (Eropa, Asia, Amerika).
Unit sistem transisi harus dibentuk untuk menciptakan hubungan di seluruh wilayah
regional utama dan mengkoordinasikan pengembangan dan pengoperasian
telekomunikasi internasional dan pengembangan sistem (Roche, 1992).
3. Mendirikan kantor pusat dunia satu kantor yang bertanggung jawab untuk
pengembangan sistem internasional — posisi chief information officer (CIO) global.
Banyak perusahaan sukses telah merancang struktur sistem organisasi sepanjang prinsip
ini. Keberhasilan perusahaan-perusahaan ini tidak hanya bergantung pada organisasi
kegiatan yang tepat tetapi juga pada bahan utama — tim manajemen yang dapat
memahami risiko dan manfaat sistem internasional dan yang dapat merancang strategi
untuk mengatasi risiko tersebut. Kami beralih ke topik manajemen ini selanjutnya.

15-3. APA SAJA TANTANGAN YANG DIHADAPI SISTEM INFORMASI GLOBAL DAN APA
SOLUSINYA?
Tabel 15.4 mencantumkan masalah manajemen utama yang ditimbulkan oleh
pengembangan sistem internasional. Menarik untuk dicatat bahwa masalah-masalah ini
juga merupakan kesulitan utama yang dialami para manajer dalam mengembangkan sistem
domestik biasa. Tapi ini sangat rumit dalam lingkungan internasional.

Sebuah scenario tipikal: Disorganisasi Dalam Skala Global


Mari kita lihat skenario umum. Perusahaan barang konsumen multinasional tradisional yang
berbasis di Amerika Serikat dan beroperasi di Eropa ingin berekspansi ke pasar Asia dan
mengetahui bahwa ia harus mengembangkan strategi transnasional dan struktur sistem
informasi yang mendukung. Seperti kebanyakan perusahaan multinasional, ia telah
menyebarkan produksi dan pemasaran ke pusat regional dan nasional sambil
mempertahankan kantor pusat dunia dan manajemen strategis di Amerika Serikat. Secara
historis, ini memungkinkan setiap anak perusahaan divisi asing untuk mengembangkan
sistemnya sendiri. Satu-satunya sistem yang terkoordinasi secara terpusat adalah kontrol
dan pelaporan keuangan. Kelompok sistem pusat di Amerika Serikat hanya berfokus pada
fungsi dan produksi domestik.
Hasilnya adalah campuran dari perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi.
Sistem email antara Eropa dan Amerika Serikat tidak kompatibel. Setiap fasilitas produksi
menggunakan sistem perencanaan sumber daya manufaktur yang berbeda (atau versi
berbeda dari sistem ERP yang sama) dan sistem pemasaran, penjualan, dan sumber daya
manusia yang berbeda. Platform perangkat keras dan basis data sangat berbeda.
Komunikasi antar situs yang berbeda buruk, mengingat tingginya biaya komunikasi antar
negara Eropa.
Apa yang Anda rekomendasikan kepada para pemimpin manajemen senior perusahaan ini,
yang sekarang ingin mengejar strategi transnasional dan mengembangkan arsitektur sistem
informasi untuk mendukung lingkungan sistem global yang sangat terkoordinasi?
Pertimbangkan masalah yang Anda hadapi dengan memeriksa kembali Tabel 15.4. Divisi
asing akan menolak upaya untuk menyetujui persyaratan pengguna umum; mereka tidak
pernah memikirkan banyak hal selain kebutuhan unit mereka sendiri. Grup sistem di situs
lokal Amerika, yang baru-baru ini telah diperbesar dan diberitahu untuk fokus pada
kebutuhan lokal, tidak akan dengan mudah menerima panduan dari siapa pun yang
merekomendasikan strategi transnasional. Akan sulit untuk meyakinkan manajer lokal
dimanapun di dunia bahwa mereka harus mengubah prosedur bisnis mereka agar selaras
dengan unit lain di dunia, terutama jika hal ini dapat mengganggu kinerja lokal mereka.
Lagipula, manajer lokal dihargai di perusahaan ini karena memenuhi tujuan lokal dari divisi
atau pabrik mereka. Terakhir, akan sulit untuk mengoordinasikan pengembangan proyek di
seluruh dunia jika tidak ada jaringan telekomunikasi yang kuat dan, oleh karena itu, sulit
untuk mendorong pengguna lokal untuk mengambil kepemilikan dalam sistem yang
dikembangkan.

