Anda di halaman 1dari 13

TERAPI KOMPLEMENTER DENGAN ALAT MODERN

“ INFRARED ”

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Terapi Komplementer

Dosen Pengampu : Dr. Agus Rachmadi, S.Pd, A. Kep, M.Si.Med

Oleh :

Muhammad Januri P07120119047

Riski Amalia P07120119068

Shofa Hamida P07120119070

Sylvia Ardana P07120119074

Vennita Hani Saputri P07120119076

Virda Rahmadiani P07120119078

Yulia Mahmudah P07120119080

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya yang telah
memberikan kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Terapi
Komplementer yang berjudul “Terapi Komplementer dengan Alat Modern Infrared” dan
kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak selaku dosen mata kuliah. Tidak lupa juga
kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Banjarbaru, 28 Agustus 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Definisi Terapi Infrared 3
2.2 Prinsip Kerja Terapi Infrared 3
2.3 Indikasi Dan Kontra Indikasi Terapi Infrared............................................................... 4
2.4 Manfaat Terapi Infrared.................................................................................................
5
2.5 Efek Samping Terapi Infrared....................................................................................... 6
2.6 Prosedur Terapi Infrared................................................................................................
6
2.7 Siklus Terapi Infrared.................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP 8
3.1 Kesimpulan 8
3.2 Saran 8
DAFTAR PUSTAKA 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam beberapa waktu terakhir, tenaga medis menemukan banyak cara untuk
membantu pasien dalam penyembuhan penyakit tanpa penggunaan obat penghilang rasa
sakit, yaitu dengan menggunakan terapi. Jenis terapi yang paling sering digunakan
sebagai penghilang rasa sakit, seperti Transcutaneous electrical nerve stimulation
(TENS), percutaneous electrical nerve stimulation (PENS) dan terapi sinar infrared.
Semakin berkembangnya teknologi sinar infrared banyak digunakan diberbagai
peralatan salah satunya sebagai alat terapi. Pada umumnya alat terapi ini banyak
digunakan dibidang ilmu kedokteran fisik dan rehabilitatif. Terapi sinar infrared
merupakan salah satu modalitas fisioterapi yang biasa dipakai untuk mengatasi masalah
kesehatan, terutama nyeri. Infrared yang dipancarkan memberikan efek panas pada tubuh
terutama pada permukaan kulit yang terpapar secara langsung.
Alat terapi infrared memancarkan gelombang elektromagnetik berbentuk sinar
infrared jauh (far infrared) yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh dan
membantu penyembuhan berbagai macam penyakit, terapi dengan menggunakan infrared
dapat meningkatkan metabolisme tubuh, melancarkan sirkulasi darah, membantu
perkembangan sel-sel tubuh, menghilangkan pengaruh yang ditimbulkan oleh zat-zat
racun yang ada didalam tubuh dan masih banyak lagi penyakit yang dapat diterapi
dengan alat ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan terapi infrared?
2. Bagaimana prinsip kerja terapi infrared?
3. Apa saja indikasi dan kontra indikasi terapi infrared?
4. Apa saja manfaat dari terapi infrared?
5. Apa saja efek samping dari terapi infrared?
6. Bagaimana prosedur terapi infrared?
7. Bagaimana siklus terapi infrared?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui definisi terapi infrared.
2. Mengetahui prinsip kerja terapi infrared.
3. Mengetahui indikasi dan kontra indikasi terapi infrared.
4. Mengetahui manfaat dari terapi infrared.
5. Mengetahui efek samping dari terapi infrared.
6. Mengetahui prosedur terapi infrared.
7. Mengetahui siklus terapi infrared.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Terapi Infrared


Infrared atau dalam bahasa Indonesia disebut infra merah merupakan sebuah
radiasi elektromagnetik di mana panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak,
tetapi juga lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Infrared ini berasal dari bahasa
latin dimana red alias merah merupakan warna dari cahaya tampak dari gelombang
terpanjang sedangkan infra berarti bawah. Infra merah ditemukan oleh (Sir William
Herschell), seorang astronom kerajaan Inggris secara tidak sengaja ketika William
sedang melakukan penelitian untuk mencari bahan penyaring optic.
Terapi infrared adalah salah satu jenis terapi dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik
dan Rehabilitasi yang menggunakan gelombang elektromagnetik infra merah dengan
karakteristik gelombang adalah panjang gelombang 770nm-106 nm, berada di antara
spektrum gelombang cahaya yang dapat dilihat dengan gelombang microwave, dengan
tujuan untuk pemanasan struktur muskuloskeletal yang terletak superfisial dengan daya
penetrasi 0,8-1mm.

