PROBLEM BASED-LEARNING
FARMASI INDUSTRI
Kelas : PSPA B
Kelompok : 7 (tujuh)
Angkatan : 42
Dosen Pembimbing
apt. Yudha Rizky Nuari, M.Sc
▪ Mahasiswa menuliskan jawaban dengan pada kolom skenario dengan rapih dan
teratur.
▪ Pada pekerjaan yang membutuhkan formulir, maka formulir dapat dicetak dan diisi
sebagaimana seharusnya kemudian dilampirkan pada lembar kerja sesuai urutan
kasus.
SKENARIO
JUMP 1: ISTILAH
Cari istilah-istilah di dalam skenario yang memerlukan uraian atau penjelasan lebih lanjut
ISTILAH URAIA
N
Vaksin Produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme
yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, yang bila
diberikan kepada seseorangakan menimbulkan kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu
Vaskin hepatitis B Vaksin untuk mencegah infeksi virus hepatitis B
Alarm penanda Alat yang memberikan tanda bahaya berupa sinyal, bunyi
ataupun sinar, alarm juga dapat menunjukkan terjadinya
penyimpangan suhu.
Petugas Orang yang bertugas melakukan sesuatu
JUMP 2: RUMUSAN MASALAH
Tentukan permasalahan-permasalahan yang ada di dalam skenario dan batasan-batasan
permasalahan.
1. Bagaimana standar persyaratan chiller yang baik berdasarkan CDOB?
2. Bagaimana prosedur kontrol suhu pengiriman produk rantai dingin yang sesuai dengan
CDOB?
3. Bagaimana prosedur dan dokumen terkait dengan penerimaan produk rantai dingin?
4. Bagaimana prosedur penyimpanan produk rantai dingin?
5. Bagaimana proses pemeliharaan chiller yang sesuai dengan CDOB?
JUMP 3: TUJUAN PEMBELAJARAN
Tentukan tujuan pembelajaran
1. Mahasiswa mampu memahami standar persyaratan chiller yang baik berdasarkan CDOB
2. Mahasiswa mampu memahami prosedur kontrol suhu pengiriman produk rantai dingin
yang sesuai dengan CDOB
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prosedur penerimaan beserta dokumen
terkait penerimaan produk rantai dingin
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prosedur penyimpanan produk rantai
dingin
5. Mahasiswa mampu mengetahui proses pemeliharaan chiller yang sesuai dengan CDOB
JUMP 4: PEMBAHASAN
Menjawab setiap permasalahan dan membahasnya menggunakan sumber pustaka
Justifikasi : Dalam kasus, ditemukan suhu dalam wadah vaksin 10°C. Agar suhu
chiller selalu terkontrol maka perlu dilakukan kalibrasi sekurang-kurangnya satu kali
dalam satu tahun terhadap standar yang tersertifikasi dan validasi proses pengiriman
perlu dilakukan untuk memastikan suhu pengiriman tidak menyimpang dari yang
dipersyaratkan.
Justifikasi : Berdasarkan kasus dilakukan pengecekan suhu harian chiller pada pagi dan
sore hari saja, seharusnya dilakukan minimal 3 (tiga) kali sehari, pagi, siang dan sore dan
harus dievaluasi serta didokumentasikan
JUMP 5: KESIMPULAN DAN DAFTAR PUSTAKA
Diskusikan hasil pencarian dan buat kesimpulan
KESIMPULAN
Berdasarkan kasus diatas, terdapat penyimpangan suhu pada wadah vaksin hepatitis B
0
(10 C) yang disebabkan oleh kerusakan alarm penanda. Menurut CDOB 2020, produk rantai
dingin berupa vaksin harus disimpan di dalam chiller dengan suhu +2°Cs/d+8°C. Untuk
menuhi kualifikasi wadah penyimpanan yang baik, maka perlu dilakukan pemastian terkait
persyaratan chiller yang baik sehingga mampu menjaga suhu yang telah dipersyaratkan.
Persyaratannya diantaranya adalah terdapat termometer terkalibrasi, penutup disertai kunci
chiller, stop kontak dan generator.
Berdasarkan kasus, petugas penerima vaksin hepatitis B mencatat nama dan jumlah
produk, serta melakukan pengecekan suhu dalam wadah vaksin. Hal ini tidak sesuai dengan
operasional pengecekan dokumen penerimaan produk yang tertera di CDOB 2020.
Ditemukan bahwa petugas belum melakukan pengecekan kondisi fisik produk rantai
dingin, nomor bets, dan tanggal kedaluwarsa. Berdasarkan kasus ditemukan pula kesalahan
pada saat pengecekan suhu harian chiller beserta jarak antar vaksin dalam chiller yang
tidak memenuhi persyaratan. Pengecekan hanya dilakukan pada pagi dan sore hari saja,
seharusnya dilakukan minimal 3 (tiga) kali sehari, pagi, siang dan sore kemudian hasil
pengecekan selanjutnya dievaluasi dan didokumentasikan. Penyimpanan vaksin dalam
chiller berdasarkan kasus rapat dan tak berjarak. Seharusnya jarak tidak terlalu padat, jarak
antara kotak vaksin sekitar 1-2 cm dan harus berjarak minimal 15 cm antara chiller dengan
dinding bangunan agar sirkulasi udara dapat terjaga
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2020. Pedoman Teknis Cara
Distribusi Obat yang Baik. Jakarta : Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik
Indonesia
Peraturan Menteri Kesehatan Reublik Indonesia No. 53 Tahun 2015 tentang Penanggulan
Hepatitis Virus.
Masukan Tutor* Nilai LKM* Nilai ACC Tutor
Diskus (Nama dan
i PBL* Tanggal)*