SISTEM STRATEGI GLOBAL


Gambar 15.4 menunjukkan dimensi utama solusi. Pertama, pertimbangkan bahwa tidak
semua sistem harus dikoordinasikan dalam basis transnasional; hanya beberapa sistem inti
yang benar-benar layak dibagikan dari sudut pandang biaya dan kelayakan. Sistem inti
mendukung fungsi yang sangat penting bagi organisasi. Sistem lain harus dikoordinasikan
sebagian karena mereka memiliki elemen kunci yang sama, tetapi sistem tersebut tidak
harus sama totalnya di seluruh batas negara. Untuk sistem seperti itu, banyak variasi lokal
yang mungkin dan diinginkan. Kelompok terakhir dari sistem adalah periferal, benar-benar
provinsi, dan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan lokal saja.
Menentukan inti proses bisnis.
Bagaimana Anda mengidentifikasi sistem inti? Langkah pertama adalah menentukan daftar
singkat proses bisnis inti yang penting. Proses bisnis didefinisikan dan dijelaskan dalam Bab
2, yang harus Anda ulas. Secara singkat, proses bisnis adalah sekumpulan tugas yang terkait
secara logis untuk menghasilkan hasil bisnis yang spesifik, seperti mengirimkan pesanan
yang benar ke pelanggan atau mengirimkan produk inovatif ke pasar. Setiap proses bisnis
biasanya melibatkan banyak area fungsional, mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan
pekerjaan, informasi, dan pengetahuan.

Cara untuk mengidentifikasi proses bisnis inti ini adalah dengan melakukan analisis proses
bisnis. Bagaimana pesanan pelanggan diambil, apa yang terjadi pada mereka setelah
diambil, siapa yang memenuhi pesanan, dan bagaimana mereka dikirim ke pelanggan?
Bagaimana dengan pemasok? Apakah mereka memiliki akses ke sistem perencanaan
sumber daya manufaktur sehingga pasokannya otomatis? Anda harus dapat
mengidentifikasi dan menetapkan prioritas dalam daftar singkat 10 proses bisnis yang
sangat penting bagi perusahaan.
Selanjutnya, dapatkah Anda mengidentifikasi pusat keunggulan untuk proses ini? Apakah
pemenuhan pesanan pelanggan lebih unggul di Amerika Serikat, pengendalian proses
manufaktur lebih unggul di Jerman, dan sumber daya manusia lebih unggul di Asia? Anda
harus dapat mengidentifikasi beberapa area perusahaan, untuk beberapa lini bisnis, di mana
sebuah divisi atau unit menonjol dalam kinerja satu atau beberapa fungsi bisnis.
Ketika Anda memahami proses bisnis suatu perusahaan, Anda dapat mengatur
peringkatnya. Anda kemudian dapat memutuskan proses mana yang harus menjadi aplikasi
inti, dikoordinasikan secara terpusat, dirancang, dan diterapkan di seluruh dunia dan mana
yang harus bersifat regional dan lokal. Pada saat yang sama, dengan mengidentifikasi proses
bisnis yang kritis, yang benar-benar penting, Anda telah menentukan visi masa depan yang
harus Anda garap.

