Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM PERBENGKELAN

PENGENALAN ALAT PERBENGKELAN

Oleh :
Agung Riski Widodo
05021281320009

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA
2015
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini kebutuhan manusia atas bahan pangan semakin meningkat


berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk dunia yang semakin banyak. Alat-
alat konvensional dalam bidang pertanian kurang dapat memadai untuk selalu
meningkatkan produksi bahan pangan tersebut. Maka dibutuhkanlah teknologi yang
lebih maju dan modern. Dalam perancangan alat atau mesin yang lebih modern
dibutuhkan lah tempat  serta alat yang layak dan tepat untuk merancang hingga
membuat alat seutuhnya. Oleh sebab itu maka pengenalan tentang perbengkelan
dalam bidang pertanian menjadi cukup penting. Disanalah dapat dipelajari tentang
seluruh jenis dan fungsi alat serta mesin penunjang perbengkelan pertanian.
setiap alat dan mesin memiliki karakteristik berbeda serta dapat mengancam
keselamatan pengguna atau operator selama pengerjaan. Dengan mengetahui jenis
dan fungsi alat serta mesin dapat mengurangi resiko kecelakaan. Di dunia industry
modern biasanya dibuat sistem keselamatan kerja dengan membuat aturan-aturan atau
tata cara pengoperasian alat serta mesin perbengkelan. Dengan begitu sangat
pentingnya cara pengoperasian dan sistem keselamatan kerja maka dilaksanakanlah
praktikum “Pengenalan Bengkel dan Keselamatan Kerja”. Perkakas bengkel hampir
selalu tersedia pada setiap satuan kehidupan. Bahkan di rumah tangga biasapun
kebanyakan akan ditemukan peralatan  bengkel minimal, yang digunakan untuk
perawatan dan perbaikan barang- barang keperluan rumah tangga. Juga di kantor-
kantor, banyak pekerjaan  perawatan kecil yang lebih efisien jika dilakukan sendiri
oleh karyawan kantor tersebut. Pekerjaan perbengkelan selalu dibutuhkan oleh setiap
unit kehidupan.
Pada usaha tani dengan skala yang lebih besar, pentingnya bengkel semakin
nyata. Alat dimiliki suatu perusahaan pertanian adalah untuk dapat digunakan dengan
semestinya, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Jika alat mengalami
kerusakan maka jadwal kerja akan terganggu, yang pada giliran selanjutnya akan
merugikan secara ekonomi.
Dalam bengkel manapun perlu pengelompokan alat perbengkelan untuk
mempermudah pada saat akan digunakan sehingga perlu didata dan dikelompokan
sesuai dengan fungsi sehingga tidak mempersulit pekerja pada saat akan digunakan
dan juga akan mengefisienkan waktu kerja. Berdasarkan pertimbangan diatas maka
dilakukanlah praktikum Pengenalan Alat dan Investarisasi Bengkel pertanian .agar
dapat mengetahui alat-alat perbengkelan serta bagaimana keselamatan kerja dalam
bengkel.
Pada suatu perusahaan yang banyak menggunakan mesin, adanya bengkel
adalah hal yang penting. Mesin-mesin perlu di rawat secara berkala, sehingga
membutuhkan perkakas perawatan. Mesin-mesin juga mengalami kerusakan dalam
pemakaiannya, sehingga diperlukan perbaikan. Jika mesin tidak dirawat dengan
semestinya, maka umur pemakaian akan berkurang.

1.2 Tujuan

Tujuan dilaksanakan praktikum kali ini adalah untuk memperkenalkan kepada


mahasiswa macam-macam alat yang digunakan dalam kegiatan perbengkelan
pertanian.
BAB 11
TINJAUAN PUSTAKA

