Pengenalan Alat-Alat Perbengkelan
Pengenalan Alat-Alat Perbengkelan
Oleh :
Agung Riski Widodo
05021281320009
INDRALAYA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Pengertian bengkel secara umum tempat (bangunan atau ruangan) untuk
perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat
pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Sedangkan Bengkel pertanian
merupakan tempat untuk melakukan pembuatan, perbaikan, penyimpanan dan
perawatan berbagai alat mesin pertanian. Di dalam bengkel harus terdapat alat-alat
dan bahan-bahan yang menunjang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di bengkel
tersebut. Dan setiap pihak yang bersangkutan dengan kegiatan ini harus memahami
masalah keselamatan dan kesehatan kerja. (Indaru, 2004)
Bengkel adalah tempat di mana seorang mekanik melakukan pekerjaan
melayani jasa perbaikan dan perawatan mesin-mesin mekanik lainnya. Pengertian
bengkel secara umum tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan /
pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat pembuatan bagian
mesin dan perakitan alsin. Sedangkan Bengkel pertanian merupakan tempat untuk
melakukan pembuatan, perbaikan, penyimpanan dan perawatan berbagai alat mesin
pertanian. (Meli, 2000)
Pada suatu usaha tani, seberapapun ukuran usaha taninya, pastilah digunakan
alsin pertanian. Untuk usaha tani yang paling sederhana misalnya, dengan alat yang
dipakai adalah cangkul dan sabit, setidaknya akan diperlukan perkakas pengasah
semisal batu gerinda atau kikir. Untuk usaha tani yang ukurannya lebih besar, dengan
alsin yang lebih beragam dan lebih rumit, tentulah diperlukan perkakas yang lebih
banyak. Jika alsin yang dimiliki perusahaan tidak terlalu banyak, biasanya lebih
efisien dan ekonomis untuk menggantungkan perbaikan pada perusahaan bengkel
komersial. Namun jika pemilikan alsin jumlahnya banyak, biasanya pemilikan
bengkel sendiri lebih efisien dan ekonomis (Depo, 2010).
Menurut Mizan (2004), bengkel memiliki 2 pengertian, yaitu secara luas dan
secara sempit. Dalam artian luas bengkel pertanian memiliki fungsi :
a. Sebagai tempat untuk mengembangkan daya cipta manusia sehingga dapat
terwujud hasil karya yang berguna bagi kehidupan manusia. Dalam kegiatan
ini dapat berupa tindakan perancangan atau modifikasi dari suatu hasil
rancangan berupa alsintan yang disesuaikan dengan kondisi setempat .
b. Sebagai tempat untuk pengujian alsintan yang akan diterapkan di suatu
daerah.
c. Sebagai tempat pendidikan dan latihan bagi operator, teknisi, masinis dalam
bidang pertanian.
Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat
juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah pisau dapur, golok,
kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya. Selain untuk mengasah, gerinda
duduk dapat juga untuk membentuk atau membuat perkakas baru, seperti membuat
pisau khusus untuk meraut bambu, membuat sukucadang mesin jahit, membuat
obeng, atau alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan mesin lainnya.
Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat
sehagai peredam getaran yang baik. fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan
menopang kepala rumah spindel.
Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus berputar
dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu gerindanya dalam
berbagal arah. Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi basil
kerja proses gerinda karena diatas meja inilah Benda kerja dilelakkan melalui suatu
ragum ataupun magnetic chuck yang dikencanukan pada meja ini.
1.2 Mesin Bor
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong
yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan
pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk
bulat dalam lembaran-kerja dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut
BOR.
Mesin bor mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Pembuatan Lubang Mengumpan mata bor pada suatu benda kerja untuk
membuat lubang.
2. Pembesaran Lubang. Mengumpan mata bor pada benda kerja yang telah
memiliki lubang sebelumnya guna untuk memperbesar diameter lubang pada
benda kerja.
Gambar Pembesaran Lubang
1. Mata bor adalah alat yang paling ideal untuk membuat lubang yang rapih dan
presisi. Bisa digunakan pada bahan kayu, plastik ataupun logam. Banyak jenis
dan ukuran lubang yang bisa dibuat dengan menggunakan bor, akan tetapi
dengan mempertimbangkan ukuran lubang dan jenis bahan kita perlu
menggunakan mata bor yang tepat. Jenis mata bor :
a. Twist Bits
Jenis mata bor yang paling banyak digunakan dan cukup universal
fungsinya. Bisa digunakan menggunakan mesin bor tangan atau mesin bor
duduk baik secara horisontal maupun vertikal. Mata bor ini bisa untuk
membuat lubang pada bahan kayu, plastik atau logam. Biasanya tersedia
dalam ukuran ∅ 4 - 12 mm. Lebih baik buat sebuah titik pusat
menggunakan paku atau sekrup untuk arahan mata bor ini ketika anda
menggunakan mesin bor tangan.
Gambar Twist Bist
b. Masonry Bits
Dirancang untuk membuat lubang pada tembok, beton atau batu.
Digunakan dengan mesin bor pada setelan martil (gerakan bir bergetar
seperti ketukan martil) dan pada ujung mata bor terdapat logam keras
sebagai pemotong. Biasanya tersedia dalam ∅ 4-15mm dan mata bor lebih
panjang daripada twist bits (300 - 400mm).
Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan, maka mesin bor dapat berfungsi untuk
membuat lobang silindris dan bertingkat, membesarkan lobang, memcemper lobang
dan mengetap. Pekerjaan yang banyak menuntut ketelitian yang tinggi pada
pengeboran adalah pada saat menempatkan mata bor pada posisi yang tepat di titik
senter.
Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung
berdasarkan putaran mesin per menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa
kecepatan potong adalah panjangnya bram yang terpotong per satuan waktu.
Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan potong tertentu dan berbeda-
beda. Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan kecepatan potong
logam. Bila kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat panas dan akibatnya
mata bor cepat tumpul atau bisa patah.
Kecepatan potong ditentukan oleh:
1. Jenis bahan yang akan dibor.
2. Jenis bahan mata bor.
3. Kualitas lobang yang diinginkan.
4. Efesiensi pendinginan.
5. Cara/teknik pengeboran.
6. Kapasitas mesin bor
Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan
perawatan yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan
untuk mesin bor. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan yaitu pelumasan secara
rutin untuk menghilangkan panas dan gesekan. Mesin harus dibersihkan setelah
digunakan. Chips harus dibersihkan menggunakan kuas. T-slots, grooves, spindles
sleeves, belts, and pulley harus dibersihkan. Mesin diolesi dengan cairan anti karat
untuk mencegah dari berkarat Pastikan untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil)
sebelum memulai operasi. Jangan menempatkan alat-alat lain di meja pemboran.
Hindari pakaian longgar. Perlindungan khusus untuk mata.
Cara Perawatannya
1. Pendinginan
Pendinginan pada mata bor tidak bisa disepelekan karena akan membuat umur
mata bor tidak tahan lama, untuk pekerjaan yang cukup banyak mata bor juga
memerlukan proses pendinginan. Setiap material memiliki jenis pendinginan
yang berbeda.
2. Putaran Mesin (RPM). Semakin besar diameter mata bor yang Anda gunakan
maka semakin lambat putaran yang ada, semakin kecil mata bor akan semakin
membuat putaran bor semakin cepat.
3. Pengasahan (penggerindaan) Membentuk sisi potong yang kurang baik akan
menimbulkan kerusakan yang ditimbulkan seperti merasa cepat tumpul, terasa
bahannya keras, lubang yang tidak bagus, cepat panas dan lain-lain. Periksa
kembali apakah hasil asahan anda sudah tepat agar dapat membuat mata bor
Anda menjadi lebih tahan lama.
1.3 Las
1.3.1 Las Listrik
Las Listrik adalah suatu
proses penyambungan logam
dimana logam menjadi satu akibat
Las Listrik
panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat dari
metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Sebelum atom-atom
tersebut membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas dari gas
yang terserap atau oksida-oksida.
Mesin las listrik merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga listrik
yang diperlukan serta tegangan yang cukup untuk terus melangsungkan suatu
lengkung listrik las. Sumber tenaga mesin las dapat diperoleh dari motor bensin atau
diesel Gardu induk Tegangan pada mesin las listrik biasanya : 110 volt 220 volt 380
volt Antara jaringan dengan mesin las pada bengkel terdapat saklar pemutus. Mesin
las digerakkan dengan motor, cocok dipakai untuk pekerjaan lapangan atau pada
bengkel yang tidak mempunyai jaringan listrik. Busur nyala terjadi apabila dibuat
jarak tertentu antara elektroda dengan benda kerja dan kabel massa dijepitkan ke
benda kerja. las listrik termasuk suatu proses penyambungan logam dengan
menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas.
Jenis sambungan dengan las Iistrik ini adalah merupakan sambungan tetap.
Ada beberapa macam proses yang dapat digolongkan kadalam proses Ias Iistrik
antara lain yaitu :
1. Las Listrik dengan Elektroda Karbon:
Las listrik dengan elektroda karbon tunggal.
Las listrik dengan elektroda karbon ganda.
2. Las Listrik Dengan Elektroda Logam, misalnnya:
Las-listrik dengan elektroda berselaput
Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas)
Las Iisrik submerged
Las Karbit
adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CaC2. Karbit digunakan dalam proses las
karbit.
Persamaan reaksi Kalsium Karbida dengan air adalah
Mesin bubut merupakan salah satu mesin proses produksi yang dipakai untuk
membentuk benda kerja yang berbentuk silindris. Pada prosesnya benda kerja terlebih
dahulu dipasang pada chuck (pencekam) yang terpasang pada spindel mesin,
kemudian spindel dan benda kerja diputar dengan kecepatan sesuai perhitungan. Alat
potong (pahat) yang dipakai untuk membentuk benda kerja akan disayatkan pada
benda kerja yang berputar. Umumnya pahat bubut dalam keadaan diam, pada
perkembangannya ada jenis mesin bubut yang berputar alat potongnynya, sedangkan
benda kerjanya diam. Dalam kecepatan putar sesuai perhitungan, alat potong akan
mudah memotong benda kerja sehingga benda kerja mudah dibentuk sesuai yang
diinginkan. Dikatakan konvensional karena untuk membedakan dengan mesin-mesin
yang dikontrol dengan komputer (Computer Numerically Controlled) ataupun kontrol
numerik (Numerical Control) dan karena jenis mesin konvensional mutlak diperlukan
keterampilan manual dari operatornya.
Mesin bubut terbagi dalam dua kelompok berdasarkan versinya yaitu mesin
bubut konvensional dan mesin bubut CNC (control numerical computer). Mesin
bubut konvensional sistem kontrolnya secara umum masih manual, kendati pada
kondisi-kondisi tertentu bisa dikontrol secara otomatis dengan tuas otomatis.
Sedangkan mesin bubut CNC sistem kontrol sudah sangat modern. Oleh sebab itu,
mesin bubut CNC lebih akurat dalam pengerjaannya dan mudah dalam
pengoperasian.
Prinsip kerja mesin bubut sebenarnya terletak pada gerakan putar pada benda
kerja. Putaran tersebut akan disesuaikan dengan sumbu putar pada benda kerja. Mesin
bubut yang digunakan untuk menyayat suatu benda akan melakukan gerakan translasi
sejajar pada bagian pahat mesin bubut. Karena pahatan tersebut menyesuaikan sumbu
putar suatu benda, maka hasil bubutan tersebut akan berbentuk seperti ulir. Cara kerja
mesin bubut ini yaitu dengan cara mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda dan
kecepatan rotasi pahatan. Jika Anda sudah bisa mengatur kecepatan keduanya, maka
Anda akan mendapatkan macam-macam ulir yang memiliki ukuran yang berbeda-
beda.
Pada prinsip kerja mesin bubut dijelaskan, mesin bubut bisa mendapatkan
uliran yang bermacam-macam dengan ukuran yang berbeda-beda berkat bagian mesin
bubut yang bernama roda gigi translasi. Roda gigi tersebut yang membentuk ulir-ulir
pada kayu atau benda. Agar mendapatkan ulir dengan ukuran yang berbeda-beda,
Anda hanya perlu menukar roda gigi translasi yang berfungsi sebagai penghubung
antara poros spindel dan poros ulir. Yang perlu Anda tahu, ternyata jumlah gigi pada
roda gigi penukar tersebut berbeda-beda, mulai dari 15 gigi sampai 127 gigi.
Mesin Bubut
BAB III
METODOLOGI
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami laksanakan, kesimpulan yang kami dapatkan
adalah sebagai beriut:
1. Dalam hal kekuatan kerja mesin bor duduk dan mesin gerinda duduk memiliki
kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan mesin bor tangan dan gerinda
tangan.
2. Las karbit mengandalkan reaksi kimia dari gas asitelin dan oksigen utung
menghasilkan panas dalam pengelasan.
3. Selain digunakan utuk menyambung, las juga dapat digunakan untuk
memotong logam.
4. Pada bor duduk terdapat ragum yang berfungsi untuk mencengkaram benda
sehingga dapat memudahkan penggunanya.
5. Mesin bubut mengandalkan putaran pada benda yang akan dibentuk dalam
bekerja.
6. Semua alat memrlukan perawatan yang akan mengurangi resiko rusaknya alat.
5.2 Saran
Daryanto. 1987 .Alat Pengikat Pada Elemen Mesin. PT Rineka Cipta : Jakarta
Lasmar Kazuna. 2012. Makalah las listrik las gas. http:// lasmarkazuna.
blogspot.com /2012 /07 /makalah-las-listrik-las-gas.html. Diakses pada 17
februari 2015 pukul 22.00