Mengidentifikasi Inti Sistem untuk Berkoordinasi Secara Terpusat


Dengan mengidentifikasi proses bisnis inti yang kritis, Anda mulai melihat peluang untuk
sistem transnasional. Langkah strategis kedua adalah menaklukkan sistem inti dan
mendefinisikan sistem ini sebagai sistem yang benar-benar transnasional. Biaya finansial
dan politik untuk mendefinisikan dan menerapkan sistem transnasional sangatlah tinggi.
Oleh karena itu, pertahankan daftar seminimal mungkin, biarkan pengalaman menjadi
panduan dan kesalahan di sisi minimalis. Dengan membagi sekelompok kecil sistem sebagai
sangat kritis, Anda membagi oposisi terhadap strategi transnasional. Pada saat yang sama,
Anda dapat menenangkan mereka yang menentang koordinasi pusat di seluruh dunia yang
disiratkan oleh sistem transnasional dengan mengizinkan pengembangan sistem periferal
untuk maju tanpa henti dengan pengecualian beberapa persyaratan platform teknis.

Memilih Suatu Pendekatan: Inkremental (Semakin meningkat), Grand Design, Evolusioner


Langkah ketiga adalah memilih pendekatan. Hindari pendekatan sedikit demi sedikit. Ini
pasti akan gagal karena kurangnya visibilitas, pertentangan dari semua yang akan dirugikan
dari pembangunan transnasional, dan kurangnya kekuatan untuk meyakinkan manajemen
senior bahwa sistem transnasional itu sepadan. Demikian juga, hindari pendekatan grand
design yang mencoba melakukan semuanya sekaligus. Ini juga cenderung gagal karena
ketidakmampuan untuk memfokuskan sumber daya. Tidak ada yang dilakukan dengan
benar, dan perlawanan terhadap perubahan organisasi tidak perlu diperkuat karena upaya
tersebut membutuhkan sumber daya yang luar biasa. Pendekatan alternatif adalah
mengembangkan aplikasi transnasional secara bertahap dari aplikasi yang ada dengan visi
yang tepat dan jelas tentang kapabilitas transnasional yang harus dimiliki organisasi dalam
lima tahun. Ini kadang-kadang disebut sebagai "strategi salami", atau sepotong demi
sepotong.

Memperjelas Keuntungan
Apa untungnya bagi perusahaan? Salah satu situasi terburuk yang harus dihindari adalah
membangun sistem global demi membangun sistem global. Sejak awal, sangat penting bagi
manajemen senior di kantor pusat dan manajer divisi asing untuk memahami dengan jelas
manfaat yang akan diperoleh perusahaan serta unit individu. Meskipun setiap sistem
menawarkan manfaat unik pada anggaran tertentu, kontribusi keseluruhan sistem global
terletak pada empat bidang.
Sistem global — sistem yang benar-benar terintegrasi, terdistribusi, dan transnasional —
berkontribusi pada manajemen dan koordinasi yang unggul. Label harga sederhana tidak
dapat diberikan pada nilai kontribusi ini, dan manfaatnya tidak akan muncul dalam model
penganggaran modal. Ini adalah kemampuan untuk mengalihkan pemasok pada saat
pemberitahuan dari satu wilayah ke wilayah lain dalam krisis, kemampuan untuk
memindahkan produksi sebagai tanggapan terhadap bencana alam, dan kemampuan untuk
menggunakan kelebihan kapasitas di satu wilayah untuk memenuhi permintaan yang
mengamuk di wilayah lain.
Kontribusi besar kedua adalah peningkatan besar dalam produksi, operasi, serta pasokan
dan distribusi. Bayangkan sebuah rantai nilai global dengan pemasok global dan jaringan
distribusi global. Untuk pertama kalinya, manajer senior dapat menempatkan aktivitas yang
menambah nilai di kawasan tempat mereka paling ekonomis melakukan aktivitas tersebut.
Ketiga, sistem global berarti pelanggan global dan pemasaran global. Biaya tetap di seluruh
dunia dapat diamortisasi berdasarkan basis pelanggan yang jauh lebih besar. Ini akan
melepaskan skala ekonomi baru di fasilitas produksi.
Terakhir, sistem global berarti kemampuan untuk mengoptimalkan penggunaan dana
perusahaan melalui basis modal yang jauh lebih besar. Ini berarti, misalnya, modal di
wilayah surplus dapat dipindahkan secara efisien untuk memperluas produksi di wilayah
yang kekurangan modal; kas dapat dikelola dengan lebih efektif di dalam perusahaan dan
digunakan dengan lebih efektif.
Strategi-strategi ini sendiri tidak akan menciptakan sistem global. Anda harus menerapkan
strategi Anda.