 
Pengertian bengkel secara umum tempat (bangunan atau ruangan) untuk
perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat
pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Sedangkan Bengkel pertanian
merupakan tempat untuk melakukan pembuatan, perbaikan, penyimpanan dan
perawatan berbagai alat mesin pertanian. Di dalam bengkel harus terdapat alat-alat
dan bahan-bahan yang menunjang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di bengkel
tersebut. Dan setiap pihak yang bersangkutan dengan kegiatan ini harus memahami
masalah keselamatan dan kesehatan kerja. (Indaru, 2004)
Bengkel adalah tempat di mana seorang mekanik melakukan pekerjaan
melayani jasa perbaikan dan perawatan mesin-mesin mekanik lainnya. Pengertian
bengkel secara umum tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan /
pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat pembuatan bagian
mesin dan perakitan alsin. Sedangkan Bengkel pertanian merupakan tempat untuk
melakukan pembuatan, perbaikan, penyimpanan dan perawatan berbagai alat mesin
pertanian. (Meli, 2000)
Pada suatu usaha tani, seberapapun ukuran usaha taninya, pastilah digunakan
alsin pertanian. Untuk usaha tani yang paling sederhana misalnya, dengan alat yang
dipakai adalah cangkul dan sabit, setidaknya akan diperlukan perkakas pengasah
semisal batu gerinda atau kikir. Untuk usaha tani yang ukurannya lebih besar, dengan
alsin yang lebih beragam dan lebih rumit, tentulah diperlukan perkakas yang lebih
banyak. Jika alsin yang dimiliki perusahaan tidak terlalu banyak, biasanya lebih
efisien dan ekonomis untuk menggantungkan perbaikan pada perusahaan bengkel
komersial. Namun jika pemilikan alsin jumlahnya banyak, biasanya pemilikan
bengkel sendiri lebih efisien dan ekonomis (Depo, 2010).
Menurut Mizan (2004),  bengkel memiliki 2 pengertian, yaitu secara luas dan
secara sempit. Dalam artian luas bengkel pertanian memiliki fungsi :
a. Sebagai tempat untuk mengembangkan daya cipta manusia sehingga dapat
terwujud hasil karya yang berguna bagi kehidupan manusia. Dalam kegiatan
ini dapat berupa tindakan perancangan atau modifikasi dari suatu hasil
rancangan berupa alsintan yang disesuaikan dengan kondisi setempat .
b. Sebagai tempat untuk pengujian alsintan yang akan diterapkan di suatu
daerah.
c. Sebagai tempat pendidikan dan latihan bagi operator, teknisi, masinis dalam
bidang pertanian.

Menurut Koneng (1987), berdasarkan fungsinya bengkel dibagi kedalam:


1. Bengkel Kecil dan Sederhana (Small Scale)
  Jenis bengkel ini biasanya hanya digunakan untuk melakukan  perawatan pada
mesin pertanian dan peralatan yang sederhana.
2.  Bengkel Menengah (Medium Scale)
  Jenis bengkel ini, selain sebagai tempat perawatan mesin dan alat,  biasanya
digunakan untuk lapangan atau  field-workshop yaitu sebagai  pusat perawatan bagi
distributor alat mesin pertanian untuk mendukung  pelayanan penjualan.
3. Bengkel Ukuran Besar (Large Scale)
Jenis bengkel ini bersifat tetap atau permanen yaitu memiliki fasilitas-fasilitas
seperti yang ada pada pabrik produksi skala besar. Fungsi dari  bengkel ini sebagai
base-workshop dengan ukuran yang lebih besar daripada bengkel medium scale,
untuk menangani pekerjaan bongkaran atau bongkar pasang, memperbaiki dan
mengganti suku cadang, untuk membuat beberapa bagian mesin dan alat pertanian
yang rusak.
Perbengkelan pertanian sangat membutuhkan pengelompokan alat kerja, hal
ini dilakukukan untuk mendukung semua proses kegiatan secara optimum.
Pengelompokan alat didasarkan pada fungsi dari alat tersebut sehingga para pekerja
bengkel tidak menggunakan alat diluar fungsi dari alat yang digunakan (Daniel, dkk,
2012).
Didalam begkel kita pasti menggunakan peralatan untuk membantu pekerjaan
kita. Berikut ini adalah peralatan perbengkelan yang biasa ada didalam ruang
perbengkelan.

1.1 Mesin Gerinda


Mesin gerinda merupakan proses menghaluskan permukaan yang digunakan
padatahap finishing dengan daerah toleransi yang sangat kecil sehingga mesin ini
harus memiliki konstruksi yang sangat kokoh. Mesin ini biasanya digunakan untuk
menghalus kan dan juga dapat memotong. Jenis- Jenis Gerinda sendiri ada dua
macam yaitu sebagai berikut.

1.1.1 Gerinda Tangan

Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda


benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam
yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk
mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk
membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las,
membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan
benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.
Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 -
15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu grinda, yang merupakan komposisi
aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus
permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan
tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam
dengan menggunakan batu grinda yang dikhususkan untuk memotong. Untuk
mengetahui komposisi kandungan batu gerinda yang sesuai untuk benda kerjanya
dapat dilihat pada artikel spesifikasi batu gerinda.
Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau
memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga
dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton,
keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan
mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar
kita menggunakannya secara benar, karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk
benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar. Untuk itu kita
perlu menggunakan peralatan keselamatan kerja seperti pelindung mata, pelindung
hidung (masker), sarung tangan, dan juga perlu menggunakan handle tangan yang
biasanya disediakan oleh mesin gerinda. Tidak semua mesin gerinda tangan
menyediakan handle tangan, karena mesin yang tidak menyediakan handle tangan
biasanya tidak disarankan untuk digunakan pada benda kerja non-logam.

1.1.2 Gerinda Duduk

Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat
juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah pisau dapur, golok,
kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya. Selain untuk mengasah, gerinda
duduk dapat juga untuk membentuk atau membuat perkakas baru, seperti membuat
pisau khusus untuk meraut bambu, membuat sukucadang mesin jahit, membuat
obeng, atau alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan mesin lainnya.
Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat
sehagai peredam getaran yang baik. fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan
menopang kepala rumah spindel.
Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus berputar
dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu gerindanya dalam
berbagal arah. Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi basil
kerja proses gerinda karena diatas meja inilah Benda kerja dilelakkan melalui suatu
ragum ataupun magnetic chuck yang dikencanukan pada meja ini.
1.2 Mesin Bor
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong
yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan
pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk
bulat dalam lembaran-kerja dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut
BOR.
Mesin bor mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Pembuatan Lubang Mengumpan mata bor pada suatu benda kerja untuk
membuat lubang.
2. Pembesaran Lubang. Mengumpan mata bor pada benda kerja yang telah
memiliki lubang sebelumnya guna untuk memperbesar diameter lubang pada
benda kerja.
Gambar Pembesaran Lubang

Bor memilikki dua jenis yaitu sebagai berikut.


1.2.1 Mesin bor duduk
Perkakas bor duduk merupakan salah satu perkakas terpenting dalam
perbengkelan yang berfungsi untuk membuat lubang. Peran utama dari perkakas bor
ini adalah menggenggam mata bor, memutarnya, mengikis dengan puntiran dari mata
bor untuk menghasilkan lubang pada benda kerja. Perkakas ini ada banyak jenisnya
mulai dari bor tangan, bor duduk, dan bor radial, bor dengan spindel lebih dari satu
mulple spindle head machines, dll.
Prinsip kerja alat atau perkakas bor duduk ini adalah memutar mata bor yang
memiliki alur puntir (twist) yang digenggam oleh cak (Chuck) yang terpasang pada
poros spindel yang dapat digerakkan naik atau turun untuk mengupankan mata bor ke
bahan yang akan dibuat lubang. Dengan menggunakan daya motor listrik dan
ditransmisikan dengan menggunakan hubungan puli dan sabuk, maka daya dapat
diteruskan kecak yang menggengam mata bor. Mata bor yang berputar dan ditekan ke
bawah dengan menggunakan tuas tekannya, maka bahan atau objek yang berada di
bawah mata bor terlubangi.
Untuk memenuhi prinsip kerja di atas, perkakas bor duduk ini membutuhkan
persyaratan agar dapat dioperasikan secara maksimal , yakni : Perkakas bor duduk ini
harus dipasang pada rangka atau meja kerja untuk mendudukkannya, sehingga
memiliki posisi yang sesuai dengan kondisi tubuh operatornya untuk memperoleh
prestasi kerja secara optimal. Perkakas bor demikian dikenal pula sebagai tipe tekan,
karena kerja pengumpanan putaran mata bor ke permukaan benda kerja dilakukan
dengan menggunakan tuas penekan yang diatur intensitas penekanannya berdasarkan
perasaan operatornya. Kunci pengencang merupakan alat untuk mengencangkan atau
mengendorkan genggaman mata bor pada cak (chuck) nya.
Kelengkapan standar dari perkakas bor duduk ini antara lain :
1. Meja (table) untuk mendudukkan perkakas bor sehingga memudah-
kan
pengoperasiannya.
2. Kunci pengencang dan pengendor cak (chuck) atau penjepit mata bor
yang terpasang pada spindle
3. Ragum, sebagai alat pencepit atau pemegang benda kerja agar tidak
ikut
berputar

Gambar 1 ; Mesin Bor Duduk


1.3 Mesin bor tangan
Gambar 2 ; Mesin Bor Pistol

Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan


menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan biasanya
digunakan untuk melubangi kayu, tembokmaupun pelat logam. Khusus Mesin bor ini
selain digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk mengencangkan
baut maupun melepas baut karena dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan kiri. Mesin
bor ini tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas dan juga fungsinya masing-
masing.

1. Mata bor adalah alat yang paling ideal untuk membuat lubang yang rapih dan
presisi. Bisa digunakan pada bahan kayu, plastik ataupun logam. Banyak jenis
dan ukuran lubang yang bisa dibuat dengan menggunakan bor, akan tetapi
dengan mempertimbangkan ukuran lubang dan jenis bahan kita perlu
menggunakan mata bor yang tepat.  Jenis mata bor :
a. Twist Bits
Jenis mata bor yang paling banyak digunakan dan cukup universal
fungsinya. Bisa digunakan menggunakan mesin bor tangan atau mesin bor
duduk baik secara horisontal maupun vertikal. Mata bor ini bisa untuk
membuat lubang pada bahan kayu, plastik atau logam. Biasanya tersedia
dalam ukuran ∅ 4 - 12 mm. Lebih baik buat sebuah titik pusat
menggunakan paku atau sekrup untuk arahan mata bor ini ketika anda
menggunakan mesin bor tangan.
Gambar Twist Bist
b. Masonry Bits
Dirancang untuk membuat lubang pada tembok, beton atau batu.
Digunakan dengan mesin bor pada setelan martil (gerakan bir bergetar
seperti ketukan martil) dan pada ujung mata bor terdapat logam keras
sebagai pemotong. Biasanya tersedia dalam ∅ 4-15mm dan mata bor lebih
panjang daripada twist bits (300 - 400mm).

Gambar Masonry Bits


c. Spur Bits
Dikenal sebagai mata bor kayu dengan ujung mata bor runcing pada
bagian tengahnya dan pisau pengiris pada bagian kelilingnya. Ujung
runcing di tengah berfungsi untuk menjaga agar mata bor tetap lurus
sehingga lubang yang dihasilkan presisi dan dengan ∅ yang sama. Ukuran
∅ yang tersedia sekitar 6-15mm.
Gambar Spur Bits
d. Countesink Bits
Mata bor ini bersudut 90° pada ujungnya dan berfungsi untuk membuat
lubang 45° terhadap permukaan kayu. Biasanya dipakai pada saat
membuat lubang untuk kepala sekrup agar permukaan sama rata dengan
kayu. Mata bor ini bisa berdiri sendiri dan ada juga yang terpasang
langsung dengan mata bor utama untuk membuat lubang sekrup.

Gambar Countesink Bits


e. Foster Bit
Yaitu mata bor yang berfungsi untuk membuat lubang engsel sendok.
Paling baik apabila dioperasikan dengan mesin bor duduk yang lebih
stabil. Karena apabila
menggunakan mesin bor
tangan akan sulit untuk
mengendalikan kestabilan
posisi mata bor dan lubang
yang dihasilkan kurang
berkualitas. Diameter yang
tersedia mengikuti standar
diameter engsel sendok, dari 15, atau 35 mm.
Gambar mata bor foster bit

f. Hole Saw Bits


Lebih tepat mungkin kita sebut gergaji lubang karena bentuk mata bornya
yang seperti gergaji dengan diameter yang bisa disesuaikan dengan
kebutuhan. Berdiameter antara 25 - 60mm.

Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan, maka mesin bor dapat berfungsi untuk
membuat lobang silindris dan bertingkat, membesarkan lobang, memcemper lobang
dan mengetap. Pekerjaan yang banyak menuntut ketelitian yang tinggi pada
pengeboran adalah pada saat menempatkan mata bor pada posisi yang tepat di titik
senter.
Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung
berdasarkan putaran mesin per menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa
kecepatan potong adalah panjangnya bram yang terpotong per satuan waktu.
Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan potong tertentu dan berbeda-
beda. Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan kecepatan potong
logam. Bila kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat panas dan akibatnya
mata bor cepat tumpul atau bisa patah.
Kecepatan potong ditentukan oleh:
1. Jenis bahan yang akan dibor.
2. Jenis bahan mata bor.
3. Kualitas lobang yang diinginkan.
4. Efesiensi pendinginan.
5. Cara/teknik pengeboran.
6. Kapasitas mesin bor
Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan
perawatan yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan
untuk mesin bor. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan yaitu pelumasan secara
rutin untuk menghilangkan panas dan gesekan. Mesin harus dibersihkan setelah
digunakan. Chips harus dibersihkan menggunakan kuas. T-slots, grooves, spindles
sleeves, belts, and pulley harus dibersihkan. Mesin diolesi dengan cairan anti karat
untuk mencegah dari berkarat Pastikan untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil)
sebelum memulai operasi. Jangan menempatkan alat-alat lain di meja pemboran.
Hindari pakaian longgar. Perlindungan khusus untuk mata.
Cara Perawatannya

1. Pendinginan
Pendinginan pada mata bor tidak bisa disepelekan karena akan membuat umur
mata bor tidak tahan lama, untuk pekerjaan yang cukup banyak mata bor juga
memerlukan proses pendinginan. Setiap material memiliki jenis pendinginan
yang berbeda.
2. Putaran Mesin (RPM). Semakin besar diameter mata bor yang Anda gunakan
maka semakin lambat putaran yang ada, semakin kecil mata bor akan semakin
membuat putaran bor semakin cepat.
3. Pengasahan (penggerindaan) Membentuk sisi potong yang kurang baik akan
menimbulkan kerusakan yang ditimbulkan seperti merasa cepat tumpul, terasa
bahannya keras, lubang yang tidak bagus, cepat panas dan lain-lain. Periksa
kembali apakah hasil asahan anda sudah tepat agar dapat membuat mata bor
Anda menjadi lebih tahan lama.

1.3 Las
1.3.1 Las Listrik
Las Listrik adalah suatu
proses penyambungan logam
dimana logam menjadi satu akibat

Las Listrik
panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat dari
metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Sebelum atom-atom
tersebut membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas dari gas
yang terserap atau oksida-oksida.
Mesin las listrik merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga listrik
yang diperlukan serta tegangan yang cukup untuk terus melangsungkan suatu
lengkung listrik las. Sumber tenaga mesin las dapat diperoleh dari motor bensin atau
diesel Gardu induk Tegangan pada mesin las listrik biasanya : 110 volt 220 volt 380
volt Antara jaringan dengan mesin las pada bengkel terdapat saklar pemutus. Mesin
las digerakkan dengan motor, cocok dipakai untuk pekerjaan lapangan atau pada
bengkel yang tidak mempunyai jaringan listrik. Busur nyala terjadi apabila dibuat
jarak tertentu antara elektroda dengan benda kerja dan kabel massa dijepitkan ke
benda kerja. las listrik termasuk suatu proses penyambungan logam dengan
menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas.
Jenis sambungan dengan las Iistrik ini adalah merupakan sambungan tetap.
Ada beberapa macam proses yang dapat digolongkan kadalam proses Ias Iistrik
antara lain yaitu :
1. Las Listrik dengan Elektroda Karbon:
Las listrik dengan elektroda karbon tunggal.
Las listrik dengan elektroda karbon ganda.
2. Las Listrik Dengan Elektroda Logam, misalnnya:
Las-listrik dengan elektroda berselaput
Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas)
Las Iisrik submerged

1.3.2 Las Karbit


Las Gas yang lebih dikenal dengan istilah las karbit sebenarnya adalah
pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk
nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini gas yang digunakan
adalah campuran dari oksigen dan gas lain sebagai bahan bakar. Gas bahan bakar
yang paling populer dan paling banyak digunakan di bengkel-bengkel adalah gas
asitelin. gas ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain.
Kelebihan yang dimiliki gas asitelin adalah menghasilkan temperatur nyala api lebih
tinggi dari gas bahan bakar lainnya,baik bila dicampur dengan udara ataupun oksigen.
Seperti disebutkan,gas asitelin merupakan jenis gas yang paling banyak digunakan
sebagai bahan pencampuran dengan gas oksigen. Jika gas asitelin digunakan sebagai
gas pencampur maka seringkali proses pengelsan disebut dengan las karbit. Gas
asitelin ini sebenarnya dihasilkan dari reaksi batu kalsium karbida dengan air. Selain
dikenal dengan nama las karbit,kadang-kadang masyarakat umum menyebutkan juga
dengan nama lain yaitu las MDQ. Proses las gas umumnya dipakai secara manual
yaitu dikerjakan oleh tangan juru las atau welder. Oleh karena itu,kualitas sambungan
nantinya akan dipengaruhi oleh keterampilan dan keahlian juru las.
Selain dikenal dengan nama las karbit, masyarakat umum menyebut kan juga
dengan nama lain yaitu las MDQ. Penyebutan nama MDQ ini sesungguhnya
mengacu pada satu merk batu karbit. Jadi nama las karbit atau las asetilen atau las
MDQ sebenarnya adalah satu nama proses las yan sama. Biasanya untuk model las
yang di gunakan oleh Bengkel Las adalah merangkai besi lebih kuat dan terjamin bila
menggunakan las jenis listrik. Tapi sebelum perkembangan las listrik menjamur,
dahulu ada sejenis las
yang menggunakan
gas sebagai bahan
bakar. Atau istilah
yang lebih keren
adalah las MDQ. Ada
juga yang menyebut
las Karbit atau
kalsium karbida

Las Karbit
adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CaC2. Karbit digunakan dalam proses las
karbit.
Persamaan reaksi Kalsium Karbida dengan air adalah

CaC2 + 2H2O → C2H2 + Ca(OH)2

1.4 Mesin Bubut

Mesin bubut merupakan salah satu mesin proses produksi yang dipakai untuk
membentuk benda kerja yang berbentuk silindris. Pada prosesnya benda kerja terlebih
dahulu dipasang pada chuck (pencekam) yang terpasang pada spindel mesin,
kemudian spindel dan benda kerja diputar dengan kecepatan sesuai perhitungan. Alat
potong (pahat) yang dipakai untuk membentuk benda kerja akan disayatkan pada
benda kerja yang berputar. Umumnya pahat bubut dalam keadaan diam, pada
perkembangannya ada jenis mesin bubut yang berputar alat potongnynya, sedangkan
benda kerjanya diam. Dalam kecepatan putar sesuai perhitungan, alat potong akan
mudah memotong benda kerja sehingga benda kerja mudah dibentuk sesuai yang
diinginkan. Dikatakan konvensional karena untuk membedakan dengan mesin-mesin
yang dikontrol dengan komputer (Computer Numerically Controlled) ataupun kontrol
numerik (Numerical Control) dan karena jenis mesin konvensional mutlak diperlukan
keterampilan manual dari operatornya.
Mesin bubut terbagi dalam dua kelompok berdasarkan versinya yaitu mesin
bubut konvensional dan mesin bubut CNC (control numerical computer). Mesin
bubut konvensional sistem kontrolnya secara umum masih manual, kendati pada
kondisi-kondisi tertentu bisa dikontrol secara otomatis dengan tuas otomatis.
Sedangkan mesin bubut CNC sistem kontrol sudah sangat modern. Oleh sebab itu,
mesin bubut CNC lebih akurat dalam pengerjaannya dan mudah dalam
pengoperasian.
Prinsip kerja mesin bubut sebenarnya terletak pada gerakan putar pada benda
kerja. Putaran tersebut akan disesuaikan dengan sumbu putar pada benda kerja. Mesin
bubut yang digunakan untuk menyayat suatu benda akan melakukan gerakan translasi
sejajar pada bagian pahat mesin bubut. Karena pahatan tersebut menyesuaikan sumbu
putar suatu benda, maka hasil bubutan tersebut akan berbentuk seperti ulir. Cara kerja
mesin bubut ini yaitu dengan cara mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda dan
kecepatan rotasi pahatan. Jika Anda sudah bisa mengatur kecepatan keduanya, maka
Anda akan mendapatkan macam-macam ulir yang memiliki ukuran yang berbeda-
beda.
Pada prinsip kerja mesin bubut dijelaskan, mesin bubut bisa mendapatkan
uliran yang bermacam-macam dengan ukuran yang berbeda-beda berkat bagian mesin
bubut yang bernama roda gigi translasi. Roda gigi tersebut yang membentuk ulir-ulir
pada kayu atau benda. Agar mendapatkan ulir dengan ukuran yang berbeda-beda,
Anda hanya perlu menukar roda gigi translasi yang berfungsi sebagai penghubung
antara poros spindel dan poros ulir. Yang perlu Anda tahu, ternyata jumlah gigi pada
roda gigi penukar tersebut berbeda-beda, mulai dari 15 gigi sampai 127 gigi.

