Tim Penyusun
Monica Subastia
Ade Rahmat Ridwan
Puput Pertiwi
Muhammad Robby Mustapa
Dian Fitriyanah
Kholida Annisa
Mumtaz Fikri Danasti
Faisal Bachtiar
Jihan Islamiyah
Afryandi Nur Huda
Febi
Editor
Izza Fauzia Asrofi
Penerbit
Bidang Perkaderan
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Periode 2018-2020
ii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................................... 7
Lampiran 1: Job Desc Panitia dan Fasilitator Fortasi .................................................. 7
Lampiran 2: Narasi-narasi Materi Fortasi .................................................................... 14
A. Keislaman ........................................................................................................... 14
B. Kemuhammadiyahan ......................................................................................... 17
C. KE-IPM-AN .......................................................................................................... 22
Lampiran 3: Contoh Jadwal Fortasi ............................................................................. 35
iii
PANDUAN TEKNIS
FORUM TA’ARUF DAN ORIENTASI SISWA MUHAMMADIYAH
TAHUN 2021
A. PENGANTAR
Fortasi merupakan salah satu kegiatan pra perkaderan yang dilakukan oleh IPM di
tingkatan paling bawah atau grass root. Pentingnya kegiatan fortasi sebagai bagian dari
proses perkaderan IPM dikarenakan fortasi merupakan gerbang atau garda depan
pengenalan awal semua hal tentang IPM dan lebih umumnya tentang Muhammadiyah.
Pengenalan IPM sebagai organisasi otonom pelajar di Muhammadiyah berawal dari
proses fortasi ini. Maka, fortasi mempunyai peranan sangat penting untuk bisa
mengenalkan dan mengimplementasikan agenda aksi IPM dari tingkatan yang paling
bawah.
Tahun 2021 ini merupakan tahun kedua pelaksanaan Fortasi dengan cara yang
tidak biasa. Fortasi dilaksanakan di kondisi pandemi. Perkembangan melonjaknya
kasus pasien covid-19 di berbagai tempat tidak bisa diprediksi, hampir diambang
ketidakpastian untuk bisa melaksanakan kegiatan normal seperti sedia kala. Maka dari
itu pelaksanaan Fortasi juga masih harus berdamai dengan kondisi yang ada, dan
memanfaatkan sumberdaya yang bisa diberdayakan. Harapannya esensi dari
pelaksanaan FORTASI tetap bisa dirasakan oleh semua peserta didik baru di sekolah-
sekolah Muhammadiyah tingkat SMP sederajat dan SMA sederajat. Pelaksanaan
FORTASI ini juga menjadi momentum yang tepat untuk bisa mengenalkan dan
mengampanyekan agenda aksi IPM ke seluruh pelajar Muhammadiyah di Indonesia.
1
Tahun ini, masih dalam suasana yang berbeda menjadi tahun kedua Fortasi
dilaksanakan dalam kondisi pandemic. Bukan menjadi suatu halangan, tetapi harus
menjadi suatu tantangan baik yang harus dilewati oleh semua kader IPM agar bisa
menyelenggarakan Fortasi yang asik, menyenangkan lagi berkesan bagi para pelajar
Muhammadiyah yang baru. Fortasi tahun 2021 harus memberikan sesuatu yang beda
untuk siswa/siswi baru di sekolah Muhammadiyah, karena berubahnya kondisi dan
berbeda juga metode pelaksanaannya. Sesuatu yang beda ini dimaksudkan agar
siswa/i baru tetap bisa menemukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki dalam
keadaan yang ‘terbatas’ ini. Untuk bisa mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan
itikad kolaborasi semua pihak. Tanpa kolaborasi yang saling membangun, kecil
kemungkinan proses fortasi akan berjalan dengan baik dan berkesan.
Maka dari itu, tema Fortasi tahun ini adalah Kolaborasi sejuta kreasi. Dengan
harapan, kegiatan fortasi bisa tetap menjadi wadah para pelajar Muhammadiyah untuk
mengembangkan kreasi yang dimiliki untuk kemanfaatan bersama.
B. TUJUAN
2
c. Tersampaikannya kampanye agenda aksi IPM sehingga terbentuk pelajar
muslim yang mempunyai kepedulian terhadap lingkungan, siap berkolaborasi
dan berdaya bersama secara setara, bersemangat meningkatkan
kemandirian ekonominya, serta menjadi pelajar sehat yang senantiasa
mempelopori gerakan aksi pelajar sehat bagi sesama.
C. TEMA
D. PESERTA
F. MATERI-MATERI
3
d. KEILMUAN
i. Motivasi Belajar
ii. Pergaulan Pelajar dengan orang tua, guru, dan masyarakat.
iii. Dan lain sebagainya
e. WAWASAN dan SKILL
i. Mengenal lingkungan Sekolah/Desa/Pesantren
ii. #KitaBerkarya melalui Agenda Aksi IPM:
iii. #KitaPeduliLingkungan (Student Earth Generation (SEG))
iv. #KitaMerangkulSesama (Campaign Inklusi)
v. #KitaPelajarMandiri (Studentpreneur)
vi. #KitaPelajarSehat (Pelajar Sehat)
vii. #AkudanKamuBelajarBersama
viii. #KitaPelajarBeradab
G. METODE
a. Online
Penyampaian materi yang digunakan dalam kegiatan FORTASI adalah
sebagai berikut :
Berkaitan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang sedang terjadi di
Indonesia, maka pelaksanaan FORTASI 2021 dilaksanakan menggunakan
sistem Daring. Pelaksanaan FORTASI dilakukan menggunakan beberapa
platform aplikasimedia sosial yang bisa digunakan sebagai saran pembelajaran.
Beberapa platform aplikasi media sosial tersebut antara lain:
- Aplikasi ZOOM
- Aplikasi WhatsApp
- Aplikasi Googlemeet
- Dan lain-lain
b. Offline
Berkaitan dengan kondisi pandemi covid-19 yang sedang terjadi di
Indonesia, apabila Pimpinan diizinkan mengadakan FORTASI secara offline
disekolah, ada hal-hal yang harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan dan
keselamatan bersama, yaitu:
1. Menyediakan perlengkapan seperti sabun cuci tangan, hand sanitizer,
thermogun, dan masker.
2. Menghimbau untuk seluruh warga sekolah tetap mematuhi protokol
kesehatan
3. Membawa peralatan makan, shalat dan masker cadangan untuk pribadi
4. FORTASI berlangsung dengan kapasitas ruang kelas sesuai yang
ditetapkan oleh Pemerintah dan dilakukan dengan menjaga jarak.
4
Penyampaian materi yang digunakan dalam kegiatan FORTASI adalah
sebagai berikut :
1) Ceramah
Narasumber menyampaikan materi dengan menggunakan metode
ceramah, yaitu komunikasi satu arah yang kemudian biasanya akan
dilanjutkan dengan metode penyampaian lainya.
2) Forum Diskusi Grup (Forum Group Discussion)
Narasumber menyampaikan materi dengan metode Forum Diskusi Grup
atau biasa disebut FGD (Forum Group Discussion), yaitu dengan membentuk
grup diskusi dan memberikan kesempatan kepada grup diskusi tersebut
untuk berdiskusi hingga dapat menyimpulkan tujuan akhir materi.
3) Resitasi / Penugasan
Narasumber menyampaikan materi dengan metode Resitasi/Penugasan,
yaitu dengan memberikan penugasan kepada peserta untuk dapat
memahami materi dan dapat mencapai kesimpulan akhir materi.
4) Brainstorming
Narasumber menyampaikan materi dengan metode Brainstorming, yaitu
dengan memancing para peserta untuk dapat saling menciptakan dan
melemparkan ide atau gagasan kreatifnya yang kemudian diharapkan dapat
menciptakan suatu hal baru dan segar.
5) Tanya Jawab
Narasumber menyampaikan materi dengan metode tanya jawab, yaitu
komunikasi dua arah antara narasumber dengan peserta yang dimana
narasumber memberikan kesempatan kepada peserta untuk melempar
pertanyaan yang kemudian narasumber akan menjawab dan memberi
pemahaman kepada peserta terhadap pertanyaan tersebut.
6) Dinamika Kelompok
Narasumber menyampaikan materi dengan metode Dinamika Kelompok,
yaitu dengan mengharuskan peserta untuk membentukkelompok-kelompok
yg terdiri dari dua atau lebih individu untuk dapat menerima dan mengikuti
materi yang akan disampaikan narasumber.
7) Sosiodrama
Narasumber menyampaikan materi dengan metode Sosiodrama, yaitu
dengan menciptakan suatu kondisi dimana seluruh peserta akan memainkan
peranannya masing-masing sesuai dengan kondisi dan suasana yang
diciptakan oleh narasumber, sehingga peserta akan dapat lebih memahami
kesimpulan dan tujuan akhir materi.
5
8) Studi Kasus
Narasumber menyampaikan materi dengan metode Studi Kasus, yaitu
dengan melemparkan sebuah kasus atau permasalahan kepada peserta
yang kemudian akan diteliti dan dipelajari oleh peserta hingga seluruh
peserta dapat menyimpulkan hasil dari penelitiannya dan mengetahui tujuan
akhir materi.
c. Hybrid
Hybrid merupakan pembelajaran dengan sistem daring yang dikombinasikan
dengan pertemuan tatap muka untuk beberapa jam. Hybrid dilakukan guna
meminimalisir dampak psikososial siswa. Ada juga yang menganggap hybrid
sama halnya dengan blended learning. Bentuk pembelajarannya merupakan
kombinasi antara pembelajaran tatap mukadengan pembelajaran daring.
Hybrid yang dimaksud adalah pembelajaran tatap muka dilakukan secara
rotasi dengan jumlah siswa 50 persen. Misalnya, dari jumlah siswa 32 orang
menjadi 16 orang per pertemuan tatap muka di kelas. Sisanya mengikuti kelas
pembelajaran daring atau luring, dan bergantian. Pembelajaran tatap muka
dilakukan untuk memberi kesempatan bagi anak-anak yang kesulitan melakukan
PJJ.
Orangtua juga dipersilahkan memilih untuk moda pembelajaran untuk
anaknya, bisa mengikuti tatap muka, pembelajaran daring, atau luring. Untuk
siswa yang kesulitan mengakses internet, mereka bisa datang 2-3 kali seminggu
ke sekolah belajar dengan gurunya. Waktunya disesuaikan dengan kesepakatan
bersama dan wajib mengutamakan keamanan dan kesehatan.
6
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Job Desc Panitia dan Fasilitator Fortasi
PENGELOLA KEGIATAN
a. Pra Pelatihan
1) Melakukan koordinasi pengkajian tujuan dan target pelatihan
2) Pembuatan alur pelatihan
3) Menarasikan alur menjadi silabus
4) Menurunkan sìlabus menjadi jadwaí dan TDR
5) Merencanakan desain ruangan dan suasana pelatihan yang diharapkan
6) Membagikan jadwal dan daftar kebutuhan dalam penciptaan suasana belajar
yang diharapkan oleh fasilitator kepada panitia
7) Ass MOT menyiapkan seluruh borang-borang pelatihan
8) Ass.MOT memberikan borang-borang tersebut kepada masing-masingfasilitator
sesuai tugasnya untuk dipelajari
9) Masing-masing fasilitator mempelajari borang-borang tersebut dan membuat
rencana kerja sesuai dengan tugasnya
10) Masing-masing rencana kerja tersebut diserahkan kepada Ass.MOT
11) Ass.MOT menyampaikan alur kerja fasilitator
b. Saat Pelatihan
1) Ass.MOT menyiapkan seluruh borang-borang pelatihan
2) Ass.MOT menyiapkan daftar hadir peserta
3) Ass.MOT Menyiapkan lembar Pre-test materi
4) MOT Mengkondisikan pesena sebelum materi
5) MOT melakukan orientasi dan kontrak belajar dengan beserta, Observer dan
Notulensi menjalankan tugasnya di ruang session, sementara Ass.MOT me nilai
hasil pre-test peserta
6) Saat jeda, fasilitator melakukan koordinasi untuk menyampaikan pandangan
awaí tentang kondisi peserta dan hasil pre-test dan hasií observasi saat
orientasi.Membuat rencana kerja selanjutnya
7) Saat materi, moderator mendampingi pemateri dan menghantarkan jalannya
materi dengan berbekas satu bendel berkas yang berisi: CV pemateri, TOR
Materi, jadwal, jam, daftar hadir peserta, dan kertas kosong serta pulpen untuk
mencatat jalannya diskusi.
8) Daftar hadir peserta diserahkan kepada peserta untuk diisi. Moderator
membacakan CV pemateri dan menyampaikan gambaran umum materi
kemudian mempersiíahkan pemateri menyampaikan materinya
7
9) Moderator memberikan catątan peringatan kepada pemateri jika pembahasan
melebar/tidak sesuai dengan ToR, waktu hampir habis, atau hal-hal yang
sekiranya akan menghambat efektivitas penyampaian materi
10) Moderator memandu tanya jawab seusai materi
11) Notulensi mencatat jalannya materi yang meliputi: penyampaian pemateri,
metode yang digunakan dalam menyampaikan,materi yang disampaikan,
pertanyaan yang diajukan baik dari pemateri ke peserta maupun sebaliknya
beserta jawabannya. Hasil notulensi sekaligus dapat digunakan untuk
mengevaluasi kesesuaian pemateri dalam materi tersebut
12) Observer mencatat perkembangan dan perilaku peserta
13) Jika ada forum diskusi kelompok, maka hasií observasí yang digunakan untuk
membagi anggota kelompok. Anggota kelompok bisa dirubah sesuai dengan
perubahan hasií observasi (perkembangan peserta)
14) Pada setiap hari setelah selesai sesi dan setiap waktu luang fasilitator
melakukan koordinasi untuk setalu mengomunikasikan hasil perkembangandan
melaporkan hal-hal berkesan peserta serta rencana tindak íanjut pelatihan.
c. Pasca Pelatihan
1) Fasilitator melakukan koordinasi terkait dengan keseluruhan proses
pelatihan
2) Seluruh hasil penilaian diserahkan kepada Ass MoT untuk dikelola dan
diolah
3) Sebaiknya data-data penilaian dibuat dalam bentuk angka dengan
menggunakan rubrik tertentu agar memudahkan pengolahan data
4) Hasil olahan data berupa grafik/chart/sosiogram menampilkan tingkat
perkembangan masing-masing peserta, komparasi perkembangan antar
peserta dan menentukan peserta terbaik dalam kategori tertentu misal:
Progresivitas, keaktifan, hasil belajar atau yang lainnya
5) Keseluruhan data digunakan untuk mengevaluasi kerja fasilitator, pemateri
materi, peserta, dan lain-lain.
Note: Setiap rincian tugas pengelola kegiatan FORTASI di masa pandemi tahun
2021 bisa diseseuaikan bahkan disederhanakan, melihat kondisi
masing-masing penyelenggara-pengelola. Pada intinya tetap mencakup
pra-proses-pasca yang memadai.
8
PENGORGANISASIAN
A. Penanggung Jawab
Penanggung jawab Fortasi adalah pimpinan Sekolah/ Kepala Sekolah yang
memiliki tugas dan kewenangan:
1. Berhak dan bertanggung jawab secara umum terhadap kegiatan Fortasi siswa
Muhammadiyah
2. Berhak memberikan tugas dan mandat dalam pengelolaan dan teknis
pelaksanaan Fortasi Siswa Muhammadiyah
B. Pengelola
Pengelola adalah tim yang menangani secara langsung pengelolaan Fortasi
siswa Muhammadiyah yang terdiri dari unsur Pimpinan Daerah dan atau PImpinan
Cabang IPM serta staf pengajar sekolah Muhammadiyah yang memiliki tugas dan
wewenang:
1. Bertugas dalam pengelolaan di lapangan seperti menjalankan alur kegiatan,
administrasi dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Fortasi siswa
Muhammadiyah
2. Memiliki kewenangan penuh dalam kebijakan pengelolaan Fortasi Siswa
Muhammadiyah
3. Bertanggung jawab kepada pimpinan/ kepala sekolah sebagai pihak pemberi
mandat
C. Panitia Pelaksana
Panitia pelaksana diberi mandat dan dibentuk oleh Pimpinan/ Kepala Sekolah
yang terdiri dari unsur Pimpinan Ranting IPM setempat yang memiliki tugas
melaksanakan dan mempersiapkan secara teknis Fortasi Siswa Muhammadiyah
D. Narasumber
Narasumber adalah seseorang yang diberi kepercayaan untuk menyampaikan
materi ceramah dalam Fortasi Siswa Muhammadiyah yang dapat diambil dari
Pimpinan Muhammadiyah, Pimpinan IPM dan staf Pengajar Sekolah setempat.
9
PEMBENTUKAN TIM FASILITATOR
Pembentukan tim fasilitator ini merupakan hal paling penting dalam suatu kegiatan
perkaderan. Hal ini dikarenakan tim fasilitator inilah yang mengelola secara utuh materi
dan konsep pelatihan perkaderan. Tim fasilitator yang dimaksud terdiri dari:
1. Master Of Training (MoT) {atau dalam Fortasi bisa disebut MoF/ Master Of Fortasi)
a) Memimpin tim fasilitator dalam setiap koordinasi dari awal pembentukan hingga
pembubaran
b) Memimpin tim fasilitator dalam pembuatan alur pelatihan
c) Memimpin tim fasilitator dalam proses penurunan alur menjadi silabus
d) Memimpin penurunan silabus menjadi jadwal
e) Mengkoordinir tim fasilitator dalam pembuatan borang-borang pelatihan
2. Assistant MoT (Ass.MoT) / Ass.MoF
a) Menghantarkan jalannya setiap koordinasi tim fasilitator dari awal pembentukan
hingga pembubaran
b) Mencatat setiap hasil rapat koordinasi fasilitator
c) Menarasikan silabus menjadi TOR (term of reference) Pelatihan
d) Bertanggung jawab atas keteraturan jalannya pelatihan sesuai dengan jadwal
e) Membuat, mengakomodir, mengelola serta mengolah borang-borang pelatihan
(Lembar Observasi, Lembar Notulensi, Lembar Screening, lembar pre test dan
post test, daftar registrasi peserta, curriculum vitae pemateri dan peserta, dan
lain-lain)
f) Membuat rencana kerja fasilitator saat pelatihan
g) Mengatur kerja fasilitator selama pelatihan
h) Membuat laporan hasil pelatihan
3. Imam of Training (IoT)/IoF
a) Membuat rencana agenda keagamaan selama Fortasi
b) Membuat kurikulum Kegiatan keagamaan saat Fortasi
c) Melakukan penilaian atas kegiatan keagamaan peserta selama Fortasi
d) Mendampingi diskusi kebutuhan fiqh peserta dengan rujukan HPT (misal:
Jamak-Qosor,tatacara shalat, wudhu, dan lain-lain
4. Master of Game (MoG)
a) Menyiapkan sejumlah ice breaking saat Fortasi
b) Menyiapkan sejumlah agenda olahraga dan refreshing sesuai dengan jadwal
yang sudah ada
c) Membuat laporan perkembangan minat dan semangat peserta saat Fortasi
10
5. Tim Observer
a) Mempelajari Lembar Observasi
b) Menyusun rencana observasi
c) Menyiapkan perlengkapan observasi
d) Melakukan observasi selama pelatihan
e) Membuat laporan hasil observasi
f) Menentukan anggota kelompok dalam setiap diskusi berdasarkan hasil
observasi
6. Tim Notulis
a) Mempelajari Lembar Notulensi
b) Menyiapkan perlengkapan notulensi
c) Membuat notulensi atas jalannya materi dalam setiap sesi
7. Tim Moderator
a) Mempelajari seluruh pemateri yang akan mengisi
b) Mempelajari TOR materi
c) Membuka setiap materi
d) Membacakan curriculum vitae pemateri
e) Menyampaikan gambaran materi
f) Menghantarkan jalannya materi
g) Mengakomodir dan memandu jalannya diskusi dalam materi
h) Membuat kesimpulan materi
i) Menutup materi
11
PEMBENTUKAN TIM PANITIA
1. Ketua Panitia
a) Bertugas mengkoordinir tim panitia dalam menjalankan fungsinya masing-
masing
b) Berkomunikasi dengan fasilitator terkait dengan konsep kegiatan yang telah
dirancang oleh fasilitator dan berbagai kebutuhan fasilitator
c) Menyampaikan gambaran pelatihan yang disampaikan fasilitator kepada tim
panitia dan juga kebutuhan fasilitator
d) Bertanggungjawab atas kinerja tim panitia
e) Memimpin setiap koordinasi tim panitia
2. Sekretaris Panitia
a) Menghantarkan jalannya setiap koordinasi tim panitia
b) Mencatat hasil koordinasi
c) Bertanggungjawab atas persuratan terkait dengan Fortasi.
d) Bertanggungjawab atas pembuatan proposal kegiatan
e) Bertanggungjawab atas pembuatan LPJ kegiatan
3. Bendahara Panitia
a) Menyusun anggaran kegiatan
b) Membuat rencana penggalangan dana
c) Mengelola dana kegiatan
d) Membuat laporan tertulis atas keuangan kegiatan
4. Divisi Acara
a) Bertanggungjawab atas acara-acara pendukung Fortasi, seperti: Acara
pendukung dalam kegiatan pembukaan dan atau penutupan Fortasi, Acara
refresing/ hiburan untuk peserta kegiatan
b) Membuat laporan tertulis atas acara pendukung untuk kemudian diserahkan
kepada sekretaris
c) Dan lain-lain
5. Divisi Konsumsi
a) Bertanggungjawab atas ketersediaan konsumsi dalam Fortasi
b) Membuat rencana anggaran konsumsi dan diserahkan ke bendahara
c) Membuat laporan tertulis atas pengeluaran konsumsi untuk
kemudian diserahkan ke bendahara
12
6. Divisi Pubdekdok
a) Bertanggungjawab atas keseluruhan proses publikasi Fortasi, seperti: banner,
stiker, spanduk, pamflet, pengiriman berita ke media, dan lain-lain
b) Bertanggungjawab atas keseluruhan proses dekorasi fortasi
c) Bertanggung Jawab atas keseluruhan proses dokumentasi kegiatan
d) Membuat laporan tertulis tentang publikasi, dekorasi, dan dokumentasi Fortasi
7. Divisi Kesehatan
a) Bertanggung jawab penuh terhadap terlaksananya Protokol Kesehatan di setiap
lokasi penyelenggaraan Fortasi
b) Memastikan kesehatan dan keselamatan peserta didik baru selama di arena
Fortasi
c) Memberikan pertolongan pertama bagi peserta didik baru yang memiliki
masalah kesehatan
Note: Setiap rincian tugas pengelola kegiatan FORTASI di masa pandemi tahun
2021 bisa diseseuaikan bahkan disederhanakan, melihat kondisi
masing-masing penyelenggara-pengelola. Pada intinya tetap mencakup
pra-proses-pasca yang memadai.
13
Lampiran 2: Narasi-narasi Materi Fortasi
A. Keislaman
Mengenal Islam
Islam adalah ketundukan seorang hamba kepada wahyu Ilahi yang diturunkan
kepada para nabi dan rasul khususnya Muhammad SAW guna dijadikan pedoman
hidup dan juga sebagai hukum/aturan Allah SWT yang dapat membimbing umat
manusia ke jalan yang lurus, menuju ke kebahagiaan dunia dan akhirat.
صا ِل ًحا ِم ْن َذ َك ٍر ا َ ْو ا ُ ْن ٰثى َو ُه َو ُمؤْ ِم ٌن فَلَنُ ْحيِيَنَّ ٗه َ ع ِم َل َ َم ْن
َس ِن َما َكانُ ْوا يَ ْع َملُ ْون ً ًۚ طيب
َ ِ ْ َ ْ ُ َ ِ َ َ ِ َ ً َح ٰيوة
ح
ْ َ ا ب م ُ
ه ر جْ َ ا م هَّ ن ي زَج
ْ نَ ل و ة
"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan
yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala
yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan" (QS. An-Nahl : 97).
Islam juga dikatakan rahmatan lil alamiin/ agama yang dirahmati Allah Swt.
Kenapa bisa dirahmati Allah? Agama islam itu sudah benar sesuai dengan ajarannya
karena pada saat itu Rasulullah Saw bersembunyi di sebuah gua dan ia mendapatkan
wahyu pertama tersebut. Selain itu, Nabi Muhammad Saw juga menyebarkan islam di
kota mekkah dan madinah. Dalam dakwahnya ia juga melakukannya dengan
bersembunyi maupun terang-terangan.
Islam sendiri mempunyai pedoman yaitu Al Qur’an dan Sunnah. Wahyu pertama
yang turun adalah QS Al Alaq: 1-5. Di dalam kita beragama islam, dijelaskan
bahwasannya kita juga perlu bermuamalah. Hal ini diwujudkan dalam bentuk akhlak.
14
Pengertian akhlak
Akhlak dari segi bahasa : berasal daripada perkataan 'khulq' yang bererti perilaku,
perangai atau tabiat. Maksud ini terkandung dalam kata-kata Aisyah berkaitan akhlak
Rasulullah SAW yang bermaksud : "Akhlaknya (Rasulullah) adalah al-Quran." Akhlak
Rasulullah yang dimaksudkan di dalam kata-kata di atas ialah kepercayaan,
keyakinan, pegangan, sikap dan tingkah laku Rasulullah SAW yang semuanya
merupakan pelaksanaan ajaran al-Quran.
Akhlak dari segi istilah : "Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang
daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan
pertimbangan terlebih dahulu."
15
c. Akhlak dengan guru : Setiap murid dikehendaki memuliakan dan menghormati
gurunya kerana peranan guru mengajarkan sesuatu ilmu yang merupakan
perkara penting di mana dengan ilmu tersebut manusia dapat menduduki
tempat yang mulia dan terhormat dan dapat mengatasi berbagai kesulitan
hidup sama ada kehidupan di dunia ataupun di akhirat.
d. Akhlaq dengan sesama : Dengan menjaga nama baik, tidak menghardik dan
mengejek, saling memberi hadiah, jujur, dan bertutur kata yang sopan.
16
B. Kemuhammadiyahan
Tentang Muhammadiyah
1. Sebab Subjektif:
Hasil pendalaman KH. Ahmad Dahlan terhadap Al-Qur’an baik dalam gemar
membaca maupun menelaah, membahas, dan mengkaji kandungan isinya.
Khususnya setelah mentadabburi QS. Ali Imran ayat 104 : “Dan hendaklah ada
diantara kamu sekalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh yang makruf dan mencegah yang munkar, merekalah orang orang
yang beruntung”.
2. Sebab Objektif:
a. Faktor Internal umat Islam:
1) Ketidakmurnian amalan Islam dan banyaknya Takhayul, Bid’ah, dan
Khurafat,
2) Lembaga pendidikan yang dimiliki belum mampu menyiapkan generasi
yang siap mengemban misi “Khalifah di atas Bumi”.
b. Faktor Eksternal umat Islam :
1) Maraknya Kristenisasi,
2) Pengaruh Gerakan pembaharuan dalam dunia Islam.
3) Bangsa Eropa banyak yang datang ke Indonesia.
17
Kelahiran Muhammadiyah dengan gagasan-gagasan cerdas dan pembaruan
(tajdid) dari pendirinya, Kyai Haji Ahmad Dahlan, didorong oleh dan atas
pergumulannya dalam menghadapi kenyataan hidup umat islam dan masyarakat
Indonesia kala itu, yang juga menjadi tantangan untuk dihadapi dan dipecahkan.
Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) adalah suatu usaha dan media dakwah
persyarikatan untuk mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan yakni menegakkan
dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud Masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
18
Amal usaha Muhammadiyah merupakan milik Persyarikatan dan persyarikatan
bertindak sebagai Badan Hukum/Yayasan dari seluruh amal usaha itu. Adapun Jenis-
jenis Amal Usaha Muhammadiyah :
A. Pendidikan
1. TK/TPQ
2. SD/MI
3. SMP/MTs
4. SMA/SMK/MA
5. Perguruan Tinggi Muhammadiyah
B. Kesehatan:
1. Rumah Sakit,
2. Balai Kesehatan Ibu dan Anak
3. Balai Kesehatan Masyarakat
4. Balai Pengobatan
5. Apotek
C. Sosial
1. Panti Asuhan Yatim
2. Panti Jompo
3. Balai Kesehatan Sosial
4. Panti Wreda/ Manula
5. Panti Cacat Netra
6. Santunan (Keluarga, Wreda/ Manula, Kematian)
7. BPKM (Balai Pendidikan dan Keterampilan Muhammadiyah)
8. Rehabilitasi Cacat
9. Sekolah Luar Biasa
10. Pondok Pesantren
D. Ekonomi
1. BMT
2. BPR
3. Koperasi
19
Organisasi Otonom Muhammadiyah
ORTOM itu organisasi otonom, adalah badan yang dibentuk, dibimbing, dan
diawasi oleh persyarikatan yang diberi hak mengatur rumah tangganya sendiri dalam
rangka mencapai maksud dan tujuan persyarikatan. Berikut ini ortom-ortom yang
dimiliki Muhammadiyah:
1. ‘AISYIYAH
2. PEMUDA MUHAMMADIYAH
3. NASYIATUL ‘AISYIYAH
Tujuan: “Terbentuknya pribadi putri islam yang berarti bagi agama, bangsa, dan
negara menuju terwujudnya masyarakat utama yang adil, makmur, dan diridhoi
Allah”
20
5. TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH
Semboyannya: “Dengan iman dan akhlak saya menjadi kuat, tanpa iman dan
akhlak saya menjadi lemah”.
Semboyannya: “Nuun Wal Qolami Wamaa Yasturuun” (Demi pena, dan apa yang
dituliskannya).
21
C. KE-IPM-AN
Selamat datang Pelajar Hebat! Bagaimana hari-hari kita bersama, tetap sehat
dan menyenangkan bukan? Tetap jaga Iman, Imun, dan Aman yaa!
Akhirnya sampai juga nih di materi keIPMan, materi yang akan membawa
teman-teman semua untuk berkenalan lebih dalam dengan IPM. Apa sih IPM itu?
Kenapa harus kenalan dan tahu tentang IPM??
Teman-teman ini kan sudah masuk di Sekolah Muhammadiyah nih, sekolah
yang kereeennn bangeettzz, sekolah yang berbeda dengan sekolah lainnya, salah
satunya yang bikin keren dan beda itu ya karena di sekolah Muhammadiyah itu ada
IPMnya. IPM-lah yang ngadain kegiatan FORTASI ini sebagai ajang perkenalan
awal di Sekolah Muhammadiyah, berbeda dengan kegiatan lingkungan sekolah di
sekolah-sekolah yang lain.
Nah, ada pepatah bilang bahwa “tak kenal maka tak sayang” atau “tak kenal
maka ta'aruf dong”. Makanya disini materinya akan mengenalkan teman-teman
dengan IPM, agar teman- teman semua tambah tahu biar tambah sayang deh sama
IPM. Okey, sekarang saatnya untuk berta'aruf nih dengan IPM.
Mengenal IPM
Sejarah IPM
22
Jika dilacak jauh ke belakang, sebenarnya upaya para pelajar
Muhammadiyah untuk mendirikan organisasi pelajar Muhammadiyah sudah dimulai
jauh sebelum Ikatan Pelajar Muhammadiyah berdiri pada tahun 1961. Pada tahun
1919 didirikan Siswo Projo yang merupakan organisasi persatuan pelajar
Muhammadiyah di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pada tahun
1926, di Malang dan Surakarta berdiri GKPM (Gabungan Keluarga Pelajar
Muhammadiyah). Selanjutnya pada tahun 1933 berdiri Hizbul Wathan yang di
dalamnya berkumpul pelajar-pelajar Muhammadiyah.
Akan tetapi semangat untuk mendirikan organisasi pelajar di sekolah
Muhammadiyah mengalami berbagai cobaan berupa penolakan dari berbagai
pihak, bahkan terdapat penolakan dari Muhammadiyah itu sendiri. Beberapa
organisasi pelajar di sekolah Muhammadiyah sempat dibubarkan oleh pimpinan
Muhammadiyah setempat. Penolakan dari berbagai pihak termasuk
Muhammadiyah terhadap upaya mendirikan wadah atau organisasi bagi pelajar
Muhammadiyah sebenarnya merupakan refleksi sejarah dan politik di Indonesia
yang terjadi pada awal gagasan ini digulirkan. Jika merentang sejarah yang lebih
luas, berdirinya IPM tidak terlepas kaitannya dengan sebuah background politik
umat Islam secara keseluruhan. Ketika Partai Islam MASYUMI berdiri, organisasi-
organisasi Islam di Indonesia merapatkan sebuah barisan dengan membuat sebuah
deklarasi (yang kemudian terkenal dengan Deklarasi Pancacita) yang berisikan
tentang satu kesatuan umat Islam. Di samping itu, penolakan dari Muhammadiyah
terhadap gagasan IPM juga disebabkan adanya anggapan yang merasa cukup
dengan adanya kantong-kantong angkatan muda Muhammadiyah, seperti Pemuda
Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah, yang cukup bisa mengakomodasikan
kepentingan para pelajar Muhammadiyah. Dengan kegigihan dan kemantapan para
aktivis pelajarMuhammadiyah pada waktu itu untuk membentuk organisasi kader
Muhammadiyah di kalangan pelajar akhirnya mulai mendapat titik-titik terang dan
mulai menunjukkan keberhasilannya, yaitu ketika pada tahun 1958 Konferensi
Pemuda Muhammadiyah Daerah di Garut berusaha melindungi aktivitas para
pelajar Muhammadiyah di bawah pengawasan Pemuda Muhammadiyah. Mulai saat
itulah upaya pendirian organisasi pelajar Muhammadiyah dilakukan dengan serius,
intensif, dan sistematis. Pembicaraan-pembicaraan mengenai perlunya berdiri
organisasi pelajar Muhammadiyah banyak dilakukan oleh Pimpinan Pusat Pemuda
Muhammadiyah dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
23
Kata sepakat akhirnya dapat tercapai antara Pimpinan Pusat Pemuda
Muhammadiyah dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Pendidikan dan
Pengajaran tentang organisasi pelajar Muhammadiyah. Kesepakatan tersebut
dicapai pada tanggal 15 Juni 1961 yang ditandatangani bersama antara Pimpinan
Pusat Pemuda Muhammadiyah dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis
Pendidikan dan Pengajaran. Rencana pendirian IPM tersebut dimatangkan lagi
dalam Konferensi Pemuda Muhammadiyah di Surakarta tanggal 18-20 Juli 1961,
dan secara nasional melalui forum tersebut IPM dapat berdiri. Tanggal 18 Juli 1961
ditetapkan sebagai hari kelahiran IkatanPelajar Muhammadiyah.
Waah, ternyata cukup panjang juga ya perjalanan kelahiran IPM. Banyak
lika-liku yang dihadapi sampai benar-benar didirikan sebagai organisasi pelajar di
Indonesia. Dan hebatnya lagiiii, di tahun 2021 ini IPM masih bertahan loh, usianya
sudah lebih dari setengah abad, tepatnya sudah 60 tahun IPM bergerak untuk
Pelajar. Masya Allah, Tabarakallah. Dan pastinya perjalanan 60 tahun bukanlah
perjalanan yang sebentar, banyak dinamika/perkembangan yang terjadi di tubuh
IPM. Yuk Simak kembali perjalanan IPM sampai hari ini.
Perkembangan IPM akhirnya bisa memperluas jaringan sehingga bisa
menjangkau seluruh sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada di Indonesia.
Pimpinan IPM (tingkat ranting) didirikan di setiap sekolah Muhammadiyah.
Berdirinya Pimpinan IPM di sekolah- sekolah Muhammadiyah ini akhirnya
menimbulkan kontradiksi dengan kebijakan pemerintah Orde Baru dalam UU Ke-
ormas-an, bahwa satu-satunya organisasi siswa di sekolah-sekolah yang ada di
Indonesia hanyalah Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Sementara di sekolah-
sekolah Muhammadiyah juga terdapat organisasi pelajar Muhammadiyah, yaitu
IPM. Dengan demikian, ada dualisme organisasi pelajar di sekolah- sekolah
Muhammadiyah. Bahkan pada Konferensi Pimpinan Wilayah IPM tahun 1992 di
Yogyakarta, Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu (Akbar Tanjung) secara khusus
dan implisit menyampaikan kebijakan pemerintah kepada IPM, agar IPM melakukan
penyesuaian dengan kebijakan pemerintah.
Dalam situasi kontra produktif tersebut, akhirnya Pimpinan Pusat IPM
membentuk tim eksistensi yang bertugas secara khusus menyelesaikan
permasalahan ini. Setelah dilakukan pengkajian yang intensif, tim eksistensi ini
merekomendasikan perubahan nama dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah ke Ikatan
Pelajar Muhammadiyah. Keputusan pergantian nama ini tertuang dalam Surat
Keputusan Pimpinan Pusat IPM Nomor VI/PP.IPM/1992, yang selanjutnya
disahkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tanggal 18 November 1992
melalui Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 53/SK-
PP/IV.B/1.b/1992 tentang pergantian nama Ikatan PelajarMuhammadiyah menjadi
Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
24
Dengan demikian, secara resmi perubahan IPM menjadi IRM adalah sejak
tanggal 18 November 1992. Namun sesungguhnya perubahan nama tersebut
merupakan blessing in disguise (rahmat tersembunyi). Perubahan nama dari IPM
ke IPM sebenarnya semakin memperluas jaringan dan jangkauan organisasi ini
yang tidak hanya menjangkau pelajar, tetapi juga basis pelajar yang lain, seperti
santri, anak jalanan, dan lain-lain,.
Loh-loh, ternyata sempet ganti nama menjadi IRM, tapi kok sekarang sudah
IPM lagi ya. Okeee, stay tune terus ya. Simak lagi. Lanjooooottttt...
25
Makna dan Lambang IPM
Setelah mengetahui panjang dan lebar sejarah IPM, harusnya lebih kepo nih
tentang untuk apa si IPM sebenernya didirikan, atau tujuannya IPM dilahirkan itu
untuk apa. Okey, mari mariii baca informasi selanjutnya......
“Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil, dalam
rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga
terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
26
Nah, makanya nih kalau anak IPM itu pasti rajin banget mengucapkan
semboyannya setelah melakukan speaking atau berpidato gitu, karena semboyan
inilah yang membuat semangat para IPMawan/wati dalam berIPM. Semboyan yang
selalu mengingatkan kita bahwa sebagai pelajar, sebagai IPM harus senantiasa
mencintai ilmu, suka membaca dan menulis dan membudayakan kegiatan
keilmuan. Lambangnya aja berbentuk pena, pena itu untuk menulisuntuk mencatat,
untuk mencetak karya. So, ayo sebagai pelajar kita harus rajin berkarya, apalagi sudah
mengenal IPM...hihihi
Nilai-nilai itu menunjukkan apa yang selalu ada dalam IPM ketika melakukan
gerakannya. Gak main-main nih anak IPM, nilai inilah yang bikin IPM beda dengan
gerakan pelajar yang lain.
27
5. Nilai Kemasyarakatan (Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya/ the real islamic society). Nilai kemasyarakatan dalam gerakan
IPM berangkat dari kesadaran IPM untuk selalu berpihak kepada cita-cita
penguatan masyarakat sipil. Menjadi suatu keniscayaan jika IPM sebagai
salah satu ortom Muhammadiyah menyempurnakan tujuanMuhammadiyah di
kalangan pelajar.
Agenda-Agenda IPM
Sudah kenal lebih banyak nih tentang “tubuh‟ IPM, tapi belum tau apa aja
kegiatannya?? Tenaaang,, setelah ini akan dipaparkan apa aja si kegiatannya IPM.
Yang jelas menarik banget buat teman-teman ikuti,, teman-teman bisa ikuti
kegiatan di masing-masing bidang di IPM sesuai dengan minat atau kesukaan
temen-temen sendiri. Dijamiin seruuuu....
Nah, di IPM itu ada berbagai bidang yang bisa teman-teman masuki diantaranya:
A. Bidang wajib: bidang ini wajib ada di semua jenjang tingkatan kepemimpinan IPM.
Di tingkat ranting sampai tingkat Pusat, harus ada nih bidang-bidang ini:
2. Bidang KDI (Kajian Dakwah Islam) yaitu bidang yang bergerak di bagian
dakwahnya pelajar. Bidang ini merupakan ruhnya IPM. Menjadi bidang wajib di
IPM karena keberadaannya juga menjadi inti gerakan, IPM sebagai gerakan
dakwah harus selalu melakukan dakwah di kalangan pelajar, dan tentu juga
disesuaikan dengan kondisi dan perubahan zaman. Akan sangat
menyenangkan berada di bidang ini, karena bisa berdakwah di kalangan
generasi milenial dengan berbagai tantangannya. Berbagai kegiatannya
berkaitan dengan dakwah seperti kajian rutin, pelatihan da‟i,kajian online dan
lain lain. Kamu generasi milenial?? Berdakwahlah untukgenerasimu.
28
3. Bidang PIP (Pengkajian Ilmu Pengetahuan) yaitu bidang yang fokus pada
kegiatan- kegiatan keilmuan. Membentuk tradisi atau kebiasaan membaca,
mengembangkan iptek, dan memperkaya pengetahuan kader. Bidang ini jelas
menjadi bidang wajib karena IPM adalah gerakan pelajar, simbol IPM sendiri
berbentuk pena yang mengisyaratkan bahwa pelajar identik dengan tradisi
keilmuannya. Kegiatan bidang PIP yang bisa banget kamu ikuti seperti lapak
baca, literasi camp, pembuatan buku dan lain-lain.
2. Bidang ASBO (Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga). Dari namanya aja
sudah cukup menggambarkan kegiatan apa aja yang bisa dilakukandi bidang
ini. Yaps betul sekali, kegiatannya berupa pengembangan minat dan bakat
pelajar di bidang seni budaya dan olahraga. Untuk mengembangkan
kreativitasmu di bidang seni bisa banget masuk bidang ini. Lagu-lagu hits
IPM dari tahun ke tahun juga diinisiasi dari bidang ini loh. Keren banget
deh pokoknya. Untuk kamu yang sukadengan komunitas, bisa banget bikin
komunitas sesuai dengan minatmu di sini.
3. Bidang Advokasi. Bidang yang keren banget karena bidang ini selalu ada
ketika teman-teman pelajar punya masalah. Bidang ini selalu mendampingi
pelajar, melakukan pemberdayaan kepada para pelajar. Kegiatan bidang ini
pastinya juga keren banget, seperti kampanye anti bullying, pendampingan
teman sebaya dan lain-lain.
29
4. Bidang PKK (Pengembangan Kreativitas dan Kewirausahaan). Bagisiapapun
yang suka berwirausaha, akan cocok banget berada di bidang ini. Bidang ini
fokusnya untuk mengembangkan jiwa wirausaha di kalangan pelajar. Pelajar
diarahkan untuk bisa berbisnis dan berwirausaha agar bisa menjadi mandiri,
kemandirian pelajar menjadi visi utamanya. Kegiatannya antara lain bazar
pelajar, pelatihan kewirausahaan pelajar dan lain-lain.
8. Bidang Hubungan dan Kerja Sama Luar Negeri. Bidang ini adalah bidang
yang hanya ada di pimpinan IPM tingkat Pusat. Bidang yang fokusnya
membangun jejaring berskala internasional. Bidang ini dibuat untuk
mewujudkan visi internasionaisasi gerakan IPM, agar IPM tidak hanya
dikenal secara Nasional saja tetapi juga bisa berkiprah di skala internasional.
30
Nah, setelah mengenal bidang-bidang yang ada di IPM, disini akan paparkan
tentang fokus Agenda Aksi yang dilakukan IPM saat ini. Jadi selain melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang ada di bidangnya masing-masing, di IPM juga mempunyai
fokus agenda aksi yang bisa dilakukan di setiap tingkatan pimpinan sebagai
semangat gerakan bersama dari tingkatan ranting sampai pusat. Agenda aksi ini
bisa dijadikan tema gerakan pada setiap kegiatan bidang yang akan dilakukan.
Agenda Aksi IPM saat ini adalah:
1. Student Earth Generation (SEG) adalah salah satu bentuk agenda aksi dari
problematika lingkungan yaitu membentuk generasi milenial untuk peduli pada
aksi-aksi bidang lingkungan. Adanya pelajar peduli lingkungan dengan berbagai
aksi yang dilakukan seperti gerakan bye plastic dalam setiap kegiatan yang
dilakukan, kurangi sampah plastik, gerakan membawa tumbler saat kegiatan
dan lain-lain.
2. Gerakan 101 SocioPreneurship. Socio preneurship adalah pembisnis yang
mengedepankan kepada kegiatan usaha yang memiliki dampak besar bukan
hanya secara finansial melainkan menciptakan dampak sosial untuk
masyarakat sekitar. Agenda aksi wirausaha pelajar mengarahkan agar pelajar
terbiasa untuk berwirausaha dan mandiri. Agenda ini bisa dilaksanakan dengan
memberikan ruang berwirausaha pada setiap pelajar dan kader IPM di setiap
tingkatan pimpinan. Bisa juga ada bazar pelajar di setiap kegiatan IPM. Gerakan
ini juga sekaligus mewadahi kader dalam menyalurkan bakat dan potensi dalam
berbisnis dan hal kreatifitas lainnya sesuai perkembangan zaman, dan bukan
hanya secara dampak ekonomi yang dirasakan melainkan dampak sosial dan
ke masyarakat juga bisa menjadi indikator penting sehingga keuntungan yang
didapat bukan semata mata hal materil.
3. Pemberdayaan Teman Sebaya. Pelajar usia remaja umumnya memiliki
keadaan untuk memulai mencari jati diri. Nah, pada gerakan ini IPM tampil
sebagai teman curhat, ngobrol dan mengembangkan bakat mengenai kondisi
masing-masing pelajar. Sehingga apabila pelajar terjadi masalah gangguan
psikologis, atau perundungan dan apapun itu. Curhat-curhat dengan IPM ya,
kita cari jalan keluarnya bersama.
4. Ruang Bersama. Kita sebagai pelajar tentu berbeda antara satu pelajar dengan
pelajar yang lain. Ruang bersama adalah sebuah wadah sekaligus campaign
terhadap isu kesetaraan gender dan membangun semangat inklusifitas. Nah,
gerakan ini mengajak kita untuk tidak membeda-bedakan gender, ras, status
sosial, agama dan kondisi fisik seseorang. Mari kita hargai dan hormati sesama
kita untuk kemajuan pelajar yang lebih baik dan bermartabat.
31
Contoh Aksi Kreatif untuk Gerakan Penyemarak
#KitaPelajarMandiri (Studentpreneur)
- Setiap pelajar dipersilakan untuk melakukan aksi kreatif berupa menyisikan
atau menabung uang jajan yang di berikan dari orangtuanya agar bisa
berhemat. Atau
- Setiap pelajar dipersilakan untuk melakukan kegiatan wirausaha yang dimiliki
dirumah atau tempat tinggalnya (jika ada)
- Peserta dipersilakan untuk mendokumentasikan aksi kreatif tersebut untuk
kemudian diunggah di menu ini serta di akun media sosial masing-masing
dengan menandai akun media sosial Pimpinan IPM yang bersangkutan.
32
#KitaPelajarSehat (Pelajar Sehat)
- Setiap pelajar dipersilakan untuk melakukan aksi kreatif berupa
mengkombinasikan menu makanan sehat yang dikonsumsi di rumah atau
tempattinggal masing-masing. Atau
- Setiap pelajar dipersilakan untuk melakukan aksi kreatif berupa senam sehat
di pagi hari
- Peserta dipersilakan untuk mendokumentasikan aksi kreatif tersebut untuk
kemudian diunggah di menu ini serta di akun media sosial masing-masing
dengan menandai akun media sosial Pimpinan IPM yang bersangkutan.
33
- Setiap pelajar dipersilakan untuk melakukan aksi kreatif berupa campaign
edukasi tentang perilaku sopan santun terhadap sesama pelajar atau orang
lain yang memiliki perbedaan dari kita di media sosial, dengan begitu
menunjukkan bahwa kita pelajar memiliki perilaku beradab dan tidak
membeda bedakan satu sama lain. Campaign dilakukan di masing-masing
media sosial yang dimiliki peserta dengan tag akun media sosial PP IPM. Atau
- Di lingkungan masyarakat dapat memberikan contoh mengenai pelajar
beradab berupa aksi, sosialisasi, atau mencontohkan terhadap satu sama
lain pelajar lainnya, maka pelajar dipersilakan untuk melakukan aksi kreatif
dengan memberikan ruang berkreasi dan berkolaborasi.
- Atau aksi kreatif lainnya yang bisa dilakukan pelajar untuk meningkatkan daya
edukasi dan kolaborasi antar sesama.
- Pelajar dipersilakan untuk mendokumentasikan aksi kreatif tersebut untuk
kemudian diunggah di media sosial masing-masing dengan menambahkan
narasi campaign pelajar beradab dan hastag #KolaborasiSejutaKreasi
#KitaBelajarBeradab
34
Lampiran 3: Contoh Jadwal Fortasi
A. Contoh Jadwal FORTASI Online 2021 untuk peserta didik tingkat SMA-sederajat
dan SMP-sederajat
1. Hari pertama
- 07.00 – 07.30 Pembukaan Fortasi
- 07.30 – 08.15 Orientasi Fortasi
- 08.15 – 09.00 Personal Introduction
- 09.00 – 10.30 Materi I Agama Islam Rahmatan Lil ‘Alamin
- 10.30 – 12.00 Materi II (Sejarah Muhammadiyah Maksud dan tujuan)
- 12.00 – 13.00 Ishoma
- 13.00 – 14.30 #KolaborasiSejutaKreasi part 1 melakukanaksi kreatif
#AkuPeduliLingkungan
- 14.30 – Pengumuan kegiatan besok, Apel Sore dan Pulang.
2. Hari Kedua
3. Hari Ketiga
- 07.00 – 07.30 Absen dan Tadarus
- 07.30 – 09.00 Materi VI (Ke-organisasian)
- 09.00 – 10.30 Materi VII (Mengenal Sekolah)
- 10.30 – 12.00 Materi VIII (Mengenal Ekstrakurikuler)
- 12.00 – 13.00 Ishoma
- 13.00 – 14.30 #KolaborasiSejutaKreasi part 3 melakukan aksi kreatif
#AkuPelajarMandiri
- 14.30 – Pengumuan kegiatan besok, dan Pulang.
35
4. Hari keempat
- 07.00 – 07.30 Absen dan Tadarus
- 07.30 – 09.00 #KolaborasiSejutaKreasi part 4 melakukan aksi
kreatif #AkuPelajarSehat
- 09.00 – 12.00 Lomba-Lomba/Rekreasi/Study Tour
- 12.00 – 13.00 Ishoma
- 13.00 – 14.00 Pengisian Form Evaluasi Fortasi dan Minat Bakat Pelajar
- 14.00 – 14.30 Penutupan Fortasi
- 14.30 – pulang
B. Contoh Jadwal FORTASI Offline 2021 untuk peserta didik tingkat SMA-sederajat
dan SMP- sederajat.
1. Hari pertama
- 07.00 – 07.30 Pembukaan Fortasi
- 07.30 – 08.15 Orientasi Fortasi
- 08.15 – 09.00 Personal Introduction
- 09.00 – 10.00 Materi I Islam Kontemporer
- 10.00 – 10.30 Istirahat
- 10.30 – 11.30 Materi II Mengenal Muhammadiyah
- 11.30 – 12.30 Ishoma
- 12.30 – 13.30 Materi III Kepribadian Muslim
- 13.30 – 14.00 #KolaborasiSejutaKreasi part 1 melakukanaksi kreatif
#AkuPeduliLingkungan
- 14.00 – Pengumuan kegiatan besok, Apel Sore dan Pulang.
2. Hari kedua
- 07.00 – 07.30 Absen dan Tadarus
- 07.30 – 08.30 Materi IV (Mengenal Ortom Muhammadiyah)
- 08.30 – 09.00 Games
- 09.00 – 10.00 Materi V (Ke-IPM-an)
- 10.00 – 10.30 Istirahat
- 10.30 – 11.30 Materi VI (Kepemimpinan)
- 11.30 – 12.30 Ishoma
- 12.30 – 13.30 Materi VII (Ke-Organisasian)
- 13.30 – 14.00 #KolaborasiSejutaKreasi part 2 melakukan aksi kreatif
#KitaBelajarBeradab
- 14.00 – Pengumuan kegiatan besok, Apel Sore dan Pulang.
36
3. Hari Ketiga
- 07.00 – 07.30 Absen dan Tadarus
- 07.30 – 08.30 Materi VIII (Psikologi Remaja)
- 08.30 – 09.00 Games
- 09.00 – 10.00 Materi IX (Mengenal Sekolah)
- 10.00 – 10.30 Istirahat
- 10.30 – 11.30 Materi X (Mengenal Ekstrakurikuler)
- 11.30 – 12.30 Ishoma
- 12.30 – 13.30 Materi XI (Muatan Lokal)
- 13.30 – 14.00 #KolaborasiSejutaKreasi melakukan kegiatan kreatif
#AkudanKamuBelajarBersama
- 14.00 – Pengumuan kegiatan besok, Apel Sore dan Pulang
4. Hari keempat
- 07.00 – 07.30 Absen dan Tadarus
- 07.30 – 09.00 #KolaborasiSejutaKreasi part 4 melakukan aksi kreatif
#KitaPelajarMandiri
- 09.00 – 12.00 Lomba-Lomba/Rekreasi/Study Tour
- 12.00 – 13.00 Ishoma
- 13.00 – 14.00 Pengisian Form Evaluasi Fortasi dan Minat Bakat Pelajar
- 14.00 – 14.30 Penutupan Fortasi
- 14.30 – Pulang
C. Contoh Jadwal FORTASI Hybird 2021 untuk peserta didik tingkat SMA
sederajat danSMP- sederajat.
37
2. Hari Kedua (Online)
- 07.30 – 08.00 Absen dan Tadarus bersama via zoom/Meet/e-learning
- 08.00 – 09.00 Materi IV (Ke-Islaman)
- 09.00 – 10.00 Materi V (Kepribadian Muslim)
- 10.00 – 10.30 Games Online
- 10.30 – 11.30 Materi VI (Kemuhammadiyahan)
- 11.30 – 12.30 Materi VII (Kepemimpinan)
- 12.30 – 13.30 Ishoma
- 13.30 – 14.00 #KolaborasiSejutaKreasi part 2 melakukan aksi kreatif
#KitaMerangkulSesama
- 14.00 – Pengumuman dan Selesai.
38
39