2.2 Prinsip Kerja Terapi Infrared


Terapi infra merah (IR) akan memberikan pemanasan superfisial pada daerah
kulit yang diterapi sehingga menimbulkan beberapa efek fisiologis yang diperlukan
untuk penyembuhan. Efek-efek fisiologis tersebut berupa mengaktifasi reseptor panas
superfisial di kulit yang akan merubah transmisi jatau konduksi saraf sensoris dalam
menghantarkan nyeri sehingga nyeri akan dirasakan berkurang, pemanasan ini juga akan
menyebabkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) dan meningkatkan aliran darah
pada daerah tersebut sehingga akan memberikan oksigen yang cukup pada daerah yang
diterapi, menigkatkan aktifitas enzim-enzim tertentu yang digunakan untuk metabolisme
jaringan dan membuang sisa-sisa metabolisme yang tidak terpakai sehingga pada
akhirnya akan membantu mempercepat proses penyembuhan jaringan. Terapi pemanasan
dengan Infra merah ini juga dapat memberikan perasaan nyaman dan rileks sehingga
dapat mengurangi nyeri karena ketegangan otot-otot terutama otot-otot yang terletak
superfisial, meningkatkan daya regang atau ekstensibilitas jaringan lunak sekitar sendi
seperti ligamen dan kapsul sendi sehingga dapat meningkatkan luas pergerakan sendi
terutama sendi-sendi yang terletak superfisial seperti sendi tangan dan kaki.
2.3 Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Infrared
Indikasi Terapi Infrared
1. Nyeri otot, sendi dan jaringan lunak sekitar sendi. Misal: nyeri punggung bawah,
nyeri leher, nyeri punggung atas, nyeri sendi tangan, sendi lutut, dsb.
2. Kekakuan sendi atau keterbatasan gerak sendi karena berbagai sebab.
3. Ketegangan otot atau spasme otot.
4. Peradangan kronik yang disertai dengan pembengkakan.
5. Penyembuhan luka di kulit.

