Anda di halaman 1dari 11

Introduction

In December 2019, a cluster of pneumonia cases of unknown cause appeared in Wuhan,


China. The National Health Commission (NHC) of the People’s Republic of China later
announced that a novel coronavirus was responsible for the outbreak. On 12 January 2020, the
World Health Organization temporarily named the new virus as 2019 novel coronavirus (2019-
nCoV) or we know as COVID-191,2. Pemeriksaan keberadaan virus tersebut dapat dilakukan
dengan cara Polymerase Chain Reaction (PCR) menggunakan sampel yang diambil dari saluran
pernapasan3,4,5. Selain itu dapat bahan pemeriksaan dapat didapatkan juga pada darah dan feses
penderita sebagai pemeriksaan konfirmasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik9
Selain gejala pada pernapasan, COVID-19 dapat memberikan gejala di luar saluran
pernapasan seperti gangguan pengelihatan3, diare, mual muntah4,5, dan gejala muskuloskeletal3,6.
Gejala musculoskeletal yang paling sering dilaporkan berupa myalgia dan arthralgia 1,4,6,7,8. Dari
penelitian sebelumnya, gejala arthralgia didapatkan sekitar 11 – 15 % dari pasien yang menderita
infeksi COVID-196,8. Namun dari gejala tersebut belum pernah dilaporkan adanya keberadaan
materi genetic virus dalam carian sendi pada pasien dengan gejala arthralgia.
Beberapa virus memang dapat menyebabkan arthritis, dan materi genetic virus tersebut
dapat ditemuakan dalam cairan sendi dengan menggunakan pemeriksaan PCR. Virus tersebut
antara lain alphavirus, parvovirus, Hepatitis virus, dan HIV10,11. Dengan penelitian ini kami akan
melakukan pemeriksaan dengan menggunkan PCR pada cairan sendi pasien COVID-19 yang
memiliki gejala musculoskeletal terutama arthralgia. Hasil pemeriksaan tersebut dapat
memberikan nilai positif atau negative.

Method
Penelitian menggunakan desain analitik - cross-sectional yang dilakukan bulan 1 April
hingga 30 Juli 2021 dengan pengambilan data pasien terpusat pada RSUP Wahidin Sudirohusodo
Makassar. Untuk pemeriksaan cairan sendi dengan teknik PCR dilakukan di laboratorium RSP
FK-UNHAS. Jumlah pasien yang menderita COVID-19 dan dirawat di rumah sakit adalah 189
orang. Sampel pada penelitian ini merupakan pasien yang memiliki hasil pemeriksaan swab PCR
positif pada nasofaring dibawah 2 minggu serta memiliki gejala arthralgia.
Dari 189 orang pasien, didapatkan 21 orang yang memenuhi kriteria sampel. Pada sampel
tersebut dilakukan pencatatan tentang gejala musculoskeletal lain berapa myalgia dan fatigue.
Titik pengambilan melaluli soft spot pada daerah lutut menggunakan anestesi local, lalu
dimasukan jarum ukuran besar (14G) untuk mengambil cairan dalam rongga sendi sekitar 2 ml.
Cairan tersebut dimasukan kedalam tabung dan disimpan di dalam lemari pendingin untuk
dibawa ke laboratorium mikrobiologi RSP FK-UNHAS dan diperiksa menggunakan rtPCR.
Pemeriksaan PCR ini memiliki nilai ambang CT ≤ 40 (M BioCoV).
Alat untuk memeriksa rt-PCR ini menggunakan nilai ambang Cycle Treshold (CT Value)
40, dimana nilai tersebut didapat dari pabrik penyedia alat (M BioCoV). Gambaran kurva pada
alat ini dapat dilihat adanya kurva control dan kurva amplifikasi RDRP. Sehingga sampel yang
diperiksa akan memberikan nilai positif jika terdapat gambaran kurva RDRP dengan CT value ≤
40 dan kurva control. Sedangkan hasil negative hanya terlihat kurva control saja.
Dari besaran sampel yang diperiksa, sebelumnya mereka telah dirawat karena telah
terkonfirmasi dengan hasil PCR swab tenggorok positif. Pemeriksaan ini merupakan
pemeriksaan PCR swab tenggorok pertama dalam rentang waktu dibawah 2 minggu setelah
pemeriksaan.
Sebanyak 30 orang yang menunjuan gejala arthralgia, ada 21 orang yang bersedia
dilakukan pengambilan cairan sendi pada lutut mereka dengan pernyataan tertulis yang
ditandatangani oleh pasien (informed consent).

Study approval
The institutional ethics board of the Medical Faculty of Sultan Hasanuddin University approved
this study (735/UN4.6.4.5.31/pp36/2020). Prior to the inclusion in the study, written informed
consent was received from each participant.

Result
Penelitian dilakukan di Makassar dalam rentang waktu 4 bulan, yaitu April – Juli 2021.
Jumlah populasi 189 orang dengan 30 orang yang memberikan gejala arthralgia. Sedangkan
hanya ada 21 orang yang bersedia untuk dilakukan pengambilan sampel.
Dari 21 subyek yang diteliti, 14 subyek berjenis kelamin laki – laki dan 7 subyek berjenis
kelamin perempuan dengan rentang usia 12 – 25 tahun sebanyak 3 orang, 26 – 45 tahun
sebanyak 2 orang, 46 – 65 tahun sebanyak 12 orang, dan diatas 66 tahun sebanyak 4 orang.
12
12
Jumlah 8
3 4
4 2
0 0
0
0 - 5 6 - 11 12 - 25 26 - 45 46 - 65 > 65 th
th th th th th

Usia
Grafik 4.1. Distribusi Usia

Pada pasien COVID-19 dengan gejala musculoskeletal, didapatkan semua sampel


memberikan gejala arthralgia, selain itu terdapat gejala musculoskeletal lain yang menyertai,
seperti myalgia 13 orang dan fatigue 1 orang. Sedangkan untuk pasien yang memberikan semua
gejala musculoskeletal (arthralgia, myalgia, dan fatigue) ada 5 orang dengan yang memberikan
hanya gejala arthralgia ada 2 orang.

5
Myalgia
Arthralgia
1 13
Fatigue

Diagram 4.1. Manifestasi Gejala Muskuloskeletal


a. Distribusi keluhan gejala musculoskeletal sebelum terinfeksi
Dari 21 subyek yang diperiksa, ada beberapa yang pernah merasakan keluhan
pada system musculoskeletal mereka sebelum terinfeksi. Distribusi gejala yang dirasakan
sebelum terinfeksi sebanyak 13 kasus tidak ada merasakan keluhan pada system
musculoskeletal dan 8 kasus sudah ada keluhan sebelum terinfeksi

Gejala Muskuloskeletal Sebelum b.


Terinfeksi
Jumlah (orang)

15 13
10 8
5
0
Ada Tidak Ada
Gejala Muskuloskeletal Sebelum Terinfeksi

Tabel 4.3. Merasakan Keluhan Musculoskeletal Sebelum Terinfeksi

Dari hasi pemeriksaan cairan sendi menggunakan rtPCR, tidak ada yang memberikan
hasil positif. Berikut adalah table hasil pemeriksaan rtPCR cairan sendi untuk COVID-
19.

Kurva 4.1. Contoh kurva jika ada amplifikasi RDRP


Kurva 4.2. Contoh kurva kontrol tanpa amplifikasi RDRP

Kurva 4.3. Kurva dari hasil pemeriksaan sampel

Pembahasan
Selain gejala pada pernapasan, COVID-19 dapat memberikan gejala di luar saluran
pernapasan seperti gangguan pengelihatan3, diare, mual muntah4,5, dan gejala muskuloskeletal3,6.
Gejala musculoskeletal yang paling sering dilaporkan berupa myalgia dan arthralgia 1,4,6,7,8. Dari
penelitian sebelumnya, gejala arthralgia didapatkan sekitar 11 – 15 % dari pasien yang menderita
infeksi COVID-196,8.
Didapatkan 21 orang yang bersedia untuk dilakukan pengambilan sampel. Semua sampel
memberikan gejala arthralgia, selain itu terdapat gejala musculoskeletal lain yang menyertai,
seperti myalgia 13 orang dan fatigue 1 orang. Sedangkan untuk pasien yang memberikan semua
gejala musculoskeletal (arthralgia, myalgia, dan fatigue) ada 5 orang dengan yang memberikan
hanya gejala arthralgia ada 2 orang. Dari semua sampel hanya ada 8 orang yang pernah
merasakan gejala musculoskeletal (baik myalgia, arthralgia, atau fatigue) sebelum terinfeksi dan
13 orang lainya baru pertama merasakan gejala ini setelah terinfeksi.
Manifestasi gejala musculoskeletal dari infeksi COVID-19 bisa disebabkan secara tidak
langsung dengan meningkatnya mediator radang, seperti CRP dan citokin yang dapat membuat
kelemahan otot dan myalgia. Sedangkan peningkatan interleukin dapat menginduksi osteoclast
dan menurunkan osteoblast sehingga menurunkan densitas tulang, selain itu dapat juga
memberikan gejala arthralgia hingga arthritis pada beberapa pasien22.
Pemeriksaan keberadaan virus tersebut dapat dilakukan dengan cara Polymerase Chain
Reaction (PCR) menggunakan sampel yang diambil dari saluran pernapasan 3,4,5. Selain itu dapat
bahan pemeriksaan dapat didapatkan juga pada darah dan feses penderita sebagai pemeriksaan
konfirmasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik9.
Untuk hasil pemeriksaan PCR dari cairan sendi, semua memberikan hasil negative dari
pemeriksaan PCR cairan sendi lutut pasien tersebut. Hal tersebut terlihat dari alat yang
menunjukan hanya terlihat kurva control saja tanpa adanya amplifikasi RDRP. Pemeriksaan PCR
pada cairan sendi juga pernah dilaporkan dilaporkan oleh beberapa penulis dengan negatif32,33,34.
Hasil negative ini kemungkinan berhubungan dengan receptor virus, yaitu ACE2 yang
didapatkan pada sel alveolar tipe II (AT2), esofagus bagian atas, absorptive enterocytes dari
ileum dan kolon, cholangiocytes, sel myocardial, endothel, proximal sel tubulus ginjal, dan sel
saluran kencing. Walaupun reseptor ini ada dalam cairan sendi, namun tetap tidak ditemukan
keberadaan virus ini dengan pemeriksaan PCR14,15,22,34,35.
Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil negative pada semua pemeriksaan PCR cairan
sendi pasien yang terkonfirmasi infeksi COVID-19. Dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan
‘jejak’ materi genetik virus pada cairan sendi mereka walapun pemeriksaan PCR swab tenggorok
memberikan hasil yang positif.
Pemeriksaan sampel untuk diperiksa dengan PCR pada pasien COVID-19 baiknya
dilakukan bersamaan untuk memperkecil bias pada hasil pemeriksaan dari sampel lain selain
nasopharing. Jika hanya berpedoman pada hasil pemeriksaan nasopharing yang berbeda waktu,
besar kemungkinan pemeriksaan bahan lain (feses, darah, cairan sendi) dapat memberikan hasil
negatif37.
Kemungkinan gejala pada musculoskeletal pada COVID-19 tidak berkaitan dengan
keberadaan atau infeksi langsung dari virus COVID-19. Gejala itu cenderung disebabkan karena
proses sistemik, seperti kerusakan endotel dan meningkatnya mediator radang (badai sitokin).
Dapat juga disimpulkan operasi pada daerah sendi pada pasien terinfeksi COVID-19 relatif
aman dari untuk resiko tertular langsung dari daerah operasi.

