NEUROPATI
b. Polineuropati uremikum :
Terjadi pada pasien uremia kronis (gagal ginjal kronis)
Gejala & tanda :
gangguan sensorimotor simetris pada tungkai &
tangan
rasa gatal, geli Et rasa merayap pada tungkai dan
paha memberat pada malam hari, membaik bila kaki
digerakkan (restless leg syndrome).
2. Nutrisional
a. Polineuropati defisiensi :
Piridoksin : pada penggunaan Izoniazid (INH)
Gejala & tanda : neuropati sensorimotor dan neuropati
optika
Asam folat : sering pada penggunaan fenitoin > a intake
asam folat yang kurang
Niasin : pada pasien defisiensi multiple
3. Toksik :
a. Arsenik : keracunan arsen secara kronik (akumulasi
kronik)
Gejala & tanda : -
gangguan sensoris berupa nyeri & gangguan motorik
yang berkembang lambat
gangguan GIT mendahului ganggauan neuropati oleh
karena intake arsen.
b. Merkuri :
Gejala & tanda : menyerupai keracunan arsen
4. Drug induced
a. Obat antineoplasma : (Cisplastin, carboplastin, vincristin)
Gejala & tanda :
Banyak sebagai gangguan sensorik polineuropati setelah
beberapa minggu terapi seperti parestesia
Gangguan proprioseptif, vibrasi sering terganggu sampai
mengenai kolum posterior
Gangguan motorik tertutama tungkai bawah
b. Antimikrobial :
INH : simetrikal polineuropati
Kloramfenikol & metronodazole : gangguan sensoris
ringan/ akral parestesia, kadang optik neuropati.
5. Keganasan / paraneoplastic polyneuropathy
Gejala & tanda :
Banyak dalam bentuk distal simetrikal sensorimotor
polineuropati akibat ”remote effect” keganasan seperti:
mieloma multipel, limfoma
Gejala motorik seperti ataksia, atrofi tingkat lanjut
kelumpuhan.
6. Trauma : neuropati jebakan.
3. Kriteria Klinis :
Diagnosis gangguan sensorik : parestesia, nyeri, terbakar, penurunan
rasa raba, vibrasi dan posisi.
gangguan motorik : kelemahan otot-otot
reflek tendon menurun
Fasikulasi
4. Diagnosis Neuropati
5. Diagnosa miopati
Banding motor neuron disease
multipel sklerosis
6. Pemeriksaan Laboratorium :
Penunujang Gula darah puasa, fungsi ginjal, kadar vitamin B1, B6, B12
darah, kadar logam berat, fungi hormon tiroid
Lumbal pungsi : sesuai indikasi
Gold Standard :
ENMG : degenerasi aksonal & demielinisasi
Biopsi saraf
7. Terapi Terapi kausa
Simptomatis : analgetik, antiepileptik
Neurotropik vitamin : B1, B6, B12, asam folat
Fisioterapi
8. Penelaah SMF Kesehatan Neurologi
Kritis
9. Indikator a. Mengevaluasi hasil penatalaksanaan pasien dengan
medis gangguan saraf tepi (termasuk lesi pleksus)
b. Mampu menyimpulkan pola gejala dan tanda klinik
neuropati perifer (termasuk akut dan kronik)
c. Mampu menganalisa diagnosis topis keluhan pasien dengan
dasar neuroanatomi, pemeriksaan fisik dan EMG yang
benar.
d. Mampu menyimpulkan penyebab yang mendasari terjadinya
neuropati (defisiensi, metabolik, trauma/kompresi,
keganasan, genetik, imunologik)
e. Mampu menjelaskan perjalanan penyakit, sindroma
prototip, gejala yang dominan (motorik/sensorik) dan
identifikasi gejala-gejala atipikal, serta gejala lain yang
menyertai
f. Mampu merencanakan pemeriksaan laboratorium, lumbal
pungsi dan PA
10. Kepustakaan 1. Neuromuscular disorder, Anthony A. Amato, Mc Graw Hill
Medical, 2008
2. Companion to Peripheral neuropathy, Peter J. Dyck,
Saunders Elsevier, 2010.
3. Textbook of Pheripheral Neurophaty, Peter D. Donofrio,
Demosmedical, 2012