Kontraindikasi Terapi Infrared


Terapi infrared (IR) merupakan salah satu jenis terapi yang aman dalam bidang
Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Meskipun demikian ada beberapa kontraindikasi
untuk mendapatkan terapi ini dan sebaiknya seseorang yang mempunyai kontraindikasi
di bawah ini memberitahu terlebih dahulu kepada dokter atau fisioterapis sebelum
mendapatkan terapi ini. Kontra indikasi absolut ( yang mutlak tidak boleh) meliputi:
1. Kelainan perdarahan
2. Kelainan pembuluh darah vena atau peradangan pembuluh darah, seperti
thrombophlebitis
3. Gangguan sensoris berupa rasa raba maupun terhadap suhu
4. Gangguan mental
5. Tumor ganas atau kanker
6. Penggunaan infrared pada mata.
Kontra indikasi relatif (boleh diberikan tetapi dengan pengawasan ketat dari
dokter ataupun terapis yang memberikan) meliputi:
1. Trauma atau peradangan akut
2. Kehamilan
3. Gangguan sirkulasi darah
4. Gangguan regulasi suhu tubuh
5. Bengkak atau edema
6. Kelainan jantung
7. Adanya metal di dalam tubuh
8. Luka terbuka
9. Pada kulit yang sudah diolesi obat-obat topikal atau obat gosok
10. Kerusakan saraf.
2.4 Manfaat Terapi Infrared
Sinar infrared dapat bermanfaat untuk kesehatan tubuh
1. Mencegah Resiko Gagal Jantung
Keberadaan infrared ternyata dapat meningkatkan sirkulasi darah di dalam
tubuh. Hal tersebut dapat terjadi karena infra merah dalam molekul air dapat
memberikan rasa panas. Akibatnya, pembuluh kapiler akan membesar dan menaikan
suhu kulit. Jadi, secara otomatis, hal ini akan mengurangi tekanan pada jantung.
2. Mengembalikan Cairan Tubuh yang Hilang
Infrared disebut-sebut dapat meningkatkan cairan yang ada di dalam tubuh.
Pada dasarnya, infrared akan menyebabkan molekul-molekul yang ada di dalam tubuh
menjadi bergetar. Getaran tersebut lambat laun akan pecah dan menjadikannya
molekul tunggal. Tubuh Anda akan kehilangan banyak cairan saat banyak melakukan
kegiatan. Namun dengan adanya molekul tunggal tersebut, nantinya cairan dalam
tubuh yang hilang tersebut dapat tergantikan.
3. Menjaga Kesehatan Kulit
Bagi para wanita wajib tahu bahwa infrared juga dapat membantu menjaga
kesehatan kulit Anda. Syarat untuk bisa memiliki kulit yang cantik adalah dengan
adanya keseimbangan Ph di dalam tubuh. Keseimbangan Ph itu sendiri dapat
ditingkatkan melalui radiasi sinar infrared. Banyak yang meyakini bahwa radiasi sinar
infrared tersebut mampu memperbaiki tekstur kulit, bahkan menjadikannya lebih
halus. Oleh sebab itu, banyak klinik-klinik kecantikan yang memanfaatkan teknologi
infrared ini untuk metode perawatan kecantikan kulit bagi para pelanggannya.
4. Menghilangkan Nyeri di Tubuh
Untuk Anda yang bermasalah dengan nyeri otot, pinggang, sendi dan nyeri di
bagian tubuh lainnya bisa memanfaatkan sinar infrared. Banyak peralatan medis yang
menggunakan sinar infrared yang ampuh mengatasi rasa nyeri tersebut. Pancaran
panas yang dihasilkan infrared dapat membuat kulit dan bagian tubuh lainnya menjadi
hangat yang efeknya dapat menghilangkan rasa nyeri tersebut.
5. Menjaga Kesehatan Liver dan Ginjal
Selain jantung, ternyata sinar infrared juga sangat bermanfaat untuk kesehatan
liver dan ginjal. Radiasi yang dipancarkan sinar infrared mampu menaikan sirkulasi
mikro yang ada di dalam tubuh. Dampaknya, pembuangan racun dalam tubuh pun
akan meningkat dan meringankan kinerja liver. Selain itu, peningkatan pembuangan
racun dalam tubuh tersebut secara otomatis juga meringankan kinerja organ ginjal.
6. Mengobati Penyakit Cacar
Selain dapat membantu mempercantik dan memperhalus kulit, ternyata sinar
infrared dapat mengobati penyakit cacar. Radiasinya ampuh membersihkan tubuh dari
kuman dan juga bakteri yang masuk kedalam tubuh. Beberapa peralatan medis yang
dilengkapi dengan sinar infrared dapat diaplikasikan pada tubuh untuk mengobati
penyakit cacar tersebut.

2.5 Efek Samping Terapi Infrared


Secara umum terapi infrared (IR) sangat jarang menimbulkan efek samping, bila
terjadi efek samping pun bersifat reversibel atau dapat kembali sempurna setelah terapi
dihentikan atau dalam waktu 2-3 hari. Efek samping yang dapat terjadi:
1. Luka bakar derajat ringan.
2. Bertambahnya peradangan.
3. Nyeri yang bertambah.
4. Alergi kulit, terutama pada penderita yang mempunyai riwayat alergi terhadap suhu
panas.
5. Perdarahan yang bertambah pada luka terbuka.
6. Pingsan.

2.6 Prosedur Terapi Infrared


Sebelum mendapatkan terapi infrared  sebaiknya menggunakan baju longgar yang
memudahkan untuk proses terapi, untuk bagian atas dianjurkan untuk menggunakan baju
tanpa lengan atau baju longgar yang nyaman, untuk bagian bawah sebaiknya
menggunakan rok longgar yang nyaman atau celana pendek. Bila tidak mempersiapkan
pakaian seperti yang dianjurkan di atas, terapis atau dokter akan memberikan baju
khusus untuk terapi yang nyaman, seperti kemben atau rok. Sebaiknya juga tidak
menggunakan lotion ataupun obat-obatan gosok yang dapat menyebabkan iritasi kulit
pada saat diberikan pemanasan dengan infrared, bila menggunakan lotion atau obat-
obatan yang dioles sebaiknya beritahukan kepada terapis atau dokter sebelum terapi
dimulai. Prosedur terapi infrared:
1. Menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman.
2. Dokter atau terapis akan memeriksa kembali daerah yang akan diberikan terapi dan
melakukan wawancara kembali mengenai kelainan yang diderita dan kemungkinan
kontraindikasi untuk pemberian terapi dan riwayat alergi terhadap suhu panas.
Dokter maupun terapis akan menjelaskan sekali lagi tujuan terapi infrared sesuai
kondisi dan keadaan seseorang, tiap individu berbeda.
3. Dokter atau terapis akan membersihkan daerah yang akan diterapi dari minyak
ataupun kotoran yang menempel di kulit termasuk dari lotion atau obat-obat gosok
yang dipakai sebelumnya menggunakan kapas alkohol atau kapas yang diberi air.
Bila mempunyai kulit yang sensitif dan kering sekali sebaiknya diberitahukan
kepada dokter atau terapis yang akan menerapi, sehingga tidak akan digunakan
kapas alkohol yang kadang dapat menyebabkan iritasi kulit.
4. Dokter atau terapis akan memposisikan bagian yang akan diterapi senyaman
mungkin, bagian yang akan diterapi tidak ditutupi oleh pakaian sehingga infrared
akan langsung mengenai kulit dan memberikan hasil yang optimal.
5. Dokter atau terapis akan melakukan pengaturan dosis waktu dan posisi alat infrared.
6. Kemudian segera infrared akan diberikan, jangan menatap langsung lampu infrared.
7. Bila terasa nyeri atau panas berlebihan saat terapi berlangsung segera bilang kepada
terapis atau dokter yang menerapi.
8. Selesai terapi akan ditandai oleh bunyi timer dari alat infrared. Jangan langsung
berdiri atau duduk, tetap berbaring beberapa saat untuk mengembalikan aliran darah
ke normal.
9. Dokter atau terapis akan kembali melakukan pemeriksaan dan wawancara mengenai
efek yang dirasakan setelah selesai terapi.

2.7 Siklus Terapi Infrared


Siklus terapi infrared bergantung pada tujuan dan respon penderita. Jumlah terapi
yang diberikan tergantung klinis pasien untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Selanjutnya, dengan tujuan meningkatkan elastisitas jaringan lunak diperlukan 6 kali
terapi dengan frekuensi 2-3 kali per minggu dengan durasi terapi 30 menit. Selanjutnya
kombinasi dengan aktivitas atau latihan olahraga tertentu dapat meningkatkan efektivitas
terapi infrared.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Terapi komplementer adalah terapi tradisional yang diberikan sebagai pendamping
pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam
pengobatan modern. Terapi infrared adalah salah satu jenis terapi dalam bidang Ilmu
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang menggunakan gelombang elektromagnetik infra
merah dengan karakteristik gelombang adalah panjang gelombang 770nm-106 nm,
berada di antara spektrum gelombang cahaya yang dapat dilihat dengan gelombang
microwave, dengan tujuan untuk pemanasan struktur muskulo skeletal yang terletak
superfisial dengan daya penetrasi 0,8-1mm. Penggunaan terapi infrared ini memiliki
berbagai efek samping diantaranyaa luka bakar derajat ringan, bertambahnya
peradangan, nyeri yang bertambah, alergi kulit dan masih ada menimbu.kan efeksamping
lainnya.

3.2 SARAN
Kami berharap semoga makalah yang kami buat bisa memberikan ilmu
pengetahuan kepada pembaca dan kami juga mengharapkan kritik dan saran dalam
tulisan kami.
Daftar Pustaka
Dr. Arif Soemarjono, SpKFR,FACSM, 2015, Terapi Pemasangan Infrared (IR), 05
September 2015

Taehyung Crystal. 2020. “Kelompok 1 A 2018 2 (terapi sinar infrared).


https://id.sribd.com/document/496359473/KELOMPOK-1-A-2018-2-TERAPI-SINAR-
INFRAMERAH (diakses pada tanggal 28 Agustus 2021)

Lamina Admin. 2016. “Terapi infrared, tujuan dan manfaatnya pada penderita nyeri”
https://kliniknyeritulangbelakang.com/terapi-infrared-tujuan-dan-manfaatnya-pada-
penderita-nyeri/amp/ (diakses pada tangga 28 Agustus 2021)

Wakhidatiningrum, fitri nur. (2016). Terap[1] fitri nur Wakhidatiningrum, “Terapi


Inframerah dengan sensor suhu,” pp. 5–26, 2016.i Inframerah dengan sensor suhu.
Terapi Inframerah Dengan Sensor Suhu, 5–26.Prof. Dr. Lexy J. Moleong. 2008.
Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosda Karya

Anda mungkin juga menyukai