Anda di halaman 1dari 3

“KEMAHIRAN PERAWAT MILENIAL ERA 5.

0”

Perawat generasi milenial membawa dampak positif untuk keperawatan. Generasi


milenial adalah generasi yang paling cerdas, terampil dalam memanfaatkan bidang teknologi
karena teknologi bagian integral dari kehidupan mereka. Tidak dapat disanggah bahwa
perkembangan teknologi telah mengubah industri kesehatan. Teknologi kesehatan yang
semakin berkembang membuat peralatan medis dan ilmu keperawatan menjadi lebih
kompleks dan berpotensi untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang lebih baik bagi
perawat dengan meningkatkan keselamatan, efisiensi, kualitas layanan dan menjadi innovator
yang hebat.

Dalam mengahadapi Era 5.0 ini, perawat milenial di tuntut untuk mampu menciptakan,
menerapkan perkembangan teknologi dalam memberikan asuhan keperawatan yang
berkualitas dan professional serta dapat menyesuaikan teknologi dengan perawatan pasien.
Pendidikan keperawatan di Indonesia perlu adanya perkembangan sehingga mengarah pada
pembangunan sosial dan memiliki daya saing global. Perawat milenial diharapkan memiliki
kemampuan input dan output yang seimbang, dapat bersaing dan beradaptasi baik dalam
sistem akademik pembelajaran, digitalisasi, inovasi, riset, prestasi sehingga terciptakan mutu
layananan keperawatan yang berkualitas dan optimal.

Kemajuan teknologi di Era 5.0 tentu menimbulkan kecemasan pada para perawat bahwa
pelayanan keperawatan konvensional yang menekankan adanya tatap muka antara perawat
dan pasien akan hilang. Program kecerdasan buatan tentu tidak dapat menggantikan peran
perawat seutuhnya dan tidak secara spesifik untuk menggantikan posisi perawat, melainkan
untuk membantu dalam pemenuhan kebutuhan pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan terpenuhi. Perawat adalah peran aktif sedangkan teknologi hanya membantu untuk
memudahkan dan mempercepat kinerja perawat. Manusia akan memegang peranan penting
dalam memnggunakan kecerdasan buatan dalam pelayanan kesehatan dan keperawatan.

Maka dari itu, seiring berkembangnya teknologi yang maju diharap bahwa komunikasi
terapeutik tetap dijalankan karena dibutuhkan keterampilan seorang perawat yang memiliki
kemampuan kecakapan intelektual yaitu kemampuan untuk membuat keputusan dan berfikir
kritis, kecakapan dalam kemampuan teknis ini kunci dari asuhan keperawatan kepada klien
yaitu mengkaji, menentukan diagnosa, kemudian menentukan tindakan yang akan dilakukan,
dan mengevaluasi tindakan yang diberikan. Selain itu, kecakapan dalam perilaku dan
hubungan antar manusia yang bisa menciptakan hubungan baik antar perawat dengan klien,
keluarga atau tim sejawat dapat memudahkan untuk pemberian asuhan keperawatan yang
efesien dan menggali kebutuhan klien. Dengan begitu terciptanya kepuasan pasien sehingga
bisa menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.

Kemajuan teknologi digital yang semakin berkembang dapat memudahkan perawat atau
tenaga kesehatan dalam meningkankan mutu dan kuliatas hidup klien. Teknologi digital
sendiri merukapan perkembangan alat kesehatan lama yang telah di inovasi sedemikian rupa
yang menyesuaikan dengan kebutuhan. Untuk mendeteksi suatu penyakit dan dikembangkan
guna meringankan penderitaan klien terhadap penyakitnya. Berkembangya teknologi dapat
memberikan ketepatan dalam mendiagnosa dan teknologi terapi yang baru seperti multislices
CT lebih bagus jika dibandingkan yang lama.

Teknologi dalam bidang kesehatan yang semakin berkembang, diharapkan dapat


membantu mempercepat kinerja tenaga kesehatan dalam menangani klien. Dengan alat
teknologi digital klien dapat melakukan perawatan sendiri di rumah misalnya menggunakan
alat tensi digital dengan menekan tombol dan menunggu hasilnya. Selain itu, pada Era 5.0
masyarakat dapat memperoleh informasi layanan kesehatan yang kredibel melalui website
yang dapat di akses dengan mudah.

Maka kesimpulan dari ini semua bahwa kemajuan teknologi digital tidak bisa
menggantikan peranan tenaga kesehatan secara utuh, karena keduanya saling beriringan dan
memiliki kegunaan masing-masing untuk mencapai tujuan yang sama yaitu meningkatkan
kualitas dan mutu hidup pasien.

Referensi :

STIKes Yarsi Pontianak (2019).” Perawat Milenial Barometer Kesehatan


Indonesia”. 01- April. Tanggal Akses 22 Juli 2021. https://stikesyarsi-
pontianak.ac.id/perawat-milenial-barometer-kesehatan-indonesia/

Universitas Indonesia (2019). “Seminar dan Workshop Nasional Peran


Perawat Milenial Era 5.0”. 30- Agustus. Tanggal Akses 22 Juli 2021
https://nursing.ui.ac.id/seminar-dan-workshop-nasional-peran-
perawat-milenial-era-5-0/
Universitas Jember (2020). “ Ners Akan Hadapi Tantangan Teknologi”. 17-
Februari. Tanggal Akses 22 Juli 2021 https://unej.ac.id/ners-akan-
hadapi-tantangan-teknologi/

Universitas Airlangga (2019). “ Begini Tantangan Ahli Kesehatan


Masyarakat di Era Revolusi Industri 4.0”. 16 Oktober. Tanggal Akses
23 Juli 2021 https://fkm.unair.ac.id/begini-tantangan-ahli-kesehatan-
masyarakat-di-era-revolusi-industri-4-0/

acamedia.edu. “Kecakapan Perawat”. Tanggal Akses Pada 24 Juli 2021.


https://www.academia.edu/11836190/perawat

Universitas Muhammadiyah Semarang (2009) . “Hubungan antara


komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di Rumah
Sakit lslam Kendal”. Tanggal Akses 24 Juli 2021
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/FIKkeS/article/view/245

STIkes Muhammadiyah Sidrap (2019). “Manfaat Implementasi


Dokumentasi Asuhan Keperawatan Berbasis Komputerisasi Dalam
Meningkatkan Mutu Asuhan Keperawatan”. Tanggal Akses Pada 24
Juli 2021. https://stikesmu-sidrap.e-journal.id/JIKP/article/view/126

Prasanti, Ditha, and Sri Seti Indriani. "Pengembangan Teknologi Informasi


Dan Komunikasi Dalam Sistem E-Health ‘alodokter. com,’." Jurnal
Sosioteknologi 17.1 (2018): 93-103. Tanggal Akses Pada 24 Juli
2021. 14.00 WIB

Nama/ Nim :

1. Ketua : Argian Verenita (1910004)

2. Anggota : Rizka Andayani (1910029)

Institusi : STIkes Kepanjen Malang

Anda mungkin juga menyukai