Anda di halaman 1dari 3

Kompetensi Dasar:

3.3 Menganalisis dan mengevaluasi keimanan kepada hari akhir

4.3 Menyajikan kaitan beriman kepada hari akhir dengan perilaku jujur, tanggungjawab dan berbuaat
adil

Uraian materi

A. Makna beriman kepada hari akhir.


Iman artinya percaya. Hari akhir artinya hari yang paling akhir. Jadi secara sederhana iman
kepada hari akhir artinya percaya akan adanya hari yang paling akhir. Dalam pengertian yang
lebih luas, iman kepada hari akhir adalah mengimani segla informasi Allah swt.yang
disampaikan dalam al-Qur’an dan Rosulullah saw.yang dijelaskan dalam hadis mengenai hal-
hal yang terjadi setelah kematian atau alam akhirat berupada adanya pertanyaan kubur (fitnah
kubur), siksa kubur, nikmat kubur, kebangkitan makhluk hidup (ba’ats), dikumpulkannya
makhluk hidup (al-hasyr), lembaran catatan amal, perhitungan amal (al-hisab), penimbangan
amal (al-mizan), telaga (al-haud), jembatan (as-sirat), syafaat, surga , neraka dan apa yang
Allah swt.sediakan untuk penghuni surga dan neraka.

B. Hakikat beriman kepada hari akhir


Iman kepada hari akhir merupakan rukun iman yang kelima yang harus diyakini oleh setiap
umat Islam. Segala perbuatan yang dilakukan oleh manusia, baik maupun buruk akan
dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Oleh sebab itu, keimana kepada hari akhir hendaknya
dijadikan landasan utama untuk menyadarkan diri agar selalu taat kepada ajaran Allah swt.

C. Hikmah beriman kepada hari akhir


1. Memberikan dorongan untuk membiasakan diri dengan sikap dan perilaku terpuji (akhlaqul
karimah) dan menjauhkan diri dari sikap serta perilaku tercela (akhlaqul mazmumah). Hal
itu karena adanya keyakinan bahwa segala amal akan dipertanggungjawabkan kelak di
akhirat
2. Memberikan dorongan untuk bersikap optimis, tawakkal, dan sabar meskipun tertimpa
berbagai kemalangan. Karena dia menyadari bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. Ia
juga menyadari bahwa orang yang selalu bersikap optimis, tawakkal dan sabar, akan
memperoleh rido dan rahmat Allah swt serta kebaik-kebaikan di dunia dan akhirat.
3. Muncul rasa benci yang dalam kepada kemaksiatan yang mengakibatkan murka Allah
swt.di dunia dan di akhirat.
4. Bertindak dengan penuh tanggungjawab

D. Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada hari akhir


1. Senantiasa bertakwa kepada Allah SWT.yakni melaksanakan semua perintah-Nya dan
meninggalkan larangan-larangan-Nya. Hal ini disebabkan adanya keyakinan, bahwa orang
yang ketika di dunia bertakwa tentu di alam akhirat akan terbebas dari neraka dan amsuk
surga (QS.Ali-Imran/3:131 dan 133)
2. Disiplin dalam melaksanakan salat lima waktu dan ibadah-ibadah lain yang hukumnya
wajib. Rasulullah SAW.bersabda yang artinya :”Amal yang paling pertama dihisab dari
seorang hamba di hari kaiamt ialah salatnya, jika salatnya diterima, maka diterimalah
amal-amal yang lain, jika salatnya ditolak, maka ditolaklah amal-amal yang lain (HR.At-
Tabrani dari Anas ra.) (QS.Al-Mudassir/74:42-43)

3. Mencintai fakir miskin yang diwujudkan melalui sikap, ucapan, perbuatan dan bantuan
harta benda. Hal ini karena ada keyakinan bahwa mencintai fakir miskin merupakan kunci
untuk masuk surga. Rasulullah SAW.bersabda yang artinya :”setiap sesuatu ada kuncinya
sedang kunci surga adalah mencintai fakir miskin, karena kesabaran meraka, mereka
adalah kawan akrab Allah pada hari kiamat”(HR.Abu Bakar dari Ibnu Umar bin Khattab)

4. Menyantuni, memelihara, mengasuh dan mendidik anak-anak yatim dengan penuh kasih
sayang. Rosulullah SAW.bersabda: “Aku dan orang yang menanggung (memelihara) anak
yatim ada di surga bagaikan ini. Seraya beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan
jari tengah, dan beliau rentangkan kedua jarinya (HR.Bukhari)

5. Berperilaku baik terhadap tetangga, menghormati tamu, dan bertutur kata yang baik-baik
saja atau diam. Rosulullah SAW.bersabda:”Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari
akhir, mka hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya. Dan barangsiapa beriman
kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia menghormati tamunya. Dan barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik-baik saja atau
diam”(HR.Muslim)

6. Melaksanakan tujuh macam perilaku yang menyebabkan memperoleh naungan


(perlindungan) Allah di a kahirat. Rasulullah SAW.bersabda: “Ada tujuh macam golongan
yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan, kecuali naungan-
Nya, yaitu:
1) Imam (pemimpin) yang adil
2) Pemuda yang rajin beribadah kepada Allah
3) Orang yang hatinya selalu rindu dengan mesjid
4) Dua orang yang saling berkash sayang dengan dilandasi niat ikhlas karena Allah, baik
tetkala keduanya berkumpul ataupun pda waktu berpisah
5) Seorang lelaki yang diajak berzina oleh wanita bangsawan nan cantik, kemudian
menolak sambil berkata, sesungguhnya saya takut pada Allah
6) Orang yang bersedekah secara rahasia sehingga tangn kirinya tidak mengetahui apa
yang disedekahkan tangan kanannya
7) Orang yang mengingat Allah ketika sendirian, sehingga mencucurkan air
mata”(HR.Bukhari dan Muslim)
E. Keterkaitan antara beriman kepada hari akhir dengan perilaku jujur, tanggungjawab dan
berbuat adil
1. Kaitan antara Beriman kepada Hari Akhir dengan Perilaku Jujur
Jujur berarti berkata benar, sesuai antara lisan dengan apa yang ada dalam hati. Jujr juga
berarti perkataan yang sesuai denga realita dan hakikat yang sebenarnya. Kebalikan dari
jujur adalah dusta.
Beriman kepada hari akhir memiliki kaitan yang sangat erat dengan perilaku jujur. Karena
meyakini hari akhir akan membawa konsekwensi terhadap segala bentuk perilaku manusia.
Bentuk perilaku baik akan memperoleh balasan pahala, dan bentuk perilaku buruk akan
memperoleh dosa dengan balasan siksa di neraka.
Karena itu, umat Islam yang beriman kepada hari akhir akan senantiasa berperilaku jujur,
walaupun sangan berta dan banyak tantangannnya, karena kejujuran dapat mendorong
seseorang berperilaku baik dan hanya denga perilaku baik yang dapat membawa manusia
kepada kehidupan surga. Nabi saw.bersaba:
Abdullah bin Mas’ud r.a.berkata, Rasulullah saw.bersabda,”hendaklah kalian senantiasa
berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan dan
sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan kepada surga. Jika sesorang senantiasa
berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang
yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan
mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan kepada neraka. Jika
seseorang suka berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah
sebagai pendusta.”(HR>Bukhari dan Muslim)

2. Kaitan antara Beriman kepada Hari Akhir dengan Perilaku Tanggung Jawab
Tanggungjawab berarti sikap berani menghadapi segala resiko dari apa yang dilakukan.
Bagi umat Islam yang beriman kepada hari akhir, akan menumbuhkan sikap
tanggungjawab, sehingga beriman kepada hari akhir sangat erat berkaitan dengan sikap
tanggungjawab. Karena hari akhir pasti akan terjadi, dan pada hari akhir setiap amal
perbuatan manusia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah swt.

3. Kaitan antara Beriman kepada Hari Akhir dengan Perilaku Adil


Adil berarti seimbang. Menurut KBBI, adil berarti tidak berat sebelah, tidak memihak,
berpihak pada kebenaran, dan tidak sewenang-wenang.
Umat Islam yang beriman kepada hari akhir dengan benar dapat mendorong untuk
berperilaku adil.

Anda mungkin juga menyukai