Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


PUSKESMAS LOA BAKUNG
SAMARINDA
Untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan program studi S-1 Farmasi di
Universitas Nahdlatul Ulama Kaltim

Disusun oleh:

                                  SOFA
150103034

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA KALIMANTAN TIMUR

2019
PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ‘PUSKESMAS LOA


BAKUNG SAMARINDA

Oleh :

SOFA

150103034

Untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan program studi S-1


Farmasi di Universitas Nahdlatul Ulama Kaltim

Telah diperiksa dan disahkan :

Pada hari................ Tanggal.................

Apoteker pembimbing PKL Dosen Pembimbing PKL

Ecki Biondi M.Farm, Apt.

Ketua Program Studi Farmasi

Universitas Nahdlatul Ulama Kaltim

Rika Melati .M.Sc, Apt


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa atas karunia-Nya penulis dapat menyusun laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini hingga selesai. Laporan PKL ini disusun sebagai
persyaratan untuk menyusun tugas dan bukti pelaksanaan Mata Kuliah
Farmasi di Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur.
Laporan PKL ditulis berdasarkan informasi yang di kumpulkan dari
berbagai  pihak selama pelaksanaan PKL pada tanggal 4 September 2019
s/d 4 Oktober 2019 di Puskesmas Loa Bakung Samarinda.
Laporan ini dapat disusun dengan baik karena banyak masukan dan
dukungan dari berbagai pihak yang berupa informasi, arahan dan
bimbingan, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Farid Wadjdjy, M.Pd selaku Rektor Universitas NU kaltim


yang telah mendukung kegiatan ini.
2. Ibu Rika Melati, M.Sc, Apt selaku ketua Prodi Farmasi Universitas NU
kaltim.
3. Ibu dr. Hj. Siti Nuriyatus Zahrah, MKM. Sebagai Kepala Puskesmas Loa
Bakung Samarinda.
4. Ibu olive. Selaku Apoteker pembimbing lapangan yang telah membimbing
dan memberikan kemudahan dan ilmu yang sangat bermanfaat selama masa
PKL.
5. Bapak Ecki Biondi S.Farm M.Farm, Apt. Selaku dosen pembimbing praktik
kerja lapangan Universitas NU Kaltim yang telah memberikan bimbingan
agar pelaksaan praktik kerja lapangan menjadi baik dan lancar.
6. Seluruh staf dan karyawan Puskesmas Loa Bakung Samarinda yang telah
memberikan ilmu dan pengalaman.
7. Keluarga dan semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan
laporan PKL ini.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan laporan PKL ini,


masih  banyak terdapat kekurangan dan kelemahan yang dimiliki penulis
baik itu  sistematika penulisan maupun penggunaan bahasa. Untuk itu
penulis  mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat
membangun  demi penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini berguna
bagi pembaca  secara umum dan penulis secara khusus. Akhir kata penulis
mengucapkan banyak terima kasih. 

                                                                                Samarinda, Oktober 2019

                                                                                           Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iii
DAFTAR ISI................................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. vii
BAB I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................................... 1
B.     Tujuan PKL................................................................................................. 3
C.    Manfaat PKL............................................................................................... 3
D.    Waktu Dan Tempat PKL............................................................................ 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian Puskesmas................................................................................ 4 
B.     Tugas Dan Fungsi Puskesmas.................................................................... 8
C.    Tujuan Puskesmas..................................................................................... 10
D.    Pesyaratan Pendirian Instansi Farmasi.................................................. 12
E.     Standar Pelayanan Kefarmassian di Puskesmas.................................. 13
F.     Pengelolaan Instansi di Puskesmas.......................................................... 14
G.    Pelayanan di Puskesmas........................................................................... 15
H. Peraturan dan perundang-undangan Puskesmas.................................. 16
BAB III. PEMBAHASAN
A. Puskesmas............................................. .................................................... 26
1. Sejarah Puskesmas ............................................................................ 26
2. Tata Ruang...................................... .................................................... 26
3. Struktur Organisasi........................ .................................................... 26
4. Kegiatan di Puskesmas................... .................................................... 26
5. Pengelolaan..................................... .................................................... 26
B.     Pembahasan............................................................................................... 30
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan............................................................................................... 48
B.     Saran......................................................................................................... 43
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan tenaga kesehatan merupakan bagian integral dari
Pembangunan  Nasional Bidang Kesehatan yang diarahkan untuk
mendukung upaya pencapaian derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
Dalam kaitan ini pendidikan tenaga  kesehatan diselenggarakan untuk
memperoleh tenaga kesehatan yang bermutu  yang mampu mengemban
tugas untuk mewujudkan perubahan, pertumbuhan dan pembangunan dalam
rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.

Salah satu institusi pendidikan yang menyediakan tenaga kesehatan


adalah Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur prodi farmasi yang
menghasilkan tenaga kesehatan di bidang Farmasi yang memiliki ilmu dasar
kesehatan khususnya ke farmasian dan mampu bekerja dalam sistem
pelayanan kesehatan secara terpadu..

Untuk menghasilkan tenaga kesehatan di bidang Farmasi yang


memenuhi kualitas tersebut, maka penyelenggaraan pendidikan terutama
proses belajar mengajar  harus ditingkatkan secara terus-menerus. Salah satu
upaya yang dilakukan untuk  memberikan bekal pengalaman kepada peserta
didik adalah mengikutsertakan  mahasiswa dalam Praktek Kerja Lapangan
yang disingkat dengan PKL. Hal ini  dipilih karena PKL dianggap cara
terbaik untuk menerapkan  pengetahuan dan keterampilan yang
diperolehnya selama mengikuti pendidikan.

Kebutuhan memperoleh ilmu pengetahuan informasi sangat


meningkat dan semua ini dikarenakan oleh persaingan manusia
kelompok/instansi  yang sangat ketat demi kemajuan usahanya, sehingga hal
ini berdampak terhadap  beban mahasiswa karena mereka dituntut untuk
menggali informasi dari berbagai  sumber dan memiliki keterampilan.
Oleh karena itu dilaksanakannya PKL untuk dapat menambah
pengetahuan di bidang pekerjaan Farmasi, pengalaman serta sikap
profesional dalam melakukan suatu bidang pekerjaan.

Selain itu, pelaksanaan PKL merupakan sarana pengenalan  lapangan


kerja bagi mahasiswa farmasi karena secara langsung dapat melihat,
mengetahui, menerima dan menyerap teknologi kesehatan yang ada di
masyarakat, sehingga hal tersebut menjadi orientasi bagi mahasiswa farmasi
sebelum langsung bekerja di masyarakat

B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan


Adapun tujuan dilaksanakannya PKL ini adalah sebagai berikut :
1. memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan
pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja, membandingkan dan
menerapkan pengetahuan akademis yang telah didapatkan, serta agar
lebih dapat memahami konsep-konsep non-akademis dan non-teknis di
dunia kerja nyata.
2. Mengarahkan mahasiswa untuk menemukan permasalahan maupun data
yang berguna dalam penulisan PKL dan Laporan Praktik Kerja,
3. Mendapatkan masukan guna umpan balik dalam usaha penyempurnaan
kurikulum yang sesuai dengan tuntutan masyarakat.
4. Membina dan meningkatkan kerja sama antara UNU Kaltim dengan
Instansi pemerintah atau swasta dimana mahasiswa ditempatkan.

C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan


1. Melatih keterampilan mahasiswa program studi farmasi sesuai dengan
pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di UNU
Kaltim.
2. Belajar mengenal dinamika dan kondisi nyata dunia kerja.
3. Mengembangkan ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan dan
mencoba menemukan sesuatu yang belum diperoleh di pendidikan
formal.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Puskesmas


1. Definisi Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah
organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang
bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya
yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan
tersebut diselenggarakan dengan menitik beratkan kepada pelayanan untuk
masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Sekzers, 2009).
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan/atau masyarakat.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

2. Tugas Dan Fungsi Puskesmas.


Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan pelayanan upaya
kesehatan/kesejahteraan masyarakat ibu dan anak, keluarga berencana,
perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pemberantasan penyakit, pembinaan kesehatan lingkungan, penyuluhan
kesehatan masyarakat dll.
Menurut PerMenKes RI (2014) Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat. Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
 penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya.
 penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

Berdasarkan fungsi diatas Puskesmas berwenang untuk:


 melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
 melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
 melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan.
 menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan
masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain terkait.
 melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat.
 melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas.
 memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
 melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan.
 memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit.
3. Tujuan Puskesmas
Tujuan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas, agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia
Sehat 2010 (Anonim, 1990).
4. Persyaratan Pendirian Instansi Puskesmas.
Lokasi pendirian Puskesmas harus memenuhi persyaratan:
a. Geografis
b. Aksesibilitas Untuk Jalur Transportasi
c. Kontur Tanah
d. Fasilitas Parkir
e. Fasilitas Keamanan
f. Ketersediaan Utilitas Publik
g. Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
h. Kondisi Lainnya.
Bangunan Puskesmas harus memenuhi persyaratan yang meliputi:
a. Persyaratan administratif, persyaratan keselamatan dan
kesehatan kerja, serta persyaratan teknis bangunan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Bersifat permanen dan terpisah dengan bangunan lain.
c. Menyediakan fungsi, keamanan, kenyamanan, perlindungan
keselamatan dan kesehatan serta kemudahan dalam memberi
pelayanan bagi semua orang termasuk yang berkebutuhan
khusus, anak-anak dan lanjut usia.
Peralatan kesehatan di Puskesmas harus memenuhi persyaratan:
a. Standar mutu, keamanan, keselamatan.
b. Memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundangundan
gan.
c. Diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan
pengkalibrasi yang berwenang.
5. Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
Menurut permenkes tahun 2016, Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas meliputi standar:
a. pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai.
b. pelayanan farmasi klinik.
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi:
 Perencanaan kebutuhan.
 Permintaan.
 Penerimaan.
 Penyimpanan.
 Pendistribusian.
 Pengendalian.
 Pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan.
 Pemantauan dan evaluasi pengelolaan.
Pelayanan farmasi klinik meliputi:
 Pengkajian resep, penyerahan Obat, dan pemberian informasi Obat.
 Pelayanan Informasi Obat (PIO).
 Konseling.
 Ronde/visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap.
 Pemantauan dan pelaporan efek samping Obat.
 Pemantauan terapi Obat.
 Evaluasi penggunaan Obat.
6. Pengelolaan Instansi Farmasi di Puskesmas
a. Perencanaan
Perencanaan obat-obatan di puskesmas dimaksudkan agar
persediaan obat sesuai/dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti kurangnya
obat ataupun kelebihan obat yang menyebabkan obat menumpuk
dan menjadi rusak atau kadaluarsa.
Perencanaan ini berdasarkan atas pertimbangan beberapa hal yaitu :
1. Jumlah kunjungan pasien.
2. Jumlah keperluan obat.
3. Pola penyakit.
4. Keadaan stok obat.
Kegiatan ini dilakukan tiap akhir bulan, dimana akan dilakukan
tutup buku selambat-lambatnya akhir bulan dengan menggunakan
laporan pemakaian dan lembar pemesanan obat (LPLPO) yang diisi
oleh petugas gudang atau yang berwenang yang didalamnya berisi
laporan pemakaian obat disertai laporan jumlah penerimaan obat.
Kemudian LPLPO ini segera di kirim ke gudang farmasi selambat-
lambatnya setiap awal bulan.
b. Pengadaan
Pada dasarnya untuk pelayanan pengobatan puskesmas tidak
mengadakan obat sendiri tetapi menerima obat-obatan dari Dinas
Kesehatan sesuai dengan pengajuan dan penerimaan disesuaikan
kesepakatan daerah. Pengadaan dilakukan untuk merealisasikan
kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui, melalui :
1. Pembelian secara tender (oleh panitia barang farmasi).
2. Pembelian secara langsung dari pabrik/distributor/pedagang
besar farmasi (PBF)/ rekanan.
3. Sumbangan/droping/Hibah.
c. Penyimpanan
Merupakan kegiatan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang
telah ditetapkan yatu dibedakan menurut bentuk sediaan dan
jenisnya, suhunya, kestabilannya, mudah tidaknya meledak/terbakar,
tahan atau tidaknya terhadap cahaya, disertai dengan sistem
informasi yang selalu menjamin ketersediaan perbekalan farmasi
sesuai keutuhan.
Macam-macam sistem penataan obat :
- Sistem First in First Out (FIFO).
Yaitu obat yang datang kemudian diletakkan dibelakang obat
yang terdahulu.
- Sistem Last In last out (LIFO).
Yaitu obat yang datang kemudian diletakkan didepan obat yang
datang lebih dahulu.
- Sistem First Expired First Out (FEFO).
Yaitu obat yang mempunyai tanggal kadaluarsa lebih dahulu
diletakkan didepan obat yang mempunyai tanggal kadaluarsa
lebih lama. Semua sistem tersebut dimaksud untuk mencegah
terjadinya penumpukkan barang yang nantinya dapat
mengakibatkan obat menjadi rusak atau kadaluarsa pada setiap
pengambilan ditulis di kartu stok masing-masing disertai dengan
keterangan pengambilannya. Sistem ini bertujuan untuk
mempermudah pengontrolan barang.
d. Administrasi
1. Buku penerimaan barang.
2. Buku pengeluaran barang.
3. Macam-macam buku pengeluaran obat.
4. Buku pemakaian obat narkotika dan Psikotropika.
5. Kartu stok.
6. Buku pencatatan resep.
7. Keuangan diPuskesmas.
7. Pelayanan di puskesmas.
8. Peraturan dan Perundang-undangan Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai