Anda di halaman 1dari 24

Praktik Kerja Lapangan Tanggal Pelaksanaan

FKH 522
Kesehatan Sapi (05/04/2021 – 29/04/2021)

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK LAPANG


PELAYANAN KESEHATAN SAPI PERAH
DI PT. AGRIJAYA PRIMA SUKSES, SUBANG, JAWA BARAT
5 April 2021 – 29 April 2021

Disusun oleh:
Rhestianti Rukmana, SKH B0901201013

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2021
Praktik Kerja Lapangan Tanggal Pelaksanaan
FKH 522
Kesehatan Sapi (05/04/2021 – 29/04/2021)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK LAPANG


PELAYANAN KESEHATAN SAPI PERAH
PT AGRIJAYA PRIMA SUKSES
CURUGRENDENG, KABUPATEN SUBANG
JAWA BARAT
05 April 2021 – 29 April 2021

Disusun oleh:
Rhestianti Rukmana, SKH B0901201013

Menyetujui,

Pembimbing Bagian Klinik Pembimbing Bagian Reproduksi

Drh Riki Siswandi, PhD Prof Dr Drh Bambang Purwantara, M.Sc


NIP 19830824 200912 1 000 NIP 19591006 198403 1 003

Mengetahui,
Wakil Dekan FKH IPB Koordinator Mata Kuliah Praktik
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Kerja Lapangan Kesehatan Sapi

Prof drh Ni Wayan Kurniani Karja, MP, PhD Drh Amrozi, PhD
NIP 19690207 199601 2 001 NIP 19700721 199512 1 001

Tanggal Pengesahan:
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala karunia
dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan dan laporan
kegiatan praktik lapang Pelayanan Kesehatan Sapi Perah di PT Agrijaya Prima
Sukses, Dusun Jabong, Desa Curugrendeng Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten
Subang, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 5 April 2021 –
29 April 2021.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu selama kegiatan PKL dan penulisan laporan:
1. Manajer PT Agrijaya Prima Sukses yang telah memberikan kesempatan
penulis untuk PKL
2. Drh Wan Gemasih, Drh Andri Pamungkas, dan Drh Mochamad Iqbal Gozali
selaku dokter hewan pembimbing lapang atas bimbingan, arahan, nasihat,
dan ilmu yang telah diberikan selama kegiatan PKL.
3. Drh Riki Siswandi, PhD, Prof Dr Drh Bambang Purwantara, M.Sc, dan Drh
Amrozi, PhD selaku dosen pembimbing atas bimbingan, arahan, nasihat, dan
ilmu yang telah diberikan selama kegiatan pembimbingan.
4. Sandi, Ade, Mumuh, Dede, Darda, seluruh staf dan paramedik divisi
kesehatan hewan, reproduksi, pemerahan, dan heifer raising atas arahan dan
bimbingan yang diberikan selama kegiatan PKL.
5. Teman kelompok magang PKL Shila, Savira, Dio, Rahmed, Yoga atas
segala bantuan, kerjasama, dan dukungan yang telah diberikan selama
kegiatan praktik lapang.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan untuk menghasilkan karya yang lebih baik. Semoga laporan kegiatan
praktik lapang ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak.

Bogor, April 2021

Penulis
iv

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR TABEL v
DAFTAR LAMPIRAN v
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 1
Manfaat 2
PELAKSAAN KEGIATAN 2
Waktu dan Tempat 2
Metode 2
KEGIATAN PELAYANAN REPRODUKSI 2
Pelayanan Inseminasi Buatan 2
Pelayanan Pemeriksaan Kebuntingan 4
Pelayanan Penanganan Prepartus dan Postpartus 5
PENANGANAN KASUS REPRODUKSI 6
Abortus 6
Distokia 8
Metritis 10
SIMPULAN DAN SARAN 11
DAFTAR PUSTAKA 12
LAMPIRAN 13
v

DAFTAR GAMBAR

1 Hasil USG gambaran kantung kebuntingan pada PKB 1 4


2 Pedet 2197 lahir dalam kondisi mati dan prematur 7
3 Proses penarikan pedet menggunakan calf puller 9

DAFTAR TABEL

1 Rekam medik sapi nomor ID 2197 6


2 Rekam medik sapi nomor ID 881 8
3 Rekam medik sapi nomor ID 212 10

DAFTAR LAMPIRAN

1 Jurnal Harian Mahasiswa selama PKL di PT. Agrijaya Prima Sukses Subang-
Jawa Barat 13
2 Obat-obatan yang digunakan di PT. Agrijaya Prima Sukses 16
1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Peningkatan produksi susu menjadi pokok utama untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat akan protein hewani. Kesadaran akan kebutuhan protein
hewani yang semakin meningkat belum tercukupi dengan keadaan produksi susu
sapi di Indonesia yang masih rendah. Peternakan sapi perah menjadi semakin
penting seiring semakin meningkatnya kebutuhan susu sebagai bahan baku dan
bahan makanan sumber protein. Sapi perah merupakan salah satu ternak
ruminansia besar yang memiliki potensi besar sebagai usaha dan suber
penghasilan. Sapi perah dapat memproduksi susu dalam jangka waktu yang cukup
lama jika menejemen pemeliharaan dilakukan dengan baik.
PT. Agrijaya Prima Sukses yang berlokasi di Desa Curugrendeng,
Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat merupakan salah satu
perusahaan peternakan sapi perah yang ada di Jawa Barat. Perusahaan yang baru
berdiri pada tahun 2018 ini menghasilan produk berupa susu segar atau fresh milk
yang selanjutnya akan dijual ke perusahaan susu yaitu PT. Ultra Jaya. Total
populasi sapi berjumlah 1.647 ekor, terdiri dari 513 ekor pedet dan 1134 ekor sapi
laktasi dan bunting. Rencana target perusahaan untuk meningkatkan populasi sapi
menjadi 4.000 ekor dan menciptakan produk hasil olahan susu sendiri secara tidak
langsung akan membantu pemenuhan kebutuhan susu masyarakat di Indonesia.
Banyak faktor yang harus diperhatikan untuk mencapai target tersebut seperti,
manajemen pakan, kandang, kesehatan hewan dan reproduksi.
Dokter hewan memiliki peran yang penting dalam peternakan sapi perah.
Dokter hewan sebagai tenaga medis bertanggung jawab menyediakan layanan
konsultasi kepada peternak dan tindakan medik pada ternak. Sebagai calon dokter
hewan, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Hewan (PPDH) Institut Pertanian
Bogor dituntut untuk menambah pengetahuan, pengembangan skill, menambah
pengalaman terkait reproduksi dan kesehatan sapi perah melalui Praktik Kerja
Lapang (PKL) yang telah bekerjasama dengan PT. Agrijaya Prima Sukses.
Kegiatan PKL ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan manajemen
reproduksi dan kesehatan sapi perah serta meningkatkan keterampilan.

Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan PKL adalah meningkatkan pengetauan, kemampuan, serta
keterampilan dalam bidang manajemen kendang, kesehatan sapi perah,
reproduksi, gangguan reproduksi, pemeliharaan pedet, serta menambah
pengalaman dalam menentukan diagnosis, prognosis, terapi, dan melatih
keterampilan penerapan teknologi reproduksi seperti Inseminasi Buatan (IB) dan
pemeriksaan kebuntingan (PKB).
2

Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan PKL ini adalah dapat meningkatkan wawasan,
pengetahuan, dan kemampuan skill di lapangan dalam bidang manajemen
reproduksi sapi perah seperti pelaksaan sinkronisasi, manajemen one calf one
year, pengobatan sapi perah, dan industri sapi perah.

PELAKSANAAN KEGIATAN
Waktu dan Tempat
Praktik Kerja Lapang Kesehatan Sapi dilaksanakan pada tanggal 5 April -
29 April 2021 di PT. Agrijaya Prima Sukses yang bertempat di Desa
Curugrendeng, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.

Metode
Kegiatan Praktik Kerja Lapang Kesehatan Sapi dilaksanakan dengan
metode dua arah. Mahasiswa dituntut untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang
dilaksanakan di divisi heifer raising, divisi reproduksi, dan divisi kesehatan
hewan dengan bimbingan dari dokter hewan. Evaluasi dan diskusi dari setiap
kegiatan yang dilaksanakan dilakukan dengan Dokter hewan pembimbing
lapangan juga memberikan tugas untuk menambah ilmu dan pemahaman
mahasiswa.

KEGIATAN PELAYANAN REPRODUKSI


Kegiatan pelayanan reproduksi yang dilakukan di PT Agrijaya Prima
Sukses terdiri dari sinkronisasi birahi, pelayanan inseminasi buatan (IB),
pemeriksaan kebuntingan (PKB), penanganan penyakit reproduksi, pelayanan pre
dan post partus, serta manajemen pemeliharaan pedet. Kegiatan tersebut diatas
dilakukan oleh dokter hewan dengan bantuan paramedis. Kegiatan PKL yang
dilakukan oleh mahasiswa PPDH dilakukan pada 3 divisi yaitu divisi heifer
raising, divisi reproduksi, dan divisi animal health. Kegiatan pada divisi animal
health berupa penanganan kasus klinik dan reproduksi, pengecekan sapi fresh dan
metritis, serta penanganan pre dan post partus. Kegiatan pada divisi reproduksi
berupa sinkronisasi, pelayanan IB, PKB, dan kering kandang. Bagian heifer
raising di kegiatan pelayanan reproduksi berperan pada manajemen pedet setelah
partus. Waktu pelayanan dilakukan setiap hari pada pukul 06.00 – 17.30 WIB dan
jaga malam dilakukan pada pukul 22.00 - 06.00 WIB. Kegiatan malam dilakukan
untuk pengamatan birahi dan penanganan lahiran sapi.

Pelayanan Inseminasi Buatan (IB)


Program Inseminasi Buatan (IB) dilakukan oleh dokter hewan,
paramedis, maupun bagian reproduksi. Pelaksaan IB dilakukan berdasarkan
3

