Anda di halaman 1dari 43

80

LAMPIRAN
RPP KELAS KONTROL
MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X
BAB 7. DINAMIKA HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP
KEHIDUPAN
81

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1


Kelas eksperimen

Satuan Pendidikan : MAN 2 Pontianak


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X/2
Materi : Dinamika Hidrosfer dan dampaknya terhadap
Kehidupan
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan : 1 x pertemuan

Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku dan menunjukkan sikap sebagai bagiandari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksisecara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam sertamenempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulandunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, sertamenerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkanmasalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuaikaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis Dinamika hidrosfer 3.7.1 Menelaah pengertian Hidrosfer
dan dampaknya terhadap 3.7.2 Menelaah komponen siklus
kehidupan hidrologi
3.7.3 Menyeleksi jenis siklus hidrologi
3.7.4 Menelaah siklus panjang
hidrologi
3.7.5 Menelaah siklus pendek
hidrologi
3.7.6 Menelaah siklus sedang
4.7 Menyajikan proses dinamika hidrologi
hidrosfer dengan menggunakan 3.7.7 Menelaah proses terjadinya
peta, bagan, gambar, tabel, grafik, siklus hidrosfer
video, dan animasi 4.7.1 Membuat laporan tentang
proses hujan dalam siklus
hidrologi
82

Kompetensi Dasar Indikator

I. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat menelaah
pengertian Hidrosfer dengan benar.
2. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat menelaah
komponen siklus hidrologi dengan benar.
3. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat
menyeleksi siklus hidrologi.
4. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat menelaah
proses terjadinya siklus panjang hidrologi
5. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat menelaah
proses terjadinya siklus pendek hidrologi
6. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru , siswa dapat menelaah
proses terjadinya siklus sedang hidrologi
7. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat menelaah
proses terjadinya siklus hidrologi
8. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru, siswa membuat
laporan tentang proses hujan dalam siklus hidrologi.

II. Materi Pembelajaran


1. pengertian hidorsfer
Hidrosfer berasal dari dua kata yaitu hidros yang berarti air dan sphere
yang berarti lapisan. Dapat diartikan bahwa hidrosfer merupakan lapisan
air yang berada di permukaan bumi. Hidsofer tersebut meliputi danau,
sungai, laut, salju, air tanah dan uap air yang terdapat pada lapisan udara.
2. Komponen siklus hidrologi
a. evaporasi
Evaporasi adalah Suatu proses yang mengubah air yang berwujud cair
menjadi air dalam wujud gas atau biasa disebut dengan penguapan.
b. Transpirasi
Penguapan air ini bukan hanya terjadi di badan air dan tanah.
Penguapan air juga dapat berlangsung di jaringan makhluk hidup,
seperti hewan dan tumbuhan.
c. Kondensasi
Kondensasi merupakan proses berubahnya uap air menjadi partikel-
partikel es.
d. Sublimasi
Tahapan yang lainnya adalah sublimasi yaitu proses naiknya uap air ke
atas atmosfer bumi.
e. Adveksi
Adveksi merupakan perpidahan awan dari satu titik ke titik lainnya
namun masih dalam satu horizontal.
83

f. Run off
Proses terjadinya siklus hidrologi selanjutnya ialah tahap run off.
Tahapan run off ini terjadi ketika sudah di permukaan Bumi.
g. Infiltrasi
Proses selanjutnya adalah proses infiltrasi. Air yang sudah berada di
bumi akibat proses presipitasi, tidak semuanya mengalir di permukaan
bumi dan mengalami run off.
3. Siklus hidrologi
Siklus Hidrologi ini terdapat beberapa kategori ialah Pendek, Sedang serta
Panjang maka dibawah ini akan kami jelaskan dari masing-masing siklus.
4. Siklus Panjang hidrologi
Siklus-Panjang-hidrosfer
Siklus panjang ini adalah salah satu kondisi dari uap air yang berasal dari
lautan yang ditiup oleh angin ke arah daratan sehingga kondensasi nya itu
mencapai sebuah titik yang beku pada tempat ketinggian yang
tertentu.Siklus ini terjadi pada saat badan air (air laut, air sungai serta air
danau) mengalami suatu evaporasi → kemudian membentuk uap → uap
air tersebut kemudian terkumpul makin banyak di udara → setelah itu uap
air tersebut menjadi jenuh → lalu terjadi kondensasi itu menjadi awan
kristal es → kemudian awan terdorong ke pegunungan → setelah itu awan
turun di dalam bentuk hujan/es/salju pada lereng gunung → lelehan es
tersebut kemudian menyerap kedalam tanah → setelah itu kembali ke
badan air

5. Siklus Pendek hidrologi


Siklus-Pendek-hidrosfer
Siklus pendek ini adalah salah satu kondisi air laut yang terkena beberapa
paparan sinar matahari sehingga menguap menjadi gas serta kemudian
mengalami kondensasi pada daratan untuk membentuk awan dari
permukaan laut.
Air laut mengalami suatu evaporasi (penguapan) → kemudian mengalami
kondensasi → lalu terbentuk awan → setelah itu turun hujan di atas laut →
lalu air kembali menjadi air laut yang akan kembali mengalami evaporasi
lagi.

6. Siklus Sedang hidrologi


Siklus-sedang-hidrosfer
Siklus sedang ini adalah salah satu kondisi uap air yang berasal dari
tekanan air lautan yang ditiup oleh angin pada daratan sehingga
membentuk yakni seperti awan sebagai hujan yang mengalir dengan
melalui sungai-sungai hingga kembali ke laut.

Siklus ini terjadi pada saat badan air (air laut, sungai serta juga danau ke
arah daratan) yang mengalami evaporasi → kemudian membentuk uap →
lalu uap air tersebut terkumpul makin banyak di udara → setelah itu uap
air itu menjadi jenuh → kemudian mengalami suatu kondensasi → lalu
84

kemudian akan turun hujan → air hujan yang jatuh di daratan → kemudian
air tersebut ini bergerak menuju badan air.
7. proses terjadinya siklus air

a. evaporasi
Siklus hidrologi berawal dengan terjadinya penguapan air yang ada di
permukaan bumi. Air-air yang tertampung di danau, sungai, laut,
bendungan atau waduk berubah menjadi uap air dengan bantuan panas
matahari. Penguapan serupa juga terjadi pada air yang terdapat di
permukaan tanah. Penguapan semacam ini disebut dengan istilah
evaporasi.
Evaporasi adalah Suatu proses yang mengubah air yang berwujud cair
menjadi air dalam wujud gas atau biasa disebut dengan penguapan.
sehingga memungkinkan ia untuk naik ke atas atmosfer bumi. Semakin
tinggi panas matahari (misalnya saat musim kemarau), maka jumlah air
yang menjadi uap air dan naik ke atmosfer bumi.
b. Transpirasi
Penguapan air ini bukan hanya terjadi di badan air dan tanah. Penguapan
air juga dapat berlangsung di jaringan makhluk hidup, seperti hewan dan
tumbuhan. Penguapan semacam ini dikenal dengan istilah transpirasi.
selain itu, transpirasi juga mengubah air yang berwujud cair dalam
jaringan makhluk hidup menjadi uap air dan membawanya naik ke atas
menuju atmosfer.
c. Kondensasi
Kondensasi merupakan proses berubahnya uap air menjadi partikel-
partikel es. Ketika uap air dari proses evaporasi, transpirasi,
evapotranspirasi, dan sublimasi sudah mencapai ketinggian tertentu, uap
air tersebut akan berubah menjadi partikel-partikel es yang berukuran
sangat kecil melalui proses konsendasi.
Perubahan wujud ini terjadi karena pengaruh suhu udara yang sangat
rendah saat berada di ketinggian tersebut. Partikel- partikel es yang
terbentuk tersebut akan saling mendekati satu sama lain dan bersatu hingga
membentuk sebuah awan.
d. Sublimasi
Tahapan yang lainnya adalah sublimasi yaitu proses naiknya uap air ke
atas atmosfer bumi. Sumblimasi merupakan proses perubahan es di kutub
85

atau di puncak gunung menjadi uap air, tanpa harus melalui proses
pencairan.
e. Adveksi
Adveksi merupakan perpidahan awan dari satu titik ke titik lainnya namun
masih dalam satu horizontal. Jadi setelah partikel- partikel es membentuk
sebuah awan yang hitam dan gelap, awan tersebut dapat berpindah dari
satu titik ke titik yang lain dalam satu horizontal.
Proses adveksi ini terjadi karena adanya angin maupun perbedaan tekanan
udara sehingga mengakibatkan awan tersebut berpindah. Adveksi adalah
proses perpindahan awan dari satu titik ke titik lain dalam satu horizontal
akibat arus angin atau perbedaan tekanan udara.
f. Run off
Proses terjadinya siklus hidrologi selanjutnya ialah tahap run off. Tahapan
run off ini terjadi ketika sudah di permukaan Bumi. Run off (limpasan)
ialah suatu proses pergerakan air dari tempat yang tinggi menuju tempat
rendah di permukaan bumi.
Proses pergerakan air ini berlangsung melalui saluran-saluran air
contohnya danau, got, muara, sungai, laut hingga samudra. Dalam proses
inilah air yang mengalami siklus hidrologi akan kembali ke lapisan
hidrosfer.
g. Infiltrasi
Proses selanjutnya adalah proses infiltrasi. Air yang sudah berada di bumi
akibat proses presipitasi, tidak semuanya mengalir di permukaan bumi dan
mengalami run off. Sebagian kecil dari air tersebut akan bergerak menuju
ke pori- pori tanah, merembes, dan menumpuk menjadi air tanah.
Proses pergerakan air ke dalam pori- pori tanah ini disebut sebagai proses
infiltrasi. Proses infiltrasi akan secara lambat membawa air tanah untuk
menuju kembali ke laut.

