SKRIPSI
OLEH:
AINUN SHAFARINA
NIM. 11624013
Saya persembahkan skripsi ini untuk orang-orang yang saya sayangi dan
yang saya hormati, yang senantiasa memberikan dukungan, semangat, dan do’a
yang tiada habisnya sehingga saya mampu meyelesaikan kewajiban saya sebagai
1. Ayahanda Abdul Hamid, BA. Bin Abdul Karim (Alm) dan Ibunda Tity
Mardiana Binti Marhadji yang telah melahirkan dan membesarkan saya dan
beserta keluarga besar terima kasih atas segala do’a dan dukungan yang telah
2. Ibu Dr. Dahlia Haliah Ma’u, S.Ag., M.H.I. selaku Kepala Program Studi
membimbing dan mengarahkan saya dari awal kuliah yang selalu sabar dalam
Fithriyyah Ananda, S.Pd, Fitriani, S. Pd., Yuyun Pertiwi, S.H. Fatmawati, S.H.
Sri Astuti Isnaiah, S.H. Abdurahman, S.H. Wiwid Hidayati, S. E. Hanifah dan
i
4. Teman-teman seperjuangan Program Studi Hukum Keluarga Islam angkatan
2016 yang saling mendukung dan membantu satu sama lain. Terimakasih
banyak atas kebersamaan dan kenangan yang telah kita ciptakan bersama.
5. Para pendidik tempat saya menuntut ilmu dan dengan lapang dada memberikan
saya ilmu selalu sabar dalam mendidik membimbing dan menasehati saya
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan, baik secara
langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat saya sebutkakn satu persatu
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohiim,
Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianyalah peneliti dapat menyelesaikan
Timur dalam Pemerataan Itsbat Nikah Secara Terpadu Tahun 2019” . tidak
lupa pula shalawat serta salam yang senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Skripsi ini ditulis sebagi salah satu syarat wajib dalam menyelesaikan studi
penulisan skripsi ini banyaknya hambatan dan kesulitan yang peneliti hadapi.
dan semangat yang peneliti terima dari semua pihak hingga skripsi ini
terselesaikan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati tanpa mengurangi
1. Bapak Dr. Syarif, S. Ag., M. A., selaku Rektor Institu Agama Islam Negeri
Pontianak.
2. Bapak Dr. Muhammad Hasan, S. Ag., M. Ag., selaku Dekan Fakultas Syariah
3. Ibu Dr. Dahlia Haliah Ma’u, S. Ag., M.H.I selaku Kepala Program Studi
Hukum Keluarga Islam dan Dosen Pembimbing Akademik, yang selalu sabar
iv
4. Bapak Rusdi Sulaiman, S. Ag., M. Ag. selaku Dosen Pembimbing Utama dan
5. Kepala dan Staff di Kantor Urusan Agama Kecamatan Pontianak Timur yang
7. Semua dosen dan staff Program Studi Hukum Keluarga Islam yang berkenan
Tiada kata yang patut peneliti haturkan selaian do’a dan rasa terima kasih
di nilai sebagai amal shaleh dan senantiasa diberikan balasan oleh Allah SWT.
Disamping itu peneliti juga menyadari skripsi ini tidaklah sempurna dan
tentunya masih banyak kekurangan oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat peneliti harapkan demi menjadikan skripsi ini lebih baik.
Peneliti,
Ainun Shafarina
11624013
v
DAFTAR ISI
PERSEMBAHAN ............................................................................................... i
ABSTRAK......................................................................................................... iii
vi
E. Alat Pengumpulan Data ....................................................................................... 25
vii
BAB V. PENUTUP ........................................................................................... 53
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 53
B. Saran................................................................................................................... 55
LAMPIRAN ..................................................................................................... 60
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Perkawinan selain dijelaskan dalam al-Quran dan Hadis juga telah dijadikan
sebagai salah satu hukum yang berlaku di Indonesia, yang diatur dalam
Islam yang selanjutnya akan di singkat menjadi (KHI), yaitu dari Pasal 1
1
2
Pencatatan Perkawinan juga tercantum dalam Bab 2 Pasal 5 Ayat (1) dan (2)
(2) “Pencatatan Perkawinan tersebut pada ayat (1), dilakukan oleh Pegawai
Pencatat Nikah sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor
22 Tahun 1946 jo Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1954”.
Pegawai Pencatat Nikah yang selanjutnya disingkat menjadi (PPN) bagi yang
tidak dicatatkan karena kelalaian dari PPN atau dari pasangan itu sendiri yang
tercatat atau tidak memiliki kutipan buku nikah atau akta nikah maka
yang berwenang, setelah permohonan itu diterima maka akan diterbitkan buku
kutipan akta nikah oleh PPN di KUA Kecamatan setempat sebagaimana diatur
dalam Pasal 7 ayat (1), (2), (3), dan (4) KHI terkait Itsbat Nikah.
yang tidak dicatatkan oleh masyarakatnya. Oleh sebab itu, Itsbat Nikah ini
pelaksana.
Tabel 1
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengadilan Agama Pontianak Kelas 1-A
Terbitan Tahun 2020 Mengenai Jumlah Permohonan Sidang
Itsbat Nikah Terpadu pada Tahun 2019
Di Masjid Raya Mujahidin
Berdasarkan Kecamatan
sebelumnya yakni jumlahnya 15 Pasangan dan dari data yang peneliti dapatkan
Namun, 14 pasangan lainnya tidak lolos dan hanya 6 pasangan saja yang
berhasil lolos. Berikut data pasangan yang peneliti peroleh dari KUA
Tabel 2
Data Pasangan Itsbat Nikah Terpadu
KUA Kecamatan Pontianak Timur
Tabel 3
Laporan Hasil Perubahan Kartu Keluarga dan Pengesahan Anak
Pada Kegiatan Itsbat Nikah Terpadu pada Tahun 2019
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak
Jumlah
No Kecamatan
Peserta Perubahan KK Pengesahan Anak
1 Pontianak Utara 33 33 106
2 Pontianak Tenggara 26 13 54
3 Pontianak Barat 21 11 49
4 Pontianak Selatan 14 6 32
5 Pontianak Timur 6 4 9
JUMLAH 100 67 250
Sumber: Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak
5
Dari data diatas bahwa jumlah peserta yang mendaftar Itsbat nikah terpadu
yang diterima oleh hakim berjumlah 106 pasang. Namun peserta yang tercatat
pada Dukcapil hanya 100 pasang yang artinya terdapat 6 pasang yang tidak
tercatat oleh Dukcapil, bahkan dari 100 pasang itupun tidak semua melakukan
perubahan Kartu Kelurga, berdasarkan keterangan dari Ibu Rini Astutik bahwa
terjadinya perbedaan data pada tabel 1 dan 3. Untuk peserta dari KUA
melakukan perubahan Kartu Keluarga dan anak yang disahkan hanya 9 orang.
sebagai berikut:
1. Kantor Urusan Agama sebagai lembaga atau unit terakhir yang langsung
dibutuhkan selaku PPN yang menangani urusan yang berkenaan dengan hal
Timur Dalam Pemerataan Istbat Nikah Secara Terpadu Pada Tahun 2019”
B. Fokus Masalah
Itsbat Nikah Terpadu pada tahun 2019”. Fokus ini akan peneliti jabarkan
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
b. Untuk kepentingan studi ilmiah dan sebagai bahan informasi serta acuan
2. Secara Praktis
Itsbat Nikah.
a. Bagi Peneliti
dan sebagai salah satu syarat wajib untuk mendapat gelar Sarjana Hukum
b. Bagi Masyarakat
pencatatan perkawinan demi hak dan kewajiban mereka, tidak hanya itu
juga untuk anak mereka yang memperoleh pengakuan hukum secara sah.
c. Bagi Lembaga
Institut Agama Islam Negeri Pontianak (IAIN) serta karya ini dapat
A. Kajian Pustaka
Terpadu Tahun 2019”, Peneliti terlebih dahulu menelaah beberapa judul yang
membahas hal-hal terkait Itsbat Nikah. Namun, sejauh itu peneliti belum
meremehkan masalah pencatatan pernikahan, bukan hanya itu hal ini juga
Bukan Pajak (PNBP), juga menjadikan budaya Nikah Sirri tidak akan
pernah selesai.
8
9
penelitian ini tentang peran KUA dalam Pemerataan Itsbat Nikah secara
Itsbat Nikah.
2. Skripsi yang disusun oleh (Arlinah, 2020) mahasiswa dari Fakultas Syariah
dan Ilmu Hukum Islam, Program Studi Ahwal Syakhsiyah, IAIN Pare-Pare
Nikah serta memberikan bimbingan atau nasehat terkait Nikah, Talak, Cerai,
3. Skripsi yang disusun oleh (Julianda, 2017) mahasiswa dari Fakultas Syariah
masih banyak pasangan suami-istri yang tidak memiliki buku Nikah atau
akta Nikah.
dalam satu tempat yang dihadiri dengan dua orang saksi untuk masing-
penelitian ini tentang latar belakang KUA bergabung dalam kegiatan Itsbat
Berdasarkan pada tiga penelitian diatas bahwa tidak ada satupun fokus
Timur dalam pemerataan Itsbat Nikah secara Terpadu tahun 2019. Terdapat
seperti judul penelitian, fokus penelitian, lokasi dan waktu penelitian, dan
B. Kajian Teori
a. Sejarah KUA
1946 (24 Muharram 1364 H). Yang menduduki posisi Menteri Agama
pertama yaitu Prof. H.M. Rasjidi, BA. Ditetapkanlah tugas pokok Depag
12
dan bahkan ke desa. Mereka yang bekerja secara sukarela (bukan Pegawi
Negeri) yang melayani umat Islam secara khusus di bidang nikah, talak,
Nomor: 188 5/K.I Tahun 1946 pada tanggal 20 November 1946 tentang
Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak, dan Rujuk maka jabatan
pengamalam dari sila kesatu yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan
demikian agama menjadi sebuah landasan dasar moral dan etika dalam
yang religius.
Untuk di wilayah Jawa timur pada tahun 1948 hingga 1951, dibentuk
hukum yang kuat dan tidak hanya itu KUA juga merupakan bagian dari
Marzuki, 2020)
b. Pembentukan KUA
Keberadaan KUA menjadi lebih kuat dan diakui oleh Negara dalam
Kedudukan KUA juga diatur dalam Bab 1 Pasal (1), (2), dan (3) PMA
Nomor 34 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Urusan
Agama Kecamatan.
1) Tugas KUA
2) Fungsi KUA
d. Organisasi KUA
Adapun susunan organisasi KUA dalam Bab 2 Pasal 5 butir (a), (b),
dan (c) PMA RI Nomor 34 Tahun 2016 Organisasi dan Tata Kerja
2. Itsbat Nikah
telah dilaksanakan sesuai dengan rukun dan syarat nikah dalam syariat
agama Islam (M. Zamroni, 2018, hlm. 127). Sedangkan, kata Itsbat
Jadi, Itsbat Nikah adalah suatu upaya hukum dari pemerintah kepada
praktek Nikah Siri. Sedangkan Bahasa lain dari Nikah siri adalah Nikah
Pasal 7
(1)Perkawinan hanya dapat dibuktikan dengan akta Nikah yang
dibuat oleh PPN.
(2)Dalam hal perkawinan tidak dapat dibuktikan dengan akta Nikah,
dapat diajukan Itsbat Nikahnya kepada Pengadilan Agama.