laporan dari petugas pada semua divisi yang berjaga dengan melakukan deteksi
estrus menggunakan metode pengamatan standing heat sebagai laporan awal.
Konfirmasi dilakukan dengan pengecekan langsung oleh divisi reproduksi dengan
melihat gejala seperti vulva merah, keluarnya lendir, ukuran vulva yang
membengkak. Palpasi rektal dilakukan untuk mengetahui kondisi uterus yang
estrus akan terasa lebih tegang dan diberikan stimulasi/pemijatan uterus untuk
melihat lendir yang keluar dari vulva. IB dilaksanakan 6-8 jam setelah estrus
terlihat pada sapi. Peralatan yang harus dipersiapkan adalah gloves, termos yang
berisi nitrogen cair, straw IB, gun IB, gunting dan pinset. Semua catatan dan
pelaporan pada pelayanan IB akan dicatat oleh admin.
PT Agrijaya Prima Sukses melakukan program sinkronisasi birahi sebagai
upaya efisiensi yaitu dengan menggunakan 2 hormon yaitu PGF dan GnRH.
Produk PGF yang digunakan adalah PGF Veyx®Forte sebanyak 2 ml dan GnRH
yang digunakan adalah Gonavet Veyx® 1 ml. Petugas IB menerapkan metode
double ovsynch untuk IB pertama dan jika tidak terjadi kebuntingan maka untuk
IB kedua menggunakan standar ovsynch. Selanjutnya jika sampai IB ke enam
tidak bunting maka sinkronisasi menggunakan metode G6G. Sedangkan untuk
sapi dara menggunakan presynch ovsynch. Sapi dara mulai dilakukan sinkron
sekitar umur 13 bulan. Setelah sapi dara di IB dan dilakukan PKB tidak terjadi
kebuntingan, maka sinkron selanjutnya menggunakan program double ovsynch
seperti pada sapi laktasi.
Pelaksanaan IB diawali dengan pengambilan straw IB di tempat
penyimpanan straw di kantor. Straw yang akan digunakan dipilih berdasarkan
data jumlah IB yang sudah dilakukan pada sapi tersebut. PT Agrijaya Prima
Sukses menggunakan dua jenis straw yaitu sexing dan reguler. IB pertama, ke-2
dan ke-3 menggunakan jenis straw sexing (Hallmarks, Arkana, Stark), IB ke-4
dan ke-5 menggunakan jenis straw conventional reguler, IB ke-6 sampai ke-10
menggunakan straw reguler lokal dari BIB Lembang.
Straw dibawa ke kandang menggunakan termos berisi nitrogen cair. Air
hangat untuk thawing straw sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Kemudian straw
diambil dari termos yang berisi nitrogen cair menggunakan pinset dan dilakukan
thawing pada air hangat dalam water heater sampai suhu 39 °C selama 30-40
detik. Straw dikeringkan menggunakan tisu, kemudian ujung bagian sumbat
pabrik dipasang ke gun IB. Bagian ujung sumbat laboratorium dipotong dengan
menggunakan cutting khusus, kemudian gun IB ditutup menggunakan plastic
sheet. Palpasi rektal dengan tangan kiri dilakukan menggunakan gloves. Kotoran
yang terdapat pada rektum dikeluarkan dengan posisi tangan tetap di dalam
rektum. Serviks yang teraba difiksasi dengan cara digenggam. Kemudian, vulva
dibersihkan menggunakan ekor sapi lalu dengan tisu. Tangan kanan memasukkan
gun IB yang berisi straw ke dalam vagina. Semen dideposisikan setelah melalui
semua cincin serviks atau pada bagian pangkal corpus uteri.
4

Keberhasilan inseminasi buatan dapat dilihat dari nilai services per


conception (S/C) dan conception rate (CR). Efisiensi reproduksi ditentukan
berdasarkan jumlah pelayanan IB yang dilakukan per jumlah kebuntingan yang
dihasilkan (S/C). Nilai S/C yang baik adalah satu dan standar S/C di Indonesia
ialah 1.6-2.0 kali. Semakin rendah nilai S/C maka semakin baik tingkat
kesuburannya (ideal 1.5 – 1.7). Sedangkan CR digunakan untuk menduga
proporsi sapi betina yang diduga bunting pada inseminasi pertama (ideal 65 – 70)
(Brett dan Meiring 2015). Hasil capaian keberhasilan IB tidak dapat diberikan ke
mahasiswa PKL PPDH IPB karena merupakan rahasia perusahaan sehingga
evaluasi keberhasilan IB tidak dapat dilakukan.

Pelayanan Pemeriksaan Kebuntingan (PKB)


Pemeriksaan kebuntingan (PKB) dilakukan untuk mengetahui
keberhasilan IB. Keberhasilan reproduksi pada pemeliharaan ternak sapi perah
dapat dinilai dari calving interval. Pemeriksaan kebuntingan yang dilakukan
menggunakan metode palpasi perektal atau dengan bantuan USG. Data sapi yang
sudah waktunya mengalami program PKB akan diberikan oleh admin berupa
nomor identitas sapi (ID). Pemeriksaan kebuntingan yang dilakukan di PT Agrijaya
Prima Sukses yaitu sebanyak 3 kali yaitu PKB 1 pada umur kebuntingan 37-40 hari.
PKB 1 dilakukan dengan palpasi perektal dan dibantu USG. USG dilakukan
mengarahkan probe ke cornua uteri hingga ovarium untuk melihat ada atau tidaknya
kantung kebuntingan pada uterus.

Gambar 1 Hasil USG gambaran kantung kebuntingan pada PKB 1

PKB 2 dilakukan pada usia kebuntingan 60 hari dan PKB 3 pada 210 hari
kebuntingan. Pemeriksaan dilakukan pasca dilakukannya IB, atau sudah diketahui
bunting namun ingin memastikan status kebuntingan dari sapi tersebut usia
kebuntingan atau letak dan posisi fetus. Beberapa parameter yang diperiksa saat
pemeriksaan diantaranya kornua uteru yang asimetris, adanya undulasi, fiksasi
serviks, adanya fremitus, keberadaan fetus, pergerakan fetus, serta letak fetus. Hasil
pemeriksaan dicatat pada borang yang berisi tanggal IB, nomor ear tag, status days in
milk, umur ternak, straw IB, petugas IB, petugas pemeriksa PKB, tanggal PKB, dan
hasil pemeriksaan PKB.
5

Pelayanan Penanganan Prepartus dan Postpartus


Prepartus
Pelayanan kesehatan pre-partus dilakukan pada sapi perah dengan tujuan
untuk mencegah terjadinya gangguan saat proses kelahiran dan pasca kelahiran.
Selain itu penanganan dilakukan agar indukan selalu dalam keadaan sehat dan
tidak mudah terkena penyakit terutama yang berkaitan dengan kebutuhan nutrisi
dan mineral. Perlakuan yang dilakukan pada sapi pre-partus yaitu adanya periode
kering kandang. Masa kering kandang merupakan suatu periode ketika sel-sel
ambing dihentikan untuk diperah. Periode tersebut dperlukan untuk memberi
kesempatan sel-sel epitel ambing beregresi, proliferasi dan diferensiasi dengan
harapan akan menghasilkan produksi susu yang maksimal. Program dry yang
dilakukan di PT AGRIJAYA PRIMA SUKSES yaitu pada umur kebuntingan 230
hari. Saat program dry akan dilakukan, sapi diberikan beberapa perlakuan
diantaranya diperah untuk terakhir, kemudian diinjeksi Depolac® yang
mengandung Cloxacillin dan Neomycin diberikan 1 syringe pada masing masing
kuartir ambing. Sebelum diinjeksi, dilakukan dipping menggunakan antiseptik
serta didisinfeksi, dilanjutkan dengan pemberian Vigantol E® (Vitamin ADE)
dosis 5 mL/ekor secara intramuskular (IM). Vitamin A berfungsi dalam
pembentukan dan menjaga fungsi jaringan epitel serta membran mukosa.
Selanjutnya juga dilakukan booster vaksin Ultravac® 7in1 dengan dosis 2.5
ml/ekor secara IM. Kemudian dilakukan hoof trimming dan dilakukan PKB 3.
Setelah dilakukan tindakan tersebut sapi ditempatkan di kandang dry
sampai dengan kebuntingan 245 hari. Hijauan adalah pakan yang mendominasi
pada kandang dry. Setelah 245 hari kebuntingan sapi tersebut dipindahkan ke
kandang transisi dimana pakan yang diberikan mulai diperbanyak lagi konsentrat
untuk pembentukan ambing dan persiapan pembentukan kolostrum untuk pedet.

Postpartus
Pelayanan post partus bertujuan untuk mencegah terjadinya kelainan
setelah melahirkan, dan memulihkan kembali kondisi induk sapi pada masa
purpureum. Perlakuan yang diterapkan di PT AGRIJAYA PRIMA SUKSES
terkait pelayanan post partus diantaranya indukan sapi diperah dahulu sesegera
mungkin setelah pedet lahir, lalu kolostrum segera diberikan pada pedet,
dilanjutkan dengan pemberian Vigantol E® (Vitamin ADE) dengan dosis 5
mL/ekor secara intramuskular. Pemberian vitamin ini bertujuan untuk
menghindari terjadinya defisiensi nutrisi juga untuk membantu proses
pertumbuhan, regenerasi sel, perbaikan sel epitel, dan untuk mengoptimalkan
reproduksi sapi. Kemudian diberikan BiosanTP® dengan dosis 20 mL/ekor secara
IM. Biosan adalah sediaan injeksi energi siap pakai yang mengandung Adenosine
Triphosphate (ATP) untuk menjaga dan mengembalikan stamina tubuh hewan,
serta menguatkan otot yang lemah akibat kelelahan melahirkan, kekurangan
makanan, infeksi penyakit dan lain-lain. Pemberian Intracin-10S® atau
6

Dufoxytocin® dilakukan dimana kedua sediaan tersebut sama-sama mengandung


hormon oksitosin dengan dosis 5 mL/ekor secara intramuskular..
Pemberian preparat kalsium melalui rute SC/IV yaitu Calcidex® ataupun
Calmasol® plus sebanyak 200-300 mL/ekor yang berfungsi meningkatkan kadar
kalsium darah sehingga mencegah dan menjaga level kalsium, magnesium, dan
fosfor. Kemudian vulva disemprot menggunakan Limoxin-25 Spray. Limoxin-25
Spray kandungannya berisi oksitetrasiklin yang merupakan antibiotik
berspektrum luas dimana sediaan ini berguna untuk mencegah infeksi pada vulva
akibat luka saat melahirkan. Ditetapkan program cek fresh yang dilakukan pada
hari ke 3,5,7,10,14,21, dan 28 yang bertujuan untuk memonitoring kelainan-
kelainan paska melahirkan seperti LDA, kelainan metabolisme, metritis, retensio
plasenta. Dilakukan pengecekan suhu, motilitas rumen, dan lameness pada hari
ke-3. Hari ke-5 sampai dengan hari ke 14 dilakukan metricheck, suhu, motilitas
rumen, dan pincang. Penanganan yang dilakukan jika ditemukan metritis dalam
metricheck hari ke 5-14 adalah dilakukan spull dengan antibiotik Penstrep®
dengan konsentrasi 10% dimana pembuatanya yaitu 500 ml NaCl ditambahkan 50
mL antibiotik lalu dihomogenkan. Apabila metritis masih belum teratasi pada
metricheck hari 21-28 maka antibiotik yang digunakan untuk spull diganti
menggunakan Limoxin LA.

PENANGANAN KASUS REPRODUKSI


Kasus Abortus
Kasus ditemukan pada sapi dengan nomor ID 2197 yang terdapat di
kandang SN B3. Rekam medik dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Rekam medik sapi nomor ID 2197

Tanggal pemeriksaan 22 April 2021

Anamnesa Kelahiran. Usia kebuntingan 249 hari


Sinyalemen
Jenis hewan Sapi
Ras Friesian Holstein
Warna rambut Hitam dan putih
Jenis kelamin Betina
Umur 1 tahun 4 bulan
BCS 3,5
Dara / Laktasi ke 1
Suhu tubuh
39,4 oC
Frekuensi napas 40 kali/menit
Frekuensi nadi 60 kali/ menit
7

Gejala klinis Sapi menunjukkan gejala kelahiran merejang yang abnormal


Palpasi intravaginal : terasa kepala fetus, tidak terasa ekstremitas
Pemeriksaan
kaki depan
Deferensial diagnosa Distokia, fetal disease, fetal maldisposition
Diagnosa Abortus (prematur)
Prognosa Fausta
Tgl Terapi Keterangan
• Birth Assist
Terapi • Biosan® TP 20 mL Intramuskular
22/4/2021 5 mL Subkutan
• Oxytocin

Pembahasan
Abortus didefinisikan sebagai kematian fetus pada usia kebuntingan antara
42 hingga 260 hari dan umumnya terjadi karena fetus sudah mati in-utero.
Kematian fetus di bawah 42 hari dinamakan sebagai kematian embrionik dini.
Abortus dapat disebabkan oleh agen infeksius maupun non infeksius. Agen non
infeksius terdiri dari agen toksis, heat stress, dan abnormalitas genetik. Agen
infeksius dapat berupa parasit, bakteri, virus, dan fungi. Virus yang dapat
menyebabkan abortus adalah bovine viral diarrhoea virus (BVDV), bovine herpes
virus 4 (BoHV4), bovine herpes virus 1 (BoHV1), dan yang terbaru virus
Schmallenberg. Bakteri yang dapat menyebabkan abortus adalah Brucella abortus,
Chlamydophila abortus, Coxiella burnettii, Salmonella sp., Leptospria sp.,
Campylobacter sp., dan lain-lain. Parasit yang umum berkaitan dengan abortus
adalah Neospora caninum dan Tritrichomonas foetus. Sedangkan fungi,
Aspergillus sp. dilaporkan dapat menyebabkan abortus pada sapi (Derdour et al.
2017).

Gambar 2 Pedet 2197 lahir dalam kondisi mati dan prematur

Sapi 2197 yang berada di kandang SN B3 (kandang transisi) terlihat


menunjukkan gejala kelahiran pukul 12.15 WIB berupa merejan yang abnormal
berdasarkan pengamatan paramedik. Selanjutnya, sapi dipindahkan ke kandang
hospital untuk di headlock. Palpasi intravaginal menunjukkan adanya kepala fetus
dan ekstremitas kaki depan ditemukan. Pertolongan kelahiran dilakukan dengan
bantuan tali. Pedet lahir dengan kondisi mati dan prematur pada usia kebuntingan
7 bulan (249 hari). Perkiraan pedet sudah mati dalam kandungan kira-kira selama
8

2 hari. Kejadian abortus kemungkinan disebabkan oleh stres yang terjadi saat
pemindahan sapi dari kandang atas menuju kandang transisi yang dilakukan 4 hari
sebelum kejadian abortus. Selain itu, faktor lain yang dapat menyebabkan stres
adalah kandang SN B3 yang padat populasi dan kegiatan scraping kotoran yang
biasa dilakukan setiap pagi dapat menciptakan kondisi stres pada sapi. Sapi-sapi
dara seperti sapi 2197 cenderung memiliki tingkat stres yang lebih tinggi karena
belum terbiasa kontak dengan manusia terutama pada proses penggiringan.
Pengobatan yang diberikan pasca partus adalah inejksi Biosan® TP
sebanyak 20 mL untuk mengembalikan stamina sapi. ATP yang terkandung akan
menjaga dan mengembalikan stamina tubuh hewan, serta menguatkan otot yang
lemah akibat melahirkan. Oksitosin sebanyak 5 mL diberikan melalui rute
subkutan untuk merangsang pengeluaran sisa plasenta pada uterus agar tidak
terjadi retensi plasenta.

Kasus Distokia
Kasus ditemukan pada sapi dengan nomor ID 881 yang terdapat di kandang
SN B1. Rekam medik sapi dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 2 Rekam medik sapi nomor ID 881

Tanggal pemeriksaan 14 April 2021

Kaki belakang fetus yang terlihat pada vulva. Fetus tidak


Anamnesa
kunjung lahir
Sinyalemen
Jenis hewan Sapi
Ras Friesian Holstein
Warna rambut Hitam dan putih
Jenis kelamin Betina
Umur 3 tahun 1 bulan
BCS 3,75
Dara / Laktasi ke 2
Suhu tubuh
39.0 oC

Frekuensi napas 46 kali/menit


Frekuensi nadi - kali/ menit
9

Amnion sudah pecah 1 jam sebelumnya. Kaki belakang terlihat.


Gejala klinis
Sapi sudah kelelahan merejang.
Pemeriksaan Palpasi intravaginal : fetus posisi posterior
Deferensial diagnosa -
Diagnosa Distokia posisi posterior
Prognosa Fausta
Tgl Terapi Keterangan
®
• Calcidex Infus kalsium 200 mL
®
Terapi • Biosan TP (SC)
14/4/2021
• Oxytocin Biosan TP® 20 mL (IM)
Oxytocin 5 mL (SC)

Pembahasan
Distokia atau kesulitan dalam kelahiran dapat disebabkan oleh dua
penyebab utama,yaitu ukuran fetus yang terlalu besar dan abnormalitas fetus.
Ukuran fetus yang terlalu besar umum terjadi pada sapi dara, ras sapi potong,
masa gestasi lama, peningkatan berat badan fetus, fetus jantan, dan kematian fetus
perinatal akibat emfisema. Abnormalitas fetal termasuk monster, penyakit fetus,
dan maldisposisi fetus. Penyebab distokia yang paling sering terjadi adalah
maldisposisi fetal, dimana fleksi ekstremitas dan deviasi kepala memiliki kejadian
terbanyak (Purohit et al. 2012).
Sapi 420 menunjukkan gejala kelahiran terlihat dari pecahnya cairan
amnion dan terlihatnya ekstremitas fetus. Ekstremitas yang terlihat adalah kaki
belakang sehingga presentasi fetus adalah posterior longitudinal, posisi dorsal
(dorso-sacral) dengan postur ekstensi kaki belakang sepenuhnya. Setelah sekitar
satu jam fetus tidak lahir, dilakukan penarikan pada kedua ekstremitas kaki
belakang menggunakan calf puller.

Gambar 3 Proses penarikan pedet menggunakan calf puller

Setelah fetus berhasil tertarik keluar, dilakukan penjahitan tali pusar yang
terbuka karena terputus saat penarikan. Lalu tali pusar dicelupkan dalam iodine
untuk mencegah terjadinya omphalitis. Induk sapi diberikan infus kalsium
(Calcidex®) sebanyak 200 mL untuk mencegah hipokalsemia. ATP (Biosan TP®)
diberikan sebanyak 20 mL untuk meningkatkan stamina hewan pasca kelahiran.
Oksitosin diberikan sebanyak 5 mL dengan rute subkutan. Oksitosin adalah
10

hormon neuropeptida yang dilepaskan dari neurohipofise ke sirkulasi dan dari


corpus luteum selama siklus estrus. Oksitosin adalah agen uterotonik yang kuat,
menginduksi kontraksi uterus dengan kuat selama parturasi dan penurunan susu
selama laktasi. Dilaporkan oksitosin menghasilkan efek positif pada kontraktilitas
uterus hingga 2 hari pasca partus pada sapi perah (Perumamthadthil et al. 2014).
Pemberian hormon oksitosin pasca partus berfungsi untuk mengeluarkan sisa
plasenta dalam uterus dan mensekresi air susu dengan merangsang kontraksi
duktus laktiferus ambing untuk menyusui (Hafizuddin et al. 2013).

Kasus Metritis
Kasus ditemukan pada sapi dengan nomor ID 212 yang terdapat di kandang
HF2 A1

Tabel 3 Rekam medik sapi nomor ID 212

Tanggal pemeriksaan 26 April 2021


Kaki belakang fetus yang terlihat pada vulva. Fetus tidak
Anamnesa
kunjung lahir
Sinyalemen
Jenis hewan Sapi
Ras Friesian Holstein
Warna rambut Hitam dan putih
Jenis kelamin Betina
Umur 4 tahun 1 bulan
BCS 3,0
Dara / Laktasi ke 3
Suhu tubuh
38,9 oC
Frekuensi napas 40 kali/menit
Frekuensi nadi kali/ menit
DIM 21

Gejala klinis Sapi pasca partus DIM 21


Pemeriksaan Metricheck +2 (Lendir keruh kecoklatan, berbau)
Deferensial diagnosa Endometritis, metritis, retensi plasenta
Diagnosa Metritis
Prognosa Fausta-dubius
Tgl Terapi Keterangan
Terapi • NaCl + Limoxin LA Flushing intra uterine 50
24/4/2021
mL
• NaCl + Limoxin LA Flushing intra uterine 30
26/4/2021
mL

Pembahasan
Post-partus sapi perah sangat rentan terhadap kejadian penyakit uterus
seperti metritis dan endometritis dan menyebabkan kerugian produksi. Definisi
11

kasus metritis dan endometritis baru dilakukan standarisasi sekarang ini. Sapi
yang mengalami perbesaran uterus, vaginal discharge (VD) berbau, watery
dengan warna merah-kecoklatan, demam, dan menunjukkan gejala penyakit
sistemik dalam waktu DIM 21 di definisikan sebagai puerperal metritis,
sedangkan sapi yang mengalami perbesaran uterus, berbau VD watery berwarna
merah-coklat tanpa menunjukkan gejala penyakit sistemik selama DIM 21 di
definisikan sebagai metritis klinis; dan sapi yang memiliki nanah di VD, DIM 21
atau lebih, tanpa menunjukkan gejala penyakit sistemik di definisikan sebagai
endometritis klinis (Giuliodori et al. 2013).
Sapi 212 dilakukan pengecekan metricheck pada DIM 21. Hasil
metricheck menunjukkan adanya lendir keruh berwarna kecoklatan dan berbau
sehingga masuk dalam katagori metritis +2. Pengobatan yang diberikan adalah
flushing intrauterine NaCl ditambah Limoxin LA sebanyak 30 mL. Faktor resiko
metritis adalah masalah kelahiran (distokia, kembar, retensi plasenta, stillbirth),
DMI rendah, dan konsentrasi serum NEFA prepartum yang tinggi.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Mahasiswa selama mengikuti kegiatan pelayanan kesehatan sapi perah di
PT. Agrijaya Prima Sukses diberi kesempatan untuk melakukan pelayanan
bersama dokter hewan lapang sehingga dapat menambah pengalamanan,
keterampilan, serta ilmu pengetahuan baru yang terjadi di lapangan. Kasus
gangguan reproduksi yang ditemui di lapangan diantaranya abortus, distokia, dan
metritis.

Saran
Peningkatan upaya kontrol kesehatan pada sapi untuk mencegah resiko-
resiko terjadinya penyakit pada ternak yang berhubungan dengan klinis dan
reproduksi sehingga fertilitas sapi, kuantitas serta kualitas susu sapi yang
dihasilkan dapat ditingkatkan. Menghentikan pemberian susu dengan residu
antibiotik kepada ternak untuk menghindari terjadinya efek samping seperti
resistensi antibiotik.
12

DAFTAR PUSTAKA

Anna Cláudia Calvielli Castelo Branco, Fábio Seiti Yamada Yoshikawa, Anna J
ulia Pietrobon, Maria Notomi Sato. 2018. Role of Histamine in
Modulating the Immune Response and Inflammation, Mediators of
Inflammation. (2018):10.
Aprily NU, Sambodho P, Harjanti DW. 2016. Evaluasi kelahiran pedet sapi perah
di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan pakan ternak
Baturaden. Jurnal Peternakan Indonesia. 18(1):36-43
Brett JA, Meiring RW. 2015. Evaluating Reproductive Performance on Dairy
Farms. Di dalam: Hopper RM, editor. Bovine Reproduction. Oxford
(UK): John Wiley & Sons, Inc. hlm. 370
Derdour SY, Hafsi F, Azzag N, Tennah S, Laamari A, China B, Ghalmi F. 2017.
Prevalence of the main infectious causes of abortion in dairy cattle in
Algeria. Journal of Veterinary Research. 61(3): 337-343.
Giuliodori MJ, Magnasco RP, Becu-Villalobos D, Lacau-Mengido M, Risco CA,
de la Sota RL. 2013. Metritis in dairy cows: risk factors and
reproductive performance. Journal of Dairy Science. 96(6): 3621-3631

Hafizzudin, Jailani, Yusmadi, Suryani. 2013. Evaluasi pemberian oksitosin pada


sapi lokal terhadap onset birahi dan intesitas berahi pascapartus. Jurnal
Ilmiah Peternakan. 1(1): 49-52
Perumamthadathil CS, Johnson WH, LeBlanc SJ, Foster RA, Chenier TS. 2014.
Persistence of oxytocin receptors in the bovine uterus during the first 7 d
after calving: An immunohistochemical study. Canadian Journal of
Veterinary Research. 78(1): 72-77
Purohit GN, Kumar P, Solanki K, Shekher C, Yadav SP. 2012. Perspectives of
fetal dystocia in cattle and buffalo. Veterinary Science Development.
2(1):8.
13

LAMPIRAN

Lampiran 1 Jurnal Harian Mahasiswa selama PKL di PT. Agrijaya Prima Sukses
Subang-Jawa Barat

Tanggal Jam (WIB) Kegiatan Pembimbing


06.00 – 17.00 - Pengobatan sapi di kandang Drh Wan Gemasih
hospital
- Pengobatan & pengecekan
Senin, 5 metritis, cek fresh,
April 2021 surveillance.
- Pemotongan kuku
- Diskusi dengan drh.
setempat
06.00 – 17.00 - Pengobatan sapi di kandang Drh Wan Gemasih
hospital
- Pengobatan & pengecekan
Senin, 6 metritis, cek fresh,
April 2021 surveillance.
- Pemotongan kuku
- Diskusi dengan drh.
setempat
06.00 – 17.00 - Pengobatan sapi di kandang Drh Wan Gemasih
hospital
- Pengobatan & pengecekan
Senin, 7 metritis, cek fresh,
April 2021 surveillance.
- Pemotongan kuku
- Diskusi dengan drh.
setempat
21.00 – 06.00 - Pengamatan birahi Drh Wan Gemasih
Senin, 9 - surveillance
April 2021 - Inseminasi Buatan (IB)

21.00 – 06.00 - Pengamatan birahi Drh Andri


- surveillance Pamungkas
Selasa, 10
- Inseminasi Buatan (IB)
April 2021

21.00 – 06.00 - Pengamatan birahi Drh Andri


Selasa, 11
- surveillance Pamungkas
April 2021
- Inseminasi Buatan (IB)
14

- Kelahiran sapi (treatment


induk, pemberian kolostrum
pedet)
21.00 – 06.00 - Pengamatan birahi Drh Andri
Selasa, 12
- surveillance Pamungkas
April 2021

21.00 – 06.00 - Pengamatan birahi Drh Andri


Jumat, 13
- surveillance Pamungkas
April 2021

06.00 – 17.00 - Pengobatan sapi di kandang Drh Wan Gemasih


hospital
- Pengobatan & pengecekan
Senin, 15 metritis, cek fresh,
Apr 2021 surveillance.
- Pemotongan kuku
- Diskusi dengan drh.
setempat
06.00 – 17.00 - Pengobatan sapi di kandang Drh Wan Gemasih
hospital
- Pengobatan & pengecekan
metritis, cek fresh,
Selasa, 16
surveillance.
Apr 2021
- Pemotongan kuku
- Diskusi dengan drh.
Setempat
- Pengecekan estrus
06.00 – 17.00 - Sinkronisasi Drh Andri
- Persiapan sapi kering Pamungkas
kandang
Rabu, 17
- Pemotongan kuku
April 2021
- Pengobatan & pengecekan
metritis, cek fresh,
surveillance
06.00 – 17.00 - Pemeriksaan kebuntingan Drh Andri
(PKB) Pamungkas
- Inseminasi Buatan
Kamis, 18
- Pengobatan & pengecekan
April 2021
metritis, cek fresh,
surveillance
- Nekropsi
Jumat, 19 06.00 – 17.00 -Pengobatan sapi di kandang Drh Andri
April 2021 hospital Pamungkas
15

- Pengobatan mastitis
- Pengobatan & pengecekan
metritis, cek fresh,
surveillance
- Operasi LDA

06.00 – 17.00 -Pengobatan sapi di kandang Drh Andri


hospital Pamungkas
- Pengobatan mastitis
Sabtu, 20 - Pengobatan & pengecekan
April 2021 metritis, cek fresh,
surveillance
- Operasi LDA
- PKB
06.00 – 17.00 -Pengobatan sapi di kandang Drh Andri
hospital Pamungkas
- Pengobatan & pengecekan
Minggu,
metritis, cek fresh,
21 April
surveillance
2021
- PKB
- Sinkronisasi birahi

06.00 – 17.00 - Pemberian vitamin Drh Andri


- Inseminasi Buatan Pamungkas
- Assesment Animal Welfare
Senin, 22
- Pengobatan & pengecekan
April 2021
metritis, cek fresh,
surveillance
- Pengobatan Mastitis
06.00 – 17.00 - Pemberian susu pedet Drh Mochamad
- Pengobatan pedet Iqbal Gozali
- surveillance
Selasa, 24
- Pemberian spray antiseptik
April 2021
pada luka terbuka
- Pemberian pakan kering
- Vaksinasi pedet
06.00 – 17.00 - Pemberian susu pedet Drh Mochamad
- Pemberian kolostrum Iqbal Gozali
Rabu, 25
- surveillance
April 2021
- Pengobatan
- Pemberian pakan pedet
Kamis, 26 06.00 – 17.00 - Pemberian susu pedet Drh Mochamad
16

April 2021 - Pemberian kolostrum Iqbal Gozali


- surveillance
- Pengobatan
- Vaksinasi
- Nekropsi
06.00 – 17.00 - Pemberian susu pedet Drh Mochamad
- Pemberian kolostrum Iqbal Gozali
Jumat, 27
- surveillance
Maret
- Pengobatan
2021
- Deworming

06.00 – 17.00 - Pemberian susu pedet Drh Mochamad


- Pemberian kolostrum Iqbal Gozali
Sabtu, 28
- surveillance
Maret
- Pengobatan
2021

Minggu, 14.30 - Selesai Presentasi


29 April
2021

Lampiran 2 Obat-obatan yang digunakan di PT Agrijaya Prima Sukses

No. Obat Bahan aktif Dosis indikasi


1 Dufoxytocin 10 IU Oxytocin 10 IU Sapi @4ml Inertia uteri,
iv,im,sc pendarahan
postpartum,
retensi placenta,
metritis, agalactia
2 Ketosol-100 Ketoprofen 100mg 1ml/33 kg BB Inflamasi, nyeri
im pada tulang dan
persendian,
infeksi sal.
Pernafasan,
mastitis
3 Intracin-10S Oxytocin 10 IU 5ml im , sc Inertia uteri,
pendarahan
postpartum,
retensi placenta,
metritis, involusi
uteri, agalactia
17

4 MELOVEM® Meloxicam 20mg 1ml/40kg BB Antiinflamasi


@1ml iv,sc (NSAID),
antirematik

5 Vigantol® E Vit.A , D3, E Sapi: 5ml Defisiensi


vitamin A,D,E
Pedet: 3ml

im

6 INJECTAMIN® Multivitamin Sapi : Mencegah dan


5ml/300kg BB mengobati
Vit A, D3,E,B2,B6, defisiensi vitamin
B12, nicotinamide, d- Pedet: 1-2ml/40-
panthenol 80kg BB

7 BIOSAN TP® Inj Adenosine triphospat, Sapi @20ml im Menjaga stamina


Mg, K, Na, Vitamin interval 2-5hari tubuh dan
B12 menguatkan otot
yang lemah

8 Limoxin 200 LA Oxytetracycline Sapi 20ml im/sc Arthritis, infeksi


sal. Pernafasan
dan
gastrointestinal

9 Interflox-100 Enrofloxacin 1ml/40kg BB 3- Infeksi sal.


5hari im/sc Pernafasan,
gastrointestinal,
dan urinari

10 Vitamin B1 Thiamine HCl Sapi: 10ml im,sc Gangguan syaraf,


gangguan
gastrointestinal,
gangguan
pertumbuhan

11 Penstrep-400 Procaine penicillin G, Sapi: 20ml Arthritis,


Dihydrostreptomycin mastitis, infeksi
sulphate 1ml/20kg bb sal. Pernafasan
dan
Im
gastrointestinal

12 Intermectin Ivermectin 10mg 1ml/50kg bb antiparasit

Sc
18

13 Ceftionel-50 Ceftiofur base 50mg 1ml/50kg bb Infeksi


pernafasan, dan
Sc metritis

14 LIDOVAP-2% Lidocaine HCl Epidural: 5- Anastesi lokal


15ml, nerve
block: 5-20ml

Im, sc

15 Intramox Amoxicillin Sapi: 20ml im,sc Infeksi


gastrointestinal,
pernafasan,
urinari

16 VETADRYL® inj Dipenhydramin HCl 1.25-2.5 Antihistamin


ml/100kg BB

17 B-SANPLEX® Vit. B1, B2, B6, B12 5-10ml/200kg Mencegah dan


BB mengobati
defisiensi
vitamin,
memperbaiki
gangguan
pencernaan yang
bukan karena
bakteri

18 Hemostop® Carbazochrome 1ml/10kg BB Mengobati


sodium sulphate, pendarahan,
vitamin K3 Im, iv, sc meningkatkan
protrombin dan
haemostatik,
mencegah
defisiensi vitamin
K

19 Calcidex® Calcium gluconate, 100-200ml/ 200- Mengatasi


Magnesium chloride 400kg BB defisiensi Ca, P,
hexahydrat, sodium dan Mg
hypophospite Iv, sc
monohydrate, boric
acid

20 Sodium Chloride Infus NaCl 0.9% Mengembalikan


keseimbangan
elektrolit
19

21 Limoxin-25 Spray Oxytetracycline Semprotkan Pengobatan luka


hydrochloride pada area luka dan mencegah
terbuka 2x1 hari infeksi luar

22 Terrexine Cephalexin , 10g injeksi mastitis


Kanamycin sulphate intramammary

23 Depolac Neomycin sulphate, 5ml injeksi Mencegah dan


cloxacillin benzathine intramammary mengobati
mastitis subklinis
pada masa kering
kandang

24 Cloprostenol sodium 2ml untuk Terapi gangguan


sinkronisasi estrus dan
PGF Veyx® forte penyakit
reoroduksi,
sinkronisasi
siklus estrus,
induksi aborsi,
induksi kelahiran,
luteolisis

25 Colibact® Bolus Sulfadiazine, Sapi: 2-4 bolus Melindungi


trimethoprim infeksi uterus,
Pedet: 1 bolus mengobati
penyakit saluran
reproduksi,
kemih,
pencernaan, dan
pernafasan.

Anda mungkin juga menyukai