Anda di halaman 1dari 3

METODE MOBILISASI MATERIAL KERJA

Paket Pekerjaan : Peningkatan / Pengaspalan Jalan Wakatobi Kec. Gunung Kijang (1000 M
x 5 M) (1 Keg)
Tahun Anggaran : 2012

PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN

Bahan yang digunakan diperhitungkan berdasarkan jenis bahan, terdiri dari :


(1). Bahan Baku,
(2). Bahan Olahan ( Lihat Jadwal Penyediaan / Penggunaan Bahan ).
Perhitungan volume bahan yang akan dibutuhkan berdasarkan analisa kebutuhan bahan setiap
item pekerjaan berdasarkan jenis bahan yang terdapat di rekapitulasi analisa bahan. Berdasarkan
volume bahan yang kita butuhkan dan jadwal kegiatan ( time schedule pelaksanaan pekerjaan ),
maka jadwal pengiriman/ penyediaan bahan dapat diperhitungkan waktunya. Sehingga
pengiriman/penyediaan bahan dapat di atur sedemikian rupa agar material dapat dipergunakan
sesuai kebutuhan dilapangan/base camp.

PENGIRIMAN BAHAN

Bahan dikirim ke lapangan/ base camp dengan angkutan ( Dump Truck, Flat Bed Truck ).
Berdasarkan kebutuhan dilapangan / base camp maka jumlah pengiriman dapat diperhitungkan
untuk setiap harinya. Pengiriman bahan yang berlebihan tidak dianjurkan, karena tidak efisien
dan dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Aspal
Volume : 35.921 Kg
Lokasi : Base Camp
Penggunaan : Sebagai bahan utama untuk Pekerjaan aspal

Filler
Volume : 24.482 Kg
Lokasi : Base Camp
Penggunaan : Sebagai campuran untuk pekerjaan aspal

Semen
Volume : 18.627 Kg
Lokasi : Base Camp dan Lapangan
Penggunaan : Pembuatan pekerjaan beton K-125, K-250 & Pasangan batu

Tanah Timbun Biasa


Volume : 1.715 M3
Lokasi : Lapangan
Penggunaan : Pembuatan pekerjaan timbunan lokasi

Kerosene
Volume : 1.584 Liter
Lokasi : Base Camp
Penggunaan : Sebagai campuran dengal aspal pada
pekerjaan Lapis resap pengikat

Aggregat A
Volume : 1.265 M3
Lokasi : Base Camp dan Lapangan
Penggunaan : Untuk pekerjaan lapis pondasi agregat dan pekerjaan aspal

Baja Tulangan ( Ulir )


Volume : 1.140 Kg
Lokasi : Lapangan
Penggunaan : Untuk pembuatan penulangan plat beton

Aggregat 5-10 & 10-20


Volume : 216 M3
Lokasi : Base Camp dan Lapangan
Penggunaan : Untuk pekerjaan lapis pondasi agregat dan pekerjaan aspal

Aggregat 0-5
Volume : 159 M3
Lokasi : Base Camp dan Lapangan
Penggunaan : Untuk pekerjaan lapis pondasi agregat dan pekerjaan aspal

Kayu Cerucuk
Volume : 114 M’
Lokasi : Lapangan
Penggunaan : Pembuatan Pemancangan Box Culvert

Batu
Volume : 94 M3
Lokasi : Base Camp dan Lapangan
Penggunaan : Pembuatan pekerjaan Pasangan Batu dgn Motar dan
pekerjaan Pasangan Batu.

Pasir Pasang
Volume : 41 M3
Lokasi : Base Camp dan Lapangan
Penggunaan : Pembuatan pekerjaan beton, Pasangan batu dengan
Mortar

Paku
Volume : 8 Kg
Lokasi : Base Camp dan Lapangan
Penggunaan : Pembuatan barak kerja, papan nama Proyek dan pekerjaan
beton
Aggregat Kasar
Volume : 6 M3
Lokasi : Base Camp dan Lapangan
Penggunaan : Untuk pekerjaan Beton K-250

Kawat Beton
Volume : 5 Kg
Lokasi : Lapangan
Penggunaan : Pembuatan penulangan plat beton

Pasir Beton
Volume : 4 M3
Lokasi : Base Camp dan Lapangan
Penggunaan : Pembuatan pekerjaan beton K-125 Dan K-250

Kayu Perancah
Volume : 1,5 M3
Lokasi : Lapangan
Penggunaan : Pembuatan Pekerjaan Beton

PENYIMPANAN BAHAN

(1) Semen
Harus disimpan dalam gudang semen atau bangunan tahan cuaca (atap tidak bocor sewaktu
hujan turun dan sirkulasi udara yang cukup untuk mengatasi udara lembab). Lantai tempat
penimbunan harus diplester dan diberi alas kayu/ papan dengan ketinggian minimal 30 cm
dari lantai Penggunaan / Pemakaian semen harus diatur agar dapat digunakan dengan urutan
sesuai waktu pengiriman. Semen yang disimpan lebih dari tiga bulan harus diuji kembali dan
disetujui oleh Direksi sebelum digunakan.

(2) Aggregat
Aggregat harus disimpan di dalam bak (bin) atau tempat penimbunan (stockpile) yang
berdekatan dengan lokasi pekerjaan dengan tiap ukuran / jenis dipisahkan secara pasti untuk
mencegah saling tercampurnya material. Lantai penimbunan harus kering dan dilapisi kerikil
atau bahan serupa untuk mencegah bercampurnya timbunan material dengan tanah.

(3) Aspal
Aspal harus disimpan di dalam bak (bin) atau tempat yang berdekatan dengan lokasi
Pekerjaan. Tempat penyimpanan harus terjamin keamanannya dari hal-hal yang dapat
merusak mutu aspal.

Tanjungpinang, 20 April 2012

Dibuat Oleh :
CV. BINTAN YAKIN TEGUH

MARIATI
(Direktur)

Anda mungkin juga menyukai