8. pembuatan laporan
proses hujan terjadi karena adanya penguapan yang disebut evaporasi, dan
transpirasi kemudian setelah terjadinya evaporasi dan transpirasi
terbentuklah awan hitam yang dinamakan kondensasi, ketika air tersebut
sudah penuh maka turunlah hujan yang disebut dengan presipitasi, ketika
air tersebut tertahan oleh pohon atau daun daunan maka itu disebut
intersepsi, selanjutnya air akan meresap ke tanah yng dinamakan infiltrasi
dan air tersebut terbawa arus yng disebut run off. Maka proses tersebut lah
yang mana menyebabkan air dimuka bumi ini tetap, dikarenakan adanya
siklus hidrologi itu sendiri.

III. Pendekatan/ Metode/ Model Pembelajaran


Pendekatan pembelajaran : Pendekatan saintifik ( Scientific)
Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, dan tugas.
Model Pembelajaran : Kerja kelompok
IV. Alat/ Sumber Belajar
86

Alat :
1. Laptop
2. Spidol
3. Papan tulis
4. Proyektor
Sumber :
1. Silabus Kurikulum 13
2. Buku sumber : geografi kelas 10 kurikulum 2013 terbitan Yasinto
shindu p.
3. Buku-buku penunjang yang relevan

V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahulua 1. Mengucapkan salam 1 menit
n 2. Meminta siswa untuk memimpin doa 2 menit
bersama-sama.
3. Absensi dan menyiapkan peserta didik. 2 menit
4. Guru melakukan apersepsi dan motivasi 3 menit
Persiapan
1. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai
dalam pembelajaran materi siklus hidrologi 2 menit
dan proses siklus hidrologi. 1 menit
2. mengontrol suasana kelas agar tenang dan
rapi 1 menit
3. Siswa mempersiapkan alat tulis untuk
mencatat hal-hal penting
Inti Pelaksanaan
1. Membimbing siswa untuk menyimak 10 menit
penjelasan guru tentang pengertian hidrosfer
yang ditampilkan dan mencatat hal hal
penting (mengamati). 10 menit
2. Membimbing siswa untuk menyimak
penjelasan guru, tentang siklus hidrologi yang
ditampilkan dan mencatat hal hal penting 15 menit
(mengamati).
3. Membimbing siswa untuk menyimak
penjelasan guru tentang proses siklus 5 menit
hidrologi yang ditampilkan dan mencatat hal
hal penting (mengamati). 4 menit
4. Memberikan waktu kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan mengenai materi
yang belum dipahami. ( menanyakan) 5 menit
87

5. Setelah menjawab pertanyaan siswa,


mengarahkan siswa untuk membentuk
kelompok yang beranggotakan 5-6 orang. 2 menit
( mengasosiasi)
6. Mengarahkan siswa untuk berdiskusi dengan
kelompoknya masing-masing. (mengasosiasi)
7. Mengarahkan siswa untuk mengamati media 2 menit
tiga dimensi tentang proses siklus hidrologi
( mengumpulkan informasi )
8. Menugaskan siswa untuk membuat laporan
diskusi. (mengasosiasi)
9. Mengarahkan siswa untuk mengolah 5 menit
informasi yang sudah terkumpul dari
mengamati media proses siklus hidrologi dan
sumber lainnya ( mengasosiasi ) 5 menit
10. Mengarahkan siswa untuk maju
menyampaikan hasil diskusi kelompoknya 10 menit
masing-masing di depan kelas.
(mengkomunikasikan)
11. Menilai hasil diskusi siswa dan memberikan 2 menit
penguatan atau penjelasan tambahan.
(mengkomunikasikan)
Penutup 1. Melakukan merefleksi hasil pembelajaran 1 menit
tentang materi siklus hidrologi,proses siklus
hidrologi. 2 menit
2. memberikan umpan balik mengenai proses
pembelajaran kepada siswa.
3. melaksanakan penilaian akhir dengan 15 menit
memberikan evaluasi untuk mengukur 1 menit
pemahaman siswa.
4. menginformasikan materi pertemuan 1 menit
selanjutnya
5. menutup pembelajaran dengan memberikan
salam.

Evaluasi
Teknik : Test
Jenis test : Tertulis
Bentuk : Esay
Soal :

1. Jelaskan pengertian hidrosfer….


2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan siklus hidrologi ….
3. Sebutkan proses terjadinya siklus hidrologi sedang …
88

4. Jelaskan proses terjadinya siklus sedang….


Kunci jawaban

Nomor Jawaban
soal
1 Hidrosfer berasal dari dua kata yaitu hidros yang berarti air dan
sphere yang berarti lapisan. Dapat diartikan bahwa hidrosfer
merupakan lapisan air yang berada di permukaan bumi. Hidsofer
tersebut meliputi danau, sungai, laut, salju, air tanah dan uap air
yang terdapat pada lapisan udara.
2 Siklus Hidrologi ini terdapat beberapa kategori ialah Pendek, Sedang
serta Panjang maka dibawah ini akan kami jelaskan dari masing-
masing siklus.
a.Siklus Panjang
Siklus panjang ini adalah salah satu kondisi dari uap air yang berasal
dari lautan yang ditiup oleh angin ke arah daratan sehingga
kondensasi nya itu mencapai sebuah titik yang beku pada tempat
ketinggian yang tertentu.
b.Siklus Pendek
Siklus pendek ini adalah salah satu kondisi air laut yang terkena
beberapa paparan sinar matahari sehingga menguap menjadi gas
serta kemudian mengalami kondensasi pada daratan untuk
membentuk awan dari permukaan laut.
c.Siklus Sedang
Siklus sedang ini adalah salah satu kondisi uap air yang berasal dari
tekanan air lautan yang ditiup oleh angin pada daratan sehingga
membentuk yakni seperti awan sebagai hujan yang mengalir dengan
melalui sungai-sungai hingga kembali ke laut.
3  Evaforasi, transpirasi, kondensasi, adveksi, presipitasi
4.  Air laut yang terkena pemanasan sinar matahari akan
mengalami penguapan dan menjadi uap air
 Uap air yang sudah terbentuk mengalami proses adveksi karena
adanya angin dan tekanan udara, sehingga bergerak menuju ke
daratan
 Di atmosfer daratan, uap air tersebut akan membentuk awan
dan kemudian akan berubah menjadi hujan
 Air hujan yang jatuh di permukaan Bumi atau daratan akan
mengalami run off, menuju ke sungai dan kembali ke laut.

Pedoman penskoran
No soal Indikator Skor
89

1 Dijelaskan benar 10
Dijelaskan kurang lengkap 5
Dijelaskan salah 2
Tidak dijawab 0
2 Dijelaskan benar 20
Dijelaskan kurang lengkap 10
Di jelaskan salah 5
Tidak dijawab 0
3 Dijawab 5 dan benar 15
Dijawab 3 dan benar 10
Dijawab 2 dan benar 5
Dijawab 1 dan benar 3
Dijawab salah 1
Tidak dijawab 0
2 Dijelaskan benar 20
Dijelaskan kurang lengkap 10
Di jelaskan salah 5
Tidak dijawab 0
Total skor : 75

jumlah skor yang diproleh


Nilai = x 100
total skor
90

LEMBAR KERJA SISWA


Mata pelajaran : Geografi
Kelas : X IPS
Kompetensi Dasar :
3.7 Menganalisis Dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
4.7 Menyajikan proses dinamika litosfer dengan menggunakan peta, bagan,
gambar, tabel, grafik, video, dan animasi
1. Tujuan tugas : siswa mampu dalam memahami pembelajaran dengan media
tiga dimensi dengan membuat laporan tentang proses hujan dalam siklus air
2. Uraian tugas : membuat laporan proses terjadinya siklus hidrologi dan
menganalisis proses terjadinya siklus hidrologi.
3. Metode/cara pengerjaan :
a. Dikerjekan bersama teman kelompok
4. Diskripsi luaran tugas yang dihasilkan :
a. Laporan
a. Penskoran LKS

No Aspek yang diniali Skor keterangan


1. Penyusunan lembaran hasil Sangat baik skor 4,
analisis sederhana dilakukan baik skor 3, cukup skor
dengan baik 2, tidak baik skor 1
2. Isi analisis sederhana benar Sangat benar skor 4,
benar skor 3, cukup
skor 2, tidak benar
skor 1
3. Mempersentasikan hasil diskusi Sangat benar skor 4,
dengan baik benar skor 3, cukup
skor 2, tidak benar
skor 1
4. Semua anggota kelompok Sangat baik skor 4,
berpartisipasi dalam persentasi baik skor 3, cukup skor
hasil diskusi dengan baik 2, tidak baik skor 1
Skor total = 16
b. Penilaian LKS
91

skor diproleh
Nilai = x 100
skor total

Mengetahui, Pontianak, April 2020


Guru Mata Pelajaran Peneliti

Nurul Ayu Annisa


Siti Nurlaila S.Pd NIM : F1241161006

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2


Kelas eksperimen

Satuan Pendidikan : MAN 2 Pontianak


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X/2
Materi : Dinamika Hidrosfer dan dampaknya terhadap
Kehidupan
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit
Pertemuan : 1 x pertemuan

Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku dan menunjukkan sikap sebagai bagiandari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksisecara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam sertamenempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, sertamenerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkanmasalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis Dinamika hidrosfer 3.7.5 menelaah perairan laut
dan dampaknya terhadap 3.7.6 Memerinci karakteristik laut
kehidupan 3.7.7 Menelaah temperatur air laut
92

Kompetensi Dasar Indikator


3.7.8 menelaah tekanan dan
kedalaman air laut
3.7.9 menelaah salinitas air laut
3.7.10 menelaah morfologi dasar laut
3.7.11 memerinci dinamika perairan
laut
3.7.12 menelaah gerakan air laut
3.7.13 menelaah klasifikasi air laut
3.7.14 menelaah persebaran biota
laut
3.7.15 menelaah pemanfaatan biota
laut
3.7.16 menelaah pencemaran laut
4.7 Menyajikan proses dinamika 3.7.17 menelaah konservasi perairan
hidrosfer dengan menggunakan laut
peta, bagan, gambar, tabel, grafik, 4.7.2 Membuat laporan tentang
video, dan animasi morfologi dasar laut dan
klasifikasi laut

I. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru,siswa dapat
menelaah perairan laut
2. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru,siswa dapat
memerinci karakteristik laut
3. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru,siswa dapat
menelaah temperature air laut
4. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru,siswa dapat
menelaah tekanan kedalaman air laut
5. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru,siswa dapat
menelaah salinitas air laut
6. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat
menelaah morfologi dasar laut
7. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru,siswa dapat
memerinci dinamika perairan laut
8. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru,siswa dapat
menelaah gerakan air laut
9. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru,siswa dapat
menelaah klasifikasi air laut
10. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru,siswa dapat
menelaah persebaran biota laut
11. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru,siswa dapat
menelaah pemanfaatan biota laut
93

12. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru,siswa dapat


menelaah pencemaran biota laut
13. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru,siswa dapat
menelaah konservasi perairan laut
14. Dengan bimbingan, menyimak penjelasan guru, siswa dapat membuat
laporan tentang morfologi laut dan klasifikasi laut

II. Materi Pembelajaran


1. Perairan Laut
Laut adalah bagian permukaan bumi yang cekung dan tertutup oleh air
yang mempunyai kadar garam tinggi. Ilmu yang mempelajari perairan laut
adalah oseanografi. Perairan adalah suatu kumpulan masa air pada suatu
wilayah tertentu, baik yang bersifat dinamis (bergerak atau mengalir)
seperti laut dan sungai maupun statis (tergenang) seperti danau. Perairan
ini dapat merupakan perairan tawar, payau, maupun asin (laut).
Bumi memiliki lima samudera, yaitu Samudera Pasifik, Atlantik, Hindia,
Antartika,dan Artik. Lautan di bumi memiliki luas kira-kira 361.000.000
km2. Jadi lebih dari 70% luas permukaan bumi dengan kedalaman rata-
rata 3.730 m. Ilmu yang mempelajari laut atau lautan disebut Oceanografi.
Objek yang dipelajarinya, adalah mengenai keadaan fisik airnya,
gerakannya, kedalamannya, kualitas airnya, pasang naik, pasang surut, dan
lain-lain.
2. Karakteristik laut
Indonesia adalah negara dengan area lautan yang lebih luas jika
dibandingkan dengan wilayah daratannya. Sebagai sebuah negara maritim,
nggak heran jika Indonesia memiliki banyak kekayaan yang berasal dari
laut serta banyak pula yang memiliki mata pencaharian di laut sebagai
nelayan. Karakteristik laut dbagi menjadi 4 macam yaituTemperatur
perairan laut ,Tekanan kedalaman air laut ,Salinitas air laut,Morfologi
dasar laut .
3. Temperature air laut (suhu)
Temperature atau suhu air laut merupakan derajat panas dinginnya suatu
perairan laut dan diukur menggunakan Termometer. Suhu air antara satu
perairan dengan peraiaran lain tentu berbeda. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhinya antara lain:
a) Letak lintang
b) Keadaan Angin
c) Tutupan Awan
d) Lamanya penyinaran
e) Intensitas matahari
f) Sifat fisik wilayah (lautan)

4. Tekanan kedalaman air laut


Tekanan air laut bertambah terhadap kedalaman. Tekanan didefinisikan
sebagai gaya per satuan luas. Semakin ke dalam, tekanan air laut akan
94

semakin besar. Hal ini disebabkan oleh semakin besarnya gaya yang
bekerja pada lapisan yang lebih dalam.
5. Salinitas air laut
Salinitas air laut merupakan kadar garam dalam satu liter air laut dan
biasanya dinyatakan dalam gram atau part per thousand (PPT). Adapun
larutan garam-garam pada air laut antara lain:  
a) Kalsium karbonat
b) Natrium Klorida
c) Magnesium Bromida
d) Magnesium Klorida
e) Kalium Sulfat
f) Kalsium Sulfat
g) Magnesium Sulfat

6. Morfologi dasar laut


Morfologi lautan adalah bentuk permukaan bumi yang berada di dalam
laut. Bentuk permukaan bumi ini memiliki berbagai macam bentuk.
Perubahan bentuk ini, terjadi akibat adanya dua tenaga, yaitu endogen dan
eksogen. Kedua tenaga ini, membuat dasar laut memiliki relief yang
bermacam- macam.
a) Paparan : Wilayah dasar laut yang dangkal, masih termasuk dari
daratan pulau dan dapat menghubungkan satu pulau dengan pulau
lainnya . aparan mempunyai kedalaman rata rata 200 m sehingga sinar
matahari bisa sampai ke relief dasar laut ini dan memungkinkan
tumbuhan laut untuk melakukan fotosintesis
b) Palung laut : Dikenal dengan sebutan trench, adalah daerah sempit di
daser laut berbentuk V yang sangat curam dan dalam ,Palung laut
mempunyai kedalaman dari 6000 m ,Terbentuk karena adanya gerakan
lipatan kulit bumi atau patahan di dasar laut
c) Lubuk laut : Disebut juga dnegan basin. Merupakan cekungan besar di
dasar laut dan berbentuk huruf U . Kedalamnnya lebih dari 5.000 m
d) Gunung laut : Gunung yang terbentuk di dasar laut akibat adanya
aktivitas vulkanisme, yang sampai hingga ke permukaan laut,Samudra
pasifik merupakan samudra gunung laut terbanyak dari pada samudra
lainnya. Gunung laut dibagi menjadi 2 macam Gunung laut yang
puncaknya sampai ke permukaan dan Gunung laut yang puncaknya
tidak sampai ke permukaan laut
e) Ambang laut Merupakan perbukitan di dasar laut yang beradi di
antara laut dalam, sehingga memisahkan satu perairan dengan perairan
yang lain.
f) Punggung laut Merupakan perbukitan di dasar laut yang menjulang ke
atas, tetapi tidak sampai ke atas permukaan laut Bentuknya berada di
antara dua buah lempeng yang saling menjauh.
95

7. Dinamika perairan laut


Dinamika lautan mendefinisikan dan menggambarkan gerakan air di
lautan. Gerakan air laut itu sendiri dibagi menjadi 3 gelombang ,arus laut
dan pasang surut

8. Gerakan Air laut


a. Gelombang
Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling
umum dan mudah kita amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar
terjadinya gelombang laut sebagai berikut: Jika ada dua massa benda
yang berbeda kerapatannya (densitasnya) bergeseran satu sama lain,
maka pada bidang geraknya akan terbentuk gelombang. Gelombang
terjadi karena beberapa sebab, antara lain: karena angin. Gelombang
terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan, oleh karena itu
arah gelombang sesuai dengan arah angin.
b. Arus laut
Arus laut atau sea current adalah gerakan massa air laut dari satu
tempat ke tempat lain baik secara vertikal maupun secara horizontal
Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus
bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut.
Sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan
laut. Menurut suhunya kita mengenal adanya arus panas dan arus
dingin. Arus panas adalah arus yang bila suhunya lebih panas dari
daerah yang dilalui. Sedang kan arus dingin adalah arus yang suhunya
lebih dingin dari daerah yang dilaluinya.
c. Pasang surut
Pasang surut adalah naik atau turunnya permukaan air laut yang
disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari. Ada tiga
sumber gaya yang saling berinteraksi: laut, Matahari, dan bulan.
Pasang laut menyebabkan perubahan kedalaman perairan dan
mengakibatkan arus pusaran yang dikenal sebagai arus pasang,
sehingga perkiraan kejadian pasang sangat diperlukan dalam navigasi
pantai. Wilayah pantai yang terbenam sewaktu pasang naik dan
terpapar sewaktu pasang surut, disebut mintakat pasang surut

9. Klasifikasi air laut


96

Klasifikasi laut Laut berdaasarkan kedalamnyya


Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 wilayah (zona)
yaitu: zona Litoral, zona Neritik, zona Bathyal dan zona Abysal.

a) Zona Lithoral, adalah wilayah pantai atau pesisir atau shore. Di


wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut
surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering
juga disebut wilayah pasang-surut.
b) Zona Neritic (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang
surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus
oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini paling banyak terdapat
berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
Contohnya laut Jawa, laut Natuna, selat Malaka dan laut-laut di
sekitar kepulauan Riau.
c) Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang
memiliki kedalaman antara 150 m hingga 1800 m. Wilayah ini tidak
dapat tertembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan
organismenya tidak sebanyak yang terdapat di wilayah Neritik.

d) Zone Abyssal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang
memiliki kedalaman di atas 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat
dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan. Jenis hewan yang dapat
hidup di wilayah ini sangat terbatas.

10. Persebaran biota laut


Periran laut menyimpan potensi yang sangat besar. Potensi perairan laut
Indonesia contohnya berupa keanekaragaman hayati yang mana hal ini disebut
biota. Berikut persebarannya
a) Ikan persebarannnya di Jawa Tengah). Ditangkap ikan tenggiri dan rumput
laut.Perairan Bitung (Sulawesi Utara), ditangkap ikan tuna atau cakalang
atau tongkol.Perairan Kepulauan Solor dan Kepulauan Alor (Nusa
Tenggara Timur), ditangkap ikan paus.Perairan Ambon, ditangkap ikan
cakalang, ikan hias, dan rumput laut.Perairan Kepulauan Aru (Maluku) di
perairan Dobo, ditangkap udang laut besar dan mutiara.
b) Terumbu karang , persebarannya Bunaken (Sulawesi Utara),  Raja Ampat
(Papua Barat)  Derawan (Kalimantan Timur)Karimun Jawa (Jawa
Tengah)Nusa Penida (Bali)Wakatobi (Sulawesi Tenggara).
97

c) Mutiara, persebarannya Mutiara Laut Selatan adalah Papua Barat (Raja


Ampat), NTB (Lombok dan Sumbawa), Bali (Buleleng, Karang Asem dan
Negara), NTT (Labuan Bajo, Maumere, Laruntuka, Alor dan Kupang),
d) Mangrove, persebarannya Sumatera, Sepanjang pesisir pulau Kalimantan
Sepanjang pesisir pulau Sulawesi, Bagian barat pulau Papua Bali dan Nusa
Tenggara

11. Pemanfaatan biota laut

a) Ikan, ikan banyak dimanfaatkan untuk perikanan tangkap.


b) Karang berfungsi sebagai tempat tinggal organisme laud an tempat
berkembangnya ekosistem laut.
c) Hutan magrove, kawasan hutan yang ditumbuhi tanaman yang tahan
dengan lingkungan berkadar garam tinggi.
d) Rumput laut yang banyak dimanfaatkan adalah jenis ganggang merah
karena mengandung agar agar.
e) Mutiara yang mana berguna untuk dijual dengan harga jual tinggi.

12. Pencemaran biota laut


Banyaknya pencemaran serta kerusakan yang terjadi di perairan laut
dikarenakan manusi itu sendiri yang membuat laut itu menjadi tercemar,
contoh seperti
a) Pembuangn limbah sembarangan
b) Kebocoran pipa minyak
c) Pengeboman ikan yang akan merusak terumbu karang
Hal tersebut harus diatasi dengan adanya konservasi yaitu dengan cara
menanam pohon bakau, membangun instansi pembuangan sampah pantai,
membudidayakan rumput laut dan terumbu karang.
13. Konservasi perairan laut

Konservasi itu sendiri merupakan berasal dari kata Conservation yang


terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki
pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save
what you have), namun secara bijaksana (wise use). Ide ini dikemukakan
oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang Amerika pertama
yang mengemukakan tentang konsep konservasi.
Kawasan konservasi perairan merupakan bagian dari upaya pengelolaan
atau konservasi ekosistem. Berdasarkan tipe ekosistem yang dimiliki,
98

kawasan konservasi perairan dapat meliputi: kawasan konservasi perairan


tawar, perairan payau atau perairan laut. Kawasan konservasi perairan laut
dikenal sebagai kawasan konservasi laut (KKL). Konservasi sumber daya
ikan adalah upaya melindungi melestarikan dan memanfaatkan sumber
daya ikan untuk menjamin keberadaan, ketersediaan dan kesinambungan
jenis ikan bagi generasi sekarang maupun yang akan datang. Konservasi
sumber daya ikan adalah upaya melindungi melestarikan dan
memanfaatkan sumber daya ikan untuk menjamin keberadaan,
ketersediaan dan kesinambungan jenis ikan bagi generasi sekarang
maupun yang akan datang. Sebagai sarana pengelolaan perikanan,
kawasan
konservasi laut memiliki dua fungsi:
a. Limpahan ikan komoditi pasar dari wilayah perlindungan ke
dalam wilayah penangkapan.
b. Ekspor telur dan larva ikan dari wilayah perlindungan ke wilayah
penangkapan yang dapat meningkatkan kuantitas penangkapan di
wilayah penangkapan.
Selain itu, sebagai sarana pengelolaan, kawasan konservasi laut
memberikan manfaat tidak langsung berikut:
a. melindungi habitat yang sangat penting bagi perkembangbiakan
jenis ikan komersial, dan
memberikan tempat berlindung ikan yang tidak dapat diberikan oleh
sarana pengelolaan lainnya sehingga dapat mencegah penurunan secara
drastis persediaan ikan komersial.

14. Pembuatan laporan


Morfologi lautan adalah bentuk permukaan bumi yang berada di dalam
laut. Bentuk permukaan bumi ini memiliki berbagai macam bentuk.
Perubahan bentuk ini, terjadi akibat adanya dua tenaga, yaitu endogen dan
eksogen. Kedua tenaga ini, membuat dasar laut memiliki relief yang
bermacam- macam.
a) Paparan : Wilayah dasar laut yang dangkal, masih termasuk dari
daratan pulau dan dapat menghubungkan satu pulau dengan pulau
lainnya
b) Palung laut : Dikenal dengan sebutan trench, adalah daerah sempit di
daser laut berbentuk V yang sangat curam dan dalam ,
c) Lubuk laut : Disebut juga dnegan basin. Merupakan cekungan besar di
dasar laut dan berbentuk huruf U
d) Gunung laut : Gunung yang terbentuk di dasar laut akibat adanya
aktivitas vulkanisme, yang sampai hingga ke permukaan laut,Samudra
pasifik merupakan samudra gunung laut terbanyak dari pada samudra
lainnya.
e) Ambang laut Merupakan perbukitan di dasar laut yang beradi di
antara laut dalam, sehingga memisahkan satu perairan dengan perairan
yang lain.
99

f) Punggung laut Merupakan perbukitan di dasar laut yang menjulang ke


atas, tetapi tidak sampai ke atas permukaan laut Bentuknya berada di
antara dua buah lempeng yang saling menjauh.
Berdasarkan klasifikasi kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 wilayah
(zona) yaitu: zona Litoral, zona Neritik, zona Bathyal dan zona Abysal.

a) Zona Lithoral, adalah wilayah pantai atau pesisir atau shore. Di


wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut
surut berubah menjadi daratan
b) Zona Neritic (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang
surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus
oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini paling banyak terdapat
berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
c) Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang
memiliki kedalaman antara 150 m hingga 1800 m.
Zone Abyssal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang memiliki
kedalaman di atas 1800 m

III. Pendekatan/ Metode/ Model Pembelajaran


Pendekatan pembelajaran : Pendekatan saintifik ( Scientific)
Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, dan tugas.
Model Pembelajaran : Kerja kelompok

IV. Alat/ Sumber Belajar


Alat :
1. Laptop
2. Spidol
3. Papan tulis
4. Proyektor
Sumber :
1. Silabus Kurikulum 13
2. Buku sumber : geografi kelas 10 kurikulum 2013 terbitan Yasinto
shindu p.
3. Buku-buku penunjang yang relevan
1. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 1 menit
2. Meminta siswa untuk memimpin doa 2 menit
bersama-sama.
3. Absensi dan menyiapkan peserta didik. 2 menit
4. Guru melakukan apersepsi dan motivasi 3 menit
Persiapan
1. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai 2 menit
dalam pembelajaran. 1 menit
100

2. mengontrol suasana kelas agar tenang dan


rapi 1 menit
3. Siswa mempersiapkan alat tulis untuk
mencatat hal-hal penting
Inti Pelaksanaan
1. Membimbing siswa untuk menyimak
penjelasan guru tentang tentang perairan 5 menit
laut (mengamati)
2. Membimbing siswa untuk menyimak 15menit
penjelasan guru tentang tentang
karakteristik perairan laut (mengamati)
3. Membimbing siswa untuk menyimak 10 menit
penjelasan guru tentang tentang
temperature air laut (mengamati)
4. Membimbing siswa untuk menyimak 10 menit
penjelasan guru tentang tentang tekanan
kedalaman air laut (mengamati)
5. Membimbing siswa untuk menyimak 10 menit
penjelasan guru tentang tentang salinitas air
laut (mengamati)
6. Membimbing siswa untuk menyimak
penjelasan guru tentang tentang perairan 10 menit
laut (mengamati)
7. Membimbing siswa untuk mengamati
penjelasan guru tentang morfologi dasar laut
( mengamati ) 5 menit
8. Membimbing siswa untuk menyimak
penjelasan guru tentang diamika perairan
laut (mengamati ) 7 menit
9. Membimbing siswa untuk menyimak
penjelasan guru tentang tentang gerakan air 5 menit
laut (mengamati)
10. Membimbing siswa untuk mengamati
penjelasan guru tentang klasifikasi air laut
( mengamati ) 5 menit
11. Membimbing siswa untuk menyimak
penjelasan guru tentang persebaran biota
laut (mengamati) 10 menit
12. Membimbing siswa untuk menyimak
penjelasan guru tentang pemanfaatan biota
laut (mengamati) 10 menit
13. Membimbing siswa untuk menyimak
penjelasan guru tentang pencemaran biota
101

laut (mengamati 10 menit


14. Membimbing siswa untuk menyimak
penjelasan guru tentang konservasi perairan
laut (mengamati) 5 menit
15. Memberikan waktu kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan mengenai materi
yang belum dipahami. ( menanyakan) 5 menit
16. Setelah menjawab pertanyaan siswa,
mengarahkan siswa untuk membentuk
kelompok yang beranggotakan 5-6 orang. 3 menit
( mengasosiasi)
17. Mengarahkan siswa untuk berdiskusi dengan
kelompoknya masing-masing. 4 menit
(mengasosiasi)
18. Menugaskan siswa untuk membuat laporan
diskusi. (mengasosiasi) 3 menit
19. Mengarahkan siswa untuk mengolah
informasi yang sudah terkumpul dari
mengamati media tiga dimensi dan sumber
lainnya (mengasosiasi ) 15 menit
20. Mengarahkan siswa untuk maju
menyampaikan hasil diskusi kelompoknya
masing-masing di depan kelas. 10 menit
(mengkomunikasikan)
21. Menilai hasil diskusi siswa dan memberikan
penguatan atau penjelasan tambahan. 2 menit
(mengkomunikasikan).
Penutup 1. Melakukan merefleksi hasil pembelajaran 1 menit
tentang perairan laut
2. memberikan umpan balik mengenai 2 menit
proses pembelajaran kepada siswa.
3. melaksanakan penilaian akhir dengan
memberikan evaluasi untuk mengukur 15 menit
pemahaman siswa. 1 menit
4. menginformasikan materi pertemuan
selanjutnya. 1 menit
5. menutup pembelajaran dengan
memberikan salam..

Evaluasi
Teknik : Test
Jenis test : Tertulis
Bentuk : Esay
Soal :
102

1. Jelaskan apa itu perairan laut !


2. Jelaskan secara singkat morfologi dasar laut !
3. Apa yang dimaksud dengan arus laut !
4. Jelaskan secara singkat klasifikasi air laut !
5. Jelaskan manfaat dari biota laut !
6. Jelaskan apa saja konservasi dari perairan laut !

Kunci jawaban

Nomor Jawaban
soal
1 Laut adalah bagian permukaan bumi yang cekung dan tertutup oleh
air yang mempunyai kadar garam tinggi. Ilmu yang mempelajari
perairan laut adalah oseanografi. Perairan adalah suatu kumpulan
masa air pada suatu wilayah tertentu, baik yang bersifat dinamis
(bergerak atau mengalir) seperti laut dan sungai maupun statis
(tergenang) seperti danau. Perairan ini dapat merupakan perairan
tawar, payau, maupun asin (laut).
2 Morfologi lautan adalah bentuk permukaan bumi yang berada di
dalam laut. Bentuk permukaan bumi ini memiliki berbagai macam
bentuk.
a) Paparan : Wilayah dasar laut yang dangkal, masih termasuk
dari daratan pulau dan dapat menghubungkan satu pulau
dengan pulau lainnya
b) Palung laut : Dikenal dengan sebutan trench, adalah daerah
sempit di daser laut berbentuk V yang sangat curam dan
dalam ,
c) Lubuk laut : Disebut juga dnegan basin. Merupakan cekungan
besar di dasar laut dan berbentuk huruf U . Kedalamnnya lebih
dari 5.000 m
d) Gunung laut : Gunung yang terbentuk di dasar laut akibat
adanya aktivitas vulkanisme, yang sampai hingga ke permukaan
laut,Samudra pasifik merupakan samudra gunung laut
terbanyak dari pada samudra lainnya.
e) Ambang laut Merupakan perbukitan di dasar laut yang beradi
di antara laut dalam, sehingga memisahkan satu perairan
dengan perairan yang lain.
f) Punggung laut Merupakan perbukitan di dasar laut yang
menjulang ke atas, tetapi tidak sampai ke atas permukaan laut
Bentuknya berada di antara dua buah lempeng yang saling
menjauh.
103

3 Arus laut atau sea current adalah gerakan massa air laut dari satu
tempat ke tempat lain baik secara vertikal maupun secara horizontal
Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan
arus bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut.
Sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah
permukaan laut.
4 1. Zona Lithoral, adalah wilayah pantai atau pesisir atau shore.
Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada
saat air laut surut berubah menjadi daratan
2. Zona Neritic (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah
pasang surut hingga kedalaman 150 m
3. Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang
memiliki kedalaman antara 150 m hingga 1800 m.
4. Zone Abyssal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut
yang memiliki kedalaman di atas 1800 m

5 Biota laut sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari hari kita seperti
dalam pembuatan obat obatan, seperti contoh
1. Ikan, ikan banyak dimanfaatkan untuk perikanan tangkap.
2. bentos bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuatan
obat dan kosmetika.
3. Karang berfungsi sebagai tempat tinggal organisme laud an
tempat berkembangnya ekosistem laut.
4. Rumput laut yang banyak dimanfaatkan adalah jenis
ganggang merah karena mengandung agar agar.

6 Kawasan konservasi perairan merupakan bagian dari upaya


pengelolaan atau konservasi ekosistem. Salah satu konserfasi
perairan lat yaitu dengan ,Konservasi sumber daya ikan adalah
upaya melindungi melestarikan dan memanfaatkan sumber daya
ikan untuk menjamin keberadaan, ketersediaan dan kesinambungan
jenis ikan bagi generasi sekarang maupun yang akan datang.

Pedoman penskoran
No soal Indikator Skor
1 Dijelaskan benar 20
Dijelaskan kurang lengkap 10
Di jelaskan salah 1
Tidak dijawab 0
2 Dijelaskan benar 20
Dijelaskan kurang lengkap 10
Di jelaskan salah 1
104

Tidak dijawab 0
3 Dijelaskan benar 10
Dijelaskan kurang lengkap 5
Di jelaskan salah 2
Tidak dijawab 0
4 Dijelaskan benar 10
Dijelaskan kurang lengkap 5
Di jelaskan salah 2
Tidak dijawab 0
5 Dijelaskan benar 10
Dijelaskan kurang lengkap 5
Di jelaskan salah 2
Tidak dijawab 0
Total skor : 70
jumlah skor yang diproleh
Nilai = x 100
total skor

LEMBAR KERJA SISWA


Mata pelajaran : Geografi
Kelas : X IPS
Kompetensi Dasar :
3.7 Menganalisis Dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
4.7 Menyajikan proses dinamika litosfer dengan menggunakan peta, bagan,
gambar, tabel, grafik, video, dan animasi
1. Tujuan tugas : siswa mampu dalam memahami pembelajaran dengan media
tiga dimensi dengan membuat laporan tentang morfologi laut dan klasifikasi
laut
2. Uraian tugas : membuat tentang morfologi laut dan klasifikasi laut
3. Metode/cara pengerjaan :
Dikerjekan bersama teman kelompok
4. Diskripsi luaran tugas yang dihasilkan :
a. Laporan
105

A. Penskoran LKS

No Aspek yang diniali Skor keterangan


1. Penyusunan lembaran hasil Sangat baik skor 4,
analisis sederhana dilakukan baik skor 3, cukup skor
dengan baik 2, tidak baik skor 1
2. Isi analisis sederhana benar Sangat benar skor 4,
benar skor 3, cukup
skor 2, tidak benar
skor 1
3. Mempersentasikan hasil diskusi Sangat benar skor 4,
dengan baik benar skor 3, cukup
skor 2, tidak benar
skor 1
4. Semua anggota kelompok Sangat baik skor 4,
berpartisipasi dalam persentasi baik skor 3, cukup skor
hasil diskusi dengan baik 2, tidak baik skor 1
Skor total = 16
B. Penilaian LKS
skor diproleh
Nilai = x 100
skor total

Mengetahui, Pontianak, April 2020


Guru Mata Pelajaran Peneliti

Nurul Ayu Annisa


Siti Nurlaila S.Pd NIM : F1241161006

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3


Kelas eksperimen

Satuan Pendidikan : MAN 2 Pontianak


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X/2
Materi : Dinamika Litosfer dan dampaknya terhadap
Kehidupan
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan : 1 x pertemuan

Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
106

2. Mengembangkan perilaku dan menunjukkan sikap sebagai bagiandari


solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksisecara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam sertamenempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, sertamenerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkanmasalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuaikaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis Dinamika hidrologi 3.7.18 menelaah perairan darat
dan dampaknya terhadap 3.7.19 memerinci sebaran dan
kehidupan pemanfaatan perairan darat
3.7.20 menelaah sebaran dan
pemanfaatan danau
3.7.21 menelaah sebaran dan
pemanfaatan rawa
3.7.22 menelaah sebaran dan
pemanfaatan sungai
4.7 Menyajikan proses dinamika
hidrologi dengan menggunakan 4.7.3 Membuat laporan tentang
peta, bagan, gambar, tabel, grafik, potensi, sebaran dan
video, dan animasi pemanfaatan perairan darat

I. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat


menelaah perairan darat.
2. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat
merinci sebaran dan pemanfaatan perairan darat
3. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat
menelaah persebaran dan manfaat danau.
4. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat
menelaah persebaran dan manfaat rawa.
5. Dengan bimbingan dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat
menelaah sebaran dan pemanfaatan sungai
107

6. Dengan bimbingan dan menyimak


penjelasan guru, siswa dapat
menelaah jenis pola aliran sungai .
7. Dengan bimbingan dan menyimak
penjelasan guru tentang
potensi,sebaran dan pemanfaatan
perairan laut, siswa dapat
membuat laporan dan
mempresentasikannya.

II. Materi Pembelajaran

1. Perairan darat
Perairan darat adalah semua bentuk perairan yang terdapat di darat.
Bentuk perairan yang terdapat di darat meliputi, mata air, air yang
mengalir di permukaan bergerak menuju ke daerah-daerah yang lebih
rendah membentuk sungai, danau, rawa dan lain-lain yang memiliki
suatu pola aliran yang dinamakan Daerah Aliran Sungai (DAS).
2. Persebaran dan pemanfaatan perairan darat
a. Danau persebarnnya ada di Sumatra, Kalimantan, bermanfaat bagi
kehidupan
b. Rawa persebarannya Sumatra, Kalimantan, jawa , bermanfaat bagi
kehidupan
c. Sungai persebarnnya Kalimantan, Sumatra, jawa, bali , bermanfaat
bagi kehidupan
3. Persebaran dan pemanfaatan Danau
Air yang mengisi danau biasanya air tawar, contohnya Danau Toba di
Sumatera Utara, Danau Poso di Sulawesi Tengah, dan Riam Kanan di
Kalimantan Selatan. Selain air tawar ada juga danau yang airnya asin
(memiliki kadar garam tinggi) seperti Danau Kaspia, Danau Laut Mati,
Danau Laut Aral, Great Salt dan lain-lain. Berdasarkan proses
kejadiannya danau dibedakan menjadi enam macam yaitu danau:
Tektonik, Vulkanik, Tekto-Vulkanik, Karst, Glasial dan Waduk atau
Bendungan.

4. Persebaran dan pemanfaatan Rawa


108

Daerah rawa banyak kita temukan di pantai timur pulau Sumatera dan
pantai selatan pulau Kalimantan. Secara ringkas dapat dikatakan
bahwa: Rawa atau paya-paya adalah daerah rendah yang selalu
tergenang air. Air yang menggenangi rawa bisa berupa air hujan, air
sungai maupun dari sumber mata air tanah.

5. Persebaran dan pemanfaatan Sungai


Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari
tanah di sekitarnya dan menjadi
tempat mengalirnya air tawar
menuju ke laut, danau, rawa atau
ke sungai yang lain.Sungai
merupakan tempat mengalirnya
air tawar. Air yang mengalir lewat
sungai bisa berasal dari air hujan,
bisa berasal dari mata air atau bisa
juga berasal dari es yang mengalir
(Gletser).
6. Jenis pola aliran sungai
Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan menjadi tujuh yaitu:

a. Radial sentrifugal, adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan


pusatnya. Pola aliran ini terdapat di daerah gunung yang berbentuk
kerucut.
b. Radial sentripetal, adalah pola aliran yang mengumpul menuju ke
pusat. Pola ini terdapat di daerah basin (cekungan).
c. Dendritik, adalah pola aliran yang tidak teratur. Pola alirannya
seperti pohon, di mana sungai induk memperoleh aliran dari anak
sungainya. Jenis ini biasanya terdapat di daerah datar atau daerah
dataran pantai.
d. Trellis, adalah pola aliran yang menyirip seperti daun.
e. Rektangular, adalah pola aliran yang membentuk sudut siku-siku
atau hampir siku-siku 90°.
f. Pinate, adalah pola aliran di mana muara-muara anak sungainya
membentuk sudut lancip.
g. Anular, adalah pola aliran sungai yang membentuk lingkaran.
109

7. Pembuat laporan tentang potensi,sebaran dan pemanfaatan


perairan laut
Perairan darat darat adalah semua bentuk perairan yang terdapat di
darat. Bentuk perairan yang terdapat di darat meliputi, mata air, air
yang mengalir di permukaan bergerak menuju ke daerah-daerah yang
lebih rendah membentuk sungai, danau, rawa
a. Persebaran dan pemanfaatan Danau
Air yang mengisi danau biasanya air tawar, contohnya Danau Toba di
Sumatera Utara, Danau Poso di Sulawesi Tengah, dan Riam Kanan di
Kalimantan Selatan.
b. Persebaran dan pemanfaatan Rawa
Daerah rawa banyak kita temukan di pantai timur pulau Sumatera dan
pantai selatan pulau Kalimantan. Secara ringkas dapat dikatakan
bahwa: Rawa atau paya-paya adalah daerah rendah yang selalu
tergenang air.
c. Persebaran dan pemanfaatan Sungai
Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari
tanah di sekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar menuju
ke laut, danau, rawa atau ke sungai yang lain.Sungai merupakan
tempat mengalirnya air tawar.
110

III. Pendekatan/ Metode/ Model Pembelajaran


Pendekatan pembelajaran : Pendekatan saintifik ( Scientific)
Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, dan tugas.
Model Pembelajaran : Kerja kelompok.

IV. Alat/ Sumber Belajar


Alat :
1. Laptop
2. Spidol
3. Papan tulis
4. Proyektor
Sumber :
1. Silabus Kurikulum 13
2. Buku sumber : geografi kelas 10 kurikulum 2013 terbitan Yasinto
Shindu
3. Buku-buku penunjang yang relevan

V. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahulu 1. Mengucapkan salam 1 menit
an 2. Meminta siswa untuk memimpin doa bersama- 2 menit
sama.
3. Absensi dan menyiapkan peserta didik. 2 menit
4. Guru melakukan apersepsi dan motivasi 3 menit
Persiapan
1. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam 2 menit
pembelajaran materi potensi, sebaran, 1 menit
pemanfaatan dan konservasi perairan darat.
2. mengontrol suasana kelas agar tenang dan rapi 1 menit
3. Siswa mempersiapkan alat tulis untuk mencatat
hal-hal penting
Inti Pelaksanaan
1. Membimbing siswa untuk menyimak
penjelasan guru materi perairan darat 10
(mengamati) menit
2. Membimbing siswa dan menampilkan
gambar untuk menyimak penjelasan guru
materi tentang sungai 2 menit
3. Membimbing siswa dan menampilkan
gambar untuk menyimak penjelasan guru
materi materi tentang rawa (mengamati) 5 menit
111

4. Membimbing siswa dan menampilkan


gambar untuk menyimak penjelasan guru
materi potensi,sebaran, pemanfaatan danau 5 menit
(mengamati)
5. Memberikan waktu kepada siswa untuk 4 menit
mengajukan pertanyaan mengenai materi
yang belum dipahami. ( menanyakan)
6. Setelah menjawab pertanyaan siswa, 5 menit
mengarahkan siswa untuk membentuk 5
kelompok. ( mengasosiasi) 2 menit
7. Mengarahkan siswa untuk berdiskusi dengan
kelompoknya masing-masing. 2 menit
(mengasosiasi)
8. Menugaskan siswa untuk membuat laporan 5 menit
diskusi. (mengasosiasi) 5 menit
9. Mengarahkan siswa untuk mengolah
informasi yang sudah terkumpul 10
( mengasosiasi ) menit
10. Mengarahkan siswa untuk maju
menyampaikan hasil diskusi kelompoknya 5 menit
masing-masing di depan kelas.
(mengkomunikasikan) 5 menit
11. Menilai hasil diskusi siswa dan memberikan
penguatan atau penjelasan tambahan.
(mengkomunikasikan) 3 menit
Penutup 1. Melakukan merefleksi hasil pembelajaran 1 menit
tentang materi potensi,sebaran,
pemanfaatan dan konservasi perairan darat. 2 menit
2. memberikan umpan balik mengenai proses
pembelajaran kepada siswa.
3. melaksanakan penilaian akhir dengan 15
memberikan evaluasi untuk mengukur menit
pemahaman siswa. 1 menit
4. menginformasikan materi pertemuan
selanjutnya. 1 menit
5. menutup pembelajaran dengan memberikan
salam.