Saran
Manifestasi klinis pada infeksi COVID-19 tidak selalu mengenai masalah pernafasan, bisa
juga mengenai pada system organ lain. Oleh karena ini dalam mendekteksi gejala awal infeksi
virus ini haruslah memperhatikan gejala di luar system pernapasan yang ada.
Untuk penelitian selanjutnya mungkin dapat dilakukan pemeriksaan dengan
menghubungkan CT value dengan keberadaan materi genetic virus dalam cairan sendi atau
dengan kondisi pasien yang mengalami badai sitokin.
DAFTAR PUSTAKA

1. Fu, L., Wang, B., Yuan, T., Chen, X., Ao, Y., Fitzpatrick, T., Li, P., Zhou, Y., Lin, Y.
fan, Duan, Q., Luo, G., Fan, S., Lu, Y., Feng, A., Zhan, Y., Liang, B., Cai, W., Zhang, L.,
Du, X., … Zou, H. (2020). Clinical characteristics of coronavirus disease 2019 (COVID-
19) in China: A systematic review and meta-analysis. Journal of Infection, 80(6), 656–
665. https://doi.org/10.1016/j.jinf.2020.03.041

2. Chen, Y., Liu, Q., & Guo, D. (2020). Emerging coronaviruses: Genome structure,
replication, and pathogenesis. Journal of Medical Virology, 92(4), 418–423.
https://doi.org/10.1002/jmv.25681

3. Vetter, P., Vu, D. L., L’Huillier, A. G., Schibler, M., Kaiser, L., & Jacquerioz, F. (2020).
Clinical features of covid-19. The BMJ, 369(April), 1–2.
https://doi.org/10.1136/bmj.m1470

4. Guan, W., Ni, Z., Hu, Y., Liang, W., Ou, C., He, J., Liu, L., Shan, H., Lei, C., Hui, D. S.
C., Du, B., Li, L., Zeng, G., Yuen, K. Y., Chen, R., Tang, C., Wang, T., Chen, P., Xiang,
J., … Zhong, N. (2020). Clinical characteristics of coronavirus disease 2019 in China.
New England Journal of Medicine, 382(18), 1708–1720.
https://doi.org/10.1056/NEJMoa2002032

5. Goyal, P., Choi, J. J., Pinheiro, L. C., Schenck, E. J., Chen, R., Jabri, A., Satlin, M. J.,
Campion, T. R., Nahid, M., Ringel, J. B., Hoffman, K. L., Alshak, M. N., Li, H. A.,
Wehmeyer, G. T., Rajan, M., Reshetnyak, E., Hupert, N., Horn, E. M., Martinez, F. J., …
Safford, M. M. (2020). Clinical Characteristics of Covid-19 in New York City. New
England Journal of Medicine, 382(24), 2372–2374.
https://doi.org/10.1056/NEJMc2010419

6. Cipollaro, L., Giordano, L., Padulo, J., Oliva, F., & Maffulli, N. (2020). Musculoskeletal
symptoms in SARS-CoV-2 (COVID-19) patients. Journal of Orthopaedic Surgery and
Research, 15(1), 178. https://doi.org/10.1186/s13018-020-01702-w

7. Huang, C., Wang, Y., Li, X., Ren, L., Zhao, J., Hu, Y., Zhang, L., Fan, G., Xu, J., Gu, X.,
Cheng, Z., Yu, T., Xia, J., Wei, Y., Wu, W., Xie, X., Yin, W., Li, H., Liu, M., … Cao, B.
(2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan,
China. The Lancet, 395(10223), 497–506. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30183-
5
8. Schett, G., Manger, B., Simon, D., & Caporali, R. (2020). COVID-19 revisiting
inflammatory pathways of arthritis. Nature Reviews Rheumatology, 16(8), 465–470.
https://doi.org/10.1038/s41584-020-0451-z

9. Wang, W., Xu, Y., Gao, R., Lu, R., Han, K., Wu, G., & Tan, W. (2020). Detection of
SARS-CoV-2 in Different Types of Clinical Specimens. JAMA, 323(18), 1843–1844.
https://doi.org/10.1001/jama.2020.3786

10. Marks, M., & Marks, J. L. (2016). Viral arthritis. Clinical Medicine, 16(2), 129 LP – 134.
https://doi.org/10.7861/clinmedicine.16-2-129

11. Vassilopoulos, D., & Calabrese, L. H. (2008). Virally associated arthritis 2008: clinical,
epidemiologic, and pathophysiologic considerations. Arthritis Research & Therapy,
10(5), 215. https://doi.org/10.1186/ar2480

12. Yuki, K., Fujiogi, M., & Koutsogiannaki, S. (2020). COVID-19 pathophysiology: A
review. Clinical Immunology, 215, 108427.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.clim.2020.108427

13. Johns Hopkins University of Medicine: Corona Research Center, Journal (2020).
Retrieved from https://coronavirus.jhu.edu/map.html

14. Akram, A., & Mannan, N. (2020). Molecular Structure, Pathogenesis and Virology of
SARS-CoV-2: A Review. Bangladesh Journal of Infectious Diseases, 7(April), S36–S40.
https://doi.org/10.3329/bjid.v7i0.46799

15. Naqvi, A. A. T., Fatima, K., Mohammad, T., Fatima, U., Singh, I. K., Singh, A., Atif, S.
M., Hariprasad, G., Hasan, G. M., & Hassan, M. I. (2020). Insights into SARS-CoV-2
genome, structure, evolution, pathogenesis and therapies: Structural genomics approach.
Biochimica et Biophysica Acta (BBA) - Molecular Basis of Disease, 1866(10), 165878.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.bbadis.2020.165878

16. Mason, R. J. (2020). Pathogenesis of COVID-19 from a cell biology perspective.


European Respiratory Journal, 55(4), 2000607. https://doi.org/10.1183/13993003.00607-
2020

17. Dong, X., Cao, Y., Lu, X., Zhang, J., Du, H., Yan, Y., Akdis, C. A., & Gao, Y. (2020).
Eleven faces of coronavirus disease 2019. Allergy, 75(7), 1699–1709.
https://doi.org/10.1111/all.14289

18. Huang, Y., Tu, M., Wang, S., Chen, S., Zhou, W., Chen, D., Zhou, L., Wang, M., Zhao,
Y., Zeng, W., Huang, Q., Xu, H., Liu, Z., & Guo, L. (2020). Clinical characteristics of
laboratory confirmed positive cases of SARS-CoV-2 infection in Wuhan, China: A
retrospective single center analysis. Travel Medicine and Infectious Disease, 36, 101606.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.tmaid.2020.101606
19. Zhu, Z., Cai, T., Fan, L., Lou, K., Hua, X., Huang, Z., & Gao, G. (2020). Clinical value
of immune-inflammatory parameters to assess the severity of coronavirus disease 2019.
International Journal of Infectious Diseases, 95, 332–339.
https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.04.041

20. Mehta, P., McAuley, D. F., Brown, M., Sanchez, E., Tattersall, R. S., & Manson, J. J.
(2020). COVID-19: consider cytokine storm syndromes and immunosuppression. The
Lancet, 395(10229), 1033–1034. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30628-0

21. Xu, T., Chen, C., Zhu, Z., Cui, M., Chen, C., Dai, H., & Xue, Y. (2020). Clinical features
and dynamics of viral load in imported and non-imported patients with COVID-19.
International Journal of Infectious Diseases, 94, 68–71.
https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.03.022

22. Disser, N. P., De Micheli, A. J., Schonk, M. M., Konnaris, M. A., Piacentini, A. N.,
Edon, D. L., Toresdahl, B. G., Rodeo, S. A., Casey, E. K., & Mendias, C. L. (2020).
Musculoskeletal Consequences of COVID-19. JBJS, 102(14).
https://journals.lww.com/jbjsjournal/Fulltext/2020/07150/Musculoskeletal_Consequences
_of_COVID_19.1.aspx

23. Padhye, N. S. (2020). Reconstructed diagnostic sensitivity and specificity of the RT-PCR
test for COVID-19. MedRxiv, 2020.04.24.20078949.
https://doi.org/10.1101/2020.04.24.20078949

