Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

FLUIDA RESERVOIR

Nama : Marine Chyntya Febriyana


NIM : 191910801008
Kelompok : 9
Jurusan : Teknik Perminyakan

LABORATORIUM ANALISA FLUIDA RESERVOIR


PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2021
I. Judul
Penentuan Oil Specific Gravity dan Gas Specific Gravity.
II. Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah:
1. Untuk menentukan specific gravity dari crude oil.
2. Untuk mengetahui pengaruh temperatur terhadap specific gravity dari crude
oil.
3. Untuk memahami penentuan sifat-sifat fisik gas: specific gravity, densitas,
viskositas dan faktor kompresibilitas gas.
4. Untuk menentukan specific gravity gas dengan menggunakan metoda efusi.
5. Untuk menentukan sifat-sifat fisik fluida gas.
6. Untuk mengetahui kegunaan parameter SG gas dalam industri perminyakan.
III. Tinjauan Pustaka

3.1 Laju Reaksi

Menurut Atkins (1998), laju reaksi adalah laju perubahan konsentrasi pereaksi
atau produk dalam satuan waktu. Konsentrasi dinyatakan dalam mol per liter,
mmHg, atau pascal. Laju reaksi juga dapat didefinisikan sebagai perubahan
konsentrasi persatuan waktu. Menurut Sukardjo (1990), faktor-faktor yang
memengaruhi laju reaksi adalah:
a. Konsentrasi. Konsentrasi menyatakan jumlah mol zat dalam satu satuan volume.
Semakin besar konsentrasi, maka semakin banyak partikel dalam satu satuan
volume dan semakin kecil jarak antar partikel.
b. Luas permukaan. Luas permukaan yang semakin luas maka suatu reaksi akan
semakin cepat reaksi yang berlangsung.
c. Suhu. Suhu yang semakin tinggi akan mengakibatkan reaksi berlangsung lebih
cepat.

3.2 Orde Reaksi


Reaksi orde pertama merupakan laju reaksi yang bergantung pada konsentrasi
reaktannya yang dipangkatkan 1. Reaksi orde satu memiliki persamaan laju reaksi
yang berbentuk persamaan linier, sehingga setiap perubahan konsentrasi satu kali,
laju reaksi naik sebesar satu kali dan setiap perubahan konsentrasi dua kali, laju
reaksi juga naik dua kali. Persamaan laju reaksi dapat dinyatakan dalam
persamanaan sebagai berikut:

v = k[A]1 = k [A] …(3.1)

Konsentrasi pereaksi akan mempengaruhi laju reaksi. Berbeda dengan reaksi orde
nol. Perubahan konsentrasi pereaksi tidak berpengaruh terhadap laju reaksi. Reaksi
orde 1 setiap kenaikan konsentrasi dua kali akan mempercepat laju reaksi menjadi
dua kali lipat lebih cepat, sedangkan untuk reaksi orde 2 bila konsentrasi dinaikkan
menjadi dua kali laju reaksi menjadi empat kali lebih cepat. Laju reaksi dapat
dinyatakan sebagai:

V = K[A]m[B]n …(3.2)

dengan pangkat m dan n adalah pangkat bulat kecil dan tidak berhubungan dengan
koefisien a dan b (Petrucci, 1992).

3.3 Katalisator
Katalisator merupakan suatu perantara yang mempercepat reaksi kimia dengan
cara menimbulkan lintasan baru dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis
tidak dihasilkan atau dipakai dalam sebuah reaksi kimia. Katalis dapat mucul pada
reaksi namun katalis tidak muncul dalam persamaan stoikiometri suatu reaksi. Katalis
yang umum dalam kimia termasuk logam, asam, dan basa. Katalis mempercepat
reaksi dengan menurunkan energi aktivasi reaksi sehingga laju reaksi pembentukan
menjadi lebih cepat tercapai. Satu tahap pada mekanisme reaksi lebih lambat dari
tahap lainnya, maka tahap tersebut secara efektif mengendalikan laju reaksi
keseluruhan tahap untuk menentukan laju reaksi (Raymond, 2004).

3.4 Energi Aktivasi

Menurut Vogel (1994), energi aktivasi adalah energi minimum yang


dibutuhkan oleh suatu reaksi kimia agar dapat berlangsung. Energi aktivasi memiliki
notasi simbol Ea dengan E menotasikan energi dan a yang ditulis subscribe
menotasikan aktivasi. Energi aktivasi menyatakan jumlah energi yang harus diterima
oleh molekul-molekul yang bereaksi untuk dapat bereaksi. Semakin tinggi panas
aktivasi, semakin besar ketergantungan stabilitas sediaan terhadap suhu (Minarsih,
2011).
IV. Metodologi Percobaan
IV.1 Alat dan Bahan
IV.1.1 Alat
- Hidrometer
- Picnometer
- Gelas kimia 1L dan 100 mL
- Gelas ukur
- Corong gelas
- Pemanas
- Penjepit kayu
- Termometer 2 buah
- Batang pengaduk
- Timbangan
- Effusiometer
- Stopwatch
- Tabung Gas CO2 dan N2
IV.1.2 Bahan
- Air
- Sampel crude oil
- Udara
- Gas CO2
- Gas N2
IV.2 Prosedur Kerja
IV.2.1 Penentuan Crude Oil SG dengan Hidrometer

Sample Crude Oil

dimasukkan sampel ke dalam gelas ukur

dibenamkan Hidrometer ke dalam sampel, usahakan agar


seluruh badan dari hidrometer terbenam dalam sampel.

dibiarkan Hidrometer mengapung di dalam sampel sampai


Hidrometer benar-benar konstan dan vertikal.

dibaca skala °API dan temperatur

diulangi pembacaan skala sebanyak tiga kali dalam jeda


waktu tiga menit
diulangi percobaan untuk sampel yang lain.

Hasil
IV.2.2 Penentuan Crude Oil SG dengan Picnometer

Air

dimasukkan 300 ml air ke dalam gelas kimia 1 L.

diletakkan gelas kimia tersebut di atas pemanas.

dimasukkan 50 mL sampel (crude oil) ke dalam gelas kimia


100 mL.

diukur temperatur crude oil dan temperatur crude oil dan


temperatur air, hingga selisih temperatur antara air dan crude
oil tidak lebih dari 1°C (gunakan batang pengaduk untuk
mempercepat proses perataan temperatur).

ditimbang berat kosong Picnometer.

dimasukkan sampel ke dalam Picnometer hingga penuh

ditimbang berat Picnometer berisi sampel

dicatat volume Picnometer yang digunakan.

diulangi percobaan untuk temperatur yang lain dengan


mengatur pemanas.

Hasil

IV.2.3 Persiapan (Gas Specific Gravity)

Tabung
diisi tabung dengan air hingga kurang lebih 1 cm di bawah batas

dibuka sekrup D sehingga air dalam tabung A dapat bersentuhan


dengan udara (atmosferik).

dibuka sekrup E. (Langkah persiapan ini tidak diperlukan


apabila peralatan telah memenuhi kondisi 1-3 dan telah siap
dipergunakan).

Hasil
IV.2.4 Percobaan dengan Udara Kering

Kompresor
e
dihubungkan kompresor dengan pipa F

diputar katup C pada posisi 3.

dibuka pada sumber gas dan atur agar kecepatan penurunan air
pada tabung B tidak terlalu besar, biarkan gas memasuki air
dalam tabung A untuk beberapa saat, hingga tabung A terisi oleh
udara kering
ditutup katup pada sumber gas.

diputar katup C pada posisi 1, diamkan kurang lebih 2 menit.

diputar katup C pada posisi 2, catat waktu alir antara dua garis
acuan.
diulangi percobaan beberapa kali sampai diperoleh waktu yang
stabil.

Hasil

IV.2.5 Percobaan dengan Gas

Sumber Gas

dihubungkan sumber gas dengan pipa F

diputar katup C pada posisi 3.

dibuka pada sumber gas dan atur agar kecepatan penurunan air
pada tabung B tidak terlalu besar, biarkan gas memasuki air
dalam tabung A untuk beberapa saat, hingga tabung A terisi oleh
udara kering
ditutup katup pada sumber gas.

diputar katup C pada posisi 1, diamkan kurang lebih 2 menit.

diputar katup C pada posisi 2, catat waktu alir antara dua garis
acuan.
diulangi percobaan beberapa kali sampai diperoleh waktu yang
stabil.

Hasil
V. Hasil dan Pembahasan
V.1 Hasil

5.1.1 Tabel Hasil Reaksi Sifat Reaktan I


NO LARUTAN FENOMENA T(s) (M/S)

Keruh, timbul gas dan


1. Mg + HCl 00:44 0,068
gelembung, serta panas

2. Mg + H2SO4 Keruh, timbul gas dan 01:16 0,039


gelembung

3. Mg + HNO3 Berwarna kecoklatan, 00:31 0,096


timbul gas dan
gelembung, bertambah
panas serta logam habis
bereaksi
Bening, timbul gas
4. Mg + 01:56 0,008
CH3COOH dan gelembung

5. Mg + H3PO4 Bening, timbul gas 02:16 0,007


dan gelembung

5.1.2 Tabel Hasil Reaksi Sifat Reaktan II

NO LARUTAN FENOMENA t(S) V(m/s)

1 Cu + HCl - - -

2 Zn + HCl Timbul gas dan 00.49 0,061


gelembung

5.1.3 Tabel Hasil Reaksi Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi

NO LARUTAN KONSENTRASI FENOMENA t(s) V(M/s)

1 Zn + HCl 1M Timbul gas dan 00:03 0,166


gelembung

5.1.4 Tabel Hasil Reaksi Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi


NO LARUTAN T℃ FENOMENA t(s) V(M/s)

1 Zn + HCl 10 Terdapat 00:46 0,065


gelembung

2 Zn + HCl 25 Terdapat 00:39 0,076


gelembung
3 Zn + HCl 50 Terdapat 00:26 0,115
gelembung

5.1.5 Tabel Hasil Reaksi Pengaruh Katalis Terhadap Laju Reaksi


NO LARUTAN FENOMENA t(s) V(M/s)

1 Zn+HCl Keruh, terdapat 00:44 0,022


gelembung dan reaksi
berjalan lambat
2 Zn+HCl+Cu Keruh, terdapat 00:28 0,035
gelembung dan reaksi
berlangsung cepat

V.2 Pembahasan

Praktikum kali ini membahas tentang laju reaksi. Praktikum ini terdapat 5
percobaan, yang terdiri dari sifat reaktan I, sifat reaktan II, pengaruh konsentrasi
terhadap laju reaksi, pengaruh suhu terhadap laju reaksi, dan pengaruh katalis
terhadap laju reaksi. Praktikum sifat reaktan I berasal dari logam Mg yang
ditambahkan dengan beberapa campuran senyawa lainnya diantaranya; asam klorida
(HCl), asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam asetat (CH3COOH), asam
fosfat (H3PO4). Perlakuan yang pertama yaitu sepanjang 1 cm logam Mg
dicampurkan dengan HCl pada tabung 1 dan terjadi reaksi yaitu timbul gas,
gelembung, dan ada peningkatan suhu. Larutan berwarna keruh, waktu reaksi 44
detik. Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut :

Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl2 (aq) + H2 (g) …(5.1)

Perlakuan yang kedua adalah dengan menambahkan asam sulfat ( H 2 SO4 )


pada tabung 2 yang sudah berisikan logam Mg sepanjang 1cm. Hasil yang didapatkan
dari reaksi antara Mg dan H2SO4 yaitu menghasilkan gelembung dan gas, akan tetapi
tidak ada peningkatan suhu. Pencampuran dari reaksi ini membuat warna larutan
menjadi berwarna keruh dengan waktu reaksi 1 menit 16 detik. Persamaan reaksi
yang terjadi sebagai berikut :

Mg (s) + H2SO4 (aq) MgSO4 (aq) + H2 (g) …(5.2)

Perlakuan yang ketiga dilakukan dengan menambahkan asam nitrit (HNO 3)


pada tabung 3 yang sudah berisikan logam Mg sepanjang 1cm. Hasil yang didapatkan
dari reaksi antara Mg dan HNO3 ialah terdapat adanya gelembung dan gas, terjadi
peningkatan suhu, larutan berwarna kecoklatan, dan logam habis bereaksi. Waktu
yang dibutuhkan untuk bereaksi yaitu 31 detik. Persamaan reaksi yang terjadi sebagai
berikut :

Mg (s) + 2HNO3 (aq) Mg(HNO3)2 (aq) + H2 (g) …(5.3)

Perlakuan yang keempat ialah dengan menambahkan asam asetat


(CH3COOH) pada tabung 4 yang sudah berisikan logam Mg sepanjang 1cm. Hasil
yang didapatkan dari reaksi antara Mg dengan CH3COOH yaitu terdapat gas dan
gelembung, tidak terjadi peningkatan suhu, dan berwarna bening. Waktu yang
digunakan untuk bereaksi adalah 1 menit 56 detik. Persamaan reaksi yang terjadi
ialah sebagai berikut:

Mg (s) + 2CH3COOH (aq) Mg(CH3COO)2 (aq) + H2 (g) …(5.4)

Perlakuan yang kelima ialah dengan menambahkan asam fosfat (H3PO4) pada
tabung 5 yang sudah berisikan logam Mg sepanjang 1cm. Hasil reaksi yang
didapatkan yaitu timbulnya gas dan gelembung namun tidak ada peningkatan suhu.
Warna larutan bening dan membutuhkan waktu reaksi 2 menit 16 detik. Waktu yang
diperlukan untuk bereaksi lebih lama dibandingkan dengan tabung 1,2,3, dan 4.
Persamaan reaksi yang terjadi ialah sebagai berikut:

Mg (s) + 2 H3PO4 (aq) Mg(PO4)2 (aq) + 3H2 (g) …(5.5)

Berdasarkan reaksi kelima perlakuan di atas, terjadi reaksi pembentukan garam


magnesium dan gas H2. Laju reaksi dapat diamati dari pelepasan gas yaitu terjadinya
gelembung udara dan waktu yang diperlukan untuk menghabiskan logam Mg. Kelima
perlakuan di atas, semuanya menghasilkan gas dan gelembung dan beberapa terjadi
peningkatan suhu, terdapat perubahan warna, serta kecepatan dan waktu reaksi yang
berbeda. Reaksi paling cepat terjadi pada tabung reaksi 3 dengan waktu durasi 31
detik, dan reaksi paling lambat terjadi pada tabung reaksi 5 dengan waktu durasi 2
menit 16 detik. Hal ini terjadi karena dipengaruhi sifat kimia reaktan yaitu
kemampuan melepas elektronnya. Percobaan ini sesuai dengan literatur.

Percobaan kedua yaitu mengetahui sifat reaktan II. Percobaan ini dilakukan
dengan menambahkan HCl pada masing-masing tabung reaksi yang Zn dan Cu. Hasil
yang didapatkan dari percobaan ini yaitu tabung reaksi 1 yang berisikan logam
tembaga (Cu) dan HCl tidak menimbulkan gas dan gelembung. Hal ini menunjukkan
bahwa tidak ada reaksi antara HCl dengan Cu karena Cu terletak di sebelah kanan
pada deret volta yang cenderung menerima elektron. Larutan asam yang di tuangkan
mengandung ion H+ ketika di tuangkan pada logam Cu tidak terjadi reaksi kimia
apapun sehingga tidak teramati gelembung gas hydrogen. Persamaan reaksi yang
terjadi sebagai berikut:
Cu (s) + 2HCl (aq) …(5.6)

Berbeda dengan tabung reaksi 2 yang berisikan Zn dan HCl yang mengakibatkan
timbulnya gas dan gelembung dengan waktu reaksi 49 detik sehingga memperoleh
kecepatan bereaksi sebesar 0,061M/s. Reaksi yang terjadi di atas dapat dinyatakan
bahwa tidak semua logam bereaksi dengan asam, hanya logam logam yang lebih
reaktif dari pada ion hidrogen yang akan bereaksi dan terlarut di dalam asam
Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

Zn (s) + 2HCl (aq) ZnCl2 (aq) + H2 (g) …(5.7)

Kedua perlakuan ini didapatkan hasil yang sangat berbeda yaitu HCl tidak dapat
bereaksi dengan penambahan Cu dan terjadi reaksi pada saat penambahan Zn.
Berdasarkan tabel afinitas suatu unsur dalam satu tabel periodik, semakin ke  kanan
maka afinitas elektronnya akan semakin bertambah. Hal ini terjadi karena didalam
tabel periodik Zn berada lebih kanan daripada Cu. Percobaan ini sesuai dengan
literatur.

Percobaan yang ketiga ialah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju
reaksi.  percobaan dilakukan dengan memasukkan sejumlah Zn yang sudah tersedia
sebanyak 0,2 gram ke dalam botol suntik dan ditutup rapat. kemudian suntikan 3 ml
larutan HCl ke dalam botol melalui tutup karet. waktu yang dibutuhkan mulai HCl
disuntikkan sampai alat penyedot naik selama yaitu 3 detik. Naiknya alat penyedot
menunjukkan bahwa reaksi tersebut menghasilkan gas H 2 yang menyebabkan alat
penyedot/alat suntik naik. Pengaruh suatu konsentrasi dapat diketahui dengan adanya
dua perbandingan. percobaan yang kita lakukan belum bisa membuktikan adanya
pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi. Peristiwa ini terjadi dikarenakan karena
praktikan belum mengencerkan HCl dengan variasi lain. Sehingga hanya ada satu
variasi konsentrasi larutan. Namun, dapat kita simpulkan bahwa penambahan HCl
pada Zn menghasilkan gas H2 (Novianti, 2015). Persamaan reaksi yang terjadi adalah:

Mg + 2HCl MgCl2 + H2 ...(5.8)

Percobaan yang keempat ialah mengetahui pengaruh temperatur pada laju


reaksi. Percobaan untuk mengetahui pengaruh temperatur terhadap laju reaksi ada 3
varian suhu yang digunakan yaitu 10°C, 25°C, dan 50°C. Tabung reaksi 1 berisi
potongan logam Zn dan HCl dimasukkan pada air dingin dengan suhu 10°C. Reaksi
yang terjadi adalah timbulnya gelembung, waktu reaksi 46 detik dengan kecepatan
reaksi 0,065M/s. Tabung reaksi 2 menggunakan varian suhu 25°C dan didapatkan
hasil timbulnya gelembung, memerlukan waktu bereaksi 39 detik dengan kecepatan
0,076. Tabung reaksi 3 menggunakan varian suhu 50°C dan didapatkan hasil
timbulnya gelembung, memerlukan waktu reaksi selama 28 detik dengan kecepatan
bereaksi 0,115M/s. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa semakin
tinggi temperatur semakin cepat reaksi berlangsung (Sukardjo, 1990). Persamaan
reaksi yang terjadi adalah:

Zn +2HCl H2 + ZnCl2 ...(5.9)

Percobaan yang terakhir adalah untuk mengetahui pengaruh katalis terhadap


laju reaksi. Perlakuan pertama dilakukan dengan memasukkan 0,05 gram granula Zn
pada tabung reaksi 2 dimasukkan potongan kawat tembaga berukuran 1 cm dengan
0,05 gram Zn kedalam tabung 2 tersebut. Ditambahkan larutan HCl 2 M 5 ml
sehingga reaksi yang terjadi ialah terjadi perubahan warna larutan menjadi keruh
kemudian adanya gelembung dengan variasi waktu tabung pertama 44 detik dan
tabung kedua 28 detik. Tabung kedua membutuhkan waktu lebih cepat untuk
bereaksi daripada tabung pertama Hal ini dikarenakan adanya penambahan
tembaga/Cu pada tabung kedua. penambahan Cu ini berfungsi untuk menurunkan
energi aktivasi dari reaksi kimia sehingga menyebabkan reaksi berlangsung lebih
cepat.

VI. Penutup

6.1 Kesimpulan

Faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah sifat reaktan, konsentrasi zat
yang terlibat saat reaksi, suhu, dan katalis. Percobaan pertama dan kedua
menunjukkan bahwa sifat suatu zat juga dapat mempengaruhi laju reaksi .Percobaan
ketiga menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi suatu larutan maka semakin
cepat pula reaksinya. Percobaan keempat menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu
suatu reaksi maka semakin cepat pula laju reaksi, hal ini dibuktikan dengan
mereaksikan pada suhu 50℃ lebih cepat bereaksi dari pada suhu 25℃ dan 10℃.
Percobaan kelima atau terakhir menunjukkan bahwa adanya katalis dapat
mempercepat laju reaksi ini dibuktikan dengan semakin cepatnya reaksi Zn dengan
HCl saat ditambahkan Cu.

6.2 Saran

Praktikan sebaiknya memahami materi laju reaksi terlebih dahulu dan


menyiapkan alat-alatnya sebelum praktikum. Praktikan sebaiknya memperhatikan
kesehatan diri sendiri. Semua data yang didapat dan praktikum akan berjalan lancar
jika praktikan dalam keadaan sehat, sehingga bisa berkonsentrasi serta fokus pada
praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P. 1994. Kimia Fisika Edisi 4 Jilid 1. Jakarta : Erlangga.


Charles, W. 1992. Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Gramedia.
Keenan, Dkk. 1989. Kimia Untuk Universitas. Bandung : Erlangga.
Labchem. 2020. Material Safety Data Sheet of Acetic Acid.
[serial online]. https://www.labchem.com (diakses pada 6 April 2020).
Labchem. 2020. Material Safety Data Sheet of Amilum.
[serial online]. https://www.labchem.com (diakses pada 6 April 2020).
Labchem. 2020. Material Safety Data Sheet of Aquadest.
[serial online]. https://www.labchem.com (diakses pada 6 April 2020).
Labchem. 2020. Material Safety Data Sheet of Carbon Monoxide.
[serial online]. https://www.labchem.com (diakses pada 6 April 2020).
Labchem. 2020. Material Safety Data Sheet of Hydrochloric Acid.
[serial online]. https://www.labchem.com (diakses pada 6 April 2020).
Labchem. 2020. Material Safety Data Sheet of Hydrogen Peroxide.
[serial online]. https://www.labchem.com (diakses pada 6 April 2020).
Labchem. 2020. Material Safety Data Sheet of Magnesium.
[serial online]. https://www.labchem.com (diakses pada 6 April 2020).
Labchem. 2020. Material Safety Data Sheet of Magnesium Oxide.
[serial online]. https://www.labchem.com (diakses pada 6 April 2020).
Labchem. 2020. Material Safety Data Sheet of Nitric Acid.
[serial online]. https://www.labchem.com (diakses pada 6 April 2020).
Labchem. 2020. Material Safety Data Sheet of Potassium Lodate.
[serial online]. https://www.labchem.com (diakses pada 6 April 2020).
Labchem. 2020. Material Safety Data Sheet of Sodium Bisulfite.
[serial online]. https://www.labchem.com (diakses pada 6 April 2020).
Labchem. 2020. Material Safety Data Sheet of Sulfuric Acid.
[serial online]. https://www.labchem.com (diakses pada 6 April 2020).
Labchem. 2020. Material Safety Data Sheet of Zinc.
[serial online]. https://www.labchem.com (diakses pada 6 April 2020).
Minarsih, T. 2011. Penentuan Energi Aktivasi Amlodipin Besilat Pada PH 1,6 dan
10 dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Akademi Analisis
Kesehatan Pekalongan.Vol.6.
Petrucci, R.H. 1992. Kimia Dasar Edisi 4 Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Raymond, Chang. 2004. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga.
Sukardjo. 1990. Kimia Fisika. Yogyakarta : Rineka Cipta.
Vogel. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

LEMBAR PERHITUNGAN

1. Sifat Reaktan
a. HCl 6 M, t = 44 detik
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
1 [ HCl] 1 6
v=- =- = 0,068 M/s
2 dt 2 44
b. H2SO4 3 M , t = 1 menit 16 detik = 76 detik
Mg(s) + H2SO4(aq) MgSO4(aq) + H2(g)
1 [ H 2 SO 4] 3
v=- =- = 0,039 M/s
1 dt 76
c. HNO3 6 M, t = 31 detik
Mg(s) + 2HNO3(aq) Mg(HNO3)2(aq) + H2(g)
1 [ HNO3 ] 1 6
v=- =- = 0,096 M/s
2 dt 2 31
d. CH3COOH 6 M, t = 1 menit 56 detik = 116 detik
Mg(s) + 2CH3COOH(aq) Mg(CH3COO)2(aq) + H2(g)
1 [CH 3 COOH ] 1 2
v=- =- = 0,0086 M/s
2 dt 2 116
e. H3PO4 2 M, t = 2 menit 16 detik = 136 detik
Mg(s) + 2H3PO4(aq) Mg(PO4)2(aq) + 3H2(g)
1 [ H 3 PO 4] 1 2
v=- =- = 0,0073 M/s
2 dt 2 136

2. Sifat reaktan
a. Cu + HCl tidak terjadi reaksi
b. HCl 6 M, t = 49 detik
Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g)
1 [ HCl] 1 6
v=- =- = 0,061 M/s
2 dt 2 49
3. Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi
HCl 1 M, t = 3 detik
Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g)

1 [ HCl] 1 1
v=- =- = 0,166 M/s
2 dt 2 3

4. Pengaruh Temperatur Terhadap Laju Reaksi


5 ml HCl 6 M
Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g)
a. Pada suhu 10°C t = 46 detik
1 [ HCl] 1 6
v=- =- = 0,065 M/s
2 dt 2 46
b. Pada suhu 25°C t = 39 detik
1 [ HCl] 1 6
v=- =- = 0,076 M/s
2 dt 2 39

c. Pada suhu 50°C t = 26 detik


1 [ HCl] 1 6
v=- =- = 0,115 M/s
2 dt 2 26
5. Pengaruh Katalis terhadap Laju Reaksi
HCl 2 M, t = 44 detik
a. Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g)
1 [ HCl] 1 2
v=- =- = 0,022 M/s
2 dt 2 44
b. HCl + Zn + Cu t= 28 detik
Cu tidak ikut bereaksi hanya sebagai katalis
Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g)
1 [ HCl] 1 2
v=- =- = 0,035 M/s
2 dt 2 28

Nama : Marine Chyntya F


LEMBAR PENGAMATAN

Hasil Pengamatan
NO Perlakuan
Sebelum Sesudah
Sifat Reaktan 1 1. Bening, 1. Keruh, timbul gas dan
1. 1 cm Logam Mg + 1 ml kecepatan gelembung.
larutan Asam Sulfat 3M reaksi (+++), 2. Keruh, timbul gas dan
2. 1 cm Logam Mg + 1 ml lama bereaksi gelembung, serta panas.
larutan Asam Klorida 6M (01:15) 3. Keruh, timbul gas dan
3. 1 cm Logam Mg + 1 ml 2. Bening, gelembung, serta panas. Warna
larutan Asam Nitrat 6M kecepatan kecoklatan dan logam habis
4. 1cm Logam Mg + 1 ml reaksi (+++ bereaksi.
larutan Asam Fosfat 2M +),lama 4. Sedikit keruh, timbul gas dan
5. 1 cm Logam Mg + 1 ml bereaksi gelembung
larutan Asam Asetat 6M (00:42) 5. Bening, timbul gas da
3. Bening, gelembung.
kecepatan
1.
reaksi (++++),
lama bereaksi
(00:35)
4. Bening,
kecepatan
reaksi (++),
lama bereaksi
(02:12)
5. Bening,
kecepatan
reaksi (+), lama
bereaksi
(01:52)
Sifat reaktan 2 1. Bening. 1. Tidak bereaksi, warna berubah
1. 1 cm logam Cu + 1 ml 2. Bening, lama kecoklatan
larutan asam klorida 6M bereaksi 2. Keruh, timbul gas dan
2.
2. 1 cm logam Zn + 1 ml (00.51) geembung
larutan asam klorida 6M
Pengaruh Konsentrasi 1. Bening, kecepatan 1. Keruh.
terhadap Laju Reaksi penyedot naik (00:05)
3 1. 0,2 gram serbuk Zn + 3 ml
.
larutan asam klorida 1M

Pengaruh Temperatur terhadap 1. Bening, lama bereaksi 1. Keruh, reaksi


Laju Reaksi (0,51) detik berlangsung lama.
1. Potongan logam Zn + 5 ml 2. Bening,lama bereaksi 2. Keruh, reaksi
larutan asam klorida 6M (0,41) detik berlangsung cepat.
(10°C). 3. Bening,lama bereaksi 3. Keruh, reaksi
4 2. Potongan logam Zn + 5 ml (0,21) detik berlangsung sangat
.
larutan asam klorida 6M cepat.
(25°C/suhu kamar).
3. Potongan logam Zn + 5 ml
larutan asam klorida 6M
(50°C)
Pegaruh Katalis 1. Bening, lama 1. Sedikit
1. 0,05 gram Zn + 5 ml
larutan asam klorida 2M. bereaksi (00:39) keruh, reaksi
2. 0,05 gram Zn + 1 cm Cu +
2. Bening, lama berjalan lambat.
5 ml larutan asam klorida
2M bereaksi (00:30) 2. Keruh,
5 reaksi berlangsung
.
cepat.

Anda mungkin juga menyukai