Evaluasi
A. Teknik : Test
Jenis test : Tertulis
Bentuk : Esay
Soal :
112

1. Jelaskan pengertian perairan darat !


2. Jelaskan persebaran dan manfaat danau !
3. Jelaskan persebaran dan manfaat rawa !
4. Jelaskan dan sebutkan jenis jenis pola aliran sungai !

B. Kunci jawaban

Nomor Jawaban
soal
1 Perairan darat adalah semua bentuk perairan yang terdapat di darat.
Bentuk perairan yang terdapat di darat meliputi, mata air, air yang
mengalir di permukaan bergerak menuju ke daerah-daerah yang lebih
rendah membentuk sungai, danau, rawa dan lain-lain yang memiliki
suatu pola aliran yang dinamakan Daerah Aliran Sungai (DAS).

2 Danau adalah cekungan yang besar pada permukaan bumi dan


digenangi air yang sangat banyak. Sumber air yang mengisi danau bisa
berasal dari berbagai macam sumber, seperti mata air, air tanah, air
hujan, dan air sungai yang bermuara ke danau tersebut. Danau banyak
ditemukan di mana saja salah satu contoh nya di Sumatra utara yaitu
danau toba
Manfaat danau bagi kehidupan
a. Danau berfungsi sebagai pembangkit listrik, karena danau memiliki
jumlah air yang besar sehingga kekuatan air yang dimilikinya dapat
di ubah menjadi salah satu jenis pembangkit listrik.
b. Danau dapat berguna sebagai pengendali banjir, karena air pada
danau tidak hanya berasal dari mata air dan air tanah saja, tapi
dari air hujan yang turun pada kawasan tersebut
Fungsi danau selanjutnya yaitu untuk perikanan. Karena Danau berisi
air tawar, maka berguna juga untuk membudidayakan berbagai jenis
ikan-ikan air tawar.
3 Rawa atau paya-paya adalah daerah rendah yang selalu tergenang air.
Air yang menggenangi rawa bisa berupa air hujan, air sungai maupun
dari sumber mata air tanah.
Daerah rawa banyak kita temukan di pantai timur pulau Sumatera dan
pantai selatan pulau Kalimantan
manfaat rawa bagi kehidupan kita antara lain:
a. Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku
pembuatan biogas dan barang-barang kerajinan anyaman seperti
113

tas, dompet, hiasan dinding dan lain-lain,


b. Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut,
c. Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat, dan
Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.
4 a. Radial sentrifugal, adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan
pusatnya. Pola aliran ini terdapat di daerah gunung yang
berbentuk kerucut.
b. Radial sentripetal, adalah pola aliran yang mengumpul menuju ke
pusat. Pola ini terdapat di daerah basin (cekungan).
c. Dendritik, adalah pola aliran yang tidak teratur. Pola alirannya
seperti pohon, di mana sungai induk memperoleh aliran dari anak
sungainya. Jenis ini biasanya terdapat di daerah datar atau daerah
dataran pantai.
d. Trellis, adalah pola aliran yang menyirip seperti daun.
e. Rektangular, adalah pola aliran yang membentuk sudut siku-siku
atau hampir siku-siku 90°.
f. Pinate, adalah pola aliran di mana muara-muara anak sungainya
membentuk sudut lancip.
g. Anular, adalah pola aliran sungai yang membentuk lingkaran.

C. Pedoman penskoran
No soal Indikator Skor
1 Dijelaskan benar 15
Dijelaskan kurang lengkap 10
Dijelaskan salah 1
Tidak dijawab 0
2 Dijelaskan benar 15
Dijelaskan kurang lengkap 10
Dijelaskan salah 1
Tidak dijawab 0
3 Dijelaskan benar 20
Dijelaskan kurang lengkap 10
Dijelaskan salah 1
Tidak dijawab 0
4 Dijelaskan benar 20
Dijelaskan kurang lengkap 10
Dijelaskan salah 1
Tidak dijawab 0
Total skor : 70
114

jumlah skor yang dipro leh


Nilai = x 100
total skor

LEMBAR KERJA SISWA


Mata pelajaran : Geografi
Kelas : X IPS
Kompetensi Dasar :
3.7 Menganalisis Dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
4.7 Menyajikan proses dinamika litosfer dengan menggunakan peta, bagan,
gambar, tabel, grafik, video, dan animasi
1. Tujuan tugas : siswa mampu dalam memahami pembelajaran dengan media
gambar dengan membuat laporan
2. Uraian tugas : membuat laporan potensi, sebaran dan pemanfaatan perairan
darat.
3. Metode/cara pengerjaan :
Dikerjekan bersama teman kelompok
4. Diskripsi luaran tugas yang dihasilkan :
Laporan
a. Penskoran LKS

No Aspek yang diniali Skor keterangan


1. Penyusunan lembaran hasil Sangat baik skor 4,
analisis sederhana dilakukan baik skor 3, cukup skor
dengan baik 2, tidak baik skor 1
2. Isi analisis sederhana benar Sangat benar skor 4,
benar skor 3, cukup
skor 2, tidak benar
skor 1
3. Mempersentasikan hasil diskusi Sangat benar skor 4,
dengan baik benar skor 3, cukup
skor 2, tidak benar
skor 1
4. Semua anggota kelompok Sangat baik skor 4,
115

berpartisipasi dalam persentasi baik skor 3, cukup skor


hasil diskusi dengan baik 2, tidak baik skor 1
Skor total = 16
b. Penilaian LKS
skor diproleh
Nilai = x 100
skor total

Mengetahui, Pontianak, April 2020


Guru Mata Pelajaran Peneliti

Nurul Ayu Annisa


Siti Nurlaila S.Pd NIM : F1241161006

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 4


Kelas eksperimen

Satuan Pendidikan : MAN 2 Pontianak


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X/2
Materi : Dinamika Litosfer dan dampaknya terhadap
Kehidupan
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan : 1 x pertemuan

Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku dan menunjukkan sikap sebagai bagiandari solusi
atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksisecara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam sertamenempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, sertamenerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkanmasalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuaikaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar dan Indikator


116

Kompetensi Dasar Indikator


3.7 Menganalisis Dinamika hidrologi 3.7.23 menelaah konservasi air tanah
dan dampaknya terhadap 3.7.24 menelaah konservasi DAS
kehidupan 3.7.25 menelaah lembaga lembaga
yang menyediakan dan
menggunakan data hidrologi di
Indonesia
4.7 Menyajikan proses dinamika 4.7.4 Membuat laporan konservasi
hidrologi dengan menggunakan
air tanah dan DAS
peta, bagan, gambar, tabel, grafik,
video, dan animasi

I. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan bimbingan, menyimak penjelasan guru, siswa dapat menelaah


konservasi air tanah
2. Dengan bimbingan, menyimak penjelasan guru, siswa dapat menelaah
konservasi DAS.
3. Dengan bimbingan, menyimak penjelasan guru, siswa dapat menelaah
lembaga lembaga yang menyediakan dan menggunakan data hidrologi
di Indonesia.
4. Dengan bimbingan, menyimak penjelasan guru tentang konservasi air
tanah dan DAS, siswa dapat membuat laporan dan
mempresentasikannya.

II. Materi Pembelajaran

1. Konservasi Air Tanah


Air Tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah
permukaan. Air Tanah meskipun merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui, tetapi memerlukan waktu yang lama dalam pembentukannya,
bias mencapai puluhan bahkan ribuan tahun. Maka, apabila sumber daya
tersebut mengalami kerusakan baik kualitas, kuantitas maupun kondisi
lingkungannya akibat pengambilan air tanah yang berlebihan, akan
memerlukan waktu yang lama, biaya tinggi, dan teknologi yang rumit dalam
pemulihannya. Untuk menjaga agar air tanah dapat dimanfaatkan dengan
optimal, baik untuk saat ini maupun yang akan datang, perlu adanya suatu
peraturan dalam pengelolaan air tanah tersebut baik bagi pengguna maupun
aparat/instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah (provinsi maupun
kabupaten/kota).
Usaha konservasi air tanah dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti:

a. perlindungan dan pelestarian air tanah, dengan menjaga daya dukung


akuifer dan fungsi daerah imbuhan air tanah serta memulihkan kondisi dan
lingkungan air tanah pada zona kritis dan zona rusak,
117

b. Pengawetan air tanah, ditujukan untuk menjaga keberadaan dan


kesinambungan ketersediaan air tanah yaitu dengan cara penghematan
dalam pemakaian air tanah, meningkatkan kapasitas resapan air dan
pengendalian dalam penggunaan air tanah,
c. Pengelolaan kualitas dan pengendalian pencemaran, digunakan untuk
mempertahankan dan memulihkan kualitas air tanah sesuai dengan kondisi
alaminya yaitu dengan cara mencegah pencemaran air tanah,
menanggulangi pencemaran air tanah serta memulihkan kualitas air tanah
yang telah tercemar serta menutup setiap sumur gali atau sumur bor yang
kualitas air tanahnya telah tercemar
2. Konservasi DAS
Salah satu upaya pemulihan kondisi DAS yang kritis adalah kegiatan
rehabilitasi hutan dan lahan (RHL). Kegiatan RHL dilaksanakan baik di
dalam maupun di luar kawasan hutan yang difokuskan pada lahan kritis,
lahan kosong dan lahan tidak produktif. RHL adalah upaya untuk
memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan
sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung
sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Tujuan penyelenggaraan RHL
adalah menurunnya degradasi hutan dan lahan serta memulihkan lahan-lahan
rusak/kritis agar dapat berfungsi sebagai media produksi dan media tata air.