24. WHO Global. (2020). Molecular assays to diagnose COVID-19: Summary table of
available protocols (in house assays). COVID-19: WHO Laboratory and Diagnosis, 1–
80. https://www.who.int/publications/m/item/molecular-assays-to-diagnose-covid-19-
summary-table-of-available-protocols

25. Tahamtan, A., & Ardebili, A. (2020). Real-time RT-PCR in COVID-19 detection: issues
affecting the results. Expert Review of Molecular Diagnostics, 20(5), 453–454.
https://doi.org/10.1080/14737159.2020.1757437

26. Li, Y., Yao, L., Li, J., Chen, L., Song, Y., Cai, Z., & Yang, C. (2020). Stability issues of
RT-PCR testing of SARS-CoV-2 for hospitalized patients clinically diagnosed with
COVID-19. Journal of Medical Virology, 92(7), 903–908.
https://doi.org/10.1002/jmv.25786

27. Hadaya, J., Schumm, M., & Livingston, E. H. (2020). Testing Individuals for
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). JAMA, 323(19), 1981.
https://doi.org/10.1001/jama.2020.5388

28. Tamer, T. M. (n.d.). Hyaluronan and synovial joint: function, distribution and healing.
Interdisciplinary Toxicology, 6(3), 111–125. https://doi.org/https://doi.org/10.2478/intox-
2013-0019
29. Ropes, M. W., Rossmeisl, E. C., & Bauer, W. (1940). The Origin and Nature of Normal
Human Synovial Fluid. The Journal of Clinical Investigation, 19(6), 795–799.
https://doi.org/10.1172/JCI101182

30. Gasque, P. (2020). Chapter 114 Viral Arthritis (pp. 1943-1955.e3).


https://doi.org/10.1016/b978-0-323-31696-5.00114-5

31. Depkes RI. 2009. Kategori Usia. Dalam https://dokumen.tips/documents/kategori-umur-


menurut-depkes.html. Diakses pada tanggal 18 Juli 2021

32. Mao, D. W., Thor, J., Pagkaliwagan, E. H., Kon, C., & King, K. (2020). Absence of
SARS-CoV-2 in Synovial Fluid of COVID-19 Positive Patient : A Case Report. 3(3), 49–
51. DOI: 10.37515/ortho.8231.3301

33. Hoong, C. W. S., Amin, M. N. M. E., Tan, T. C., & Lee, J. E. (2021). Viral arthralgia a
new manifestation of COVID-19 infection? A cohort study of COVID-19-associated
musculoskeletal symptoms. International Journal of Infectious Diseases, 104, 363–369.
https://doi.org/10.1016/j.ijid.2021.01.031

34. Liew IY, Mak TM, Cui L, Vasoo S, Lim XR. A case of reactive arthritis secondary to
coronavirus disease 2019 infection. J Clin Rheumatol 2020;26(6):233, doi:
http://dx.doi.org/10.1097/RHU.0000000000001560

35. Hamming, I., Timens, W., Bulthuis, M., Lely, A., Navis, G. and van Goor, H. (2004),
Tissue distribution of ACE2 protein, the functional receptor for SARS coronavirus. A
first step in understanding SARS pathogenesis. J. Pathol., 203: 631-
637. https://doi.org/10.1002/path.1570

36. Mokuda, S., Tokunaga, T., Masumoto, J., & Sugiyama, E. (2020). Angiotensin-
converting Enzyme 2, a SARS-CoV-2 Receptor, Is Upregulated by Interleukin 6 through
STAT3 Signaling in Synovial Tissues. The Journal of Rheumatology, 47(10), 1593 LP –
1595. https://doi.org/10.3899/jrheum.200547

37. Chen, Lijuan & Lou, Jianghua & Bai, Yan & Wang, Meiyun. (2020). COVID-19 Disease
With Positive Fecal and Negative Pharyngeal and Sputum Viral Tests. The American
Journal of Gastroenterology. 115. 1. https://doi.org/10.14309/ajg.0000000000000610

Anda mungkin juga menyukai