Anda di halaman 1dari 3

1

DASAR-DASAR TERAPI CAIRAN DAN ELEKTROLIT


Syamsul Hilal Salam
Pendahuluan
Menjaga agar volume cairan tubuh tetap relatif konstan dan komposisi
elektrolit
di dalamnya tetap stabil adalah penting bagi homeostatis. Beberapa
masalah klinis timbul
akibat adanya abnormalitas dalam hal tersebut. Untuk bertahan, kita
harus menjaga
volume dan komposisi cairan tubuh, baik ekstraseluler (CES) maupun
cairan intraseluler
(CIS) dalam batas normal. Gangguan cairan dan elektrolit dapat
membawa penderita
dalam kegawatan yang kalau tidak dikelolam secara cepat dan tepat
dapat menimbulkan
kematian. Hal tersebut terlihat misalnya pada diare, peritonitis, ileus
obstruktif, terbakar,
atau pada pendarahan yang banyak.
Elektrolit merupakan molekul terionisasi yang terdapat di dalam darah,
jaringan,
dan sel tubuh. Molekul tersebut, baik yang positif (kation) maupun
yang negatif (anion)
menghantarkan arus listrik dan membantu mempertahankan pH dan
level asam basa
dalam tubuh. Elektrolit juga memfasilitasi pergerakan cairan antar dan
dalam sel melalui
suatu proses yang dikenal sebagai osmosis dan memegang peraran
dalam pengaturan
fungsi neuromuskular, endokrin, dan sistem ekskresi.
Jumlah asupan air dan elektrolit melalui makan dan minum akan
dikeluarkan
dalam jumlah relatif sama. Ketika terjadi gangguan homeostasis
dimana jumlah yang
masuk dan keluar tidak seimbang, harus segera diberikan terapi untuk
mengembalikan
keseimbangan tersebut.

Anatomi Cairan Tubuh

Total Body Water ( TBW )


Air merupakan komponen utama dalam tubuh yakni sekitar 60% dari
berat badan pada laki-laki dewasa. Persentase tersebut bervariasi
bergantung beberapa faktor diantaranya:
2
 TBW pada orang dewasa berkisar antara 45-75% dari berat badan.
Kisaran ini
tergantung pada tiap individu yang memiliki jumlah jaringan adipose
yang
berbeda, yang mana jaringan ini hanya mengandung sedikit air.
 TBW pada wanita lebih kecil dibanding dengan laki-laki dewasa
pada umur yang
sama, karena struktur tubuh wanita dewasa yang umumnya lebih
banyak
mengandung jaringan lemak.
 TBW pada neonatus lebih tinggi yaitu sekitar 70-80% berat badan
 Untuk beberapa alasan, obesitas serta peningkatan usia akan
menurunjkan jumlah
kandungan total air tubuh TBW dibagi dalam 2 komponen utama yaitu
cairan intraseluler (CIS) dan cairan
ekstra seluler (CES) seperti terlihat pada gambar
Cairan intra seluler merupakan 40% dari TBW. Pada seorang laki- laki
dewasa
dengan berat 70 kg berjumlah sekitar 27 liter. Sekitar 2 liter berada
dalam sel darah
merah yang berada di dalam intravaskuler. Komposisi CIS dan
kandungan airnya
bervariasi menurut fungsi jaringan yang ada. Misalnya, jaringan lemak
memiliki jumlah
air yang lebih sedikit dibanding jaringan tubuh lainnya. Komposisi dari
CIS bervariasi menurut fungsi suatu sel. Namun terdapat
perbedaan umum antara CIS dan cairan interstitial. CIS mempunyai
kadar Na+, Cl- dan
HCO3- yang lebih rendah dibanding CES dan mengandung lebih
banyak ion K+ dan fosfat
serta protein yang merupakan komponen utama intra seluler.
Body 100%
Water 60 % (100) Tissue 40 %
Intracellular space 40 % (60) Extracellular space 20 % (40)
Intravascular space
5 % (10)
Interstitial space 15 % (30)

Anda mungkin juga menyukai