3. lembaga lembaga yang menyediakan dan menggunakan data hidrologi di


Indonesia
Lembaga di Indonesia yang menyediakan dan menggunakan data hidrologi
adalah balai Hidrologi dan tata air
Pemanfaatannya yakni sebagai berikut :
a. Kementrian Pekerjaan Umum
b. Kementrian Petani
c. Bappeda
d. Bappenas
e. Badan Nasional Penanggulangan Bencana

4. pembuatan laporan konservasi air tanah dan DAS

Air Tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah
permukaan. Air Tanah meskipun merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui, tetapi memerlukan waktu yang lama dalam pembentukannya,
bias mencapai puluhan bahkan ribuan tahun. Maka, apabila sumber daya
tersebut mengalami kerusakan baik kualitas, kuantitas maupun kondisi
lingkungannya akibat pengambilan air tanah yang berlebihan, akan
memerlukan waktu yang lama, biaya tinggi, dan teknologi yang rumit dalam
pemulihannya. Untuk menjaga agar air tanah dapat dimanfaatkan dengan
optimal, baik untuk saat ini maupun yang akan datang, perlu adanya suatu
peraturan dalam pengelolaan air tanah tersebut baik bagi pengguna maupun
aparat/instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah (provinsi maupun
kabupaten/kota).
118

Usaha konservasi air tanah dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti
perlindungan dan pelestarian air tanah, dengan menjaga daya dukung akuifer
dan fungsi daerah imbuhan air tanah serta memulihkan kondisi dan
lingkungan air tanah pada zona kritis dan zona rusak, Salah satu upaya
pemulihan kondisi DAS yang kritis adalah kegiatan rehabilitasi hutan dan
lahan (RHL). Kegiatan RHL dilaksanakan baik di dalam maupun di luar
kawasan hutan yang difokuskan pada lahan kritis, lahan kosong dan lahan
tidak produktif. RHL adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan
meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung,
III. Pendekatan/ Metode/ Model Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran : Pendekatan saintifik ( Scientific)
Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, dan tugas.
Model Pembelajaran : Kerja kelompok.
IV. Alat/ Sumber Belajar
Alat :
1. Laptop
2. Spidol
3. Papan tulis
4. Proyektor
Sumber :
1. Silabus Kurikulum 13
2. Buku sumber : geografi kelas 10 kurikulum 2013 terbitan Yasinto
Shindu
3. Buku-buku penunjang yang relevan

V. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahulu 1. Mengucapkan salam 1 menit
an 2. Meminta siswa untuk memimpin doa 2 menit
bersama-sama.
3. Absensi dan menyiapkan peserta didik. 2 menit
4. Guru melakukan apersepsi dan motivasi 3 menit
Persiapan
1. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai 2 menit
dalam pembelajaran materi konservasi air 1 menit
tanah, das dan lembaga penyedia data
hidrologi. 1 menit
2. mengontrol suasana kelas agar tenang dan
rapi
3. Siswa mempersiapkan alat tulis untuk
mencatat hal-hal penting
Inti Pelaksanaan
119

1. Membimbing siswa untuk menyimak penjelasan 10


guru materi materi tentang konservasi air tanah menit
(mengamati)
2. Membimbing siswa untuk menyimak penjelasan
guru materi tentang konservasi DAS 2 menit
3. Memberikan waktu kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan mengenai materi yang
belum dipahami. ( menanyakan) 5 menit
4. Setelah menjawab pertanyaan siswa,
mengarahkan siswa untuk membentuk
kelompok yang beranggotakan 5-6 orang. 5 menit
( mengasosiasi)
5. Mengarahkan siswa untuk berdiskusi dengan 4 menit
kelompoknya masing-masing. (mengasosiasi)
6. Menugaskan siswa untuk membuat laporan
diskusi. (mengasosiasi) 5 menit
7. Mengarahkan siswa untuk mengolah informasi
yang sudah terkumpul dari sumber lainnya
( mengasosiasi ) 10
8. Mengarahkan siswa untuk maju menyampaikan menit
hasil diskusi kelompoknya masing-masing di
depan kelas. (mengkomunikasikan)
9. Menilai hasil diskusi siswa dan memberikan 3 menit
penguatan atau penjelasan tambahan.
(mengkomunikasikan)
Penutup 1. Melakukan merefleksi hasil pembelajaran 1 menit
tentang materi konservasi DAS dan Air tanah.
2. memberikan umpan balik mengenai proses 2 menit
pembelajaran kepada siswa.
3. melaksanakan penilaian akhir dengan
memberikan evaluasi untuk mengukur 15
pemahaman siswa. menit
4. menginformasikan materi pertemuan 1 menit
selanjutnya.
5. menutup pembelajaran dengan memberikan 1 menit
salam.

Evaluasi
J. Teknik : Test
Jenis test : Tertulis
Bentuk : Esay
Soal :

1. Jelaskan dan sebutkan konservasi air tanah yang kamu ketahui !


120

2. Jelaskan dan sebutkan konservasi DAS yang kamu ketahui !

Kunci jawaban

Nomor Jawaban
soal
1 Untuk menjaga agar air tanah dapat dimanfaatkan dengan optimal,
baik untuk saat ini maupun yang akan datang, perlu adanya suatu
peraturan dalam pengelolaan air tanah tersebut baik bagi pengguna
maupun aparat/instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah
(provinsi maupun kabupaten/kota).
Usaha konservasi air tanah dapat dilakukan melalui beberapa cara
seperti:

a. perlindungan dan pelestarian air tanah, dengan menjaga daya


dukung akuifer dan fungsi daerah imbuhan air tanah serta
memulihkan kondisi dan lingkungan air tanah pada zona kritis dan
zona rusak,
b. Pengawetan air tanah, ditujukan untuk menjaga keberadaan dan
kesinambungan ketersediaan air tanah yaitu dengan cara
penghematan dalam pemakaian air tanah, meningkatkan kapasitas
resapan air dan pengendalian dalam penggunaan air tanah,

2 Salah satu upaya pemulihan kondisi DAS yang kritis adalah kegiatan
rehabilitasi hutan dan lahan (RHL). Kegiatan RHL dilaksanakan baik di
dalam maupun di luar kawasan hutan yang difokuskan pada lahan
kritis, lahan kosong dan lahan tidak produktif. RHL adalah upaya untuk
memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan
lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam
mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Tujuan
penyelenggaraan RHL adalah menurunnya degradasi hutan dan lahan
serta memulihkan lahan-lahan rusak/kritis agar dapat berfungsi sebagai
media produksi dan media tata air

Pedoman penskoran
No soal Indikator Skor
1 Dijelaskan benar 25
Dijelaskan kurang lengkap 15
Dijelaskan salah 1
Tidak dijawab 0
2 Dijelaskan benar 25
Dijelaskan kurang lengkap 15
Dijelaskan salah 1
121

Tidak dijawab 0
Total skor : 50

jumlah skor yang diproleh


Nilai = x 100
total skor

LEMBAR KERJA SISWA


Mata pelajaran : Geografi
Kelas : X IPS
Kompetensi Dasar :
3.7 Menganalisis Dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
4.7 Menyajikan proses dinamika litosfer dengan menggunakan peta, bagan,
gambar, tabel, grafik, video, dan animasi
1. Tujuan tugas : siswa mampu dalam memahami pembelajaran dengan media
tiga dimensi dengan membuat laporan
2. Uraian tugas : membuat laporan konservasi air tanah dan DAS.
3. Metode/cara pengerjaan :
Dikerjekan bersama teman kelompok
4. Diskripsi luaran tugas yang dihasilkan :
Laporan

a. Penskoran LKS

No Aspek yang diniali Skor keterangan


1. Penyusunan lembaran hasil Sangat baik skor 4,
analisis sederhana dilakukan baik skor 3, cukup skor
dengan baik 2, tidak baik skor 1
122

2. Isi analisis sederhana benar Sangat benar skor 4,


benar skor 3, cukup
skor 2, tidak benar
skor 1
3. Mempersentasikan hasil diskusi Sangat benar skor 4,
dengan baik benar skor 3, cukup
skor 2, tidak benar
skor 1
4. Semua anggota kelompok Sangat baik skor 4,
berpartisipasi dalam persentasi baik skor 3, cukup skor
hasil diskusi dengan baik 2, tidak baik skor 1
Skor total = 16
b. Penilaian LKS
skor diproleh
Nilai = x 100
skor total

Mengetahui, Pontianak, April 2020


Guru Mata Pelajaran Peneliti

Nurul Ayu Annisa


Siti Nurlaila S.Pd NIM : F1241161006

Anda mungkin juga menyukai