Anda di halaman 1dari 9

PERILAKU GEMAR BERAMAL SALEH DAN

BERBAIK SANGKA

A. Pengertian Amal Saleh

Allah menciptakan jin dan manusia agar menyembah kepadaNya dan tiodak
menyuekutukanNya. Akan tetapi banyak manusia yang lalai dan seolah-olah
mereka tertidur lelap dan mereka tersadar ketika ajal telah menjemputnya dan
kesempatan untuk beramal saleh telah berakhir. Allah swt. Telah mengingatkan
dalam firmanNya yang artinya :

“Sungguh Manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang


beriman dan mengerjakan kebijakan serta saling menasehati untuk
kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran. “ ( Q.S. Al-‘Asr/ 103: 2-
3)

Setiap amal saleh yang dikerjakan seorang hamba tidak akan sia-sia. Setiap
kebaikan yang dilakukan seseorang akan mendapatkan pahala dari Allah. Oleh
karena itu jangnalah kita menganggap renadh suatu kebaikan meski hanya
sekedar senyum kepada orang lain. Begitu pula jangan meremehkan suatu
pebuatan dosa meskipun itu dosa kecil. Karena semua kebaikan dan keburukan
tidak luput dri pandangan Allah. Sesuai dengan firmanNya yang artinya :

“ maka barang siapa mengerjakan kebaikan sebesar Zarrah, niscaya dia


akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan
seberat zarrah niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” ( Q.S. Az- Zalzalah/
99: 7-8 )

Amal saleh bermacam-macam bentuknya, namun yang peling utama adalah


beriman kepada Allah swt. Dan Rasul-Nya.
Amal saleh adalah perbuatan baik yang dilakukan seorang muslim karena
menjalankan perintah syara’ da nada balasan baginya.
Segala bentuk ibadah merupakan amal saleh seperti sholat, puasa, zakat, haji,
jihad, sedekah, berbakti kepada kedua orang tua, hormat kepada guru, dan
kebaikan lainnya yang disyariatkan dalam islam. Bahkan Rasululloh
menyebutakan bahwa menolong orang lain dalam meringankan bebannya,
menyingkirkan sesuatu yang merintangi jalan dan senyum kepada orang lain
juga termasuk amal saleh.
Rasullulah bersabda yang artinya :

“ Dan Abu Hurairah ra. Rasulullah saw bersabda, “ Setiap persendian


manusia ada sedekahnya setiap hari dimana matahari terbit di dalamnya,
kamu mendmaikan di antara dua orang adalah sedekah, kamu membantu
seseorang untuk meniakkannya di atas kendaraannya atau mengangkatkan
barang nya di atasnya adalah sedekah, kalimat yang baik adalah sedekah,
pada tiap-tiap langkah yang kamu tempuh menuju shoalt adalah sedekah,
dan kamu menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah. “ ( HR.
Bukhari )

Semua amal saleh akan mendapatkan balasan pahala jika semua diniatkan
dengan ikhlas karena Allh. Semua amal saleh yang disertai dengan niat riya’
(menghadap pujian orang lain) maka tidak akan mendapat pahala tapi akan
mendapatkan dosa besar.

B. Syarat di terimanya Amal Saleh

1. Amal Saleh harus di dasari iman kepada Allah dan Rasul-Nya


Sebagaimana Firman Allah yang artinya :

“ Sungguh, mereka yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Kami


benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan
perbuatn baik itu, “ ( Q.S. Al- Kahf/ 18:30)

Orang yang melakukan kebaikan tanpa didasari iman kepada Allah maka ia
tidak akan mendapatkan pahala kelak di akhiurat, dia hanya mkendapatkan
pujian dari orang lain.
2. Amal saleh hanya disertai niat Ikhlas
Amal saleh dilakukan semata- mata karena mengharap Rida Allah, bukan
pujian orang lain. Seperti dalam firman Allah yang artinya :
…” Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka
hendaklah ia mengerjakan kebajiakn dan janganlahia mempersekutukan
dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” ( Q.S. Al-Kahf/
18:110 )

3. Amal saleh dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang diamalkan oleh Nabi
Muhammad saw, artinya adanya kesamaan dalam tujuan dan niat perbuatan
yaitu keikhlasan dan pembatasan terhadap perbuatan dari segi wajib dan
sunnahnya. Agar malan yang kita lakukan mendapatkan pahala, maka harus
diniatkan meneladani dan mengikuti sunah Rasulullah.
Allah memerintahkan kita untuk ber-ittiba’ kapada Rasulullah saw. Dalam
satu firman Allah yang artinya :

“ Katakanlah (Muhammad): jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku,


niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang. “ ( Q.S. Ali ‘Imran/ 3:31 )

Agar dapat ber-ittiba’ kepada Rasulullah maka kita harus mengenali sosok
Rasulullah saw. Manuasia yang paling mulia di muka bumi ini. Kehidupan
Rasulullah saw. Adalah kehidupan penuh keteladanan bagiumat, acuan
dakwah sekaligus pedoman hidup.

C. Perilaku Orang yang Gemar Baramal Saleh

Perilaku orang yang gemar beramal saleh adalah :


1. Istiqomah dalam ibadah dan ketakwaan
2. Berbudi pekerti baik dan berakhlak mulia
3. Mengutamakn kebersamaan dan persaudaraan
4. Tidak sombong dan Riya’

D. Manfaat Gemar Baramal Saleh

1. Memperoleh phala dan ampunan dari Allah, karena selalu berusaha untuk
beramal saleh mengikuti ketentuan syariat
2. Terhindar dari perbuatan maksiat. Karena beramal saleh akan mampu
mencegah seseorang melakukan hal-hal yang merusak amal kbaikan
3. Selalu disenangi oleh banyak orang. Seorang muslim yang berbuat kebaikan,
maka orang-orang di sekitarnya akan merasakan manfaat secara langsung
4. Mendapat balasan surga di akhirat. Karena Allah akan menepati janji-Nya
kepada orang-orang yang beramal saleh dengan balasan surga.

E. Pengertian Berbaik Sangka

Di dalam Al-Qur’an telah di jelaskan bahwa kita sebagai sesama mukmin


hendaknya membangun hubungan baik karena setiap mukmin adalah
bersaudara.
Hal ini djelaskan dalam Q.S . Al- Hujurat/ 49 : 10 yang artinya :
“ Sesungguhnyaorang-orang muikmin adalah bersaudar, karena itu
damaikanlah antara kedua saudaramu ( yang berselisih ), dan bertakwalah
kepada Allahagar kamu mendapat Rahmat. “

Segala sesuatu dalam bentuk sikap dan sifat yang akan memperkuat dan
memantapkan persaudaran harus dijaga dan dipelihara.
Agar hubungan persaudaraan tetap terjaga dengan baik, salah satu sifat positif
yang harus dilakukan adalah husnuzhzhan atau berbaik sangka.
Berbaik sangka adalah menganggap bahwa segala sesuatu yang terjadi memiliki
nilai positif, baik perkara tersebutmenyangkut dirinya atau orang lain.
Orang yang berbaik sangka akan melihat hikmah dibalik kejadian, karena segala
ketentuan Allah pasti ada hikmahnya. Maka apabila kita mendenngar tentang
hal-hal yang buruk pada sesame muslim sebaiknya kita tahayyun ( pengecekan )
terlbih dahulu sebelum mempercayai dan merespon secara negative.
Sebagaimana di jelaskan dalam firman Allah yang artinya :

“ Wahai orang-orang yang beriman, Jika seseorangyang fisik dating


kepadamu membawa suatu berita, maka telisiklah kebenarannya, agar
kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan ( kecerobohan )
yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.” ( Q.S. Al-Hujurat/ 49:6 )

F. Macam- macam Berbaik Sangka

1. Berbaik Sangka Kepada Allah

Berprasangka baik terhadap Allah Swt. adalah cara pandang positif


dalam menerima berbagai keputusan Allah Swt. Orang yang berprasangka
baik kepada Allah Swt. selalu meyakini bahwa apapun yang diberikan Allah
Swt. kepada dirinya pasti menghadirkan manfaat. Ia akan berpandangan
bahwa segala kebaikan yang diperolehnya bersumber dari Allah Swt.,
sedangkan kejelekan yang didapatnya bersumber dari kekurangan dirinya
sendiri.
Cara utama dalam membangun prasagka baik terhadap Allah Swt.
adalah dengan meyakini bahwa apapun keputusan Allah Swt. tidak sia-
sia, sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Ali ‘Imran/3: 191
yang artinya :

“Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha
suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”
2. Berprasangka baik terhadap diri sendiri

Berprasangka baik terhadap diri sendiri merupakan suatu keyakinan


terhadap kemampuan diri. Berbaik sangka terhadap diri sendiri dapat
dilakukan dengan mengeksplorasi kemampuan diri dan berkarya dengan
sebaik-baiknya. Seseorang yang berprasangka baik terhadap diri sendiri
memiliki cara pandang positif terhadap dirinya. Ia akan mengakui kekuatan
yang dimiliki untuk dikembangkan sekaligus menyadari kelemahan yang
dimiliki untuk diperbaiki.
Cara utama dalam membangun prasangka baik terhadap diri sendiri
adalah dengan memiliki sikap pantang menyerah dan tidak pernah berputus
asa terhadap apapun yang diperolehnya, sebagaimana firman Allah Swt.
dalam surah Yusuf/12: 8
Yang artinya :

“Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf


dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-
orang yang kafir.”

3. Berprasangka baik terhadap orang lain

Berprasangka baik terhadap orang lain merupakan suatu cara pandang


positif terhadap orang lain. Dengan cara pandang positif terhadap orang lain
kita akan terhidar dari sikap saling curiga terhadap sesama. Sebaliknya yang
terbangun adalah sikap saling percaya, saling dukung, dan saling bekerja
sama.
Seseorang yang berprasangka baik terhadap orang lain memiliki sikap
kritis terhadap isu-isu negatif yang menimpa orang itu. Ia tidak langsung
percaya dengan isu yang diterimanya.
Cara utama dalam membangun prasangka baik terhadap orang lain
adalah dengan melakukan konfirmasi (cross chek) atau tabayun terhadap
informasi negatif yang diperolehnya, sebagaimana firman Allah dalam surah
Al- Hujurat/ 49: 6
Yang Artinya :

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang


kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar
kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan
(kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.”
G. Perilaku Orang yang Berbaik Sangka

1. Tidak Sombong dan Riya’


2. Tidak bersikap iri dan hasad
3. Sabar dalam menghadapi cobaan dan bersyukur atas kenikmatan
4. Selalu optimis dan rendah hati
5. Mau memperbaiki diri dan tidak mudah putus asa.

H. Manfaat Berbaik Sangka

1. Menerima ketentuan Allah dengan lapang dada dan tidak putus asa dari
rahmat dan ampunan-Nya
2. Selalu optimis dan percaya terhadap kemampuan diri sendiri sehingga
terhindar dari sifat rendah diri dan pesimis
3. Hubungan persahabatan dan persaudaraan akan menjadi lebih baik. Hal ini
karena berbaik sangka dalam berhubungan antara sesama muslim akan
menghindari terjadinya keretakan hubungan dan kesalah pahaman.
4. Terhindar dari rasa penyesalan dalam berhubungan dengan sesama.
5. Selalu merasa bahagia atas kemajuan yang di capai oleh orang lain,
walaupun kita sendiri belum bisa mencapainya.
6. Ketenangan jiwa dengan sebab berbaik sangka membuat kehidupan dapat
kita jalani dengan sebaik-baiknya, sehingga hidup yang singkat ini memberi
manfaat yang banyak dan berkepanjangan, bahkan meskipun kita sudah
wafat.

PORTOFOLIO PAI
Disusun Oleh :
Kelompok V

1. Taufiqurrohman
2. Sony
3. Agil Falah
4. Habibi

Kata Pengantar

Assalamualaikum wr.wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas selesainya Tugas Portofolio
Pendidikan Agama Islam.. Atas dukungan moral serta materil yang diberikan terhadap
penyusunan tugas ini, maka kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Orang tua kami yang selalu mendukung dan membimbing dalam penyelesaian
tugas ini

2. Ustadz Area Sabath selaku Kepala Sekolah yang telah banyak memberi
bimbingan kepada kami

3. Ustadz Zainudin selaku guru Pendidikan Agama Islam dan guru wali kelas yang
banyak memberikan materi dan dukungan serta bimbingan kepada kami hingga
terselesainya tugas Porfolio ini

Kami menyadari jika penulisan portofolio ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
saran serta kritik yang membangun dari pembaca sangat kami butuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum wr.wb

Banyuwangi, Juni 2022

Penyusun

Kelompok V

Penutup
Demikianlah portofolio ini dibuat sedemikian rupa. Agar dapat dipergunakan dengan
baik.
Dalam pembuatan Portofolio ini, jika ada kesalahan kami sebagai penulis juga meminta
maaf dan menerima segala kritik dan saran yang membangun, untuk perbaikan
Portofolio ini.
Atas perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasih..

Anda mungkin juga menyukai