Anda di halaman 1dari 6

Pembangunan gedung-gedung pencakar langit memang marak terjadi di Perkotaan, untuk

membuat satu gedung pencakar langit memerlukan banayak lahan sehingga lahan pesawahan,
perkebunan, maupun ladang dikorbankan untuk membuat gedung. Tentu saja ini sangat
mengganggu ekosistem alam.
Akan tetapi pembangunan gedung pencakar langit ini sangat berpengaruh terhadap
perubahan ekosistem, keseimbangan alampun terganggu, rantai makanan terputus, banyak
hewan-hewan yang kehilangan tempat tinggal, hewan-hewan dimangsa
pemangsanya,berkurangngnya bahan makanan bagi manusia dan hewan. Dampak yg lebih besar
terlihat jelas diperkotaan, banyak pembangunan gedung yang terbengkalai membuat lingkungan
kurang indah dilihat. Banyak juga gedung-gedung yang dipenuhi kaca, terlihat indah mermang
tetapi itu juga salah satu faktor pemicu pemanasan global, cahaya matahari yang harusnya
sampai ke kerak bumi, tetapi terpantulkan kembali oleh kaca-kaca dari gedung bertingkat,
ditambah bila disekitar gedung tidak ada tanaman yang mampu menyerap sinar matahari,
membuat keadaan semakin panas.
Beragam faktor faktor yang dapat mempengaruhi oleh pembangunan gedung pencakar
langit yaitu :
1. Penggunaan Pendingin Ruangan (AC)
    Hampir semua gedung sekarang sudah memakai pendingin ruangan demi kenyamanan. Namun,
ternyata penggunaan AC sendiri yang tadinya dimaksudkan untuk mengurangi rasa panas, malah
menghasilkan panas besar untuk bumi. CFC atau biasa disebut zat freon pada AC menyebabkan
penipisan pada lapisan ozon.

sumber : Google Images

2. Penggunaan Kaca 
   Salah satu ciri khas gedung pencakar langit adalah penggunaan material kaca pada bagian
luarnya. Nah, menggunakan bahan kaca menurut peneliti ternyata menimbulkan efek yang cukup
besar karena juga kan menghasilkan panas yang cukup besar dan dapat merusak keseimbangan
suhu dan lingkungan.
sumber : dreamtime.com

3. Memantulkan Cahaya Panas ke Bangunan yang Lebih Rendah


   Gedung tinggi plus menggunakan material kaca membuat cahaya tak hanya terpantul ke ozon
namun juga ke bangunan yang lebih rendah seperti rumah penduduk, dan mengakibatkan suhu
terasa semakin panas. Boleh dicoba sekali-sekali berdiri di dekat gedung pencakar langit di siang
hari, pasti akan terasa panas.

sumber : Google Images

3 hal diatas memang belum semuanya, tapi cukup lah untuk mewakilkan dampak yang ditimbulkan
oleh gedung pencakar langit. Lantas apa solusinya? Apa harus ada larangan untuk membangun
gedung yang bisa mencapai 50 lantai ini? Tentu saja tidak. Sebenarnya sudah banyak yang
membangun gedung yang mencerminkan solusi terganggunya keseimbangan suhu dan lingkungan.
Sebagai mahasiswa baru yang masih belum terlalu paham dengan ilmu-ilmu untuk memberikan
solusi terhadap masalah di atas, tapi saya kurang lebih setuju dengan solusi-solusi di bawah yang
telah diterapkan di beberapa negara seperti berikut ini:

1. Gedung yang Menggunakan Energi Angin 


   Ternyata sudah lumayan banyak gedung-gedung yang menggunakan sistem pendingin alami
dengan energi angin. Diantaranya gedung CH2 di Melbourne dan Cor di Miami.

Gedung CH2 di Melbourne, Australia


(sumber : infonitas.com)

Gedung Cor di Miami, USA


(sumber : infonitas.com)

2. Pemanfaatan Sinar Matahari


   Dengan memanfaatkan sinar matahai yang maksimal, tentu saja dapat mengurangi energi listrik
yang terpakai. Nah selain itu, dengan penggunaan sinar matahari, secar otomatis gedung akan
memiliki banyak ventilasi dan berkurangnya penggunaan kaca, bukan? Di Singapura ada gedung
yang bernama National Heart Center yang memperlihatkan pada kita kalau gedung berlantai banyak
juga bisa ramah lingkungan dengan penggunaan ventilasi yang banyak. Selain itu di Indonesia,
tepatny Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) sudah menerapkan gedung dengan memanfaatkan
sinar matahari dan pendingin alami. Walau masih menggunakan cukup banyak material kaca,
namun sudah menerapkan beberapa inovasi ramah lingkungan

National Heart Center, Singapura


(sumber : mengakubackpacker.com)

Perpustakaan Universitas Indonesia


(sumber : Google Images)

3. Menggunakan "Sentuhan Alami" untuk Material Gedung


    Mungkin kalau untuk keseluruhan gedung, sulit untuk mendapatkan material ramah lingkungan
tapi apa salahnya kalau mulai menggunakan beberapa batu-batuan alam atau memberikan
sentuhan "hijau" pada gedung. Tentu lebih indah juga kalau terdapat unsur hijau (tanaman) pada
gedung modern, selain untuk lingkungan juga baik untuk kesehatan mata.

Kalau ketiga solusi itu digabungkan sebenarnya bisa menghasilkan gedung yang benar-benar
ramah lingkungan. Bayangkan saja jika suatu hari nanti ada gedung yang benar-benar
menggabungkan formula ramah lingkungan di atas, paling tidak kan mengurangi sedikit
permasalahan lingkungan. Semoga ke depannya 'gambaran gedung ramah lingkungan' bisa di
wujudkan. Walau biaya yang di harus dikeluarkan pastinya tidak sedikit, namun efek nya menurut
saya cukup besar terlebih jika sektor lain juga membantu mengurangi permasalahan lingkngan
seperti penggunaan bahan bakar alami, tidak menggunakan AC dan spray secara terus menerus,
dan lain sebagainya, maka 'beban' yang ditanggung bumi kita ini tak akan semakin berat. Mari
bersama-sama menjaga keseimbangan lingkungan, dimulai dari hal-hal yang kecil:)

http://azthynjcs.blogspot.co.id/2012/08/dampak-pembangungan-terhadap-lingkungan_5423.html

Anda mungkin juga menyukai