Anda di halaman 1dari 11

Neuropati

Epidemiologi
• Prevalensi bervariasi tergantung dari prevalensi etiologinya
• Di RSCM (2012 – 2014)
• Diinduksi kemoterapi pada pasien KNF (76%)
• Pasien HIV dengan ARV stavudine (25%)
• CTS (3,8% dari populasi umum)
• Polineuropati DM, insiden 8% pada awal penyakit kemudian meningkat 30 – 66% seiring perjalanan penyakit
Patofisiologi
• Patofisiologi beragam bergantung dari etiologi  genetik, metabolik, dimediasi imunitas, toksisk, traumatik, dll
• Lesi di badan sel saraf dan akson  metabolisme sel terganggu  metabolisme tidak dapat diteruskan ke
akson yang lebih distal melalui axonal transport secara retrograd dan anterograd  proses degenerasi serabut
akson di distal lesi (degenerasi Wallerian)
• Kerusakan akson atau selubung mielin  menghambat impuls eferen dan aferen (saraf dengan selubung
mielin yang baik akan menghantarkan impuls lebih baik karena adanya konduksi lompatan melalui nodus
ranvier)
• Neuropati :
• Berdasarkan letak lesi
• Lesi di badan sel saraf (neuropati) : Kornu anterior (motor neuron disease), ganglion radiks dorsal (tempat badan sel saraf
sensorik orde I sehingga dikenal dengan neuropati sensorik atau ganglionopati)
• Lesi akson atau mielin di serabut saraf perifer (neuropati perifer) : aksonopati, mielinopati

• Berdasarkan diameter yang mengalami kerusakan


• Akson berdiameter besar-bermielin : alpha motor neuron, akson serabut sensorik untuk proprioseptif, vibrasi, sentuhan ringan
• Akson berdiameter besar-bermielin : serabut sensorik yang menghantarkan stimulus sentuhan ringan, nyeri, suhu, dan serabut
saraf preganglion
• Akson berdiameter kecil-tidak bermielin : serabut sensorik yang menghantarkan stimulus nyeri, suhu, dan serabut sarafotonom
pascaganglion
Gejala dan Tanda Klinis
Gejala Motorik Gejala Sensorik Gejala Otonom
• Gejala positif : kekakuan, twitching, • Gejala positif : rasa terbakar, • Konstipasi, diare, impotensi,
miokimia tersayat, alodinia, hiperalgesia inkotinensia uri, ortostasis
• Gejala negatif : kekuatan otot • Gejala negatif : hipestesia, ataksia, • Gangguan vasomotor : telapak
menurun, atrofi, kelelahan gangguan keseimbangan tangan dan kaki dingin disertai
perubahan warna, ganggaun
berkeringat
Anamnesa
• Aktivitas sehari-hari : Perubahan tulisan tangan, kesulitan
mengancingkan baju, kesulitan memakai sendal jepi
• Onset, durasi, progresivitas
• Ketidaksimetrisan dan distribusi gejala klinis saat onset,
keterlibatan batang tubuh atau nervus kranial
Pemeriksaan Fisik
• Defisit fokal, multifokal, distal simetrik
• Inspeksi atrofi dan fasikulasi
• Palpasi untuk menilai tonus dan rigiditas untuk menyingkirkan dx banding SSP
• Pemeriksaan kekuatan motorik secara terperinci sesuai dengan otot dan persarafan yang dicurigai
• Pemeriksaan serabut saraf besar : tes vibrasi, raba halus, posisi sendi (proprioseptif), tes Romberg
• Pemeriksaan serabut saraf kecil : tes cukit kulit (menyentuhkan benda berujung tajam tanpa tekanan signifikan) dan suhu
• Pemeriksaan saraf otonom : kulit dan membran mukosa
 Ruam vasculitis hiperpigmentasi dengan polineuropati, organomegaly, endokrinopati  POEM
 Ulkus rongga mulut  penyakit Behcet atau HIV
 Mata dan mulut kering, pembengkakan kelenjar saliva  sarcoidosis atau sindrom Sjogren
Diagnosis (1)
Neuropati Fokal
Polineuropati (Mononeuropati) + Neuropati
Multifokal
• Agen-agen yang bekerja secara difus seperti zat toksik, • Kerusakan lokal : penjepitan saraf seperti pada CTS,
defisiensi zat yang diperlukan untuk metabolisme saraf cedera mekanik, suhu ekstrim, elektrik, radiasi, lesi
perifer, gangguan metabolik, reaksi imun vaskuler, granulomatosa, keganasan atau proses infiltratif
lainnya, dan tumor saraf primer
Diagnosis (2)
Beberapa sistem skoring untuk penapisan neuropati : Toronto Clinical Neuropathy Scale, (neuropati diabetes),
Tes Neuropati Perifer Ringkas (HIV)
Diagnosis (3)
• Gejala motor ditandai kelemagan dan atrofi yang dimulai dari ekstermitas distal dan menyebar ke proksimal
Polineuropati dengan • Gejala Sensorik : stocking and Glove
gangguan motorik dan senosrik • Contohnya pada ektstremitas bawah : N. Tibialis anterior, N. peroneus (length-dependent polyneuropathy)
distal simetris • Hereditary Motor and Sensory Neuropathy Tipe 1 dan polineuropati diabetes tahap awal

• Sindrom Guillain Barre


Polineuropati simetrik • Chronic Inflamtory Demyelinating Polyneuropathy (CIDP)
proksimal • Porfiria, spinal muscular atrofi, penyakit Tangier

Polineuropati dengan
predominasi ekstremitas atas • Tahap awal kekurangan vitamin B12
dengan gejala sensorik

Polineuropati dengan • Sarkoidosis, diabetes melitus, Bell’s palsy


keterlibatan saraf kranial

Anda mungkin juga menyukai