Anda di halaman 1dari 50

Kajian Mingguan

Edisi Spesial Ramadan 2021

Hisab Rukyat
Revisi Dari Kajian 09

1
Muqodimah

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم احلمد هلل رب العادلُت وصلوات اهلل وسالمو على سيد اخللق‬
‫ وعلى آلو‬،‫ وشفيع ادلذنبُت بإذن من اهلل يوم يقوم الناس لرب العادلُت‬،‫وإمام احلق‬
‫الطيبُت الطاىرين وصحابتو الربرة ومن تبعهم أمجعُت‬
Sehubungan dengan dipercepatnya kepulangan santri
karena adanya penutupan dibeberapa wilayah, dari pada
rebahan terus insyallah saya buat kajian khusus tentang
ilmu Falak

Perlu diketahui bahwa kajian mingguan ini rutin dibagikan


tiap jum’at melalui beberapa grup kajian diantaranya
chanel Telegram Kajian Mingguan Fiqih Ibadah

Bagi yang ingin mengikuti kajian lainya silahkan


klik dan join disini, jangan lupa instal dulu
telegramnya

https://t.me/joinchat/AAAAAEyGK
U1WPzf2M-jd6A
Mudah mudahan apa yang saya lakukan ini menjadi
menjadi catatan kebaikan dan penebus dosa dosa saya,
orang tua, guru, semua yang berjasa dalam hidup saya,
dan orang orang yang pernah saya dhalimi

2
Bagian pertama

Fiqih Hisab Ruhyat

3
1. Kenapa penetapan awal bulan Ramadhan, Idul
Fitri, atau idul adha terkadang berbeda-beda?
Sebab, cara dan kriteria menentukan awal
Ramadhan atau awal Syawal sangat berpariasi
Misalkan
- Yang satu menggunakan metode rukyat
(seperti NU) dan yang satu lagi menggunkan
metode Hisab (seperti Muhammadiyah)
- Atau sama sama menggunakan rukyat, tapi
yang satu menggunakan metode rukyat yang
dipandu oleh hisab (seperti NU) dan yang satu
lagi menggunakan rukyat yang tidak dipandu
hisab (seperti sebagian kelompok Salafi)
- Atau sama sama menggunakan metode
rukyat yang dipandu oleh hisab tapi rumus
hisab yang digunakannya berbeda, misalkan
yang satu memakai ephimeris (seperti
pemerintah) dan yang satu lagi menggunakan
kitab sulam munairain (seperti beberapa
pesantren)
- Atau, metodenya sama sama rukyat yang
dipandu hisab, panduan hisabnyapun sama,
namun berbeda dalam cakupan penetapan
hukumnya, yang satu berlaku secara lokal
(seperti NU) yang satu lagi berlaku secara
internasional (seperti beberapa ormas)

4
- Begitu pula dengan yang menggunakan
metode hisab, karena pengguna metode
hisabpun banyak variannya
- Ada yang berlaku secara lokal (seperti
Muhammadiyyah)
- Ada yang berlaku secara internasional
- Ada hisab imkan rukyah (seperti PERSIS)
- Ada hisab wujudul hilal (seperti
Muhammadiyyah)
- Dan lain sebagainya
Kesimpulannya walaupun sama sama
menggubakan metode rukyat atau sama sama
menggunakan metode hisab, ternyata
kesimpulannya bisa saja terkadang berbeda tapi
tidak tertutup kemungkinan kesimpulannya akan
sama, seperti yang terjadi belakangan ini
Kenapa tidak distandarkan saja? atau disatukan
metodenya sehingga tidak menimbulkan banyak
perbedaan?
Usaha menuju kesana sebenarnya sudah banyak
dilakukan baik oleh individu maupun kelompok,
sejak zaman dulu sampai sekarang, namun belum
ada yang bisa memuaskan semua pihak, dan
terkadang usaha tesebut pada akhirnya malah
menjadi “madhab baru” yang semakin
menambah varian

5
2. Apakah perbedaan penetapan awal Ramadan
dan Idul Fitri hanya ada di Indonesia saja atau di
negara lain juga sama?
Sama, karena perbedaan dalam masalah
penetapan awwal bulan hijriyyah (Idul Fitri, hari
arafah, idul adha, dll) sudah ada sejak zaman
sahabat Nabi r.a, dalam artian sudah ada lebih
dari seribu tahun yang lalu
Dan ini terjadi karena adanya perbedaan dalam
menafsirkan dalil
Tidak ada hubungannya dengan politik sehingga
jangan ada anggapan atau sengaja dibuat isu
“gara gara presidennya A, atau mentri agamanya
B, lebaran jadi berbeda” “dulu zaman
presidennya pak C tidak pernah ada perbeaan
hari raya” misalkan
Referensi : Mausuah Al Fiqhiyyah Al Kwaitiyah Juz
22 Hal 31 MS
‫َش َار‬ ِّ ‫ا ْذلِ ْج ِر‬
َ ‫ فَ َق ْد أ‬، ‫ي األ َّْول‬ ِ ‫اخلوض ِِف ى ِذهِ الْمسأَلَِة مْن ُذ أَو‬
‫اخ ِر الْ َق ْرِن‬ َ ُ ْ َ َ ُ َْْ ‫َوقَ َع‬
ِ
َ ‫َح ُد التَّابِع‬
‫ُت‬ ِ
َ ‫إلَْي َها أ‬

6
3. Bagaimanakah cara menentukan awwal bulan
Ramadan ?

Cara menentukan awal Ramadan atau bulan


hijriyyah yang lainnya menurut mayoritas para
ulama 4 madhab ada dua cara

a. Metode rukyat, mengamati hilal secara


langsung dilakukan pada tanggal 29 Sya’ban
(untuk nenetapkan bulan Ramadan)

b. Metode tamkin atau menggenapkan bulan


sya’ban menjadi 30 hari, metode ini digunakan
jika rukyat tidak berhasil

Misalkan tanggal 29 Sya’ban hari kamis, maka


magribnya dilakukan rukyatul hilal, jika ada yang
berhasil melihat hilal dan lulus verifikasi maka
besoknya (hari Jum’at) ditetapkan sebagai
tanggal 1 Ramadan, jika gagal maka hari jum’at
masih tanggal 30 Sya’ban

Dan karena Jum’at tanggal 30 Sya’ban maka


sabtunya otomatis masuk tanggal 1 Ramadan
(karena umur bulan hijriyyah tidak ada yang lebih
dari 30 hari) tidak mungkin sabtunya lanjut
tanggal 31 Sya’ban

7
‫‪Al Fiqh ala Madzahib arba’ah Juz 1 Hal 869‬‬

‫يثبت شهر رمضان بأحد أمرين ‪ :‬األول ‪ :‬رؤية ىاللو إذا كانت السماء‬
‫خالية مما مينع الرؤية من غيم أو دخان أو غبار أو حنوىا ‪ :‬الثاين ‪ :‬إكمال‬
‫شعبان ثالثُت يوما إذا مل تكن السماء خالية مما ذكر لقولو صلى اهلل عليو‬
‫و سلم ‪ " :‬صوموا لريتو وأفطروا لرؤيتو فإن غم عليكم فأكملوا عدة شعبان‬
‫ثالثُت " رواه البخاري عن أيب ىريرة ومعٌت احلديث ‪ :‬أن السماء إذا كانت‬
‫صحوا أمر الصوم متعلقا برؤيتو اذلالل فال وجوز الصيام إ ا إذا ري اذلالل‬
‫أما إذا كان بالسماء غيم فإن ادلرجع ِف ذلك يكون إىل شعبان دبعٌت أن‬
‫نكملو ثالثُت يوما ‪ .‬حبيث لو كان ناقصا ِف حسابنا نلغ ذلك النقص‬
‫وإن كان كامال وجب الصوم‬

‫‪Al Fiqh ala Madzahib arba’ah Juz 1 Hal 873‬‬


‫ ا عربة بقول ادلنجمُت فال وجب عليهم الصوم حباسبهم و ا على من وثق‬
‫بقوذلم ألن الشارع علق الصوم على أمارة ثابتة ا تتغَت أبدا وى رؤية‬
‫اذلالل أن إكمال العدة ثالثُت يوما أما قول ادلنجمُت فهو إن كان مبنيا‬
‫على قواعد دقيقة فإنا نراه غَت منضبط بدليل اختالف آرايهم ِف أغلب‬
‫األحيان وىذا ىو رأي ثالثة من األيمة وخالف الشافعية فانظر مذىبهم‬
‫حتت اخلط ( الشافعية قالوا ‪ :‬يعترب قول ادلنجم ِف حق نفسو وحق من‬
‫صدقو و ا وجب الصوم على عموم الناس بقولو على الراجح )‬

‫‪8‬‬
4. Apakah cukup melakukan rukyat tanpa dipandu
dengan hisab? atau harus dipandu dengan hisab?

Rukyat yang benar harus didampingi atau


dipandu dengan hisab, dalam artian yang dipakai
acuan tetap hasil rukyat hanya saja diperkuat
oleh data hisab

Tidak bisa kita tiba tiba datang ke pantai untuk


melakukan rukyat tanpa ada persiapan apapun,
tanpa tau dimana posisi hilal, bagaimana
bentuknya, berada pada ketinggian berapa, dan
lain sebagainya

Dalam kaidah usul fiqih dikatakan


‫ما ايتم الوجوب ا ابو فهو واجب‬

“Sesuatu yang bisa mnyempurnakan kewajiban,


maka hukumnya adalah wajib”

Seperti halnya shalat, Agar shalat tersebut benar


tentu kita harus mengetahui ilmunya shalat

Begitu juga dengan rukyat hilal, kita harus


mengetahui ilmunya juga, mulai dari proses
persiapan sampai tahap pelaksanaanya, hal ini
sangat penting agar apa yang kita lihat (rukyat)
benar benar objek hilal, bukan benda lain yang
mirip hilal

9
Bukankah Nabi saw mencontohkan cukup
dengan disumpah saja? tanpa harus diverifikasi
dengan hasil hisab? sebagaimana hadist Sunan
Abi Daud Juz 2 Hal 274
‫ال إِ ِّّن‬
َ ‫ فَ َق‬-‫صلى اهلل عليو وسلم‬- ‫َّب‬ ِّ ِ‫ال َجاءَ أ َْعَر ِابى إِ َىل الن‬
َ َ‫اس ق‬ ٍ َّ‫َع ِن ابْ ِن َعب‬
‫ال « أَتَ ْش َه ُد‬َ َ‫ ق‬.‫ال نَ َع ْم‬ َ ‫ت ا ْذلِالَ َل فَ َق‬
َ َ‫ ق‬.» ُ‫ال « أَتَ ْش َه ُد أَ ْن اَ إِلَوَ إِ اَّ اللَّو‬ ُ ْ‫َرأَي‬
‫وموا‬ُ‫ص‬ ِ ‫ال « يَا بِالَ ُل أَذِّ ْن ِف الن‬
ُ َ‫َّاس فَ ْلي‬ َ َ‫ ق‬.‫ال نَ َع ْم‬ َ َ‫ ق‬.» ‫ول اللَّ ِو‬ َّ ‫أ‬
ُ ‫َن ُزلَ َّم ًدا َر ُس‬
» ‫َغ ًدا‬

Ada seorang arab badui datang kepada Nabi saw,


Ia mengaku melihat hilal, kemudian oleh Nabi
saw ia ditanya apakah kamu beriman kepada
Allah dan Rasulnya? dan setelah orang tersebut
mengaku beriman Nabi memerintahkan Bilal
untuk memerintahkan orang orang untuk
berpuasa
Dalam hadist diatas Nabi tidak mengatakan
Hilalnya seperti apa? berada diman? dan lain
sebagainya namun cukup dites apakah ia
beriman atau tidak? kenapa sekarang jadi
berbeda?

Ya, jelas berbeda

Dulu, hakimnya adalah Nabi saw yang tidak


mungkin melakukan kesalahan dalam
menetapkan hukum

10
Dulu, orang orang terbiasa melakukan rukyat,
bahkan mereka sudah terbiasa menjadikan
bintang atau benda benda langit lainnya sebagai
alat navigasi

Orang orang zaman dulu menganggap sumpah


adalah sesuatu yang sangat sakral apalagi
dilakukan dihadapan Nabi saw

Ada pergeseran moral dari orang orang zaman


dulu dan sekarang, zaman para sahabat orang
orang biasa menerima hadist tanpa harus
meneliti sanadnya terlebih dahulu

Adanya laporan rukyat palsu yang tidak sesuai


dengan kaidah ilmu falak

Misalkan ada orang yang mengaku melihat hilal


didaerah A pada pukul 17.45 WIB sementara
menurut perhitungan, terbenamnya matahari
didaerah tersebut terjadi pukul 17.50 WIB maka
sudah dipastikan bahwa benda yang terlihat
tersebut bukan hilal, karena rukyat harus
dilakukan setelah magrib

Berdasarkan beberapa hal diatas maka


ditetapkanlah bahwa rukyat harus berpandu
hisab

11
‫‪Al Fiqhu al Islami wa adillatuhu Juz 1 Hal 116‬‬

‫و اينكر تغَت األحكام بتغَت األزمان كما ىو معروف مشهور‪ ،‬وذلك‬


‫بسبب تغَت العرف‪ ،‬أو تغَت مصاحل الناس‪ ،‬أو مراعاة الضرورة‪ ،‬أو لفساد‬
‫األخالق‪ ،‬وضعف الوازع الديٍت‪ ،‬أو لتطور الزمن وتنظيماتو ادلستحدثة‪.‬‬
‫فيجب تغَت احلكم الشرع لتحقيق ادلصلحة ودفع ادلفسدة‪ ،‬وإحقاق احلق‬
‫واخلَت‬

