Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI
PT. MADUBARU
2018 / 2019

Disusun Oleh :

1. NURHIDAYAT . NIS 29587 . XII TP 3


2. PRAMUDYA RAMADHAN . NIS 29590 . XII TP 3

JURUSAN : TEKNIK PEMESINAN

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA
SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA
JL.P.Mangkubumi/AM.Sangaji Telp.(0274)513490 Fax. (0274)512639 Yogyakarta
e-mail : info@smk2-yk.sch.id web site : www.smk2-yk.sch.id
YOGYAKARTA

i
LEMBAR PENGUJI
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI
PT. MADUBARU
2018 / 2019

Disusun Oleh :

1. NURHIDAYAT . NIS 29587 . XII TP 3


2. PRAMUDYA RAMADHAN . NIS 29590 . XII TP 3

JURUSAN : TEKNIK PEMESINAN


Diuji di Yogyakarta
Tgl. ...... , ................... , 2018

Penguji Internal

Budi Wiratma, S.Pd


NIP. 196003271989021001

Ka. Program Keahlian


Teknik Pemesinan

Maryuwono, S.Pd
NIP:198001242008011006

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI

PT. MADUBARU

Disusun Oleh :

1. NURHIDAYAT . NIS 29587 . XII TP 3


2. PRAMUDYA RAMADHAN . NIS 29590 . XII TP 3

JURUSAN : TEKNIK PEMESINAN

Disahkan di Yogyakarta

PT. MADUBARU Guru Pembimbing Sekolah

Rahayu Widada Budi Wiratma,S.Pd


Ka. Sie. ST Besali NIP. 196003271989021001.

Kepala Ketua Program Keahlian


SMK N 2 Yogyakarta Teknik Pemesinan

Dodot Yuliantoro, S.Pd, M.T Maryuwono, S.Pd


NIP:19707181995011001 NIP:198001242008011006

iii
PERSEMBAHAN

Laporan praktek kerja lapangan ini kami persembahkan kepada :


1. Kedua orang tua dan keluarga kami yang telah memberikan doa dan dukungan
sehingga praktek kerja lapangan dapat berjalan dengan lancar.
2. Kepala sekolah SMK N 2 YOGYAKARTA yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan praktek kerja lapangan.
3. Guru pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada kami sehingga
laporan ini dapat selesai.
4. Pihak industri yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk
melaksanakan praktek kerja lapangan sehingga kami mendapatkan banyak
pengalaman dalam bekerja.
5. Teman-teman sehati dan sejiwa.
6. Pembaca yang budiman.

iv
MOTTO

1. Mulailah dari tempatmu berada dan gunakan yang kau punya lalu lakukan yang
kau bisa.
2. Rahasia kesuksesan adalah melakukan hal yang secara tak biasa.
3. Agar sukses, kemauanmu untuk berhasil harus lebih besar dari ketakutanmu untuk
gagal.
4. Mulailah sekarang atau tidak sama sekali.

MOTTO
SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA
“ISTIMEWA, PASTI, BISA”
Pelayanan Prima, Unggul Dalam Mutu, Tinggi Dalam Prestasi

v
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah
melimpahkan rahmat-Nya dan memberi kesempatan dalam menyelesaikan laporan
PKL (Praktek Kerja Lapangan) yang kami buat ini. Laporan ini disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan PKL (Praktek Kerja
Lapangan) bagi para siswa di SMK Negeri 2 Yogyakarta.
Praktek kerja ini merupakan salah satu upaya dalam menjalin kerja sama yang
baik. Dan kami harap praktek kerja ini akan memberi banyak manfaat bagi kami para
siswa maupun bagi pembaca.
Di kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
terkait PKL yang telah memberi dukungan moral dan juga bimbingannya pada kami.
Ucapan terima kasih ini kami tujukan kepada :
1. Bapak Dodot Yuliantoro, S.Pd, M.T yang telah memberikan ijin untuk kami
melakukan praktek kerja lapangan.
2. Bapak Budi Wiratma selaku guru pembimbing yang telah membina dalam
penyusunan laporan sampai selesai.
3. Para karyawan PT Besali Madubaru yang sudah membimbing selama PKL
berlangsung
4. Orang tua dan teman-teman kami yang ikut mendukung proses PKL sampai
selesai.
Susunan laporan PKL ini sudah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun tentu
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu jika ada kritik atau saran apapun yang
sifatnya membangun bagi penulis, dengan senang hati akan penulis terima.

Yogyakarta, 2018

Penulis

vi
vii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................i
Halaman Penguji....................................................................................................ii
Halaman Pengesahan...........................................................................................iii
Halaman Persembahan.........................................................................................iv
Halaman Motto.......................................................................................................v
Kata Pengantar.....................................................................................................vi
Daftar Isi.................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................2
B. Visi dan Misi SMK N 2 YOGYAKARTA.......................................................3
C. Tujuan Praktek Kerja Lapangan....................................................................4
D. Hasil Yang Diharapkan....................................................................................5
BAB II URAIAN KEGIATAN
A. Identifikasi Keadaan Bengkel..........................................................................6
1. Sejarah Perusahaan...........................................................................................6
2. Bagan Struktur Organisasi...............................................................................7
3. Lay Out Denah Tempat PKL.........................................................................12
B. Pengelolaan Bengkel.......................................................................................13
1. Proses Produksi..............................................................................................13
2. Pengelolaan Limbah.......................................................................................17
C. Pengembangan Ketrampilan ........................................................................18
1. Catatan Macam Kegiatan / Pekerjaan Bengkel..............................................18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................25
B. Saran................................................................................................................25
1. Saran Pihak Sekolah
2. Saran Pihak Perusahaan
Daftar Pustaka......................................................................................................26
Lampiran..............................................................................................................27
A. Foto Jurnal
B. Foto Copy Kegiatan Harian PKL
C. Data Pendukung

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebuah pelatihan dan


pembelajaran yang dilaksanakan di dunia Usaha atau dunia Industri yang relevan
dengan kompetensi keahlian yang dimilikinya masing masing, dalam upaya
meningkatkan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan juga menambah bekal
untuk masa-masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta
ketat dalam persaingannya seperti saat ini. Selain itu dengan pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak peralatan baru yang diciptakan guna
menunjang banyaknya permintaan produksi barang atau jasa yang menimbulkan
perubahan mendasar untuk mendapat pekerjaan, sehingga tenaga kerja dituntut bukan
hanya memiliki kemampuan teknis belaka, tetapi juga harus lebih fleksibel dan
berwawasan lebih luas, inovatif serta didukung dengan keterampilan yang kompeten,
maka dengan adanya kegiatan prakerin siswa dan siswi dapat mengasah dan juga
megimplementasikan materi yang didapatkannya di sekolah langsung ke dunia usaha
atau dunia industri yang relevan dengan kemampuannya masing masing.
Dalam upaya untuk mewujudkan visi dan misi, SMK Negeri 2 Yogyakarta
melaksanakan berbagai kegiatan demi menjadikan siswa dan siswi yang siap
memasuki dunia kerja dan dunia industri (DU/DI), tentunya hal itu tidak dapat diraih
dengan mudah, tidak hanya dengan belajar berbagai teori yang berada di sekolah,
namun seorang siswa atau siswi harus belajar mengenai bagaimana lingkungan yang
berada di dunia kerja dan tentunya bagaimana pekerjaaan yang akan dihadapinya
nanti selepas lulus dari sekolah.

2
B. Visi dan Misi SMK N 2 YOGYAKARTA

Visi
Menjadi Sekolah Kejuruan yang berkarakter,berbudaya,berwawasan lingkungan,
menghasilkan insan yang bertaqwa, profesional, kreatif, inovatif, dan mampu
berwirausaha

Misi
A. Menyelenggarakan pembelajaran sistem CBT (Competency Based Training) dan
PBE (Production Based Education) menggunakan multilingual dengan
pendekatan teknologi informasi dan komunikasi
B. Mengembangkan kurikulum, metodologi pembelajaran dan sistem penilaian
berbasis kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri
C. Menyelenggarakan kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler agar peserta didik
memiliki multiskills yang mampu mengembangkan kecakapan hidup (life skill)
dan berakhlak mulia, kreatif dan inovatif
D. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan yang memenuhi
kualifikasi profesional, kreatif, inovatif, berkarakter budaya
E. Meningkatakan fasiilitas dan lingkungan belajar aman , nyaman memenuhi
standar nasional pendidikan, standar kerja industri secara kualitas dan kuantitas
F. Menerapkan dan mengembangkan sistem penjaminan mutu pendidikan yang
ramah lingkunga, ramah anak dan responsif gender
G. Membangun kemitraan ( link and match) dengan lembaga yang relevan baik
dalam maupun luar negeri
H. Mengembangkan sekolah berbasis literasi

3
C. Tujuan Praktek Kerja Lapangan

1. Memiliki wawasan yang luas mengenai dunia usaha/industri.


2. Sebagai persiapan mental untuk bekerja.
3. Melatih keterampilan yang dimiliki siswa/siswi sehingga dapat bekerja
dengan baik.
4. Memberi pengetahuan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian proses
pendidikan.
5. Memiliki kemampuan bekerja yang sesuai dengan standar dunia usaha/dunia
industri.

Tujuan Pembuatan Laporan


Adapun tujuan dari pembuatan laporan Praktek Kerja Lapangan ini antara lain:

a. Sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah melaksanakan praktek kerja lapangan
b. Agar siswa mampu mengembangkan dasar-dasar teori yang didapatkan dari
sekolah yang berhubungan dengan hasil praktek kerja lapangan,
c. Siswa dapat menuangkan pikiran ke dalam tulisan yang dapat bermanfaat bagi
orang lain.

4
D. Hasil Yang Diharapkan

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian berkualitas yaitu tenaga


kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, ketrampilan, dan semangat kerja
yang sesuai dengan ketentuan lapangan kerja.
2. Memperoleh kesetaraan dan kesepadanan antara sekolah dan dunia kerja.
3. Meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas
4. Memberi pengetahuan dan pengharapan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian proses pendidikan.
5. Menunjang prestasi siswa dalam bidangnya.

5
BAB II
URAIAN KEGIATAN

A. IDENTIFIKASI KEADAAN BENGKEL

1. SEJARAH PABRIK GULA MADUKISMO

Pabrik Gula Madukismo didirikan pada tahun 1955 pada awalnya bernama
Pabrik Gula Padokan. Pada masa pejajahan Belanda pabrik ini hancur lebur dan
selanjutnya dirintis kembali oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Selanjutnya
didirikan kembali Pabrik Gula Padokan dengan nama Pabrik Gula Madukismo.
Gagasan pendirian Pabrik Gula Madukismo bertujuan menolong rakyat karena
banyak dari karyawan pabrik yang kehilangan pekerjaan semenjak pabrik tersebut
dihancurkan oleh Belanda. Pembangunan kembali Pabrik Gula Madukismo
diharapkan dapat menampung lebih banyak lagi orang bekerja dan terlibat dalam
usaha Pabrik Gula Madukismo.
Akan banyak para petani terlibat proses penanaman, pemeliharaan, panen dan
pabrik sendiri akan banyak menyerap tenaga kerja terutama pada saat musim giling.
Perjalanan Wisata Agro Industri adalah melihat proses dari produksi yang dilakukan
Pabrik Gula Madukismo. Wisatawan dapat menaiki gerbong yang ditarik lokomotif
tua. Wisata ini biasanya dilaksanakan saat musim giling yaitu bulan Mei –
September.Wisatawan dapat menyaksikan dari dekat proses produksi gula secara
langsung. Proses ini diawali dengan pemerahan nira untuk mendapatkan sari gula
kemudian pemurnian nira dengan cara sulfitasi, penguapan nira, kristalisasi, puteran
gula dan pengemasan gula.
Saat musim penggilingan tebu datang pada bulan Mei-September, wisatawan
dapat melihat ritual cembengan yang dilaksanakan warga sekitar dan karyawan
pabrik. Ritual tersebut bertujuan memohon doa restu agar proses penggilingan
berjalan dengan lancar. Selama ritual, wisatawan dapat melihat kirab tebu temanten
dan berbagai acara kesenian lainnya seperti pasar malam, jathilan dan wayang kulit
semalam suntuk. Selain mencermati proses produksi gula, wisatawa ndapat melihat
mesin-mesin tua yang menjadi alat produksi Pabrik Gula Madukismo. Besi – besi
bekas dari mesin produksi di Pabrik Gula Madukismo ini pernah diangkut ke
Thailand yang selanjutnya digunakan untuk membangun Jembatan Sungai Kwai.
Jembatan tersebut merupakan penghubung antara Thailand dengan Burma yang
dahulu merupakan lokasi pertempuran hebat pada masa Perang Dunia ke 2 dan sudah
pernah dipakai dalam pembuatan film The Bridge of the River Kwai termasuk dalam
Best Movie yang dalam penayangannya berhasil memenangkan 7 Oscar pada tahun
1957 Sekarang jembatan yang dibangun dari besi bekas dari Pabrik Gula Madukismo

6
menjadi obyek wisata ziarah andalan negara Thailand untuk mengenang para pekerja
romusa dan pertempuran dengan Sekutu.

2. Struktur Organisasi Pabrik Gula Madukismo

PT MADUBARU mempunyai susunan organisasi yang dipimpin oleh


Administratur. Dalam menjalankan tugasnya administratur dibantu oleh kepala-
kepala bagian yang terdiri dari kepala bagian keuangan, umum, tanaman, instalasi
dan pabrikasi. Administrasi juga membawahi staf secara langsung.
Kepala-kepala bagian membawahi kepala sub bagian dan atau kepala seksi.
Masing-masing kepala seksi membawahi sub seksi, setiap sub bagian dan seksi
mempunyai tugas dan wewenang yang telah ditetapkan oleh direksi.
Adapun tugas-tugas administratur dan masing- masing kepala bagian adalah
sebagai berikut:

 Direksi
Tugas-tugasnya :
Menentukan tujuan serta menerapkan stategi untuk mecapai tujuan tersebut
b. Menyusun rencana kerja jangka panjang yang berkesinambungan
c. Membuat kebijakan dalam bidang keuangan dan personalia
d. Membuat kebijakan dan pedoman peyusunan tahunan

7
 Administrasi
Adalah pimpinan tertinggi yang menangani proses produksi. Tugas-tugasnya :
a. Memimpin, mengkoordinir dan mengawasi bagian-bagian dibawahnya
b. Melaksanakan policy perusahaan sesuai dengan yang ditetapkan direksi
c Mengajukan rencana poduksi
 Kepala Bagian Keuangan
Tugas-tugasnya :
a. Menyediakan keuangan sebagai modal kerja
b. Menyusun pembukuan dan mengurus arsip surat-surat perusahaan
c. Menyediakan keuangan untuk administrasi dan pengobatan karyawan serta
memberikan dana sosial
d. Mengajukan laporan keuangan dan melaksanakan tugas lain

 Kepala Bagian Sumber Daya Manusia


Tugas-tugasnya :
a. Melaksanakan fungsi operasional berupa pengaaan tenaga kerja, latihan an
pengembangan dan pemeliharaan kerja
b. Memelihara hubungan baik dengan organisasi karyawan, misal yayasan
pensiunan dan koperasi karyawan
c. Kepala bagian sumber daya manusia membawahi kepala seksi pekerjaan, kepala
seksi pelatihan dan pengembangan, kepala seksi poliklinik serta beberapa kepala
sub seksi.

 Kepala Bagian Umum


Tugas-tugasnya :
a. Membantu kepala bagian keuangan dalam menjalankan tugas pemimpin
b. Melaksanakan pengawasan terhadap orang luar yang masuk kedalam
lingkungan pabrik
c. Kepala bagian umum membawahi kepala seksi rumah tangga dan sekretariat,
kepala seksi kendaraan dan kepala seksi keamanan

 Kepala Bagian Tanaman


Tugas-tugasnya :
a. Mengkoordinasikan urusan tanaman mulai dari pengadaan bibit, pengolahan
tanah, penanaman sampai penebangan tebu
b. Menyusun anggaran belanja tanaman
c. Menyusun kebutuhan tanaman, misal alat-alat pertanian dan pupuk

8
 Kepala Bagian Pabrikasi
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya kepala bagian pabrikasi dibantu oleh
beberapa chemicer. Tugas-tugasnya:
a. Mengatur, memimpin dan melaksanakan proses produksi
b. Memeriksa bahan pmbantu, menentukan redemen tebu dan menentukan jadwal
tebang
c. Melaksanakan pengawasan mutu gula

 Kepala Bagian Pabrik Spiritus


Tugas-tugasnya adalah :
a. Menjalankan kebijaksanaan administratur dalam bidang produksi alkohol dan
spiritus
b. Melaksanakan kebijakan-kebijakan administratur dalam hal proses produksi,
pengendalian dan pemeliharaan produk serta reparasi dan perluasan instalasi
pabrik alkohol dan spiritus

 Kepala Bagian Instalasi


Dalam melaksanakan tugasnya bagian instalasi dibantu oleh beberapa masinis
yang bekerja sesuai dengan bagian-bagianny. Adapun tugas-tugas kepala bagian
instalasi adalah sebagai berikut:
a. Melakukan perbaikan-perbaikan pada mesin-mesin produksi yang mengalami
kerusakan
b. Memelihara dan merawat pesawat-pesawat proses produksi serta mesin-
mesinnya

9
Kepegawaian dan Jaminan Kesejahteraan
Ketenagaan kerja di PT MADUBARU Yogyakarta diklasifikasikan menjadi
dua golongan yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap.

 Karyawan Tetap
Karyawan tetap pada umumnya menempati posisi managerial namun ada pula
yang terjun langsung kelapangan, misal masinis dan mandor. Karyawan tetap ada
yang bekerja sepanjang tahun, mereka digaji setiap bulan ada pula yang bekerja
pada musim giling saja dan mendapati gaji setiap bulan pada musim giling
tersebut. Penggolongan karyawan seperti pada penggolongan Pegawai Negeri
Sipil, karyawan pada golongan yang lebih rendah dapat naik ke golongan yang
lebih tinggi setiap masa kerja tertentu atau jika dinilai berprestasi dan
mempunyai kinerja yang baik.

 Karyawan tidak tetap


Karyawan tidak tetap terdiri dari karyawan musiman, karyawan harian dan
karyawan borongan yang bekerja hanya pada musim giling saja. Kebanyakan
karyawan tidak tetap bekerja pada bagian produksi, mengenai pengupahan
berdasarkan pada jumlah hari kerjanya. Mereka biasanya bekerja tidak
membutuhkan keahlian khusus untuk karyawan borongan mempunyai ikatan
berupa kontrak yang telah isepakati bersama pihak perusahaan. Mereka
umumnya ditempatkan padabagian-bagian yang biasa diborong misal
pengangkutan.

Pengaturan jam kerja dibagi menjadi dua yaitu:

 Diluar musim giling


Hari senin-kamis : jam 06.30 s.d. 15.00 WIB
Hari jumat dan sabtu : jam 06.30 s.d. 11.30 WIB
Jam istirahat : jam 10.30 s.d. 11.30 WIB

 Dalam musim giling


Pembagian jam kerja adalah sebagai berikut :
a. `Untuk karyawan yang tidak terkait dengan proses produksi berlaku ketentuan
jam kerja seperti pada jam kerja diluar giling.
b. Bagi karyawan yang terkait dengan proses produksi berlaku ketentuan jam
kerja sistem beregu dengan pembagian sebagai berikut :
• Regu pagi : jam 06.00 - 14.00 WIB

10
• Regu siang : jam 14.00 – 22.00 WIB
• Regu malam : jam 22.00 – 06.00 WIB

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)


Program JAMSOSTEK telah diterapkan di P2G MADUBARU PT sejak
tanggal 1 juli 1993, pelaksanaannya disesuaikan dengan UU No. 3 Tahun 1992
tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Peraturan Pemerintah RI No 14 Tahun
1993 tentang penyelenggaraan Program JAMSOSTEK. Penerapan program
jamsostek tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan
keluarganya.

Fasilitas-fasilitas yang diberikan antara lain :

1. Rumah dinas dengan dilengkapi fasilitas listrik dan air, fasilitas ini belum semua
karyawan dapat terpenuhi dan bagi yang belum mendapatkan diberikan bantuan
berupa biaya penggantian sewa rumah dan biaya listrik dan air yang besarnya
sesuai dengan golongan karyawan.
2. Biaya berobat apabila keluarga dari karyawan memerlukan perawatan
ditanggung 100% oleh perusahaan
3. Sarana olahraga
4. Rekreasi setiap selesai musim giling
5. Program Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK) yang sekarang diganti JAMSOSTEK
sejak tahun 1978
6. Tunjangan bagi karyawan dan keluarganya
7. Tempat ibadah bagi karyawan
8. Pemberian penghargaan bagi karyawan yang mempunyai masa karja 25 tahun
9. Koperasi karyawan dan pensiunan
10. Bantuan kepada anak karyawan yang berprestasi

Selain program tersebut perusahaan juga memberikan satunan jaminan hari


tua bagi karyawan tetap, yang pelaksanaannya sesuai dengan SKB Menteri Pertanian
dan Menteri Tenaga Kerja No. 804/Kpts/HK.030/II/90.

11
3. LAYOUT DENAH TEMPAT PKL

Lokasi Pabrik Gula Madukismo


Desa Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta 55181

Fasilitas yang terdapat di Pabrik Gula Madukismo meliputi :


 Pabrik Spritus Madukismo
 Gedung Pertemuan Madu Candya
 Wisma Madukismo

Kronologis status perusahaan dan perubahan manajemen.


1. 1955 -1962 :  perusahaan swasta PT.
2. 1962-1966 : bergabung dengan perusahaan negara dibawah BPU-PPN (Badan
Pimpinan Umum-Perusahaan Negara), karena adanya polisi pemerintah RI
yang mengambil alih semua perusahaan di Indonesia
3. 1966 : BPU-PPN bubar PT. Madubaru memilih perusahaan swasta
4. 1966-1984 : PT. Madubaru menjadi perusahaan swasta dengan susunan
direksi yang dipimpin Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai presiden
direktur

12
5. 4 maret 1984-24 Februari 2004: diadakan kontrak management dengan PT.
Rajawali Nusantara Indonesia (RNI)
6. 24 Februari 2004 : PT Madubaru menjadi perusahaan mandiri

 B. PENGELOLAAN BENGKEL

1. PROSES PRODUKSI

 Produksi Utama ( dari PG. Madukismo )


Gula pasir dengan kualitas SHS IA (Superior Head Sugar) atau GKP (Gula Kristal
Putih). Mutu produksi dipantau oleh P3GI Pasuruan (Pusat Penelitian Perkebunan
Gula Indonesia).
 Produksi Samping ( dari PS. Madukismo )
–  Alkohol murni ( kadar minimal 95% )
–  Spiritus bakar (  kadar 94% )
Mutu dipantau oleh balai penelitian kimia departemen perindustrian dan PT.
Sucoffindo Indonesia.

 Panenan ( Pasca Panen )


Tebu dipanen setelah cukup masak,dalam arti kadar gula(sakarosa) maksimal,
dan kadar gula pecahan (monosakarida) minimal. Untuk itu dilakukan analisa
pendahuluan untuk mengetahui faktor kemasakan, koefesiensi daya tahan dan lain-
lain. Ini dilakukan kira-kira 1,5 bulan sebelum giling dimulai tebu diangkat dari
kebun dengan truck atau roli tebu. Pelaksanaan tebang bisa dilaksanakan petani
sendiri atau diserahkan pabrik dengan biaya oleh petani sesuai kesepakatan dalam
FMPG ( Forum Musyawarah Produksi Gula ). Kapasitas tebang harus sama dengan
kapasitas giling agar tidak terjadi stagnasi di emplasement yang akan menurunkan
rendemen, dan sebaliknya kekurangan tebu akan menyebabkan berhenti giling,
produksi ampas berkurang, sehigga perlu subleksi BBM untuk bahan bakar stasiun
boiler, jumlah tebu ditebang per hari sekitar 3000 ton, alat transportasinya 80%
menggunakan truck 20% dengan lori.

Proses Pengolahan di PG Madukismo

Pemerahan Nira ( Extraction )


Tebu setelah ditebang dikirim ke stasiun gilingan (ekstraksi). Untuk
dipisahkan antara bagian padat (ampas) dengan cairannya yang mengandung gula
(nira mentah) melalui alat-alat berupa unigrator mark IV digabung dengan 5 gilingan,
masing-masing terdiri atas 3 rol dengan ukuran “36x 64”. Ampas yang diperoleh

13
sekitar 30% tebu untuk bahan bakar tebu distasiun ketel (pusat tenaga), sedangkan
nira mentah akan dikirim ke stasiun pemurnian untuk proses lebih lanjut. Untuk
mencegah kehilangan gula karena bakteri dilakukan sanitasi distasiun gilingan.

 Pemurnian Nira
Madukismo menggunakan sistem sulfitasi. Nira mentah ditimbang,
dipanaskan 70º-75º c, direaksikan dengan susu kapur dalam defekator, dan diberi gas
SO2  dalam peti sulfitasi sampai pH 7 kemudian dipanaskan lagi sampai suhu 100º-
105ºc. Kotoran yang dihasilkan diendapkan dalam peti pengendap (dorr clarifier) dan
disaring menggunakan rotary vacum filter (alat penapis hampa). Endapan padatnya
(blothong) digunakan sebagai pupuk organik. Kadar gula dalam blothong ini dibawah
2%. Nira jernihnya dikirim ke satasiun penguapan.

 Penguapan Nira
Nira jernih dipekatkan di dalam pesawat penguapan dengan sistem Quadruple
Effect, yang disusun secara interchangeable agar dapat dibersihkan secara bergantian.
Nira encer dengan padatan terlarut 16% dapat dinaikkan menjadi 64% dan disebut
nira kental, yang siap dikristalkan di stasiun kristalisasi/stasiun masakan. Total luas
bidang pemanas 5990 m VO. Nira kental yang berwarna gelap ini diberi gas
SO2 sebagai bleaching/pemucatan, dan siap untuk dikristalkan.

  Kristalisasi
Nira kental dari stasiun penguapan ini diuapkan lagi dalam pan kristalisasi
sampai lewat jenuh hingga timbul kristal gula. Sistem yang dipakai yaitu ACD,
dimana gula A sebagai gula produk, gulaC dan D dipakai sebagai bibit (seed), serta
sebagian lagi dilebur untuk dimasak lagi. Pemanasan menggunakan uap dengan
tekanan vacum sebesar 65 CmHg , sehingga suhu didihnya hanya 65ºC, jadi sakarosa
tidak rusak akibat kena panas tinggi. Hasil masakan merupakan campuran kristal gula
dan larutan (stroop). Sebelum dipisahkan di stasiun puteran, gula lebih dahulu
didinginkan di dalam palung pendingin (kultrog).

 Puteran Gula ( Centripuge )


Alat ini bertugas memisahkan gula dengan larutannya (stroop) dengan gaya
sentrifugal.

 Penyelesaian dan Gudang Gula


Dengan alat penyaring gula, gula SHS dari puteran SHS dopisahkan antara
gula halus, gula kasar dan gula normal dikirim ke gudang gula dan dikemas dalam
karung plastik (polipropoline), kapasitas 50 kg netto. Produksi gula perhari
tergantung dari rendemen gulanya, kalau rendemen 8% maka pada kapasitas 3000 tth
di peroleh gula 2400 ku atau 4800 sak.

14
 Pembangkit Tenaga Uap atau Tenega Listrik
Sebagai penghasil tenaga uap di gunakan 5 buah ketel pipa air newmark @ 6
ton/jam masing-masing 440 m²  VO dengan tekanan kerja 15 kg/cm dan 1 buah ketel
cheng-chen kapasitas 40 ton/jam. Uap yang dihasilkan dipakai untuk menggerakkan
alat-alat berat, memanaskan dan menguapkan nira dalam pan penguapan, serta untuk
pembangkit tenega listrik. Sebagai bahan bakar di pakai ampas tebu yang
mengandung kalori sekitar 1800 kkl/kg dan kekurangannya ditambah dengan BBM.

 Kualitas Produksi Gula


Kualitas gula produksi PG. Madukismo masuk klasifikasi SHS IA.

Proses Pengolahan Tebu


1. Pengangkutan hasil panen tebu
2. Tebu masuk ke pabrik dan diangkut dengang lori
3. Tebu masuk ke penggilingan ( 5x giling )
4. Air tebu masuk ke bak penampungan
5. Ampas tebu yang akan digunakan sebagai bahan bakar
6. Tempat pemanas nira
7. Proses kristalisasi
8. Gula yang sudah mengkristal
9. Pengemasan
10. Gudang penyimpanan gula yang akan didistribusikan
 Limbah Industri
PG. / PS. Madukismo telah menyusun dokumen amdalnya dan telah mendapat
persetujuan dari pembinanya, sebagai berikut :
PG. Madukismo          : KA-SEL, SEL, RKL dan RPL.
Disetujui oleh              : Departemen Pertanian RI.
PS. Madukismo           : PEL, RKL dan RPL.
Disetujui oleh : Departemen Perindustrian RI

Jenis limbah industri yang timbul dan cara pengolahannya :

 Limbah Padat
a)      Pasir atau Lumpur
Kotoran yang terbawa nira mentah, dipisahkan dengan dorrchone,
dimanfaatkan untuk uruk lahan atas permintaan masyarakat.

15
b)     Abu Ketel Uap
Sisa pembakaran di stasiun ketel uap, ditampung dengan lori jading
dan dimanfaatkan juga untuk uruk lahan yang memerlukan. Sekarang
untuk bahan baku pupuk “Mix Madros “.

c)      Debu/Langes dari Ketel Uap


Debu /langes yang terbawa keluar lewat cerobong asap, ditangkap
dengan alat penangkap debu (Dust Collector) dan ditampung dalam lori
jading.
d)     Blothong
Endapan kotoran dari nira tebu yang terjadi di stasiun pemurnian nira
dipisahkan dengan alat rotary vacuum filter, dimanfaatkan untuk pupuk
tanaman lain, bisa juga dimanfaatkan untuk bahan lain. Jumlahnya cukup
banyak, sekitar 100 ton/hari. Sekarang untuk bahan baku pupuk “Mix
Madros”.

 Limbah Cair
a)      Bocoran Minnyak Pelumas
Berasal dari pelumas mesin-mesin di stasiun gilingan dan pelumas
yang terbawa pada air cucian kendaraan garasi pabrik. Bocoran minyak
pelumas ini dipisahkan dalam air limbah di dalam penangkap minyak,
kemudian ditampung dalam drum-drum untuk di manfaatkan lagi.
b)     Vinasse (Slop)
Berasal dari sistem penyulingan alkohol, di stasiun sulingan PS.
Madukismo, jumlahnya cukup besar, sebelum sekitar 20 m³/jam, suhu:
90º pH 4-5, warnanya coklat hitam. Sebelum dibuang ke sungai, diolah
terlebih dahulu di unit pengolahan limbah cair (UPLC) yang ada, dengan
menggunakan sistem/cara biologis. Operasionalnya masih perlu
disempurnakan lagi secara bertahap, agar hasilnya memenuhi baku mutu
limbah cair dari pabrik gula. Dan limbah pabrik spiritus banyak
dimanfaatkan untuk air irigasi oleh pertanian di sekitar pabrik, karena
mengandung unsur N, P, dan K yang diperlukan untuk pupuk.
c)      Limbah Soda
Berasal dari cucian pan-pan penguapan di pabrik gula yang kandungan
COD dan BODnya cukup tinggi. Jumlahnya relative sedikit,
pengolahannya diikutkan di UPLC yang ada.

 Gangguan Lingkungan Yang Lain


a)      Suara Bising

16
Berasal dari bocoran uap yang berlebih di stasiun ketel uap, untuk
meredam suara tersebut, saat ini sudah dilengkapi dengan silencer (alat
peredam suara) di setiap ketel uap.
b)     Limbah Gas
Bau belerang dan bau busuk yang lain, ditanggulangi pada alat-alat
yang terkait (Inhouse Keeping).

2. PENGELOLAAN LIMBAH

Limbah padat yang dihasilkan oleh pabrik gula Madukismo mempunyai


volume yang cukup besar tiap harinya. Selama ini pabrik membuang limbahnya
dengan cara penumpukan (open dumping). Pabrik membeli sejumlah besar lahan
kemudian langsung membuang limbahnya di tempat itu. Oleh masyarakat sekitar
limbah yang dibuang terutama blotong (ampas tebu) diambil secara cuma- cuma
untuk pembuatan asbes, genteng, pupuk, kompos dan dijadikan bahan bakar industri
batu bata, karena blotong ini masih mengandung sejumlah belerang sehingga baik
untuk dijadikan sebagai bahan bakar. Sebelum blotong di buang,blotong tersebut
dimasukan dalam oven dengan suhu 105˚ dalam kurun waktu 3 jam. Tujuan blotong
di oven untuk mengurangi kadar air yang terdapat di blotong tersebut, sehingga tidak
menimbulkan bau yang sangat menyengat ketika dibuang.
Kompos adalah bentuk dari bahan-bahan organik setelah mengalami
pembusukan atau disebut pula dekomposisi. Pembusukan ini dapat berlangsung
secara aerobik maupun anaerobik dengan kelebihan dan kekurangannya.
Pengomposan berdasarkan kebutuhan oksigen diklasifikasikan menjadi pengomposan
aerob dan pengomposan anaerob. Pengomposan aerob membutuhkan oksigen
sehingga suhu optimum kompos dapat lebih cepat dicapai, sebaliknya pengomposan
anaerob tidak membutuhkan oksigen sehingga suhu optimum susah dicapai,
menimbulkan bau busuk, dan proses berlangsung lama.
Faktor yang mempengaruhi proses pengomposan antara lain:
1. Pasokan unsur hara
2. Ukuran partikel
3. Kandungan air
4. Kekuatan struktural
5. Suhu
6. Aditif
7. Keasaman (pH), ukuran tumpukan

Dengan adanya metode tersebut maka jumlah limbah yang dihasilkan pabrik
gula Madukismo sedikit berkurang, sehingga pencemaran lingkungan yang dihasilkan
juga berkurang. Namun yang menjadi permasalahn pabrik tersebut adalah tidak
berani menginvestasikan uang untuk mengolah limbah secara teknologi yang lebih
modern. Alasan pabrik tersebut tidak berani karna penghasilan yang di dapat tidak

17
sebanding jika digunakan untuk membayar teknologi dalam memerbaiki masalah
limbah tersebut. Untuk memperbaiki masalah limbah cair, sebelum limbah keluar,
suhunya akan diturunkan terlebih dahulu, sehingga ketika limbah dibuang ke sungai
tidak akan mematikan ekosistem di dalam sungai tersebut, karena COD dan BOD nya
sudah normal. Selain keuntungan dari limbah padat, limbah cair pun mempunyai
keuntungan. Seperti limbah cair yang dimanfaatkan petani untuk menyuburkan
tanahnya yang memiliki sawah di sekitar pabrik gula tersebut.

C . URAIAN KEGIATAN DALAM BAGIAN BESALI

 Mesin Bubut
Mesin bubut merupakan mesin yang utama dalam produksi. Alat ini
digunakan sebagai pengubah bentuk atau ukuran dengan jalan menyayat benda
tersebut dengan pahat penyayat.
Bagian-bagian alat mesin bubut beserta penjelasannya adalah sebagai berikut
ini :
 Kepala tetap
Bagian ini berguna untuk menjepit benda kerja dengan erat saat kepala tetap
berputar / dalam penyayatan.
 Kepala lepas
Alat ini mempunyai beberapa fungsi :
a.       Sebagai tempat kedudukan bor pada saat mengebor.
b.      Sebagai alat pemikul yang benda kerjanya dibubut dan yang sudah diberi
titik center atau pusat.
c.       Sebagai tempat kedudukan penjepit bor.
 Pisau bubut
Alat ini biasanya terbuat dari baja dan banyak macam, bentuk dan
kegunaannya. Adapun beberapa kegunaan atau macam-macam pembubutan
yaitu :
a.       Untuk memotong
b.      Membubut roda dalam
c.       Membubut alur luar
d.      Membubut ujung radius
e.       Membubut lubang buntu
f.       Untuk membuat drat
g.      Membubut sisi tangga
 Eretan

18
Eretan ini biasa digunakan dalam pembubutan dan dapat bergerak kekanan
dan kekiri sepanjang bahan yang digarap.
Alat dan bahan :
1. Pahat bubut
2. Kunci cekam
3. Alat ukur
4. Benda kerja
5. Gambar kerja
Langkah – langkah membubut
1. Hidupkan mesin bubut dengan memutar saklar pada posisi ON
2. Persiapkan alat-alat yang akan di gunakan untuk mengerjakan benda kerja
3. Ambil pahat yang akan di gunakan dan pasang pada tool post dengan kencang
4. Setting ketinggian setinggi center
5. Pasang benda kerja pada kepala tetap
6. Atur kecepatan putaran
7. Hidupkan mesin
8. Pertamakali yang harus di lakukan adalah proses facing
9. Lalu kerjakan benda kerja sesuai gambar kerja yang diminta
10. Apabila sudah selesai, lepas benda kerja, pahat, dan alat bantu yang terpasang
pada mesin
11. Setelah itu bersihkan mesin dari bram
12. Matikan mesin dengan memutar saklar pada posisi OFF

 MESIN FRAIS
Mesin perkakas yang digunakan untuk mengerjakan/menyelesaikan suatu
benda kerja dengan menggunakan pisau frais (Cutter) sebagai alat potong/pahat
penyayat yang berputar pada sumbu mesin.
 Spindel Utama
Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk
mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :
a. Vertical spindle
b. Horizontal spindle
c. Universal spindle

 Meja atau Table


Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau benda
kerja. Di bagi menjadi 3 jenis :

19
a. Fixed table
b. Swivel table
c. Compound table
 Motor Drive
Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian – bagian
mesin yang lain seperti spindle utama, meja dan pendingin (cooling).

 Tranmisi
     Merupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan
yang digerakkan.
Berdasarkan sistem tranmisinya dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Transmisi gear box
b.  Transmisi v – blet
 Knee
     Merupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada
bagian ini terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).
 Column / Tiang 
Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian – bagian mesin
yang lain.
 Base / Dasar
Merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan /
tiang. Tempat cairan pendingin.
 Control
       Merupakan pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Ada 2 sistem
kontrol yaitu :
a. Mekanik
b. Electric
Dibagi menjadi 2 bagian :
1. Sederhana
2.   Komplek ( CNC )

Langkah mengefrais :
1. Putar saklar pada posisi ON
2. Siapkan pisau frais yang akan di gunakan
3. Pasang endmill pada spindel utama mesin
4. Atur kecepatan

20
5. Hidupkan mesin
6. Sentuhkan pisau frais pada permukaan benda kerja lalu setting skala Z di posisi 0
7. Bebaskan pisau dari benda kerja
8. Lalu mulai lah mengefrais sesuai yang di inginkan

 MESIN BOR RADIAL


Digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang lebih besar,
dimana proses pemakanan dari mata bor dapat dikendalikan secara otomatis naik
turun.
Alat dan bahan :
1. Bor
2. Chuck
3. Kunci chuck
4. Klem
5. Kunci klem
6. Alat ukur
Langkah-langkah mengebor :
1. Putar saklar pada posisi ON
2. Persiapkan bor yang akan digunakan
3. Pasang bor
4. Pasang benda kerja pada klem mesin
5. Atur kecepatan putaran
6. Setting jarak bor sesuai gambar
7. Setting bor pada posisi 0
8. Hidupkan mesin
9. Lakukan proses pengeboran sesuai yang diinginkan
10. Apabila selesai , lepas benda kerja, dan bor
11. Bersihkan meja dari serpihan bram
12. Putar saklar pada posisi OFF

 MESIN LAS LISTRIK


Fungsi : Alat yang digunakan untuk menyambung bahan-bahan yang terbuat
dari besi yang menggunakan tenaga listrik. Bagian-bagian alat mesin adalah :
1.      Box mesin.
2.      Kabel las.

21
3.      Pemegang elektroda.
4.      Massa.
Dari bagian-bagian ini berperan penting dalam penyambungan bahan-bahan,
di dalam cara kerja pun tidak semudah dalam menyambung pipa pralon, dalam
penyambungannya pun membutuhkan prosedur yang harus dipakai.

Ada juga alat-alat yang digunakan untuk melindungi diri atau keselamatan
kerja operator. Alat-alat yang digunakan diantaranya adalah :
1.      Topeng
2.      Sarung tangan
3.      Sepatu
4.      Baju las
Langkah-langkah mengelas
1. Siapkan alat las listrik dan benda yang akan dilas
2. Hidupkan mesin las
3. Gunakan kacamata las
4. Lakukan las Tig terlebih dahulu untuk mencegah agar tidak terjadi pergeseran
benda kerja ketika dilas
5. Lakukan pengelasan dengan tepat dan benar

 MESIN SEKRAP
Mesin perkakas yang memiliki gerak utama yakni bolak balok secara
horizontal. Fungsi utama mesin ini adalah unttuk merubah bentuk serta ukuran benda
kerja seperti apa yang diinginkan.
Alat dan bahan :
1. Pahat
2. Jangka sorong
3. Mistar siku
4. Penitik
5. Palu
6. Kikir
7. Ragum
8. Kuas
9. Perlengkapan kunci mesin sekrap
Langkah – langkah menyekrap :
1. Persiapan bahan dan alat
2. Ratakan permukaan benda kerja sesuai yang di inginkan

22
3. Letakan benda kerja pada meja mesin sekrap dan jepit
4. Sentuhkan ujung pahat potong pada benda kerja
5. Atur besar pemakanan
6. Nyalakan mesin dan mulai meratakan dengan pemakanan dari samping
7. Lalu lakukan pemakanan sesuai yang di inginkan
8. Setelah selesai matikan mesin dan bersihkan dari bram bekas sayatan
 GERGAJI MESIN
Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda kerja.
Alat dan bahan :
1. Gergaji
2. Kaos tangan
3. Benda kerja
4. Alat ukur
5. Gambar kerja
6. Kacamata bening
Langkah – langkah menggergaji :
1. Siapkan semua bahan dan alat
2. Ambil bahan dan letakan pada mesin gergaji
3. Pasang stopper dan setting menurut ukuran gambar
4. Sentuhkan ujung bahan pada stopper kemudian cekam
5. Hidupkan mesin dan pendingin
6. Mulailah proses pemotongan
7. Setelah bahan terpotong, matikan mesin dan angkat tuas gergaji kembali ke atas
8. Lepas benda kerja
9. Setelah selesai bersihkan mesin

 MESIN GERINDA
Salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah/memotong
ataupun menggerus benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan tertentu.
 Gerinda Tangan
Mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Menggerinda
dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau
dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil
pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja
yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.
Alat dan bahan :
1. Gerinda tangan
2. Kacamata
3. Benda kerja

23
Langkah – langkah gerinda tangan :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Nyalakan mesin gerinda
4. Lakukan penggerindaan sesuai yang diinginkan
5. Setelah selesai matikan mesin
6. Bersihkan area sekitar
 Gerinda Potong
Alat dan bahan :
1. Batu gerinda
2. Air pendingin
3. Alat ukur
4. Kacamata
5. Benda kerja
6. Gambar kerja
Langkah – langkah gerinda potong :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Nyalakan mesin
3. Lakukan penggerindaan sesuai yang diinginkan
4. Setelah selesai matikan mesin
5. Bersihkan area sekitar

 PELEBURAN LOGAM
Peleburan logam adalah proses pencairan logam pada temperatur tertentu
dengan menggunakan energi panas yang di hasilkan oleh tungku.
Alat dan bahan :
1. Wadah cairan logam
2. Tungku
3. Cetakan
4. Penjepit wadah
5. Besi panjang
6. Serpihan logam

Langkah – langkah :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Gunakan alat keselamatan kerja sesuai prosedur
3. Panaskan batu tahan api pada tungku dengan suhu sekitar 1000 0C

24
4. Lalu masukan serpihan logam yang sudah di siapkan kedalam wadah cairan
logam
5. Tunggu kurang lebih 2-3 jam
6. Lalu angkat wadah cairan logam menggunakan penjepit wadah dan angkat
menggunakan bantuan crane
7. Setelah itu tuangkan cairan logam tersebut pada cetakan yang sudah di
siapkan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan ini dapat kami simpulkan bahwa
kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa SMK karena dapat menunjang pengalaman
dalam bekerja. Dalam Praktek Kerja Lapangan ini, kami mendapatkan banyak
pengalaman kerja yang sangat membantu mengasah kemampuan kami dalam bekerja
secara profesional. Dengan demikian kegiatan ini sangat berguna untuk
mengembangkan apa yang diajarkan disekolah. Selain itu kegiatan Praktek Kerja
Lapangan juga menjadi sarana bagi siswa SMK untuk mengasah ketrampilan mereka
khususnya dalam hal praktek dimana mereka dapat belajar lebih luas dalam dunia
kerja serta melatih siswa menjadi generasi muda yang bertanggungjawab dan
profesional.

B. Saran
1. Untuk Sekolah
- Memberikan lebih banyak waktu dan bimbingan kepada siswa
- Meningkatkan pemantauan kepada siswa dalam menjalankan praktek
- Selalu memberikan motivasi dan pembinaan mental agar siap dalam
bekerja di industri manapun.

2. Untuk Industri
- Menambah alat pelindung diri
- Meningkatkan keselamatan kerja yang ada di bengkel
- Lebih menaati aturan yang sudah dibuat
- Menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan standar keselamatan
kerja

25
- Meningkatkan perawatan atau kebersihan pada setiap mesin yang ada
di bengkel

DAFTAR PUSTAKA

http://diniptm.blogspot.com/2013/06/mesin-gergaji.html

http://blogkegalih.blogspot.com/p/blog-page_5409.html

http://bagassatriawann.blogspot.com/2017/03/sejarah-pabrik-gula-madukismo.html

https://www.njogja.co.id/bantul/wisata-indrustri-pabrik-gula-madukismo-jogja/

http://kartikanurmayanthi.blogspot.com/2014/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1

26
27

Anda mungkin juga menyukai