Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

TENTANG HEPATITIS

DOSEN PEMBIMBING:
ANGGOTA KELOMPOK 4

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES


KEMENKES MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D – IV
KEPERAWATAN MATARAM T.A. 2021/2022.

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.yang senantiasa selalu memberikan
rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
setelah melalui berbagai rintangan dan hambatan.
Makalah ini penulis beri judul “HEPATITIS”. Adapun tujuan disusunnya makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum keperawatan dasar semester 3. Selain
itu, makalah disusun guna memberikan informasi dan pengetahuan tentang Tanggung jawab,
manfaatnya,tanggung jawab orang tua terhadap anaknya dan tanggung jawab anak terhadap
orang tuanya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan
keterbatasan pengetahuan dan waktu yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah
ini di masa yang akan datang agar lebih baik.
Semoga makalah yang sederhana ini bermanfaat bagi pembaca.

MATARAM, 2 AGUSTUS 2021

KELOMPOK 4

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR..................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ...... ................................................................................. 4


1.2 RUMUSAN MASALAH ... ................................................................................. 4
1.3 TUJUAN ............................................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 DEFINISI ............................................................................................................ 5


2.2 ETIOLOGI .......................................................................................................... 6
2.3 MANIFESTASI KLINIS ..................................................................................... 7
2.4 MASALAH YANG LAZIM MUNCUL .............................................................. 8
2.5 DISCARGE PLANNING .................................................................................... 9
2.6 PATOFISIOLOGI ............................................................................................... 10

BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS


3.1 PENGKAJIAN ..................................................................................................... 11
3.2 DIAGNOSA KEPEWATAN ................................................................................ 12
3.3 INTERVENSI KEPERAWATAN ........................................................................ 13
3.4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI .................................................................. 18

BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN .................................................................................................... 35
4.2 SARAN ................................................................................................................ 35

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 36

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Hepatitis di definisikan sebagai penyakit yang ditandai dengan adanya peradangan pada
hati. Hepatitis merupakan suatu proses terjadinya inflamasi atau nekrosis pada jaringan hati
yang dapat disebabkan oleh infeksi, obat-obatan , toksi, gangguan metabolik, maupun
kelainan sistem antibodi. Infeksi yang disebabkan oleh virus paling banyak dari hepatitis
akut, terdapat enam jenis penyebab hepatitis akut paling banyak dari virus Hepatitis A,B,C
Dan E. (Arief, 2012).

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH


Dalam makala ini , kami akan membahas masalah yang terkait tentang hepatitis dimana
penyakit ini banyak diderita oleh masyarakat di sekitar kita.

1.3 TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk memberikan sumber ilmu pengetahuan bagi pembaca dan masyrakat pada
umumnya.
2. Tujuan kasus
Untuk mengetahui definisi, anatomi fisiologi, etiologi, patologis, serta asuhan
keperawatan dari hepatitis itu sendiri.

4
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 DEFINISI
Hepatitis adalah peradangan pada hati (liver) yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis
termasuk virus hepatotropik yang dapat mengakibatkan hepatitis A (HAV), hepatitis B
(HBV), hepatitis c (HCV), deita hepatitis (HDF), hepatitis E (HEV), hepatitis F dan
hepatitis G.
Hepartitis dibagi menjadi dua tahapan :
1. Hepatitis akut : inveksi virus sistemik yang berlangsung selama < 6 bulan.
2. Hepatitis kronis : gangguan-gangguan yang terjadi > 6 bulan dan kelajutan dari
hepatitis akut.
Hepatitis fulminant adalah perkembangan mulai dari timbulnya hepartitis hingga
kegagalan hati dalam waktu kurang dari 4 minggu oleh karena itu hanya terjadi dalam
bentuk akut.

Perbandingan berbagai hepatitis

Tipe Virus Cara penuran Masa tunas diagnosa


(minggu)

Akut Kronik

A RNA Enteral* 2-6 Anti HAV-Ig M Tidak ada

E RNA Enteral 2-9 Anti HEV-Ig M Tidak ada

B DNA Parenteal* 4-25 HbsAg,HBV- Sama dengan


DNA,anti HBc- akut
Ig M
C RNA Parenteal 2-20 HCV RNA Sama dengan
akut
D RNA Parenteal 2-6 Anti D-Ig M Sama dengan
akut

Ket : *enteral : melalui jalan cerna

*parenteral : tidak melalui jalan cerna

5
2.2 ETIOLOGI
Klasifikasi agen penyebab hepatitis virus yaitu :
1. Tranmisi secara enterik terdiri dari virus hepartitis A (HAV) dan virus hepartitis E
(HEV)
- Virus tanpa selubung
- Tahan terhadap cairan empedu
- Ditemukan di tinja
- Tidak dihubungkan dengan penyakit kronik
- Tidak terjadi viremia yang berkepanjangan atau kondisi karier intestinal.
2. Tranmisi melalui darah terjadi atas virus hepartitis B (HBV), Virus hepartitis
D(HDV),hepartitis C(HCV).
- Virus dengan selubung (envelope)
- Rusak bila terpanjan cairan empedu/detergen
- Tidak terdapat dalam tinja
Perbandingan dengan hepartitis
- Dihubungkan dengan penyakit hati kronik
- Dihubungkan dengan viremiayang persisten

Gejala hepatitis akut terbagi dalam 4 tahap yaitu :

1. Fase inkubasi : waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala atau ikterus. Panjang
fase terganung pada dosis inokulum yang ditularkan dan jalur pemularan, makin besar
dosis inokulum, makin pendek fase inkubasi
2. Fase prodormal (pra ikterik) :fase diantara timbulnya keluhan-keluhan pertama dan
timbulnya gejala ikterus. Awitanya dapat disingkat atau insidious ditandai dengan
malaise umum, mialgia,atralgia, mudah lelah, gejala saluran pernafasan atas dan
anoreksia, diare , demam dan nyeri abdomen di kuadran kanan atas atau epigastrium.
3. Fase ikterus : fase munculnya selama 5-10 hari, tetapi dapat juga muncul bersamaan
dengan munculnya gejala. Setelah timbul ikterus jarang terjadi perburukan gejala
prodormal, tetapi justru akan terjadi perbaikan klinis yang nyata.
4. Fase konvalesen (penyembuhan) : menghilangnya ikterus dan keluhan lain, tetapi
hepatomegali dan abnormmalitas fungsi hati tetap ada. Nafsu makan kembali normal,
keadaaan akut akan membaikdalam 2-3 minggu. Pada hepartitis A perbaikan klinis dan
laboratorium lengkap terjadi dalam 9 minggu dan 16 minggu untuk hepartitis B

Secara umum agen penyebab hepartitis virus dapat diklasifikasikan kedalam group yaitu
hepartitis dengan transmisi seccara enteric dan transmisi melalui darah.

