Anda di halaman 1dari 3

PULP DENTIN COMPLEX

adalah sel yang telah


terdiferensiasi sebagian
sepanjang garis odontoblas.
Preodontoblas ini akan
bermigrasi ke tempat terjadinya
cedera dan melanjutkan
diferensiasinya pada tempat
tersebut.
3. Fibroblast, adalah tipe sel yang
paling umum terlihat dalam
jumlah paling besar di pulpa
mahkota. Sel ini menghasilkan
dan mempertahankan kolagen
serta zat dasar pulpa dan
mengubah struktur pulpa jika
ada penyakit. Akan tetapi, tidak
seperti odontoblas, sel ini
mengalami kematian apoptosis
dan diganti jika perlu oleh
maturasi dari sel yang kurang
terdiferensiasi.
4. Sel cadangan. Sel ini merupakan
SEL SEL PULPA sumber bagi sel jaringan ikat
Di dalam pulpa terdapat berbagai pulpa. Sel precursor ini
jenis sel, yaitu : ditemukan di zona kaya akan sel
1. Odontoblas, sel ini membentuk dan inti pulpa serta dekat sekali
lapisan tunggal di perifernya dengan pembuluh darah.
dan mensintesis matriks yang Tampaknya, sel-sel ini
kemudian termineralisasi dan merupakan sel yang pertama
menjadi dentin. Odontoblas kali membelah ketika terjadi
adalah sel akhir yakni tidak cedera
mengalami lagi pembelahan sel. 5. Sel-sel sistem imun. Makrofag,
Odontoblas terdiri atas dua limfosit T, dan sel dendritik juga
komponen struktural dan merupakan penghuni seluler
fungsional utama yakni badan yang normal dari pulpa. Sel
sel dan prosesus sel. dendritik dan prosesusnya
2. Preodontoblas. odontoblas baru ditemukan di seluruh lapisan
dapat tumbuh setelah odontoblas dan memiliki
odontoblas yang lama hilang hubungan yang dekat dengan
akibat cedera. Namun elemen vaskuler dan elemen
tumbuhnya odontoblas baru saraf. Sel-sel ini merupakan
hanya bisa terjadi jika pada bagian dari sistem respons awal
zona kaya akan sel telah ada dan pemantau dari pulpa. Sel ini
preodontoblas. Preodontoblas akan menangkap dan
memaparkan antigen terhadap yang lebih besar pada
sel T residen dan mikrofag pulpa. Untuk
membedakan keduanya
FUNGSI PULPA perlu mengikuti
1. Fungsi formatif kronologi injuri yang
Odontoblas membentuk diterima gigi
dentin. berpartisipasi dalam 2. Fungsi nutritif
pembentukan dentin dalam Jaringan pulpa memasok
tiga cara: nutrient yang sangat penting
a. Melalui sintesis dan bagi pembentukan dentin
sekresi matriks anorganik. (misalnya dentin pretubuler)
b. Melalui pengangkutan dan hidrasi melalui tubulus
komponen anorganik ke dentin. Pembuluh darah
matriks yang baru mentranspor nutrient dari
terbentuk aliran darah ke sel-sel pada
c. Melalui penciptaan pulpa dan odontoblas.
lingkungan yang Pembuluh darah dan saraf:
memungkinkan a. Vaskularisasi sitem
mineralisasi matriks. b. Arteriol
c. Venule
Dentinogenesis primer pada
d. kapiler
umumnya merupakan proses
3. Fungsi defensif
yang berlangsung dengan
Pertahanan dari gigi dan
cepat. Setelah terjadi maturasi
pulpa sendiri terjadi melalui
gigi, pembentukan dentin
pembentukan dentin baru
berlangsung dengan lebih
ketika terpapar oleh iritan.
lambat dan kurang simetris
(dentinogenesis sekunder). Sistem pertahanan ini memiliki
beberapa karakteristik
a. Dentin primer (pada masa
tertentu. Pertama, dentin
gigi belum erupsi- erupsi)
baru yang terbentuk akan
b. Dentin sekunder (selama
terlokalisir. Dentin baru ini
hidup)
terbentuk dengan lebih cepat
c. Dentin Tersier (reaksioner,
dibandingkan dengan
ringan; reparative, parah)
pembentukan dentin primer
- Dentin reaksioner
dan sekunder yang tidak
dibentuk oleh original
terstimulasi. Secara
odontoblast yang
mikroskopis, dentin baru ini
merupakan reaksi
penyembuhan akibat juga memiliki struktur yang
berbeda dengan dentin
cedera ringan pada
sekunder pada umumnya,
permukaan pulpa
sehingga seringkali dikenal
- Dentin reparative
sebagai dentin sekunder
dibentuk oleh
ireguler, dentin iritasi, dentin
odontoblast-like cell
reparatif, dentin tersier,
yang merupakan reaksi
maupun osteodentin.
penyembuhan pulpa
akibat cedera jaringan
Pulpa memiliki fungsi konduksi serta diameter yang
lain sebagai pertahanan yaitu berbeda: sabut Aδ (bermyelin)
kemampuan untuk memproses dan sabut C (tak bermyelin),
dan mengenali senyawa asing, dimana keduanya merupakan
Sejumlah sel tertentu nociceptor. Sabut saraf
pada pulpa berperan dalam bermyelin memiliki kecepatan
pertahanan, termasuk sel konduksi yang tinggi, garis
mast, sel plasma, histiosit, dan ambang stimulus yang rendah,
makrofag. Histiosit berperan dan menghasilkan rasa nyeri
dalam eliminasi dari sel mati yang tajam serta superfisial.
dan penghapusan bakteri, Karakteristik ini membuat
sedangkan sel plasma saraf bermyelin menjadi sabut
berperan dalam pembentukan saraf pertama yang bereaksi
antibodi. Selain itu, beberapa dan menghantarkan impuls
sel yang berasal dari pembuluh nyeri. Stimulus yang dapat
darah seperti neutrophil, mempengaruhinya adalah
eosinophil, basofil, limfosit, mekanik, kimia, dan termal
dan monosit juga ada pada (dingin).
pulpa. Sel-sel vaskuler ini Di sisi lain, sabut saraf C
masuk melalui pembuluh darah (tak bermyelin) memiliki
dan membentuk respon kecepatan konduksi yang
terhadap inflamasi rendah dan garis ambang yang
4. Fungsi sensitif lebih tinggi. Sabut saraf ini
Saraf-saraf pada pulpa terletak pada daerah yang
dapat merespon terhadap lebih dalam dan dapat
stimulus yang mengenai pulpa menyebabkan rasa nyeri yang
secara langsung, maupun lamban dan difus. Reaksi dari
melalui perantara enamel sabut saraf C menunjukkan
atau dentin. Stimulus fisiologis bahwa pulpa mengalami
hanya dapat memberikan kerusakan yang bersifat
sensasi rasa nyeri. Stimulasi irreversible.
dari saraf sensorik bermyelin
pada pulpa menghasilkan rasa
nyeri yang tajam dan cepat.
Aktivasi pada saraf tak
bermyelin akan menghasilkan
rasa nyeri yang lebih lambat
dan tidak tajam. Sensasi pada
pulpa yang diperantarai
dentin dan enamel umumnya
cepat dan tajam dan
dihantarkan oleh sabut saraf
bermyelin.
Rasa nyeri dapat
dihantarkan oleh 2 jenis sabut
saraf yang memiliki kecepatan

Anda mungkin juga menyukai