SOLUSI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI


Kami sekarang dapat mempertimbangkan kembali bagaimana menangani masalah paling
menjengkelkan yang dihadapi manajer yang mengembangkan arsitektur sistem informasi
global yang dijelaskan dalam Tabel 15.4.

Sepakat dalam Persyaratan Umum


Menetapkan daftar singkat proses bisnis inti dan sistem pendukung inti akan memulai
proses perbandingan rasional di banyak divisi perusahaan, mengembangkan bahasa umum
untuk membahas bisnis, dan secara alami mengarah pada pemahaman tentang elemen
umum (serta kualitas unik yang harus tetap lokal).

Memperkenalkan Perubahan dalam Proses Bisnis


Keberhasilan Anda sebagai agen perubahan akan bergantung pada legitimasi, otoritas, dan
kemampuan Anda untuk melibatkan pengguna dalam proses desain perubahan. Legitimasi
didefinisikan sebagai sejauh mana otoritas Anda diterima atas dasar kompetensi, visi, atau
kualitas lainnya. Pemilihan strategi perubahan yang layak, yang telah kami definisikan
sebagai evolusioner tetapi dengan visi, akan membantu Anda dalam meyakinkan orang lain
bahwa perubahan itu layak dan diinginkan. Melibatkan orang dalam perubahan,
meyakinkan mereka bahwa perubahan adalah untuk kepentingan terbaik perusahaan dan
unit lokal mereka, adalah taktik kunci.

Koordinasi Pengembangan Aplikasi


Pilihan strategi perubahan sangat penting untuk masalah ini. Di tingkat global, ada terlalu
banyak kerumitan untuk mencoba strategi perubahan desain besar. Jauh lebih mudah untuk
mengoordinasikan perubahan dengan membuat langkah-langkah kecil secara bertahap
menuju visi yang lebih besar. Bayangkan sebuah rencana aksi lima tahun daripada sebuah
rencana aksi dua tahun, dan kurangi set sistem transnasional seminimal mungkin untuk
mengurangi biaya koordinasi.

Koordinasi Rilis Perangkat Lunak


Perusahaan dapat menerapkan prosedur untuk memastikan bahwa semua unit operasi
mengonversi ke pembaruan perangkat lunak baru secara bersamaan sehingga perangkat
lunak semua orang kompatibel.

Mendorong Pengguna Lokal untuk Mendukung Sistem Global


Kunci dari masalah ini adalah melibatkan pengguna dalam pembuatan desain tanpa
menyerahkan kendali atas pengembangan proyek untuk kepentingan paroki. Taktik
keseluruhan untuk menghadapi unit lokal yang resisten di perusahaan transnasional adalah
kooptasi. Kooptasi didefinisikan sebagai membawa oposisi ke dalam proses merancang dan
menerapkan solusi tanpa melepaskan kendali atas arah dan sifat perubahan. Sebisa
mungkin, tenaga mentah harus dihindari. Minimal, bagaimanapun, unit-unit lokal harus
menyetujui daftar pendek sistem transnasional, dan kekuatan mentah mungkin diperlukan
untuk memperkuat gagasan bahwa semacam sistem transnasional benar-benar diperlukan.
Bagaimana seharusnya kooptasi dilanjutkan? Beberapa alternatif dimungkinkan. Salah satu
alternatifnya adalah memberikan kesempatan kepada setiap unit negara untuk
mengembangkan satu aplikasi transnasional terlebih dahulu di wilayah asalnya dan
kemudian di seluruh dunia. Dengan cara ini, setiap kelompok sistem negara besar diberikan
bagian dari tindakan dalam mengembangkan sistem transnasional, dan unit lokal merasakan
rasa kepemilikan dalam upaya transnasional. Sisi negatifnya, ini mengasumsikan
kemampuan untuk mengembangkan sistem berkualitas tinggi didistribusikan secara luas
dan bahwa tim Jerman, misalnya, dapat berhasil menerapkan sistem di Prancis dan Italia. Ini
tidak selalu terjadi.
Taktik kedua adalah mengembangkan pusat keunggulan transnasional baru, atau pusat
keunggulan tunggal. Mungkin ada beberapa pusat di seluruh dunia yang berfokus pada
proses bisnis tertentu. Pusat-pusat ini menarik banyak dari unit nasional lokal, didasarkan
pada tim multinasional, dan harus melapor ke manajemen seluruh dunia. Pusat keunggulan
melakukan identifikasi awal dan spesifikasi proses bisnis, menentukan kebutuhan informasi,
melakukan analisis bisnis dan sistem, dan menyelesaikan semua desain dan pengujian.
Implementasinya, bagaimanapun, dan uji coba diluncurkan ke bagian lain dunia. Merekrut
berbagai kelompok lokal ke pusat-pusat keunggulan transnasional membantu mengirimkan
pesan bahwa semua kelompok penting terlibat dalam rancangan dan akan memiliki
pengaruh.
Bahkan dengan struktur organisasi yang tepat dan pilihan manajemen yang tepat, masih
mungkin tersandung masalah teknologi. Pilihan platform teknologi, jaringan, perangkat
keras, dan perangkat lunak merupakan elemen terakhir dalam membangun arsitektur
sistem informasi transnasional.

15.4 Apa saja masalah dan alternative teknis yang perlu dipertimbangkan saat
mengembangkan sistem informasi internasional?
Setelah perusahaan menetapkan model bisnis global dan strategi sistem, mereka harus
memilih perangkat keras, perangkat lunak, dan standar jaringan bersama dengan aplikasi
sistem utama untuk mendukung proses bisnis global. Perangkat keras, perangkat lunak, dan
jaringan merupakan tantangan teknis khusus dalam lingkungan internasional.
Salah satu tantangan utama adalah menemukan cara untuk menstandarisasi platform
komputasi global ketika terdapat begitu banyak variasi dari unit operasi ke unit operasi dan
dari negara ke negara. Tantangan utama lainnya adalah menemukan aplikasi peranti lunak
khusus yang ramah pengguna dan benar-benar meningkatkan produktivitas tim kerja
internasional. Penerimaan universal Internet di seluruh dunia telah sangat mengurangi
masalah jaringan. Tetapi keberadaan Internet belaka tidak menjamin bahwa informasi akan
mengalir dengan lancar ke seluruh organisasi global karena tidak semua unit bisnis
menggunakan aplikasi yang sama, dan kualitas layanan Internet dapat sangat bervariasi
(seperti halnya dengan layanan telepon ). Misalnya, unit bisnis Jerman dapat menggunakan
alat kolaborasi open source untuk berbagi dokumen dan berkomunikasi, yang tidak
kompatibel dengan tim kantor pusat Amerika, yang menggunakan solusi Microsoft.
Mengatasi tantangan ini membutuhkan integrasi sistem dan konektivitas secara global.

Platform Komputasi dan Integrasi Sistem


Pengembangan arsitektur sistem informasi transnasional berdasarkan konsep sistem inti
menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana sistem inti baru akan cocok dengan rangkaian
aplikasi yang ada yang dikembangkan di seluruh dunia oleh divisi yang berbeda dan orang
yang berbeda dan untuk jenis komputasi yang berbeda. perangkat keras. Tujuannya adalah
untuk mengembangkan sistem global, terdistribusi, dan terintegrasi untuk mendukung
proses bisnis digital yang mencakup batas negara. Singkatnya, ini adalah masalah yang sama
yang dihadapi oleh upaya pengembangan sistem domestik yang besar. Namun, masalah
tersebut diperburuk dalam lingkungan internasional. Bayangkan saja tantangan dalam
mengintegrasikan sistem berbasis Windows, Linux, Unix, atau sistem operasi berpemilik
yang berjalan pada IBM, Ora-cle Sun, HP, dan perangkat keras lain di banyak unit operasi
berbeda di banyak negara berbeda!
Selain itu, meminta semua situs menggunakan perangkat keras dan sistem operasi yang
sama tidak menjamin integrasi. Beberapa otoritas pusat di perusahaan harus menetapkan
standar data serta standar teknis lainnya yang harus dipatuhi oleh situs. Misalnya, istilah
akuntansi teknis seperti awal dan akhir tahun fiskal harus distandarisasi (tinjau pembahasan
sebelumnya tentang tantangan budaya untuk membangun bisnis global) serta antarmuka
yang dapat diterima antara sistem, kecepatan komunikasi dan arsitektur. , dan perangkat
lunak jaringan.

Konektivitas
Sistem global yang benar-benar terintegrasi harus memiliki konektivitas — kemampuan
untuk menghubungkan bersama sistem dan orang-orang dari perusahaan global ke dalam
satu jaringan terintegrasi seperti sistem telepon tetapi mampu mengirimkan suara, data,
dan gambar. Internet telah memberikan landasan yang sangat kuat untuk menyediakan
konektivitas di antara unit-unit perusahaan global yang tersebar. Namun, masih banyak
masalah. Internet publik tidak menjamin tingkat layanan apa pun (bahkan di Amerika
Serikat). Beberapa perusahaan global mempercayai keamanan Internet dan umumnya
menggunakan jaringan pribadi untuk mengkomunikasikan data sensitif dan jaringan pribadi
virtual Internet (VPN) untuk komunikasi yang membutuhkan lebih sedikit keamanan. Tidak
semua negara mendukung bahkan layanan Internet dasar yang memerlukan sirkuit yang
dapat diandalkan, koordinasi di antara operator yang berbeda dan otoritas komunikasi
telekomunikasi regional, dan memperoleh perjanjian standar untuk tingkat layanan
telekomunikasi yang disediakan. Tabel 15.5 mencantumkan tantangan utama yang
ditimbulkan oleh jaringan internasional.

Meskipun jaringan pribadi memiliki tingkat layanan yang terjamin dan keamanan yang lebih
baik daripada Internet, Internet adalah fondasi utama untuk jaringan perusahaan global
ketika tingkat keamanan dan layanan yang lebih rendah dapat diterima.
Perusahaan dapat membuat intranet global untuk komunikasi internal atau ekstranet untuk
bertukar informasi lebih cepat dengan mitra bisnis dalam rantai pasokan mereka. Mereka
dapat menggunakan Internet publik untuk membuat jaringan global menggunakan VPN dari
penyedia layanan Internet, yang menyediakan banyak fitur jaringan pribadi menggunakan
Internet publik (lihat Bab 7). Namun, VPN mungkin tidak memberikan tingkat respons cepat
dan terprediksi yang sama seperti jaringan pribadi, terutama pada saat-saat ketika lalu lintas
Internet sangat padat, dan mereka mungkin tidak dapat mendukung pengguna jarak jauh
dalam jumlah besar.
Mahalnya harga PC dan pendapatan rendah membatasi akses ke layanan Internet di banyak
negara berkembang (lihat Gambar 15.5). Jika infrastruktur Internet ada di negara-negara
yang kurang berkembang, seringkali kekurangan kapasitas bandwidth dan tidak dapat
dipertanggungjawabkan sebagian karena masalah jaringan listrik. Daya beli kebanyakan
orang di negara berkembang membuat akses ke layanan Internet menjadi sangat mahal
dalam mata uang lokal. Dalam kasus India, layanan Internet yang tidak merata dan
infrastruktur yang belum berkembang untuk mendistribusikan dan membayar barang telah
menghambat pertumbuhan e-commerce (lihat Sesi Interaktif tentang Organisasi).

Selain itu, banyak negara memantau transmisi. Pemerintah di China, Singapura, Iran, dan
Arab Saudi memantau lalu lintas Internet dan memblokir akses ke situs web yang dianggap
menyinggung moral atau politik. Di sisi lain, laju pertumbuhan populasi Internet jauh lebih
cepat di Asia, Afrika, dan Timur Tengah daripada di Amerika Utara dan Eropa, di mana
populasi Internet tumbuh dengan lambat. Oleh karena itu, di masa depan, konektivitas
Internet akan lebih banyak tersedia dan dapat diandalkan di wilayah yang kurang
berkembang di dunia, dan akan memainkan peran penting dalam mengintegrasikan
ekonomi ini dengan ekonomi dunia.

Lokalisasi Perangkat Lunak

Pengembangan sistem inti menimbulkan tantangan unik untuk perangkat lunak aplikasi:
Bagaimana sistem lama berinteraksi dengan yang baru? Antarmuka yang sepenuhnya baru
harus dibangun dan diuji jika sistem lama disimpan di area lokal (yang umum). Antarmuka
ini bisa jadi mahal dan berantakan untuk dibuat. Jika perangkat lunak baru harus dibuat,
tantangan lain adalah membangun perangkat lunak yang dapat digunakan secara realistis
oleh beberapa unit bisnis dari berbagai negara mengingat unit bisnis terbiasa dengan proses
bisnis unik dan definisi datanya. Selain mengintegrasikan yang baru dengan sistem lama, ada
masalah desain antarmuka manusia dan fungsionalitas sistem. Sebagai contoh agar benar-
benar berguna untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja global, antarmuka perangkat
lunak harus mudah dipahami dan dikuasai dengan cepat. Antarmuka pengguna grafis ideal
untuk ini tetapi mengandaikan bahasa yang umum — sering kali bahasa Inggris. Ketika
sistem internasional hanya melibatkan pekerja pengetahuan, bahasa Inggris mungkin
dianggap sebagai standar internasional. Tetapi karena sistem internasional menembus lebih
dalam ke dalam manajemen dan kelompok klerikal, bahasa yang sama mungkin tidak
diasumsikan dan antarmuka manusia harus dibangun untuk mengakomodasi bahasa yang
berbeda dan bahkan konvensi. Seluruh proses mengubah perangkat lunak untuk beroperasi
dalam bahasa kedua disebut lokalisasi perangkat lunak.

