Anda di halaman 1dari 16

Permasalahan

manusia

DOSEN PENGAJAR :

Dr.Nurman
Achmad,S.Sos.,M.Soc.Sc.

Erfando Prasetya Sembiring


201201207
Masalah hakikat manusia

Hakikat hidup seseorang manusia


adalah untuk belajar. Proses
belajarpun dapat ditempuh dengan
berbagai cara, diantaranya dengan
menempuh pendidikan. Pendidikan
menjadi menjadi tiga yaitu: (1).
pendidikan formal yang merupakan
pendidikan tekstruktur dari jenjang
pendidikan dasar , menengah dan
tinggi, (2). Pendidikan nonformal
yang merupakan pendidikan diluar
pendidikan formal yang berfungsi
sebagai penambah pendidikan
formal. (3). Pendidikan informal
yang merupakan pendidikan
dilingkup keluarga dan lingkungan
masyarakat. Pendidikan sendiri
menurut Syah (2020: 10) adalah
sebuah proses dengan metode-
metode tertentu sehingga orang
memperoleh pengetahuan,
pemahaman, dan cara bertingkah
laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Seseorang yang menempuh
pendidikan dapat meningkatkan
potensi diri yang dimiliki sehingga ia
mampu tumbuh dan berkembang
untuk memenuhi kebutuhannya.
Selain itu, pendidikan berperan
penting dalam kelangsungan hidup
individu, karena pendidikan
merupakan alat yang digunakan
individu untuk mencapai tujuan
yang ingin diraih. Suatu proses
pendidikan dapat dikatakan berhasil
jika mampu menghasilkan output
yang berkualitas, hal itu dapat
dilihat dari hasil pembelajaran. Hasil
pembelajaran dapat berupa soft
skill yang dimiliki individu dan juga
indeks prestasi berupa indeks
prestasi berupa nilai akhir yang
diperoleh dari proses belajar.
Hasil belajar berupa indeks
prestasi dalam hal ini adalah nilai
dapat dikatakan baik jika hasil
yang diperoleh dapat dicapai
bahkan dapat melampaui batas
KKM yang telah ditentukan.
Sebaiknya hasil belajar dapat
dikatakan buruk atau rendah jika
hasil yang diperoleh tidak dapat
mencapai batas kkm yang telah
ditentukan. Hasil belajar yang di
capai oleh peserta didik pada
hakikatnya merupakan hasil
interaksi antara berbagai
faktor,baik faktor yang berasal
dari diri sendiri (internal), yaitu:
(1) jasmani dan (2) Psikologi,
maupun faktor yang berasal dari
luar diri (eksternal), yaitu: (1)
sosial, (2) budaya dan (3)
lingkungan. Faktor-faktor
tersebut erat kaitannya dengan
kesulitan belajar. Kesulitan
belajar merupakan salah satu
faktor penyebab hasil belajar
yang dicapai tidak maksimal.
Kesulitan belajar merupakan
ketidakmampuan dan ketidak
fungsian belajar di mana murid
tidak mampu untuk belajar dan
proses belajar tidak berfungsi
dengan baik sehingga siswa
cenderung menghindari belajar
dan berakibat hasil belajar siswa
di bawah potensi intelektualnya
(Mulyadi 2010: 7). Menurut
Jamaris (2014: 10) kesulitan
belajar adalah suatu kondisi yang
bersifat heterogen yang
mewujudkan dirinya dalam
bentuk kesulitan belajar disatu
atau lebih fungsi-fungsi
psikologis secara mendasar.
Kesulitan dalam belajar
bermacam-macam bentuknya,
namun tidak dapat
diklasifikasikan. Menurut
Abdurrahman (2012: 7) secara
garis besar kesulitan belajar
dapat diklasifikasikan menjadi
dua kelompok, (1) kesulitan
belajar yang berhubungan
dengan perkembangan
(developmental learning
disabilities) yang mencakup
gangguan motorik dan persepsi,
kesulitan belajar bahasa dan
komunikasi, dan kesulitan belajar
dalam penyesuaian perilaku
sosial, dan (2) kesulitan belajar
akademik (academic learning
disabilities) yang menunjukkan
adanya kegagalan-kegagalan
pencapaian prestasi akademik
yang sesuai dengan kapasitas
yang diharapkan. Kegagalan
tersebut mencakup penguasaan
keterampilan dalam membaca,
menulis, dan atau
matematika.Kesulitan yang
sering dialami oleh siswa saat
menyelesaikan soal matematika
adalah pada soal-soal yang
berbentuk cerita. Hal ini
disebabkan karena siswa
cenderung malas membaca soal
dan terjadi taktau menau.
HAKEKAT KERJA ATAU
KARYA MANUSIA
Ada beberapa yang menganggap
kerja adalah sesuatu yang harus
dilakukan untuk bertahan
didalam kehidupan (survival).
Namun, ada yang bekerja untuk
mendapatkan pangkat, jabatan,
bahkan ada yang berpikir
bekerja untuk meninggalkan
prestasi. Bukan harta yang
dicari, namun status sosial yang
dimiliki setiap individu.makin
tinggi jabatan seseorang akan
memiliki sudut pandang sukses,
hidup yang memiliki banyak
uang terkadang orang yang
memiliki jabatan tinggi ia akan
menjadi sombong dan lupa arti
kemanusiaan dan keagamaan
Pekerjaan Sebagai Pernyataan
Manusia
Menurut pandangan Hegel:
pekerjaan membawa manusia
menemukan dan
mengaktualisasikan dirinya.
Disini pekerjaan menjadi fungsi
penting untuk mengetahui
dirinya. Saya akan mengajak
untuk menyelam dalam filsafat
pekerjaan Hegel.

1. Cara Manusia Menyadari Diri.

Kita memandang segala sesuatu


dan apa yang kita pandang
itudisebut obyek.

Contoh: kita melihat pohon,


maka obyek kita adalah pohon.
Lalu kita beralih untuk melihat
rumah maka obyek kita adalah
rumah. Obyek pohon akan sirna
karena tidak lagi kita pandang.
Melihat semua obyek-obyek itu
berubah sesuai pandangan kita.
obyek-obyek tersebut berubah
sesuai dengan pandangan diri
kita sendiri. Oleh sebab itu,
obyek tidak dapat
mempertahankan diri namun,
yang dapat mempertahankan
diri adalah kita.

2. Masalah Pembenaran Diri

Selanjutnya, bagaimana sikap


manusia terhadap dirinya
sehingga exsistensinya terjamin
dan pasti?Dengan cara manusia
membenarkan diri mengenai
apa yang mereka lihat sesuai
dengan pandangan mereka
sendiri. Dan tidak menyangkal
bahwa obyek-obyek
disekitarnya ada.
3. Pekerjaan

Ketika seorang pembuat perahu


menjadikan pohon yang besar
sebagai modal dia untuk
membuat perahu dengan proses
yang panjang. Ini membuktikan
bahwa obyek disekitar kita
mendukung apa yang kita
lakukan lebih tepatnya untuk
pekerjaan.Dan dengan bekerja
manusia dapat menaklukan
obyek disekitarnya.

Pekerjaan dan Ciri-Ciri Khas


Manusia.

Marx menegaskan beberapa


ciri-ciri manusia dalam
pekerjaanya.

Pekerjaan dan Kebutuhan


Manusia

Manusia memenuhi kebutuhan


hidupnya dengan bekerja,
ini menjadikan arti bahwa
manusia tidak bisa hidup tanpa
bekerja.Lalu mengapa binatang
dapat hidup meskipun tidak
bekerja?. Hewan melakukan
segala sesuatunya dengan
nalurinya, misal jika hewan
lapar maka hewan itu mencari
mangsa dan langsung
memakannya. Dengan kata lain
binatang langsung memenuhi
kebutuhannya dari alam.
Sedangkan manusia melakukan
segala sesuatunya untuk
mendapatkan yang ia inginkan
dengan proses yang panjang
dengan kata lain manusia
menggunakan akal budi serta
potensinya untuk mengolah
alam agar kebutuhannya
terpenuhi, misal ketika manusia
ingin membuat perahu maka ia
mencari kayu besar, kayu itu
tidak langsung menjadi perahu
tapi dengan proses mengukur,
memahat dengan waktu yang
lama dan akhirnya menjadi
perahu.

HAKEKAT KEDUDUKAN
MANUSIA DALAM RUANG
DAN WAKTU
Masalah ini memiliki fokus dalam
waktu. Ada budaya yang harus
menganggap penting masa
lampau, ada yang
memperhatikan masa kini adalah
yang terpenting sebuah tujuan
perjuangannya, dan ada budaya
yang melihat jauh ke depan. Hal
ini mempengaruhi masyarakat
dalam menentukan perencanaan
hidupnya dikarenakan
perbedaan pendapat dalam
pemahaman dimensi waktu.
Dalam peristiwa sejarah, unsure
manusia, ruang dan waktu tidak
dapat dipisahkan. Setiap
peristiwa sejarah yang dialami
manusia pada masa lampau
berlangsung dalam ruang dan
waktu.

Ruang mempunyai arti tempat


terjadinya peristiwa sejarah.
Tidak ada peristiwa yang
berlangsung tanpa medium
ruang. Segala peristiwa pastilah
terjadi di dunia dalam ruang
tertentu. Adanya ruang
membuat penulis sejarah
mengkategorikan sejarah
berdasarkan tempat, seperti
sejarah lokal, daerah, nasional,
dunia, dll.

Waktu menunjukkan kapan


terjadinya peristiwa sejarah atau
berlangsungnya peristiwa
sejarah. Waktu menjadi konsep
penting dalam sejarah, sebab
hidup manusia tidak bisa
dilepaskan dari waktu. Dalam
sejarah selalu berhubungan
antara peristiwa sekarang dan
sebelumnya. Di sinilah
terkandung konsep
kesinambungan, artinya waktu
masa lalu sangat menentukan
apa yang terjadi di masa
sekarang, dan masa sekarang
menentukan apa yang terjadi di
masa yang akan datang.

HAKEKAT MANUSIA
DENGAN ALAM SEKITAR
Masalah ini menyangkut
kepercayaan bahwa alam itu
dahsyat dan mengenai
kehidupan manusia. Sebaiknya
ada yang menganggap alam
sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa untuk di kuasai
manusia. Akan tetapi, ada juga
kebudayaan ingin mencari
harmoni dan keselarasan dalam
alam. Cara pandang ini akan
berpengaruh terhadap pola
aktivitas masyarakatnya.
Bencana yang datangnya
terkadang beruntun seringkali
dipahami dengan salah oleh
manusia atau pemahamannya
belum sampai kepada
pemahaman bahwa semua itu
merupakan peringatan dari Allah
SWT tetapi dipahami sebagai
ujian yang seolah-olah perbuatan
kita sebagai manusia di dunia ini
sudah baik dan benar.

HAKEKAT DARI HUBUNGAN


MANUSIA DENGAN
SESAMANYA
Masalah yang menyangkut
tentang interaksi antar manusia.
Banyak kebudayaan hubungan
ini tampak dalam bentuk
orientasi berfikir, cara
bermusyawarah, mengambil
keputusan dan bertindak. Ada
budaya yang menganggap
kedudukan secara horizontal,
dimana cenderung memikirkan
hak asasi manusia. Sedangkan
ada budaya yang menganggap
kedudukan secara vertikal,
dimana terciptanya
pengembangan orientasi keatas
(senioritas). Secara umum
hubungan antar manusia
merupakan suatu kemampuan
untuk mengenali sifat,tingkah
laku, ataupun perilaku seseorang
dimana didalamnya terdapat
proses interaksi antar manusia
agar tercapainya kehidupan yang
serasi, selaras, dan kebahagiaan
dalam tatanan kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai