FLUIDA RESERVOIR
Menurut Atkins (1998), laju reaksi adalah laju perubahan konsentrasi pereaksi
atau produk dalam satuan waktu. Konsentrasi dinyatakan dalam mol per liter,
mmHg, atau pascal. Laju reaksi juga dapat didefinisikan sebagai perubahan
konsentrasi persatuan waktu. Menurut Sukardjo (1990), faktor-faktor yang
memengaruhi laju reaksi adalah:
a. Konsentrasi. Konsentrasi menyatakan jumlah mol zat dalam satu satuan volume.
Semakin besar konsentrasi, maka semakin banyak partikel dalam satu satuan
volume dan semakin kecil jarak antar partikel.
b. Luas permukaan. Luas permukaan yang semakin luas maka suatu reaksi akan
semakin cepat reaksi yang berlangsung.
c. Suhu. Suhu yang semakin tinggi akan mengakibatkan reaksi berlangsung lebih
cepat.
Konsentrasi pereaksi akan mempengaruhi laju reaksi. Berbeda dengan reaksi orde
nol. Perubahan konsentrasi pereaksi tidak berpengaruh terhadap laju reaksi. Reaksi
orde 1 setiap kenaikan konsentrasi dua kali akan mempercepat laju reaksi menjadi
dua kali lipat lebih cepat, sedangkan untuk reaksi orde 2 bila konsentrasi dinaikkan
menjadi dua kali laju reaksi menjadi empat kali lebih cepat. Laju reaksi dapat
dinyatakan sebagai:
V = K[A]m[B]n …(3.2)
dengan pangkat m dan n adalah pangkat bulat kecil dan tidak berhubungan dengan
koefisien a dan b (Petrucci, 1992).
3.3 Katalisator
Katalisator merupakan suatu perantara yang mempercepat reaksi kimia dengan
cara menimbulkan lintasan baru dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis
tidak dihasilkan atau dipakai dalam sebuah reaksi kimia. Katalis dapat mucul pada
reaksi namun katalis tidak muncul dalam persamaan stoikiometri suatu reaksi. Katalis
yang umum dalam kimia termasuk logam, asam, dan basa. Katalis mempercepat
reaksi dengan menurunkan energi aktivasi reaksi sehingga laju reaksi pembentukan
menjadi lebih cepat tercapai. Satu tahap pada mekanisme reaksi lebih lambat dari
tahap lainnya, maka tahap tersebut secara efektif mengendalikan laju reaksi
keseluruhan tahap untuk menentukan laju reaksi (Raymond, 2004).
Hasil
IV.2.2 Penentuan Crude Oil SG dengan Picnometer
Air
Hasil
Tabung
diisi tabung dengan air hingga kurang lebih 1 cm di bawah batas
Hasil
IV.2.4 Percobaan dengan Udara Kering
Kompresor
e
dihubungkan kompresor dengan pipa F
dibuka pada sumber gas dan atur agar kecepatan penurunan air
pada tabung B tidak terlalu besar, biarkan gas memasuki air
dalam tabung A untuk beberapa saat, hingga tabung A terisi oleh
udara kering
ditutup katup pada sumber gas.
diputar katup C pada posisi 2, catat waktu alir antara dua garis
acuan.
diulangi percobaan beberapa kali sampai diperoleh waktu yang
stabil.
Hasil
Sumber Gas
dibuka pada sumber gas dan atur agar kecepatan penurunan air
pada tabung B tidak terlalu besar, biarkan gas memasuki air
dalam tabung A untuk beberapa saat, hingga tabung A terisi oleh
udara kering
ditutup katup pada sumber gas.
diputar katup C pada posisi 2, catat waktu alir antara dua garis
acuan.
diulangi percobaan beberapa kali sampai diperoleh waktu yang
stabil.
Hasil
V. Hasil dan Pembahasan
V.1 Hasil
1 Cu + HCl - - -
V.2 Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang laju reaksi. Praktikum ini terdapat 5
percobaan, yang terdiri dari sifat reaktan I, sifat reaktan II, pengaruh konsentrasi
terhadap laju reaksi, pengaruh suhu terhadap laju reaksi, dan pengaruh katalis
terhadap laju reaksi. Praktikum sifat reaktan I berasal dari logam Mg yang
ditambahkan dengan beberapa campuran senyawa lainnya diantaranya; asam klorida
(HCl), asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam asetat (CH3COOH), asam
fosfat (H3PO4). Perlakuan yang pertama yaitu sepanjang 1 cm logam Mg
dicampurkan dengan HCl pada tabung 1 dan terjadi reaksi yaitu timbul gas,
gelembung, dan ada peningkatan suhu. Larutan berwarna keruh, waktu reaksi 44
detik. Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut :
Perlakuan yang kelima ialah dengan menambahkan asam fosfat (H3PO4) pada
tabung 5 yang sudah berisikan logam Mg sepanjang 1cm. Hasil reaksi yang
didapatkan yaitu timbulnya gas dan gelembung namun tidak ada peningkatan suhu.
Warna larutan bening dan membutuhkan waktu reaksi 2 menit 16 detik. Waktu yang
diperlukan untuk bereaksi lebih lama dibandingkan dengan tabung 1,2,3, dan 4.
Persamaan reaksi yang terjadi ialah sebagai berikut:
Percobaan kedua yaitu mengetahui sifat reaktan II. Percobaan ini dilakukan
dengan menambahkan HCl pada masing-masing tabung reaksi yang Zn dan Cu. Hasil
yang didapatkan dari percobaan ini yaitu tabung reaksi 1 yang berisikan logam
tembaga (Cu) dan HCl tidak menimbulkan gas dan gelembung. Hal ini menunjukkan
bahwa tidak ada reaksi antara HCl dengan Cu karena Cu terletak di sebelah kanan
pada deret volta yang cenderung menerima elektron. Larutan asam yang di tuangkan
mengandung ion H+ ketika di tuangkan pada logam Cu tidak terjadi reaksi kimia
apapun sehingga tidak teramati gelembung gas hydrogen. Persamaan reaksi yang
terjadi sebagai berikut:
Cu (s) + 2HCl (aq) …(5.6)
Berbeda dengan tabung reaksi 2 yang berisikan Zn dan HCl yang mengakibatkan
timbulnya gas dan gelembung dengan waktu reaksi 49 detik sehingga memperoleh
kecepatan bereaksi sebesar 0,061M/s. Reaksi yang terjadi di atas dapat dinyatakan
bahwa tidak semua logam bereaksi dengan asam, hanya logam logam yang lebih
reaktif dari pada ion hidrogen yang akan bereaksi dan terlarut di dalam asam
Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Kedua perlakuan ini didapatkan hasil yang sangat berbeda yaitu HCl tidak dapat
bereaksi dengan penambahan Cu dan terjadi reaksi pada saat penambahan Zn.
Berdasarkan tabel afinitas suatu unsur dalam satu tabel periodik, semakin ke kanan
maka afinitas elektronnya akan semakin bertambah. Hal ini terjadi karena didalam
tabel periodik Zn berada lebih kanan daripada Cu. Percobaan ini sesuai dengan
literatur.
Percobaan yang ketiga ialah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju
reaksi. percobaan dilakukan dengan memasukkan sejumlah Zn yang sudah tersedia
sebanyak 0,2 gram ke dalam botol suntik dan ditutup rapat. kemudian suntikan 3 ml
larutan HCl ke dalam botol melalui tutup karet. waktu yang dibutuhkan mulai HCl
disuntikkan sampai alat penyedot naik selama yaitu 3 detik. Naiknya alat penyedot
menunjukkan bahwa reaksi tersebut menghasilkan gas H 2 yang menyebabkan alat
penyedot/alat suntik naik. Pengaruh suatu konsentrasi dapat diketahui dengan adanya
dua perbandingan. percobaan yang kita lakukan belum bisa membuktikan adanya
pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi. Peristiwa ini terjadi dikarenakan karena
praktikan belum mengencerkan HCl dengan variasi lain. Sehingga hanya ada satu
variasi konsentrasi larutan. Namun, dapat kita simpulkan bahwa penambahan HCl
pada Zn menghasilkan gas H2 (Novianti, 2015). Persamaan reaksi yang terjadi adalah:
VI. Penutup
6.1 Kesimpulan
Faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah sifat reaktan, konsentrasi zat
yang terlibat saat reaksi, suhu, dan katalis. Percobaan pertama dan kedua
menunjukkan bahwa sifat suatu zat juga dapat mempengaruhi laju reaksi .Percobaan
ketiga menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi suatu larutan maka semakin
cepat pula reaksinya. Percobaan keempat menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu
suatu reaksi maka semakin cepat pula laju reaksi, hal ini dibuktikan dengan
mereaksikan pada suhu 50℃ lebih cepat bereaksi dari pada suhu 25℃ dan 10℃.
Percobaan kelima atau terakhir menunjukkan bahwa adanya katalis dapat
mempercepat laju reaksi ini dibuktikan dengan semakin cepatnya reaksi Zn dengan
HCl saat ditambahkan Cu.
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR PERHITUNGAN
1. Sifat Reaktan
a. HCl 6 M, t = 44 detik
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
1 [ HCl] 1 6
v=- =- = 0,068 M/s
2 dt 2 44
b. H2SO4 3 M , t = 1 menit 16 detik = 76 detik
Mg(s) + H2SO4(aq) MgSO4(aq) + H2(g)
1 [ H 2 SO 4] 3
v=- =- = 0,039 M/s
1 dt 76
c. HNO3 6 M, t = 31 detik
Mg(s) + 2HNO3(aq) Mg(HNO3)2(aq) + H2(g)
1 [ HNO3 ] 1 6
v=- =- = 0,096 M/s
2 dt 2 31
d. CH3COOH 6 M, t = 1 menit 56 detik = 116 detik
Mg(s) + 2CH3COOH(aq) Mg(CH3COO)2(aq) + H2(g)
1 [CH 3 COOH ] 1 2
v=- =- = 0,0086 M/s
2 dt 2 116
e. H3PO4 2 M, t = 2 menit 16 detik = 136 detik
Mg(s) + 2H3PO4(aq) Mg(PO4)2(aq) + 3H2(g)
1 [ H 3 PO 4] 1 2
v=- =- = 0,0073 M/s
2 dt 2 136
2. Sifat reaktan
a. Cu + HCl tidak terjadi reaksi
b. HCl 6 M, t = 49 detik
Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g)
1 [ HCl] 1 6
v=- =- = 0,061 M/s
2 dt 2 49
3. Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi
HCl 1 M, t = 3 detik
Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g)
1 [ HCl] 1 1
v=- =- = 0,166 M/s
2 dt 2 3
Hasil Pengamatan
NO Perlakuan
Sebelum Sesudah
Sifat Reaktan 1 1. Bening, 1. Keruh, timbul gas dan
1. 1 cm Logam Mg + 1 ml kecepatan gelembung.
larutan Asam Sulfat 3M reaksi (+++), 2. Keruh, timbul gas dan
2. 1 cm Logam Mg + 1 ml lama bereaksi gelembung, serta panas.
larutan Asam Klorida 6M (01:15) 3. Keruh, timbul gas dan
3. 1 cm Logam Mg + 1 ml 2. Bening, gelembung, serta panas. Warna
larutan Asam Nitrat 6M kecepatan kecoklatan dan logam habis
4. 1cm Logam Mg + 1 ml reaksi (+++ bereaksi.
larutan Asam Fosfat 2M +),lama 4. Sedikit keruh, timbul gas dan
5. 1 cm Logam Mg + 1 ml bereaksi gelembung
larutan Asam Asetat 6M (00:42) 5. Bening, timbul gas da
3. Bening, gelembung.
kecepatan
1.
reaksi (++++),
lama bereaksi
(00:35)
4. Bening,
kecepatan
reaksi (++),
lama bereaksi
(02:12)
5. Bening,
kecepatan
reaksi (+), lama
bereaksi
(01:52)
Sifat reaktan 2 1. Bening. 1. Tidak bereaksi, warna berubah
1. 1 cm logam Cu + 1 ml 2. Bening, lama kecoklatan
larutan asam klorida 6M bereaksi 2. Keruh, timbul gas dan
2.
2. 1 cm logam Zn + 1 ml (00.51) geembung
larutan asam klorida 6M
Pengaruh Konsentrasi 1. Bening, kecepatan 1. Keruh.
terhadap Laju Reaksi penyedot naik (00:05)
3 1. 0,2 gram serbuk Zn + 3 ml
.
larutan asam klorida 1M