Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah subhanahu wata’ala yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “RAWAT GABUNG.”
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................3
1.4. Manfaat Penulisan..........................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi............................................................................................4
.2. Tujuan Rawat Gabung......................................................................5
2.3. Manfaat Rawat Gabung...................................................................7
2.4. Faktor- Faktor................................................................................. 8
2.5. Pelaksanaan Rawat Gabung............................................................9
2.6. Kontra Indikasi Rawat Gabung......................................................9
2.7. Indikasi Rawat Gabung..................................................................9
2.8. Keuntungan Rawat Gabung...........................................................10
2.9. Kerugian Rawat Gabung................................................................13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................14
B. Saran................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Rawat gabung terdapat dua jenis yaitu, rawat gabung total yang mana
dari awal pasca persalinan bayi dan ibu dari awal bersama secara terus
menerus selama 24 jam, sedangkan rawat gabung partial merupakan
perawatan yang mana ibu dan bayi dirawat terpisah pada saat-saat tertentu.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Rawat gabung adalah suatu cara perawatan yang menyatukan ibu beserta
bayinya dalam satu ruangan, kamar, atau suatu tempat secara bersama-sama dan
tidak dipisahkan selama 24 jam penuh dalam seharinya.
Sistem rawat bayi yang disatukan dengan ibu sehingga ibu dapat
melakukan semua perawatan dasar bagi bayinya. Bayi bisa tinggal bersama
ibunya dalam satu kamar sepanjang siang maupun malam hari sampai keduanya
keluar dari rumah sakit atau bayi dapat dipindahkan ke bangsal neonatus atau
ruang observasi pada saat-saat tertentu. Seperti pada malam hari atau pada jam-
jam kunjungan besuk. (Farrer, 1999: 180)
Suatu sistem perawatan di mana bayi serta ibu dirawat dalam satu unit.
Dalam pelaksanaannya bayi harus selalu berada di samping ibu sejak segera
setelah dilahirkan sampai pulang. (Prawirohardjo, 2007:266)
3. Pencegahan Infeksi
Pada perawatan bayi yang terpisah, maka kejadian infeksi silang akan sulit
dicegah, karena bayi akan terinfeksi dari bayi yang lain. Dengan melakukan
rawat gabung, maka infeksi silang dapat dihindari. Kolostrum yang mengandung
antibody dalam jumlah tinggi akan melapisi seluruh permukaan mulosa dari
saluran pencernaan bayi dan syaraf oleh bayi sehingga bayi akan mempunyai
kekebalan, ini akan mencegah infeksi terutama terhadap diare.
4. Pendidikan Kesehatan
Pada saat melaksanakan rawat gabung dapat dimanfaatkan untuk memberikan
pendidikan kesehatan kepada ibu, terutama primipara, bagaimana teknik
menyusui, memandikan bayi, merawat tali pusat, perawatan payudara dan
melihat makanan yang baik merupakan bahan-bahan diperlukan si ibu. Keinginan
ibu bangun dari tempat tidur, menggendong bayi dan merawat diri akan
mempercepat mobilisasi, sehingga ibu akan lebih cepat pulih dari
persalinan . ( Soetjiningsih, 1997, 97).
2. Ekonomi
Beberapa wanita memilih bekerja di luar rumah. hal ini dilakukan bukan
karena tuntutan ekonomi, melainkan karena status prestise atau memang dirinya
dibutuhkan.
3. Peranan tata laksana RS /RB
Peran tatalaksana yang menyangkut kebijakan RS / RB sangat penting
mengingat saat ini banyak ibu menginginkan untuk bersalin dipelayanan dengan
baik.
a. Setiap bayi berhak mendapat air susu ibu eklusif sejak dilahirkan selama 6
bulan kecuali atas indikasi medis ( pasal 128 ayat 1 UU no. 36 tahun 2009
tentang kesehatan ).
b. Selama pemberian ASI baik pihak keluarga, pemerintah, pemerintah daerah
dan
masyarakat harus mendukung ibu dan bayi secara penuh dengan penyediaan
waktu dan fasilitas khusus ( pasal 128 ayat 2 UU No . 36 tahun 2009 tentang
kesehatan ).
c. Pembangunan diarahkan pada meningkatnya mutu sumber daya manusia
(SDM).
modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi dalam
kandungan disertai dengan air susu ibu ( ASI ) sejak usi dini ( GBHN 1999 -2004
dan program pembangunan nasional – propanas )
d. Menganjurkan menyusui secara ekslusif sampai bayi berusia 6 bulan dan
pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun.
e. Melaksanakan rawat gabung di tempat persalinan milik pemerintah maupun
swasta.
f. Meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dalam hal peningkatan
pemberian
ASI ( PP ASI ) Sehingga petugas tersebut terampil dalam melaksanakan
penyuluhan pada masyarakat luas.
g. Pencanangan peningkatan penggunaan ASI secara nasional pada peringatan
hari
ibu ke 62 tahun 1990.
h. Upaya penerapan 10 langkah untuk berhasilnya program menyusui di semua
RS/RB dan Puskesmas dengan tempat tidur.
1. Keadaan ibu
a . Kesadaran belum baik.
b . Terbukti menderita karsinoma payudara.
c . Psikosis.
2. Keadaan bayi
a. Bayi memerlukan pengawasan intensive.
b. Bayi kejang atau kesadaran menurun
c. Cacat bawaan sehingga tidak mampu menyusui
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rawat gabung adalah suatu system perawatan dimana bayi beserta ibunya
dirawat dalam satu unit. Dalam pelaksanaannya bayi harus berada disamping ibu
sejak segera setelah lahir samapai pulang. Fasilitas Rawat Gabung adalah hak
seorang ibu , dengan adanya rawat gabung ini hubungan ibu dan bayinya akan
semakin erat dan bayi bisa merasakan kasih sayang dari ibunya. Ibu dapat
menyusui bayinya sedini mungkin kapan saja dibutuhkan, ibu dapat melihat dan
memahami cara perawatan bayi yang benar seperti yang dilakukan oleh petugas,
ibu mempunyai pengalaman dalam merawat bayinya sendiri selagi ibu masih di
rumah sakit dan yang lebih penting lagi, Ibu memperoleh bekal keterampilan
merawat bayi serta menjalankannya setelah pulang dari rumah sakit. Pada Rawat
Gabung inisiasi dini dan pemberian ASI Eksklusif adalah hal yang harus di
mengerti setiap ibu.
B. Saran
Jika ada kesalahan dan kekeliruan pada makalah ini maka kami meminta
kritik maupun saran yang membangun dari pembaca agar bias lebih baik
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA