Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM EKOLOGI MIKROBIA 2021

Disusun Oleh:

Dapati Pima Gea

20/459503/PN/16697

Andromeda

Asisten Koreksi:

Jihan Mustika

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
DEPARTEMEN MIKROBIOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tiap oerganisme memaikan peran penting dalam ekosistem, terutama dengan aliran
energi dan siklus unsur. Organisme tersebut tidak terkecuali adalah mikroorganisme yang
memaikan peran besar dalam siklus unsur. Siklus unsur adalah senyawa kimia yang berasal
dari komponen abiotik menuju ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.
Medium penyaluran terdiri dari organisme yang dibantu oleh reaksi-reaksi kimia dalam
lingkungan abiotik (Latuconsina,2019).
Tanpa adanya peran setiap organisme dalamnya, siklus unsur tidak dapat berjalan
dengan baik (Beinart,2019). Mikroorganisme yang juga memainkan peran besar dalamnya
yang baiknya kita ketahui dan pelajari. Salah satu peran mikoorganisme yang akan
dilaksakan pada praktikum ini adalah siklus nitrogen oleh mikroorganisme. Siklus nitrogen
adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai
macam bentuk kimiawi yang lain (Takai, 2019). Nitrogen adalah komponen esensial asam
nukleat, asam amino dan akibatnya protein, dan molekul pembawa energi adenosin trifosfat
sehingga vital bagi kehidupan di muka bumi (Tereja, 2005). Dalam acara praktikum ini,
dilakukan isolasi mikrobia yang berperan dalam proses penambatan N (fiksasi N) secara non
simbiotik, baik secara aerob maupun anaerob.

2. Tujuan
Mengetahui peran mikrobia dalam proses penambatan N (fiksasi N) secara non
simbiotik baik secara aerob maupun anaerob.
BAB II
METODELOGI
1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah yang digunakan pada aerob tanah kebun
kering angin halus (lolos saring 2 mm), mannitol, maizena atau tepung kanji sebagai sumber
karbon dan petridish dan mikroskop. Sedangkan pada kondisi anaerob adalah tanah sawah
kering angin glukosa,vaselin-parafin 1 : 1 tabung reaksi, dan mikroskop.

2. Cara Kerja
Pada kondisi aerob langkah-langkah yang dilakukan adalah tanah ditambah mannitol,
maizena atau kanji dan diaduk homogen. Basahi dengan air steril, dan masukkan ke dalam
petridish. Permukaan tanah dibuat cembung dengan gelas benda. Kemudian diinkubasikan
pada suhu kamar dan dibungkus kertas. Selanjutnya diamati pertumbuhan koloni Azotobacter
sp. yang menyebabkan spot-spot mengkilat dan berlendir di permukaan tanah.Diakhiri
denngan Dibuat preparat mikroskopi dari koloninya untuk melihat morfologi selnya
secaramikroskopik.
Pada kondisi anaerob langkah kerja yang dilakukan adalah 1. Tanah ditambah glukosa
(sedikit) dan dicampur merata. Dimasukkan dalam tabung reaksi sambil dibasahi dengan air,
ditutup kapas. Untuk mendapatkan suasana anaerob, kapas ditutup dan dibakar dan ditekan
kedalam hingga ke permukaan tanah, kemudian dituang dengan campuran vaselin-parafin
panas. Dibiarkan campuran vaselin-parafin membeku dan inkubasikan pada suhu kamar di
tempat gelap selama 5 – 7 hari diamati adanya pembentukan gas (terlihat adanya retakan pada
kolom tanah). Dibuat preparat pengecatan spora yang menunjukkan adanya Clostridium sp.
Diakhiri dengan diperiksa morfologinya dengan mikroskop.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil
2. Pembahasan
Tanah yang ditambah mannitol, maizena atau kanji dan diaduk homogen kemudian
dibasahi dengan air steril, dan masukkan ke dalam petridish. Setelah diinkubasikan
menghasikan kilapan di permukaannya. Hal ini disebabkan karena bakteri Azotobacter
tumbuh diatas permukaan tanah. Spesies Azotobacter ditemukan di tanah pertanian memiliki
peran menguntungkan yang berbeda seperti fiksasi nitrogen atmosfer, dan mendorong
keseimbangan ekologi dalam agroekosistem (Jimenez, et al., 2011). Retakan tanah yang
terjadi pada tanah anaerob disebabkan karena adanya produksi gas hidrogen oleh
Mikroorganisme yaitu genus Clostridium (Syauqi, et al,. 2018 ).
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Penambatan N (fiksasi N) dilakukan oleh bakteri Azotobacter dalam kondisi aerob
dan dalam kondisi anaerob dilakukan oleh bakteri Clostridium sp.

2. Saran
Media yang digunakan bisa lebih divariasikan demi mendapatkan data yang lebih
banyak dan dapat digunakan sebagai pembanding demi hasil yang lebih akurat
DAFTAR PUSTAKA

Beinart. R. A. 2019. The Significance of Microbial Symbionts in Ecosystem Processes.


Microbe Biology. (4) : 1-5.

Jimenez, D. J., Jose S. M., dan Maria M. M. 2011. Characterization of free nitrogen fixing
bacteria of the genus azotobacter in organic vegetable-grown colombian soils.
Brazilian Journal of Microbiology. 42: 846-858

Latuconsuna, H. 2019. Ekologi Perairan Tropis: Prinsip Dasar Pengelolaan Sumber Daya
Hayati Perairan. UGM PRESS. Yogyakarta.

Syauqi A., Kusumawardhany, I. R., Widodo, L. U. 2018. Produksi Gas Hidrogen Dari
Biomassa Dengan Proses Anaerob. Jurnal Teknik Kimia 13 (1): 17-21.

Takai, K. 2019. The nitrogen cycle: a large, fast, and mystifying cycle. Microbes Environ 34
(3): 223-225.

Tejera, N., Lluch, C., Martínez, M. dan González, J. (2005). Isolation and characterization of
Azotobacter and Azospirillum strains from the sugarcane rhizosphere. Plant Soil.
27, 223–232.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai