PENDAHULUAN
Pemeriksaan Fisik:
3) Testis
Testis terdiri dari 200-300 lobulus yang masing-masing
mengandung satu hingga tiga tubulus seminiferus. Diantara
tubulus ini terdapat sel-sel interstitial (sel Leydig) yang
menghasilkan hormon testosteron saat pubertas. Setiap tubulus
panjangnya sekitar 62 cm (2 kaki) ketika direntangkan dan
tubulus-tubulus ini tergulung serta terbungkus dalam testis.
Tubulus-tubulus ini akan beranastomosis ke posterior menuju
2) Tunika albuginea
Anyaman fibrosa di bawah tunika vaginalis yang
menyelimuti testes. Lapisan ini membentuk septa-septa
yang membagi testes menjadi lobulus-lobulus.
3) Tunika vasculosa
Berisi anyaman kapiler di dukung oleh jaringan ikat
longgar.
Vaskularisasi Testis
Arteri testicularis berasal dari aorta setinggi a.v. renalis (VL-
1). A. testicularis ber-anastomose dengan arteri yang menuju
ke vas deferens untuk memperdarahi vas deferens dan
epididymis yang berasal dari a. vesicalis inferior cabang dari a.
iliaca interna. Hubungan silang ini berarti jika dilakukan ligasi
a. testicularis tidak menyebabkan atropi testis.
B. Fisiologi
Fungsi primer dari sistem reproduksi laki – laki adalah menghasilkan
spermatozoa matang dan menemnpatkan sperma kedalam saluran
reproduksi perempuan melalui senggama. Testes mempunyai fungsi
eksokrin dalam spermatogenesis dan fungsi endokrin untuk
mensekresikan hormon – hormon seks yang mengendalikan
perkembangan dan fungsi seksual.
a. Penis
Berfungsi sebagai organ untuk kopulasi dan miksi.
b. Testes
Fungsi eksokrin (cytogenic) testes pada kemampuannya untuk
menghasilkan spermatozoa yang kemudian dikeluarkan dari
tubuh.
2) Skrotum
a) Testis terletak di luar tubuh di dalam skrotum yang suhunya 2 o-
3o lebih rendah daripada suhu tubuh.
b) Suhu yang lebih rendah di skrotum disebabkan oleh penguapan
keringat dan pleksus pampiliformis.
e. Apa makna Roni mengeluh sakit saat buang air kecil sejak 3 hari yang
lalu. Ibu Roni melihat pada saat anaknya buang air kecil tampak
mengedan dan pancarannya bercabang?
Jawab:
Maknanya menunjukkan terjadinya fimosis pada Roni. Fimosis
menyebabkan terjadinya gangguan aliran urin, seperti pancaran urin
yang mengecil atau bercabang. Akibat dari pancaran yang bercabang
tadi membuatnya berusaha mengeluarkan urin dengan cara mengedan
saat BAK sehingga menimbulkan rasa sakit saat BAK.
f. Apa makna riwayat demam dan BAK berpasir tidak ada serta warna
air kencing seperti biasa?
Jawab:
Keluhan sakit saat BAK dengan riwayat demam (-) menunjukkan
inflamasi yang terjadi masih bersifat lokal sehingga tidak
menyebabkan reaksi demam.
BAK berpasir (-) menandakan pancaran BAK bercabang dan sakit
saat BAK bukan disebabkan oleh adanya batu/sumbatan di
saluran kemih. (Purnomo,2011)
2. Roni adalah anak keenam dari 6 bersaudara. Selama hamil, Ny.Devi
mengaku nafsu makannya menurun dan sering muntah-muntah. Pada masa
Sintesis:
a) Ibu
4. Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum; tampak sakit sedang, TB 95 cm, BB 12 kg
Tanda vital; Nadi: 100x/menit, RR 24x/menit, suhu 370C, VAS 3
Keadaan spesifik:
Kepala: mata: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Thoraks: simetris, retraksi tidak ada, jantung: BJ I dan II normal, bising
jantung (-), Paru: vesikuler normal, ronkhi tidak ada
Abdomen: bising usus normal, hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas: akral hangat, kaku sendi tidak ada
Status lokalis organ genitalia eksterna:
Inspeksi: ukuran penis 5,5 cm, terdapat kemerahan pada ujung preputium
tertutup rapat, urethra tidak dapat dinilai. Skrotum tidak ada kelainan.
Luka ditutup dengan kasa atau penutup luka lain, dan diplester.
Lubang uretra harus bebas dan sedapat mungkin tidak terkena
urin.
2. Teknik sirkumsisi
1. Disinfeksi lapangan operasi dengan povidon yodium.
2. Daerah operasi di tutup dengan kain steril.
3. Pada anak lebih besar atau dewasa, pembiusan dilakukan
dengan anastesi lokal dengan menyuntikkan pada basis penis
(pada garis tengah dorsum penis). Obat anastesi di suntikkan
secara infiltrasi di bawah kulit dan melingkari basis penis.
Kemudian tunggu beberapa saat dan di yakin kan bahwa batang
penis telah terbius.
4. Jika terdapat fimosis dilakukan dilatasi dulu dengan clem
sehingga preputium dapat ditarik ke proksimal. Selanjutnya
preputium dibebaskan dari perlekatan dengan glans penis dan
dibersihkan dari smegma atau kotoran lain.
2.6 Kesimpulan
Gangguan
perkembangan testis Muara saluran urethra
tertutup sebagian
Undesensus
testiculorum Pancara BAK bercabang, BAK
mengedan, sakit saat BAK
DAFTAR PUSTAKA
Guyton. Arthur.C., Hall. John E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta :
EGC