‫‪12‬‬
5. Bagaimana jika hasil rukyat berbeda dengan hasil
hisab, dalam artian secara teori astronomi hilal
tidak dapat dilihat, namun ada orang yang
mengaku melihat hilal, apakah pengakuannya
tersebut bisa diterima?
Imam Ibnu Hajar termasuk juga pernah
difatwakan oleh MUI, menyakatan
- Jika ahli hisab yang menyatakan bahwa hilal
tidak mungkin bisa dilihat mencapai jumlah
yang sangat banyak sehingga tidak mungkin
mereka sepakat untuk berbohong, dan
- Hisab tersebut berbasis data yang akurat
Maka rukyat tersebut ditolak, karena kuat
dugaan bahwa apa yang dilihat tersebut
bukanlah sebuah hilal
Tuhfatul Muhtaj Juz 13 Hala 222 MS
ِ‫الرْؤية‬ ِ ِِ ِِ ِْ ‫ووقَع تَرُّد ٌد ِذلؤَ ا ِء و َغ َِتِىم فِيما لَو د َّل‬
َ ُّ ‫اب َعلَى َكذب الشَّاىد ب‬ ُ ‫احل َس‬ َ ْ َ ْ ْ َ َُ َ َ َ َ
‫ِّماتِِو قَطْعِيَّةٌ َوَكا َن‬ ِْ ‫َن‬ َّ ‫َّجوُ ِمنْوُ أ‬ ِ
َ ‫َن ُم َقد‬ َّ ‫اب إ ْن اتَّ َف َق أ َْىلُوُ َعلَى أ‬ َ ‫احل َس‬ َ ‫َواَلَّذي يُت‬
‫َّه َادةُ َوإَِّ ا فَ َال َوَى َذا أ َْوَىل ِم ْن‬ ِ
َ ‫ت الش‬ ْ ‫ك َع َد َد الت ََّواتُِر ُرَّد‬ َ ‫الْ ُم ْخِ ُربو َن ِمْن ُه ْم بِ َذل‬
ِ‫الرْؤية‬ ِ ِ ‫احلِساب الْ َقطْعِ علَى‬ ِ ‫السب ِك إلْغَاء الش‬ ِ
َ ُّ ‫است َحالَة‬ ْ َ ُّ ُ َ ْ ‫َّه َادة إذَا َد َّل‬ َ َ ّ ْ ُّ ‫إطْ َالق‬
‫ض ِو نَظٌَر لِْل ُمتَأ َِّم ِل‬
ِ ‫ال ُكلى لِما قَالَو ِدبَا ِِف ب ع‬
َْ ُ َ َ َ‫َوإِطْ َال ُق َغ َِْتهِ قَبُوَذلَا َوأَط‬

13
‫‪Kasyifatu saja Hal 115‬‬
‫واعلم أنو يثبت رمضان بشهادة العدل وإن دل احلساب القطع على عدم‬
‫إمكان رؤيتو كما نقلو ابن قاسم عن الرمل وىو ادلعتمد خالفاً دلا نقلو‬
‫القليويب فإنو ضعيف فليحفظ قال ذلك كلو ادلدابغ ‪ .‬قال ادلرغٍت‪ :‬ودليل‬
‫ا اكتفاء ِف ثبوتو بالعدل الواحد ما صح عن ابن عمر رض اهلل عنهما‪:‬‬
‫أخربت رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلّم أين رأيت اذلالل فصام وأمر الناس‬
‫بصيامو اى ‪.‬‬

‫‪14‬‬
6. Bagaimanakah ketika hasil rukyatnya ditolak oleh
hakim?

Biasanya ditempat tempat pelaksanaan rukyat


atau Pos Ovservasi, pemerintah menempatkan
wakilnya untuk melakukan pemantauan sekaligus
verifikasi hasil rukyat
Ketika ada seseorang yang berhasil melihat hilal
maka dilakukan verifikasi, ditanya seputar hilal
yang ia lihat, dilakukan sumpah, pembuatan
berita acara, dan lain sebagainya
Hasil rukyat yang lulus verivikasi tahap awwal
akan dibawa ketingkat yang lebih tinggi, sebagai
bahan sidang isbat dikementrian agama
Dan ketika hasil rukyatnya tidak lulus verifikasi
atau ditolak oleh hakim maka hasil rukyatnya
dinyatakan gugur, dalam artian tidak bisa
digunakan sebagai dasar untuk menetapkan
awwal Ramadan atau lebaran untuk diberlakukan
secara umum
Namun, Bagi orang yang hasil rukyatnya ditolak
begitu juga orang orang yang mempercayainya,
mereka masih boleh menggunakan hasil rukyat
tersebut untuk menetapkan awal bulan hijriyyah
jika ia meyakini bahwa yang ia lihat adalah benar
benar hilal

15
‫‪Safinatu Naja Hal 115‬‬
‫اس ًقا‪َ ،‬وثَالِثُ َها بِثُبُوتِِو ِِف َح ِّق‬ ‫وثَانِيها بِرْؤي ِة ا ْذلَِال ِل ِِف ح ِّق من رآه وإِ ْن َكا َن فَ ِ‬
‫َ َْ َُ َ‬ ‫َ َ َُ‬
‫وق بِِو َس َواءٌ َوقَ َع ِِف‬ ‫من َمل ي ره بِع ْد ِل َشهادةٍ‪ ،‬ورابِعها بِإِخبا ِر ع ْد ِل ِرواي ٍة موثُ ٍ‬
‫َ َ ََ ُ َ ْ َ َ َ َ َ ْ‬ ‫َ ْ ْ ََ ُ َ‬
‫ب ِص ْدقُوُ‪،‬‬ ‫وق بِِو إِ ْن وقَ َع ِِف الْ َق ْل ِ‬
‫ب ِص ْدقُو أَم َ ا أَو َغ َِت موثُ ٍ‬
‫الْ َق ْل ِ‬
‫َ‬ ‫ُ ْ ْ ْ َْ‬
‫‪Bugyah mustarsyidin hal 225‬‬
‫وأفىت شيخنا وأيمة عصره تبعاً جلماعة أنو لو ثبت الصوم أو الفطر عند‬
‫لتهور‬
‫احلاكم مل يلزم الصوم ومل وجز الفطر دلن يشك ِف صحة احلكم ‪ّ ،‬‬
‫القاض أو دلعرفة ما يقدح ِف الشهود ‪ ،‬فأداروا احلكم على ما فيو ظنو ومل‬
‫ينظروا حلكم احلاكم ‪ ،‬إذ ادلدار إمنا ىو على ا اعتقاد اجلازم اى ‪.‬‬

‫‪16‬‬
7. Bolehkah mengumumkan hasil rukyat atau hasil
hisab sebelum diverifikasi oleh pemerintah?
Tidak boleh, jika akan menimbulkan kegaduhan
atau ketidak jelasan hukum dimasyarakat
Dalam hadist Ibnu Umar r.a dinyatakan “orang
orang melakukan rukyat dan ada yang melihat
hilal, kemudian saya melaporkannya kepada Nabi
saw, dan beliaupun saw berpuasa dan
memerintahkan orang orang agar berpuasa
Dalam hadist diatas dinyatakan bahwa ketika ada
orang yang berhasil melihat hilal, ia tidak serta
merta mengumumkannya tapi dilaporkan
terlebih dahulu kepada Nabi saw (sebagai
pimpinan pada waktu itu) baru kemudian oleh
Nabi diberlakukan secara umum
Masuah al Hadisiyyah
ِ ‫ تَراءى اَلن‬:‫ال‬ َّ ِ ِ
‫ول‬َ ‫ت َر ُس‬
ُ ‫َخبَ ْر‬ْ ‫ فَأ‬،‫َّاس اَْذل َال َل‬
ُ َ َ َ َ‫َو َع ِن ابْ ِن ُع َمَر َرض َ اَللوُ َعْن ُه َما ق‬
‫صيَ ِام ِو‬ِ ِ‫ وأَمر اَلنَّاس ب‬،‫ فَصام‬،‫َين رأَي تُو‬
َ َ َ َ َ َ ُ ْ َ ِّ ‫اَللو – صلى اهلل عليو وسلم – أ‬
ِ َّ

‫أنَّو قد "تَراءى‬: ‫عنهما‬ ِ ِ ُ ‫ديث ُُيِرب‬ ِ ‫وِف ىذا احل‬


ُ ُ‫بن ُع َمَر َرض َ اهلل‬ ُ ‫عبد اهلل‬ ُ َ
‫رسول‬
َ ‫ت‬ ِ ‫ؤية‬ ِ ‫ اجتمعوا لر‬:‫ أي‬،"‫اذلالل‬
ُ ‫َخ َرب‬ ْ ‫ "فأ‬:‫قالت‬
ْ ،‫ىالل رمضا َن‬ ُ َْ َ ‫َّاس‬ ُ ‫الن‬
ِ
،‫اذلالل‬
َ :‫ أي‬،"‫"أين رأيتُو‬ ُ :‫ أي‬،"‫اهلل صلَّى اهللُ عليو وسلَّم‬
ِّ ،‫قلت لو وأ َْعلمتُو‬
ِ ‫ؤية‬
ِ‫عبد اهلل‬ ِ ‫يام الشَّه ِر لر‬ ِ ‫بص‬ِ ‫فبدأَ النَّيب صلَّى اهلل عليو وسلَّم‬
ُ ْ ُ ُّ َ :‫ أي‬،"‫"فصامو‬ َ
ِ ‫ "وأَمر النَّاس‬،‫للهالل‬
".‫بصيامو‬ ِ
َ ََ

17
‫‪8. Bagaimana‬‬ ‫‪hukum‬‬ ‫‪menggunakan‬‬ ‫‪hisab‬‬
‫‪(perhitungan falak) untuk menetapkan awwal‬‬
‫?‪Ramadan‬‬
‫‪Metode hisab tidak bisa dijadikan pedoman‬‬
‫‪dasar‬‬ ‫‪bagi‬‬ ‫‪hakim‬‬ ‫)‪(pemerintah‬‬ ‫‪untuk‬‬
‫‪menetapkan awwal bulan Ramadan atau yang‬‬
‫‪lainnya yang keputusannya berlaku secara umum‬‬
‫‪Adapun bagi dirinya pribadi, seorang ahli hisab‬‬
‫‪dan orang yang mempercayainya boleh‬‬
‫‪berpegang pada hasil perhitungannya‬‬
‫‪Bugyatul Mustarsyidin Hal 124‬‬
‫وجوز للمنجم وىو من يرى أن ّأول الشهر طلوع النجم الفالين ‪ ،‬واحلاسب‬
‫وىو من يعتمد منازل القمر وتقدير سَته العمل دبقتضى ذلك ‪ ،‬لكن ا‬
‫وجزيهما عن رمضان لو ثبت كونو منو ‪ ،‬بل وجوز ذلما اإلقدام فقط ‪ ،‬قالو‬
‫ِف التحفة والفتح ‪ ،‬وصحح ابن الرفعة ِف الكفاية اإلجزاء وصوبو الزركش‬
‫والسبك ‪ ،‬واعتمده ِف اإليعاب واخلطيب ‪ ،‬بل اعتمده (م ر) تبعاً لوالده‬
‫الوجوب عليهما وعلى من اعتقد صدقهما وعلى ىذا يثبت اذلالل‬
‫باحلساب كالرؤية للحاسب ومن صدقو‪ ،‬فهذه اآلراء قريبة التكافؤ فيجوز‬
‫تقليد كل منها والذي يظهر أوسطها وىو اجلواز واإلجزاء‬

‫‪18‬‬
9. Ada berapa macam kriteria penetapan bulan bari
dengan metode hisab?
Yang biasa digunakan ada 2
- Kriteria wujudul hilal, yaitu asalkan setelah
terjadinya proses ijtima, ketinggian hilal
diatas 0 drajat, maka esoknya sudah masuk
bulan baru
- Kriteria imkan rukyat, ketinggian hilal selepas
magrib harus memungkinkan untuk bisa
dilihat oleh mata yang dalam kriteria MABIMS
minimal ketinggiannya 2o dengan elongasi 3 o
Dan menurut Imam Ar Ramli kedua duanya boleh
diamalkan secara pribadi
Nihayatul Muhtaj Juz 9 Hal 297
‫ب ِِحب َسابِِو ِِف‬ ِ ‫اس‬ ِ ‫احل‬ ِ ِ َّ ‫سئِل الشِّهاب‬
َْ ‫الرْمل ُّ َع ْن الْ ُمَر َّج ِح م ْن َج َوا ِز َع َم ِل‬ ُ َ َ ُ
‫ فَإِ َّن‬، ُ‫الص ْوِم َى ْل َِزللُّوُ إ َذا قَطَ َع بُِو ُجوده َوُرْؤيَتِ ِو أ َْم بُِو ُجوده َوإِ ْن َملْ ُوجَ ِّوْز ُرْؤيَتَو‬
ِ ِ ِ ِ َّ
ِ ‫ حالَةٌ ي ْقطَع فِيها بِوج‬: ‫ت‬
‫ودهِ َوبِ ْامتِنَ ِاع‬ ٍ ‫ث ح َا ا‬ ِ ِِ ِ
ُُ َ ُ ُ َ َ َ ‫أَي َّمتَ ُه ْم قَ ْد ذَ َكُروا ل ْله َالل ثََال‬
ِ ‫وحالَةٌ ي ْقطَع فِيها بِوج‬. ‫ودهِ ورْؤيتِ ِو‬
‫ودهِ َوُوجَِّوُزو َن‬ ِ ِ ِ ِِ
ُ ُ َ ُ ُ َ َ َ ُ َ ‫ َو َحالَةٌ يُ ْقطَ ُع ف َيها ب ُو ُج‬. ‫ُرْؤيَتو‬
‫ب َش ِام ٌل لِْل َم َسايِ ِل الث ََّالثَِة‬ِ ‫اس‬ِ ‫احل‬ َّ ‫اب بِأ‬
َْ ‫َن َع َم َل‬ َ ‫َج‬ َ ‫فَأ‬. ُ‫ُرْؤيَتَو‬

19
10. Bagaimana hukum menetapkan Awal Ramadan
berdasarkan Kasyaf atau ilham? seperti ada
seseorang yang mengaku bertemu Nabi saw
didalam mimpi, kemudian beliau saw
mengatakan bahwa besok adalah tanggal 1
Ramadan

Kasyaf atau ilham atau sejenisnya tidak bisa


dijadikan acuan untuk menetapkan awwal
Ramadan, karena hal semacam itu sangat sulit
untuk dianalisa kebenarannya
‫ أخربين النيب صلى اهلل عليو وسلّم ِف النوم بأن‬:‫و ا عربة بقول من قال‬
‫الليلة أول رمضان لفقد ضبط الراي ا للشك ِف حتقق الرؤية إن حتقق‬
) 111 ‫الرؤية (كاشفة السجا ص‬

Adapun bagi pelakunya, ia boleh mengamalkan


apa yang ia “lihat”

Goyatul wusul Hal 155


‫األصح أن اإلذلام وىو) لغة إيقاع ش ء ِف القلب (يطمئن لو الصدر ُيص‬
‫ لعدم‬،)‫بو اهلل) تعاىل (بعض أصفيايو غَت حجة) إن ظهر (من غَت معصوم‬
‫ وقيل ىو حجة ِف حقو‬.‫الثقة خبواطره ألنو ا يأمن دسيسة الشيطان فيها‬
‫فقط‬

20
‫‪11. Bagaimana hukumnya mengikuti Idul Fitri yang di‬‬
‫?‪putuskan pemerintah‬‬
‫‪-‬‬ ‫‪Tidak wajib jika keputusan pemerintah‬‬
‫‪bertentangan dengan dalil syara, seperti‬‬
‫‪keputusan pemerintah tersebut hanya‬‬
‫‪berdasarkan metode hisab‬‬
‫‪-‬‬ ‫‪Wajib, dengan alasan mereka adalah Ulil Amri‬‬
‫‪dan kita diwajibkan taat pada ulil amri‬‬
‫‪Bugyah mustarsyidin hal 225‬‬
‫وأفىت شيخنا وأيمة عصره تبعاً جلماعة أنو لو ثبت الصوم أو الفطر عند‬
‫لتهور‬
‫احلاكم مل يلزم الصوم ومل وجز الفطر دلن يشك ِف صحة احلكم ‪ّ ،‬‬
‫القاض أو دلعرفة ما يقدح ِف الشهود ‪ ،‬فأداروا احلكم على ما فيو ظنو ومل‬
‫ينظروا حلكم احلاكم ‪ ،‬إذ ادلدار إمنا ىو على ا اعتقاد اجلازم اى ‪.‬‬

‫‪Al Hawi Al Kabir li Mawardi Juz 9 Halaman 15‬‬


‫ِّس ِاء ‪:‬‬ ‫ِِ‬ ‫الر ُس َ ِ‬
‫ول َوأُول ْاأل َْمر مْن ُك ْم [ الن َ‬
‫َطيعوا اللَّو وأ ِ‬
‫َط ُيعوا َّ‬ ‫ِ‬
‫ين َآمنُوا أ ُ َ َ‬
‫َّ ِ‬
‫يَا أَيُّ َها الذ َ‬
‫َح ُد َىا ‪ :‬أَن َُّه ُم ْاأل َُمَراءُ ‪َ .‬وُى َو قَ ْو ُل ابْ ِن‬
‫يل ‪ :‬أ َ‬‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫‪َ ] 95‬وِف أُول ْاأل َْمر ثََالثَةُ أَقَاو َ‬
‫ِ‬
‫ث ‪ُ :‬ى ْم‬ ‫َّاين ‪ُ :‬ى ُم الْ ُعلَ َماءُ ‪َ .‬وُى َو قَ ْو ُل َجابِ ٍر ‪َ .‬والثَّال ُ‬ ‫اس ‪ .‬والث ِ‬
‫َ‬ ‫َعبَّ ٍ‬
‫اى ٍد‬
‫ول اللَّ ِو {صلَّى اللَّو علَي ِو وسلَّم} ‪ .‬وىو قَو ُل ُرل ِ‬
‫ََُ ْ َ‬ ‫ُ َْ ََ َ‬ ‫َ‬
‫أَصحاب رس ِ‬
‫ْ َ ُ َُ‬

‫‪21‬‬
‫‪12. Bolehkan bagi kita mengikuti hasil keputusan‬‬
‫?‪negara lain seperti Saudi, Turki, Mesir, dll‬‬
‫‪-‬‬ ‫‪Pendapat pertama, Tidak boleh‬‬
‫‪Berdasarkan Hadist Kuraib‬‬
‫ث ب عثَْتو إِ َىل معا ِويةَ بِالش ِ‬ ‫ِ‬
‫ال‬‫َّام قَ َ‬ ‫ت ا ْحلَا ِر َ َ ُ ُ َ َ‬ ‫ض ِل بِْن َ‬ ‫َن أ َُّم الْ َف ْ‬‫ب أ َّ‬ ‫َع ْن ُكريْ ٍ‬
‫َ‬
‫ضا ُن َوأَنَا بِالشَّاِم‬ ‫ِ‬
‫استُ ِه َّل َعلَ َّى َرَم َ‬
‫اجتَ َها َو ْ‬ ‫ت َح َ‬ ‫ضْي ُ‬ ‫َّام فَ َق َ‬
‫ت الش َ‬ ‫فَ َقد ْم ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫فَرأَيت ا ْذلِالَ َل لَي لَةَ ْ ِ ِ‬
‫ت الْ َمدينَةَ ِف آخ ِر الش ْ‬
‫َّه ِر فَ َسأَلٌَِت‬ ‫اجلُ ُم َعة ُثَّ قَد ْم ُ‬ ‫ْ‬ ‫َْ ُ‬
‫ال َم َىت‬ ‫اس ‪ -‬رضى اهلل عنهما ‪ُ -‬ثَّ ذَ َكَر ا ْذلِالَ َل فَ َق َ‬ ‫َعْب ُد اللَّ ِو بْ ُن َعبَّ ٍ‬
‫ت نَ َع ْم‬ ‫ت َرأَيْنَاهُ لَْي لَةَ ا ْجلُ ُم َع ِة‪ .‬فَ َق َ‬ ‫ِ‬
‫ت َرأَيْتَوُ فَ ُق ْل ُ‬ ‫ال أَنْ َ‬ ‫َرأَيْتُ ُم ا ْذلالَ َل فَ ُق ْل ُ‬
‫ت فَالَ‬ ‫السب ِ‬ ‫ورآه النَّاس وصاموا وصام معا ِويةُ‪ .‬فَ َق َ ِ‬
‫ال لَكنَّا َرأَيْنَاهُ لَْي لَةَ َّ ْ‬ ‫ََ ُ ُ َ َ ُ َ َ َ ُ َ َ‬
‫ِ‬
‫ْمل ثَالَثُِت أَو نَراه‪ .‬فَ ُق ْلت أَو اَ تَكْتفى بِرْؤيةِ‬ ‫ِ‬
‫َ َُ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ ْ َُ‬ ‫وم َح َّىت نُك َ‬ ‫صُ‬ ‫نََز ُال نَ ُ‬
‫ول اللَّ ِو ‪-‬صلى اهلل عليو‬ ‫ال اَ َى َك َذا أ ََمَرنَا َر ُس ُ‬ ‫ُم َعا ِويَةَ َو ِصيَ ِام ِو فَ َق َ‬
‫وسلم‪ -‬رواه مسلم‬

