Oleh:
Nama : Fahrel Siddiq Nurhari
NIM : 181430009
CEPU
2021
Judul : OPTIMALISASI UNJUK KERJA HOT WATER
PUMP100-40 P di PT. GENDHIS MULTI MANIS
Menyetujui,
Ir.Sujono M.T
Mengetahui,
Ir.Sujono M.T
Menyetujui,
Ir.Sujono M.T
Mengetahui,
Ir.Sujono M.T
Oleh:
Oleh:
NIM : 181430009
Dengan ini menyatakan bahwa KKW dengan judul Optimalisasi Unjuk Kerja Hot
Water Pump 100-40 P adalah benar-benar karya saya sendiri dan bukan plagiat dari
karya yang lain. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat pada KKW ini,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
181430009
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat. Hidayah dan
petunjuk-Nya sehingga penuis dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan dan
penulisan Kertas Kerja Wajib dengan judul ―OPTIMALISIASI UNJUK KERJA
HOT WATER PUMP 100-40 P DI PROSSES GENDIH MULTI MANIS
(GMM)”.
Penulisan KKW ini di dasarkan pada data-data yang di peroleh dari hasil Praktek
Kerja Lapangan dan teori yang sudah di terima selama perkuliahan.
Dalam penulisan KKW ini penulis mendapatkan banyak dorongan, saran bantuan dan
pemikiran dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan inin penulis
menyampaikan terimaksih kepada segenap pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan Kertas Kerja Wajib ini. Diantaranya yaitu:
1. Bapak Prof. Dr. Perry Burban. M.Se selaku Direktur PEM Akamigas
2. Bapak Ir. Sujono M.T, selaku Ketua Program Studi
Teknik Mesin Kilang PEM Akamigas
3. Bapak Ir. Sujono M.T. selaku dosen pembimbing Kertas Kerja Wajib
4. Bapak Rio selaku Pembimbing lapangan
5. Bapak Tamam selaku Pembimbing
6. Para Dosen Teknik Mesin Kilang PEM Akamigas
7. Kedua orang tua yang selalu mendo’akan dan mendukung selama Praktek
Ke a Lapangan
8. Semua pihak yang terlibat yang tidak dnpat penulis
sebutkan satu — persatu yang mendukung penyusunan
KKW ini.
Cepu, Juni 2021
Penulis
Hot water pump 100-40 P adalah pompa sentrifugal single stage yang
terdapat pada PT GMM (Gendih Multi Manis) Blora. Hot water pump di gunakan
untuk mengalirkan hot water dari Excess Condensate menuju Head Water Tank.
Yang berfungsi memenuhi kebutuhan air panas pada kebutuhan proses. Pompa
sentrifugal 100-40 P tertdapat 2 pompa dengan jenis sama yang beroperasi sejara
bergantian. ketika 2 pompa yang sama beroperasi secara seri,maka 1 pompa
dijadikan sebagai cadangan. Kapasitas pemoompaan merupakan salahsatu aspek
yang mempengaruhi keoptimalan pompa tersebut. Oleh karena itu perlu di lakukan
optimalisasi umjuk kerja pompa, parameter yang di optimalisasi meliputi, kapasitas,
head pompa, daya pompa dan daya penggerak. Metode yang di gunakan dalam
pengambilan data yaitu pengambilan data langsung ke lapangan dan wawancara
dengan beberapa pekerja perusahaan. Dalam pengoperasian pompa Hot Water Pump
100-40 P Head pompa aktual lebih rendah dari desain pompa yaitu 40 m menjadi
15,41 m, daya pompa juga mengalami penurunan dari 50 HP menjadi 11,2 HP, daya
penggerak juga mengalami penurunan dari 50 HP menjadi 12,1, efisiensi pompa
meningkat dari 49 % menjadi 49,4 dikarenakan turunnya head pompa. Untuk
meningkatkan kebutuhan air panas pada proses produksi gula dapat dilakukan
dengan cara mengoptimalisasi pompa dengan menaikkan kapasitas perpompaan
dengan menentukan kapasitas di titik efisiensi tertinggi, yaitu kapasitas sebesar 250
m3/h pada titik efisiensi sebesar 72 % menghasilkan head 34,69, daya pompa sebesar
43,2 HP, daya penggerak sebesar 46,9, jadi efisiensi terhadap Hot Water Pump 100-
40 P dapat meningkatkan kinerja pompa untuk kebutuhan proses di PT GMM.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan ...................................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ...................................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................. 2
IV. PEMBAHASAN
4.1. Fungsi Hot Water Pump 100-40 P ......................................................... 35
4.2. Data Spesifikasi Hot Water Pump 100-40 P ......................................... 36
4.3. Data Spesifik Penggerak ........................................................................ 37
4.4. Data Operasi ........................................................................................... 37
iii
4.5. Data Perpipaan ....................................................................................... 38
4.6. Perhitungan Head Sistem Perpipaan ...................................................... 40
4.7. Head Total Pompa .................................................................................. 44
4.8. Daya Cairan ............................................................................................ 45
4.9. Daya Pompa ........................................................................................... 45
4.10. Daya Penggerak ................................................................................... 45
4.11. Efisiensi Pompa .................................................................................... 45
4.12. Net Positive Sutction Head Availabel .................................................. 46
4.13.Evaluasi Hasil Perhitungan Pompa Dengan Data Desain ..................... 46
4.14. Metode Optimalisasi Hot Water Pump 100-40 P ................................. 47
4.15. Optimalisasi Dengan Cara Menaikkan Kapasitas ................................ 48
4.16. Optimalisasi Unjuk Kerja Hot Water Pump 100-40 P ........................ 55
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 56
5.2. Saran ....................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR NOTASI
Cos : Power Factor
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
I. PENDAHULUAN
Mengingat pompa tersebut menjadi suatu peralatan mekanik yang vital bagi
proses pengolahan gula, maka harus memiliki kinerja yang baik untuk menjaga
produk yang dihasilkan tetap pada range yang telah ditetapkan. Ditinjau dari waktu
operasinya, kinerja dari suatu pompa akan menurun dari waktu ke waktu karena
pemakaian secara terus-menerus, maka perlu di adakan pengoptimalan mengenai
kinerja dari pompa tersebut. Mengenai besarnya pengaruh unjuk kerja dan fungsi dari
peralatan tersebut maka penulis mengambil judul Kertas Kerja Wajib (KKW)
“OPTIMALISASI UNJUK KERJA HOT WATER PUMP DI AREA PROSSES
PT.GMM”.
Hot Water Pump berfungsi untuk mengalirkan Air panas dari Excess
Condensat Tank menuju Hot Water Storage Tamk. Hot Water Pump berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan air panas dari Excess condensate menuju ke hampir semua
peralatan di area prosses. Dengan hasil yang diperoleh dari optimasi unjuk kerja
pompa ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai langkah yang
dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja pompa yang ditinjau.
1
1.2 Tujuan
2
I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi Latar belakang, Tujuan penulisan Kertas Kerja Wajib, Batasan
masalah dan Sistematika penulisan.
3
II. ORIENTASI UMUM
Luas kebun tebu di wilayah Blora kurang lebih yaitu 33.000.000 m². Areal
seluas kebun tersebut, masih belum mampu untuk memenuhi kebutuhan giling
selama 24 jam dengan target 150 hari. Oleh karena itu, PT GMM membutuhkan
dukungan dari wilayah luar Blora seperti Pati dan Rembang, sekitar 70.000.000
100.000.000 m² lahan tebu.
4
semakin menguat seiring dengan semakin menguatnya organisasi petani tebu seperti
APTRI (Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia), sehingga diharapkannantinya akan
memudahkan upaya-upaya koordinasi baik antara petani, petani dengan PT GMM,
dan petani dengan pemerintah yang akan meningkatkanbargaining position industri
gula.Pada awal tahun 2012, PT Gendhis Multi Manis didirikan untuk memenuhi
produksi gula di Indonesia dan mendukung program swasembada gula pemerintah.PT
GMM didirikan dengan tujuan sebagai perusahaan gula nasional terbaik yang
berbasis tebu dan mampu menjadi model percontohan dalam industri gula nasional
dengan menjadikan petani sebagai mitra mengembangkan bisnis secara terpadu.
Sedangkan cara yang ditempuh PT GMM adalah membangun industri gula yang
sehat dan tangguh tanpa distorsi sehingga menguntungkan stakeholders terutama
petani tebu dan konsumen luas pada umumnya. PT GMM didirikan di Desa Tinapan,
Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah.
1.Visi PT GMM
2. Misi PT GMM
5
b. Memberdayakan dan potensi lingkungan guna mendukung pembangunan
ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja.
c. Teamwork : Interaksi sosial yang efektif baik di lingkungan internal dan eksternal
dengan maksud pencapaian tujuan perusahaan.
a. Ramah lingkungan: gas buang CO2 dari boiler dapat diolah kembali untuk
digunakan sebagai proses pemurnian gula (karbonatasi).
6
b. Kualitas gula tinggi: sistem pengolahan gula di pabrik gula Blora menggunakan
sistem defekasi remelt karbonatasi yaitu melalui 3 tahap filtrasi sedangkan pabrik
gula yang lain hanya melalui 1 kali tahapan filtrasi.
c. Memiliki efisiensi tinggi: overall recovery dapat mencapai 85% sedangkan pabrik
gula lain hanya sekitar 75%.
d. Closed loop circulation water: memiliki sistem pengolahan air tertutup sehingga
semua limbah cair dapat diolah kembali sebagai penolong bahan produksi.
7
2.1.8 Kebijakan Halal PT GMM
3. Menjamin fasilitas produksi yang digunakan bebas dari bahan babi dan turunannya
serta bahan najis lainnya.
8
Kemudian pesanan tersebut masuk ke bagian produksi untuk diproses sesuai pesanan,
sedangkan wilayah pesanan meliputi hampir seluruh Indonesia.
1.Karyawan Shift
2. Karyawan Non-shift
Karyawan non shift adalah karyawan yang bekerja di luar bagian pengolahan,
umumnya bekerja di kantor. Jam kerja terbagi menjadi:
Senin-Kamis : Kerja 07.00-15.00 WIB
Istirahat 12.00-13.00 WIB
Jumat: Kerja 07.00-15.00 WIB
Istirahat 12.00-13.00 WIB
Sabtu :Kerja 07.00-12.00 WIB
9
2.1.11 Standar Norma
Standar Norma PT GMM terdiri dari kapasitas olah sebesar 400 Tone Cane
Per Day atau ton per hari. Rendemen Gula Kristal Putih yang dihasilkan PT GMM
adalah 9. Mutu produk Gula Kristal Putih 1 untuk indikator warna yaitu 80-200
IU.Sedangkan Gula Kristal Putih 2 untuk indikator warna yaitu 201-300 IU.
10
Procurement membawahi supervisor procurement. Manager logistik membawahi
supervisor logistik. Manager Engineering membawahi supervisor boiler, supervisor
mill, spv elektrik dan instrumen, supervisor mekanik, supervisor aset dan
replacement, dan supervisor workshop. Manager Pengolahan membawahi supervisor
purifikasi, supervisor evaporasi, supervisor vaccuum, dan supervisor centrifugal dan
packing. Manager Tanaman membawahi supervisor tanaman, supervisor tebang
angkut, dan spv kebun bibit. Manager QA membawahi supervisor QA dan supervisor
utility. Manager Rnd & IT membawahi supervisor RnD dan supervisor IT. SETPER
membawahi 3 bagian yaitu supervisor PH, spv legal, dan kesekretariatan. Struktur
organisasi PT GMM disajikan pada gambar 1.
11
2.1.13 Job Description
4. Manager Logistik
Memiliki tugas pokok yaitu menyampaikan barang jadi dalam jumlah yang tepat pada
kebutuhan.
5. Manager Procurement
Memiliki tugas pokok yaitu merancang hubungan yang tepat dengan supplier
12
7. Manager Akuntansi
Memiliki tugas pokok yaitu merencanakan strategi akuntansi perusahaan
secara tepat sesuai dengan strategi bisnis, mengatur, mengarahkan pencatatan neraca
perusahaan aktivitas perusahaan serta menjaga keseimbagan neraca L/R. Selain itu
juga bertugas untuk mengontrol dan mengevaluasi pencatatan neraca LR dan aktivitas
akuntansi lainnya agar dapat berjalan secara tepat dan akurat.
8. Manager Tanaman
Memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan dan menangani segala kegiatan
produksi tebu di kebun dan persiapan lahan, penyediaan bibit, pemeliharaan tanaman,
kegiatan tebang dan angkut sampai timbangan dalam rangka penyediaan dan
pemasukan bahan baku tebu siap untuk digiling baik secara kualitatif dan kuantitatif.
9. Manager Pengolahan
Memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan kegiatan operasional pengolahan
bahan baku menjadi gula berdasarkan metode atau syarat pengolahan dengan tujuan
agar terpenuhi kualitas dan kuantitas produksi sesuai standar dan kualitas yang telah
ditetapkan.
13
konsumen, melakukan tindak lanjut setiap kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh peluang pada masa mendatang, dan memelihara semua hasil analisis
penjualan yang telah dibuat.
1 Gula kristal putih yang telah mengalami proses pengeringan atau pemisahan,
ditampung terlebih dahulu di dapur sugar bin.
2. Gula yang berada di dapur sugar bin akan dialirkan menuju weighing scale
machine. Sugar bin adalah tempat gula yang sudah selesai diproses.
14
3. Pada weighing machine, karung diletakkan di bawah hopper dan mesin akan
otomatis menurunkan Gula Kristal Putih dengan gramatir 50 kg. Hopper adalah
komponen penampung pada mesin.
d. Selanjutnya, karung yang telah terisi gula akan dialirkan menggunakan conveyor
menuju ke sewing machine.
e. Lalu, operator packing akan menempatkan karung yang telah terisi gula tepat
dengan sensor sewing machine.
15
III. TINJAUAN PUSTAKA
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan
dari satu tempat ke tempat lain melalui media pipa dengan cara memberi energi pada
cairan yang dialirkan. Energi yang diberikan pada cairan dapat berupa energi
potensial atau energi kecepatan. Energi tersebut digunakan untuk mengatasi
hambatan-hambatan pengaliran seperti hambatan gesek, perbedaan ketinggian,
maupun perbedaan tekanan.
Pompa pemindah positif adalah pompa dengan ruangan kerja yang secara
periodik berubah volumenya dari besar ke kecil atau sebaliknya, selama pompa
bekerja. Energi yang diberikan kepada cairan ialah energi potensial, sehingga cairan
berpindah volume pervolume. Pompa yang termasuk kelompok pemindah positif
ialah:
1. Pompa Gerak Translasi (Reciprocating Pump) : Pompa Torak, Pompa Plunyer
2. Pompa Gerak Berputar (Rotary Pump) : Pompa Roda Gigi, Pompa Lobe,
16
Vane, Pompa Ulir
3. Pompa Diaphragma : Pompa Membran.
Pompa pemindah non positif adalah pompa dengan volume ruang yang tetap
pada saat pompa beroperasi. Energi yang diberikan pada cairan berupa energi
kecepatan yang diubah menjadi energi tekanan oleh rumah pompa itu sendiri. Pompa
yang termasuk kelompok pemindah non positif adalah :
1. Pompa Sentrifugal : Radial Flow, Mixed Flow, dan Axial Flow
2. Pompa Jet : Turbin – Impeller
Mengingat judul kertas kerja wajib tentang pompa sentrifugal, maka pada
pembahasan selanjutnya akan dibahas mengenai pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal adalah salah satu pompa pemindah non positif yang
menggunakan prinsip gaya sentrifugal untuk memberikan energi potensial kepada
cairan.
17
3. Di dalam diffuser, energi kecepatan cairan dirubah menjadi energi tekanan.
Perubahan energi ini akan terus berlangsung hingga cairan keluar menuju saluran
discharge.
18
a. Single Stage : Terdiri satu impeller dalam satu casing
b. Multi Stage : Terdiri dari beberapa impeller yang
tersusun seri dalam satu casing
c. Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang
tersusun berlawanan arah dalam
satu casing
d. Multi Impeller Multi Stage : Kombinasi antara multi impeller dan
multi Stage
4. Klasifikasi Berdasarkan Saluran Inlet pada Impeller
a. Single Suction : Cairan masuk pompa melewati satu
sisi impeller
b. Double suction : Cairan masuk pompa melalui kedua
sisi impeller
5. Klasifikasi Berdasarkan Rancang Bangun Casing
a. Single casing :Terdiri dari satu casing, dapat vertical
split atau horizontal split
b. Sectional casing : Terdiri dari beberapa casing yang
tersusu secara vertical split
6. Klasifikasi Berdasarkan Posisi Poros Impeller
a. Vertikal Shaft : Poros tegak lurus
b. Horizontal Shaft : Poros horizontal
19
b. Oil Centrifugal Pump : Jenis fluida yang di handle adalah
minyak
20
2. Base Plate
Base Plate adalah komponen pompa yang berfungsi untuk menopang seluruh
bagian pompa, dan sebagai tempat kedudukan pompa terhadap pondasi.
3. Diffuser
Bagian ini biasanya menjadi satu dengan pompa atau terpasang dengan cara
dibaut pada rumah pompa, fungsi utamanya adalah :
a. Pengarah aliran fluida menuju ruang volute atau menuju stage
berikutnya
b. Mengubah energi kinetis cairan menjadi energi potensial
4. Stuffing Box
Stuffing box berfungsi sebagai tempat kedudukan beberapa mechanical
packing yang mengelilingi shaft sleeve, dan juga berfungsi untuk mencegah
kebocoran cairan pada daerah dimana poros pompa menembus casing.
21
3.4.2 Bagian yang Bergerak 5:34)
1. Impeller
Impeller adalah komponen yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis
dari pompa menjadi energi kecepatan pada fluida yang dipompakan secara continue
(terus menerus). Dengan adanya proses ini maka saluran suction (hisap) akan bekerja
secara maksimal dan terus menerus sehingga tidak ada kekosongan fluida dalam
rumah pompa.