Mesin Bubut
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Februari 2015. Tempat ruang
perbengkelan Jurusan Teknologi Pertanian, Universitas Sriwijaya.

3.2 Alat dan Bahan


Alat : Pena, buku, kertas dn alat tulis lainnya
Bahan : Bor tangan, bor duduk, gerinda tangan, gerinda duduk, las listrik, las
karbit dan mesin bubut.

3.3 Cara Kerja


Cara kerja dalam praktikum ini adalah :
1. Siapkan alat yang diperlukan.
2. Peserta menuju ke ruang perbengkelan dengan didampingi oleh assisten
yang akan menjelaskan peralatan perbengkelan.
3. Peserta praktikum memperhatikan assisten dalam menjelaskan alat-alat
perbengkelan dan bertanya.
BAB IV
PEMBAHASAN

Alat perbengkelan merupakan alat untuk membantu pekerjaan manusia dalam


bidang bengkel. Banyak sekali peralatan yang digunakan dalam perbengkelan. Pada
praktikum yang telah dilaksanakan. Kami memperoleh pengetahuuan tentang
beberapa alat yang digunakan didalam perbengkelan.
Kita sudah tidak asing lagi dengan nama bor. Bor merupakan alat yang
digunakan untuk memberi lobang pada suatu benda. Bor ini terdiri dari bor tangan
dan bor duduk. Perbedaan antara bortangan dan bor duduk adalah tempat dan cara
menggunakannya. Jika bor tangan dapat dengan leluasa kita bawa dan pindahkan
sebaliknya bor duduk dalam menggunakannya di letakan pada suatu tempat yang
kukuh dan tetap. Bor tangan biasanya memiliki kapasitas yang lebih kecil
dibandingkan dengan bor duduk. Hal ini karena jika bor tangan memiliki kapasitas
yang sangat besar dapat membahayakan operator yang menggunakannya. Dalam hal
perawatan masing-masing memiliki kebutuhan yang tidak jauh berbeda. Selain itu
dari segi bagian bor duduk memiliki ragum yang berfungsi untuk mencengkram
benda yang akan dilubangi. Bor memiliki beberapa bentuk mata bor yang memiliki
kegunaan masing-masing.
Selain bor, didalam perbengkelan juga kita dapat menggunakan gerinda.
Gerinda adalah alat yang digunakan intuk menghaluskan permukaan benda. Selain
menghaluskan gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda. Seperti halnya
bor, gerinda juga memiliki dua jenis, yaitu gerinda tangan dan gerinda duduk. Pada
gerinda tangn biasanya mata gerinda berdiameter lebih kecil dibandingkan dengan
gerinda duduk. Gerinda duduk memiliki kapasitas dan kekuatan lebih besar dari pada
gerinda tangan. Akan tetapi, keunggulan gerinda tangan adalah dapat dengan leluasa
dipindahkan dan digunakan dimanapun selama masih ada sumber energinya. Gerinda
memiliki mata yang berbeda untuk memotong dan menghaluskan. Untuk
menghaluskan biasanya mata gerinda lebih tebal dibangdingkan mata gerinda potong.
Dalam perawatan, kedua gerinda memiliki parawatan yang hampir sama.
Alat yang berikutnya merupakan alat yang cukup sering digunakan pada
penyatuan benda. Las merupakan alat yang berfungsi untuk menggabungkan dua
buah besi atau logam lainnya. Las juga dapat digunakan untuk untuk memotong besi.
Las memiliki dua macam yaitu las listrik dan las karbit. Las listrik memiliki sumber
tenaga dari listrik. Las listrik ini memanfaatkan konsleting yang kemudian
menimbilkan panas yang akan melelehkan elektroda untuk menyambungkan logam.
Sedang las karbit memanfaatkan gas asitelin dan oksigen yang akan menghasilkan
reaksi yang menimbilkan panas yang tinggi. Kedua las memiliki keunggulan sndiri-
sendiri. Untuk engelasan yang jauh dari sumber listrik, tentu las karbitlah yang lebih
unggul. Terdapat teknik dalam pengelasan yang tergantung dari bentuk logam yang
akan di sambungkan.
Mesin bubut merupakan mesin yang digunakan untuk membentuk suatu
benda yang polos menjadi bentuk yang silindris. Mesin bubut biasanya digunakan
untuk membentuk kayu. Mesin bubut ini memiliki prinsip kerja pada putaran benda
yang kan dibentuk. Pada saat benda diputar benda akan dikikis sedikit demi sedikit
yang akan menghasilkan bentuk seperti yang diinginkan.
Masih banyaklagi alat-alat yang digunakan didalam perbengkelan yang
memiliki fungsi berbeda-beda. Alat-alat ini berfungsi untuk membantu kita dalam
melakukan pekerjaan perbengkelan.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah kami laksanakan, kesimpulan yang kami dapatkan
adalah sebagai beriut:
1. Dalam hal kekuatan kerja mesin bor duduk dan mesin gerinda duduk memiliki
kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan mesin bor tangan dan gerinda
tangan.
2. Las karbit mengandalkan reaksi kimia dari gas asitelin dan oksigen utung
menghasilkan panas dalam pengelasan.
3. Selain digunakan utuk menyambung, las juga dapat digunakan untuk
memotong logam.
4. Pada bor duduk terdapat ragum yang berfungsi untuk mencengkaram benda
sehingga dapat memudahkan penggunanya.
5. Mesin bubut mengandalkan putaran pada benda yang akan dibentuk dalam
bekerja.
6. Semua alat memrlukan perawatan yang akan mengurangi resiko rusaknya alat.

5.2 Saran

Didalam praktikum sangat penting untuk mengetahui nama alat dan


kegunaannya. Sehingga kita dapat berhati-hati dalam mencoba peralatan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Laporan-1-Pengenalan-Alat-Dan-Inventarisasi-Bengkel-Pertanian.


http://www.scribd.com/ doc/ 212618172/ Laporan- 1- Pengenalan- Alat- Dan-
Inventarisasi- Bengkel-Pertanian#scribd. diakses tanggal 17 feb 2015 pkl 22.20
wib.

Anonim. 2011. Laporan pengenalan alat bengkel. https:// olovans.wordpress.com/


2011/ 03/ 11/ 12/ laporanpengenalanalat bengkel.html. diakses tanggal 17 feb
2015 pkl 22.25 wib.

Daniel,dkk, 2012, Buku Ajar MK : Perbengkelan Pertanian, Universitas


Hasanuddin : Makassar.

Daryanto. 1987 .Alat Pengikat Pada Elemen Mesin. PT Rineka Cipta : Jakarta

Lasmar Kazuna. 2012. Makalah las listrik las gas. http:// lasmarkazuna.
blogspot.com /2012 /07 /makalah-las-listrik-las-gas.html. Diakses pada 17
februari 2015 pukul 22.00

Maran. 2007. Peralatan Bengkel Otomotif. CV Andi Ofset : Yogyakarrta.

Pernama. 2006. BAB_V_prktk_krj _ bngku . pdf . http://file.upi.edu/ Direktori/ FPTK/


JUR._PEND._TEKNIK_MESI N/196511101992031-TATANG_ PERMANA,
BAB_V_prktk_krj _ bngku . pdf. diakses pada 17 Februari 2015 pkl 20.20.

Udai. 2012. Mesin Bubut. http://udai08.blogspot.com/2012/03/mesin-bubut.html.


Diakses pada 17 februari 2015 pukul 22.15

Yudika. 2013. Las Karbit. http://maujanyudika.blogspot.com/2013/05/las-karbit.html.


Diakses pada 17 februari 2015 pukul 22.10

Anda mungkin juga menyukai