Analisis Kebutuhan Irigasi
Analisis Kebutuhan Irigasi
BAB I PENGANTAR
1.1 Sistem Irigasi Permukaan 1- 3
1.2 Sistem Irigasi Bawah Permukaan 1- 4
1.3 Sistem Irigasi Dengan Pancaran I-5
1.4 Sistem irigasi Tetes I-5
BAB 11 MENGENAL JARINGAN IRIGASI
2.1 Klasifikasi Jaringan Irigasi 2- 1
2.2 Bangunan Irigasi 2- 6
BAB III KETERSEDIAAN AIR IRIGASI
3.1 Ketersediaan Air di Lahan 3- 1
3.2 Ketersediaan Air di Bangunan Pengambilan 3- 6
BAB IV ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI
4.1 Kebutuhan Air Padi di Sawah 4- 2
4.2 Hitungan Kebutuhan Air Untuk Padi di Sawah 4- 9
4.3 Contoh Analisis Kebutuhan Air Untuk Padi di Sawah 4- 9
4.4 Kebutuhan Air Untuk Tanaman Salain Padi 4-10
4.5 Contoh Analisis Kebutuhan Air Untuk Tanaman Palawija 4-13
4.6 Kebutuhan Air di Bangunan Pengambilan 4-15
BAB V ALTERNATIF PEMBERIAN AIR IRIGASI SAAT
KEKURANGAN AIR
5.1 Pemberian Air Dengan Faktor K 5- 1
5.2 Pemberian Air Secara Giliran 5- 2
5.3 Pengaturan Pola Tanam 5- 4
5.4 Pengaturan Teknik Pemberian Air 5- 4
BAB I
PENGANTAR
Kebutuhan pangan terutama beras terus meningkat dari waktu ke waktu sejalan
dengan bertambahnya jumlah penduduk. Di sisi lain ketersediaan pangan terbatas
sehubungan dengan terbatasnya lahan yang ada untuk bercocok tanam, teknologi, modal
dan tenaga kerja, sehingga defisit penyediaan bahan pangan masih sering terjadi di negeri
ini. Untuk itu berbagai pihak tidak henti-hentinya berupaya untuk mengatasi masalah
tersebut diatas melalui berbagai kebijaksanaan dan program.
Irigasi merupakan salah satu faktor penting dalarn produksi bahan pangan. Modul
ini bermaksud mengantar kita untuk lebih memahami beberapa aspek dalam perencanaan
dan pengelolaan irigasi. Beberapa prosedur hitungan dalam praktek irigasi akan dibahas
lebih lanjut antara lain prosedur hitungan ketersediaan air irigasi, kebutuhan air di lahan
untuk tanaman padi dan palawijo, hitungan kebutuhan air di bangunan pengambilan, serta
pemberian air pada saat ketersedian air terbatas. Modul ini diharapkan dapat menjadi salah
satu bekal penting dalam mengembangkan potensi lahan beririgasi yang ada di wilayah
kita masing-masing. Sebelum masuk ke dalam pembahasan prosedur analisis ketersediaan
dan kebutuhan air irigasi, dalam modul ini akan dikenalkan terlebih dahulu mengenai
sistem irigasi.
Sistem irigasi dapat diartikan sebagai satu kesatuan yang tersusun dari berbagai
komponen, menyangkut upaya penyediaan, pembagian, pengelolaan dan pengaturan air
dalam rangka meningkatkan produksi pertanian. Beberapa komponen dalam sistem irigasi
diantaranya adalah :
• siklus hidrologi (iklim, air atmosferik, air permukaan, air bawah permukaan)
• kondisi fisik dan kimiawi (topografi, infrastruktur, sifat fisik dan kimiawi lahan)
• kondisi biologis tanaman
• aktivitas manusia (teknologi, sosial, budaya, ekonomi)
Representasi sistem. irigasi sebagai suatu kesatuan hubungan masukan (input) , proses dan
keluaran (output) dapat digambarkan pada Garnbar 1.1.
Masukan:
SISTEM IRIGASI
Keluaran :
• kondisi hidrologi • Peningkatan
• kondisi klitnatologi produksi pertanian
• kondisi topografi
• kondisi fisik dan kimiawi
lahan Proses :
• kondisi biologis tanarnan • Cara penyediaan air
pendistribusian air • Cara pemberian dan
• kondisi sosia~ ekonorni dan pendistribusian air
budaya • Cara pengelolaan
• teknologi dan pengaturan
feed back
Ditinjau dari proses penyediaan, pemberian, pengelolaan dan pengaturan air, sistem
irigasi dapat dikelompokkan menjadi 4 (Sudjarwadi 1990), sebagai berikut :