0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan3 halaman
Pulpa gigi terdiri dari berbagai jenis sel seperti odontoblas, preodontoblas, fibroblas, sel cadangan, dan sel sistem imun. Odontoblas membentuk dentin sedangkan preodontoblas berperan dalam pertumbuhan odontoblas baru. Pulpa memiliki fungsi formatif, nutritif, defensif, dan sensitif untuk membentuk, menyuplai nutrisi, melindungi, dan merasakan gigi. Saraf-saraf di pulpa dapat merespon berbagai stimulus dan
Pulpa gigi terdiri dari berbagai jenis sel seperti odontoblas, preodontoblas, fibroblas, sel cadangan, dan sel sistem imun. Odontoblas membentuk dentin sedangkan preodontoblas berperan dalam pertumbuhan odontoblas baru. Pulpa memiliki fungsi formatif, nutritif, defensif, dan sensitif untuk membentuk, menyuplai nutrisi, melindungi, dan merasakan gigi. Saraf-saraf di pulpa dapat merespon berbagai stimulus dan
Pulpa gigi terdiri dari berbagai jenis sel seperti odontoblas, preodontoblas, fibroblas, sel cadangan, dan sel sistem imun. Odontoblas membentuk dentin sedangkan preodontoblas berperan dalam pertumbuhan odontoblas baru. Pulpa memiliki fungsi formatif, nutritif, defensif, dan sensitif untuk membentuk, menyuplai nutrisi, melindungi, dan merasakan gigi. Saraf-saraf di pulpa dapat merespon berbagai stimulus dan
terdiferensiasi sebagian sepanjang garis odontoblas. Preodontoblas ini akan bermigrasi ke tempat terjadinya cedera dan melanjutkan diferensiasinya pada tempat tersebut. 3. Fibroblast, adalah tipe sel yang paling umum terlihat dalam jumlah paling besar di pulpa mahkota. Sel ini menghasilkan dan mempertahankan kolagen serta zat dasar pulpa dan mengubah struktur pulpa jika ada penyakit. Akan tetapi, tidak seperti odontoblas, sel ini mengalami kematian apoptosis dan diganti jika perlu oleh maturasi dari sel yang kurang terdiferensiasi. 4. Sel cadangan. Sel ini merupakan SEL SEL PULPA sumber bagi sel jaringan ikat Di dalam pulpa terdapat berbagai pulpa. Sel precursor ini jenis sel, yaitu : ditemukan di zona kaya akan sel 1. Odontoblas, sel ini membentuk dan inti pulpa serta dekat sekali lapisan tunggal di perifernya dengan pembuluh darah. dan mensintesis matriks yang Tampaknya, sel-sel ini kemudian termineralisasi dan merupakan sel yang pertama menjadi dentin. Odontoblas kali membelah ketika terjadi adalah sel akhir yakni tidak cedera mengalami lagi pembelahan sel. 5. Sel-sel sistem imun. Makrofag, Odontoblas terdiri atas dua limfosit T, dan sel dendritik juga komponen struktural dan merupakan penghuni seluler fungsional utama yakni badan yang normal dari pulpa. Sel sel dan prosesus sel. dendritik dan prosesusnya 2. Preodontoblas. odontoblas baru ditemukan di seluruh lapisan dapat tumbuh setelah odontoblas dan memiliki odontoblas yang lama hilang hubungan yang dekat dengan akibat cedera. Namun elemen vaskuler dan elemen tumbuhnya odontoblas baru saraf. Sel-sel ini merupakan hanya bisa terjadi jika pada bagian dari sistem respons awal zona kaya akan sel telah ada dan pemantau dari pulpa. Sel ini preodontoblas. Preodontoblas akan menangkap dan memaparkan antigen terhadap yang lebih besar pada sel T residen dan mikrofag pulpa. Untuk membedakan keduanya FUNGSI PULPA perlu mengikuti 1. Fungsi formatif kronologi injuri yang Odontoblas membentuk diterima gigi dentin. berpartisipasi dalam 2. Fungsi nutritif pembentukan dentin dalam Jaringan pulpa memasok tiga cara: nutrient yang sangat penting a. Melalui sintesis dan bagi pembentukan dentin sekresi matriks anorganik. (misalnya dentin pretubuler) b. Melalui pengangkutan dan hidrasi melalui tubulus komponen anorganik ke dentin. Pembuluh darah matriks yang baru mentranspor nutrient dari terbentuk aliran darah ke sel-sel pada c. Melalui penciptaan pulpa dan odontoblas. lingkungan yang Pembuluh darah dan saraf: memungkinkan a. Vaskularisasi sitem mineralisasi matriks. b. Arteriol c. Venule Dentinogenesis primer pada d. kapiler umumnya merupakan proses 3. Fungsi defensif yang berlangsung dengan Pertahanan dari gigi dan cepat. Setelah terjadi maturasi pulpa sendiri terjadi melalui gigi, pembentukan dentin pembentukan dentin baru berlangsung dengan lebih ketika terpapar oleh iritan. lambat dan kurang simetris (dentinogenesis sekunder). Sistem pertahanan ini memiliki beberapa karakteristik a. Dentin primer (pada masa tertentu. Pertama, dentin gigi belum erupsi- erupsi) baru yang terbentuk akan b. Dentin sekunder (selama terlokalisir. Dentin baru ini hidup) terbentuk dengan lebih cepat c. Dentin Tersier (reaksioner, dibandingkan dengan ringan; reparative, parah) pembentukan dentin primer - Dentin reaksioner dan sekunder yang tidak dibentuk oleh original terstimulasi. Secara odontoblast yang mikroskopis, dentin baru ini merupakan reaksi penyembuhan akibat juga memiliki struktur yang berbeda dengan dentin cedera ringan pada sekunder pada umumnya, permukaan pulpa sehingga seringkali dikenal - Dentin reparative sebagai dentin sekunder dibentuk oleh ireguler, dentin iritasi, dentin odontoblast-like cell reparatif, dentin tersier, yang merupakan reaksi maupun osteodentin. penyembuhan pulpa akibat cedera jaringan Pulpa memiliki fungsi konduksi serta diameter yang lain sebagai pertahanan yaitu berbeda: sabut Aδ (bermyelin) kemampuan untuk memproses dan sabut C (tak bermyelin), dan mengenali senyawa asing, dimana keduanya merupakan Sejumlah sel tertentu nociceptor. Sabut saraf pada pulpa berperan dalam bermyelin memiliki kecepatan pertahanan, termasuk sel konduksi yang tinggi, garis mast, sel plasma, histiosit, dan ambang stimulus yang rendah, makrofag. Histiosit berperan dan menghasilkan rasa nyeri dalam eliminasi dari sel mati yang tajam serta superfisial. dan penghapusan bakteri, Karakteristik ini membuat sedangkan sel plasma saraf bermyelin menjadi sabut berperan dalam pembentukan saraf pertama yang bereaksi antibodi. Selain itu, beberapa dan menghantarkan impuls sel yang berasal dari pembuluh nyeri. Stimulus yang dapat darah seperti neutrophil, mempengaruhinya adalah eosinophil, basofil, limfosit, mekanik, kimia, dan termal dan monosit juga ada pada (dingin). pulpa. Sel-sel vaskuler ini Di sisi lain, sabut saraf C masuk melalui pembuluh darah (tak bermyelin) memiliki dan membentuk respon kecepatan konduksi yang terhadap inflamasi rendah dan garis ambang yang 4. Fungsi sensitif lebih tinggi. Sabut saraf ini Saraf-saraf pada pulpa terletak pada daerah yang dapat merespon terhadap lebih dalam dan dapat stimulus yang mengenai pulpa menyebabkan rasa nyeri yang secara langsung, maupun lamban dan difus. Reaksi dari melalui perantara enamel sabut saraf C menunjukkan atau dentin. Stimulus fisiologis bahwa pulpa mengalami hanya dapat memberikan kerusakan yang bersifat sensasi rasa nyeri. Stimulasi irreversible. dari saraf sensorik bermyelin pada pulpa menghasilkan rasa nyeri yang tajam dan cepat. Aktivasi pada saraf tak bermyelin akan menghasilkan rasa nyeri yang lebih lambat dan tidak tajam. Sensasi pada pulpa yang diperantarai dentin dan enamel umumnya cepat dan tajam dan dihantarkan oleh sabut saraf bermyelin. Rasa nyeri dapat dihantarkan oleh 2 jenis sabut saraf yang memiliki kecepatan