Laporan Praktek Kerja Lapangan Kel 1 1
Laporan Praktek Kerja Lapangan Kel 1 1
DI
PT. MADUBARU
2018 / 2019
Disusun Oleh :
i
LEMBAR PENGUJI
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI
PT. MADUBARU
2018 / 2019
Disusun Oleh :
Penguji Internal
Maryuwono, S.Pd
NIP:198001242008011006
ii
LEMBAR PENGESAHAN
DI
PT. MADUBARU
Disusun Oleh :
Disahkan di Yogyakarta
iii
PERSEMBAHAN
iv
MOTTO
1. Mulailah dari tempatmu berada dan gunakan yang kau punya lalu lakukan yang
kau bisa.
2. Rahasia kesuksesan adalah melakukan hal yang secara tak biasa.
3. Agar sukses, kemauanmu untuk berhasil harus lebih besar dari ketakutanmu untuk
gagal.
4. Mulailah sekarang atau tidak sama sekali.
MOTTO
SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA
“ISTIMEWA, PASTI, BISA”
Pelayanan Prima, Unggul Dalam Mutu, Tinggi Dalam Prestasi
v
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah
melimpahkan rahmat-Nya dan memberi kesempatan dalam menyelesaikan laporan
PKL (Praktek Kerja Lapangan) yang kami buat ini. Laporan ini disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan PKL (Praktek Kerja
Lapangan) bagi para siswa di SMK Negeri 2 Yogyakarta.
Praktek kerja ini merupakan salah satu upaya dalam menjalin kerja sama yang
baik. Dan kami harap praktek kerja ini akan memberi banyak manfaat bagi kami para
siswa maupun bagi pembaca.
Di kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
terkait PKL yang telah memberi dukungan moral dan juga bimbingannya pada kami.
Ucapan terima kasih ini kami tujukan kepada :
1. Bapak Dodot Yuliantoro, S.Pd, M.T yang telah memberikan ijin untuk kami
melakukan praktek kerja lapangan.
2. Bapak Budi Wiratma selaku guru pembimbing yang telah membina dalam
penyusunan laporan sampai selesai.
3. Para karyawan PT Besali Madubaru yang sudah membimbing selama PKL
berlangsung
4. Orang tua dan teman-teman kami yang ikut mendukung proses PKL sampai
selesai.
Susunan laporan PKL ini sudah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun tentu
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu jika ada kritik atau saran apapun yang
sifatnya membangun bagi penulis, dengan senang hati akan penulis terima.
Yogyakarta, 2018
Penulis
vi
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................i
Halaman Penguji....................................................................................................ii
Halaman Pengesahan...........................................................................................iii
Halaman Persembahan.........................................................................................iv
Halaman Motto.......................................................................................................v
Kata Pengantar.....................................................................................................vi
Daftar Isi.................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................2
B. Visi dan Misi SMK N 2 YOGYAKARTA.......................................................3
C. Tujuan Praktek Kerja Lapangan....................................................................4
D. Hasil Yang Diharapkan....................................................................................5
BAB II URAIAN KEGIATAN
A. Identifikasi Keadaan Bengkel..........................................................................6
1. Sejarah Perusahaan...........................................................................................6
2. Bagan Struktur Organisasi...............................................................................7
3. Lay Out Denah Tempat PKL.........................................................................12
B. Pengelolaan Bengkel.......................................................................................13
1. Proses Produksi..............................................................................................13
2. Pengelolaan Limbah.......................................................................................17
C. Pengembangan Ketrampilan ........................................................................18
1. Catatan Macam Kegiatan / Pekerjaan Bengkel..............................................18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................25
B. Saran................................................................................................................25
1. Saran Pihak Sekolah
2. Saran Pihak Perusahaan
Daftar Pustaka......................................................................................................26
Lampiran..............................................................................................................27
A. Foto Jurnal
B. Foto Copy Kegiatan Harian PKL
C. Data Pendukung
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
B. Visi dan Misi SMK N 2 YOGYAKARTA
Visi
Menjadi Sekolah Kejuruan yang berkarakter,berbudaya,berwawasan lingkungan,
menghasilkan insan yang bertaqwa, profesional, kreatif, inovatif, dan mampu
berwirausaha
Misi
A. Menyelenggarakan pembelajaran sistem CBT (Competency Based Training) dan
PBE (Production Based Education) menggunakan multilingual dengan
pendekatan teknologi informasi dan komunikasi
B. Mengembangkan kurikulum, metodologi pembelajaran dan sistem penilaian
berbasis kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri
C. Menyelenggarakan kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler agar peserta didik
memiliki multiskills yang mampu mengembangkan kecakapan hidup (life skill)
dan berakhlak mulia, kreatif dan inovatif
D. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan yang memenuhi
kualifikasi profesional, kreatif, inovatif, berkarakter budaya
E. Meningkatakan fasiilitas dan lingkungan belajar aman , nyaman memenuhi
standar nasional pendidikan, standar kerja industri secara kualitas dan kuantitas
F. Menerapkan dan mengembangkan sistem penjaminan mutu pendidikan yang
ramah lingkunga, ramah anak dan responsif gender
G. Membangun kemitraan ( link and match) dengan lembaga yang relevan baik
dalam maupun luar negeri
H. Mengembangkan sekolah berbasis literasi
3
C. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
a. Sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah melaksanakan praktek kerja lapangan
b. Agar siswa mampu mengembangkan dasar-dasar teori yang didapatkan dari
sekolah yang berhubungan dengan hasil praktek kerja lapangan,
c. Siswa dapat menuangkan pikiran ke dalam tulisan yang dapat bermanfaat bagi
orang lain.
4
D. Hasil Yang Diharapkan
5
BAB II
URAIAN KEGIATAN
Pabrik Gula Madukismo didirikan pada tahun 1955 pada awalnya bernama
Pabrik Gula Padokan. Pada masa pejajahan Belanda pabrik ini hancur lebur dan
selanjutnya dirintis kembali oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Selanjutnya
didirikan kembali Pabrik Gula Padokan dengan nama Pabrik Gula Madukismo.
Gagasan pendirian Pabrik Gula Madukismo bertujuan menolong rakyat karena
banyak dari karyawan pabrik yang kehilangan pekerjaan semenjak pabrik tersebut
dihancurkan oleh Belanda. Pembangunan kembali Pabrik Gula Madukismo
diharapkan dapat menampung lebih banyak lagi orang bekerja dan terlibat dalam
usaha Pabrik Gula Madukismo.
Akan banyak para petani terlibat proses penanaman, pemeliharaan, panen dan
pabrik sendiri akan banyak menyerap tenaga kerja terutama pada saat musim giling.
Perjalanan Wisata Agro Industri adalah melihat proses dari produksi yang dilakukan
Pabrik Gula Madukismo. Wisatawan dapat menaiki gerbong yang ditarik lokomotif
tua. Wisata ini biasanya dilaksanakan saat musim giling yaitu bulan Mei –
September.Wisatawan dapat menyaksikan dari dekat proses produksi gula secara
langsung. Proses ini diawali dengan pemerahan nira untuk mendapatkan sari gula
kemudian pemurnian nira dengan cara sulfitasi, penguapan nira, kristalisasi, puteran
gula dan pengemasan gula.
Saat musim penggilingan tebu datang pada bulan Mei-September, wisatawan
dapat melihat ritual cembengan yang dilaksanakan warga sekitar dan karyawan
pabrik. Ritual tersebut bertujuan memohon doa restu agar proses penggilingan
berjalan dengan lancar. Selama ritual, wisatawan dapat melihat kirab tebu temanten
dan berbagai acara kesenian lainnya seperti pasar malam, jathilan dan wayang kulit
semalam suntuk. Selain mencermati proses produksi gula, wisatawa ndapat melihat
mesin-mesin tua yang menjadi alat produksi Pabrik Gula Madukismo. Besi – besi
bekas dari mesin produksi di Pabrik Gula Madukismo ini pernah diangkut ke
Thailand yang selanjutnya digunakan untuk membangun Jembatan Sungai Kwai.
Jembatan tersebut merupakan penghubung antara Thailand dengan Burma yang
dahulu merupakan lokasi pertempuran hebat pada masa Perang Dunia ke 2 dan sudah
pernah dipakai dalam pembuatan film The Bridge of the River Kwai termasuk dalam
Best Movie yang dalam penayangannya berhasil memenangkan 7 Oscar pada tahun
1957 Sekarang jembatan yang dibangun dari besi bekas dari Pabrik Gula Madukismo
6
menjadi obyek wisata ziarah andalan negara Thailand untuk mengenang para pekerja
romusa dan pertempuran dengan Sekutu.
Direksi
Tugas-tugasnya :
Menentukan tujuan serta menerapkan stategi untuk mecapai tujuan tersebut
b. Menyusun rencana kerja jangka panjang yang berkesinambungan
c. Membuat kebijakan dalam bidang keuangan dan personalia
d. Membuat kebijakan dan pedoman peyusunan tahunan
7
Administrasi
Adalah pimpinan tertinggi yang menangani proses produksi. Tugas-tugasnya :
a. Memimpin, mengkoordinir dan mengawasi bagian-bagian dibawahnya
b. Melaksanakan policy perusahaan sesuai dengan yang ditetapkan direksi
c Mengajukan rencana poduksi
Kepala Bagian Keuangan
Tugas-tugasnya :
a. Menyediakan keuangan sebagai modal kerja
b. Menyusun pembukuan dan mengurus arsip surat-surat perusahaan
c. Menyediakan keuangan untuk administrasi dan pengobatan karyawan serta
memberikan dana sosial
d. Mengajukan laporan keuangan dan melaksanakan tugas lain
8
Kepala Bagian Pabrikasi
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya kepala bagian pabrikasi dibantu oleh
beberapa chemicer. Tugas-tugasnya:
a. Mengatur, memimpin dan melaksanakan proses produksi
b. Memeriksa bahan pmbantu, menentukan redemen tebu dan menentukan jadwal
tebang
c. Melaksanakan pengawasan mutu gula
9
Kepegawaian dan Jaminan Kesejahteraan
Ketenagaan kerja di PT MADUBARU Yogyakarta diklasifikasikan menjadi
dua golongan yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap.
Karyawan Tetap
Karyawan tetap pada umumnya menempati posisi managerial namun ada pula
yang terjun langsung kelapangan, misal masinis dan mandor. Karyawan tetap ada
yang bekerja sepanjang tahun, mereka digaji setiap bulan ada pula yang bekerja
pada musim giling saja dan mendapati gaji setiap bulan pada musim giling
tersebut. Penggolongan karyawan seperti pada penggolongan Pegawai Negeri
Sipil, karyawan pada golongan yang lebih rendah dapat naik ke golongan yang
lebih tinggi setiap masa kerja tertentu atau jika dinilai berprestasi dan
mempunyai kinerja yang baik.
10
• Regu siang : jam 14.00 – 22.00 WIB
• Regu malam : jam 22.00 – 06.00 WIB
1. Rumah dinas dengan dilengkapi fasilitas listrik dan air, fasilitas ini belum semua
karyawan dapat terpenuhi dan bagi yang belum mendapatkan diberikan bantuan
berupa biaya penggantian sewa rumah dan biaya listrik dan air yang besarnya
sesuai dengan golongan karyawan.
2. Biaya berobat apabila keluarga dari karyawan memerlukan perawatan
ditanggung 100% oleh perusahaan
3. Sarana olahraga
4. Rekreasi setiap selesai musim giling
5. Program Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK) yang sekarang diganti JAMSOSTEK
sejak tahun 1978
6. Tunjangan bagi karyawan dan keluarganya
7. Tempat ibadah bagi karyawan
8. Pemberian penghargaan bagi karyawan yang mempunyai masa karja 25 tahun
9. Koperasi karyawan dan pensiunan
10. Bantuan kepada anak karyawan yang berprestasi
11
3. LAYOUT DENAH TEMPAT PKL
12
5. 4 maret 1984-24 Februari 2004: diadakan kontrak management dengan PT.
Rajawali Nusantara Indonesia (RNI)
6. 24 Februari 2004 : PT Madubaru menjadi perusahaan mandiri
1. PROSES PRODUKSI
13
sekitar 30% tebu untuk bahan bakar tebu distasiun ketel (pusat tenaga), sedangkan
nira mentah akan dikirim ke stasiun pemurnian untuk proses lebih lanjut. Untuk
mencegah kehilangan gula karena bakteri dilakukan sanitasi distasiun gilingan.
Pemurnian Nira
Madukismo menggunakan sistem sulfitasi. Nira mentah ditimbang,
dipanaskan 70º-75º c, direaksikan dengan susu kapur dalam defekator, dan diberi gas
SO2 dalam peti sulfitasi sampai pH 7 kemudian dipanaskan lagi sampai suhu 100º-
105ºc. Kotoran yang dihasilkan diendapkan dalam peti pengendap (dorr clarifier) dan
disaring menggunakan rotary vacum filter (alat penapis hampa). Endapan padatnya
(blothong) digunakan sebagai pupuk organik. Kadar gula dalam blothong ini dibawah
2%. Nira jernihnya dikirim ke satasiun penguapan.
Penguapan Nira
Nira jernih dipekatkan di dalam pesawat penguapan dengan sistem Quadruple
Effect, yang disusun secara interchangeable agar dapat dibersihkan secara bergantian.
Nira encer dengan padatan terlarut 16% dapat dinaikkan menjadi 64% dan disebut
nira kental, yang siap dikristalkan di stasiun kristalisasi/stasiun masakan. Total luas
bidang pemanas 5990 m VO. Nira kental yang berwarna gelap ini diberi gas
SO2 sebagai bleaching/pemucatan, dan siap untuk dikristalkan.
Kristalisasi
Nira kental dari stasiun penguapan ini diuapkan lagi dalam pan kristalisasi
sampai lewat jenuh hingga timbul kristal gula. Sistem yang dipakai yaitu ACD,
dimana gula A sebagai gula produk, gulaC dan D dipakai sebagai bibit (seed), serta
sebagian lagi dilebur untuk dimasak lagi. Pemanasan menggunakan uap dengan
tekanan vacum sebesar 65 CmHg , sehingga suhu didihnya hanya 65ºC, jadi sakarosa
tidak rusak akibat kena panas tinggi. Hasil masakan merupakan campuran kristal gula
dan larutan (stroop). Sebelum dipisahkan di stasiun puteran, gula lebih dahulu
didinginkan di dalam palung pendingin (kultrog).
14
Pembangkit Tenaga Uap atau Tenega Listrik
Sebagai penghasil tenaga uap di gunakan 5 buah ketel pipa air newmark @ 6
ton/jam masing-masing 440 m² VO dengan tekanan kerja 15 kg/cm dan 1 buah ketel
cheng-chen kapasitas 40 ton/jam. Uap yang dihasilkan dipakai untuk menggerakkan
alat-alat berat, memanaskan dan menguapkan nira dalam pan penguapan, serta untuk
pembangkit tenega listrik. Sebagai bahan bakar di pakai ampas tebu yang
mengandung kalori sekitar 1800 kkl/kg dan kekurangannya ditambah dengan BBM.
Limbah Padat
a) Pasir atau Lumpur
Kotoran yang terbawa nira mentah, dipisahkan dengan dorrchone,
dimanfaatkan untuk uruk lahan atas permintaan masyarakat.
15
b) Abu Ketel Uap
Sisa pembakaran di stasiun ketel uap, ditampung dengan lori jading
dan dimanfaatkan juga untuk uruk lahan yang memerlukan. Sekarang
untuk bahan baku pupuk “Mix Madros “.
Limbah Cair
a) Bocoran Minnyak Pelumas
Berasal dari pelumas mesin-mesin di stasiun gilingan dan pelumas
yang terbawa pada air cucian kendaraan garasi pabrik. Bocoran minyak
pelumas ini dipisahkan dalam air limbah di dalam penangkap minyak,
kemudian ditampung dalam drum-drum untuk di manfaatkan lagi.
b) Vinasse (Slop)
Berasal dari sistem penyulingan alkohol, di stasiun sulingan PS.
Madukismo, jumlahnya cukup besar, sebelum sekitar 20 m³/jam, suhu:
90º pH 4-5, warnanya coklat hitam. Sebelum dibuang ke sungai, diolah
terlebih dahulu di unit pengolahan limbah cair (UPLC) yang ada, dengan
menggunakan sistem/cara biologis. Operasionalnya masih perlu
disempurnakan lagi secara bertahap, agar hasilnya memenuhi baku mutu
limbah cair dari pabrik gula. Dan limbah pabrik spiritus banyak
dimanfaatkan untuk air irigasi oleh pertanian di sekitar pabrik, karena
mengandung unsur N, P, dan K yang diperlukan untuk pupuk.
c) Limbah Soda
Berasal dari cucian pan-pan penguapan di pabrik gula yang kandungan
COD dan BODnya cukup tinggi. Jumlahnya relative sedikit,
pengolahannya diikutkan di UPLC yang ada.
16
Berasal dari bocoran uap yang berlebih di stasiun ketel uap, untuk
meredam suara tersebut, saat ini sudah dilengkapi dengan silencer (alat
peredam suara) di setiap ketel uap.
b) Limbah Gas
Bau belerang dan bau busuk yang lain, ditanggulangi pada alat-alat
yang terkait (Inhouse Keeping).
2. PENGELOLAAN LIMBAH
Dengan adanya metode tersebut maka jumlah limbah yang dihasilkan pabrik
gula Madukismo sedikit berkurang, sehingga pencemaran lingkungan yang dihasilkan
juga berkurang. Namun yang menjadi permasalahn pabrik tersebut adalah tidak
berani menginvestasikan uang untuk mengolah limbah secara teknologi yang lebih
modern. Alasan pabrik tersebut tidak berani karna penghasilan yang di dapat tidak
17
sebanding jika digunakan untuk membayar teknologi dalam memerbaiki masalah
limbah tersebut. Untuk memperbaiki masalah limbah cair, sebelum limbah keluar,
suhunya akan diturunkan terlebih dahulu, sehingga ketika limbah dibuang ke sungai
tidak akan mematikan ekosistem di dalam sungai tersebut, karena COD dan BOD nya
sudah normal. Selain keuntungan dari limbah padat, limbah cair pun mempunyai
keuntungan. Seperti limbah cair yang dimanfaatkan petani untuk menyuburkan
tanahnya yang memiliki sawah di sekitar pabrik gula tersebut.
Mesin Bubut
Mesin bubut merupakan mesin yang utama dalam produksi. Alat ini
digunakan sebagai pengubah bentuk atau ukuran dengan jalan menyayat benda
tersebut dengan pahat penyayat.
Bagian-bagian alat mesin bubut beserta penjelasannya adalah sebagai berikut
ini :
Kepala tetap
Bagian ini berguna untuk menjepit benda kerja dengan erat saat kepala tetap
berputar / dalam penyayatan.
Kepala lepas
Alat ini mempunyai beberapa fungsi :
a. Sebagai tempat kedudukan bor pada saat mengebor.
b. Sebagai alat pemikul yang benda kerjanya dibubut dan yang sudah diberi
titik center atau pusat.
c. Sebagai tempat kedudukan penjepit bor.
Pisau bubut
Alat ini biasanya terbuat dari baja dan banyak macam, bentuk dan
kegunaannya. Adapun beberapa kegunaan atau macam-macam pembubutan
yaitu :
a. Untuk memotong
b. Membubut roda dalam
c. Membubut alur luar
d. Membubut ujung radius
e. Membubut lubang buntu
f. Untuk membuat drat
g. Membubut sisi tangga
Eretan
18
Eretan ini biasa digunakan dalam pembubutan dan dapat bergerak kekanan
dan kekiri sepanjang bahan yang digarap.
Alat dan bahan :
1. Pahat bubut
2. Kunci cekam
3. Alat ukur
4. Benda kerja
5. Gambar kerja
Langkah – langkah membubut
1. Hidupkan mesin bubut dengan memutar saklar pada posisi ON
2. Persiapkan alat-alat yang akan di gunakan untuk mengerjakan benda kerja
3. Ambil pahat yang akan di gunakan dan pasang pada tool post dengan kencang
4. Setting ketinggian setinggi center
5. Pasang benda kerja pada kepala tetap
6. Atur kecepatan putaran
7. Hidupkan mesin
8. Pertamakali yang harus di lakukan adalah proses facing
9. Lalu kerjakan benda kerja sesuai gambar kerja yang diminta
10. Apabila sudah selesai, lepas benda kerja, pahat, dan alat bantu yang terpasang
pada mesin
11. Setelah itu bersihkan mesin dari bram
12. Matikan mesin dengan memutar saklar pada posisi OFF
MESIN FRAIS
Mesin perkakas yang digunakan untuk mengerjakan/menyelesaikan suatu
benda kerja dengan menggunakan pisau frais (Cutter) sebagai alat potong/pahat
penyayat yang berputar pada sumbu mesin.
Spindel Utama
Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk
mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :
a. Vertical spindle
b. Horizontal spindle
c. Universal spindle
19
a. Fixed table
b. Swivel table
c. Compound table
Motor Drive
Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian – bagian
mesin yang lain seperti spindle utama, meja dan pendingin (cooling).
Tranmisi
Merupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan
yang digerakkan.
Berdasarkan sistem tranmisinya dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Transmisi gear box
b. Transmisi v – blet
Knee
Merupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada
bagian ini terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).
Column / Tiang
Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian – bagian mesin
yang lain.
Base / Dasar
Merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan /
tiang. Tempat cairan pendingin.
Control
Merupakan pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Ada 2 sistem
kontrol yaitu :
a. Mekanik
b. Electric
Dibagi menjadi 2 bagian :
1. Sederhana
2. Komplek ( CNC )
Langkah mengefrais :
1. Putar saklar pada posisi ON
2. Siapkan pisau frais yang akan di gunakan
3. Pasang endmill pada spindel utama mesin
4. Atur kecepatan
20
5. Hidupkan mesin
6. Sentuhkan pisau frais pada permukaan benda kerja lalu setting skala Z di posisi 0
7. Bebaskan pisau dari benda kerja
8. Lalu mulai lah mengefrais sesuai yang di inginkan
21
3. Pemegang elektroda.
4. Massa.
Dari bagian-bagian ini berperan penting dalam penyambungan bahan-bahan,
di dalam cara kerja pun tidak semudah dalam menyambung pipa pralon, dalam
penyambungannya pun membutuhkan prosedur yang harus dipakai.
Ada juga alat-alat yang digunakan untuk melindungi diri atau keselamatan
kerja operator. Alat-alat yang digunakan diantaranya adalah :
1. Topeng
2. Sarung tangan
3. Sepatu
4. Baju las
Langkah-langkah mengelas
1. Siapkan alat las listrik dan benda yang akan dilas
2. Hidupkan mesin las
3. Gunakan kacamata las
4. Lakukan las Tig terlebih dahulu untuk mencegah agar tidak terjadi pergeseran
benda kerja ketika dilas
5. Lakukan pengelasan dengan tepat dan benar
MESIN SEKRAP
Mesin perkakas yang memiliki gerak utama yakni bolak balok secara
horizontal. Fungsi utama mesin ini adalah unttuk merubah bentuk serta ukuran benda
kerja seperti apa yang diinginkan.
Alat dan bahan :
1. Pahat
2. Jangka sorong
3. Mistar siku
4. Penitik
5. Palu
6. Kikir
7. Ragum
8. Kuas
9. Perlengkapan kunci mesin sekrap
Langkah – langkah menyekrap :
1. Persiapan bahan dan alat
2. Ratakan permukaan benda kerja sesuai yang di inginkan
22
3. Letakan benda kerja pada meja mesin sekrap dan jepit
4. Sentuhkan ujung pahat potong pada benda kerja
5. Atur besar pemakanan
6. Nyalakan mesin dan mulai meratakan dengan pemakanan dari samping
7. Lalu lakukan pemakanan sesuai yang di inginkan
8. Setelah selesai matikan mesin dan bersihkan dari bram bekas sayatan
GERGAJI MESIN
Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda kerja.
Alat dan bahan :
1. Gergaji
2. Kaos tangan
3. Benda kerja
4. Alat ukur
5. Gambar kerja
6. Kacamata bening
Langkah – langkah menggergaji :
1. Siapkan semua bahan dan alat
2. Ambil bahan dan letakan pada mesin gergaji
3. Pasang stopper dan setting menurut ukuran gambar
4. Sentuhkan ujung bahan pada stopper kemudian cekam
5. Hidupkan mesin dan pendingin
6. Mulailah proses pemotongan
7. Setelah bahan terpotong, matikan mesin dan angkat tuas gergaji kembali ke atas
8. Lepas benda kerja
9. Setelah selesai bersihkan mesin
MESIN GERINDA
Salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah/memotong
ataupun menggerus benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan tertentu.
Gerinda Tangan
Mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Menggerinda
dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau
dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil
pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja
yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.
Alat dan bahan :
1. Gerinda tangan
2. Kacamata
3. Benda kerja
23
Langkah – langkah gerinda tangan :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Nyalakan mesin gerinda
4. Lakukan penggerindaan sesuai yang diinginkan
5. Setelah selesai matikan mesin
6. Bersihkan area sekitar
Gerinda Potong
Alat dan bahan :
1. Batu gerinda
2. Air pendingin
3. Alat ukur
4. Kacamata
5. Benda kerja
6. Gambar kerja
Langkah – langkah gerinda potong :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Nyalakan mesin
3. Lakukan penggerindaan sesuai yang diinginkan
4. Setelah selesai matikan mesin
5. Bersihkan area sekitar
PELEBURAN LOGAM
Peleburan logam adalah proses pencairan logam pada temperatur tertentu
dengan menggunakan energi panas yang di hasilkan oleh tungku.
Alat dan bahan :
1. Wadah cairan logam
2. Tungku
3. Cetakan
4. Penjepit wadah
5. Besi panjang
6. Serpihan logam
Langkah – langkah :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Gunakan alat keselamatan kerja sesuai prosedur
3. Panaskan batu tahan api pada tungku dengan suhu sekitar 1000 0C
24
4. Lalu masukan serpihan logam yang sudah di siapkan kedalam wadah cairan
logam
5. Tunggu kurang lebih 2-3 jam
6. Lalu angkat wadah cairan logam menggunakan penjepit wadah dan angkat
menggunakan bantuan crane
7. Setelah itu tuangkan cairan logam tersebut pada cetakan yang sudah di
siapkan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan ini dapat kami simpulkan bahwa
kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa SMK karena dapat menunjang pengalaman
dalam bekerja. Dalam Praktek Kerja Lapangan ini, kami mendapatkan banyak
pengalaman kerja yang sangat membantu mengasah kemampuan kami dalam bekerja
secara profesional. Dengan demikian kegiatan ini sangat berguna untuk
mengembangkan apa yang diajarkan disekolah. Selain itu kegiatan Praktek Kerja
Lapangan juga menjadi sarana bagi siswa SMK untuk mengasah ketrampilan mereka
khususnya dalam hal praktek dimana mereka dapat belajar lebih luas dalam dunia
kerja serta melatih siswa menjadi generasi muda yang bertanggungjawab dan
profesional.
B. Saran
1. Untuk Sekolah
- Memberikan lebih banyak waktu dan bimbingan kepada siswa
- Meningkatkan pemantauan kepada siswa dalam menjalankan praktek
- Selalu memberikan motivasi dan pembinaan mental agar siap dalam
bekerja di industri manapun.
2. Untuk Industri
- Menambah alat pelindung diri
- Meningkatkan keselamatan kerja yang ada di bengkel
- Lebih menaati aturan yang sudah dibuat
- Menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan standar keselamatan
kerja
25
- Meningkatkan perawatan atau kebersihan pada setiap mesin yang ada
di bengkel
DAFTAR PUSTAKA
http://diniptm.blogspot.com/2013/06/mesin-gergaji.html
http://blogkegalih.blogspot.com/p/blog-page_5409.html
http://bagassatriawann.blogspot.com/2017/03/sejarah-pabrik-gula-madukismo.html
https://www.njogja.co.id/bantul/wisata-indrustri-pabrik-gula-madukismo-jogja/
http://kartikanurmayanthi.blogspot.com/2014/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1
26
27