Anda di halaman 1dari 94

OPTIMALISASI UNJUK KERJA HOT WATER

PUMP 100-40 P DI PT GENDHIS MULTI MANIS

KERTAS KERJA WAJIB

Oleh:
Nama : Fahrel Siddiq Nurhari
NIM : 181430009

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN KILANG


POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL
AKAMIGAS

CEPU
2021
Judul : OPTIMALISASI UNJUK KERJA HOT WATER
PUMP100-40 P di PT. GENDHIS MULTI MANIS

Nama : Fahrel Siddiq Nurhari


Nim : 181430009
Jurusan : Teknis Mesin Kilang
Program Studi : Teknis Mesin Kilang
Diploma : IV (Empat)
Tingkat : III (Tiga)

Menyetujui,

Pembimbing Kertas Kerja Wajib

Ir.Sujono M.T

NIP. 196611229 199403 1 003

Mengetahui,

Ketua Program Studi : Teknik Mesin Kilang

Ir.Sujono M.T

NIP. 196611229 199403 1 003


Judul : OPTIMALISASI UNJUK KERJA HOT WATER
PUMP100-40 P di PT. GENDHIS MULTI MANIS

Nama : Fahrel Siddiq Nurhari


Nim : 181430009
Jurusan : Teknis Mesin Kilang
Program Studi : Teknis Mesin Kilang
Diploma : IV (Empat)
Tingkat : III (Tiga)

Menyetujui,

Pembimbing Kertas Kerja Wajib

Ir.Sujono M.T

NIP. 196611229 199403 1 003

Mengetahui,

Ketua Program Studi : Teknik Mesin Kilang

Ir.Sujono M.T

NIP. 196611229 199403 1 003


OPTIMALISASI UNJUK KERJA HOT WATER
PUMP 100-40 P DI PT GENDHIS MULTI MANIS

KERTAS KERJA WAJIB

Oleh:

Nama : Fahrel Siddiq Nurhari


Nim : 181430009
Program Studi teknik Mesin Kilang
Tingkat III

Disetujui Oleh Penguji :

Penguji I : Ir.Sujono,M.T. (..………….….)

Penguji II : Dwi Mulyono,ST.,M.T. (………………)

Penguji III : Fero Aji,M.Eng. (….............…..)


OPTIMALISASI UNJUK KERJA HOT WATER
PUMP 100-40 P DI PT GENDHIS MULTI MANIS

KERTAS KERJA WAJIB

Oleh:

Nama : Fahrel Siddiq Nurhari


Nim : 181430009
Program Studi teknik Mesin Kilang
Tingkat III

Disetujui Oleh Penguji :

Penguji I : Ir.Sujono,M.T. (...… …...)

Penguji II : Dwi Mulyono,ST.,M.T. (.. ..)

Penguji III : Fero Aji,M.Eng. (....... ..…..)


PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fahrel Siddiq Nurhari

NIM : 181430009

Tingkat : III (Tiga)

Program Studi : Teknik Mesin Kilang

Nama Perguruan Tinggi : Politeknik Energi dan Mineral Akamigas

Dengan ini menyatakan bahwa KKW dengan judul Optimalisasi Unjuk Kerja Hot
Water Pump 100-40 P adalah benar-benar karya saya sendiri dan bukan plagiat dari
karya yang lain. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat pada KKW ini,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab.

Cepu, 30 juni Juni 2021

Fahrel Siddiq Nurhari

181430009
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat. Hidayah dan
petunjuk-Nya sehingga penuis dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan dan
penulisan Kertas Kerja Wajib dengan judul ―OPTIMALISIASI UNJUK KERJA
HOT WATER PUMP 100-40 P DI PROSSES GENDIH MULTI MANIS
(GMM)”.

Penulisan KKW ini di dasarkan pada data-data yang di peroleh dari hasil Praktek
Kerja Lapangan dan teori yang sudah di terima selama perkuliahan.

Dalam penulisan KKW ini penulis mendapatkan banyak dorongan, saran bantuan dan
pemikiran dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan inin penulis
menyampaikan terimaksih kepada segenap pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan Kertas Kerja Wajib ini. Diantaranya yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. Perry Burban. M.Se selaku Direktur PEM Akamigas
2. Bapak Ir. Sujono M.T, selaku Ketua Program Studi
Teknik Mesin Kilang PEM Akamigas
3. Bapak Ir. Sujono M.T. selaku dosen pembimbing Kertas Kerja Wajib
4. Bapak Rio selaku Pembimbing lapangan
5. Bapak Tamam selaku Pembimbing
6. Para Dosen Teknik Mesin Kilang PEM Akamigas
7. Kedua orang tua yang selalu mendo’akan dan mendukung selama Praktek
Ke a Lapangan
8. Semua pihak yang terlibat yang tidak dnpat penulis
sebutkan satu — persatu yang mendukung penyusunan
KKW ini.
Cepu, Juni 2021
Penulis

Fahrel Siddiq Nurhari


NIM : 181430009
i
INTISARI

Hot water pump 100-40 P adalah pompa sentrifugal single stage yang
terdapat pada PT GMM (Gendih Multi Manis) Blora. Hot water pump di gunakan
untuk mengalirkan hot water dari Excess Condensate menuju Head Water Tank.
Yang berfungsi memenuhi kebutuhan air panas pada kebutuhan proses. Pompa
sentrifugal 100-40 P tertdapat 2 pompa dengan jenis sama yang beroperasi sejara
bergantian. ketika 2 pompa yang sama beroperasi secara seri,maka 1 pompa
dijadikan sebagai cadangan. Kapasitas pemoompaan merupakan salahsatu aspek
yang mempengaruhi keoptimalan pompa tersebut. Oleh karena itu perlu di lakukan
optimalisasi umjuk kerja pompa, parameter yang di optimalisasi meliputi, kapasitas,
head pompa, daya pompa dan daya penggerak. Metode yang di gunakan dalam
pengambilan data yaitu pengambilan data langsung ke lapangan dan wawancara
dengan beberapa pekerja perusahaan. Dalam pengoperasian pompa Hot Water Pump
100-40 P Head pompa aktual lebih rendah dari desain pompa yaitu 40 m menjadi
15,41 m, daya pompa juga mengalami penurunan dari 50 HP menjadi 11,2 HP, daya
penggerak juga mengalami penurunan dari 50 HP menjadi 12,1, efisiensi pompa
meningkat dari 49 % menjadi 49,4 dikarenakan turunnya head pompa. Untuk
meningkatkan kebutuhan air panas pada proses produksi gula dapat dilakukan
dengan cara mengoptimalisasi pompa dengan menaikkan kapasitas perpompaan
dengan menentukan kapasitas di titik efisiensi tertinggi, yaitu kapasitas sebesar 250
m3/h pada titik efisiensi sebesar 72 % menghasilkan head 34,69, daya pompa sebesar
43,2 HP, daya penggerak sebesar 46,9, jadi efisiensi terhadap Hot Water Pump 100-
40 P dapat meningkatkan kinerja pompa untuk kebutuhan proses di PT GMM.

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


INTISARI ................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vi
DAFTAR NOTASI .................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ .viii

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan ...................................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ...................................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................. 2

II. ORIENTASI UMUM


2.1 Profil Perusahaan PT GMM Blora ......................................................... 4
2.2 Tahapan Pengemasan Gula Kristal Putih PT GMM Blora .................... 14

III. TINJAU PUSTAKA


3.1 Pengertian Pompa Secara Umum ........................................................... 16
3.2 Klasifikasi Pompa .................................................................................. 16
3.3 Pompa Sentrifugal .................................................................................. 17
3.4 Komponen Utama Pompa Sentrifugal ................................................... 20
3.5 Kelebihan dan Kekurangan Pompa Sentrifugal ..................................... 23
3.6 Unjuk Kerja Pompa Sentrifugal ............................................................. 24
3.7 Evaluasi unjuk kerja pompa sentrifugal komponen .............................. 24
3.8 Kapasitas ................................................................................................ 25
3.9 Kavitasi .................................................................................................. 34

IV. PEMBAHASAN
4.1. Fungsi Hot Water Pump 100-40 P ......................................................... 35
4.2. Data Spesifikasi Hot Water Pump 100-40 P ......................................... 36
4.3. Data Spesifik Penggerak ........................................................................ 37
4.4. Data Operasi ........................................................................................... 37
iii
4.5. Data Perpipaan ....................................................................................... 38
4.6. Perhitungan Head Sistem Perpipaan ...................................................... 40
4.7. Head Total Pompa .................................................................................. 44
4.8. Daya Cairan ............................................................................................ 45
4.9. Daya Pompa ........................................................................................... 45
4.10. Daya Penggerak ................................................................................... 45
4.11. Efisiensi Pompa .................................................................................... 45
4.12. Net Positive Sutction Head Availabel .................................................. 46
4.13.Evaluasi Hasil Perhitungan Pompa Dengan Data Desain ..................... 46
4.14. Metode Optimalisasi Hot Water Pump 100-40 P ................................. 47
4.15. Optimalisasi Dengan Cara Menaikkan Kapasitas ................................ 48
4.16. Optimalisasi Unjuk Kerja Hot Water Pump 100-40 P ........................ 55

V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 56
5.2. Saran ....................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Spesifiksai Pompa 100-40 P ................................................................... 44


Tabel 4.2. Spesifikasi Penggerak Pompa 100-40P ................................................... 45
Tabel 4.3. Data Operasi 100-40 P ............................................................................. 46
Tabel 4.4. Panjang Pipa Suction Dan Fitting Equifalent .......................................... 46
Tabel 4.5. Panjang Pipa Discharge Dan Fitting Equifalent ...................................... 47
Tabel 4.6. Evaluasi Hasil Perhitungan ...................................................................... 54
Tabel 4.7. Evaluasi Hasil Optimalisasi ..................................................................... 61

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT GMM ............................................................... 19


Gambar 3.1 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal ........................................................... 26
Gambar 3.2 Komponen Pompa Sentrifuga ............................................................... 27
Gambar 3.15 Instalasi Sistem Perpompaan ............................................................... 33
Gambar 4.1 Pompa dan Penggerak ........................................................................... 43

vi
DAFTAR NOTASI
Cos : Power Factor

Dd : Diameter bagian dalam pipa discharge,(inchi, m, cm)

Ds : Diameter bagian dalam pipa suction,(inchi, m, cm)


f : Faktor gesekan Pipa
g : Percepatan Grafitasi (m/s2, ft/s2,inch/s2)
Hd : Head discharge, (m,inch,ft)
hld : Kerugian head sepanjang pipa dischsrge, (m,inch,ft)
hlf : kerugian head pada fitting dan valve, (m,inch,ft)
hlp : Kerugian head pada pipa, (m,inch,ft)
hls : Kerugian head sepanjang pipa suction, (m,inch,ft)
Hs : Head suction, (m,inch,ft)
I : Arus Listrik, (A)
K : Faktor gesekan pada fitting, valve
L : Panjang pipa, (m,inch,ft)
Le : Panjang pipa ditambah panjang ekivalen fitting valve dan untuk ukuran yang
sama, (m,inch,ft)
Lef : Panjang ekivalen fitting, valve, (m,inch,ft)
Nd : Daya penggerak, (Hp, Kw)
Nh : Daya cairan, (Hp, Kw)
Np : Daya pompa, (Hp, Kw)
Pa : Tekanan udara luar, (psig, kg/m2)
Pd : Tekanan discharge, (psig, kg/m2)
Po : Bila tekanan dalam bejana tertutup , (psig, kg/m2)
Ps : Tekanan suction, (psig, kg/m2)
Pv : Tekanan penguapan cairan, (psig, kg/m2)
Q : Kapasitas perpompaan, (USbl/d, m3/jam, gpm)
Rn : Reynold Number
V : Voltage, (V)`
vd : Kecepatan cairan pada pipa discharge, (m/s, inch/s, ft/s)
Vs :Kecepatan Cairan Pada Pipa Suction
Zd : Tinggi tekan statis, (m,inch,ft)
Zs : Tinggi hisap statis, (m,inch,ft)
nop : Evesiensi Pompa
nm : Evesiensi Motor
ntrans : Efisiensi Transmisi
µ : Viscositas Absolut
: Berat Spesifik Cairan
: Masa jenis Cairan
: Kekasaran Relative

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Tabel Resistance in Equivalent Pipe Length of Elbow, Tee,Bend and


Valve
Lampiran 2 : Tabel Resistance in Equivalent Pipe Length of Eccentric and
Consentric Reduser
Lampiran 3 : Grafik Relative Rougness For Pipe Of Common Engineering
Material
Lampiran 4 : Diagram Moody
Lampiran 5 : Resistance Coefficient For Pipe Fitting
Lampiran 6 : Pump Performance Curve

viii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam industri gula, terdapat berbagai peralatan proses produksi gula yang
memiliki peran dan fungsi berbeda-beda. Salah satunya untuk mendistribusikan fluida
dari satu peralatan ke peralatan lain diperlukan suatu peralatan mekanik yang disebut
pompa untuk memindahkan fluida cair atau minyak melalui media perpipaan.

Mengingat pompa tersebut menjadi suatu peralatan mekanik yang vital bagi
proses pengolahan gula, maka harus memiliki kinerja yang baik untuk menjaga
produk yang dihasilkan tetap pada range yang telah ditetapkan. Ditinjau dari waktu
operasinya, kinerja dari suatu pompa akan menurun dari waktu ke waktu karena
pemakaian secara terus-menerus, maka perlu di adakan pengoptimalan mengenai
kinerja dari pompa tersebut. Mengenai besarnya pengaruh unjuk kerja dan fungsi dari
peralatan tersebut maka penulis mengambil judul Kertas Kerja Wajib (KKW)
“OPTIMALISASI UNJUK KERJA HOT WATER PUMP DI AREA PROSSES
PT.GMM”.

Hot Water Pump berfungsi untuk mengalirkan Air panas dari Excess
Condensat Tank menuju Hot Water Storage Tamk. Hot Water Pump berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan air panas dari Excess condensate menuju ke hampir semua
peralatan di area prosses. Dengan hasil yang diperoleh dari optimasi unjuk kerja
pompa ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai langkah yang
dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja pompa yang ditinjau.

1
1.2 Tujuan

Penulisan Kertas Kerja Wajib ini memiliki tujuan, antara lain :

1. Mengoptimalkan unjuk kerja Hot Water Pump 100-40 P supaya


kehandalannya memenuhi kebutuhan proses PT GMM

2. Memberi masukan atau pemikiran terhadap langkah-langkah yang dilakukan


untuk mengoptimalkan kinerja Hot Water Pump 100-40 P ketika akan
dilakukan pengembangan PT GMM.

1.3 Batasan Masalah

Dalam penyusunan Kertas Kerja Wajib ini penulis hanya membatasi


permasalahan pada pembahasan evaluasi dan optimasi unjuk kerja Hot Water
Pump 100-40 P dan tidak membahas secara detail tentang komponen bagian
maupun pemeliharaan pada pompa sentrifugal tersebut. KKW ini di titik
beratkan pada perhitungan :

1. Kapasitas Hot Water Pump 100-40 P;


2. Head Hot Water Pump 100-40 P;
3. Efisiensi Hot Water Pump 100-40 P;
4. Daya Hot Water Pump 100-40 P;
5. NPSHa Hot Water Pump 100-40 P
6. Optimasi Hot Water Pump 100-40 P;

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan Kertas Kerja Wajib ini dapat dijabarkan sebagai
berikut:

2
I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi Latar belakang, Tujuan penulisan Kertas Kerja Wajib, Batasan
masalah dan Sistematika penulisan.

II. ORIENTASI UMUM


Bab ini berisi sejarah singkat , Tugas dan tanggung jawab fungsi, Struktur
organisasi, Visi dan misi, serta Sarana dan fasilitas PT.GMM.
III. TINJAU PUSTAKA
Bab ini berisi Pengertian umum pompa, Klasifikasi pompa, Klasifikasi pompa
sentrifugal, Prinsip kerja pompa sentrifugal, Bagian-bagian pompa sentrifugal
dan fungsinya, Parameter unjuk kerja pompa sentrifugal, Kavitasi, dan
Karakteristik pompa sentrifugal.
IV. PEMBAHASAN
Bab ini berisi Diagram alir proses dan fungsi Hot Water Pump 100-40 P,
Spesifikasi teknik Hot Water Pump 100-40 P, Karakteristik fluida yang
dipindahkan Hot Water Pump 100-40 P, Perhitungan unjuk kerja Hot Water
Pump 100-40 P, Perhitungan optimasi Hot Water Pump 100-40 P dan
keselamatan Hot Water Pump 100-40 P.
V. PENUTUP
Bagian terakhir dari penulisan Kertas Kerja Wajib ini adalah penutup yang
berisikan Simpulan dan Saran dari pembahasan menghenai Evaluasi Unjuk
Kerja Pompa Sentrifugal.

3
II. ORIENTASI UMUM

2.1 Profil Perusahaan

2.1.1 Lokasi PT Gendhis Multi Manis

PT Gendhis Multi Manis berlokasi di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan,


Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. PT GMM dibatasi oleh letak geografis
sebelah utara dibatasi oleh Dukuh Gayam, Desa Kedung Wungu. Sebelah selatan
dibatasi oleh Desa Tinapan. Sebelah timur dibatasi oleh Dukuh Kalijalin, Desa
Tinapan. Sebelah barat dibatasi oleh Jalan Raya Kunduran Todanan. Luas PT GMM-
BULOG yaitu 370.000 m².

2.1.2 Luas Areal Kebun

Luas kebun tebu di wilayah Blora kurang lebih yaitu 33.000.000 m². Areal
seluas kebun tersebut, masih belum mampu untuk memenuhi kebutuhan giling
selama 24 jam dengan target 150 hari. Oleh karena itu, PT GMM membutuhkan
dukungan dari wilayah luar Blora seperti Pati dan Rembang, sekitar 70.000.000
100.000.000 m² lahan tebu.

2.1.3 Sejarah PT Gendhis Multi Manis

PT GMM dibangun berdasarkan dorongan untuk memperluas area tebu


rakyat, sehingga inefisiensi di pabrik gula sebagai akibat kekurangan bahan baku
secara bertahap dapat diatasi. Dorongan pembangunan PT Gendhis Multi Manis

4
semakin menguat seiring dengan semakin menguatnya organisasi petani tebu seperti
APTRI (Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia), sehingga diharapkannantinya akan
memudahkan upaya-upaya koordinasi baik antara petani, petani dengan PT GMM,
dan petani dengan pemerintah yang akan meningkatkanbargaining position industri
gula.Pada awal tahun 2012, PT Gendhis Multi Manis didirikan untuk memenuhi
produksi gula di Indonesia dan mendukung program swasembada gula pemerintah.PT
GMM didirikan dengan tujuan sebagai perusahaan gula nasional terbaik yang
berbasis tebu dan mampu menjadi model percontohan dalam industri gula nasional
dengan menjadikan petani sebagai mitra mengembangkan bisnis secara terpadu.
Sedangkan cara yang ditempuh PT GMM adalah membangun industri gula yang
sehat dan tangguh tanpa distorsi sehingga menguntungkan stakeholders terutama
petani tebu dan konsumen luas pada umumnya. PT GMM didirikan di Desa Tinapan,
Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah.

2.1.4 Visi dan Misi PT GMM

Selayaknya sebuah perusahan pada umumnya, PT GMM juga memiliki visi


dan tujuan. Berikut merupakan visi dan misi PT GMM:

1.Visi PT GMM

Menjadikan PT GMM sebagai perusahaan gula nasional terbaik yang berbasis


tebu, dan mampu menjadi model percontohan dalam industri gula nasional dengan
menjadikan petani sebagai mitra dalam memgembangkan bisnis secara terpadu.

2. Misi PT GMM

a. Membangun industri gula nasional yang sehat dan tangguh, sehingga


menguntungkan semua stakeholders terutama petani tebu.

5
b. Memberdayakan dan potensi lingkungan guna mendukung pembangunan
ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja.

c. Mempunyai komitmen untuk senantiasa menjaga, memelihara, dan


mewujudkan kelestarian alam dan lingkungan. Selain bergerak berdasarkan
visi dan misi tersebut, PT GMM menganut falsafah dari tokoh lokal Blora
yaitu Samin Surosentiko ―Demen Becik Rukun Segar Waras" yang berarti
harus baik dengan sesama manusia, alam, dan tuhan.

2.1.5 Nilai dan Budaya PT GMM

a. Efficient : Mengedepankan efisiensi dalam menjalankan usaha, sehingga kompetisi


SDM merupakan syarat utama.

b. Integrity : Kesesuaian antara pikiran dan tindakan yang dilakukan dalam


menjalankan pekerjaan, nilai ini yang ditanamkan pada seluruh insan PT GMM.

c. Teamwork : Interaksi sosial yang efektif baik di lingkungan internal dan eksternal
dengan maksud pencapaian tujuan perusahaan.

d. Excellence : Semangat untuk menghasilkan output kerja yang terbaik, sehingga


mengutamakan juga proses pencapaian yang baik.

е. Respect : Menghargai dan menghormati keragaman individualitas guna mencapai


hasil kerja yang efektif.

2.1.6 Keunggulan PT GMM

a. Ramah lingkungan: gas buang CO2 dari boiler dapat diolah kembali untuk
digunakan sebagai proses pemurnian gula (karbonatasi).

6
b. Kualitas gula tinggi: sistem pengolahan gula di pabrik gula Blora menggunakan
sistem defekasi remelt karbonatasi yaitu melalui 3 tahap filtrasi sedangkan pabrik
gula yang lain hanya melalui 1 kali tahapan filtrasi.

c. Memiliki efisiensi tinggi: overall recovery dapat mencapai 85% sedangkan pabrik
gula lain hanya sekitar 75%.

d. Closed loop circulation water: memiliki sistem pengolahan air tertutup sehingga
semua limbah cair dapat diolah kembali sebagai penolong bahan produksi.

2.1.7 Kebijakan Mutu PT GMM

a. Menghasilkan gula kristal putih yang berkualitas tinggi yang memenuhi


persyaratan konsumen.

b. Menjalin hubungan kerjasama dengan pelanggan dan memastikan


penyampaian produk tepat waktu.

c. Dapat dikomunikasikan dan dipahami oleh manajemen dan seluruh karyawan


di PT Gendhis Multi Manis.

d. Melakukan pekerjaan dan menerapkan dokumentasi berdasarkan kebijakan


dan prosedur yang telah ditetapkan sesuai sistem manajemen mutu ISO 9001:
2018 yang berlaku.

e. Meningkatkan efektivitas sistem manajemen mutu secara berkelanjutan.

7
2.1.8 Kebijakan Halal PT GMM

Guna menghasilkan produk halal secara konsisten dalam rangka memenuhi


kebutuhan konsumen serta mengutamakan kepuasan pelanggan melalui inovasi, maka
PT GMM akan mencapainya melalui penerapan langkah-langkah berikut:

1. Menjamin seluruh produk yang dibuat disertifikasi LPPOM MUI.

2. Menjamin seluruh bahan yang digunakan telah disetujui LPPOM MUI.

3. Menjamin fasilitas produksi yang digunakan bebas dari bahan babi dan turunannya
serta bahan najis lainnya.

4. Melatih, mengembangkan dan melibatkan seluruh stakeholder perusahaan guna


memahami Sistem Jaminan Halal.

5. Menyediakan sumberdaya yang diperlukan untuk penyusunan, penerapan, dan


perbaikan berkelanjutan Sistem Jaminan Halal.

2.1.9 Jenis Produk yang Dihasilkan

Secara umum, PT Gendhis Multi Manis memproduksi 3 jenis produk gula


yaitu, Gula Kristal Mentah, Gula Kristal Putih, dan Gula Kristal Rafinasi. Gula
Kristal Mentah adalah gula "setengah jadi" dari pabrik penggilingan tebu dan
biasanya diimpor untuk kemudian diolah menjadi gula kristal putih. Gula Kristal
Rafinasi adalah gula hasil olahan lebih lanjut dari gula mentah melalui
prosesdefekasi, gula ini tidak dapat langsung dikonsumsi oleh manusia. Gula
Kristal Putih yaitu gula yang dapat digunakan langsung atau dikonsumsi oleh
manusia, dalam proses pembuatannya melewati proses sulfitasi atau pemutihan. PT
GMM dapat memproduksi gula sesuai dengan yang dikehendaki konsumen, misalnya
terkait dengan jenis gula, jumlah gula, ataupun warna gula yang diinginkan.

8
Kemudian pesanan tersebut masuk ke bagian produksi untuk diproses sesuai pesanan,
sedangkan wilayah pesanan meliputi hampir seluruh Indonesia.

2.1.10 Tenaga Kerja

Dalam menunjang kelancaran proses produksi, PT Gendhis Multi Manis


membagi tenaga kerjanya menjadi beberapa shift, yaitu:

1.Karyawan Shift

Karyawan shift umumnya bekerja di pabrik (bagian pengolahan). Pembagian jam


kerja disesuaikan dengan shift masing-masing. Karyawan shift bekerja selama 6 hari
kerja. Karyawan pada bagian pengolahan terdapat 3 shift, sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan. Jam kerja karyawan shift yaitu:

 Shift I :07.00-15.00 WIB


 Shift II: 15.00-23.00 WIB
 Shift III : 23.00-07.00 WB

2. Karyawan Non-shift

Karyawan non shift adalah karyawan yang bekerja di luar bagian pengolahan,
umumnya bekerja di kantor. Jam kerja terbagi menjadi:
 Senin-Kamis : Kerja 07.00-15.00 WIB
 Istirahat 12.00-13.00 WIB
 Jumat: Kerja 07.00-15.00 WIB
 Istirahat 12.00-13.00 WIB
 Sabtu :Kerja 07.00-12.00 WIB

9
2.1.11 Standar Norma
Standar Norma PT GMM terdiri dari kapasitas olah sebesar 400 Tone Cane
Per Day atau ton per hari. Rendemen Gula Kristal Putih yang dihasilkan PT GMM
adalah 9. Mutu produk Gula Kristal Putih 1 untuk indikator warna yaitu 80-200
IU.Sedangkan Gula Kristal Putih 2 untuk indikator warna yaitu 201-300 IU.

2.1.12 Struktur Organisasi

RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) merupakan pemegang kekuasaan


tertinggi di dalam Perseroan Terbatas. Di bawah RUPS terdapat Dewan
Komisaris.Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Sekretaris Dewan
Komisaris.Direktur Utama bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Direktur
Utama juga bertanggung jawab terhadap Komite Audit dan Sekretararis Dewan
Komisaris. Direktur Utama membawahi 4 jabatan, yaitu Satuan Pengawasan Intern.
Direktur Keuangan dan SDM, Direktur Operasional, dan SETPER. Satuan
Pengawasan Intern membawahi Senior Auditor dan Junior Auditor. Direktur
Keuangan dan SDM membawahi Manager Umum dan Purchasing, Manager
Akuntansi, Manager SDM, dan Manager Keuangan & Pajak. Manajer Umum
Purchasing membawahi 3 bagian supervisor, yaitu supervisor rumah tangga,
supervisor keamanan, dan supervisor purchase. Manager Akuntansi membawahi 1
supervisor, yaitu supervisor akuntansi. Manager SDM membawahi 2 supervisor, yaitu
supervisor kesra & K3, dan supervisor renbang. Manager Keuangan & Pajak
membawahi 3 supervisor, yaitu supervisor keuangan, supervisor pajak, supervisor
manajemen risiko dan kepatuhan.
Direktur Operasional membawahi General Manager Operasional. General
Manager Operasional membawahi 8 manager, yaitu manager produk, manager
procurement, manager logistik, manager engineering, manager pengolahan, manager
tanaman, manager QA, dan manager RnD & IT. Manager Produk, Marketing, dan
Sales membawahi supervisor produk & marketing, dan supervisor sales. Manager

10
Procurement membawahi supervisor procurement. Manager logistik membawahi
supervisor logistik. Manager Engineering membawahi supervisor boiler, supervisor
mill, spv elektrik dan instrumen, supervisor mekanik, supervisor aset dan
replacement, dan supervisor workshop. Manager Pengolahan membawahi supervisor
purifikasi, supervisor evaporasi, supervisor vaccuum, dan supervisor centrifugal dan
packing. Manager Tanaman membawahi supervisor tanaman, supervisor tebang
angkut, dan spv kebun bibit. Manager QA membawahi supervisor QA dan supervisor
utility. Manager Rnd & IT membawahi supervisor RnD dan supervisor IT. SETPER
membawahi 3 bagian yaitu supervisor PH, spv legal, dan kesekretariatan. Struktur
organisasi PT GMM disajikan pada gambar 1.

Gambar2.1 struktur Organisasi PT GMM Blora


(Sumber : Gedung Proses PT GMM)

11
2.1.13 Job Description

PT GMM di Blora dipimpin oleh seorang Direktur Utama (DIRUT) yang


menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh BULOG dan bertanggung jawab kepada
direksi atas pelaksanaan kegiatan di pabrik gula. Dalam proses pelaksanaannya,
Direktur Utama dibantu oleh 12 manager, yaitu sebagai berikut:
1. General Manager
Memiliki tugas pokok yaitu mengangkat dan memberhentikan karyawan
perusahaan, memilih, menentukan, dan mengawasi pekerjaan karyawan, dan
memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan-kebijakan perusahan.

2. Manager Keuangan dan Pajak


Memiliki tugas pokok yaitu mendapatkan dana perusahaan, menggunakan
dana perusahaan, dan membagi keuntungan perusahaan.

3. Manager Quality Assurance


Memiliki tugas pokok yaitu meneliti produk dan proses produksi perusahaan
agar memperoleh standar kualitas yang diperlukan.

4. Manager Logistik
Memiliki tugas pokok yaitu menyampaikan barang jadi dalam jumlah yang tepat pada
kebutuhan.
5. Manager Procurement
Memiliki tugas pokok yaitu merancang hubungan yang tepat dengan supplier

6. Manager Umum Purchasing


Memiliki tugas pokok yaitu membuat perencanaan pembelian barang maupun
jasa sesuai permintaan pembelian yang diterima dari departemen terkait.

12
7. Manager Akuntansi
Memiliki tugas pokok yaitu merencanakan strategi akuntansi perusahaan
secara tepat sesuai dengan strategi bisnis, mengatur, mengarahkan pencatatan neraca
perusahaan aktivitas perusahaan serta menjaga keseimbagan neraca L/R. Selain itu
juga bertugas untuk mengontrol dan mengevaluasi pencatatan neraca LR dan aktivitas
akuntansi lainnya agar dapat berjalan secara tepat dan akurat.

8. Manager Tanaman
Memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan dan menangani segala kegiatan
produksi tebu di kebun dan persiapan lahan, penyediaan bibit, pemeliharaan tanaman,
kegiatan tebang dan angkut sampai timbangan dalam rangka penyediaan dan
pemasukan bahan baku tebu siap untuk digiling baik secara kualitatif dan kuantitatif.

9. Manager Pengolahan
Memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan kegiatan operasional pengolahan
bahan baku menjadi gula berdasarkan metode atau syarat pengolahan dengan tujuan
agar terpenuhi kualitas dan kuantitas produksi sesuai standar dan kualitas yang telah
ditetapkan.

10. Manager SDM


Memiliki tugas pokok yaitu mengatur segala kekayaan aset SDM dalam
perusahaan sehingga dapat dikelola dengan baik, dan menjalankan operasional
perusahaan hingga tercapai segala tujuan yang diinginkan.

11. Manager Marketing dan Sales


Memiliki tugas pokok marketing yaitu merumuskan kebijakan pemasaran
perusahaan, memutuskan harga jual hasil produksi, dan melakukan koreksi terhadap
harga kontrak apabila terjadi kesalahan. Selain itu, juga memiliki tugas pokok sales
yaitu melakukan tindak lanjut pelayanan, untuk memberikan kepuasan kepada

13
konsumen, melakukan tindak lanjut setiap kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh peluang pada masa mendatang, dan memelihara semua hasil analisis
penjualan yang telah dibuat.

12. Manager Engineering


Memiliki tugas pokok diantaranya yaitu melaksanakan kegiatan operasional
pengawasan dan pelaksanaan di stasiun gilingan, electrical, instrument, dan boiler.
Tugas tersebut dibagi kepada 6 SPV yaitu supervisor boiler, mill, elektrik dan
Instrument, mekanik, aset dan replacement, workshop, dan IT.

2.2 Tahapan Pengemasan Gula Kristal Putih di PT GMM

Proses pengemasan Gula Kristal Putih di PT GMM menggunakan beberapa


hesin, yaitu weighing scale machine, dan sewing machine. Weighing machine yang
dapat mengeluarkan GKP sesuai dengan pengaturan gramatirnya adalah mesin yaitu
netto 50 kg. Sedangkan sewing machine adalah mesin yang digunakan untuk
menjahit karung. Mesin pengemasan GKP dapat dilihat pada Gambar 6. Tahapan
pengemasan Gula Kristal Putih dijabarkan untuk melihat potensi atau peluang
teriadinya kerusakan karung. Berikut merupakan tahapan pengemasan Gula Kristal
Putih di PT GMM:

1 Gula kristal putih yang telah mengalami proses pengeringan atau pemisahan,
ditampung terlebih dahulu di dapur sugar bin.

2. Gula yang berada di dapur sugar bin akan dialirkan menuju weighing scale
machine. Sugar bin adalah tempat gula yang sudah selesai diproses.

14
3. Pada weighing machine, karung diletakkan di bawah hopper dan mesin akan
otomatis menurunkan Gula Kristal Putih dengan gramatir 50 kg. Hopper adalah
komponen penampung pada mesin.

d. Selanjutnya, karung yang telah terisi gula akan dialirkan menggunakan conveyor
menuju ke sewing machine.

e. Lalu, operator packing akan menempatkan karung yang telah terisi gula tepat
dengan sensor sewing machine.

f. Setelah karung dijahit, maka akan diletakkan di conveyor menuju ke penggudangan


atau area logistik.

15
III. TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian Pompa Secara Umum5:1)

Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan
dari satu tempat ke tempat lain melalui media pipa dengan cara memberi energi pada
cairan yang dialirkan. Energi yang diberikan pada cairan dapat berupa energi
potensial atau energi kecepatan. Energi tersebut digunakan untuk mengatasi
hambatan-hambatan pengaliran seperti hambatan gesek, perbedaan ketinggian,
maupun perbedaan tekanan.

3.2 Klasifikasi Pompa5:2)

Secara umum pompa dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kelompok besar


yaitu:
1. Pompa Pemindah Positif (Positive Displacement Pump);
2. Pompa Pemindah Non Positif (Non Positive Displacement Pump).

3.2.1 Pompa Pemindah Positif4:2)

Pompa pemindah positif adalah pompa dengan ruangan kerja yang secara
periodik berubah volumenya dari besar ke kecil atau sebaliknya, selama pompa
bekerja. Energi yang diberikan kepada cairan ialah energi potensial, sehingga cairan
berpindah volume pervolume. Pompa yang termasuk kelompok pemindah positif
ialah:
1. Pompa Gerak Translasi (Reciprocating Pump) : Pompa Torak, Pompa Plunyer
2. Pompa Gerak Berputar (Rotary Pump) : Pompa Roda Gigi, Pompa Lobe,

16
Vane, Pompa Ulir
3. Pompa Diaphragma : Pompa Membran.

3.2.2 Pompa Pemindah Non Positif4:2)

Pompa pemindah non positif adalah pompa dengan volume ruang yang tetap
pada saat pompa beroperasi. Energi yang diberikan pada cairan berupa energi
kecepatan yang diubah menjadi energi tekanan oleh rumah pompa itu sendiri. Pompa
yang termasuk kelompok pemindah non positif adalah :
1. Pompa Sentrifugal : Radial Flow, Mixed Flow, dan Axial Flow
2. Pompa Jet : Turbin – Impeller
Mengingat judul kertas kerja wajib tentang pompa sentrifugal, maka pada
pembahasan selanjutnya akan dibahas mengenai pompa sentrifugal

3.3 Pompa Sentrifugal 4:15)

Pompa sentrifugal adalah salah satu pompa pemindah non positif yang
menggunakan prinsip gaya sentrifugal untuk memberikan energi potensial kepada
cairan.

3.3.1 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal4:15)

Prinsip kerja pompa sentrifugal adalah sebagai berikut :


1. Energi mekanik dari penggerak mula akan diteruskan ke poros pompa dengan
media penghubung coupling.
2. Poros pompa menyebabkan impeller berputar dan menghasilkan gaya sentrifugal
yang akan mengkonversikan energi mekanik menjadi energi kecepatan dan
menyebabkan cairan terhisap serta melemparkannya menuju diffuser dengan
kecepatan tinggi.

17
3. Di dalam diffuser, energi kecepatan cairan dirubah menjadi energi tekanan.
Perubahan energi ini akan terus berlangsung hingga cairan keluar menuju saluran
discharge.

Gambar 3.1 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal3:4)

Dengan demikian pompa sentrifugal memiliki prinsip kerja mengkonversikan


energi mekanik menjadi energik kinetik (kecepatan) cairan, selanjutnya energi kinetik
(kecepatan) cairan dirubah menjadi energi potensial (tekanan) keluar pompa.

3.3.2 Klasifikasi Pompa Sentrifugal 4:18)

Pompa sentrifugal dapat diklasifikasikan sebagai berikut :


1. Klasifikasi Berdasarkan Kapasitasnya
a. Kapasitas Rendah : < 20 m3/h
b. Kapasitas Menengah : > 20-60 m3/h
c. Kapasitas Tinggi : > 60 m3/h
2. Klasifikasi Berdasarkan Tekanan Discharge
a. Tekanan Rendah : <5 kg/cm2 g
b. Tekanan Sedang : 5 – 50 kg/cm2 g
c. Tekanan Tinggi : > 50 kg/cm2 g
3. Klasifikasi Berdasarkan Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat (Stage)

18
a. Single Stage : Terdiri satu impeller dalam satu casing
b. Multi Stage : Terdiri dari beberapa impeller yang
tersusun seri dalam satu casing
c. Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang
tersusun berlawanan arah dalam
satu casing
d. Multi Impeller Multi Stage : Kombinasi antara multi impeller dan
multi Stage
4. Klasifikasi Berdasarkan Saluran Inlet pada Impeller
a. Single Suction : Cairan masuk pompa melewati satu
sisi impeller
b. Double suction : Cairan masuk pompa melalui kedua
sisi impeller
5. Klasifikasi Berdasarkan Rancang Bangun Casing
a. Single casing :Terdiri dari satu casing, dapat vertical
split atau horizontal split
b. Sectional casing : Terdiri dari beberapa casing yang
tersusu secara vertical split
6. Klasifikasi Berdasarkan Posisi Poros Impeller
a. Vertikal Shaft : Poros tegak lurus
b. Horizontal Shaft : Poros horizontal

7. Klasifikasi Berdasarkan Cara Pemasukan Awal


a. Self Priming Pump : Dimana pompa dilengkapi dengan
vacum device (tidak dipancing, sudah
menghisap sendiri).
b. Non Priming Pump : Perlu dipancing pada saat start
8. Klasifikasi Berdasarkan Jenis Fluida yang di Handle
a. Water Centrifugal Pump : Jenis fluida yang di handle adalah air

19
b. Oil Centrifugal Pump : Jenis fluida yang di handle adalah
minyak

3.4 Komponen Utama Pompa Sentrifugal5:27)

Pompa sentrifugal terdiri dari dua bagian utama, yaitu :


1. Bagian yang tidak bergerak (statis);
2. Bagian yang bergerak

Gambar 3.2 Komponen Pompa Sentrifugal.5:15)

3.4.1 Bagian yang Tidak Bergerak 5:28)

Bagian pompa sentrifugal yang tidak bergerak meliputi :


1. Casing

Casing adalah komponen terluar pompa yang berfungsi sebagai :


c. Pelindung komponen yang berada di dalamnya;
d. Tempat kedudukan diffuser, inlet nozzle, outlet nozzle;
e. Sebagai pengarah aliran dari impeller yang mengubah energi kinetik
(kecepetan) menjadi energi potensial (tekanan).

20
2. Base Plate

Base Plate adalah komponen pompa yang berfungsi untuk menopang seluruh
bagian pompa, dan sebagai tempat kedudukan pompa terhadap pondasi.

3. Diffuser

Bagian ini biasanya menjadi satu dengan pompa atau terpasang dengan cara
dibaut pada rumah pompa, fungsi utamanya adalah :
a. Pengarah aliran fluida menuju ruang volute atau menuju stage
berikutnya
b. Mengubah energi kinetis cairan menjadi energi potensial

4. Stuffing Box
Stuffing box berfungsi sebagai tempat kedudukan beberapa mechanical
packing yang mengelilingi shaft sleeve, dan juga berfungsi untuk mencegah
kebocoran cairan pada daerah dimana poros pompa menembus casing.

5. Wearing Ring Casing


Wearing ring casing adalah komponen yangh berfungsi untuk mencegah
kebocoran yang terjadi akibat ada celah pada casing dan impeller.

6. Suction Nozzle dan Discharge Nozzle


Bagian yang berfungsi sebagai tempat masuk dan keluarnya cairan

21
3.4.2 Bagian yang Bergerak 5:34)

Bagian pompa sentrifugal yang bergerak meliputi :

1. Impeller
Impeller adalah komponen yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis
dari pompa menjadi energi kecepatan pada fluida yang dipompakan secara continue
(terus menerus). Dengan adanya proses ini maka saluran suction (hisap) akan bekerja
secara maksimal dan terus menerus sehingga tidak ada kekosongan fluida dalam
rumah pompa.
Berikut klasifikasi Impeller
a. Berdasarkan type Suction
1) Single Suction : Cairan masuk dari salah satu sisi Impeller
2) Double Suction : Cairan masuk dari kedua sisi Impeller

b. Berdasarkan Konstruksi
1) Impeller Terbuka : Kedua sisi Impeller terbuka, cocok un
ntuk cairan yang abrasif
2) Impeller Semi Terbuka :Hanya salah satu sisi impeller yang
cocok untuk cairan yang bersih atau
mengandung partikel lembut
3) Impeller Tertutup :Kedua sisi Impeller tertutup, cocok
untuk cairan yang bersih atau partikel
lembut

22
c. Berdasarkan Arah Aliran Keluar
2) Radial Flow :Digukan untuk head yang tinggi dan
kapasitas yang relatif kecil
3) Mixed Flow :Digunakan untuk head yang cukup tinggi dan
kapasitas sedang
4) Axial Flow :Digunakan untuk head yang rendah dan
kapasitas yang rendah

2. Shaft (Poros)
Shaft (poros) adalah komponen yang berfungsi meneruskan momen putar dari
unit penggerak, shaft (poros) juga berfungsi sebagai dudukan impeller dan komponen
bergerak lainnya

3. Shaft Sleeve

Shaft Sleeve adalah komponen yang berfungsi untuk melindungi shaft dari
erosi, korosi dan keausan pada stuffing box.

3.5 Kelebihan dan Kekurangan Pompa Sentrifugal 4:17)

Adapun kelebihan dan kekurangan pompa sentrifugal adalah sebagai berikut:


1. Kelebihan pompa sentrifugal
a. Aliran discharge tetap;
b. Tersedia dalam kapasitas dan tekanan dari kecil sampai besar;
c. Kapasitas dan tekanan mudah diatur, dengan mengatur discharge
valve dan putaran
d. Efisiensi overall tinggi;

23
e. Dapat langsung dihubungkan dengan unit penggerak;
f. Biaya pemeliharaan dan perawatan rendah.
2. Kekurangan pompa Sentrifugal
a. Peka terhadap sifat fluida yang dipompa;
b. Kurang cocok untuk cairan kental dan mengandung partikal abrasive;
c. Diperlukan ketelitian dalam pemasangan;
d. Biaya awal tinggi.

3.6 Unjuk Kerja Pompa Sentrifugal 5:39)

Unjuk kerja pompa sentrifugal merupakan kemampuan pompa dalam


menghasilkan kapasitas, head, dan daya pada efisiensi tertentu. Parameter unjuk kerja
pompa meliputi:
a. Kapasitas
b. Head
c. Efisiensi
d. Daya
e. Net Positive Suction Head Available (NPSHa)

3.7 Perhitungan Parameter Unjuk Kerja Pompa Sentrifugal 5:39)


Parameter unjuk kerja pompa berdasarkan sistim perpompaan terdiri dari
kapasitas, head sistim, efisiensi, daya dan NPSHa. Sistem perpompaan dapat
ditunjukkan seperti gambar di bawah ini :

24
Gambar 3.3 Instalasi Sistem Perpompaan

3.8 Kapasitas5:40)
Kapasitas pompa adalah sejumlah volume cairan yang dihasilkan pompa secara
kontiniu dalam tiap satuan waktu. Besarnya kapasitas pompa ditentukan

berdasarkan kebutuhan proses. Biasanya pada sebuah kilang dipasang flow meter
sehingga kapasitas yang dihasilkan dapat diketahui.
Dari kapasitas dapat dihitung kecepatan cairan di sisi suction dan discharge:

a. Kecepatan cairan pada pipa suction


V= = , ⁄

Keterangan :
V : Kecepatan cairan, m/s
Q : Kapasitas pompa, m3/s

25
DS : Garis tengah bagian dalam pipa pada titik S, m

b. Kecepatan cairan di sisi discharge


V= = , ⁄

Keterangan :
V : Kecepatan cairan, m/s
Q : Kapasitas pompa, m3/s
DD : Garis tengah bagian dalam pipa pada titik d , m

3.8.1 Head Pompa 5:40)

Head adalah energi setiap satuan berat dengan unit satuan panjang. Sedangksn
yang dimaksud dengan head system atau head total dari system dibagi menjadi total
discharge head dan total suction head untuk mempermudah perhitungan. Total
discharge head dan totatal suction head terdiri dari :
1) Head tekanan(P/ ),m

2) Head kecepatan(V2/2.g), m
3) Head potensial (Z),m
4) Head rugi rugi akibat gesekan cairan dengan media sepanjang pengaliran

Head total pompa dinyatakan dengan satuan panjang/tinggi kolom


cairan. Berdasarkan sistem perpompaan terdapat beberapa head dihitung berdasarkan
instalasi, sebagai berikut :

26
a) Head Pompa (H)9:10)

H= A-B

Diketahui :

PA : Tekanan cairan di titik A, kg/m2

PB : Tekanan cairan di titik B, kg/m2

: Berat spesifik cairan

ZA : Tinggi hisap statis ,m

ZB : Tinggi tekan statis , m

VB : Kecepatan cairan di titik B, m/s

VA : Kecepatan cairan di titik A, m/s

HL : Head loss, m

b) Head Loss (HL) 5:41)

Kerugian head pada sistem perpipaan (hl) yaitu :


1) Kerugian head suction
2) Kerugian head discharge
Untuk perhitungan antara kerugian head suction maupun discharege memiliki
perhitungan yang sama.

27
hl = hlp – hlf

Keterangan :

hl : Head Loss, m

hls : Head loss suction, m

hld : Head loss discharge, m

1. Head Loss pada pipa (hlp) 5:41)


Kerugian head pada pipa dapat dihitung dengan rumus :

Hlp = f ,m

Keterangan :

L : Panjang pipa, m

D : Garis tengah pipa bagian dalam, m

V : Kecepatan Cairan, m/s

g : Percepatan gravitasi ,m/s

f : Faktor gesekan pipa, m/s3

1) Menentukan faktor gesekan pipa (f)


Faktor gesekan pipa sebagai fungsi dari angka Reynold (Rn) dan kekasaran
pipa bagian dalam (ɛ)

28
2) Menghitung Reynold Number (Rn)5:71)

Rn = ρ.

Keterangan :

Rn : Angka Reynold

ρ : Masa Jenis cairan, kg/cm3

V : Kecepatan aliran, m/s

D : Garis tengah pipa bagian dalam pipa, m

: Viscositas absolute, kg/m s

3) Menghitung Kekasaran Relatif (ɛ)

Kekasaran relative pipa dapat ditentukan melalui lampiran, berdasarkan


diameter nominal pipa (Dn) dan bahan pipa. Berdasarkan angka Reynold (Rn) dan
kekasaran relative (𝞮) maka faktor gesekan pipa (f) dapat ditentukan melalui lampiran,
sehingga kerugian head pada pipa (hlp) dapat dihitung.

2. Head Loss Pada Fitting dan Valve (hlf) 5:41)

hlf = n.k

Keterangan :

hlf : Kerugian head pada fitting dan valve, m

n : jumlah fitting valve sejenis

29
k : factor gesekan fitting, valve untuk ukuran dan jenis yang sama

v : kecepatan cairan, m/s

g : Percepatan grafitasi 9,81 m/s2

n adalah banyaknya fitting atau valve dan k adalah faktor kerugian. Head Loss
pada fitting dan valve juga dapat dihitung dengan menggunakan panjang
equivalent.

hlf = f ,m

3. Head Loss Total Dengan Panjang Ekivalen 2:16)

Berikut rumus head loss total dengan panjang ekivalen :

hl = f ,m

3.8.2 Daya 5:43)


Daya adalah kerja yang dilakukan tiap satuan waktu. Pada instalasi
perpompaan terdiri dari :

30
a. Daya Cairan (Nh)
Daya cairan adalah daya yang diterima cairan atau daya yang diberikan oleh
impeller pada cairan. Daya cairan dihitung dengan rumus :

Nh = , HP

Keterangan :

Nh : Daya cairan, HP

Q : Kapasitas yang dihasilkan, m3/s

H : Head system, m

: Berat Spesifik Cairan, kg/m3

b. Daya Pompa (Np)

Daya pompa adalah daya poros pompa atau daya yang diberikan pada
impeller, daya pompa dihitung dengan rumus :

Np =

Keterangan :

Q : Kapasitas yang dihasilkan, m3/s

H : Head system, m

: Berat Spesifik Cairan, kg/m3

75 : Angka konversi 1 HP metris = 75 kg.m/s

31
0p : Efisiensi Pompa, %

c. Daya Penggerak (Nd)

Daya penggerak adalah daya yang diberikan pada poros pompa dari unit
penggerak melalui sistim transmisi.

Nd = , HP

Keterangan :

0p : Efisiensi Pompa, %

trans : Efisiensi Transmisi %

8:27
3.8.3 Efisiensi Pompa ( 0p)

Efisiensi Pompa adalah perbandingan antara daya cairan (Nh) dengan daya
penggerak yang dikalikan dengan efisiensi transmisi, secara matematis dapat
dihitung sebagai berikut :

op = x 100%

Keterangan :

op : Efisiensi Pompa, %

trans : Efisiensi Transmisi, %

Nh : Daya cairan, HP

Nd : Daya Penggerak, HP

32
3.8.4 Net Positive Suction Head (NPSH) 10:34-36)

Merupakan head netto pada suction flange suatu pompa setelah head positif
yang menyebabkan cairan masuk ke dalam pompa dikurangi semua head negatif yang
menghalangi masuknya cairan tersebut. Pengaruh yang terbesar adalah tekanan
penguapan cairan (Pv), yang dapat ditentukan dari grafik NPSH ada 2 jenis yaitu :

1) NPSHr atau NPSH required adalah NPSH yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuat pompa atas dasar desain dan tes.
2) NPSHa atau NPSH available adalah NPSH yang didapat dari perhitungan
instalasi yang terdapat di lapangan,yang dapat di hitung dengan rumus
sebagai berikut10:34-36) :

NPSHa =

Keterangan :
PS : Tekanan pada manometer S, kg/m2 abs
Pv : Tekanan Penguapan cairan, kg/m2 abs
: Berat spesifik cairan, kg/m3
VS : Kecepayan cairan pada titik S, m/s
Agar pompa dapat beropersi dengan baik, maka dalam pemilihan pompa
dipersyaratkan NPSHr < NPSHa atau NPSHa > NPSHr.

33
3.9 Kavitasi 5:44)

Kavitasi adalah proses mulai terjadi gelembung uap atau gas di dalam saluran
hisap hingga gelembung tersebut saat menumbuk impeller. Secara umum
kavitasi dimulai bila Ps = Pv, sehingga diharuskan Ps>Pv.

Akibat dari kavitasi dapat menyebabkan :


1. Performance pompa menurun.
2. Rusaknya atau cacatnya impeller
3. Operasi pompa berisik
4. Getaran yang terjadi semakin tinggi

3.8.4 Hal-hal yang Memungkinkan Terjadinya Kavitasi

Adapun hal hal yang memungkinkan terjadinya kavitasi adalah :


1. Naiknya temperatur perpompaan Pv ≥ Ps.
2. Kerugian tekanan pada saluran hisap terlalu besar
3. Putaran pompa lebih tinggi dari putaran desain

3.8.5 Langkah-langkah Untuk Memperkecil Terjadinya Kavitasi

Berikut langkah langkah untuk memperkecil terjadinya kavitasi


1) Bagian-bagian yang masuk ke dalam pompa harus dibuat stream
line hindarkan terjadinya belokan tajam dan elemen yang
menghalangi liran.
2) Usahakan agar aliran smooth pada saat masuk impeller.
3) Hindarkan terjadinya vortex, flow sparation.
4) Mengarahkan kecepatan cairan masuk pompa atau impeller dengan guide
vane.

34
IV. PEMBAHASAN

4.1 Fungsi Hot Water Pump 100-40 P


Hot Water Pump yang berada di unit proses PT-GMM berfungsi untuk
mensirkulasikan air panas dari Excess Condensate Storage Tank. Air panas ini di
gunakan untuk memenuhi kebutuhan air panas disaat proses pembuatan gula. Di unit
proses ini terdapat 2 pompa yang berfungsi untuk mensirkulasikan air panas yang
berkerja secara bergantian jika salah satunya terjadi masalah.

Gambar 4.1 Pompa dan Penggerak 100-40p

35
4.2 Data Spesifikasi Pompa 100-40 P

Pompa sentrifugal 100-40 P di PT GMM Blora memiliki spesifikasi sebagai


berikut :

Tabel 4.1 Data Spesifikasi 100-40 P

Nomor 100-40 P

Service Hot water Pump

Merk TAKI PUMP

Kapasitas 100 m3/h

Head 40 m

NPSHa -

NPSHr -

Putaran 1450 rpm

Tipe Impeller Semi Open

Efisiensi 49 %

Daya 50 HP

36
4.3 Data Spesifikasi Penggerak.

Pompa sentrifugal 100-40 P di PT GMM Blora memiliki spesifikasi penggerak


sebagai berikut

Tabel 4.2 Data Spesifikasi Penggerak Pompa 100-40 P

Manufacture Inline

Jenis Penggerak Motor Listrik

Daya 50 HP

Speed 2950 rpm

Tegangan 380 V

Arus 68,3 A

Efisiensi 92,5 %

4.4 Data Operasi


Berikut merupakan data operasi pompa sentrifugal 100-40 P di Proses lapangan
PT GMM Blora yang diambil pada tanggal 1 April 2021

Tabel 4.3 Data Operasi Pompa 100-40 P

PA 14,5 psig

Jenis Cairan Hot Water

Temperatur Cairan 700C

37
PB 2,9 psig

ZB 20m

ZA 5m

DA 5m

DB 7m

4.5 Data Sistem Perpipaan


Untuk melakukan perhitungan evaluasi unjuk kerja pompa sentrifugal maka
diperlukan data sistem perpipaan pada sisi suction dan discharge.

4.5.1 Data Sistem Perpipaan Sisi Suction


Pompa sentrifugal 100-40 P di lapangan Proses PT GMM Blora memiliki
data perpipaan sisi suction sebagai berikut (data fitting equivalent lengkap lihat
Lampiran 3 dan 4)

Tabel 4.4 Panjang Pipa Suction dan Fitting Equivalent

Suction Line 6‖ Sch 40

Item Jumlah Resistance in Jumlah Jumlah


Nps Equivalent Panjang Panjang
Pipe (ft)
Ekuivalen Ekuivalen (m)
(ft)
Pipa - - - 1

38
Elbow (900)SR 1 15 15 4,572
6‖
Gate Valve 1 4,5 4,5 1,3716

6,94361
Total Panjang Suction Line (L + Lef)

4.5.2 Data Sistem Perpipaan Sisi Discharge


Pompa sentrifugal 100-40 P di lapangan Proses PT GMM Blora memiliki data
perpipaan sisi discharge sebagai berikut (data fitting equivalent lengkap lihat
Lampiran 3 dan 4)

Tabel 4.5 Panjang Pipa Dischage Dan Fitting Equivalent

Discharge Line
4‖ Sch 40
Resistance
Item Jumlah in Jumlah Jumlah
Nps Panjng Panjang
Equvalent
Pipe (ft) Ekuivalen Ekuivalen
(ft) (m)
Pipa - - - 65

Elbow (900) LR 4 7 28 8,5344

4‖ Elbow (900) SR 4 10,5 42 12,8016

Elbow (450) LR 1 3,5 3,5 1,0668

Gate Valve 1 4,5 4,5 1,3716

87,4028
Total Panjang discharge Line (L + Lef)

39
4.6 Perhitungan Loss Sistem Perpipaan
Head pompa adalah head total yang merupakan selisih head pada sisi discharge
dengan sisi suction yang dinyatakan dengan satuan panjang. Berikut perhitungan head
perpipaan pompa 100-40 P

4.6.1 Perhitungan Head Loss pada sisi pipa Suction (HLA-S)


Diketahui :

PA : 14,5 psig = 29,2 psia = 20529,6 kg/m2 abs(Lampiran 10)

: 977 kg/m3
ZA : 5 m (Lampiran 10)

g : 9,81 m/s2

DA : 5 m (Lampiran 10)

a. Menghitung Kecepatan cairan


VS = = , ⁄

Diketahui :

Q : 100 m3/jam = 0,0277 m3/s


DS : 6,065 inchi = 0,154051 m (Pipa Nps 6‖ Sch 40)

VS = = = 1,4 m/s

1) VA = = , ⁄

40
Diketahui :

Q : 100 m3/jam = 0,0277 m3/s


DA : 5m (Lampiran 10)

VA = = = 0,0014 m/s

b. Menghitung Head Loss Pada Pipa Suction

HLA-S = f ,m

Diketahui :
(L + Lef) : 6,94361 m

DS : 0,154051 m

VS : 1,4 m/s
g : 9,81 m/s2

a) Menentukan Faktor Gesekan (f)


f = Fungsi (Rn, ɛ) pada diagram moody
b) Menghitung Angka Reynold (Rn)
Rn = ρ

Diketahui :
: 977 Kg/m3
µ : 0.00404 Cp = 0,0000404 Poise = 0,00000404 kg/m s

Rn = 977 kg/m³ = 52156177,67

c) Menghitung Kekasaran Relatif (ɛ)


ɛ = e/D
Diketahui :
e : 0,00015 ft = 0,0018 inchi (lampiran 3)

41
DS : 6,065 inchi
ɛ = e/D = 0,0018/6,065 == 0,0003
Setelah melihat fungsi (Rn, ɛ) pada diagram Moody (lampiran 4) didapatkan
f = 0,015 ( Lampiran 4)

HLA-S = f ,m

HLA-S = 0,015 = 0,067 m

d) Head Loss Total pada Sisi Suction


HLA-S = 0,067 m
Jadi, head loss pada pipa suction adalah 0,067 m

4.6.2 Perhitungan Head loss pada pipa Discharge (HLD-B)

Diketahui :

PB : 2,9 psig = 17,6 psia kg/m2 = 12374,02 kg/m2 abs (Lampiran 10)

: 977 kg/m3
ZB : 20 m ( Lampiran 10)
g : 9,81 m/s2

a. Menghitung kecepatan cairan


VD = = , m/s²

Diketahui :
Q : 100m3/jam = 0,0277m3/s
DD : 4,025 inchi = 0,10 m ( Pipa Nps 4‖ Sch 10)

VD = = = 3,5 m/s

42
1) VB = = , m/s²

Diketahui :
Q : 100m3/jam = 0,0277m3/s
DB : 7m (Lampiran 10)

VB = = = 0,0007 m/s

b. Menghitung Head Loss Pada sisi pipa Discharge

HLD-B = f ,m

Diketahui :
(Le + Lef) : 87,4028 m
DD : 0,10 m
VD : 3,5m/s
g : 9,81 m/s2

a) Menghitung Faktor Gesekan (f)


f = Fungsi (Rn, ɛ) pada diagram Moody.

b) Menghitung Angka Reynold (Rn)


Rn = ρ

Diketahui :
ρ : 977 kg/m³
µ : 0,00404 Cp = 0,0000404 Poise = 0,00000404 kg/m s

Rn = 997 kg/m³ = 86633,66

c) Menghitung Kekasaran Relatif (ɛ)


ɛ = e/D

43
Diketahui :
e : 0,00015 ft = 0,0018 inchi (dari lampiran 3)
DD : 4,025 inchi
ɛ = e/D = 0,0018/4,025 = 0,0004
Setelah melihat fungsi (Rn, ɛ) pada diagram Moody (lampiran 4) didapatkan
f = 0,016 (Lampiran 4)

HLD-B = f ,m

HLD-B = 0,016 = 8,7 m

d) Head Loss Total pada Sisi Discharge


HLD-B = 8,7 m
Jadi, head loss pada pipa Discharge adalah 8,7 m

Jadi di dapatkan HLA-B sebagai berikut


HLA-B = HLA-s + HLD-B = 0,064+8,7 =8,764 m

4.7 Head Total Sistem

H= A-B

Diketahui:
PA : 14,5 psig = 29,2 psia = 20529,6 kg/m2 abs(Lampiran 10)
PB : 2,9 psig = 17,6 psia = 12374,02 kg/m2 abs (Lampiran 10)
: 977 kg/m3
Zb : 20 m
Za :5m
VA : 0,0014 m/s
VB : 0,0007 m/s
A-B : 8,764 m

44
H= = 15,41 m

4.8 Daya Cairan (Nh)


Nh = , HP

Diketahui :
Q : 0,0277 m³/s
H : 15,41 m
: 977 kg/m³

Nh = = 5,5 HP

4.9 Daya Pompa (Np)


Np = = , HP

Diketahui :
Nh : 5,5 HP
𝛈op : 49% (dilihat pada grafik pump performance curve, lampiran 6)

Np = = 11,2 HP

4.10 Daya Penggerak (Nd)


Nd = = , HP

Diketahui :
Np : 11,2 HP
𝛈trans : 92,5 % ( Lampiran 8)

Nd : = 12,1 HP

4.11 Efisiensi Pompa ( 0p)

0p = x 100%

Diketahui :

45
trans : 92,5 %

Nh : 5,5 HP

Nd : 12,1 HP

0p = x 100% = 49,4 %

4.12 Net Positive Suction Head Available (NPSHa)

NPSHa =

Diketahui :
PS  14,7 psig = 29,4 psia =20670,2 kg/m2 abs
Pv = 0,31176 BAR = 19,2 psia = 13498,9 Kg/m2 abs ( Lampiran 9)
= 977 kg/m³

NPSHa =

NPSHa = 7,4 m

4.13 Evaluasi Hasil Perhitungan Pompa Dengan Data Desain


Dalam evaluasi unjuk kerja pompa sentrifugal P-0309 B, parameter yang
dibandingkan meliputi kapasitas, head, efisiensi pompa, daya pompa, daya penggerak
dan NPSHa. Berikut perbandingan data desain pompa dengan data hasil perhitungan.

Tabel 4.6 Evaluasi Hasil Perhitungan


No.
Parameter Satuan Desain Aktual/Perhitungan Selisih

1 Kapasitas m3/h 100 -

2 Head M 40 15,41 24,59

46
Efisiensi -0,4
3 % 49 49,4
pompa
Daya 38,8
4 HP 50 11,2
Pompa

Daya 37,9
5 HP 50 12,1
Penggerak

6 NPSHa M - 7,4 -

7 NPSHr M - - -

Dari perhitungan di atas didapatkan penurunan nilai-nilai parameter


diantaranya yaitu Kapasitas, Head, Efisiensi, Daya pompa, Daya penggerak dan
NPSHa. Pada Head Pompa mengalami penurunan dari 40 m menjadi 15,41 m,
Efisiensi mengalami kenaikan dari 49% menjadi 49,4 %, naiknya efisiensi ini di
karenakan turunnya Head pompa, Daya pompa mengalami penurunan dari 50 HP
menjadi 11,2 HP, daya penggerak mengalami penurunan dari 50 HP menjadi 12,1
HP.

4.14. Metode Optimalisasi kinerja Hot Water Pump 100-40 P

Optimalisasi adalah penggunaan metode tertentu untuk memnentukan solusi


yang paling efektif dan efiesien untuk masalah desain atau proses. Teknik ini adalah
salahsatu sarana kuantitatif utama dalam pengambilan keputusan di industri. Berikut
optimalisasi kinerja pompa 100-40 P dapat dilakukan dengan cara yaitu :

1. Merubah parameter kondisi operasi seperti menaikkan kapasitas aliran fluida


dengan cara membuka jepitan valve pada sluran pipa;
2. Menambah peralatan instrumentasi pada pompa atau saluran isntalasi pipa;

47
3. Merubah mechanical system, seperti merubah perpipaan pada pipa yang
terpasang pada pompa. Cara lain juga dapat di gunakan dengan meretrofit
(memotong) atau mengecilkan diameter impeller pompa yang terpasang
dengan impeller baru yang sesuai dengan kapasitas saat ini

4.15 Optimalisasi Dengan Cara Menaikkan Kapasitas

Optimalisasi dengan menaikkan kapasitas sesuai titik tertinggi efisiensi pada


Curve Pump Performace (Lampiran : 7). Seperti pada perhitungan sebelumnya, untuk
menentukan Head total terlebih dahulu menghitung head suction Dan head discharge

4.15.1 Perhitungan Head loss pada pipa Suction ( HLA-S )

Diketahui :

PA = 14,5 psig = 29,2 psia = 20529,6 kg/m2 abs(Lampiran 10)

: 977 kg/m3
ZA : 5 m (Lampiran 10)

g : 9,81 m/s2

a. Menghitung Kecepatan cairan


VS = = , ⁄

Diketahui :

Q : 250 m3/jam = 0,069 m3/s


DS : 6,065 inchi = 0,154051 m (Pipa Nps 6‖ Sch 40)

48
VS = = = 3,7 m/s

1) VA = = , ⁄

Diketahui :

Q : 250 m3/jam = 0,069 m3/s


DS : 6,065 inchi = 0,154051 m (Pipa Nps 6‖ Sch 40)

DA :5m

VA = = = 0,0035 m/s

b. Menghitung Head Loss Pada Pipa Suction

HLA-S = f ,m

Diketahui :
(L + Lef) : 6,94361 m

DS : 0,154051 m

VS : 3,7 m/s
g : 9,81 m/s2

Menentukan Faktor Gesekan (f)


f = Fungsi (Rn, ɛ) pada diagram moody
Menghitung Angka Reynold (Rn)
Rn = ρ

Diketahui :
: 977 Kg/m3
µ : 0.00404 Cp = 0,0000404 Poise = 0,00000404 kg/m s

49

Rn = 977 kg/m³ = 137841326,7

Menghitung Kekasaran Relatif (ɛ)


ɛ = e/D
Diketahui :
e : 0,00015 ft = 0,0018 inchi (lampiran 5)
DS : 6,065 inchi
ɛ = e/D = 0,0018/6,065 == 0,0003
Setelah melihat fungsi (Rn, ɛ) pada diagram Moody (lampiran 4) didapatkan
f = 0,015

HLA-S = f ,m

HLA-S = 0,015 = 0,471 m

- Menghitung Head Loss Total pada Sisi Suction


HLA-S = 0,471 m
Jadi, head loss total pada pipa suction adalah 0,0471 m

4.15.2 Perhitungan Head loss pada sisi Discharge (HLD-B)

Diketahui :
PB : 2,9 psig = 17,6 psia = 12374,02 kg/m2 abs (Lampiran 10)
: 977 kg/m3
ZB : 20 m (Lampiran 10)
g : 9,81 m/s2

50
a. Menghitung kecepatan cairan
VD = = , m/s²

Diketahui :
Q : 250 m3/jam = 0,069 m3/s
DD : 4,025 inchi = 0,10 m ( Pipa Nps 4‖ Sch 40)

VD = = = 8,7 m/s

1) VB = = , m/s²

Diketahui :
Q : 250 m3/jam = 0,069 m3/s
DD : 4,025 inchi = 0,10 m ( Pipa Nps 4‖ Sch 40)
DB :7m

VB= = = 0,0017m/s

c. Menghitung Head Loss Pada Pipa Discharge

hl = f ,m

Diketahui :
(Le + Lef) : 87,4028 m
DD : 0,10 m
VD : 8,7 m/s
g : 9,81 m/s2
a) Menghitung Faktor Gesekan (f)
f = Fungsi (Rn, ɛ) pada diagram Moody.
b) Menghitung Angka Reynold (Rn)
Rn = ρ

51
Diketahui :
ρ : 977 kg/m³
µ : 0,00404 Cp = 0,0000404 Poise = 0,00000404 kg/m s

Rn = 997 kg/m³ = 215346,5

c) Menghitung Kekasaran Relatif (ɛ)


ɛ = e/D
Diketahui :
e : 0,00015 ft = 0,0018 inchi (dari lampiran 3)
D : 4,025 inchi
ɛ = e/D = 0,0018/4,5 = 0,0004
Setelah melihat fungsi (Rn, ɛ) pada diagram Moody (lampiran 4) didapatkan
f = 0,016

HLD-B = f ,m

HLD-B = 0,016 = 54 m

d) Menghitung Head Loss Total pada Sisi Discharge


HLD-B = 54 m
Jadi, head loss pada pipa Discharge adalah 54 m
Jadi di dapatkan HLA-B sebagai berikut
HLA-B = HLA-S + HLD-B = 0,471+54 =28,471 m

4.15.3 Head Total Sistem

H= A-B

Diketahui:
PA : 14,5 psig = 29,2 psia = 20529,6 kg/m2 abs(Lampiran 10)
PB : 2,9 psig = 17,6 psia = 12374,02 kg/m2 abs (Lampiran 10)
: 977 kg/m3

52
ZB : 20 m
ZA :5m
VA : 0,0035 m/s
VB : 0,0017 m/s
HLA-B : 28,0471 m

H= = 34,69 m

4.15.4 Daya Cairan (Nh)


Nh = , HP

Diketahui :
Q : 0,069 m³/s
H : 34,69 m
: 977 kg/m³

Nh = = 31,1 HP

4.15.5 Daya Pompa (Np)


Np = = , HP

Diketahui :
Nh : 31,1 HP
𝛈op : 72 % (dilihat pada grafik pump performance curve, lampiran 7)

Np = = 43,2 HP

4.15.6 Daya Penggerak (Nd)


Nd = = , HP

Diketahui :
Np : 43,2 HP
𝛈trans : 0,92 (Lampiran 8)

53
Nd : = 46,9 HP

4.15.7 Efisiensi Pompa ( 0p)

0p = x 100%

Diketahui :

trans : 92,5 %

Nh : 31,1 HP

Nd : 46,9 HP

x 100% = 72 %

4.15.8 Net Positive Suction Head Available (NPSHa)

NPSHa =

Diketahui :
Ps  14,7 psig = 29,4 psia =20670,2 kg/m2 abs (Lampiran 10)
Pv = 0,31176 BAR = 19,2 psia = 13498,9 Kg/m2 abs ( Lampiran 9)
= 977 kg/m³

NPSHa =

NPSHa = 8 m

Tabel 4.7 Evaluasi Hasil Optimalisasi


No.
Parameter Satuan Desain Aktual/Perhitungan Optimali
sasi
1 Kapasitas m3/h 100 - 250

2 Head M 40 15,41 34,69

54
Efisiensi 72
3 % 49 49,4
pompa
Daya 43,2
4 HP 50 11,2
Pompa

Daya 46,9
5 HP 50 12,1
Penggerak

6 NPSHa M - 7,4 8

7 NPSHr M - -

Setelah kapasitas disesuaikan dengan titik efisiensi terbaik (BEP) yaitu 72%
dari kapasitas 100 m3/jam menjadi 250 m3/jam dengan cara membuka jepitan valve,
maka daya pompa mengalami kenaikan dari 11,2 HP menjadi 43,2 HP . Daya
penggerak juga mengalami kenaikan dari 12,1 HP menjadi 46,9 HP, Head pompa
terjadi kenaikan dari 15,41 m menjadi 34,69 m.

14.16 Optimalisasi Unjuk Kerja Hot Water Pump 100-40 P

Cara yang dapat kita lakukan untuk dapat mengoptimalisasi kinerja Hot Water
Pump 100-40 P yaitu dengan cara memainkan bukaan valve, mengurangi losses pada
pipa, fitting dan valve dan menambah peralatan pengendali (instrumentasi
), langkah optimalisasi ini di pilih karena:

1. Hot Water Pump 100-40 P berfungsi untuk memenuhi kebutuhan kapasitas air
panas agar produk gula yang di hasilkan memenuhi kebutuhan pesanan yang
sudah di targetkan oleh pihak perusahaan gula .maka memainkan bukaan
valve menjadi salah satu langkah optimalisasi ;
2. Mengurangi losses pada system perpipaan dengan cara mengubah atau
mengurangi belokan pada pipa, untuk mengurangi rugi rugi pada pipa agar

55
kapasitas dapat terpenuhi dengan maksimal tetapi tidak dapat dilakukan
dikarenakan memekan waktu yang lama serta mengganggu jalannya operasi ;
3. Menambah peralatan pengendali (instrumentasi) karena peralatan pengendali
pada pompa atau instalasi pipa karena sangat minimnya instrumentasi pada
pompa ini, agar lebih mempermudah operator mengetahui penurunan tekanan
atau kapasitas pada pompa.

56
V. PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan pengamatan dan perhitungan unjuk kerja Hot Water Pump 100-
40 P pada kondisi aktual, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:

1. Penurunan performa bila dibandingkan dengan hasil perhitungan dengan


performance curve pompa. Penurunan efisiensi dapat di sebabkan oleh life
Time pompa.
2. Head pompa mengalami penurunan dari 40 m menjadi 15,41 m, dan di
lakukan optimalisasi pompa Head meningkat menjadi 34,69 m.
3. Efisiensi pompa pada kondisi aktual pompa naik dari 49 % menjadi 49,4 %
dikarenakan oleh turunnya head pompa pompa, setelah optimalisasi di
lakukan efisiensi pompa naik menjadi 72 %
4. Daya pompa aktual lebih rendah dari desain yaitu 50 HP menjadi 11,2 HP.
Hal ini juga terjadi pada daya penggerak yaitu dari 50 HP menjadi 12,1 HP.
Berkurangnya daya ini disebabkan kapasitas untuk proses yang di butuhkan
lebih rendah dari desain pompa sehingga beban yang di terima juga akan lebih
rendah. Setelah di lakukan optimalisasi daya pompa naik menjadi 43,2 HP,
dan daya penggerak juga mengalami kenaikan menjadi 46,9 HP.

57
5.2 Saran
Berikut beberapa saran yang ingin penulis sampaikan untuk menjaga
kelancaran dalam proses operasi Hot Water Pump :
1. Selalu melakukan kegiatan monitoring secara rutin agar memenuhi langkah-
langkah perbaikan maupun penggantian suku cadang.
2. Melakukan penambahan sistem monitoring instrumentasi untuk
mempermudah pemeriksaan pada pompa.
3. Selalu memperhatikan keselamatan kerja saat mengoperasikan Hot Water
Pump 100-40 P.

58
DAFTAR PUSTAKA

1. Suharto 2016 ―Pompa Sentrifugal, panduan lengkap : Standarisasi, Pemilihan,


Pembelian, pengoperasian¸ Maintenance dan Troubleshooting‖. Ray Press:
Jakarta.
2. Sujono 2014 ―Mekanikal Fluida II‖. PEM Akamigas Cepu
3. Sularso dan Haruo Taraha 2000 ―Pompa dan Kompressor, Pemilihan, Pemakaian
dan pemeliharaan‖. PT.Pradnya Pramita Jalan Bunga 8-8A Jakarta 13140
4. Sutrisno, Bambang 2017. ―Dasar Dasar Pompa‖. PEM Akamigas Cepu
5. Sutrisno, Bambang 2017. ―Evaluasi Pompa‖. PEM Akamigas Cepu
6. ………, Lampiran Perhitungan Pompa
7. ………, Http://www.nre.gov/docs/ML1220/ML12209A041.pdf
8. Jack William 2016. ―Cameron Hydraulic Data Flow Serve and Hand book of
Pump‖. America
9. Austin H.Cruch dan Zulfikri Harahap. 1906. ―Pompa dan Blower Sentrifugal‖
Newyork J.Willey; London, Chapman dan Hall
10. Yedidiah, Sam 1996. ― Centrifugal Pump User’s Guidebook Problem and
Solution― Chapman and Hall : New york‖

59
60
61
62
63
Lampiran 1 : Tabel Resistance in Equivalent Pipe Length of Elbow, Tee, Band
and Valve7:..)
Lampiran 1 : ( Lanjutan)
Lampiran 1 : ( Lanjutan)
Lampiran 1 : ( Lanjutan)
Lampiran 2 : Tabel Resistance in Equivalent Pipe of Length of Eccentric and
Contentric Reducer7:..)
Lampiran 3 : Grafik Relative Rougness For Pipe Of Common Engineering
Material6:9)
Lampiran 4 : Diagram Moody6:12)
Lampiran 5 : Resistance Coefficient For Pipe Fitting1;73
Lampiran 6 : Grafic Pump Performance
Lampiran 7 : Optimalisasi Grafic Pump Performance
Lampiran 8 : Tabel Efisiensi Transmisi
Lampiran 9 : Pressure Vapor5:29
Lampiran 10 : Data lapangan
Lampiran (Lanjutan) : Data lapangan

Anda mungkin juga menyukai