Anda di halaman 1dari 10

e-ISSN: 2685-7006 | p-ISSN: 2252-9063

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika


(KARMAPATI)
Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020

PENGGUNAAN PRINSIP STAGING DALAM PROSES PEMBUATAN


FILM ANIMASI 3D PROFIL I GUSTI KETUT JELANTIK SANG
PAHLAWAN NASIONAL

Ni Komang Sriasih 1), I Gede Mahendra Darmawiguna 2), I Made Windu Antara Kesiman 3)
1,2,3
Fakultas Teknik Dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Ganesha
Email : ni.komang.sriasih@undiksha.ac.id, mahendra.darmawiguna@undiksha.ac.id ,
antara.kesiman@undiksha.ac.id

Abstrak -- Film animasi sangat digemari pose suatu karakter dan kamera sehingga
oleh masyarakat saat ini. Banyak film membuat adegan pada animasi tersebut dapat
animasi yang mengangkat tema kebudayaan dipahami dan dimengerti oleh penonton.
serta sejarah. Pemanfaatan film animasi Dalam penelitian ini, peneliti membahas
dibidang sejarah digunakan dalam tentang penerapan prinsip staging dalam
memvisualisasikan cerita sejarah yang pembuatan film ini. Prinsip yang digunakan
dikemas bentuk animasi. Animasi 3D adalah tersebut merupakan salah satu metode 12
perkembangan dari sebuah animasi, pada prinsip dasar animasi. Pembuatan Film
proses pembuatan animasinya ini bisa Animasi 3D Profil I Gusti Ketut Jelantik
dikatakan relative sederhana, namun perlu Sang Pahlawan Nasional menggunakan
memperhatikan beberapa tools. Cerita model penelitian MDLC (Multimedia
sejarah yang banyak diangkat dalam Develompent Life Cycle). MDLC sendiri
pembuatan film animai adalah cerita memiliki 6 tahapan diantaranya adalah
kepahlawanan. Salah satu film yang tahapan concept (pengonsepan), tahapan
menceritakan tentang riwayat hidup tokoh design (perancangan), tahapan material
pahlawan adalah Film Animasi 3D Profil I Collecting (pengumpulan bahan), tahapan
Gusti Ketut Jelantik Sang Pahlawan assembly (pembuatan), tahapan testing
Nasional. Dalam proses pembuatan film (pengujian) dan terakhir adalah tahapan
animasi terkadang terdapat kendala di proses distribution (pendistribusian). Pada tahapan
pengaturan suatu adegan dan meposisikan assembly, film animasi ini dibuat
pose suatu karakter serta dalam penyetingan menggunakan software Blender. Pada
kamera, hal tersebut sering kali membuat penelitian ini penelitian ini berhasil
animator kesulitan. Pengaturan gerakan menerapkan prinsip staging pada karakter
tersebut biasanya terdapat pada proses 3D.dengan pengaturan set kameranya serta
animating. Untuk menerapkan prinsip- pose dari karakter tersebut.
prinsip animasi dalam proses pembuatan film
animasi 3D perlu dikembangkannya prinsp Kata Kunci : 3D, Film Animasi 3D Profil I
staging. Staging merupakan suatu tahap Gusti Ketut Jelantik Sang
memperbaiki suatu adegan, meposisikan

78
e-ISSN: 2685-7006 | p-ISSN: 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020

Pahlawan Nasional, Blender concept, design, Material Collecting,


dan Staging assembly, testing and distribution. At the
stage of making this animated film using
Abstract-- Animated films are very popular Blender software. This research successfully
with today's society. Many animated films applied the principle of staging to 3D
with the theme of culture and history. The use characters. By setting the camera set and the
of animated films in the field of history is used pose of the character.
in visualizing historical stories packed with
animated forms. 3D animation is an Keywords: 3D, 3D Animated Film Profile I
animation that requires a relatively simple Gusti Ketut Jelantik The National
process compared to 2D animation because Hero, Blender and Staging
all processes can be directly done in one
computer software. Many historical stories I. Pendahuluan
Film animasi 3D merupakan sebuah film
that are raised in the making of animai films animasi yang proses pembuatannya lebih
are stories of heroism. One of the films that mudah dan dapat di kerjakan dalam satu
tells the life story of a hero is a 3D Animated software komputer, ketimbang film animasi
Film I Gusti Ketut Jelantik the National Hero 2D. Penerapan film animasi 3D saat ini
Profile. In making animated films sometimes banyak dilakukan di bidang sejarah. Salah
there are obstacles in how the stages of satu penerapannya di Film Animasi 3D Profil
I Gusti Ketut Jelantik Sang Pahlawan
setting a set of scenes and camera positions
Nasional. Nilai kepahlawanan I Gusti Ketut
or poses of a character so that it makes Jelantik di simpan dan di pamerkan di
animators difficult, the movement settings Museum Soenda Ketjil. Namun dalam hal
are usually found in the animating process. penyampaian informasi tentang profil I Gusti
To apply the principles of animation in the Ketut Jelantik masih banyak terdapat
process of making 3D animated films it is kekurangan dimulai dari reverensi buku,
necessary to develop the principle of staging. benda-benda yang berkaitan. Hal tersebut
membuat jumlah pengunjung yang datang ke
Staging is the stage of setting a set of scenes,
museum mengalami penurunan. Untuk
camera positions or poses of a character so mengatasi hal tersebut dibuatkalah suatu film
that the scene becomes easily understood by animasi yang berjudul Film Animasi 3D
the audience. In this study, researchers Profil I Gusti Ketut Jelantik Sang Pahlawan
discussed the application of the principle of Nasional.
staging in the making of this film. The Dalam pembuatan film animasi ini
principle used is one of the 12 basic peneliti memperhatikan proses animating.
Selain memperhatikan proses animating
principles of animation. Making the 3D peneliti juga menerapkan prinsip staging
Animation Film Profile I Gusti Ketut Jelantik dalam proses pembuatan Film Animasi 3D
the National Hero using the method Profil I Gusti Ketut Jelantik Sang Pahlawan
Multimedia Develompent Life Cycle Nasional. Staging merupakan bagaian dari
(MDLC). MDLC has 6 stages namely are 12 prinsip dasar animasi. Staging sendiri

79
e-ISSN: 2685-7006 | p-ISSN: 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020

adalah suatu memperbaiki suatu adegan pada b. Jenis Animasi


film animasi dengan memperbaiki pose gerak Dalam perkembangan teknologi yang
suatu karakter dan posisi suatu kamera sangat pesat saat ini perkembangan animasi
sehingga adegan animasi mudah di pahami juga mengalami kemajuan, hal ini di dukung
oleh penonton. Staging yang baik dapat dengan munculnya jenis-jenis animasi.
mengkomunikasikan dengan baik ke Adapun beberapa jenis animasi adalah
penonton mengenai cerita yang akan di sebagai berikut ini.
sampiakan ke peneonton [1]. Penerapan 1. Animasi 2D
prinsip staging dalam film animasi sangat Animasi 2D juga dapat dikatakan
membantu animator dalam menyampaikan animasi kartun atau film kartun. Dalam
maksud film animasi kepada para penonton. pembuatan animasi 2D menggunakan
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti teknik animasi animasi sel (hand draw).
tertarik mengangkat penelitian berjudul Dalam proses penggambaran dilakukan
Penggunaan Prinsip Staging Dalam langsung pada film atau dapat dilakukan
Proses Pembuatan Film Animasi 3D Profil secara digital.
I Gusti Ketut Jelantik Sang Pahlawan
Nasional. 2. Animasi 3D
Animasi 3D merupakan animasi
a. Animasi modern atau bisa dikatakan animasi yang
Menurut paramitha Animasi adalah proses lagi tren saat ini. Animasi ini merupakan
menampilkan obyek-obyek dari gambar perkembangan dari animasi 2D.
yang menghasilkan suatu gerakan yang 3. Animasi Stop Motion
diinginkan, gambar yang ditampilkan akan Animasi StopMotion merupakan suatu
tampak hidup[2]. Animasi merupakan sebuah animasi yang memanfaatkan tanah liat.
rangkaian atau urutan gambar yang Karakter dibuat menggunakan tanah liat
membentuk sebuah gerakan yang tersusun dan setelah selesai maka akan di foto
secara berurutan. Keunggulan animasi sesuai dengan gerakan dan hasil foto akan
dibanding media lain adalah kemampuan disambung - sambungkan sehingga
animasi untuk memperjelas suatu perubahan membentuk suatu animasi yang indah.
tiap kondisi [3]. Pendapat lain tentang c. Prinsip Film Animasi
animasi dikemukaan oleh [4] animasi adalah Terdapat 12 prinsip dasar animasi
suatu proses menciptakan suatu efek berupa yang diciptakan dan patut di contoh oleh
gerak atau bisa dikatakan efek perubahan seorang animator. Adapun 12 prinsip ini
bentuk benda dimana perubahan tersebut dikemukakan oleh seorang animator yang
terjadi selama beberapa kurun waktu. bernama Disney, Frank Thomas & Ollie
Dengan penjelasan dari beberapa teori Johnston. 12 prinsip animasi diperkenalkan
tentang animasi maka dapat disimpulkan melalui sebuah buku yang berjudul ”The
bahwa. Animasi adalah beberapa kumpulan Ilussion of Life: Disney Animation”[1].
gambar yang dikelompokan dan dirangakai Adapun bagan-bagian dari 12 prinsip
sedemikian rupa yang serta di berikan efek animasi diketahui oleh setiap animator
sehingga bergerak dan terlihat nyata. adalah sebagai berikut 12:

80
e-ISSN: 2685-7006 | p-ISSN: 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020

1. Solid Drawing gerakan utama. Sebagai contoh :


Solid drawing merupakan suatu Gerakan tangan kiri kebawah setelah
prinsip yang memberikan pose utama memegang kepala seperti
keseimbangan pada pose. Tujuan dari yang terdapat pada karakter di bawah
solid drawing yaitu untuk mencari ini. Secondary action bila digunakan
pose siluet yang terbaik. dengan tepat, akan dapat menambah
2. Timing kedalaman pada karakteristik
Timing merupakan suatu prinsip yang karakter kita.
menentukan jumlah frame in between 8. Overlapping Action & Follow
yang ada di antara gerakan suatu Through
benda atau karakter. Semakin sedikit Overlapping Action & Follow
jumlah frame maka akan semakin Through merupakan suatu gerakan
cepat gerakan animasinya, sebaliknya susulan pada suatu karakter atau
semakin banyak jumlah frame maka benda yang terjadi setelah karakter
gerakan animasinya akan lambat. atau benda tersebut berhenti.
3. Squash & Stretch 9. Pose to Pose & Straight ahead action
Squash & Stretch adalah suatu Straight ahead action merupakan
gerakan seperti proses penghempasan pendekatan menciptakan gerakan
suatu benda yang yang kemudian secara berkesinambungan mulai dari
benda tersebut dapat diregangkan. awal tanpa banyak perencanaan akan
Gerakan tersebut dikatakan fleksibel. menjadi seperti apa akhir gerakannya
4. Anticipation nanti. Sedangkan Pose to Pose
Anticipation adalah gerakan ancang- dilakukan dengan menentukan
ancang untuk mempersiapkan diri terlebih dahulu pose - pose seperti apa
atau objek dalam memasuki suatu yang akan dimiliki oleh karakter yang
gerakan berikutnya. akan dianimasikan pada suatu
5. Slow In & Slow Out adegan.
Gerakan ini juga bisa dikatakan 10. Staging
gerakan perlambatan yang sering Staging adalah tahap pengaturan
terjadi di awal dan di akhir suatu suatu set adegan, posisi kamera atau
gerakan animasi. pose suatu karakter sehingga adegan
6. Arcs tersebut menjadi mudah di mengerti
Arcs adalah suatu kurva yang oleh penonton. Staging yang baik
melingkar dan sering terdapat pada dapat dengan jelas disampaikan dan
suatu gerakan yang cenderung dikomunikasikan cerita yang ingin
memakai gerakan yang lurus saja. disampaikan dari adegan tertentu
7. Secondary Action sehingga penoton mudah memahami
Secondary action merupakan gerakan film tersebut.
tambahan yang terjadi untuk 11. Appeal
melengkapi gerakan utama yang Appeal merupakan suatu tampilan
ada.Gerakan secondary action hanya dari sebuah karakter atau benda yang
bersifat melengkapi dan tidak dimana karakter atau benda tersebut
mengambil alih performa dari terlihat mempunyai karisma

81
e-ISSN: 2685-7006 | p-ISSN: 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020

tersendiri dan menarik untuk semua tools sudah ada di software


ditonton. yang digunakan.
12. Exaggeration 5. Rendering
Exaggeration adalah suatu gerakan Rendering merupakan proses terakhir
atau ekspresi yang hiperbola dari pembuatan animasi. Dalam
(dilebihkan) sehingga mendapatkan proses ini semua data-data dari
kesan animasi yang lebih tahapan modelling, animasi, texturing
meyakinkan. lighting akan digambungkan menjadi
d. Animasi 3D satu sehingga menghasilkan suatu
Animasi 3D merupakan suatu animasi output animasi yang diinginkan.
perkembangan dari animasi 2D. Secara garis
besar proses 3D animasi dibagi ke dalam e. Blender
beberapa tahap yaiu: Blender adalah sebuah software komputer
1. Modelling Karakter free open source dan digunakan dalam
Pada tahap modeling, objek-objek pembuatan animasi 3D. Blender dirilis di
dibuat berdasarkan kebutuhan bawah GPL. Blender digunakan dalam proses
animasi. Objek ini biasanya embuatan animasi dimulai dari tahap modeling
berbentuk primitive objek yaitu karakter, rendering karakter, texturing
bentuk cube (kubus). Pada tahapan karakter, skinnin karakter g, rigging karakter,
modeling perlu memperhatikan sampai tahap rendering.
polygon, spline dan metaclay.
2. Texturing Karakter Belender merupakan salah satu program
Texturing merupakan suatu proses modeling 3D dan Animation. Selain itu belnder
pemberian tekstur kepada karakter dapat membuat suatu projectyang hubungan
3D dimana proses ini merupakan dengan video, audio, software, fotografi, dan
proses pemberian warna property lain-alin.
kepada karakter 3D
f. Profil I Gusti Ketut Jelantik
3. Rigging dan Skinning
Rigging merupakanproses Cerita Profil I Gusti Ketut Jelantik
pemberiang kerangka atau bersumber dari buku [5] dan [6]. Adapun Cerita
penulangan kepada karakter 3D. Di Profil I Gusti Ketut Jelantik Sang Pahlawan
software blender, kerangka sendiri Nasional adalah sebagai berikut:
disebut armature. Skinning
merupakan suatu peruses pemberian “I Gusti Ketut Jelantik merupakan patih
menguliti karakter, proses ini kerajaan Buleleng. Beliau terkenal dengan
memberikan karater terlihat lebih keberaniannya melawan Belanda. Saat Kecil
nyata. Jelantik tinggal di kawasan Punduh Puri
4. Animating Jelantik merupakan anak dari bangsawan
Proses animating adalah memberikan Buleleng bernama Ki Gusti Anglurah Ketut
animasi atau gerakan kepada Jelantik. Jelantik memiliki 2 orang saudara
karakter. Pada proses ini animator yaitu Ki Gusti Ketut Kastra dan Ki Gusti
tidak terlalu berperan banyak karena Made Jelantik. Saat berada di Punduh Puri
Jelantik memiliki seorang teman permpuan

82
e-ISSN: 2685-7006 | p-ISSN: 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020

bernama Jempiring. Karena sering bersama Mei 1945 Belanda melakukan perundingan
dari kecil samapai dewasa Jelantik dan ke istana Buleleng.perundingan tersebut
Jempiring sangat dekat dan akhirnya tidak berlangsung sesuai harapan Belanda,
menikah. Suatu ketika terjadi keributan di melainkan penolakan yang mereka
kerajaan Buleleng. Raja Anak Agung dapatkan. Dengan penolakan tersebut
Pahang murka dan memerintah semua belanda melakukan penyerangan ke
pasukannya untuk memburu dan membunuh kerajaan Buleleng. Raja dan Patih Jelantik
klan keluarga Panji Sakti. Jelantik yang berhasil kabur ke Jagaraga. Di Jagaraga
masa itu merupakan keturunan klan Jelantik menyusun siasat perang untuk
keluarga Panji Sakti mengajak semua melawan Belanda. Perang Jagaraga 1
keluarganya untuk bersembunyi. Waktu terjadi. Banyak korban pada saat perrang
berjalan begitu cepat kelakuan raja Anak Jagaraga 1. Istri Jelantik, Jempiring ikut
Agung Pahang terdengar samapai di serta dalam perang Jagaraga 1, namun
kerajaan Karangasem. Raja Karangasem sayang beliau berhasil dibunuh oleh
memerintah Anak Agung Pahang untuk Belanda. Setelah perang Jagaraga 1, perang
kembali ke kerajaan Karangasem. Di Jagaraga 2 dimulai dengan kelicikan
kerajaan Karangasem Anak Agung Pahang Belanda benteng Jagaraga dapat ditaklukan.
di jatuhi hukuman mati. Dengan Raja dan patih berusaha kabur ke kerajaan
meninggalnya Anak Agung Pahang maka Karangasem, namun sayang pada tempat
terjadi kekosongan tahta raja Buleleng. yang bernama Bale Pundak raja dan jelantik
Kekosongan tahta kerajaan membuat dikepung oleh pasukan Belanda. Raja dan
Buleleng menjadi tempat yang sering Jelantik berhasil di bunuh oleh Belanda.
terjadinya pergolakan. Jelantik merasa Keberanian dan semangat I Gusti Ketut
dirinya merupakan keturunan klan keluarga Jelantik dalam membela negeri dianugrahi
Panji Sakti mengambil tindakan untuk gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK
datang ke kerajaan Karangasem. Di kerajaan Presiden No. 077/TK/1993 pada tanggal 15
Karangasem Jelantik memohon kepada raja September 1993.”
untuk mengisi kekosongan tahta raja
Buleleng. Raja Karangasem memerintah
adiknya sendiri I Gusti Made Karangasem II. Metode
untuk menempati tahta raja Buleleng. a. Model Penelitian MDLC
Dengan tekat dan keberanian yang Pengembangan model penelitian film
dilakukan Jelantik raja Karangasem animasi menggunakan model penelitian
memberikan anugrah jabatan patih kerajaan Multimedia Development Life Cycle yang
Buleleng kepada Jelantik. Pada saat dapat disingkat dengan MDLC. Adapun
pemerintahan raja I Gusti Made bagian-bagian dari tahapan model tersebut
Karangasem dan patih Jelantik, Buleleng adalah tahapan concept (pengonsepan)
sedang berada di punjak keemasannya. merpakan tahapan pertama dari MDLC,
Samapi pada akhirnya kapal Belanda yang tahapan perancangan (design), tahapan
terdampar di perairan Buleleng. Sesuai material Collecting (pengumpulan bahan),
Hukum Tawan Karang, bahwa kapal yang tahapan pembuatan (assembly), tahapan
terdampar di perairan Bali, kapal tersebut testing (pengujian) dan terakhir adalah
akan menjadi hal milik raja. Pada tanggal 8 tahapan distribution (pendistribusian).