Apa aplikasi perangkat lunak yang paling penting? Banyak sistem internasional berfokus
pada transaksi dasar dan sistem pelaporan manajemen. Semakin banyak perusahaan yang
beralih ke manajemen rantai pasokan dan sistem perencanaan sumber daya perusahaan
untuk menstandarkan proses bisnis mereka secara global dan untuk menciptakan rantai
pasokan global dan tenaga kerja yang terkoordinasi (lihat Sesi Interaktif tentang
Manajemen). Namun, sistem lintas fungsi ini tidak selalu cocok dengan perbedaan bahasa,
warisan budaya, dan proses bisnis di negara lain (Accenture, 2014;). Unit-unit perusahaan di
negara-negara yang tidak canggih secara teknis mungkin juga mengalami masalah dalam
mencoba mengelola kompleksitas teknis aplikasi perusahaan.
Sistem Electronic Data Interchange (EDI) dan sistem manajemen rantai pasokan banyak
digunakan oleh perusahaan manufaktur dan distribusi untuk terhubung ke pemasok secara
global. Sistem kolaborasi, email, dan konferensi video merupakan alat kolaborasi dunia yang
sangat penting untuk perusahaan berbasis pengetahuan dan data, seperti perusahaan
periklanan, perusahaan berbasis penelitian di bidang kedokteran dan teknik, serta
perusahaan grafik dan penerbitan. Alat berbasis internet akan semakin banyak digunakan
untuk tujuan tersebut.
RANGKUMAN
15-1. Apa faktor utama yang mendorong internasionalisasi bisnis?
Pertumbuhan komunikasi dan transportasi internasional yang murah telah
menciptakan dunia budaya dengan ekspektasi atau norma yang stabil. Stabilitas
politik dan basis pengetahuan global yang berkembang yang dibagikan secara luas
juga berkontribusi pada budaya dunia. Faktor-faktor umum ini menciptakan kondisi
pasar global, produksi global, koordinasi, distribusi, dan skala ekonomi global.
15-2. Apa strategi alternatif untuk mengembangkan bisnis global?
Ada empat strategi internasional dasar: eksportir domestik, multinasional, pemilik
waralaba, dan transnasional. Dalam strategi transnasional, semua faktor produksi
dikoordinasikan dalam skala global. Namun, pemilihan strategi merupakan fungsi
dari jenis bisnis dan produk.
Ada hubungan antara strategi perusahaan dan desain sistem informasi. Perusahaan
transnasional harus mengembangkan konfigurasi sistem jaringan dan mengizinkan
desentralisasi pengembangan dan operasi yang memadai. Pemberi waralaba hampir
selalu menggandakan sistem di banyak negara dan menggunakan kontrol keuangan
terpusat. Perusahaan multinasional biasanya mengandalkan kemandirian yang
terdesentralisasi di antara unit asing dengan beberapa gerakan menuju
pengembangan jaringan. Eksportir domestik biasanya terpusat di kantor pusat
domestik dengan beberapa operasi terdesentralisasi diizinkan.
15-3. Apa tantangan yang ditimbulkan oleh sistem informasi global dan solusi manajemen
untuk tantangan ini?
Sistem informasi global menimbulkan tantangan karena keragaman budaya, politik,
dan bahasa memperbesar perbedaan dalam budaya organisasi dan proses bisnis
serta mendorong penyebaran sistem informasi lokal yang berbeda yang sulit
diintegrasikan. Biasanya, sistem internasional telah berevolusi tanpa rencana yang
disadari. Perbaikannya adalah dengan mendefinisikan subset kecil dari proses bisnis
inti dan fokus pada membangun sistem untuk mendukung proses ini. Secara taktis,
para manajer harus mengkooptasi unit asing yang tersebar luas untuk berpartisipasi
dalam pengembangan dan pengoperasian sistem ini, berhati-hati untuk
mempertahankan kontrol secara keseluruhan.
15-4. Apa masalah dan alternatif teknis yang harus dipertimbangkan ketika
mengembangkan sistem informasi internasional?
Menerapkan sistem global membutuhkan strategi implementasi yang
mempertimbangkan desain bisnis dan platform teknologi. Masalah utama perangkat
keras dan telekomunikasi adalah integrasi sistem dan konektivitas. Pilihan untuk
integrasi adalah memilih arsitektur berpemilik atau dengan teknologi sistem terbuka.
Jaringan global sangat sulit untuk dibangun dan dioperasikan. Perusahaan dapat
membangun jaringan global mereka sendiri atau mereka dapat membuat jaringan
global berdasarkan Internet (intranet atau jaringan pribadi virtual). Masalah utama
perangkat lunak berkaitan dengan membangun antarmuka ke sistem yang ada dan
memilih aplikasi yang dapat bekerja dengan berbagai budaya, bahasa, dan kerangka
kerja organisasi.

Anda mungkin juga menyukai