Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTEK KLINIS (PPK)

SMF KESEHATAN NEUROLOGI


RSUD BANYUASIN

NEUROPATI

1. Definisi Proses patologi yang mengenai susunan saraf perifer, berupa


proses demielinisasi atau degenerasi aksonal atau kedua-
duanya. Sususan saraf perifer mencakup saraf otak, saraf spinal
dengan akar saraf serta cabang-cabangnya, saraf tepi dan
bagian-bagian tepi dari susunan saraf otonom.
2. Anamnesis 1. Metabolik
a. Neuropati diabetic :
 Polineuropati : komplikasi diabetes melitus yang paling
sering terjadi
Gejala & tanda :
 gangguan motorik tungkai lebih sering terkena
daripada tangan
 gangguan sensorik kaos kaki dan sarung tangan
berupa gangguan rasa nyeri & suhu, vibrasi serta
posisi.
 Otonom neuropati :
Gejala & tanda : keringat berkurang, hipotensi
ortostatik, nokturnaldiare,
 Mononeuropati :
inkontinensi alvi, konstipasi, inkontinensi Et retensio
urin, gastroparesis dan impotensi.
Gejala & tanda : terutama mengenai nervi kranialis
(terutama nervi untuk pergerakan bola mata) dan saraf
tepi besar dengan gejala nyeri.

b. Polineuropati uremikum :
 Terjadi pada pasien uremia kronis (gagal ginjal kronis)
Gejala & tanda :
 gangguan sensorimotor simetris pada tungkai &
tangan
 rasa gatal, geli Et rasa merayap pada tungkai dan
paha memberat pada malam hari, membaik bila kaki
digerakkan (restless leg syndrome).

2. Nutrisional
a. Polineuropati defisiensi :
 Piridoksin : pada penggunaan Izoniazid (INH)
Gejala & tanda : neuropati sensorimotor dan neuropati
optika
 Asam folat : sering pada penggunaan fenitoin > a intake
asam folat yang kurang
 Niasin : pada pasien defisiensi multiple

b. Polineuropati alkoholik : Neuropati karena defisiensi


multivitamin dan thiamin
Gejala & tanda : gangguan sensorimotor simetris terutama
tungkai tahap lanjut mengenai tangan.

3. Toksik :
a. Arsenik : keracunan arsen secara kronik (akumulasi
kronik)
Gejala & tanda : -
 gangguan sensoris berupa nyeri & gangguan motorik
yang berkembang lambat
 gangguan GIT mendahului ganggauan neuropati oleh
karena intake arsen.

b. Merkuri :
Gejala & tanda : menyerupai keracunan arsen

4. Drug induced
a. Obat antineoplasma : (Cisplastin, carboplastin, vincristin)
Gejala & tanda :
 Banyak sebagai gangguan sensorik polineuropati setelah
beberapa minggu terapi seperti parestesia
 Gangguan proprioseptif, vibrasi sering terganggu sampai
mengenai kolum posterior
 Gangguan motorik tertutama tungkai bawah

b. Antimikrobial :
 INH : simetrikal polineuropati
 Kloramfenikol & metronodazole : gangguan sensoris
ringan/ akral parestesia, kadang optik neuropati.
5. Keganasan / paraneoplastic polyneuropathy
Gejala & tanda :
 Banyak dalam bentuk distal simetrikal sensorimotor
polineuropati akibat ”remote effect” keganasan seperti:
mieloma multipel, limfoma
 Gejala motorik seperti ataksia, atrofi tingkat lanjut
kelumpuhan.
6. Trauma : neuropati jebakan.
3. Kriteria Klinis :
Diagnosis  gangguan sensorik : parestesia, nyeri, terbakar, penurunan
rasa raba, vibrasi dan posisi.
 gangguan motorik : kelemahan otot-otot
 reflek tendon menurun
 Fasikulasi

4. Diagnosis Neuropati

5. Diagnosa  miopati
Banding  motor neuron disease
 multipel sklerosis
6. Pemeriksaan Laboratorium :
Penunujang  Gula darah puasa, fungsi ginjal, kadar vitamin B1, B6, B12
darah, kadar logam berat, fungi hormon tiroid
 Lumbal pungsi : sesuai indikasi
Gold Standard :
 ENMG : degenerasi aksonal & demielinisasi
 Biopsi saraf
7. Terapi  Terapi kausa
 Simptomatis : analgetik, antiepileptik
 Neurotropik vitamin : B1, B6, B12, asam folat
 Fisioterapi
8. Penelaah SMF Kesehatan Neurologi
Kritis
9. Indikator a. Mengevaluasi hasil penatalaksanaan pasien dengan
medis gangguan saraf tepi (termasuk lesi pleksus)
b. Mampu menyimpulkan pola gejala dan tanda klinik
neuropati perifer (termasuk akut dan kronik)
c. Mampu menganalisa diagnosis topis keluhan pasien dengan
dasar neuroanatomi, pemeriksaan fisik dan EMG yang
benar.
d. Mampu menyimpulkan penyebab yang mendasari terjadinya
neuropati (defisiensi, metabolik, trauma/kompresi,
keganasan, genetik, imunologik)
e. Mampu menjelaskan perjalanan penyakit, sindroma
prototip, gejala yang dominan (motorik/sensorik) dan
identifikasi gejala-gejala atipikal, serta gejala lain yang
menyertai
f. Mampu merencanakan pemeriksaan laboratorium, lumbal
pungsi dan PA
10. Kepustakaan 1. Neuromuscular disorder, Anthony A. Amato, Mc Graw Hill
Medical, 2008
2. Companion to Peripheral neuropathy, Peter J. Dyck,
Saunders Elsevier, 2010.
3. Textbook of Pheripheral Neurophaty, Peter D. Donofrio,
Demosmedical, 2012

Pangkalan Balai, Januari 2018

dr. Hj. Emi Lidia Arlini, M.Si


Pembina / IV. a
NIP. 19730313 200604 2 009

Anda mungkin juga menyukai