Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI


PERKULIAHAN ETIKA DAN PROFESI KEGURUAN ”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Profesi Kependidikan

Dosen Pengampu:

Peny Husna Handayani, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:

SERLI SIAGIAN 3192422022

PRODI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review yang
berjudul Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Perkuliahan Etika Dan
Profesi Keguruan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dari ibu
dosen Peny Husna Handayani, S.Pd., M.Pd pada mata kuliah Profesi
Kependidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Implementasi Pendidikan karakter melalui perkuliahan etika dan profesi
keguruan.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membantu dan membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
meyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Terimakasih

Medan, Mei 2020

Serli Siagian
IDENTITAS JURNAL

Judul : Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Perkuliahan

Etika dan Profesi Keguruan

Penulis : Nur Endah Januarti dan Grendi Hendrastomo

Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Karakter

Vol/No : VII / 02
Tahun Terbit : 2017
INTISARI JURNAL

Setelah membaca jurnal yang berjudul Implementasi Pendidikan


Karakter Melalui Perkuliahan Etika dan Profesi Keguruan intisari dari
jurnal ini yaitu, bahwasanya gutu-guru di masa depan memiliki tantangan
yang lebih besar dalam dunia pendidikan. Tantangan pendidikan di era
modern ini sangat beragam. Berbagai macam masalah di dunia pendidikan
di Indonesia sering terjadi akhir-akhir ini. Mulai dari berbagai benturan
sistem pendidikan, kebijakan pendidikan, dan berbagai masalah sosial
yang terjadi di dunia pendidikan. Pro kontra ujian nasional, perubahan
kurikulum dengan berbagai teknik implementasi, mekanisme pemenuhan
sistem administrasi yang memberatkan hingga pada peserta didik yang
terlibat kasus kekerasan, pornografi, dan aksi klithih. Semakin hari
terdapat degradasi (penurunan) moral terhadap sikap dan perilaku dari
peserta didik. Di samping itu perilaku ketidakjujuran dengan menyontek
dan plagiarisme di kalangan pelajar ataupun mahasiswa juga semakin
marak. Kekerasan dalam hal ini tawuran dan klithih (perbuatan nakal)
menunjukkan adanya degradasi moral, akhlak, dan karakter.
Hal tersebut ditandai dengan memudarnya sikap santun, ramah,
jiwa kebhinekaan, kebersamaan, dan kegotongroyongan dalam kehidupan,
sehingga terlihatlah bahwa Karakter semakin merosot jauh dibawah.
Disinilah guru berperan penting untuk kembali membangun moral mulia
pada peserta didik. Untuk menghasilkan guru yang benar-benar siap
menjadi garda depan pembentukan generasi bangsa yang memiliki
karakter mulia, maka dari proses pendidikan guru di perguruan tinggi
perlu untuk dilaksanakan secara serius dan matang . Nantinya calon-calon
guru atau mahasiswa yang berada di Fakultas pendidikan akan diajarkan
tentang bagaimana sebenarnya pendidikan Karakter tersebut. Melalui mata
kuliah Etika dan Profesi Keguruan yang akan membekali calon guru agar
dapat menjadi guru yang berkualitas di masa depan. Melalui mata kuliah
ini pengenalan tentang guru tidak sebatas pada profesi sebagai seorang
guru yang memiliki tugas mengajar peserta didik di dalam kelas atau
memberikan transfer pengetahuan dan nilai kepada peserta didik. Namun,
mata kuliah ini menyadarkan tentang tanggung jawab yang akan diemban
ketika di masa depan menjadi seorang guru. Oleh karena itu, prinsip dasar
etika profesi guru menjadi kunci bagi calon guru masa depan untuk dapat
menghayati dan melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik
sehingga dapat menjadi guru yang diteladani oleh peserta didik dan
lingkungan disekitarnya. Perkuliahan etika dan profesi keguruan sangat
relevan jika diintegrasikan dengan proses pendidikan karakter sebagai
upaya implementasi nilai-nilai karakter bagi calon guru masa depan
melalui perkuliahan etika dan profesi keguruan bagi calon guru.
ANALISIS KRITIS

a. Kelebihan
1. Pengetahuan baru yang saya dapatkan setelah membaca jurnal tersebut
yaitu, melihat perkembangan jaman yang semakin pesat, maka di
dalam dunia pendidikan memiliki tantangan yang beragam juga.
Contohnya berbagai macam masalah di dunia pendidikan di Indonesia
mulai dari berbagai benturan sistem pendidikan, kebijakan pendidikan,
dan berbagai masalah sosial yang terjadi di dunia pendidikan. Pro
kontra ujian nasional, perubahan kurikulum dengan berbagai teknik
implementasi, mekanisme pemenuhan sistem administrasi yang
memberatkan hingga pada peserta didik yang terlibat kasus kekerasan,
pornografi, dan aksi klithih. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi
degradasi (penurunan) moral pada peserta didik maupun pada orang-
orang yang berperan dalam instansi pendidikan. Oleh karena itu guru
harus menjadi garda terdepan untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut. Diperlukan guru-guru yang berkualitas agar nantinya mampu
menanamkan moral mulia pada peserta didiknya. Untuk menyiapkan
guru yang berkualitas maka perguruan tinggi sangat berperan disini.
Biasanya para mahasiswa yang berada di Fakultas Pendidikan akan
diajarkan tentang cara mengimplementasikan pendidikan karakter pada
peserta didiknya. Melalui mata kuliah Etika dan Profesi Keguran
nantinya para calon guru akan belajar pengenalan tentang guru tidak
semata-mata sebatas pada profesi sebagai seorang guru yang memiliki
tugas mengajar peserta didik di dalam kelas namun, mata kuliah ini
menyadarkan tentang tanggung jawab yang akan diemban ketika di
masa depan menjadi seorang guru.
2. Di dalam jurnal sudah terdapat Abstrak, Pendahuluan, Metode, serta
Hasil dan Pembahasan.
3. Sumber referensi jurnal juga banyak, sehingga hal ini akan membuat
para pembaca semakin percaya dengan keakuratan dari isi jurnal.
b. Kekurangan
1. Pada jurnal bagian penutup tidak terdapat seperti kesimpulan dan saran
sehingga hal ini tidak memenuhi sistematika penulisan jurnal yang
baik dan benar.
2. Jurnal belum terakreditasi ditandai dengan tidak terdapatnya ISSN
pada jurnal.
3. Masih terdapat beberapa penggunaan tanda baca yang tidak tepat.

Anda mungkin juga menyukai