Pada tanggal 2 Januari 2020 petugas PT. Multi Vaksin Jakarta mengirim pesanan vaksin
Hepatitis B ke salah satu rumah sakit di Surabaya melalui jalan darat. Proses pengiriman
membutuhkan waktu 22 jam. Setelah sampai di rumah sakit di Surabaya, petugas membuka
kontainer dan melihat suhu pada termometer yang menunjukkan -5oC, sedangkan menurut
prosedur suhu penyimpanan vaksin antara 2o-8oC. Petugas segera mengkonfirmasi ke
apoteker PT. Multi Vaksin dan memberitahukan apa yang terjadi, padahal jika suhu tidak
sesuai dengan ketentuan seharusnya alarm berbunyi.
Cari akar masalah
Cari solusi masalah jangka pendek dan jangka panjang
Jawab:
1. Akar masalah
Masalah tersebut kemungkinan dapat terjadi karena:
- Tempat penyimpanan vaksin yaitu cold room/chiller dalam kontainer belum
divalidasi peletakkan vaksin atau icepack tidak sesuai, sehingga suhu 2-8 oC
tidak terjaga selama transportasi. Validasi proses pengiriman perlu dilakukan
untuk memastikan suhu pengiriman tidak menyimpang dari yang di persyaratkan
(PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 9
TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN TEKNIS CARA DISTRIBUSI OBAT
YANG BAIK).
- Alat pengukur suhu termometer yang ada di dalam kontainer belum dilakukan
kalibrasi sehingga pengukuran suhu tidak mencerminkan keadaan yang
sebenarnya (thermometer menunjukkan -5oC). Termometer dikalibrasi sekurang-
kurangnya satu kali dalam satu tahun terhadap standard yang tersertifikasi.
- Petugas belum pernah dilatih terkait penanganan CCP petugas melakukan
pemantauan suhu tetapi tidak sesuai dgn kriteria yg dipersyaratkan, pengiriman
CCP tanpa adanya pemantauan berapa lama waktu yang diperbolehkan CCP tsbt
bertahan sesuai suhu yang dipersyaratkan, dan penanganan pengiriman CCP tidak
sesuai (ice pack yg diletakkan hanya berdasarkan filling petugas, tidak
berdasarkan data validasi).