Anda di halaman 1dari 2

BAB

3
PETA LAUT

3.1. Pengertian Peta Laut

Pengertian peta secara umum ialah suatu denah atau jaringan sebagai hasil
memindahkan bentuk dari permukaan bumi atau sebagian dari permukaan
bumi ke atas suatu bidang datar.

Rangka peta : adalah susunan dari derajah-derajah dan jajar-jajar dimana


peta itu dilukiskan didalamnya.

Jaringan peta : adalah gambaran derajah-derajah dan jajar-jajar didalam


peta, terdiri atas garis-garis lurus yang saling memotong tegak lurus.

Syarat-syarat jaringan peta:

1. Equivalen (sama luas) : berbagai luas-luas diberikan dalam perbandingan


yang benar.

2. Equidisten (sama jarak) : jarak-jarak terhitung dari suatu titik tertentu


diberikan dalam perbandingan yang benar.

3. Conform (sama sudut) : sudut-sudut pada bola bumi berpindah didalam


peta tanpa mengalami perubahan.

Syarat-syarat bagi peta laut:

1. Garis haluan (loxodrom) harus merupakan sebuah garis lurus karena


saling memotong pada sudut-sudut 90°.

2. Peta harus sama bangun (conform) karena sudut-sudut di bumi harus


dapat dipindahkan kepeta tanpa perubahan.

Peta-peta yang memenuhi kedua syarat tsb diatas disebut peta bertumbuh,
akibatnya :

1. Derajah merupakan garis lurus


2. Jajar-jajar merupakan garis lurus
3. Tiap derajah tegak lurus tiap jajar
4. Derajah-derajah harus sejajar satu sama lain
5. Jajar-jajar harus sejajar satu sama lain
6. Garis haluan / rhumb line merupakan garis lurus

Peta laut ialah peta yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dipakai
untuk merencanakan atau mengikuti suatu pelayaran di laut lepas, perairan
pedalaman seperti danau, sungai, terusan dll. Dengan demikian peta laut
dapat dipakai untuk lalu lintas diatas air. Untuk maksud diatas tersebut,
seyogyanya sebuah peta laut dapat memberikan keterangan-keterangan
sebagai berikut :

1. Dalamnya air serta garis dalamnya air harus dapat dipercaya dan
diberikan cukup jelas dan terperinci untuk keperluan berlabuh jangkar.
2. Sifat utama dari penerangan-penerangan navigasi seperti suar,
kapal suar, pelampung, dan lain-lain harus ada, demikian pula benda-be
nda darat, garis penuntun/garis merkah, tempat-tempat berlabuh jangkar
serta tanda-tanda lainnya yang diperlukan oleh seorang navigator.
3. Bagian darat tidak hanya menunjukkan bentuk serta sifat garis
pantai saja, tetapi harus dinyatakan pula apakah daratan itu rata, landai,
berbukit, curam atau bergunung-gunung.
4. Keterangan-keterangan peta pada umumnya antara lain : skala
peta, tahun percetakan, survey, sounding yang dipakai, koreksi besar dan
koreksi kecil yang terakhir.
5. Kerangka-kerangka serta bahaya-bahaya navigasi lainnya.
6. Keterangan-keterangan yang bertautan dengan arus.

Anda mungkin juga menyukai