Anda di halaman 1dari 18

GURINDAM

A. Definisi Gurindam

Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait atau lebih,
tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan
satu kesatuan yang utuh. Secara etimologi, Gurindam berasal dari bahasa
Tamil (India) yaitu karindam yang berarti mula-mula amsal, perumpamaan.
Awal perkembangan jenis puisi lama ini, mula-mula dibawa oleh orang Hindu
atau pengaruh sastra Hindu, isinya baris pertama berisikan semacam soal,
masalah atau perjanjian, kemudian baris kedua berisikan jawaban atau akibat
dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. Gurindam terkadang
diidentikkan dengan pantun nasehat. Padahal, pada dasarnya kedua karya
sastra ini berbeda. Gurindam hanya terdiri dari dua larik saja dalam satu bait,
sedangkan pantun bisa lebih dari empat larik.

Bentuk gurindam mempunyai persamaan dengan karmina, yaitu pada


jumlah barisnya yang juga hanya ada dua baris serta sama-sama bersajak a-a.
Perbedaannya adalah gurindam memiliki hubungan sebab-akibat antara baris
pertama dan baris kedua. Selanjutnya gurindam tampil dengan kalimat yang
berisi nasihat, sedangkan karmina tidak. Pasal-pasal dalam gurindam bisa
dianalogikan sebagai paragraf dalam wacana. Ketika ayat-ayat yang ada
menghadirkan tema dan pemikiran yang lain maka ayat-ayat itu akan
dimasukkan ke dalam pasal baru.

B. Ciri-Ciri Gurindam
Gurindam mempunyai ciri-ciri 6, yaitu sebagai berikut.
1. Gurindam mempunyai dua baris dalam setiap baitnya.
2. Dalam setiap barisnya memiliki jumlah kata 10-14 kata.
3. Setiap barisnya memiliki keterkaitan sebab dan akibat.
4. Setiap baris mempunyai sajak atau rima A-A, B-B, C-C, dan
begituseterusnya.
5. Maksud dari gurindam tersebut di tulis di baris kedua.

1
6. Isi gurindam yang paling umum adalah kata-kata mutiara atau filosofi
hidup, nasehat-nasehat, tuturkata yang baik.

C. Macam-macam Gurindam
Jika dilihat dari barisnya, ada 2 macam bentuk guridam, yaitu gurindam
berkait dan gurindam berangkai. Di bawah ini adalah pengertian dan contoh-
contoh gurindam.
1. Gurindam berkait
Gurindam berkait adalah salah satu jenis gurindam yang bait
pertamanya sangat berhubungan erat dengan bait yang berikutnya, dan
seterusnya.

Contoh:
Sebelum berbicara pikir dahulu
Agar tak melukai hati temanmu

Kalau berbicara semaumu


Tentulah banyak orang yang membencimu

Barang siapa tidak memiliki agama


Pastilah sesat hidupnya di dunia

Barang siapa yang hidupnya tidak ingin sesat di dunia dan akhirat
Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum terlambat

2. Gurindam berangkai
Gurindam berangkai adalah salah satu jenis gurindam yang
mempunyai kata yang sama pada setiap baris pertama baitnya.

Contoh:
Temukan apa yang dimaksud sahabat
Temukan apa yang dimaksud maksiat

Janganlah menjadi orang yang memelas


Nanti kamu menjadi orang yang malas

D. Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji (Pasal 1 sampai 12)

2
Salah satu karya sastra mahakarya yang sarat akan keindahan dan
bermuatan nilai pendidikan yang baik adalah Gurindam 12 karya Raja Ali
Haji. Raja Ali Haji dilahirkan di Pulau Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau,
pada tahun 1809. Beliau wafat pada tahun 1873. Darah kepenulisannya
mengalir dari ayahandanya, Raja Ahmad, yang bergelar Engku Haji Tua, dari
Kesultanan Melayu Johor Riau Lingga Pahang. Ayah Raja Ali Haji adalah
ilmuwan penulis 4 judul buku ilmiah yang juga menjadi penasihat Raja. Raja
Ali Haji mempunyai banyak keahlian, selain seorang ilmuwan, beliau juga
seorang ahli agama, pujangga, dan penulis sejumlah 12 judul buku. Selain
sebagai penyair, Raja Ali Haji adalah pelopor dan peletak dasar ilmu bahasa
Melayu. Lingkungan keluarga dan pergaulan dengan ilmuwan bangsa Eropa
mewarnai karya-karya beliau di berbagai bidang.
Gurindam 12 merupakan hasil olah pikir yang menunjukkan kreativitas
sastra religius Islami yang berbobot dan sangat mengesankan. Karya ini
dinamakan “Gurindam 12” karena karya sastra ini memang terdiri atas 12
bait. Isi gurindam dikategorikan sebagai syi’al irsyadi atau puisi ditaktik
karena berisikan nasihat dan petunjuk hidup menurut syariat Islam (Sugiarto,
2015). Tulisan asli karya sastra ini menggunakan huruf Arab. Diterbitkan
pertama kali pada tahun 1854 dalam majalah Tijdschift van het Bataviaash,
Gurindam 12 diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh Elisa Netscher.
Karya sastra kini telah menjadi karya klasik yang seyogyanya tetap dipelihara
dan diapresiasi kandungan nilainya oleh seluruh lapisan masyarakat. Berikut
ini adalah makna yang terkandung dalam gurindam 12 karya Raja Ali Haji.

Pasal 1

Barang siapa tiada memegang agama,


sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.

(Maknanya, berupa nasehat bahwa sebagai manusia haruslah berpedoman


pada agama, karena jika tidak arah hidup orang tersebut tidak akan berguna.)

Barang siapa mengenal yang empat,


maka dia itulah orang yang ma’rifat.

3
(Maknanya, bahwa dalam kehidupan terdapat empat tingkatan yang harus
dikenal oleh manusia yaitu Syariat, Tarekat, Hakekat, dan Ma’rifat. Jadi, jika
seseorang telah mengenal tingkat yang keempat maka dia akan mengenal
Tuhannya

Barang siapa mengenal Allah,


suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.

(Maknanya, seseorang yang bertaqwa kepada Allah, pasti akan taat pada
perintah Allah.)

Barang siapa mengenal diri,


maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri.

(Maknanya, seseorang yang telah mengenal dirinya sendiri, maka ia akan


mengenal kekuasaan Tuhan yang sesungguhnya.)

Barang siapa mengenal dunia,


tahulah ia barang terpedaya

(Maknanya, seseorang yang mengetahui akan kebahagiaan duniawi, maka ia


akan tahu bahwa semua hanyalah kesemuan saja.)

Barang siapa mengenal akhirat,


tahulah ia dunia melarat.

(Maknanya, seseorang yang mengetahui akhirat, dirinya akan mengetahui


kekekalan akhirat dan dunia hanya sesaat saja.)

Pasal 2

Barang siapa mengenal yang tersebut,


tahulah ia akan makna takut.
(Maknanya, seseorang yang takut akan Allah, akan patuh pada perintah dan
menjauhi larangan Allah.)

Barang siapa meninggalkan sembahyang,


seperti rumah tanpa tiang.

(Maknanya, seseorang yang tiada melakukan sembahyang, hidupnya akan


terombang-ambing tidak kokoh seperti tiang.)

Barang siapa meninggalkan puasa,


tidaklah mendapat dua termasa.

4
(Maknanya, seseorang yang tidak menjalankan ibadah puasa, maka hidupnya
tidak akan mengenal baik dan buruk.)

Barang siapa meninggalkan zakat,


tiadalah hartanya beroleh berkat.

(Maknanya, sebesar apapun harta yang dimiliki, bila tidak berzakat akan susah
terkumpul.)

Barang siapa meninggalkan haji,


tiadalah ia menyempurnakan janji

(Maknanya, siapapun yang punya harta tapi enggan berhaji, maka ia sudah
lupa terhadap rejeki yang datang dari Allah.)

Pasal 3

Apabila terpelihara mata,


sedikitlah cita-cita.

(Maknanya, seseorang yang menjaga pandangannya mampu mengendalikan


diri.)

Apabila terpelihara kuping,


khabar yang jahat tiadalah damping.

(Maknanya, seseorang yang menjaga pendengarannya dari segala hal buruk,


maka dirinya tidak akan mendapat masalah.)

Apabila memelihara lidah,


niscaya akan mendapat faedah.

(Maknanya, seseorang yang mampu menjaga setiap ucapannya maka akan


mendapat manfaat yang baik.)

Bersungguh-sungguh engkau pelihara tangan,


daripada segala berat dan ringan.

(Maknanya, agar seseorang berhati-hati dalam melakukan sesuatu.)

Bila perut terlalu penuh,


maka keluarlah fi’il yang tiada senonoh.

(Maknanya, segala sesuatu yang berlebihan akan menimbulkan dampak yang


buruk.)

5
Anggota tengah hendaklah ingat,
disitulah banyak orang hilang semangat.

(Maknanya, bahwa segala sesuatu harus dijalankan dengan sepenuh hati.)

Hendaklah peliharakan kaki,


daripada berjalan yang membawa rugi.

(Maknanya, seseorang yang berhati-hati mengambil keputusan, maka jalannya


akan baik.)

Pasal 4

Hati kerajaan didalam tubuh,


jikalau dzalim segala anggota pun roboh.

(Maknanya, seseorang yang mempunyai hati yang jahat akan menuju


kesengsaraan.)

Apabila dengki sudah bertanah,


datanglah daripadanya beberapa anak panah.

(Maknanya, seseorang yang mempunyai rasa dengki akan menuju pada sebuah
penderitaan.)

Mengumpat dan memuji hendaklah piker,


disitulah banyak orang tergelincir.

(Maknanya, bahwa setiap orang haruslah memikirkan setiap akibat yang


diterima saat ia hendak melakukan sesuatu agar tidak menyesal.)

Pekerjaan marah jangan dibela,


nanti hilang akal di kepala.

(Maknanya, seseorang yang melakukan segalanya dengan emosi, akan


membuat pikirannya tidak bisa menghasilkan kebaikan.)

Jika sedikitpun berbuat bohong,


boleh diumpamakan mulutnya itu pekong.

(Maknanya, seseorang yang berbohong akan mendapat balasan yang


setimpal.)

Tanda orang yang amat celaka,

6
aib dirinya tiada ia sangka.

(Maknanya, bahwa seseorang yang tidak mengakui dan sadar akan aibnya
sendiri jelas akan menuai penyesalan.)

Bakhil jangan diberi singgah,


itupun juga perampok yang amat gagah.

(Maknanya, seseorang yang memiliki sifat buruk haruslah diubah karena itu
bisa menimbulkan penderitaan.)

Barang siapa yang sudah besar,


Janganlah kelakuannya membuat kasar.

(Maknanya, bahwa seseorang yang mempunyai kekuasaan tidak boleh


bertindak semaunya.)

Barang siapa perkataan kotor,


mulutnya itu umpama ketur.

(Maknanya, penilaian yang buruk akan diberikan pada seseorang yang suka
berkata buruk.)

Dimana tahu salah diri,


jika tidak orang lain yang berperi

(Maknanya, diri sendiri dapat dinilai dari pendapat orang lain.)

Pasal 5

Jika hendak mengenal orang berbangsa,


lihat kepada budi dan bahasa.

(Maknanya, seseorang yang berbudi pekerti baik dapat dilihat dari


prilakunya.)

Jika hendak mengenal orang berbahagia.


sangat memeliharakan yang sia-sia,

(Maknanya, setiap orang yang berbahagia pasti tidak akan menyia-nyiakan


yang dimiliki.)

Jika hendak mengenal orang mulia,


lihatlah kepada kelakuan dia.

7
(Maknanya, seseorang yang kelakuannya baik pasti memiliki akhlak yang
baik.)

Jika hendak mengenal orang berilmu,


bertanya dan belajar tiadalah jemu.

(Maknanya, seseorang yang berilmu tinggi dapat dilihat dari keinginan


belajarnya yang tinggi

Jika hendak mengenal orang yang berakal,


didalam dunia mengambil bekal.

(Maknanya, setiap orang yang memiliki akal, pasti berpikir untuk


kehidupannya di akhirat.)

Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,


lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.

(Maknanya, sosialisasi yang baik dengan banyak orang bisa menunjukkan


bahwa seseorang itu baik

Pasal 6

Cari olehmu akan sahabat,


yang boleh dijadikan obat.

(Maknanya, mencari sahabat haruslah yang selalu ada disetiap saat

Carilah olehmu seorang guru,


yang boleh tahu tiap seteru.

(Maknanya, mencari seorang guru haruslah yang mampu membimbing kita


dengan pengalaman yang baik.)

Carilah olehmu seorang istri,


yang boleh menyerahkan diri.

(Maknanya, pasangan yang baik adalah pasangan yang rela berkorban

Carilah olehmu seorang kawan,


pilih segala orang yang setiawan.

(Maknanya, mencari seorang teman haruslah teman yang setia

Carilah olehmu akan abdi,

8
yang ada baik sedikit budi.

(Maknanya, mencari seseorang yang dapat dipercaya adalah mencari orang


yang baik budinya.)

Pasal 7

Apabila banyak berkata,


disanalah banyak jalan masuk dusta.

(Maknanya, biasanya orang yang banyak bicara adalah seseorang yang suka
berdusta)

Apabila banyak berlebih-lebihan suka,


itulah tanda hampir duka.

(Maknanya, seseorang yang suka dengan hal secara berlebihan, semakin dekat
ia dengan petaka)

Apabila kita kurang siasat,


itulah tanda pekerjaan hendak tersesat.

(Maknanya, bahwa dalam menjalankan pekerjaan harus berpikir dengan


matang dan berhati-hati.)

Apabila anak tidak dilatih,


jika besar bapaknya letih.

(Maknanya, seorang anak yang dewasa tanpa bimbingan, ketika besar akan
melawan orang tuanya)

Apabila banyak mencela orang,


itulah tanda dirinya kurang.

(Maknanya, seseorang yang suka mencela orang lain tidak akan sadar
kekurangannya)

Apabila orang banyak tidur,


sia-sia sajalah umur.

(Maknanya, hendaklah orang memanfaatkan waktunya di dunia dengan hal


yang baik agar tidak menjalani hidup yang sia-sia)

Apabila mendengar akan kabar,


menerimanya itu hendaklah sabar.

9
(Maknanya, seseorang dalam menghadapi sebuah kenyataan haruslah wajib
bersabar.)

Apabila mendengar akan aduan,


membicarakannya itu hendaklah cemburuan.

(Maknanya, jika seseorang tengah membicarakan keburukan orang lainb


wajibnya tidaklah dihiraukan)

Apabila perkataan lemah lembut,


lekaslah orang segera mengikut.

(Maknanya, seseorang hendaklah mengikuti prilaku yang baik)

Apabila perkataan yang amat kasar,


lekaslah orang sekalian gusar.

(Maknanya, seseorang yang suka bicara keras, hanya akan dianggap sebagai
pembawa masalah bagi orang lain.)

Apabila pekerjaan yang amat benar,


tidak boleh orang berbuat onar.

(Maknanya, setiap pekerjaan yang didasari niat baik, akan menang melawan
apapun kejahatan.)

Pasal 8

Barang siapa khianat akan dirinya,


apalagi kepada lainnya.

(Maknanya seseorang yang berbohong pada diri sendiri sudah pasti pada
orang lain demikian.)

Orang yang suka menampakkan jasa,


setengah daripada syirik mengaku kuasa.

(Maknanya, seseorang tidak boleh pamer yang telah dia lakukan)

Kejahatan diri disembunyikan,


kebaikan diri didiamkan.

(Maknanya, menampilkan sisi yang baik dari diri sendiri dan menutup aib diri
sendiri)

10
Keaiban orang jangan suka dibuka,
keaiban diri hendaklah disangka.

(Maknanya, seseorang yang baik hendaklah menyadari kekurangan diri dan


tidak membahas kekurangan orang lain.)

Pasal 9

Tahu pekerjaan tak baik tetap di,kerjakan


bukannya manusia itulah syetan.

(Maknanya, seseorang yang tahu perbuatannya salah dan tetap dilakukan tidak
ada bedanya dengan setan)

Kejahatan seorang perempuan tua,


itulah iblis punya penggawa.

(Maknanya, orang yang jahat adalah pengikut dari iblis)

Pasal 10

Dengan bapa jangan durhaka,


supaya Allah tidak murka.

(Maknanya, seseorang haruslah patuh terhadap orang tuanya agar mendapat


ridho dari Allah)

Dengan ibu hendaklah hormat,


supaya badan dapat selamat.

(Maknanya, seseorang jika ingin selamat dunia dan akhirat haruslah


menghormati seorang ibu)

Dengan anak janganlah lalai,


supaya boleh naik ke tengah balai.

(Maknanya, jika ingin membawa anaknya dalam kesuksesan hendaklah


membimbing sedari kecil)

Dengan kawan hendaklah adil,


supaya tangannya jadi kafil.

(Maknanya, menjadi orang baik haruslah berbuat adil pada siapa saja)

11
Pasal 11

Hendaklah berjasa,
kepada yang sebangsa.
(Maknanya, sebagai warga negara yang baik haruslah siap membela dan
berbakti pada negara.)

Hendaklah jadi kepala,


buang perangai yang cela.

(Maknanya, jadilah seorang pemimpin yang baik dan amanat)

Hendaklah memegang amanat,


buanglah khianat.

(Maknanya, jalankan segala amanat dengan penuh tanggung jawab)

Hendak marah,
dahulukan hajat.

(Maknanya, ketika seseorang ingin mencapai sebuah keinginan hendaklah


menahan emosinya)

Hendak dimulai,
jangan melalui.

(Maknanya, janganlah pernah menunda suatu hal)

Hendak ramai,
mudahkan perangai.

(Maknanya, jika ingin memiliki banyak kawan hendaklah berbuat yang baik)

Pasal 12

Raja mufakat dengan materi,


seperti kebun berpagarkan duri.

(Maknanya, kerja sama adalah bentuk upaya untuk kesatuan yang sangat kuat)

Betul hati kepada raja,


tanda jadi sebarang kerja.

(Maknanya, seseorang yang selalu patuh terhadap perintah pimpinannya)

12
Hukum adil atas rakyat,
tanda raja beroleh inayat.

(Maknanya, seorang pemimpin haruslah menegakkan keadilan)

Kasihkan orang yang berilmu,


tanda rahmat atas dirimu.

(Maknanya, seseorang yang berilmu jalan hidupnya akan dipermudah)

Hormat akan orang yang pandai,


tanda mengenal kasa dan cindai.

(Maknanya, berkawan dengan orang yang pandai akan membawa dampak


yang baik)

Ingatkan dirinya mati,


itulah asal berbuat bakti.

(Maknanya, lakukanlah segala hal yang baik sebelum kita mati)

Akhirat itu terlalu nyata,


kepada hati yang tidak buta.

Bagaimana perasaan kalian setelah mencoba menelaah Gurindam 12 karya


Raja Ali Haji di atas? Menarik bukan?
Secara keseluruhan Gurindam di atas berisikan nasihat dalam
berkehidupan. Misalnya digambarkan dalam pasal satu bait pertama, yang
berbunyi:

Barang siapa tiada memegang agama


Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
Artinya pada pasal tersebut, pengarang ingin mengungkapkan bahwa
pentingnya berpegang teguh dalam agama, karena jika hal tersebut tidak
diperhatikan, maka hidup akan terasa tidak berguna. Itulah sebagian kecil
penafsiran terhadap salah satu bait dalam pasal Gurindam yang didalamnya
berisikan nasihat-nasihat, tentu tidak selalu mengenai agama, namun bisa hal-hal
lain yang merujuk pada nilai dalam kehidupan.

13
Selanjutnya, untuk memperdalam pemahaman kalian terhadap Gurindam,
terdapat beberapa soal yang dapat dikerjakan untuk memperkaya khazanah ilmu
dalam pelajaran kali ini. Selamat mengerjakan!

LATIHAN SOAL
A. Pilih jawaban berikut yang sesuai

1. Cermatilah gurindam berikut!

Cahari olehmu akan kawan


Pilih segala orang yang setiawan
Maksud isi gurindam tersebut adalah ...

a. Carilah kawan di antara para setiawan.


b. Carilah kawan dengan memilih para setiawan.
c. Berkawanlah dengan kesetiaan yang sejati.
d. Berkawanlah dengan orang yang setia.
e. Kawan adalah semua orang yang setia.

2. Cermatilah gurindam berikut!

Jika hendak mengenal orang mulia


Lihatlah kepada kelakuan dia
Maksud isi gurindam tersebut adalah ...

a. Kemuliaan seseorang bergantung pada derajat sosialnya.


b. Kemuliaan dan derajat seseorang terlihat dari kelakuannya sehari-hari.
c. Lihatlah kelakuan sehari-hari orang mulia yang kita kenal.
d. Kenalilah kemuliaan seseorang dari kehidupannya setiap hari.
e. Bergaullah dengan orang yang mulia dan tirulah kelakuannya.

3. Cermatilah gurindam berikut!

Marilah kita tekun menabung


Agar hidup kita tersambung
Maksud isi gurindam tersebut adalah ...

a. Jika uang tidak ditabung, pinjamkan kepada orang lain yang lebih
membutuhkan.
b. Rajinlah menabung agar uang tidak terus-menerus digunakan untuk berbelanja.
c. Bila kita rajin menabung, uang tabungan tersebut dapat digunakan untuk
membantu orang lain.

14
d. Bila kita rajin menabung, kita dapat terus menyambung tali silaturahim dengan
keluarga lainnya.
e. Rajinlah menabung agar kebutuhan hidup di masa yang akan datag dapat
terpenuhi.

4. Cermatilah gurindam berikut!

Apabila mendengarkan kabar


Menerimanya itu hendaklah sabar

Maksud isi gurindam tersebut adalah ...

a. Jangan menerima kabar sembarangan jika ingin menjadi orang sabar


b. Tidak boleh menerima kabar yang tidak jelas jika kita tidak sabar
c. Cernalah setiap kabar yang kita terima dengan pikiran yang jerih
d. Bersabarlah dalam menerima kabar walaupun sangat menyakitkan kita
e. Jika mendengar kabar hendaknya menerima dengan gembira

5. Cermatilah gurindam berikut!

Kalau kita rajin belajar


Banyak ilmu yang dapat dikejar
Maksud isi gurindam tersebut adalah ...

a. Siapa rajin belajar dia akan dapat mengejar ilmu


b. Siapa yang berilmu banyak berarti ia rajin belajar
c. Banyak belajar agar dapat mempunyai ilmu yang banyak
d. Siapa yang belajar, banyak mendapatkan ilmu
e. Rajin belajar ciri-ciri orang pintar

6. Cermatilah gurindam berikut!

Cahari olehmu akan sahabat


Yang dapat dijadikan obat
Maksud isi gurindam tersebut adalah ...

a. Kita harus mencari banyak sahabat


b. Sahabat merupakan teman sejati
c. Sahabat dapat dijadikan obat saat luka
d. Carilah sahabat yang bisa berbagai dalam suka dan duka
e. Sahabat akan selalu ada setiap kita membutuhkan

7. Cermatilah gurindam berikut!

Pabila banyak mencela orang


Itulah tanda dirinya kurang

15
Maksud isi gurindam tersebut adalah ...

a. Orang yang banyak kekurangan dalam dirinya biasanya selalu menutup-nutupi


kekurangannya
b. Seseorang yang tidak sempurna selalu berbuat yang kurang disukai orang di
sekitarnya
c. Mencela orang merupakan perbuatan yang tercela dan sangat tidak terpuji dan
berdosa
d. Orang yang suka menggunjingkan orang lain karena merasa banyak kelebihan
dirinya
e. Orang yang suka mencela biasanya untuk menutupi kekurangan yang
dimilikinya

8. Cermatilah gurindam berikut!

Barang siapa mengenal yang tersebut,


Tahulah ia makna takut
Maksud isi gurindam tersebut adalah ...

a. Orang yang meyakini adanya Tuhan takut berbuat dosa


b. Orang yang sudah mengenal Tuhan tidak akan takut salah melangkah
c. Orang yang takut kepada Tuhan akan berusaha mengenal Tuhan
d. Patuhi perintah Tuhan dengan mengenali segala ciptaan-Nya
e. Bila sudah mengenal Tuhan, tentu ia tahu arti kata takut

9. Cermatilah gurindam berikut!

Keaiban orang jangan dibuka


Keaiban sendiri hendaklah sangka
Maksud isi gurindam tersebut adalah ...

a. Tidak baik membicarakan kesalahan orang lain di hadapan umum


b. Tidak baik membuka kesalahan diri sendiri dan usahakan memperbaikinya
c. Lebih baik mengoreksi diri sendiri daripada membicarakan kejelekan orang
lain
d. Hindarkan sifat ingin mengetahui kekurangan orang lain
e. Kejelekan diri sendiri tidak pantas dibicarakan dengan orang lain

10. Cermatilah gurindam berikut!

Apabila anak tidak dilatih


Jika besar bapanya letih
Maksud isi gurindam tersebut adalah ...

16
a. Seorang anak harus dilatih sejak kecil agar ketika ia dewasa ayahnya tidak
merasa sedih
b. Anak yang tidak dilatih berbagai keterampilan di masa kecil jika besar tidak
akan memiliki pengetahuan
c. Jika seorang anak tidak diberi latih dengan benar, kelak ayahnya akan merasa
lelah
d. Didiklah anak dengan berbagai latihan agar ia terampil dalam menyelesaikan
pekerjaan
e. Anak yang tidak dididik dengan baik sejak kecil akan menyusahkan orang
tuanya.

B. Jawablah soal esai berikut ini


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gurindam!
2. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri gurindam?
3. Sebutkan dan jelaskan apa saja macam-macam gurindam?
4. Apa persamaan dan perbedaan gurindam dengan karmina, Jelaskan!
5. Menurut anda, mengapa gurindam dikatagorikan sebagai puisi lama, jelaskan!

RANGKUMAN
 Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait atau lebih, tiap bait
terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu
kesatuan yang utuh.
 Gurindam mempunyai 6 ciri-ciri , yaitu sebagai berikut.
1. Gurindam mempunyai dua baris dalam setiap baitnya.
2. Dalam setiap barisnya memiliki jumlah kata 10-14 kata.
3. Setiap barisnya memiliki keterkaitan sebab dan akibat.
4. Setiap baris mempunyai sajak atau rima A-A, B-B, C-C, dan begituseterusnya.
5. Maksud dari gurindam tersebut di tulis di baris kedua.
6. Isi gurindam yang paling umum adalah kata-kata mutiara atau filosofi hidup,
nasehat-nasehat, tuturkata yang baik.

 Macam-macam gurindam

17
1. Gurindam berkait

2. Gurindam berangkai

 Salah satu karya sastra mahakarya yang sarat akan keindahan dan bermuatan nilai
pendidikan yang baik adalah Gurindam 12 karya Raja Ali Haji.

Daftar Pustaka

Rakhmawati, Ani dan Yant Mujiyanto. Kupas Tuntas Gurindam 12:


Apresiasi Sastra Klasik Sebagai Upaya Menjayakan Bahasa Dan Sastra
Indonesia. Kongres Bahasa Indonesia. Diunduh dalam laman
http://repositori.kemendikbud.go.id/10981/1/KUPAS%2520TUNTAS
%2520GURINDAM
%252012.pdf&ved=2ahUKEwi73f_Z8PzhAhWKiXAKHaeVBoIQFjAAegQI
BBAB&usg=AOvVaw1L3fzxPcBCyYL1vntlKxzkF pada 1 April 2019.

18

Anda mungkin juga menyukai