6
2.3 MANIFESTASI KLINIS
1. Malaise, anoreksia, mual dan muntah
2. Gejala flu,faringtis,abtuk,coryza,fotopobia,sakit kepala dan mialgia
3. Demam ditemukan pada infeksi HAV.
4. Ikterus didahului dengan kemunculan urin berwarna gelap
5. Pruritas (biasanya ringan dan sementara)
6. Nyeri tekan pada hati
7. Splenomegali ringan
8. Limfadenopati

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Enzim-enzim serumAST (SGOT), ALT (SGPT), LDH : meningkat pada kerusakan


sel hati dan pada keadaaan lain terutama infrak miokardium
2. Bilirubin direk :meningkat pada gangguan eksresi bilirubin terkonyugasi
3. Bilirubin inderek : meningkat pada gangguan hemolitik dan sindrom gilbert
4. Bilirubin serum total : meningkata pada penyakit hepatoseluler
5. Protein serum total : kadarnya menurun pada berbagai gangguan hati
6. Masa protrombin : meningkat pada penurunan sintesis protrombin akibat kerusan sel
hati
7. Kolestrol serum : menurun pada kerusakan sel hati, meningkat pada obstruksi dektus
biliaris

PENATALAKSANAAN

Jika seseorang telah didiagnosis menderita hepatitis, maka ia perlu mendapatkan perawatan.
Pengobatan harus dipercepat supaya virus tidak menyebar.jika tindakan penanganan lambat
membuat tingkat kerusakan lebih besar pada hati dan menyebabkan kanker.

1. Penanganan dan pengobatan hepatitis A


Penderita yang menunjukan gejala hepartitis A diharapkan untuk tidak banyak
beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk
mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul. Dapat diberirkan pengobatan
simptomatik seperti antipiretik dan analgetikserta vitamin untuk meningkatkan daya
tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.
2. Penanganan dan pengobatan hepatitisB
Setelah didiagnosa ditegakkan sebagai hepatitis B maka ada beberapa cara pengobatan
untuk hepapatis B , yaitu pengobatan oral dan injeksi.
a. Pengobatan oral

7
- Lamivudine ; dari kelompok nukleosida analog, dikenal dengan nama 3TC. Obat
ini digunakan bagi dewasa atau anak-anak, pemakaian obat ini cendrung
meningkat enzim hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor
bersinambung dari dokter
- Adefovir dipivoxil (hepsera) ; pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi
pemberian denan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi
ginjal.
- Baraclude (entecavir); obat ini diberikan pada penderita hepatitis B kronik,efek
samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala , pusing, letih, mual, dan
terjadi peningkatan enzim hati.
b. Pengobatan dengan injeksi
Microsphere ; mengandung partikel radioaktif pemancar sinar β yang akan
menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat disekitarnya. Injeksi alfa
interferon (INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan
skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek
samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memiliki
riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat
letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan
pemberian antipiretik.
3. Penanganan dan pengobatan hepatitis C
Saat iini pengobatan hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti interferon alfa,
pegylated interferon alfa, dan ribavirin. Pengobatan pada penderita hepatitis C
memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat
menolong, untuk itu perlu penangana pada stadium awal.

2.4 MASALAH YANG LAZIM MUNCUL


3. Hipertemia b.d invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi hepar
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d, perasaan tidak nyaman
di kuadran kanan atas, gangguan absorsi dan metabolisme pencernaan makanan,
kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual,
muntah.
5. Nyeri akut b.d pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan
vena porta.
6. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum, ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
7. Resiko gangguan fungsi hati b.d penurunan fungsi hati dan infeksi virus hepatitis
Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d gangguan metabolisme karbohidrat
lemak dan protein, kurang penerimaan terhadap diagnostic dan asupan diet yang
tepat.

8
2.5 DISCARGE PLANNING.

1. Vaksinasi
2. Biasakan konsumsi makanan yang bersih, aman dan liat dulu jika memilih tempat
makan
3. Biasakan cuci tangan sebelum makan dan setelah aktivitas karena mencuci tangan
menghilangkan organisme yang merusak rantai transmisi infeksi.
4. Buanglah sampah pada tempatnya dan sediakan tempat sampah yang efektif .
5. Banyak minum air putih
6. Olahraga secara teratur dan cukup istirahat
7. Orang tua harus memberikan perhatian khusus pada anak dalam pemilihan makanan
serta memberikan pendidikan akan pentingnya kebersihan agar tidak terkena virus
yang dapat menyebabkan penyakit hepatitis.
8. Bayi sebaiknya ibu memberikan imunisasi secra tepat waktu untuk mencegah
terjadinya hepatitis
9. Bagi tenaga medis lakukan higien umum, mencuci tangan serta membuang urine dan
fases pasien terinfeksi secara aman. Pemakaian kateter, jarum suntik dan spuit sekali
pakai, akanmenghilangkan sumber infeksi.

Semua donor darah perlu disaring terhadap HAV,HBV, dan HCV sebelum diterima
menjadi panel donor

9
2.6 PATOFISIOLOGI

10
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS

3.1 PENGKAJIAN

1.Tahap pengkajian dari proses keperawatan merupakan proses dinamis yang terorganisir yang
meliputi tindakan aktivitas dasar :mengumpulkan data, menyortir dan mengatur data yang
dikumpulkan, mendokumentasikan data yang dikumpulkan, mendokumentasikan data dalam
format yang dapat dibuka kembali. Dengan menggunakan beberapa teknik, anda berfokus
pada pendapatanprofil pasien yang akanmemungkinkan untuk mengidentifikasimasalah-
masalah pasien dan diagnosa yang cocok, merencanakan masalah,
mengimplementasikanintervensi dan mengevaluasihasil. Profil ini disebut data-data pasien.
Data dasar pasien memberikan suatu pengertian tentang status kesehatan pasien yang
menyeluruh. Data tergantung pada penyebab dan beratnyak kerusakan/gangguanhati. Data
dasar pengkajian pasien hepatitis :

a. Aktivitas/istirahat
Gejala :Kelemahan, kelelahan, malaise umum.
b. Sirkulasi
Tanda :Bradikardi (hiperbilirubinemia berat). Ikterik pada sklera, kulit dan membranmukosa.
c. Eliminasi
Gejala : Urine gelap, diare/konstipasi : faeceswarnatanahliat,adanya/ berulang nyahemodialisa.
d. Makanan dan cairan
Gejala :Hilangnafsumakan (anoreksia, penurunanberat badan ataumeningkat (oedema),
mual/muntah.

e. Neurosensori
Tanda :Pekarangsang, cenderungtidur, letargi, asteriktis.
f. Nyeri/kenyamanan
Gejala :Kram abdomen, nyeritekan pada kuadran kanan atas, artralgia, mialgia, sakitkepala, gatal
(pruritus).
Tanda : Otottegang, gelisah.
g. Pernafasan
Tanda : Tidak minat/engganmerokok (perokok).

h. Keamanan
Gejala :Adanya transfusi darah/produk darah.
Tanda :Demam
Urtikaria, lesimakulapapular, eritematak beraturan eksaserbasi jerawat.

11
Angioma jaring-jaring, eritema palmar, ginekomastia (kadang-kadang ada pada hepatitis
alkoholik).

i. Seksualitas
Gejala : Pola hidup/perilaku meningkatkan resiko terpanjang (contoh : homoseksua
laktif/biseksual pada wanita).

3.2 DIAGNOSA

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik mengena irespons individu, keluarga, dan
komunitas terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan yang aktual dan potensial. Diagnosa
keperawatan memberikan dasar untuk pemilihanin intervensi keperawatan untuk mencapai hasil
yang merupakan tanggung jawab perawat (Doenges, Marilynn E, 1998).
Diagnosa keperawatan yang lazimtimbul pada penderita hepatitis (Doenges, Marilynn E, 1999)
adalahsebagaiberikut :
a. Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum ;penurunan kekuatan/ketahanan :
nyeri.
b. Perubahan nutris ikurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan masukan untuk
memenuhi kebutuhan metabolik :anoreksia, mual/muntah, gangguan absorbsi dan metabolisme
pencernaan makanan : penurunan peristaltik (refleksviseral), empedu tertahan.
c. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
berlebihan melalui muntah dan diare, perpindahan area ketiga (acites), gangguan proses
pembekuan.
d. Harga dirirendah situasional berhubungan dengan Gejala :Jengkel /marah , terkurung / isolasi,
sakit lama /periode penyembuhan.
e. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat (contoh
leukopenia, penekanan responinflamasi) dan depresi imun, malnutrisi, kurang pengetahuan untuk
menghindari pemajanan pada patogen.
f. Resiko terjadinya kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan zatkimia, akumulasi
garam empedu dalam jaringan.
g. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatanb erhubungan
dengan salah interpretasi, tidak mengenal sumber informasi.

12
3.3 PERENCANAAN
Perencanaan adalah proses yang terdiri dari dua bagian; pertama identifikasi tujuan dan
hasil yang diinginkan dari pasien untuk memperbaiki masalah kesehatan atau kebutuhan yang
telah dikaji, dan kedua, pemilihan intervensi keperawatan yang tepat untuk membantu pasien .
Perencanaan berdasarkan diagnosa keperawatan yang lazim pada hepatitis sebagaiberikut:
a. Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum ;penurunan
kekuatan/ketahanan : nyeri.
Tujuan :

- Menyatakan pemahaman situasi/faktor resiko dan program pengobatan individu.


Kriteria :
- Menunjukkan teknik/perilaku kemampuan kembali melakukan aktivitas.
- Melaporkan kemampuan melakukan peningkatan toleransi aktivitas.
Intervensi :
1. Tingkatkan tirah baring/duduk. Berikanlingkungan tenang, batasi pengunjung.
Rasional :
Meningkatkan istirahat dan ketenangan, menyediakan energi yang digunakan untuk
penyembuhan.
2. Ubahposisi dengan sering, perawatankulit yang baik.
Rasional :
Meningkatkan fungsipernafasan dan meminimalkan tekanan pada area tertentu untuk
menurunkan resikokerusakan jaringan.
3. Lakukantugas dengan cepat dan sesuaitoleransi.
Rasional :
Memungkinkan periode tambahan istirahat tanpa gangguan.
4. Tingkatkan aktivitas sesuai intoleransi, bantu melakukan rentang gerak sedikit pasif/aktif.
Rasional:
5. Tirah baring yang lama dapat menurunkan kemampuan, ini dapat terjadi karena keterbatasan
aktivitas.
6. Berikana Aktivitas hiburan yang tepat contoh menonton TV, membaca, mendengarkan radio.
Rasional :
Meningkatkanrelaksasi dan penghematanenergi, memusatkan kembali perhatian, dan dapat
meningkatkan koping.
7. Awasi terulangnya anoreksia dan nyeritekan pembesaran hati.
Rasional :
8. Menunjukkan kurangnyar esolusi/eksaserbasi penyakit, memerlukan istirahat lanjut, mengganti
program terapi.
9. Awasikadarenzimhati.
Rasional :
Membantu menentukan kadar aktivitas yang tepat, sebagai peningkatan prematur pada potensial
resiko berulang.
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kegagalanmasukan untuk memenuhi kebutuha nmetabolik :anoreksia, mual/muntah,
gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan : penurunan peristaltik
(refleksviseral), empedu tertahan.
13
Tujuan:
Menunjukkan perilaku perubahan pola hidup untuk meningkatkan/mempertahankan berat badan
yang sesuai.
Kriteria :
Menunjukkan peningkatan berat badan mencapaitujuan dengan nilai laboratorium normal dan
bebaStandamal nutrisi.
Intervensi:
1. Awasi pemasukan diet/jumlahkalori. Berikan makanan sediki ttapisering dalam frekuensisering
dan tawarkan makanan pagi paling besar.
Rasional :
Makanan banyak sulitm engaturbila pasien anoreksia. Anoreksia juga paling buruk selama
siang hari, membuat masukan makanan yang sulit pada sore hari.
2. Berikanperawatanmulutsebelummakan.
Rasional :
Menghilangkan rasa tidak enak, meningkatkan nafsu makan.
2. Anjurkan makan pada posisi duduk tegak.
Rasional :
3. Menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapatmeningkatkan pemasukan.
4. Dorongan pemasukan sari jeruk, minuman karbohidrat dan permenberats epanjang hari.
Rasional :
Bahan ini merupakan ekstra kalori dan dapat lebih mudah dicerna, toleran bilamakanan lain
tidak.
5. Berikan obat sesuai indikasi : Vit. B Comp, tambahan diet lain sesuai indikasi.
Rasional :
Memperoleh kekurangan dan membantu proses penyembuhan.
6. Konsul pada ahli diet. Dukungan nutrisi untuk memberikan diet sesuaikebutuhan pasien dengan
pemasukan lemak dan protein sesuaitoleransi.
Rasional :
Berguna dalam membuat program diet memenuhi kebutuhan individu. Metabolisme lemak
bervariasIi tergantung pada produksi pengeluaran empedu dan perlunya pembatasan masukan
lemak bilaterjadidiare. Bilatoleransi pemasukan normal atau lebih protein akan membantu
regenerasi hati. Pembatasan protein diindikasikan pada penyakit berat karena akumulasi produk
akhir protein dapat mencetuskan hepatien sefalopati.
7. Berikantambahan makanan/nutrisidukungan total bila dibutuhkan.
Rasional :
Mungkinperlu untuk memenuhi kebutuhan kalori bila tanda kekurangan
terjadi/gejalamemanjang.
c. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan berlebihan melalui muntah dan diare, perpindahan area ketiga (acites), gangguan
proses pembekuan.
Tujuan:
Mempertahankan hidrasi adekuat.
Kriteria :
- Tanda-tanda vital stabil, turgor kulit normal, masukan dan keluaranseimbang.
Tindakan keperawatan

14
1. Awasi masukan dan haluaran, bandingkan dengan berat badan harian, catat kehilangan melalui
usus, contohmuntah dan diare.
Rasional :
Memberikaninformasitentangkebutuhanpengganti/efekterapi.
2. Kajitanda vital, nadiperifer, pengisiankapiler, turgor kulit dan membranmukosa.
Rasional :
Indikator volume sirkulasi/perifer.
3. Periksaacitesataupembentukan oedema, ukurlingkar abdomen sesuaiindikasi.
Rasional :
Menerangkankemungkinganperdarahan ke dalam jaringan.
4. Biarkan pasien menggunakan lap katun/spon dan pembersihmulut untuk sikatgigi.
Rasional :
Menghindari trauma dan perdarahangusi.
5. Awasinilai laboratorium, contoh Hb/Ht, Na + albumin dan waktu pembekuan.
Rasional :
Menunjukkanhidrasi dan mengidentifikasiretensi natrium/kadar protein yang
dapatmenimbulkanpembentukan oedema.
6. Berikancairan IV, elektrolit.
Rasional :
Memberikancairan dan penggantianelektrolit.
8. Protein hidrolisat : vitamin K
Rasional :
Memperbaikikekurangan albumin/protein dapatmembantumengembalikancairandarijaringan ke
sistemsirkulasi, mencegahmasalahkoagulasi.
d. Harga dirirendahsituasionalberhubungan dengan gejala :Jengkel/ marah,
terkurung/isolasi, sakit lama/periodepenyembuhan.
Tujuan :
Mengidentifikasiperasaan dan metode untuk kopingterhadappersepsinegatif.
Kriteria :
- Menyatakanpenerimaandiri dan lamanyapenyembuhan/ kebutuhanisolasi.
- Mengakuidirisebagai orang tua yang berguna.
Tindakan keperawatan
1. Kontrak dengan pasien mengenai waktu untuk mendengar.
Rasional :
Penyediaan waktu meningkatkanhubungansalingpercaya.
2. Dorongdiskusiperasaan/masalah
Rasional :
Kesempatan untuk mengekspresikanperasaanmemungkinkan pasien untuk
merasalebihmengontrolsituasi. Pengungkapanmenurunkancemas dan
depresimemudahkanperilakukopingpositif.
3. Hindarimembuatpenilaian moral tentangpolahidup.
Rasional :
Pasien merasamarah/kesal dan menyalahkandiri :penilaiandari orang lain
akanmerusakhargadirilebihlanjut.
4. Diskusikanharapanpenyembuhan.
Rasional :

15
Periodepenyembuhanmungkin lama/potensialstreskeluarga/situasi dan memerlukanperencanaan,
dukungan dan evaluasi.
5. Kajiefekpenyakit pada faktorekonomi pasien/orang terdekat.
Rasional :
Masalahfinansialdapatterjadikarenakehilanganperanfungsi pasien pada keluarga/penyembuhan
lama.
6. Tawarkanaktivitassenggangberdasarkantingkatenergi.
Rasional :
Memampukan pasien untuk menggungkan waktu dan energi pada carakonstruktif yang
meningkatkanhargadiri dan meminimalkancemas dan depresi.
7. Anjurkan pasien menggunakan warnamerahterangataubiru/hitamdaripadakuningatauhijau.
Rasional :
Meningkatkanpenampilan, karenakulitkuningdiperjelas oleh warnakuning/hijau.
Ikterikbiasanyamemuncak dalam 1 – 2 minggukemudiansecarabertahapmembaiklebihdari 2 – 4
minggu.
8. Buatrujukan yang tepat untuk membantu, sesuaikebutuhan, contohperencanaanpulang,
pelayananmasyarakat dan ataulembagakomunitaslain.
Rasional :
Dapatmemudahkanpemecahanmasalah dan membantumelibatkanindividu untuk
mengatasimasalah.
e. Resikotinggiterhadapinfeksiberhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat
(contoh leukopenia, penekananresponinflamasi) dan depresiimun, malnutrisi,
kurangpengetahuan untuk menghindaripemajanan pada patogen.
Tujuan :
Menyatakanpemahamanpenyebabindividu/faktorresiko.
Kriteria :
Menunjukkantekhnik; melakukan perubahanpolahidup untuk menghindariinfeksiulang/transmisi
ke orang lain.
Intervensi :
1. Lakukanteknikisolasi untuk infeksienterik dan pernafasansesuaikebijakanrumahsakit;
termasukcuci tangan efektif.
Rasional :
Mencegahtransmisipenyakit virus ke orang lain. Melaluicuci tangan yang efektif dalam
mencegahtransmisi virus hepatitis.
2. Awasi/batasipengunjungsesuaiindikasi.
Rasional :
Pasien terpajanterhadap proses infeksi (khususnya respiratorium)
potensialresikokomplikasisekunder).
3. Jelaskanprosedurisolasikepada pasien dan keluarga.
Rasional :
Pamahamanalasan untuk perlindungandirimerekasendiri dan orang lain
dapatmengurangiperasaanisolasi dan stigma.
4. Berikaninformasitentangadalahpemberianvaksin hepatitis.
Rasional :
Efektif dalam mencegah hepatitis virus pada orang lain yang terpajan, tergantungtipe hepatitis
dan periodeinkubasi.

16
5. Berikanobatsesuaiindikasi :Obat antivirus : vidaralun, Interferon, Antibiotik.
Rasional :
Obat antivirus berguna pada pengobatan hepatitis aktifkronis, interferon efektif pada
pengobatanpenyakithatisehubungan dengan HCV dan antibiotikpengobatan hepatitis bakterial,
atau untuk mencegah/membatasiinfeksisekunder.
f. Resikotinggiterhadapkerusakanintegritaskulit/jaringanberhubungan dengan zatkimia,
akumulasi garam empedu dalam jaringan.
Tujuan:
Menunjukkanjaringankulitutuh, bebasekskoriasi.
Kriteria :
Melaporkan tidak ada/penurunan pruritus/lecet.
Tindakan keperawatan
1. Gunakan air mandi dingin dan soda kueatau mandi kanji. Hindarisabun mandi alkali.
Rasional :
Mencegahkulitkeringberlebihan. Memberikanpenghilangangatal.
2. Anjurkan untuk menggunakan buku-bukujari untuk menggaruk rasa gatal, pertahankan kuku
pendek.
Rasional :
Menurunkan resiko cedera kulit.
3. Beri massage pada waktu tidur.
Rasional :
Bermanfaat dalam meningkatkan tidur dengan menurunkan iritasi kulit.
4. Hindari komentar tentang penampilan pasien.
Rasional :
Menimbulkan stres psikologi ksehubungan dengan perubahankulit.
5. Berikanobatsesuaiindikasi; antihistamin contoh :metdilazin, difenhidramin.
Rasional :
Menghilangka ngatal, catatan :gunakant erus-menerus pada
penyakithepatikhebat.
g. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan salah interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi
ditandai dengan :
Data subyektif :Pernyataan yang salah konsepsi.
Data obyektif :Meminta informasi dan tidak akurat mengikuti instruksi.
Tujuan
Menyatakanpemahaman proses penyakit dan pengobatan.
Kriteria :
- Mengidentifikasihubungantanda/gejalapenyakit dan hubungan dan gejala dengan
faktorpenyebab.
- Melakukan perubahanperilaku dan berpatisipasi pada pengobatan.
Tindakan keperawatan
1. Kajitingkatpemahaman proses penyakit, harapan/prognosis, kemungkinanpilihanpengobatan.
Rasional :
Mengidentifikasi area kekurangan/salah informasi dan memberikankesempatan untuk
memberikaninformasitambahan yang sesuaikeperluan.

17
2. Berikaninformasikhusustentangpencegahan/penularanpenyakit.
Rasional :
Kebutuhan/rekomendasiakanbervariasikarena hepatitis dan situasiindividu.
3. Bantu pasien mengidentifikasiaktivitaspengalih.
Rasional :
Aktivitas yang dapatdinikmatiakandapatmembantumenghindaripemusatan pada
penyembuhanpanjang.
4. Diskusikanpembatasandonatur darah.
Rasional :
Mencegahpenyebaranpenyakit. Kebanyakanundang-undang negara bagianmenerima donor darah
yang mempunyairiwayatberbagaitipe hepatitis.
5. Tekankanpentingnyamengevaluasi pemeriksaan fisik dan evaluasi laboratorium.
Rasional :
Proses penyakit dapat memakai waktu berbulan-bulan untuk membaik. Bilagejalaadalebih lama
darienambulan. Biopsihatidiperlukan untuk memastikanadanya hepatitis kronis.
6. Kajiulangperlunyamenghindarialkoholselama 6 – 12 bulanminumanataulebih lama
sesuaitoleransiindividu.
Rasional :
Meningkatkaniritasihepatik dan mempengaruhipemulihan.

3.4 PELAKSANAAN DAN EVALUASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn “K”


DIRUANGAN PERAWATAN DEWASA
RSUD SALEWANGAN MAROS
Tanggal Masuk RS : 18 Oktober 2013
Tanggalpengkajian : 18 Oktober 2013
Nomor Register : 15 49 79
DiangnosaMedis : Hepatitis

A. BIODATA
a. Identitas Pasien
Nama : Nn “K”
Jeniskelamin : Perempuan
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Bugis Makassar/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
Nomor askes : -
Penghasilan : -
Alamat : Tompo-Bulu-Maros
b. IdentitasPenanggung
Nama : Tn “J”
Jeniskelamin : Laki-laki

18
Umur : 47 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Bugis Makassar/Indonesia
Pendidikan : Perguantinggi
Pekerjaan : Swasta
Nomor askes : -
Penghasilan : -
Hubungandgn Pasien : Ayah Pasien
Alamat : Tompo-Bulu-Maros

B. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat kesehatan sekarang
1. Keluhan Utama : Nyeri pada abdomen sebelah kanan kuadran atas
2. Riwayat keluhanutama:
a) Faktor pencetus/penyebab: Virus hepatitis
b) Sifat Keluhan : Nyeri hilangtimbul
c) Lokasi Keluhan : Abdomen kananatas
d) Mulai dan lamanya keluhan :Keluhan dirasakan 5 hari sebelum Masuk RS disertai dengan
mual dan muntah.
3. Apakah Keluhan bertambah / berkurang pada saattertentu / memperberat atau meringanka
nkeluhan: Keluhan semakin bertambah pada saat dikaji, mulaiberkurang setelah di anjurkan
untuk melakukan relaksasi napas dalam dan nyeri hilang timbul pada saat bernapas panjang.
4. Hal-hal yang memperberat atau meringankan keluhan : Nyeri dirasakan pada saat banyak
beraktifitas dan nyeri hilang pada saat beristrahat.
5. Keluhan lain yang menyertai :Mual muntah, sakit kepala dan pusing.
6. Pertolongan/obat-obat yang yang pernah diperoleh: belum pernah mendapatkan pertolongan
sebelum masuk RS.

b. Riwayat kesehatan masa lalu


1. Apakah Pernahmenderitaapenyakit yang sama/lain ?: Tidak pernah, dan pasien
sebelumnyapernahmenderita gastritis sejak 1 tahun yang lalu.
2. Apakah pernah di rawat di RumahSakit ?: tidak pernah
3. Apakah pernahmenderitaalergi ? : tidak pernah
4. Kebiasaan :
- Merokok : tidak pernah
- MinumAlkohol : tidak pernah
- Minumkopi :Pernah
- Obat-obatan :Obatsakitkepala dan perut
c. Riwayat kesehatanKeluarga
(Genogram 3 generasi)

19
?

Keterangan :

: Laki –laki : Garis Keturunan


: Perempuan : Garis Perkawinan
X : Meninggal : Garis Tinggalserumah
? : Umur tidak diketahui : pasien
Kesimpulan :
G1 :Nenek dan kakek pasien sidahmeninggalakarenafaktorusia
G2 : Ayah dan ibu Pasien Masih hidup dan mereka tidak pernahmemeilikiriwayatpenyakitseperti
yang di alami oleh anaknya
G3 : Pasien Anak ke 6 dari 7 bersaudara, saudara-saudaranya yang lain tidak pernah menderit
apenyakit seperti yang dialami pasien.

20
C. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum :Lemah


2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda-tandavital : TD = 100/60 mmHg, (tensi meter) N= 80 x/menit (radialis) S= 36,5 cC,
(aksila) dan P = 20 x/Menit (inspirasi pada hidung)
4. Bera tbadan : 40 Kg
5. Tinggi Badan : 150 cm
6. Kepala
Inspeksi :
Keadaan rambut& Hygiene kepala: Bersih
a. Warna rambut :Hitam
b. Penyebaran :merata
c. Mudah rontok : tidak
d. Kebersihan rambut :bersih
Palpasi :
Benjolan : tidak ada
7. Muka
Inspeksi :
a. Simetris/ tidak :Simetris
b. Bentukwajah : Oval
c. Gerakan abnormal : tidak adagerakan abnormal pada muka
d. Ekspresi wajah :meringis dan sedih
Palpasi:
Nyeri tekan : tidak terdapat nyeri tekan
8. Mata
Inspeksi
a. Palpebra : tidak ada odema dan radang
b. Sclera : icterus
c. Konjungtifa : tidak ada radang dan anemis
d. Pupil : miosis. Ada reaksi pupil terhadapcahaya pupil mengecil.
e. Posisimata :simetris
f. Gerakan bola mata: dapatbergerakkesegalaarah
g. Penutupankelopakmata: dapatmenutup dengan rapat
h. Keadaan bulu mata :melengkung keatas
i. KeadaanVisus : 6/6
j. Penglihatan :dapatmelihat dengan normal
Palpasi
Tekanan bola mata :terdapattekanan pada saat di raba dengan kedua ibu jari.
9. Hidung dan sinus
Inspeksi
a. Posisi hidung :Simetris kanan/kiri
b. Bentuk hidung :mancung
c. Keadaan septum :lurus
d. Secret/cairan : tidak terdapat cairan atau secret
10. Telinga

21
Inspeksi
a. Posisi telinga :simetriskanan/kiri
b. Ukuran/bentuk :samabesar
c. Aurikel : tidak ada jaringan parut dan padat.
d. Lubang telinga : tidak adapolip
e. Pemakaian alat bantu : tidak memakai alat bantu pendengaran
Pemeriksaan uji pendengaran
a. Uji pendegaran : uji bisikan dan detik jam dapat mendengar
b. Uji Rinner : tidak dilakukan
c. Wibber : Tidak dilakukan
d. Swabach: klien dapat mendenga rsama seperti penguji
Pemeriksaan vestibuler : tidak dilakukan
11. Mulut
Inspeksi
a. Keadaan Gigi :masih lengkap (32)
- Karanggigi : tidak ada
- Pemakaian gigi palsu : tidak ada
b. Gusi : tidak meradang dan gusimerah
c. Lidah :bersih
d. Bibir :
- Sianosis /pucat/tidak: tidak
- Basah/kering/pecah: kering
- Mulut : tidak berbau
- Kemampuan bicara :dapatberbicara dengan jelas
12. Tenggorokan
a. Warna mukosa :merah
b. Nyeri tekan : tidak ada
c. Nyeri menelan : tidak ada
13. Leher
Inspeksi
Kelenjar tiroid : tidak membesar
Palpasi
a. Kelenjar tiroid : tidak teraba
b. Kaku kuduk : tidak ada
c. Kelenjarlimfe : tidak membesar
14. Toraks dan pernapasan
a. Bentukdada :normochest
b. Irama pernapasan :teratut
c. Pengembangan diwaktu pernapasan : dada mengembang sesuai irama pernapasan
d. Tipe pernapasan :pernapasan dada
Palpasi
a. Vokalfremitus :kanan lebih tinggi dari pada kiri
b. Massa/ nyeri : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
a. Suaranapas :Vesikuler
b. Suaratambahan : tidak ada

22
Perkusi
Redup/pekak/hipersonor/tympani: resonan
15. Jantung
Palpasi
Ictus cordis :teraba pada ICS 5 midclavikulakiri
Perkusi
Pekak pada area jantung
Tidak ada pembesaranjantung
Auskultasi
a. BJ 1 :Murni pada ICS 4 – 5 sisi dada kiri
b. BJ 2 :Murni pada ICS 2
c. Tidak ada buny ijantung tambahan
16. Abdomen
Inspeksi
a. Bentukrerut :permukaanperutnampakdatar
b. Tidak ada luka maupun bekas luka operasi
Palpasi
a. Hepar : tidak terdapat pembesaran pada hepar
b. Lien : tidak adapemebesaran
c. Nyeri tekan :nyeri pada kuadran kananatas
Auskultasi
Peristaltik usus 8 x / menit
Perkusi
a. Tympani : pada daerahlambung
b. Redup : pada deerahhepar
17. Genetalia dan anus : Tidak di kaji
18. Ekstremitas
Ekstremitasatas
a. Motorik
- Pergerakan kanan/kiri :Sesuai rentang gerak sendi
- Pergerakan abnormal : Tidal ada
- Tonus ototkanan/kiri : Baik
- Koordinasigerak :Mengikuti perintah
b. Refleks
- Bisepskanan/kiri :Fleksi pada ketukan
- Triceps kanan/kiri :Ekstensi pada ketukan
c. Sensori
- Nyeri :Dapat merasakn yeri saat diberi stimulus
- Rangsang suhu :Dapat membedakan suhu panas dan dingin
- Rasa raba :Dapat membedakan rabaan kasar dan halus
Data lain : Nampak menekan abdomen
Ekstremitasbawah
a. Motorik
- Gaya berjalan : Baik
- Kekuatankanan/kiri : 5/5
- Tonus ototkanan /kiri : Baik

23
b. Refleks
- KPR kanan/kiri :Ekstensi pada ketukan
- APR kanan/kiri : Plantar fleksi pada ketukan
- Babinsky kanan/kiri :Positif
c. Sensori
- Nyeri :Dapat merasakan nyeri saat diberi stimulus
- Rangsang suhu :Dapat menbedakan suhu panas dan dingin
- Rasa raba :Dapat membedakan rabaan kasar dan halus
19. Status Neurologi
Saraf- sarafkranial
a. Nervus I :Dapat membedakan bau
b. Nervus II :Dapat membedakan objek yang diamati
c. Nervus III,IV,VI
Dapat menggerakkan bola mata kesegalaarah
Kontraksi pupil :Isokorsaat menerima cahaya
Gerakan kelopakmata :Dapat menutup dan membuka.
d. Nervus V :Dapat merasakan usapan pada dahi, menggerakkan rahang atas dan bawah
e. Nervus VII :Dapatmerubahmimik
f. Nervus VIII :Dapatmendengar
g. Nervus IX &X :Reflek menelan baik ,reflekmuntah baik
h. Nervus XI :Dapat memalingkan ke kiri dan kanan, mampu mengangkat bahu
i. Nervus XII :Dapatmenggerakkanlidah ke segalaarah

D. PEMERIKSAAN DIANOSTIK
SGOT 200 U/L
SGPT 624 U/L
HBs Ag Negatif
Anti HBs Positif
Anti HCV Negatif
Bilirubin total 5,7 mg/dl
Bilirubin direk 3,4 mg/dl
WBC 5,7 x 103 U/L
RBC 5,06 X 103 U/L
HGB 13 g/dl
PLT 157 X 109 /L
Ureum darah 15 mg/dl
Kreatinin darah 0,4 mg/dl
PENGOBATAN
IVFD Asering
Ketorolac 1 ampul /8 jam
Ranitidine 1 ampul/ 8 jam
Ondasentron 1 ampul/ 8 jam
HP Pro 3 x1
Imox 2 x 1

E. POLA KEGIATAN SEHARI- HARI

24
1. Nutrisi
a. Kebiasaan
- Pola makan : Nasi ,Laukpauk, sayur
- Frekuensi : 3 x / hari
- Nafsu makan : Baik
- Makanan pantangan : Tidak ada
- Makanan yang disukai : Yang pedis
- Banyak minumsehari : 2000 cc
b. Perubahan selama sakit
- Pola makan : Nasi, Laukpauk, Sayur
- Frekuensi : 3x / hari, porsimakan tidak dihabiskan
- Nafsumakan : Kurang
- Makanan pantangan : Tidak ada
- Banyak minum : 1500 cc
2. Eliminasi
BAK
a. Kebiasaan
- Frekuensi : 4 – 5/ hari
- Warna :Kuningjernih
b. Perubahan selama sakit
- Frekuensi : 4 kali
- Warna :Kuningagakpekat
BAB
a. Kebiasaan
- Frekuensi : 1 kali/hari
- Warna :Kuning
- Konsistensi :Lembek
b. Perubahanselamasakit
- Frekuensi : 1 kali/ hari
- Warna :Kuning
- Konsistensi :lembek
3. Istirahat dan tidur
a. Kebiasaan
- Tidurmalam jam 22.00 bangun jam 05.00
- Tidursiang jam 14.00 bangun jam 15.00
b. Perubahanselamasakit
- Tidurmalam
- Tidursiang
Data lain: klienmasihterbaring di tempattidur
4. Olah raga dan aktifitas
- Pasien jarangberolah raga
- Olahraga yang disukaijalansantai
- Aktifitas dan kebutuhanklienmasih di bantu oleh keluarga
5. Hygiene
a. Kebiasaan
- Mandi : 2 kali/ hari menggunakan sabun

25
- Keramas : 2 kali/hari menggunakan sampo
b. Perubahan selama sakit
- Mandi : tidak perna
- Keramas : tidak pernah
F. POLA INTERAKSI SOSIAL
- Orang yang terdekat dengan pasien adalah ibu
- Cara mengatasi masalah dalam keluarga dengan musyawarah
- Hubungan dengan keluargaharmonis

G. DATA FOKUS

Data Subjketif Data Objektif


- Pasien mengatakannyeri pada
- Nyeri tekankuadrankananatas
perutsebelahkananatas - Nampak pasien memegang
- abdomen kananatas
Klienmengtakannyerihilangti- Nampak wajah pasien meringis
mbul - Kebutuhan ADL Pasien masih di
- Pasien bantu oleh keluarga.
mengatakankurangnafsumakan - Nampak pasien masihterbaring
- Pasien mengatakanmual di tempattidur dan belumbanyak
- Pasien mengatakanlemas melakukan aktifitas
- Pasien mengatakanmasih tidak - Nampak pasien mual dan muntah
dapat melakukan aktifitassendiri. - Pasien tidak
- Pasien menghabiskanmakanan yang
masihmengatakancepatlelah untuk disediakanatau diet yg di anjurkan
beraktifitas - Tanda-tandaVital :
- Keluarga pasien mengatakan TD: 100/60 mmHg
tidak menghabiskanporsimakan N : 80 / menit
yang disediakan P: 20 x / Menit

26
S : 36,5 oC

H. ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


DS: Pengaruhalkohol, virus Gangguan rasa nyamannyeri
- Pasien hepatitis, toksin
mengatakansakit pada
abdomen Inflamasi pada hepar
kuadrankananatas
- Perenggangankapsulahati
Klienmengatakanny Hepatomegali
erihilangtimbul
Perasaan tidak nyaman di
DO: kuadrankananatas
- Nyeri
tekankuadrankananatas Pelepasan mediator kimia
- Nampak pasien
memegang abdomen Persepsiterhadapnyeri
kananatas
- Nampak wajah pasien Gangguan rasa nyamannyeri
meringis
DS: Gangguanmetabolismekarbohi Intoleransiaktifitas
- Pasien drat lemak dan protein
mengatakanmasih tidak
dapat melakukan
aktifitassendiri.

27
- Pasien Glukogenesismenurun
masihmengatakancepatlela
h untuk beraktifitas Glikogen dalam
DO: heparberkurang
- Kebutuhan ADL Pasien
masih di bantu oleh Glikogenesismenurun
keluarga.
- Nampak pasien Glukosa dalam darah
masihterbaring di berkurang
tempattidur dan
belumbanyak melakukan Cepatlelah
aktifitas
Tidak bisa
beraktifitassecaramandiri

Tonus ototmenurun

Intoleransiaktifitas

DS: Inflamasi pada hepar Perubahannutrisikurangdari


- Pasien kebutuhann
mengatakankurangnafsum
akan
- Pasien Perenggangankapsulahati
mengatakanmual
- Keluarga pasien
mengatakan tidak
menghabiskanporsimakan Hepatomegali
yang disediakan
DO:
- Nampak pasien mual
dan muntah Perasaan tidak nyaman di
- Pasien tidak kuadrankananatas
menghabiskanmakanan
yang disediakanatau diet Anoreksia
yg di anjurkan
Perubahannutrisikurangdari
kebutuhann

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN

N Diagnosa Keperawatan Tanggalditemuka Tanggalteratas


o n i
1 Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan 18 oktober 2013
pembengkakanhepar yang mengalamiinflamasihati

28
dan bendungan vena porta.
Intoleransiaktivitasberhubungan dengan
kelemahanumum; penurunankekuatan/ketahanan;
2 nyeri. 18 oktober 2013 19 oktober
Perubahannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubung 2013
an dengan, perasaan tidak nyaman di
kuadrankananatas, gangguanabsorbsi dan
3 metabolismepencernaanmakanan, kegagalanmasukan
untuk memenuhikebutuhanmetabolikkarenaanoreksia, 18 oktober 2013
mual dan muntah.

J. RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tujuan


1 Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan Skala neyeri dalam batas normal dengan 1. K
pembengkakanhepar dengan di tandai dengan: kriteria hasil yang diharapkan : unt
DS: - pasien tidak menunjukkantanda- dap
- Pasien mengatakansakit pada abdomen tandanyerifisik dan perilaku dalam nyeri inte
kuadrankananatas (tidak meringiskesakitan,
- Klienmengatakannyerihilangtimbul menangisintensitas dan lokasinya)

DO:
- Nyeri tekankuadran kanan atas 2. Tu
- Nampak pasien memegang abdomen kananatas pene
- Nampak wajah pasien meringis terh
-
-
penu
tent
3. Be
-
-
nyer
4. Ba
dok
takm
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Pasien mampuberaktivitas kembali.
1. Ti
kelemahanumum; penurunan kekuatan/ketahanan; nyeri. dengan kriteriahasil : beri
- Menyatakanp
emahamansituasi/faktorrisiko& program
pengobatanindividu.

29
- Menunjukkantehnik/perilaku yang
memampukankembali melakukan
aktivitas. 2. U
- Melaporkankemampuan melakukan Ber
peningkatantoleransiaktivitas.
3. La
cepa

4. Ti
Ban
latih
5. A
nyer
4. Perubahannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubungan Kebutuhannutrisiterpenuhi. Dengan
1. A
dengan, perasaan tidak nyaman di kuadrankananatas, Kriteria Hasil : - istir
gangguanabsorbsi dan metabolismepencernaanmakanan, Menunjukkanperilakuperubahanpolahidup 2. A
kegagalanmasukan untuk untuk diet
memenuhikebutuhanmetabolikkarenaanoreksia, mual meningkatkan/mempertahankanberat taw
dan muntah. badan yang sesuai. taw
- Menunjukkan peningkatan berat badan 3. Pe
mencapait ujuan dengan nilai Lab. normal baik
&bebastandamalnutrisi sesu
Hasil yang diharapkan :Menunjukkan 4. A
peningkatanberat badan mencapaitujuan tega
dengan nilai laboratorium normal dan
bebasdaritanda-tanda mal nutrisi. 5. Be
lem
sehi

30
K. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No.
No. Hari/tanggal Jam Implementasi
Dx
1. 18 oktober I 09. 1. Mengkolaborasi dengan individu untuk menentukanmetode S : p
2013 36 yang dapatdigunakan untuk intensitasnyeri abdome
Hasil :
Pasien memilihkompres untuk membantumeredakannyeri yang O :
dialaminya. abdome
2. Menunjukkan pada pasien penerimaantentangrespon pasien
terhadapnyeri, Akuiadanyanyeri, dengarkan dengan A :masa
10.27 penuhperhatianungkapan pasien tentangnyerinya
Hasil : P :lanjut
Pasien nampaksenangkarena perawat
1. Mengk
mendengarkanungkapanperasaannyaterkaitnyeri yang dialami. untuk
3. Memberikaninformasiakurat dan menjelaskanpenyebabnyeri, dapatdig
menunjukkanberapa lama nyeriakanberakhir, biladiketahui 2. Menun
Hasil : penerim
Nampak pasien mendengarkan dengan seksama dan terhadap
mampumemahamipenyebabdarinyeri yang dialaminya. dengark
10.32
4. Membahas dengan dokterpenggunaananalgetik yang penuhpe
takmengandungefekhepatotoksi tentangn
Hasil : 3. Memb
Doktermeresepkanobat dokterpe
takmeng

10.38

9.
2. 18 oktober II 08.45
1. Meningkatkantirah baring/duduk, berikanlingkungantenang. S:
2013 Hasil : - Pasie
Nampak pasien beristirahat dengan tenang. - Pasie
2. Mengubahposisi dengan sering. Berikanperawatankulit yang dapat m
09.25 baik. O:
Hasil : - Nam
Posisi pasien berubahsetiap 2 jam sesuaiindikasi, untuk tempatti
mencegahterjadinyadekubitus. - Kebu
3. Melakukan tugas dengan cepat&sesuaitoleransi. bantu ol
Hasil : A :Masa
09.26 Pasien nampak melakukan aktifitas dengan cepat dan P :Lanju

31
sesuaitoleransi 1. Menin
4. Meningkatkanaktivitassesuaitoleransi. Bantu melakukan berikanl
latihanrentanggeraksendipasif/aktif. 2. Mengu
Hasil : Berikan
11.15 Pasien melakukan ROM sesuai dengan yang dianjutkan. 3. Menin
5. Mengawasiterulangnyaanoreksia dan Bantu
nyeritekanpembesaranhati. latihanre
Hasil :
Setiap 2 jam dilakukanobservasitingkatnyeri yang dialami oleh
pasien.
13.00

3. 18 oktober 09. 1. Mengajarkan dan bantu pasien untuk istirahatsebelummakan. S:


2013 35 Hasil : - pasie
Pasien nampakmengikutianjuran perawat untuk mengata
istrahatsebelummakan. - Keel
2. Mengawasipemasukan diet/jumlahkalori, mengha
tawarkanmakansedikittapisering dan tawarkan pagi paling disediak
09. sering. O:
42 Hasil : - Nam
Nampak pasien makansesuai yang dianjurkan, sedikittapisering. muntah
3. Mempertahankan hygiene mulut yang baik sebelummakan - Pasie
dan sesudahmakan yang dis
Hasil : A :Masa
Nampak pasien merawathygienmulunnya.
11. 4. Menganjurkanmakan pada posisi duduk tegak P : Lan
42 Hasil : 1. menga
Pasien nampakmakan dengan posisi duduk tegak (high fowler) diet/jum
5. Memberikandiittinggikalori, rendah lemak tawarka
sehinggaakanmembebanihepar tawarka
12.08 Hasil : 2. Memp
Pasien baik seb
nampakmengurangimengkonsumsiasupanmakananrendahkalori3. Memb
lemak se

12.40

32
1 19 oktober 08. 1. Mengkolaborasi dengan individu untuk menentukan metode S : p
2013 30 yang dapat digunakan untuk intensitasnyeri. abdome
Hasil : sebelahk
Pasien memilihrelaksasi untuk menghilangkannyeri
2. Menunjukkan pada pasien penerimaantentangrespon pasien O
terhadapnyeri, Akuiadanyanyeri, dengarkan dengan lagimem
penuhperhatianungkapanpasien tentangnyerinya
08.49 Hasil : A :masa
Pasien nampaksenangkarena perawat
mendengarkanungkapanperasaannyaterkaitnyeri yang dialami. P :lanjut
3. Membahas dengan dokterpenggunaananalgetik yang tidak 1. Mengk
mengandungefekhepatotoksi untuk
Hasil : dapatdig
Doktermeresepkanobat 2. Memb
dokterpe
mengan
09.15

10.
2 19 oktober 09.15
1. Meningkatkantirah baring/duduk, berikanlingkungantenang. S:
2013 Hasil : - Pasie
Nampak pasien duduk di tempattidur. beraktifi
2. Mengubahposisi dengan sering. Berikanperawatankulit yang - Pasie
09.20 baik. aktifitas
Hasil : O:
Posisi pasien berubahsetiap 2 jam sesuaiindikasi, untuk - Nam
mencegahterjadinyadekubitus. atastemp
3. Meningkatkanaktivitassesuaitoleransi. Bantu melakukan - Kebu
latihanrentanggeraksendipasif/aktif. bantu ol
09.40 Hasil : A :Masa
Pasien melakukan ROM sesuai dengan yang dianjutkan. P :interv

3 19 oktober 10. 1. Mengawasipemasukan diet/jumlahkalori, S:


2013 35 tawarkanmakansedikittapisering dan tawarkan pagi paling - pasie
sering. masihm
Hasil : - Kelu
Nampak pasien makansesuai yang dianjurkan, sedikittapisering. mengha
2. Mempertahankan hygiene mulut yang baik sebelummakan disediak
dan sesudahmakan O:
11. Hasil : Pasien
15 Nampak pasien merawat hygiene mulutnya dengan yang dis

33
menggosokgiginya A :Masa
3. memberikandiittinggikalori, rendah lemak
sehinggaakanmembebanihepar P : Lan
Hasil : 1. menga
12. Pasien diet/jum
50 nampakmengurangimengkonsumsiasupanmakananrendahkalori. tawarka
tawarka
2. memp
baik seb
3. Memb
lemak se

1 20 09. 1. Mengkolaborasi dengan individu untuk menentukanmetode S : p


oktober2013 30 yang dapatdigunakan untuk intensitasnyeri. abdome
Hasil : sebelahk
Pasien memilihrelaksasi untuk menghilangkannyeri
2. Membahas dengan dokterpenggunaananalgetik yang tidak O
mengandungefekhepatotoksi lagimem
Hasil :
09.35 Doktermeresepkanobat A :masa

P :lanjut
1. Mengk
untuk
dapatdig
2. Memb
dokterpe
mengan

11.
3 20 oktober 11. 1. Mengawasipemasukan diet/jumlahkalori, S:
2013 35 tawarkanmakansedikittapisering dan tawarkan pagi paling - pasie
sering. mengata
Hasil : - Kelu
Nampak pasien makansesuai yang dianjurkan, sedikittapisering. mengha
2. Mempertahankan hygiene mulut yang baik sebelummakan disediak
dan sesudahmakan O:
12.00 Hasil : Pasien
Nampak pasien merawat hygiene mulutnya dengan yang dis
menggosokgigisesudahmakan A :Masa
3. memberikandiittinggikalori, rendah lemak P : Lan
sehinggaakanmembebanihepar 1. menga
12. Hasil : diet/jum
45 Pasien tawarka

34
nampakmengurangimengkonsumsiasupanmakananrendahkalori. tawarka
2. Memb
lemak se

BAB IV
KESIMPULAN dan SARAN

4.1 KESIMPULAN
1. Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi
virus yang menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
2. Hepatitis terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
§ Hepatitis A
§ Hepatitis B
§ Hepatitis C
§ Hepatitis D
§ Hepatitis E
§ Kemungkinan hepatitis F dan G
3. Virus-virus yang menyebabkan hepatitis dapatmenyebabkan cedera dan kematian hepatosit
dengan secara langsung membunuhsel dan dengan merangsang reaksi peradangan dan imun yang
mencederai atau menghancurkan hepatosit. Reaksi peradangan melibatkan degranulasi sel mast
dan pelepasanh istamin, pengaktivan komplemen, lisissel-sel yang terinfeksi dan sel-sel di
sekitarnya, serta edema dan pembengkakan interstisium. Responimun yang timbul kemidian
mendukung respon peradangan. Perangsangan komplemen dan lisissel serta serangan antibodi
langsung terhadap antigen-antigen virus menyebabkan destruksisel-sel yang terinfeksi. Hati
menjadi edematosa sehingga kapiler-kapiler kolaps dan aliran darah berkurang yang
menyebabkan hipoksia jaringan, akhirnya terbentuk jaringan ikat dan fibrosis dihati.
4. Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara klinis hampir
tidak mungkin dibedakan satu sama lain.
5. Terdapattiga stadium pada semuajenis hepatitis yaitu :
1) Stadium prodromal
2) Stadium ikterus
3) Stadium pemulihan
4) Pencegahanterhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena sampaisaat ini belumada
obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-satunyajalan untuk mencegah hepatitis virus
adalah dengan vaksinasi.
4.2 SARAN
Adapaun saran setelah memberikan asuhan keperawatan pada Nn “K” yaitu :

35
1. Diharapakan kepada measyarakat lebih memperhatikan kesehatan untuk mencegah timbulnya
masalah kesehatan dalam keluarga.
2. Selalu periksa kesehatan atau vaksinasi jika sudah terjangkit penyakit hepatitis
3. Selalu meningkatkan mutu kesehatan dalam masyarakat melalalui pelaksanaan upaya
meningkatkan kebersihan lingkungan untuk mencegah timbulnya peenyakit tertentu dalam
keluarga dan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn E, 1999, RencanaAsuhanKeperawatan :Pedoman Untuk Perencanaan dan


PendokumentasianPerawatan Pasien, ; alihbahasa, I Made Kariasa ; editor, Monica
Ester, Edisi 3, EGC ; Jakarta.

Ester, Monica. 2002 . Keperawatan MedikalBedah. Jakarta: EGC

Smeltzer, Suzanne C, 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &Suddarth,


;alihbahasa,

Inayah, Iin. 2004. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan GangguanSistemPencernaan.


Jakarta: SalembaMedika.

Oswari, 2006. Penyakit Dan Cara Penanggulangannya. Jakarta: Gaya Baru


Mansjoer, Arief, Dkk. 2000. KapitaSelektaKedokteran. Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar MedikalBedah Brunner &Suddarth, Edisi 8, Vol 2.
Jakarta : EGC
Sumber : buku NANDA NIC-NOC 2015 ( jilid 2)

36

Anda mungkin juga menyukai