Berikut klasifikasi Impeller
a. Berdasarkan type Suction
1) Single Suction : Cairan masuk dari salah satu sisi Impeller
2) Double Suction : Cairan masuk dari kedua sisi Impeller
b. Berdasarkan Konstruksi
1) Impeller Terbuka : Kedua sisi Impeller terbuka, cocok un
ntuk cairan yang abrasif
2) Impeller Semi Terbuka :Hanya salah satu sisi impeller yang
cocok untuk cairan yang bersih atau
mengandung partikel lembut
3) Impeller Tertutup :Kedua sisi Impeller tertutup, cocok
untuk cairan yang bersih atau partikel
lembut
22
c. Berdasarkan Arah Aliran Keluar
2) Radial Flow :Digukan untuk head yang tinggi dan
kapasitas yang relatif kecil
3) Mixed Flow :Digunakan untuk head yang cukup tinggi dan
kapasitas sedang
4) Axial Flow :Digunakan untuk head yang rendah dan
kapasitas yang rendah
2. Shaft (Poros)
Shaft (poros) adalah komponen yang berfungsi meneruskan momen putar dari
unit penggerak, shaft (poros) juga berfungsi sebagai dudukan impeller dan komponen
bergerak lainnya
3. Shaft Sleeve
Shaft Sleeve adalah komponen yang berfungsi untuk melindungi shaft dari
erosi, korosi dan keausan pada stuffing box.
23
e. Dapat langsung dihubungkan dengan unit penggerak;
f. Biaya pemeliharaan dan perawatan rendah.
2. Kekurangan pompa Sentrifugal
a. Peka terhadap sifat fluida yang dipompa;
b. Kurang cocok untuk cairan kental dan mengandung partikal abrasive;
c. Diperlukan ketelitian dalam pemasangan;
d. Biaya awal tinggi.
24
Gambar 3.3 Instalasi Sistem Perpompaan
3.8 Kapasitas5:40)
Kapasitas pompa adalah sejumlah volume cairan yang dihasilkan pompa secara
kontiniu dalam tiap satuan waktu. Besarnya kapasitas pompa ditentukan
berdasarkan kebutuhan proses. Biasanya pada sebuah kilang dipasang flow meter
sehingga kapasitas yang dihasilkan dapat diketahui.
Dari kapasitas dapat dihitung kecepatan cairan di sisi suction dan discharge:
Keterangan :
V : Kecepatan cairan, m/s
Q : Kapasitas pompa, m3/s
25
DS : Garis tengah bagian dalam pipa pada titik S, m
Keterangan :
V : Kecepatan cairan, m/s
Q : Kapasitas pompa, m3/s
DD : Garis tengah bagian dalam pipa pada titik d , m
Head adalah energi setiap satuan berat dengan unit satuan panjang. Sedangksn
yang dimaksud dengan head system atau head total dari system dibagi menjadi total
discharge head dan total suction head untuk mempermudah perhitungan. Total
discharge head dan totatal suction head terdiri dari :
1) Head tekanan(P/ ),m
2) Head kecepatan(V2/2.g), m
3) Head potensial (Z),m
4) Head rugi rugi akibat gesekan cairan dengan media sepanjang pengaliran
26
a) Head Pompa (H)9:10)
H= A-B
Diketahui :
HL : Head loss, m
27
hl = hlp – hlf
Keterangan :
hl : Head Loss, m
Hlp = f ,m
Keterangan :
L : Panjang pipa, m
28
2) Menghitung Reynold Number (Rn)5:71)
Rn = ρ.
Keterangan :
Rn : Angka Reynold
hlf = n.k
Keterangan :
29
k : factor gesekan fitting, valve untuk ukuran dan jenis yang sama
n adalah banyaknya fitting atau valve dan k adalah faktor kerugian. Head Loss
pada fitting dan valve juga dapat dihitung dengan menggunakan panjang
equivalent.
hlf = f ,m
hl = f ,m
30
a. Daya Cairan (Nh)
Daya cairan adalah daya yang diterima cairan atau daya yang diberikan oleh
impeller pada cairan. Daya cairan dihitung dengan rumus :
Nh = , HP
Keterangan :
Nh : Daya cairan, HP
H : Head system, m
Daya pompa adalah daya poros pompa atau daya yang diberikan pada
impeller, daya pompa dihitung dengan rumus :
Np =
Keterangan :
H : Head system, m
31
0p : Efisiensi Pompa, %
Daya penggerak adalah daya yang diberikan pada poros pompa dari unit
penggerak melalui sistim transmisi.
Nd = , HP
Keterangan :
0p : Efisiensi Pompa, %
8:27
3.8.3 Efisiensi Pompa ( 0p)
Efisiensi Pompa adalah perbandingan antara daya cairan (Nh) dengan daya
penggerak yang dikalikan dengan efisiensi transmisi, secara matematis dapat
dihitung sebagai berikut :
op = x 100%
Keterangan :
op : Efisiensi Pompa, %
Nh : Daya cairan, HP
Nd : Daya Penggerak, HP
32
3.8.4 Net Positive Suction Head (NPSH) 10:34-36)
Merupakan head netto pada suction flange suatu pompa setelah head positif
yang menyebabkan cairan masuk ke dalam pompa dikurangi semua head negatif yang
menghalangi masuknya cairan tersebut. Pengaruh yang terbesar adalah tekanan
penguapan cairan (Pv), yang dapat ditentukan dari grafik NPSH ada 2 jenis yaitu :
1) NPSHr atau NPSH required adalah NPSH yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuat pompa atas dasar desain dan tes.
2) NPSHa atau NPSH available adalah NPSH yang didapat dari perhitungan
instalasi yang terdapat di lapangan,yang dapat di hitung dengan rumus
sebagai berikut10:34-36) :
NPSHa =
Keterangan :
PS : Tekanan pada manometer S, kg/m2 abs
Pv : Tekanan Penguapan cairan, kg/m2 abs
: Berat spesifik cairan, kg/m3
VS : Kecepayan cairan pada titik S, m/s
Agar pompa dapat beropersi dengan baik, maka dalam pemilihan pompa
dipersyaratkan NPSHr < NPSHa atau NPSHa > NPSHr.
33
3.9 Kavitasi 5:44)
Kavitasi adalah proses mulai terjadi gelembung uap atau gas di dalam saluran
hisap hingga gelembung tersebut saat menumbuk impeller. Secara umum
kavitasi dimulai bila Ps = Pv, sehingga diharuskan Ps>Pv.
34
IV. PEMBAHASAN
35
4.2 Data Spesifikasi Pompa 100-40 P
Nomor 100-40 P
Head 40 m
NPSHa -
NPSHr -
Efisiensi 49 %
Daya 50 HP
36
4.3 Data Spesifikasi Penggerak.
Manufacture Inline
Daya 50 HP
Tegangan 380 V
Arus 68,3 A
Efisiensi 92,5 %
PA 14,5 psig
37
PB 2,9 psig
ZB 20m
ZA 5m
DA 5m
DB 7m
38
Elbow (900)SR 1 15 15 4,572
6‖
Gate Valve 1 4,5 4,5 1,3716
6,94361
Total Panjang Suction Line (L + Lef)
Discharge Line
4‖ Sch 40
Resistance
Item Jumlah in Jumlah Jumlah
Nps Panjng Panjang
Equvalent
Pipe (ft) Ekuivalen Ekuivalen
(ft) (m)
Pipa - - - 65
87,4028
Total Panjang discharge Line (L + Lef)
39
4.6 Perhitungan Loss Sistem Perpipaan
Head pompa adalah head total yang merupakan selisih head pada sisi discharge
dengan sisi suction yang dinyatakan dengan satuan panjang. Berikut perhitungan head
perpipaan pompa 100-40 P
: 977 kg/m3
ZA : 5 m (Lampiran 10)
g : 9,81 m/s2
DA : 5 m (Lampiran 10)
Diketahui :
VS = = = 1,4 m/s
1) VA = = , ⁄
40
Diketahui :
VA = = = 0,0014 m/s
HLA-S = f ,m
Diketahui :
(L + Lef) : 6,94361 m
DS : 0,154051 m
VS : 1,4 m/s
g : 9,81 m/s2
Diketahui :
: 977 Kg/m3
µ : 0.00404 Cp = 0,0000404 Poise = 0,00000404 kg/m s
⁄
Rn = 977 kg/m³ = 52156177,67
41
DS : 6,065 inchi
ɛ = e/D = 0,0018/6,065 == 0,0003
Setelah melihat fungsi (Rn, ɛ) pada diagram Moody (lampiran 4) didapatkan
f = 0,015 ( Lampiran 4)
HLA-S = f ,m
⁄
HLA-S = 0,015 = 0,067 m
⁄
Diketahui :
PB : 2,9 psig = 17,6 psia kg/m2 = 12374,02 kg/m2 abs (Lampiran 10)
: 977 kg/m3
ZB : 20 m ( Lampiran 10)
g : 9,81 m/s2
Diketahui :
Q : 100m3/jam = 0,0277m3/s
DD : 4,025 inchi = 0,10 m ( Pipa Nps 4‖ Sch 10)
VD = = = 3,5 m/s
42
1) VB = = , m/s²
Diketahui :
Q : 100m3/jam = 0,0277m3/s
DB : 7m (Lampiran 10)
VB = = = 0,0007 m/s
HLD-B = f ,m
Diketahui :
(Le + Lef) : 87,4028 m
DD : 0,10 m
VD : 3,5m/s
g : 9,81 m/s2
Diketahui :
ρ : 977 kg/m³
µ : 0,00404 Cp = 0,0000404 Poise = 0,00000404 kg/m s
⁄
Rn = 997 kg/m³ = 86633,66
43
Diketahui :
e : 0,00015 ft = 0,0018 inchi (dari lampiran 3)
DD : 4,025 inchi
ɛ = e/D = 0,0018/4,025 = 0,0004
Setelah melihat fungsi (Rn, ɛ) pada diagram Moody (lampiran 4) didapatkan
f = 0,016 (Lampiran 4)
HLD-B = f ,m
⁄
HLD-B = 0,016 = 8,7 m
⁄
H= A-B
Diketahui:
PA : 14,5 psig = 29,2 psia = 20529,6 kg/m2 abs(Lampiran 10)
PB : 2,9 psig = 17,6 psia = 12374,02 kg/m2 abs (Lampiran 10)
: 977 kg/m3
Zb : 20 m
Za :5m
VA : 0,0014 m/s
VB : 0,0007 m/s
A-B : 8,764 m
44
H= = 15,41 m
Diketahui :
Q : 0,0277 m³/s
H : 15,41 m
: 977 kg/m³
⁄
Nh = = 5,5 HP
Diketahui :
Nh : 5,5 HP
𝛈op : 49% (dilihat pada grafik pump performance curve, lampiran 6)
Np = = 11,2 HP
Diketahui :
Np : 11,2 HP
𝛈trans : 92,5 % ( Lampiran 8)
Nd : = 12,1 HP
0p = x 100%
Diketahui :
45
trans : 92,5 %
Nh : 5,5 HP
Nd : 12,1 HP
0p = x 100% = 49,4 %
NPSHa =
Diketahui :
PS 14,7 psig = 29,4 psia =20670,2 kg/m2 abs
Pv = 0,31176 BAR = 19,2 psia = 13498,9 Kg/m2 abs ( Lampiran 9)
= 977 kg/m³
NPSHa =
NPSHa = 7,4 m
46
Efisiensi -0,4
3 % 49 49,4
pompa
Daya 38,8
4 HP 50 11,2
Pompa
Daya 37,9
5 HP 50 12,1
Penggerak
6 NPSHa M - 7,4 -
7 NPSHr M - - -
47
3. Merubah mechanical system, seperti merubah perpipaan pada pipa yang
terpasang pada pompa. Cara lain juga dapat di gunakan dengan meretrofit
(memotong) atau mengecilkan diameter impeller pompa yang terpasang
dengan impeller baru yang sesuai dengan kapasitas saat ini
Diketahui :
: 977 kg/m3
ZA : 5 m (Lampiran 10)
g : 9,81 m/s2
Diketahui :
48
VS = = = 3,7 m/s
1) VA = = , ⁄
Diketahui :
DA :5m
VA = = = 0,0035 m/s
HLA-S = f ,m
Diketahui :
(L + Lef) : 6,94361 m
DS : 0,154051 m
VS : 3,7 m/s
g : 9,81 m/s2
Diketahui :
: 977 Kg/m3
µ : 0.00404 Cp = 0,0000404 Poise = 0,00000404 kg/m s
49
⁄
Rn = 977 kg/m³ = 137841326,7
HLA-S = f ,m
⁄
HLA-S = 0,015 = 0,471 m
⁄
Diketahui :
PB : 2,9 psig = 17,6 psia = 12374,02 kg/m2 abs (Lampiran 10)
: 977 kg/m3
ZB : 20 m (Lampiran 10)
g : 9,81 m/s2
50
a. Menghitung kecepatan cairan
VD = = , m/s²
Diketahui :
Q : 250 m3/jam = 0,069 m3/s
DD : 4,025 inchi = 0,10 m ( Pipa Nps 4‖ Sch 40)
VD = = = 8,7 m/s
1) VB = = , m/s²
Diketahui :
Q : 250 m3/jam = 0,069 m3/s
DD : 4,025 inchi = 0,10 m ( Pipa Nps 4‖ Sch 40)
DB :7m
VB= = = 0,0017m/s
hl = f ,m
Diketahui :
(Le + Lef) : 87,4028 m
DD : 0,10 m
VD : 8,7 m/s
g : 9,81 m/s2
a) Menghitung Faktor Gesekan (f)
f = Fungsi (Rn, ɛ) pada diagram Moody.
b) Menghitung Angka Reynold (Rn)
Rn = ρ
51
Diketahui :
ρ : 977 kg/m³
µ : 0,00404 Cp = 0,0000404 Poise = 0,00000404 kg/m s
⁄
Rn = 997 kg/m³ = 215346,5
HLD-B = f ,m
⁄
HLD-B = 0,016 = 54 m
⁄
H= A-B
Diketahui:
PA : 14,5 psig = 29,2 psia = 20529,6 kg/m2 abs(Lampiran 10)
PB : 2,9 psig = 17,6 psia = 12374,02 kg/m2 abs (Lampiran 10)
: 977 kg/m3
52
ZB : 20 m
ZA :5m
VA : 0,0035 m/s
VB : 0,0017 m/s
HLA-B : 28,0471 m
H= = 34,69 m
Diketahui :
Q : 0,069 m³/s
H : 34,69 m
: 977 kg/m³
⁄
Nh = = 31,1 HP
Diketahui :
Nh : 31,1 HP
𝛈op : 72 % (dilihat pada grafik pump performance curve, lampiran 7)
Np = = 43,2 HP
Diketahui :
Np : 43,2 HP
𝛈trans : 0,92 (Lampiran 8)
53
Nd : = 46,9 HP
0p = x 100%
Diketahui :
trans : 92,5 %
Nh : 31,1 HP
Nd : 46,9 HP
x 100% = 72 %
NPSHa =
Diketahui :
Ps 14,7 psig = 29,4 psia =20670,2 kg/m2 abs (Lampiran 10)
Pv = 0,31176 BAR = 19,2 psia = 13498,9 Kg/m2 abs ( Lampiran 9)
= 977 kg/m³
NPSHa =
NPSHa = 8 m
54
Efisiensi 72
3 % 49 49,4
pompa
Daya 43,2
4 HP 50 11,2
Pompa
Daya 46,9
5 HP 50 12,1
Penggerak
6 NPSHa M - 7,4 8
7 NPSHr M - -
Setelah kapasitas disesuaikan dengan titik efisiensi terbaik (BEP) yaitu 72%
dari kapasitas 100 m3/jam menjadi 250 m3/jam dengan cara membuka jepitan valve,
maka daya pompa mengalami kenaikan dari 11,2 HP menjadi 43,2 HP . Daya
penggerak juga mengalami kenaikan dari 12,1 HP menjadi 46,9 HP, Head pompa
terjadi kenaikan dari 15,41 m menjadi 34,69 m.
Cara yang dapat kita lakukan untuk dapat mengoptimalisasi kinerja Hot Water
Pump 100-40 P yaitu dengan cara memainkan bukaan valve, mengurangi losses pada
pipa, fitting dan valve dan menambah peralatan pengendali (instrumentasi
), langkah optimalisasi ini di pilih karena:
1. Hot Water Pump 100-40 P berfungsi untuk memenuhi kebutuhan kapasitas air
panas agar produk gula yang di hasilkan memenuhi kebutuhan pesanan yang
sudah di targetkan oleh pihak perusahaan gula .maka memainkan bukaan
valve menjadi salah satu langkah optimalisasi ;
2. Mengurangi losses pada system perpipaan dengan cara mengubah atau
mengurangi belokan pada pipa, untuk mengurangi rugi rugi pada pipa agar
55
kapasitas dapat terpenuhi dengan maksimal tetapi tidak dapat dilakukan
dikarenakan memekan waktu yang lama serta mengganggu jalannya operasi ;
3. Menambah peralatan pengendali (instrumentasi) karena peralatan pengendali
pada pompa atau instalasi pipa karena sangat minimnya instrumentasi pada
pompa ini, agar lebih mempermudah operator mengetahui penurunan tekanan
atau kapasitas pada pompa.
56
V. PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan pengamatan dan perhitungan unjuk kerja Hot Water Pump 100-
40 P pada kondisi aktual, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
57
5.2 Saran
Berikut beberapa saran yang ingin penulis sampaikan untuk menjaga
kelancaran dalam proses operasi Hot Water Pump :
1. Selalu melakukan kegiatan monitoring secara rutin agar memenuhi langkah-
langkah perbaikan maupun penggantian suku cadang.
2. Melakukan penambahan sistem monitoring instrumentasi untuk
mempermudah pemeriksaan pada pompa.
3. Selalu memperhatikan keselamatan kerja saat mengoperasikan Hot Water
Pump 100-40 P.
58
DAFTAR PUSTAKA
59
60
61
62
63
Lampiran 1 : Tabel Resistance in Equivalent Pipe Length of Elbow, Tee, Band
and Valve7:..)
Lampiran 1 : ( Lanjutan)
Lampiran 1 : ( Lanjutan)
Lampiran 1 : ( Lanjutan)
Lampiran 2 : Tabel Resistance in Equivalent Pipe of Length of Eccentric and
Contentric Reducer7:..)
Lampiran 3 : Grafik Relative Rougness For Pipe Of Common Engineering
Material6:9)
Lampiran 4 : Diagram Moody6:12)
Lampiran 5 : Resistance Coefficient For Pipe Fitting1;73
Lampiran 6 : Grafic Pump Performance
Lampiran 7 : Optimalisasi Grafic Pump Performance
Lampiran 8 : Tabel Efisiensi Transmisi
Lampiran 9 : Pressure Vapor5:29
Lampiran 10 : Data lapangan
Lampiran (Lanjutan) : Data lapangan