‫‪Dalam hadist tersebut diceritakan ada‬‬


‫‪perbedaan penetapan Ramadan antara‬‬
‫‪wilayah Syam dengan Madinah, dan Ibnu‬‬
‫‪Abbas r.a menyatakan bahwa hal tersebut‬‬
‫‪(Orang orang Madinah tidak mengikuti hasil‬‬
‫‪rukyatnya orang orang syam) sudah sesuai‬‬
‫‪dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah‬‬
‫‪saw‬‬

‫‪22‬‬
Karena adanya perbedaan letak geografis
atau adanya perbedaan zona waktu, ketika
menafsirkan ayat perintah sholat “Shalatlah
kalian karena tergelincirnya matahari”
walaupun kata “kalian” tersebut berlaku
secara umum untuk setiap muslim diseluruh
dunia, namun tidak lantas kemudian boleh
bagi orang yang berada di Bandung shalat
duhur karena tergelincirnya matahari di
Surabaya
Minhajul qowim Hal 243
‫"وإذا ري اذلالل ببلد لزم" الصوم "من وافق مطلعهم مطلعو" ألن‬
‫الرؤية ختتلف باختالف ادلناظر وعروض البلدان فكان اعتبارمها أوىل‬
،‫كما ِف طلوع الفجر والزوال وغروهبا‬

Adanya perbedaan wilayatul hukmi, beda


hakim, beda pemerintahan, beda otoritas
Bugyah al mustarsidin Hal 223 MS
‫ إذا ثبت اذلالل ببلد عم احلكم مجيع البلدان اليت‬: )‫ ي‬: ‫(مسألة‬
‫ وإ ا‬، ‫حتت حكم حاكم بلد الرؤية وإن تباعدت إن احتدت ادلطالع‬
‫ وإن احتد احلاكم‬، ً‫مل وجب صوم و ا فطر مطلقا‬

23
- Pendapat kedua Boleh
Ketika Nabi saw mengatakan “Berpuaslah
kalian karena melihat hilal” kata kalian disini
mencakup seluruh ummat islam dimana saja,
sehingga ketika hilal terlihat maka “kalian”
yaitu ummat islam dimana saja harus
berpuasa
Juga berdasarkan bahwa proses Ijtima terjadi
hanya satu kali, mataharinya satu, dan hilal
yang diamatinya juga satu
‫ فإن غم عليكم فأكملوا عدة شعبان‬،‫ وأفطروا لرؤيتو‬،‫«صوموا لرؤيتو‬
‫ثالثُت» فهو يدل على أن إوجاب الصوم على كل ادلسلمُت معلق‬
‫ فتكف رؤية اجلماعة أو الفرد‬،‫ وادلطلق وجري على إطالقو‬،‫دبطلق الرؤية‬
)24 ‫ ص‬3 ‫ادلقبول الشهادة (الفقو ا اسالم ج‬

Fiqih Ala Madahibil Arba’ah Juz I Hal 877


‫لو حكم بثبوت اذلالل بناء على أي طريق ِف مذىبو وجب الصوم‬
‫ ألن حكم‬. ‫ ولو خالف مذىب البعض منهم‬. ‫على عموم ادلسلمُت‬
‫احلاكم يرفع اخلالف وىذا متفق عليو إ ا عند الشافعية‬

24
Bagian Dua

Mengenal Dasar Dasar


Falak Hisab Rukyat

25
Sebelum masuk pada pembahsan pokok kita ketahui
dulu istilah istilah yang berkaitan dengan ilmu falak
hisab rukyat

1. Pergantian tanggal hijriyyah dimulai selepas


Matahari tenggelam (maghrib)
Contoh, siang hari ini tanggal 3 Ramadan maka
selepas magrib nanti sudah masuk tanggal 4
Ramadan
2. Sedangkan kalender masehi berganti setiap pukul
00.00 malam
3. Ijtima atau disebut pula konjungsi geosentris,
adalah peristiwa dimana Bumi dan Bulan berada
di posisi bujur langit (rasi bintang) yang sama
4. Ijtima’ terjadi kira kira setiap 29/30 hari sekali
5. Ketika ijtima, Bulan tidak dapat terlihat dari
bumi, karena permukaan bulan yang nampak dari
bumi tidak mendapatkan pencahayaan dari sinar
matahari
6. Fase berikutnya dari bulan setelah ijtima’ adalah
hilal atau sabit kecil
7. Ijtima’ dapat terjadi kapan saja, siang, malam,
sore, atau pagi hari
8. Mengetahui kapan ijtima terjadi sangat penting,
karena setelah adanya ijtima, magrib hari itu kita
bisa menentukan apakah sudah masuk bulan
baru atau belum

26
Keterangan gambar
- New moon atau saat proses terjadinya ijtima,
kondisi bulan tidak terlihat dari bumi
- Setelah melewati proses tersebut, bulan akan
tampak seperti sabit kecil, dan inilah yang
disebut dengan hilal
- Setelah lewat beberapa hari bentuk sabitnya
akan semakin besar, dan akhirnya menjadi
bulan purnama
- Setelah lewat bulan purnama, bentuk sabitnya
akan kembali mengecil, dan akhirnya hilang
(ijtima baru)
- Proses ini terus berulang setiap satu bulan
sekali

27
9. Rukyat adalah pengamatan hilal secara langsung
menggunakan mata kepala
10. Tempat pelaksanaan Rukyat biasanya dilakukan
dipesisir pantai (hal dilakukan agar proses
pengamatan tidak terganggu oleh polusi,
pepohonan, dan lain sebagainya)
11. Rukyat dilakukan dengan menghadap kearah
barat, belok sekian drajar kearah utara atau
selatan tergantung azimut hilal (arah posisi
dimana hilal berada)
12. Waktu pelaksanaan rukyat dilakukan tepat
selepas matahari terbenam (selepas magrib)
pada tanggal 29 bulan qomariah
13. Bila hilal dapat dilihat, maka malam itu
ditetapkan sudah masuk tanggal satu
14. Bila hilal tidak berhasil dilihat, maka
senyempurnakan bulan tersebut menjadi 30 hari,
sehingga tanggal satu jatuh pada hari berikutnya
(hari lusanya) dan metode ini disebut dengan
metode istikmal
Misalkan, senin sore dilakukan rukyat, jika
berhasil maka malam selasa sudah masuk tanggal
1, namun jika tidak berhasil maka tanggal satu
dimulai pada malam rabu

28
15. Kesempatan melihat hilal terjadi diantara
terbenamnya matahari sampai terbenamnya
bulan, semakin tinggi ketinggian hilal maka
semakin lama kesempatan melihat hilal
16. Sehingga waktu pengamatan hilal ini relatip
singkat, sekitar beberapa menit saja (10 menit,
bisa kurang atau bisa pula lebih) tergantung
ketinggian hilalnya
17. Ketinggian hilal atau Irtifa hilal adalah jarak
antara hilal dengan ufuk mar’i setelah
terbenamnya matahari
18. Ufuk adalah Garis singgung pandangan mata
dengan permukaan bumi
19. Jika dipantai ufuk adalah permukaan air laut
20. Umur hilal, adalah waktu tempuh hilal sejak
terjadinya ijtima sampai magrib
21. Semakin barat posisi sebuah negara, maka
semakin tua umur hilal yang akan dirukyatnya,
dan semakin tua umur hilal maka semakin besar
kemungkinkan untuk dirukyat
22. Oleh karena itu jangan heran ketika hilal tidak
berhasil dirukyat di Indonesia, namun bisa dilihat
di Saudi, yang akhirnya di Saudi sudah merayakan
hari raya sementara kita di Indonesia masih
berpuasa

29
Bentuk Hilal

Proses Persiapan Rukyat

30
Kriteri Pemerintah Dan Beberapa Beberapa Ormas
Dalam Menetapkan Awal Bulan Hijriyyah

BHR

BHR atau Badan Hisab Rukyat yaitu lembaga resmi


pemerintah yang mengurusi hisab rukyat
- Menggunakan metode rukyat yang dipandu hisab
- Memakai kriteria MABIMS yaitu
1. Tinggi bulan ketika magrib minimal 2°
2. Elongasi, atau sudut bulan dan matahari
minimal 3°
3. Umur bulan minimal 8 jam, dihitung dari
ijtima

31
NU

- Menggunakan metode rukyat yang dipandu hisab


dengan memakai kriteria MABIMS
- Munas Alim Ulama tanggal 18 - 21 Desember
1983 di Situbondo, Jawa Timur menyatakan
"Hisab untuk menetapkan awal Ramadan hanya
boleh bagi ahli hisab itu sendiri dan orang-orang
yang mempercayainya."
- Dalam poin keputusan yang lainnya dinyatakan
“Penetapan awal Ramadan, Idul Fitri dan Idul
Adha oleh Penguasa dapat dibenarkan (diikuti)
jika berdasarkan rukyat”
- Muktamar NU ke XXX tgl 21 s.d. 27 November
1999 “Umat Islam Indonesia maupun Pemerintah
RI tidak dibenarkan mengikuti Rukyatul Hilal
Internasional karena tidak berada dalam
kesatuan hukum”

32
MUHAMMADIYAH1
- Dalam penentuan awal bulan qomariah, hisab
sama kedudukannya dengan rukyat dan berlaku
secara lokal wilayatul hukmi [Putusan Tarjih XXVI,
2003]
- Adapun kriteria bulan baru kamariah menurut
Majelis Tarjih dan Tajdid adalah
a. Telah terjadi ijtima’
b. Ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam
(gurub)
c. Pada saat terbenamnya matahari, Bulan berada
di atas ufuk (kriteria wujudul hilal) yaitu
ketinggian hilal sudah lewat dari 00

1
Pedoman Hisab Muhammadiyah, Mejlis Tarjih dan
Tajdid PP Muhammadiayh

33
PESRIS2
- Keputusan bersama Dewan Hisbah dan Dewan
Hisab dan Rukyat Persatuan Islam yang diputuskan
pada Sidang terbatas Dewan Hisbah 8 Jumadi-tsani
1433 (31 Maret 2012) menetapkan bahwa Kriteria
Imkanur Rukyat harus didasarkan pada prinsip
visibilitas hilal yang ilmiah, teruji dan dapat
dipertanggungjawabkan yaitu
a. Awal bulan hijriyyah dapat ditetapkan jika
setelah terjadi ijtima, posisi bulan pada waktu
ghurub (terbenam matahari) di wilayah
Indonesia
b. Beda tinggi antara bulan dan matahari
minimal 4 derajat, dan
c. Jarak busur antara bulan dan matahari
minimal sebesar 6.4 derajat.

2
https://pemudapersisjabar.wordpress.com

34
Prediksi Awal Bulan Sywwal Menggunakan Aplikasi
Data Bulan Dan Matahari
Ada banyak aplikasi gratis di playstore yang bisa
digunakan untuk menghitung atau memprediksi
awwal bulan hijriyyah
Beberapa aplikasi sudah mencapai level akurasi yang
sangat tinggi, dan penggunaanyapun cukup mudah,
cukup klik beberapa kali bisa langsung diketahui
hasilnya
Sekarang kita akan coba memprediksi awwal
Syawwal atau idul fitri tahun 1442/2021
menggunakan aplikasi Daff Moon Phase, dari
beberapa aplikasi yang pernah saya coba ini salah
satu yang terbaik, menunya kumplit, ringan dan yang
paling penting Gratis

35
1. Setelah instalasi selesai, silahkan setting lokasi, bisa
manual atau bisa juga otomatis (tinggal aktipkan gps
Hp)
2. Kemudian klik garis 3 pojok kiri atas, nanti akan
muncul beberapa menu yang bisa kita pilih,
diantaranya
- Ada phases, untuk mengetahui pase pase bulan
harian selama satu bulan
- Ada Eclipses untuk mengetahui waktu gerhana,
insyaallah kapan kapan akan kita bahas
- Dll
- Karena kita ingin mengetahui awal bulan maka klik
pada phases

36
3. Pada halaman ini ditampilkan pase pase bulan selama
bulan mei, trus kita cari new moon (bulan barun)
atau ijtima, yaitu tanggal 12 yang ada lambang o
(bulatan kosong)

37
4. Kemudian Klik pada tanggal tersebut, dan akan
muncul jendela baru, disitu ada keterangan
- Jam ijtima : 1 : 59 : 46
- Waktu terbenamnya matahari : 17 : 37
- Waktu terbenamnya bulan : 18 : 03

Catat baik baik waktu terbenamnya matahari


(magrib), karena nanti akan dibutuhkan saat melihat
hilal
Waktu tersebut akan berbeda tergantung lokasi
masing masing

Kemudian klik Jum to the date...

38
5. Ini adalah penampakan bulan pada tanggal 12 Mei
jam 01 : 59 : 50 saat ijtima

39
6. Kemudian setting waktu pada waktu magrib, caranya
klik jam, dan akan muncul seperti ini, Kemudian
seting sesuai waktu magrib tadi

Kita juga bisa memajukan atau memundurkan waktu


tersebut untuk melihat bentuk bulan sebelum magrib
atau sesudah magrib, dengan cara klik tanda segi tiga
satu adapun segitiga dua untuk memajukan atau
mundurkan tanggal

40
7. Posisi bulan pada tanggal 12 mei pukul 17 : 37 : 25

Untuk informasi lebih lanjut klik tanda i yang


dilingkari kuning

41
Muncul beragam informasi bulan pada tanggal dan
jam diatas

42
8. Dari data tersebut bisa dilihat
Ketinggian hilal (altitude) : + 4007”14”
+ maksudnya hilal berada diatas ufuk
- (min) hilal berada dibawah ufuk
Usia Hilal (age) : 15 jam 41m 21s
Azimut (araha hilal) : 289o 48’ 48”

9. Perbandingan dengan hasil hitung manual


menggunakan rumus newcomb

43
Kesimpulan
BHR
Badan Hisab Rukyat (BHR) lembaga resmi
pemerintah yang mengurusi hisab rukyat, dengan
kriteria MABIMS yaitu
1. Umur bulan minimal 8 jam
2. Tinggi bulan minimal 2°
3. Elongasi minimal 3°
- Sidang isbat akan dilakukan pada hari selasa
tanggal 29 Ramadan bertepatan dengan
tanggal 11 Mei
- Hanya saja sore hari itu tidak akan ada yang
bisa melihat hilal, dan jikapun ada yang
mengaku melihat hilal kemungkinan akan
ditolak karena
1. Pada saat magrib hilal berada dibawah ufuk
min 3 drajat 12 menit
2. Pada saat magrib ijtima belum terjadi
(ijtima baru akan terjadi pada tanggal 12
Mei pukul 01 : 59 : 50)
- Besoknya tanggal 12 Mei akan ditetapkan
sebagai tanggal 30 Ramadan (istikmal
Ramadan)
- Kemungkinan besar 1 Syawwal 1442 jatuh
pada hari Kamis 13 Mei 2021

44
Keadaan bulan pada hari selasa tanggal 29 Ramadan
bertepatan dengan tanggal 11 Mei pukul 17 : 39
- Ketinggian bulan min 3 drajat 12 menit (bulan
berada dibawah ufuk)
- Bulan baru akan terjadi pada tanggal 12 Mei
pukul 01:59

45
Nahdatul Ulama (NU)
Karena kebetulan metode dan kriterianya hampir
sama dengan pemerintah maka kemungkinan
besar keputusannyapun akan sama

Muhammadiyah
- Dengan kriteia wujudul hilalnya, akan
menetapkan 1 Syawwal tanggal jatuh pada
hari Kamis 13 Mei 2021 karena pada tanggal
29 Ramadan atau tanggal 11 Mei ijtima belum
terjadi

PERSIS
- Dengan kriteria imkan rukyah (mirip dengan
pemerintah) akan menetapkan 1 Syawwal
tanggal jatuh pada hari Kamis 13 Mei 2021
karena pada tanggal 29 Ramadan atau tanggal
11 Mei ijtima belum terjadi

Kesimpulannya, kemungkinan besar tahun ini


lebaran idul fitri akan serempak dilaksanakan
pada hari kamis 13 mei, kecuali oleh beberapa
komunitas kecil yang masih menggunakan hisab
urfi atau metode lainnya

Namun perlu dicatat bahwa ini hanyalah sebuah


prediksi, untuk keputusan tepatnya kita tunggu
saja pengumuman resmi dari pemerintah

46
Penting

- Walaupun secara teori hilal tidak mungkin terlihat,


namun pelaksanaan rukyat pada hari selasa
tanggal 29 Ramadan bertepatan dengan tanggal
11 Mei tetap harus dilakukan karena menurut
mayoritas para ulama melaksanakan rukyat
disuatu wilayah atau negara hukumnya adalah
fardu kifayah jadi walaupun hilalnya tidak terlihat
secara agama tidak ada yang percuma tetap akan
dinilai sebagai ibadah
Al Fiqh ala Madahibil arbaah Juz 1 Hal 875
‫يفًتض على ادلسلمُت فرض كفاية أن يلتمسوا اذلالل ِف غروب اليوم التاسع‬
‫والعشرين من شعبان ورمضان حىت يتبينوا أمر صومهم وإفطارىم ومل ُيالف ِف‬
‫ إن التماس اذلالل مندوب ا واجب و ا ُيفى أن‬: ‫ىذا سوى احلنابلة فقالوا‬
‫رأي غَتىم ىو ادلعقول ألن صيام رمضان من أركان الدين وقد علق على‬
‫رؤية اذلالل فكيف يكون طلب اذلالل مندوبا فقط‬
- Begitupun dengan sidang isbat, walaupun dengan
kecanggihan teknoligi orang bisa memprediksi
kapan mulai puasa atau lebaran tetap harus
dilakukan untuk memper jelas hukum, selain itu
sidang isbat juga bisa berperan sebagai ajang
silaturahmi, penyuluhan hisab rukyat yang kadang
masih banyak disalahfahami, dan kegiatan
kegiatan positif lainya

47
Keadaan hilal yang bisa menimbulkan persamaan
kesimpulan

- Ketika gurub (terbenamnya matahari) belum


terjadi ijtima, seperti kasus sekarang maka
semuanya akan sepakat untuk melakukan
istikmal (menggenapkan bulan menjadi 30 hari)
karena hilal tidak mungkin untuk dilihat
- Ketika gurub dan ijtima sudah terjadi, namun
hilal berada dibawah ufuk (min sekian drajat) itu
juga akan dilakukan istikmal
- Ketika gurub dan ijtima sudah terjadi, serta
terpenuhinya kriteria imkan rukyat seperti
keadaan hilal diatas 2 drajat, maka hilal
kemungkinan besar akan terlihat dan esoknya
akan ditetapkan sebagai bulan baru

48
Keadaan hilal yang bisa menimbulkan perbedaan
kesimpulan

- Ketika gurub dan ijtima sudah terjadi, namun


ketinggian hilal diatas 0 drajat dan dibawah 2
drajat
Pemerintah dan kebanyakan ormas keagamaan
yang menggunakan standar imkan rukyat akan
melakukan istikmal (menggenapkan bulan
menjadi 30 hari) karena hilal akan sulit untuk
dilihat
Namun bagi pengguna kriteria wujudul hilal
seperti Muhammadiyah akan menetapkan bulan
baru pada esok harinya

‫واهلل أعلم بالصواب‬

49
Alhamdulillah kajian mingguan yang sudah
dilaksanakan lebih dari setahun ini sudah
selesai

Untuk kajian yang akan datang saya belum


bisa memsatikan kapan akan dimulainya
lagi

Mudah mudahan apa yang saya lakukan ini


bisa bermanfaat bagi semuanya, menjadi
menjadi catatan kebaikan serta penebus
dosa dosa saya, orang tua, guru, semua
yang berjasa dalam hidup saya, dan orang
orang yang pernah saya dhalimi

Mohon maaf apabila ada kesalahan, dan


selalu mohon koreksi dari semuanya

Selamat Idul Fitri dan semoga semua amal


kebaikan kita diterima oleh Allah swt, Amin

50

Anda mungkin juga menyukai