83
e-ISSN: 2685-7006 | p-ISSN: 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020

Menurut Binanto [7] enam tahapan yang digunakan untuk


MDLC dalam proses pengerjaannya dapat menggambarkan rangkaian cerita
dilakukan secara acak namun sesuai atau urutan tiap scene.
ketentuan tahapan concept terlebih dahulu. 3. Pengumpulan Bahan (Material
Berikut merupakan gamabr tahapan model Collecting)
penelitian MDCL. Material Collecting merupakan
tahapan pengumpulan bahan-bahan
pembuatan film animasi. Pada tahap
ini hal-hal dibutuhankan dan
diperlukan oleh pengembang berupa
foto, animasi, video, audio, teks serta
gambar.
4. Pembuatan (Assembly)
Tahap assembly merupakan tahap
pembuatan animasi. Pada tahapan ini
Gambar 1 Model MDLC (Multimedia dilakukan di software Belnder.
Development Life Cycle) Pembuatan animasi didasari pada
tahap design yaitu storyboard.
5. Pengujian (Testing)
1. Pengonsepan (Concept)
Pengujian merupakan suatu proses
Pengonsepan merupakan tahap
untuk menguji hasil dari pembuatan
pertama yang harus dialakukan di
film animasi. Adapun uji yang
siklus model MDLC. Pada tahap ini
dilakukan berdasarkan 3 tahpan yaitu
mulai dengan menentukan judul,
Uji Ahli Isi, Media dan Respon
sumber informasi, alat dan lain
Penonton.
sebagainya.
6. Distribusi (Distribution)
2. Perancangan (Desain)
Distribusi adalah tahapa terakhir
Tahapan perancangan merupakan
dalam model MDLC. Pendistribusian
tahapan merancang atau mensketsa
dapat dilakukan setelah film animasi
sautu karakter atau perancangan awal
lolos tahapan testing. Pada tahap ini,
sebelum ke tahapan pembuatan.. Pada
film animasi akan dikemas dalam
tahap ini menggunakan storyboard
bentuk DVD.

III. Hasil dan Pembahasan ini. Pirnsip Staging sangat berperngaruh


Staging merupakan suatu tahap dalam memberikan kesan yang baik dalam
memperbaiki suatu adegan, meposisikan penapilan film animasi. lingkungan yang
pose suatu karakter dan kamera sehingga dibuat animator dalam pembuatan film
membuat adegan pada animasi tersebut dapat animasi mendukung suasana setiap scene
dipahami dan dimengerti oleh penonton. sehingga mendukung penyampaian
Penerapan 12 pirnsip di Film Animasi informasi maksud setiap scene kepada
3D Profil I Gusti Ketut Jelantik Sang penonton.
Pahlawan Naional memberikan efek yang Adapun penerapan 12 pirnsip animasi
sangat besar dalam pembuatan film animasi pada Film Animasi 3D Profil I Gusti Ketut

84
e-ISSN: 2685-7006 | p-ISSN: 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020

Jelantik Sang Pahlawan Naional dapat dilihat


pada table 1.1 di bawah ini.
Tabel 1.1 Penerapan 12 Prinsip Animasi pada Film Animasi 3D Profil I Gusti Ketut Jelantik
Sang Pahlawan Naional
No Prinsip Animasi Potongan adegan Keterangan
1 Squash and Penerapan prinsip Squash
stretch dan stretch di cerminkan
gerakan fleksibel pada
adegang perkelahian
Jelantik dengan prajurit
kerajaan Karangasem

2 Anticipation Pada penerapan di film


animasi ini terdapat
ancang-ancang gerakan
menebas punggung
masyarakat yang di
lakukan oleh prajurit.
3 Staging Pada penerapan di film
animasi dapat dilihat
pada penepatan posisi
kamera atau pose suatu
karakter

4 Straight ahead Prinsip Pose to Pose

action & Pose to terlihat pada saat

Pose karakter berjalan.

5 Follow Through Prinsip tercermin di


adegan saat karakter
& Overlapping prajurit memberikan kris
ke pimpinan Belanda.
Action

85
e-ISSN: 2685-7006 | p-ISSN: 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020

No Prinsip Animasi Potongan adegan Keterangan


6 Slow in and slow Slow in and slow out
out terlihat di adegan
pertarungan Jelantik
dengan prajurit Belanda.

7 Arcs Prinsip arcs ini terilhat


pada adegan Jempiring
menantang pasukan
Belanda

8 Secondary action Adegan diskusi pasukan


Belanda dengan raja I
Gusti Made Karangasem
serta Jelantik merupakan
penerapan prinsip
secondary action
9 Timing Prinsip timing dapat
dilihat pada adegan
pembantaian keluarga
klan panji sakti.

10 Exaggeration Gerakan dan ekspresi


dari prajurit saat
menghadang Jelantik
merupakan penerapan
prinsip exaggeration
pada film animasi.
11 Solid drawing Seluruh asset visual
yang dimunculkan
dikerjakan dengan detail
dan dapat dilihat di
beberapa adegan film.
Salah satu adegan yang
lebih detai
memperlihatkan prinsip
Solid drawing adalah
adegan Jelantik bersama
dengan raja I Gusti
Made Karangasem
12 Appeal Penerapan prinsip appeal
terlihat pada adegan
Jelantik penolak

86
e-ISSN: 2685-7006 | p-ISSN: 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020

No Prinsip Animasi Potongan adegan Keterangan


perjanjian dengan
Belanda. Terlihat
ekspresi Jelantik yang
sangat marah dan tidak
ingin melakukan
perjanjian dengan
Belanda.

IV. Simpulan staging , karena prinsip ini dapat membantu


Berdasarkan penelitian tentang penggunaan memberikan efek yang lebih bagus dan
prinsip Staging Dalam Pembuatan Film mampu menutupi salah satu gerakan animasi,
Animasi 3D Profil I Gusti Ketut Jelantik dengan mepermainkan kamera serta asset
Sang Pahlawan Nasional. Keseimpulan yang lain pendukung film animasi.
di dapatkan adalah sebagai berikut:
Penerapan staging dapat V. Daftar Pustaka
memberikan dukungan kepada film animasi [1] Dapoeranimasi. (2017). Animation &
untuk memberikan gambaran maksud yang di Storytelling. Daporeanimasi.Com, Vol. 91.
inginkan animator kepada penonton. Dengan [2] Paramith, A. I. (2014). Animasi 3d Kisah
menyeting background, pose karakter dan
Ayu Intan Permani. 8(33), 44.
kamera kesalahan dalam pembuatan film
animasi dapat diminimalisir. [3] Utami, D.(2011).Animasi Dalam
Selain itu prinsip staging dapat membantu Pembelajaran. Majalah Ilmiah
animator untuk menutupi salah satu gerakan Pembelajaran
animasi yang masih kaku. Dengan [4] Suyanto, M. (2006). Merancang Film
menggerakan kamera serta memberikan efek Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta: Andi
pada animasi gerakan karakter yang masih Offset.
kaku dapat di minimalisir. Untuk prinsip
[5] Sastrodwiiryo, d. S. (1994). Perang
staging berhasil di terapkan pada Film
Animasi 3D Profil I Gusti Ketut Jelantik Jagaraga (1846 ~ 1849). Denpasar: CV.
Sang Pahlawan Nasional dan menghasilkan Kayumas Agung.
film animasi yang sesuai dengan isi cerita dan [6] Ngurah Dwipayana (2013). Babad Raja
dapat menutupi salah satu adegang yang Anglurah Panji Sakti PendiriKerajaan Den
gerakan karakternya sedikit kaku. Bukit-Buleleng. Singaraja
Adapun saran dari penelitian ini adalah [7] Binato, I. (2010). Multimedia Digital-Dasar
sebagai berikut:
Teori dan Pengembangan
Dalam pembuatan film animasi ini
diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk [8] Nurajizah, S. (2016). Implementasi
membuatnya di computer yang Multimedia Develoment Life Cycle Pada
spesifikasinya tinggi. Sehingga dalam proses Aplikasi Pengenalan Lagu- Anak-Anak
pembuatan film animasi tidak mengalami Berbasis Multimedia. Jurnal
kendala. Selain itu dalam proses pembuatan Pengwmbangan Riset dan Observasi Sistem
film animasi usahakan maksimalkan prinsip
Komputer, 3(2).
87

Anda mungkin juga menyukai