(3)Itsbat Nikah yang dapat diajukan ke Pengadilan Agama terbatas
mengenai hal-hal yang berkenaan dengan
a. Adanya perkawinan dalam rangka penyelesaian perceraian;
b. Hilangnya akta Nikah;
c. Adanya keraguan tentang sah atau tidaknya salah satu syarat
Nikah;
d. Adanya perkawinan yang terjadi sebelum UU Nomor 1 Tahun
1974 tentang Perkawinan diberlakukan;
e. Perkawinan yang dilaksanakan oleh mereka yang tidak
mempunyai halangan perkawinan menurut UU Nomor 1 tahun
1974 tentang Perkawinan.
(4)Yang berhak mengajukan permohonan Itsbat Nikah ialah suami
atau istri, anak-anak mereka, wali Nikah, dan pihak yang
berkepentingan dengan perkawinan itu.
berikut:
pasangan.
hukum Islam (rukun dan syarat terpenuhi) dalam Pasal 4 KHI dan
2.) Ketentuan syarat hukum formil, yakni perkawinan yang tercatat dan
memang dianggap sah secara agama. Namun, tidak secara negara dengan
negara, anak tidak ada hubungan perdata dengan bapaknya, dan tidak
untuk memenuhi syarat hukum formil. Oleh karena itu, bagi mereka yang
diterbitkan oleh Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Pontianak Tahun
2019. Berlandaskan pada keputusan Dekan Fakultas Syariah Institut Agama Islam
Penelitian Mahasiswa.
relevan sesuai dengan data yang diperoleh secara alamiah (Djam’an Sotari dan
21
22
dijadikan sebagai objek pembahasan, fenomena yang terjadi, atau setting social
yang disuguhkan dalam bentuk sebuah tulisan naratif. Data yang diperolehpun
dalam kata atau gambar daripada angka. Dalam laporan penelitian kualitatif
memberikan ilustrasi penuh terhadap apa yang terjadi ((Djam’an Sotari dan
C. Sumber data
responden, dokumen, dan lain-lain (Andi Prastowo, 2012, hlm. 43). Penelitian
1. Data Primer
Data Primer merupakan data yang peneliti peroleh dari sumber utama
2006, hlm. 30). Sumber data yang peneliti peroleh secara langsung
a. Kepala KUA Kecamatan Pontianak Timur pada tahun 2019 yaitu Bapak
H. Mukhlis. S. Ag.
b. Kepala KUA Kecamatan Pontianak Timur pada tahun 2021 yaitu Bapak
Mardi. S. Ag.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakah data yang diperoleh dari selain dari sumber
seperti buku yang terkait dengan penelitian, jurnal, skripsi, data yang
peneliti peroleh Pengadilan Agama Kota Pontianak Kelas 1-A dan Dinas
Prastowo, 2016, hlm. 34). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
1. Studi Dokumentasi
juga bisa memperoleh data yang informasinya bukan dari sumber manusia
atau dokumen tidak resmi (Djam’an Sotari dan Aan Komariah, 2011, hlm.
91).
2. Wawancara
natural tanpa ada unsur paksaan (Djam’an Sotari dan Aan Komariah, 2011,
hlm. 91).
a. Kepala KUA Kecamatan Pontianak Timur pada tahun 2019 yaitu Bapak
H. Mukhlis. S. Ag.
b. Kepala KUA Kecamatan Pontianak Timur pada tahun 2021 yaitu Bapak
Mardi. S. Ag.
1. Studi Dokumen
a. Arsip Kantor
b. Kamera seluler
2. Wawancara
sebagai dokumentasi.
mengecek kembali apakah data yang di terima oleh peneliti sudah benar atau
keabsahan data yakni mengecek data dengan beberapa cara yakni dapat
2. Penelitian lain seperti skripsi (Yuyun Pertiwi, 2021) yang terkait penelitian
Dalam penelitian Kualitatif dikenal ada dua strategi analisis data yang
Analisis deskriptis adalah analisis yang hanya sampai pada tahap deskripsi,
mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari
penelitian kualitatif. Sebagai berikut (Djam’an Sotari dan Aan Komariah, 2011,
hlm. 39)
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema dan polanya.
Data yang akan direduksi akan di sesuaikan dan direlevankan dengan tujuan
penelitian.
28
memilih data yang akan digunakan. Menurut peneliti reduksi data seperti
diperlukan.
data, reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi
proses paparan data atau penyajian data di atas. Apabila telah memahami
maksud dari data maka dapat ditarik sebuah kesimpulan terkait masalah
yang diteliti yang selaras dengan data dan fakta yang peneliti temukan di
29
sumber lain tentang data yang telah diperoleh. Sumber lain yang dimaksud
dapat berupa buku, jurnal, informasi dari kerabat atau masyarakat tentanng
hal terkait.
A. Gambaran Umum
Indonesia Nomor 34 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
tangan dari tugas KEMENAG Kota Pontianak yang berada pada tingkat
Wilayah ini menempati dataran yang cukup luas dan terletak di bagian
Timur dari Wilayah Kota Pontianak, maka Wilayah Pontianak Timur tidak
30
31
diantaranya:
7. Kelurahan Saigon
sebidang tanah wakaf dari seorang wakif H. Fauzi Arsyad dan ketua nadzir
Juni 1992 dengan luas tanah 12 x 24,5 = 294 m2 serta luas bangunan 7 x 12
terbit dengan nomor yang sama dengan nama pemegang hak nadzir
a. Visi
b. Misi
c. Motto
PPN/KEPALA
MARDI, S. AG
TATA USAHA
1. HAFSAH
2. AISYAH
3. DWI WIRAWATI, A. MD
PENYULUH PENGHULU
FUNGSIONAL
1. HJ. SRI RAHAYU, S. AG.
M. PDI 1. H. ERNAN, S.AG, M. SI
2. DRA. HENDON 2. M. DANI. S, AG
berikut:
Timur
keluarga sakinah
5.) Membuat papan data statistik tentang jumlah proses atau alur
pendaftaran Nikah
7.) Membuat papan data statistik tentang tanah wakaf dan penggunaannya
8.) Membuat papan data tentang alur proses pendaftaran tanah wakaf.
kegiatan kemasjidan
B. Paparan Data
Mengenai paparan data yang telah diperoleh dan dikumpulkan oleh peneliti
Ag. dan Bapak H. Mukhlis, S. Ag. terkait dengan penelitian ini yang akan
36
berikut:
narasumber:
dibawah ini:
“Mou pertama kali pada bulan agustus atau september tahun 2019,
iya yang pertama kali dilaksanakan oleh lintas sektoral pengadilan
agama, KUA, Dukcapil, Pemerintah kota Pontianak, dan camat
sekota Pontianak.”
(wawancara hari senin, 19 April 2021)
Pak Mukhlis memaparkan:
“Iya, jadi untuk selama saya di KUA dari tahun 2015 memang baru
pertama kali itu dilaksanakan Itsbat nikah terpadu. Inipun
sebenarnya langkah awal karna memang belum pernah sama sekali
diadakan Itsbat nikah terpadu kecuali oleh masing-masing yang
sifatnya mandiri seperti yayasan mengadakan Itsbat nikah. Namun,
kalo untuk pemerintah kota baru ini terkait dengan ulang tahun
pemerintah kota Pontianak.”
(wawancara hari senin, 03 Mei 2021).
g. Kompetensi KUA dalam Itsbat nikah terpadu ini terlibat padahal Itsbat
ini KUA turut terlibat, agar mengetahui hal tersebut peneliti pun
“Iya, hambatan secara mencolok sih tidak hanya kita lihat bayak
ternyata masyarakat itu belum memahami tentang wali dalam
pernikahan siri banyak yang masyarakat itu melaksanakan
pernikahan siri namun belum memenuhi ketentuan hukum Islam
tentang perwalian itu dilihat dari Pontianak Timur dan sekian
sekitar 20 orang yang daftar hanya 8 orang atau pasang yang
terverifikasi ini terkait masalah wali semuanya misalnya seorang
45
tersebut.
yang mereka hadapi. Berikut ini pemaparan dari narasumber dibawah ini:
bahwa pernikahan yang tidak dapat dibuktikan dengan adanya akta nikah
Agama. Sehingga dasar hukum pada kegiatan Itsbat nikah terpadu yang
ketentuan Pasal 7 ayat 2 tentang Kompilasi Hukum Islam dan adanya rapat
Kota Pontianak Kelas 1-A, 5 Kantor Urusan Agama seperti KUA Pontianak
Selatan, KUA Pontianak Barat, dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kota Pontianak
Pada tanggal 22 Oktober 2019 dalam rangka ulang tahun Kota Pontianak
kegiatan Itsbat nikah yang akan dilaksanakan secara terpadu. Adapun alasan
dokumen nikah secara resmi seperti akta nikah dan buku nikah. Hal ini
Catatan Sipil banyak penduduk yang telah menikah tapi belum tercatat.
47
Pengadilan Agama kota Pontianak Kelas 1-A, Kantor Urusan Agama, dan
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pontianak rapat ini pun
dicatatkan baik status nikah maupun anak dari pernikahan tersebut hal ini
bertentangan dengan Bab 2 Pasal 5 ayat (1) dan (2) tentang Kompilasi
Kegiatan ini berjalan dengan saling bersinergi antar lintas sektoral terkait
dalam melayani masyarakat. Hal ini merupakan hal yang sangat positif dan
aktif dan adanya suatu kesepakatan dari seluruh Kantor Urusan Agama Kota
Pontianak, agar diharapkan bisa ikut serta dalam kegiatan dan membuka
informasi untuk masyarakat yang belum ada buku nikah untuk mengikuti
48
mana masyarakatnya cukup padat dan sering terjadi praktek nikah siri yang
semuanya dapat di Itsbat kan dan mengikuti sidang Itsbat salah satu
alasannya ialah persyaratan yang tidak lengkap, wali nikah yang salah, saksi
Pengadilan Agama Pontianak Kelas 1-A. Namun, karena ini juga bersifat
terpadu oleh karena itu Kantor Urusan Agama turut ambil peran sebagai
ini adalah yang pertama kalinya dalam rangka hari jadi Kota Pontianak.
Kantor Urusan Agama untuk diteliti data-datanya secara online , hal ini agar
bisa di Itsbat nikahkan sebelum akhirnya diperiksa dan diteliti oleh hakim
b. Akurasi dan verifikasi data kembali untuk diteliti lebih cermat lagi.
PANITIA
KUA PA KUA DUKCAPIL
KUA
update secara online terkait Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk
selesai.
mereka laksanakan sebelumnya. Bahkan setelah kegiatan ini usai pun masih
yang juga ingin mengurus dokumen nikah mereka. Pasangan tersebut pun
51
rela menunggu tahun depan dan ada juga yang tidak sabar menunggu
Hal ini menunjukkan suatu dampak positif yang KUA rasakan paling
persyaratan di PA.
nikah terpadu ini adalah yang perdana dilakukan oleh Pemerintah Kota
Pontianak sehingga tidak terlepas dari hambatan yang dihadapi. Begitu pula
aturan baik secara syariat Islam maupun peraturan yang telah ditetapkan
Hal ini merupakan tanggungjawab kita bersama tapi KUA lah yang
A. Kesimpulan
Berdasarkan Uraian pada BAB I dan pemaparan BAB VI, maka peneliti
Menurut Bab 2 Pasal 5 Ayat (1) dan (2) Kompilasi Hukum Islam bahwa
Nikah. Hal ini untuk menghindari dampak negatif dari nikah siri terutama
bagi pihak istri dan anak yang tidak memperoleh kekuatan dan kepastian
hukum.
KUA diwilayahnya dan tidak tercatat oleh KUA. Hal ini lah yang memicu
KUA perlu mengambil peran mensukseskan kegiatan ini. Hal ini dilakukan
mereka.
53
54
bantuan dari beberapa instansi, salah satunya KUA dan mengadakan rapat
yang ke-248 Tahun. Acara ini disambut sangat baik oleh pihak KUA
apalagi kegiatan ini bebas biaya (gratis) yang akan ditanggung oleh
Pemerintah Kota Pontianak dan kegiatan ini juga bersifat terpadu untuk
merealisasikan Bab 2 Pasal 5 Ayat (1) dan (2), dan Pasal 7 Ayat (2)
Oleh karena itu, dalam kegiatan ini dari tahap awal hingga akhir KUA
Implikasi yang sangat dirasakan oleh pihak KUA Pontianak Timur atas
semakin luas pula pemeraatan Itsbat nikah ini. Walaupun masih ada
Kegiatan ini tentu saja tidak lepas dari berbagai hambatan yang
dengan baik
B. Saran
pelayanan yang sangat baik, hal ini peneliti rasakan sewaktu Praktik
karena itu, peneliti ingin memberikan saran untuk Kantor Urusan Agama
Menurut peneliti hal ini sangat diperlukan oleh Kantor Urusan Agama
bagi seorang istri dan anak agar mereka mendapatkan status pernikahan
yang sah secara syariat agama Islam dan sah secara hukum untuk bisa
peneliti berharap kegiatan Itsbat nikah terpadu ini tidak berhenti di tahun
2019 tapi juga tahun-tahun yang akan datang kegiatan ini terus
2. Bagi Masyarakat
Imam Gunawan. (2015). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan praktek (1 ed.).
Bumi Aksara.
Ishaq. (t.t.). Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, serta
Disertasi.
57
58
Lap Pelaksanaan Keg PA Ptk Th 2019 Final.pdf. (t.t.). Google Docs. Diambil 25
November 2020, dari
https://drive.google.com/file/d/1ifPigQMLWeoITlTCt_vSS0O6GRSy
9ppV/view?usp=sharing&usp=embed_facebook
Sidang Isbat Nikah Terpadu Pengadilan Agama Pontianak. (t.t.). Diambil 25 Juli
2021, dari https://pa-
pontianak.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=82
7:sidang-isbat-nikah-terpadu-pengadilan-agama-
pontianak&catid=115&Itemid=539
Website Kementerian Agama DKI Jakarta. (t.t.). Diambil 6 Agustus 2021, dari
https://dki.kemenag.go.id/sejarah
Peraturan Perundang-undangan:
Keputusan Menteri Agama Nomor 517 Tahun 2001 Tentang Penataan Organisasi
Kantor Urusan Agama Kecamatan
Peraturan Menteri Agama Nomor 34 Tahun 2016 tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan
LAMPIRAN
Lampiran 1
Pedoman Wawancara
No PERTANYAAN WAWANCARA
1 Apakah bapak mengetahui dasar hukum dilaksanakannya
kegiatan Itsbat nikah terpadu tersebut?
2 Apakah bapak mengetahui siapa yang menginisiatif pertama
kali kegiatan Itsbat nikah terpadu tersebut?
3 Apa yang menjadi faktor penyebab kegiatan ini
dilaksanakan?
4 Apa alasan KUA kecamatan Pontianak timur ikut serta
dalam kegiatan ini?
5 Apa yang menjadi pertimbangan keterlibatan KUA untuk
mengikuti kegiatan ini?
6 Apakah kegiatan Itsbat Nikah Terpadu ini pertama kalinya
dilaksanakan di Pontianak?
7 Mengapa dalam kegiatan Itsbat nikah terpadu ini KUA
terlibat? Padahal Itsbat nikah merupakan wewenang PA
bukan KUA?
8 Apa saja tugas yang KUA persiapkan pra-kegiatan Itsbat
nikah ini dilaksanakan?
9 Apakah ada persyaratan/prosedur secara khusus untuk
kegiatan tersebut?
10 Apa saja tugas KUA selama proses Itsbat nikah terpadu
berlangsung?
11 Bagaimana proses eksekusi Itsbat nikah terpadu ini
laksanakan?
12 Apa saja tugas yang KUA lakukan pasca-kegiatan Itsbat
nikah terpadu selesai?
13 Apakah dengan diadakannya Itsbat nikah terpadu ini
mempengaruhi terhadap peningkatan Itsbat nikah di ptk
timur setelah mengikuti kegiatan tersebut?
14 Apakah selama (pra-kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan
pasca-kegiatan) Itsbat nikah terpadu ini apa saja hambatan
yang dialami oleh KUA ptk timur dalam kegiatan tersebut?
15 Bagaimana cara KUA dalam mengatasi hambatan yang
dihadapi selama kegiatan tersebut?
61
Lampiran 2
Hasil Wawancara 1
Nama Narasumber : Mardi. S. Ag
Tanggal/waktu : 19 april 2021 pukul 11. 30 WIB
Tempat : KUA Kecamatan Pontianak Timur
10 Apa saja tugas KUA selama Akurasi data peserta Itsbat nikah untuk
proses Itsbat nikah terpadu bisa proses dalam persidangan di
berlangsung? Pengadilan Agama
11 Bagaimana proses eksekusi pertama, semua peserta menghadap
Itsbat nikah terpadu ini panitia Itsbat nikah dengan membawa
laksanakan? dokumen dan persyaratan yang
diperlukan untuk diteliti dengan cermat
bahwa peserta Itsbat nikah massal dengan
data yang dimiliki sinkron dan tak
bermasalah untuk kemudian di
sinkronkan di Dukcapil dan PA. Kedua,
setelah lengkap syarat yang diperlukan
KUA memberikan sosialisasi untuk
diperhatikan. Ketiga, setelah sinkronisasi
data dari PA dan Dukcapil tentang syarat
yang dimaksud maka KUA buku nikah
12 Apa saja tugas yang KUA KUA mendata biodata peserta secara
lakukan pasca-kegiatan Itsbat ulang disinkronkan dengan update KK,
nikah terpadu selesai? KTP, yang dimiliki peserta untuk diprint
buku nikahnya setelah lengkap
13 Apakah dengan diadakannya Tentu pengaruh Itsbat nikah di KUA
Itsbat nikah terpadu ini Pontianak Timur dan kesadaran warga
mempengaruhi terhadap setempat untuk tidak menikah secara siri
peningkatan Itsbat nikah di kembali
ptk timur setelah mengikuti
kegiatan tersebut?
14 Apakah selama (pra-kegiatan, Kurangnya disiplin dari peserta Itsbat
pelaksanaan kegiatan, dan nikah terpadu, kurangnya pengetahuan
pasca-kegiatan) Itsbat nikah yang dimiliki oleh peserta Itsbat nikah
63
terpadu ini apa saja hambatan terpadu, kurangnya kerjasama yang baik
yang dialami oleh KUA ptk dari peserta Itsbat, dan kurangnya
timur dalam kegiatan fasilitas dan Sumber daya manusia yang
tersebut? di miliki KUA
15 Bagaimana cara KUA dalam pertama, mensosialisasikan syarat daftar
mengatasi hambatan yang jadi peserta Itsbat dari awal secara
dihadapi selama kegiatan cermat. Kedua, peningkatan pelayanan
tersebut? secara cepat, tanggap, dan profesional.
Ketiga, kalo sudah lengkap secara data,
dan syarat yang diperlukan KUA segera
memberikan buku nikah. Keempat,
kerjasama yang baik secara lintas sektoral
dalam kegiatan Itsbat nikah massal
tersebut
64
Lampiran 3
Hasil Wawancara 2
Nama Narasumber : H. Mukhlis, S. Ag.
Tanggal/waktu : 03 mei 2021 pukul 10.00 WIB
Lampiran 4
Dokumentasi
Gambar 1. Pengambilan Data Awal bersama Ibu Antin Rukmiyati, S.H.
Pengambilan Data Awal di Pengadilan Agama kelas 1-A kota
Pontianak pada bulan Januari 2021
Lanjutan Lampiran 4
Dokumentasi
Lanjutan Lampiran 4
Dokumentasi